contoh teks eksposisi yang benar

  

Hindari Caleg Pelaku Korupsi

Tesis:

  Partai politik yang akan mengikuti pemilihan umum, mestinya mempunyai standar dalam merekrut calon anggota legislatif yang tegas dan ketat.

  Kriteria calon wakil rakyat itu harus jelas dan bisa menjadi filter dalam mencegah calon wakil rakyat dengan riwayat hidup kurang baik masuk.

  Contohnya, caleg yang mempunyai track record masalah korupsi atau pelanggaran HAM, tidak diterima sebagai bakal caleg. Hal ini penting untuk memastikan calon anggota dewan itu benar-benar orang baik yang mempunyai kredibilitas, kapabilitas dan intregritas.

  Tentu saja partai politik memiliki mekanisme khusus dalam hal fit and proper test. Kriterianya bisa saja tidak sama bagi semua partai politik. Tetapi paling tidak, ada prinsip umum yang harus digunakan semua partai politik dalam menyeleksi anggotanya.

  Argumentasi:

  Hal ini penting karena banyak bukti dari hasil survey, bahwasanya parlemen baik tingkat pusat maupun regional dinilai lembaga terkorup.

  Hal ini dipaparkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Jojo Rohi, berhubungan dengan kriteria dalam menyeleksi calon wakil rakyat oleh setiap partai politik yang akan mendapatkan suara rakyat dalam setiap pemilu.

  Penegasan Ulang :

  Penetapan standar caleg kriteria yang tegas dan jelas oleh partai politik sangat dibutuhkan sebab terkait dengan siapa saja orang yang pantas untuk

  Antikorupsi menjadi hal primer yang harus dicantumkan dalam kriteria menjaring caleg. Konsekuensinya, caleg yang mempunyai rekam jejak kasus korupsi tidak boleh dijadikan sebagai caleg. Selain antikorupsi yang patut juga dipertimbangkan adalah pelanggar HAM, hal ini merupakan suatu bagian dari warisan reformasi yang hingga kini belum terselesaikan. Caleg yang memiliki rekam jejak pelanggar HAM dalam bentuk apa pun seharusnya tidak dicalonkan sebagai bakal caleg sebab fungsi wakil rakyat salah satunya yaitu melakukan advokasi terhadap pelanggaran-pelanggaran HAM melalui legislasi.

  Manfaat Lidah Buaya Tesis:

  Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita telah mengenal tanaman lidah buaya lengkap dengan manfaatnya. Manfaat tumbuhan yang bernama latin Aloe Vera ini tidak hanya sebagai penyubur rambut, namun juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

  Lidah buaya memiliki ciri-ciri : daun berbentuk panjang, tebal, dan berwarna hijau. Daunnya mengandung serat bening sebagai daging.

  Argumentasi:

  Walaupun sejak dahulu dikenal memiliki banyak manfaat, namun belum banyak orang yang mengetahui bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas yang menguntungkan. Para peneliti mengungkapkan banyak manfaat dari tanaman serbaguna ini. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai manfaat tersebut.

  

1. Bagian tertentu dari tanaman lidah buaya dapat menjadi obat yang

  sangat baik untuk mempercepat proses penyembuhan. Lidah buaya dinilai sangat baik untuk mengobati bekas luka, luka bakar dan luka karena cedera.

  

2. Lidah buaya juga dikenal karena sifat anti-inflamasinya. Dengan kata

  lain, tanaman ini mempunyai kemampuan untuk memperlambat peradangan karena adanya asam lemak. Mengoleskan gel lidah buaya dapat mencegah atau menghentikan peradangan yang disebabkan oleh cedera, disfungsi kekebalan tubuh, dan lain sebagainya.

  

3. Meningkatkan pencernaan dan membantu detoksifikasi tubuh. Tidak

  hanya itu, lidah buaya merupakan pencahar yang baik dan sangat membantu dalam berurusan dengan sembelit.

  

4. Lidah buaya mempunyai efek anti-bakteri dan anti-jamur, sifat ini

  membuat lidah buaya menjadi salah satu produk alami yang sehat, antioksidan yang kuat, menangkal radikal bebas dan melindungi tubuh.

  

5. Gel atau jus dari tanaman lidah buaya secara tradisional digunakan

  sebagai obat untuk diabetes karena sifatnya yang dapat menurunkan kadar

  Penegasan Ulang:

  Sudah jelas, lidah buaya tidak hanya bermanfaat sebagai ramuan penyubur rambut, tetapi justru sebagai makanan alami yang menyehatkan. Ternyata alam sangat lengkap menyediakannya untuk kita.

  

Fakta Hukum di Indonesia

Tesis:

  Semestinya hukum di Indonesia sebagaimana yang telah diatur pada Undang-undang sudah secara tegas mengatur hukuman untuk para pelaku tindak kejahatan.

  Akan tetapi, faktanya kerapkali terjadi ketidakadilan hukum yang dapat merugikan banyak orang. Hukum bisa saja tegas, namun menjadi mendadak tumpul ketika dihadapkan dengan koruptor, itulah terjadi saat ini.

  Argumentasi:

  Bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia menerima hukuman yang tingkatannya masih terbilang ringan, bahkan ada koruptor yang mendapatkan tunjangan fasilitas mewah padahal sudah dianggap merugikan negara.

  Seringkali kita melihat berita bahwa seorang maling, pencopet dan penjambret dihajar masa hingga tewas. Namun, belum pernah kita mengetahui koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai tewas.

  Penegasan Ulang: Hukum di Indonesia itu bisa dibilang hanya tegas dihadapan rakyat kecil.

  Contohnya kasus yang pernah menimpa Nenek Asyani.

  Kasusnya hanya karena diduga mencuri kayu, ia terancam dengan hukuman selama lima tahun penjara. Sungguh ironis dan tidak adil memang, apabila dibandingkan dengan hukuman yang akan diterima oleh koruptor.