P 4 Pengeloaan Air Tanaman Padi
ENGELOAN P
IR NTUK A U ANAMAN ADI T P I P S
Pengeloaan air irigasi padi sawah sangat penting
untuk memaksimumkan pemanfaatan pengembangan teknologi budidaya padi.
Dasar Utama Pengeloaan Air Padi Sawah :
“ Pengetahuan tentang kondisi air yang optimum dalam kaitannya dengan tahap pertumbuhan padi dan beberapa metoda untuk mendapatkan kondisi optimum tersebut
” EPERLUAN
IR ANAMAN ADI K A T P
Budaya ataupun kebiasaan yang turun temurun
mengenai pemberian air yang salah menyebabkan
tingginya kebutuhan air dan pengaruh terhadap
produktifitasnya.
Tanaman padi memerlukan air cukup banyak dan
mengiginkan genangan air untuk menekan gulma
dan sebagai usaha untuk pengamanan air apabila
terjadi kekeringan. Pada umumnya tinggi genangan air 50 mm
- – 75 mm untuk padi varietas unggul.
100-120 mm untuk varietas lokal. Maksimum
genangan air adalah 15 cm ( IRRI ).
Apabila laju evaporasi 2-6 mm/hari dan perkolasi atau rembesan 6 mm/ hari maka lapisan genangan tersebut akan mencapai nol pada 4- 15 hari. Apabila terjadi pada fase vegetatif yang peka terhadap cekaman air akan terjadi
Satuan kebutuhan air biasanya mm/hari dapat
dikonversi ke satuan debit kontinyu pada suatu areal yakni 1 l/det/ha = 8,64 mm/ hari atau 1 mm/hari = 0,116 l/det/ha.
P ENGOLAHAN TA NAH
Perhitungan kebutuhan air pada umumnya tidak mencakup kebutuhan air untuk pengolahan tanah. Sebagai contoh suatu metode yang direkomendasikan FAO hanya didasarkan pada evapotranspirasi tanaman acuan, faktor tanaman, kehilangan air irigasi dan hujan efektif.
Keperluan air selama pengolahan tanah padi sawah umumnya
Beberapa faktor penting yang menentukan
besarnya keperluan air selama pengolahan tanah :
1. Waktu yang diperlukan untuk pengolahan tanah:
a.
perioda waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pengolahan tanah.
b.
pertambahan areal pengolahan tanah dalam suatu grup petakan sawah yang sangat tergantung pada ketersediaan tenaga kerja
2. Volume air yang diperlukan untuk pengolahan tanah, yang tergantung pada:
(a)
lengas tanah dan tingkat keretakan tanah pada waktu mulai pengolahan tanah
(b)
laju perkolasi dan evaporasi
(c)
kedalaman lapisan tanah yang diolah menjadi lumpur.
Beberapa hasil penelitian di Bali dan Sumatera
P ERIODE P ENGOLAHAN T ANAH
Kondisi sosial dan tradisi yang ada serta ketersediaan tenaga kerja manusia, hewan atau traktor di suatu daerah sangat menentukan lamanya pengolahan tanah.
Volume air yang diperlukan untuk pengolahan tanah
Keperluan air selama pengolahan tanah mencakup keperluan untuk menjenuhkan tanah dan suatu lapisan genangan yang diperlukan segera setelah tanam.
S = [S(a) - S(b)] x N x d x 10 -4 + Fl + Fd
S: keperluan air pengolahan lahan (mm),
S(a): lengas tanah sesudah pelumpuran (%),
S(b): lengas tanah sebelum pelumpuran (%),
Rumus tersebut cukup akurat untuk menghitung kebutuhan air akan tetapi beberapa parameter sering terjadi beragam di lapangan.
Keperluan air untuk pengolahan tanah diduga dari
pengalaman. Untuk tanah bertekstur liat berat tanpa retakan, keperluan air diambil sebesar 250 mm.
Jumlah ini mencakup untuk penjenuhan, pelumpuran dan juga 50 mm genangan air setelah tanam.
Apabila lahan dibiarkan bera untuk waktu yang
Debit yang diperlukan
Laju penambahan areal pada waktu pengolahan tanah di suatu jalur petakan-petakan sawah yang mendapat pasok air dari satu inlet secara kolektif dalam suatu petak tersier, akan menentukan besarnya debit yang diperlukan
Keperluan air untuk pesemaian
Areal pesemaian umumnya antara 2% - 10% dari areal tanam. Lama pertumbuhan antara 20 - 25 hari.
Keperluan air pada berbagai tahap pertumbuhan tanaman
Tahap pertumbuhan padi dibagi menjadi:
(a)
pesemaian (10-30 hss)8(seedling atau juvenile
period), (b) periode pertumbuhan vegetatif (0-60 hst),
(c) periode reproduktif atau generatif (50-100 hst)
dan(d)
periode pematangan (100-120 hst) (ripening
Pertumbuhan vegetatif Periode ini merupakan
periode berikutnya setelah tanam (transplanting) yang mencakup
(a) tahap pemulihan dan pertumbuhan akar (0-
10 hst),
(b) tahap pertumbuhan anakan maksimum (10- 50 hst) (maximum tillering) dan
(c) pertunasan efektif dan pertunasan tidak
efektif (35-45 hst). Selama periode ini akan terjadi pertumbuhan jumlah anakan
Periode reproduktif (generatif) Periode ini mengikuti
periode anakan maksimum dan mencakup tahap perkembangan awal malai (panicle primordia) (40-50 hst), masa bunting (50-60 hst)(booting), pembentukan bunga (60-80 hst) (heading and flowering). Situasi ini dicirikan dengan pembentukan dan pertumbuhan malai. Periode pamatangan (ripening atau fruiting) Periode ini merupakan periode terakhir dimana termasuk tahapan pembentukan susu (80-90 hst) (milky), pembentukan pasta (90-100 hst) (dough), matang kuning (100-110 hst) (yellow ripe) dan matang penuh (110-120 hst) (full ripe).
Selama periode ini sedikit air diperlukan dan secara berangsur-angsur sampai sama sekali tidak diperlukan air sesudah periode matang kuning (yellow ripe). Selama
J UMLAH KONSUMSI AIR DAN HASIL PADI
Jumlah air yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman padi dari mulai tanam sampai panen tergantung pada berbagai faktor yakni:
(a) lengas tanah tahap awal,
(b) jenis dan kesuburan tanah,
(c) lama periode pertumbuhan,
(d) metoda kultur-teknik, (e) topografi,
ETODA PEMBERIAN AIR PADA PADI M SAWAH
Terdapat dua metoda pemberian air untuk padi sawah yakni:
(a) Genangan terus-menerus (continuous
submergence) yakni sawah digenangi terus menerus sejak tanam sampai panen;
(b) Irigasi terputus atau berkala (intermittent irrigation) yakni sawah digenangi dan dikeringkan berselang-seling
Keuntungan irigasi berkala adalah sebagai
berikut: (a) menciptakan aerasi tanah, sehinggamencegah pembentukan racun dalam tanah,
(b) menghemat air irigasi, (c) mengurangi masalah drainase, (d) mengurangi emisi metan , (e) operasional irigasi lebih susah.
Keuntungan irigasi kontinyu adalah:
VAPOTRANSPIRASI ANAMAN E
Evapotranspirasi tanaman dapat diketahui dengan cara pengukuran dan pendugaan.
Metoda pendugaan evapotranspirasi acuan (ETo) dapat digunakan apabila data iklim di daerah tersebut tersedia. Berbagai metoda pendugaan ETo menurut FAO adalah: (a) Thornthwaite, (b) Blaney dan Criddle, (c) Radiasi, (d) Panci evaporasi, dan (d) Penman
ERKOLASI DAN EMBESAN P
Pada lahan yang baru dibuka laju perkolasi biasanya sangat tinggi sekitar 10 mm/hari atau lebih. Pada proses pelumpuran, koloid partikel liat akan mengendap ke lapisan bawah pada kedalaman lapisan olah (sekitar 20 cm) membentuk suatu lapisan tanah.
Sesudah puluhan tahun pengolahan tanah dengan
pelumpuran biasanya lapisan kedap (lapisan tapak
bajak) akan terbentuk sehingga laju perkolasiUJAN EFEKTIF H
Hujan efektif adalah bagian dari total hujan yang secara langsung memenuhi keperluan air untuk tanaman.
Hujan efektif untuk padi sawah merupakan aspek yang masih dipertentangkan, sehingga asumsi hujan efektif dalam perencanaan proyek masih beragam. Hujan efektif untuk sawah
ERGANTIAN LAPISAN GENANGAN AIR
P Pada waktu pemupukan genangan air diturunkan sampai ketinggian tertentu (macak- macak). (10-20 mm)
Kemudian sesudah pemupukan air
dipertahankan macak-macak beberapa hari sambil dilakukan penyiangan (merumput).
Setelah itu lapisan genangan air secara
berangsur-angsur ditambah sampai mencapai
Pengeringan perlu diperhitungkan dalam perencanaan pengelolaan air tanaman padi.
Asumsi 3 kali pengeringan, yakni
(a) pada waktu tanam,
(b) 1 bulan sesudah tanam pada waktu masa anakan, dan
(c) 2 bulan sesudah tanam pada waktu pembentukan malai.
Biasanya pengisian air kembali sesudah tanam
EPERLUAN
IR ETO UNTUK SUATU K A N
Pada umumnya suatu kelompok petakan sawah menerima air dari
saluran kwarter atau tersier melalui suatu inlet yang digunakan secara kolektif. Satu jalur terdiri dari beberapa petani pemilik petakan sawah .Jumlah petani dalam satu inlet kolektif tergantung pada: (a) ukuran petakan sawah, (b) kerapatan jaringan distribusi dalam unit tersier, (c) luas garapan setiap petani, dan (d) topografi.
Umumnya satu jalur terdiri dari 5 sampai 25 petani dengan total
luasan antara 1 - 10 ha. Pada suatu kasus dimana hanya satu usahatani dalam satu jalur, maka jalur tersebut menjadi suatu farm inlet. Bagaimana caranya
menentukan kebutuhan air
untuk tanaman dalam pot atau
polybag di rumah kaca? Apa
satuan kebutuhan air yang tepat
Dalam polybag sebaiknya KAT (Kebutuhan Air
Tanaman) dinyatakan dalam liter per hari per pot. ET dapat dihitung dengan cara penimbangan pot per hari. Jumlah kg kehilangan berat per hari ekivalen dengan jumlah kg (liter) air yang hilang per hari karena digunakan ET