Perubahan Kesbang Pol
PEMERINTAH KABUPATEN BURU
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU
NOMOR 02 TAHUN 2013
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BURU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BURU,
Menimbang
:
a. bahwa untuk mendukung pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik, maka
dipandang
perlu
untuk
menyesuaikan
Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Buru agar lebih efektif dan efisien;
b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nomor 20
Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat
dan Politik Kabupaten Buru sudah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan saat ini, sehingga perlu dilakukan
penyesuaian;
c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Daerah Kabupaten Buru tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Buru.
Mengingat
:
1. Undang-Undang
Nomor
46
Tahun
1999
tentang
Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru
dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 174,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3895) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan
1
Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten
Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3961);
2. Undang-Undang
Pemerintahan
Nomor
Daerah
32
Tahun
(Lembaran
2004
Negara
tentang
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran
Nomor
Negara
59,
Republik
Tambahan
Indonesia
Lembaran
Tahun
Negara
2008
Republik
Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang
Nomor
Pembentukan
12
Tahun
Peraturan
2011
tentang
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor
82,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 5234);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, Dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi
Perangkat
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nomor 20 Tahun
2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan
Politik Kabupaten Buru (Lembaran Daerah Kabupaten
Buru Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Buru Nomor 20).
2
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BURU
dan
BUPATI BURU
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: PERATURAN
DAERAH
TENTANG
PEMBENTUKAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN
BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BURU.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Buru.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah
3. Bupati adalah Bupati Buru.
4. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang selanjutnya disebut Badan
Kesbangpol adalah bagian perangkat daerah Kabupaten Buru dalam
melaksanakan kewenangan di bidang kesatuan bangsa dan politik.
5. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Fungsional di dalam
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang terdiri dari sejumlah tenaga
dalam jenjang jabatan fungsional.
6. Jabatan
Fungsional
adalah
kedudukan
yang
menunjukan
tugas
tanggungjawab wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian
dan atau terampil tertentu yang bersifat mandiri.
7. Eselon adalah tingkat jabatan struktural.
8. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten Buru.
9. Peraturan Kepala Daerah adalah Peraturan Bupati Buru.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Buru.
3
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 3
(1)
Badan Kesbangpol adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang
penyelenggaraan kesatuan bangsa dan politik sesuai dengan kewenangan
Pemerintah Daerah dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
(2)
Badan
Kesbangpol
dipimpin
oleh
seorang
Kepala
Badan
yang
berkedudukan dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah;
Pasal 4
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, mempunyai tugas pokok melaksanakan
tugas pokok dibidang penyelenggaraan kesatuan bangsa dan politik sesuai
dengan kewenangannya dan tugas lain yang dilimpahkan oleh Pemerintah
Daerah.
Pasal 5
(1)
Badan Kesbangpol dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada Pasal 4 berfungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dan strategis di bidang kesatuan bangsa
dan politik;
b. Pelaksanaan pelayanan umum dibidang kesatuan bangsa dan politik ;
c. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dibidang kesatuan bangsa dan politik;
d. Pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan tugas dibidang
kesatuan bangsa dan politik;
e. Penyelenggaraan dan pengolahan administrasi dan urusan rumah
tangga badan;
f. Pelaksanaan
pengendalian,
pemantauan
dan
evaluasi
kegiatan
dibidang kesatuan bangsa dan politik; dan
g. Pelaksanaan tugas lainnya sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati.
(2)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
penjabaran
tugas
sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 6
(1)
Susunan Organisasi Kesbangpol terdiri dari:
a. Kepala Badan;
b. Sekretaris Badan, membawahi :
4
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Perencanaan; dan
3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Wawasan Kebangsaan dan Bina Ideologi, membawahi :
1. Sub Bidang Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara; dan
2. Sub Bidang Idiologi, Pranata Sosial dan Budaya Bangsa.
d. Bidang Kewaspadaan Nasional, membawahi :
1. Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Pengawasan Orang Asing; dan
2. Sub Bidang Fasilitasi Penanganan Perbatasan dan Konflik.
e. Bidang Hubungan Antar Lembaga, membawahi :
1. Sub Bidang Komunikasi, Sosial Politik dan Pemilu; dan
2. Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan, Profesi dan LSM
f Kelompok Jabatan Fungsional;
(2)
Ketentuan mengenai bagan susunan organisasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam lampiran I Peraturan Daerah ini dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 7
(1)
Badan Kesbangpol dalam melaksanakan kewenangan wajib menerapkan
prinsip :
a. Koordinasi;
b. Intergrasi; dan
c. Sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal.
(2)
Kepala Badan dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada
Bupati dengan menyampaiakan laporan berkala tepat waktu.
(3)
Kepala Badan wajib mematuhi petunjuk Bupati dalam pelaksanaan tugas
dan menerapkan sistem pengendalian internal di lingkungannya.
(4)
Ketentuan lebih lanjut mengenai penjabaran tata kerja Badan Kesbangpol
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.
BAB VI
KEPANGKATAN, PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN
DAN ESELON
Pasal 8
Jenjang jabatan, kepangkatan dan eselon serta susunan kepegawaian diatur
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
5
Pasal 9
(1)
Kepala
Badan
diangkat
dan
diberhentikan
oleh
Bupati
setelah
berkonsultasi dengan Gubernur sesuai ketentuan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.
(2)
Kepala Badan diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(3)
Sekretaris Badan dan Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati atas usul Sekretaris Daerah sesuai ketentuan Perundangundangan yang berlaku.
(4)
Kepala Sub Bagian dan Sub Bidang diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati atas usul Sekretaris Daerah berdasarkan masukan Kepala Badan
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 10
(1) Tingkat Jabatan Struktural Badan Kesbangpol sebagai berikut :
a. Kepala Badan merupakan Jabatan Struktural Eselon II.b;
b. Sekretaris Dinas dan Kepala Bidang merupakan Jabatan Struktural
Eselon III.a dan III.b; dan
c. Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang merupakan Jabatan
Struktural Eselon IV.a.
(2) Tingkat Jabatan Struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya
dapat diisi oleh Pegawai Negeri Sipil yang telah mempunyai masa kerja 4
(empat) tahun.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten
Buru Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan Politik Kabupaten
Buru (Lembaran Daerah Kabupaten Buru Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Buru Nomor 20) dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 12
Peraturan
pelaksanaan dari Peraturan Daerah ini harus ditetapkan paling
lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.
6
Pasal 13
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Buru.
Ditetapkan di Namlea
pada tanggal, 01 Agustus 2013
BUPATI BURU,
RAMLY I. UMASUGI
Diundangkan di Namlea
pada tanggal, 01 Agustus 2013
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BURU,
ABDUL ADJID SOULISA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BURU TAHUN 2013 NOMOR 02
7
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU
NOMOR 02 TAHUN 2013
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BURU
I. UMUM.
Berdasarkan
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota
serta
memperhatikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja yang
mengamanatkan penggabungan bidang Perlindungan Masyarakat ke Satuan
Polisi Pamong Praja, maka Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nomor 20
Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan
Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan Politik Kabupaten Buru dipandang
sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan perkembangan saat ini, sehingga
perlu diadakan perubahan.
Terkait dengan hal tersebut, dalam upaya meningkatkan kelancaran
pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik yang merupakan salah satu unsur pelaksana Pemerintah
Kabupaten Buru dibidang penyelenggaraan urusan Pemerintahan bidang
kesatuan bangsa, ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela
negara dan pembinaan politik secara berdayaguna dan berhasilguna maka
dalam rangka Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Buru, perlu diadakan penyesuaian Susunan
Organisasi yang terdapat didalamnya Bidang Perlindungan Masyarakat
berubah menjadi Bidang Kewaspadaan Nasional sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Memperhatikan
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota, serta dengan memperhatikan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Penataan Organisasi Perangkat Daerah,
8
maka
perlu
menetapkan
Peraturan
Daerah
Kabupaten
Buru
tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Buru.
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup Jelas
Pasal 2
Cukup Jelas
Pasal 3
Cukup Jelas
Pasal 4
Cukup Jelas
Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 6
Cukup Jelas
Pasal 7
Cukup Jelas
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan koordinasi adalah peran serta para pemangku
kepentingan dalam menata organisasi perangkat daerah sesuai dengan
lingkup kewenangangannya, baik lintas sektor maupun antar strata
pemerintahan.
Huruf b
Yang dimaksud dengan integrasi adalah penyelenggaraan fungsi-fungsi
pemerintahan daerah yang dilaksanakan secara terpadu dalam suatu
organisasi perangkat daerah.
Huruf c
Yang dimaksud dengan sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal
adalah konsistensi dalam penataan organisasi perangkat daerah sesuai
dengan norma, prinsip dan standar yang berlaku.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan sistem pengendalian internal adalah proses yang
integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus
oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif
dan efisien, keadaan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan
ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan.
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan penjabaran tata kerja Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Kabupaten Buru akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati adalah menyangkut penjabaran Uraian Tugas Kepala Badan,
Sekretaris Badan, Kepala Bidang, Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan
Kelompok Jabatan Fungsional akan diatur dan ditetapkan dengan
Peraturan Bupati dengan mempertimbangkan batas-batas kewenangan
Kabupaten sebagai Daerah Otonom serta beban kerja/tugas berdasarkan
hasil kajian Analisa Jabatan.
Pasal 8
Cukup Jelas
Pasal 9
Ayat (1)
9
Yang dimaksud dengan
berkonsultasi
berkonsultasi secara administrasi.
Pasal 10
Cukup Jelas
Pasal 11
Cukup Jelas
Pasal 12
Cukup Jelas
Pasal 13
Cukup Jelas
dengan Gubernur adalah
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 02
10
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU
NOMOR 02 TAHUN 2013
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BURU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BURU,
Menimbang
:
a. bahwa untuk mendukung pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik, maka
dipandang
perlu
untuk
menyesuaikan
Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Buru agar lebih efektif dan efisien;
b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nomor 20
Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat
dan Politik Kabupaten Buru sudah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan saat ini, sehingga perlu dilakukan
penyesuaian;
c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Daerah Kabupaten Buru tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Buru.
Mengingat
:
1. Undang-Undang
Nomor
46
Tahun
1999
tentang
Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru
dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 174,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3895) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan
1
Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten
Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3961);
2. Undang-Undang
Pemerintahan
Nomor
Daerah
32
Tahun
(Lembaran
2004
Negara
tentang
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran
Nomor
Negara
59,
Republik
Tambahan
Indonesia
Lembaran
Tahun
Negara
2008
Republik
Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang
Nomor
Pembentukan
12
Tahun
Peraturan
2011
tentang
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor
82,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 5234);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, Dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi
Perangkat
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nomor 20 Tahun
2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan
Politik Kabupaten Buru (Lembaran Daerah Kabupaten
Buru Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Buru Nomor 20).
2
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BURU
dan
BUPATI BURU
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: PERATURAN
DAERAH
TENTANG
PEMBENTUKAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN
BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BURU.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Buru.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah
3. Bupati adalah Bupati Buru.
4. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang selanjutnya disebut Badan
Kesbangpol adalah bagian perangkat daerah Kabupaten Buru dalam
melaksanakan kewenangan di bidang kesatuan bangsa dan politik.
5. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Fungsional di dalam
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang terdiri dari sejumlah tenaga
dalam jenjang jabatan fungsional.
6. Jabatan
Fungsional
adalah
kedudukan
yang
menunjukan
tugas
tanggungjawab wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian
dan atau terampil tertentu yang bersifat mandiri.
7. Eselon adalah tingkat jabatan struktural.
8. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten Buru.
9. Peraturan Kepala Daerah adalah Peraturan Bupati Buru.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Buru.
3
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 3
(1)
Badan Kesbangpol adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang
penyelenggaraan kesatuan bangsa dan politik sesuai dengan kewenangan
Pemerintah Daerah dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
(2)
Badan
Kesbangpol
dipimpin
oleh
seorang
Kepala
Badan
yang
berkedudukan dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah;
Pasal 4
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, mempunyai tugas pokok melaksanakan
tugas pokok dibidang penyelenggaraan kesatuan bangsa dan politik sesuai
dengan kewenangannya dan tugas lain yang dilimpahkan oleh Pemerintah
Daerah.
Pasal 5
(1)
Badan Kesbangpol dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada Pasal 4 berfungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dan strategis di bidang kesatuan bangsa
dan politik;
b. Pelaksanaan pelayanan umum dibidang kesatuan bangsa dan politik ;
c. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dibidang kesatuan bangsa dan politik;
d. Pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan tugas dibidang
kesatuan bangsa dan politik;
e. Penyelenggaraan dan pengolahan administrasi dan urusan rumah
tangga badan;
f. Pelaksanaan
pengendalian,
pemantauan
dan
evaluasi
kegiatan
dibidang kesatuan bangsa dan politik; dan
g. Pelaksanaan tugas lainnya sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati.
(2)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
penjabaran
tugas
sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 6
(1)
Susunan Organisasi Kesbangpol terdiri dari:
a. Kepala Badan;
b. Sekretaris Badan, membawahi :
4
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Perencanaan; dan
3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Wawasan Kebangsaan dan Bina Ideologi, membawahi :
1. Sub Bidang Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara; dan
2. Sub Bidang Idiologi, Pranata Sosial dan Budaya Bangsa.
d. Bidang Kewaspadaan Nasional, membawahi :
1. Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Pengawasan Orang Asing; dan
2. Sub Bidang Fasilitasi Penanganan Perbatasan dan Konflik.
e. Bidang Hubungan Antar Lembaga, membawahi :
1. Sub Bidang Komunikasi, Sosial Politik dan Pemilu; dan
2. Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan, Profesi dan LSM
f Kelompok Jabatan Fungsional;
(2)
Ketentuan mengenai bagan susunan organisasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam lampiran I Peraturan Daerah ini dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 7
(1)
Badan Kesbangpol dalam melaksanakan kewenangan wajib menerapkan
prinsip :
a. Koordinasi;
b. Intergrasi; dan
c. Sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal.
(2)
Kepala Badan dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada
Bupati dengan menyampaiakan laporan berkala tepat waktu.
(3)
Kepala Badan wajib mematuhi petunjuk Bupati dalam pelaksanaan tugas
dan menerapkan sistem pengendalian internal di lingkungannya.
(4)
Ketentuan lebih lanjut mengenai penjabaran tata kerja Badan Kesbangpol
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.
BAB VI
KEPANGKATAN, PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN
DAN ESELON
Pasal 8
Jenjang jabatan, kepangkatan dan eselon serta susunan kepegawaian diatur
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
5
Pasal 9
(1)
Kepala
Badan
diangkat
dan
diberhentikan
oleh
Bupati
setelah
berkonsultasi dengan Gubernur sesuai ketentuan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.
(2)
Kepala Badan diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(3)
Sekretaris Badan dan Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati atas usul Sekretaris Daerah sesuai ketentuan Perundangundangan yang berlaku.
(4)
Kepala Sub Bagian dan Sub Bidang diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati atas usul Sekretaris Daerah berdasarkan masukan Kepala Badan
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 10
(1) Tingkat Jabatan Struktural Badan Kesbangpol sebagai berikut :
a. Kepala Badan merupakan Jabatan Struktural Eselon II.b;
b. Sekretaris Dinas dan Kepala Bidang merupakan Jabatan Struktural
Eselon III.a dan III.b; dan
c. Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang merupakan Jabatan
Struktural Eselon IV.a.
(2) Tingkat Jabatan Struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya
dapat diisi oleh Pegawai Negeri Sipil yang telah mempunyai masa kerja 4
(empat) tahun.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten
Buru Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan Politik Kabupaten
Buru (Lembaran Daerah Kabupaten Buru Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Buru Nomor 20) dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 12
Peraturan
pelaksanaan dari Peraturan Daerah ini harus ditetapkan paling
lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.
6
Pasal 13
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Buru.
Ditetapkan di Namlea
pada tanggal, 01 Agustus 2013
BUPATI BURU,
RAMLY I. UMASUGI
Diundangkan di Namlea
pada tanggal, 01 Agustus 2013
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BURU,
ABDUL ADJID SOULISA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BURU TAHUN 2013 NOMOR 02
7
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU
NOMOR 02 TAHUN 2013
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BURU
I. UMUM.
Berdasarkan
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota
serta
memperhatikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja yang
mengamanatkan penggabungan bidang Perlindungan Masyarakat ke Satuan
Polisi Pamong Praja, maka Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nomor 20
Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan
Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan Politik Kabupaten Buru dipandang
sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan perkembangan saat ini, sehingga
perlu diadakan perubahan.
Terkait dengan hal tersebut, dalam upaya meningkatkan kelancaran
pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik yang merupakan salah satu unsur pelaksana Pemerintah
Kabupaten Buru dibidang penyelenggaraan urusan Pemerintahan bidang
kesatuan bangsa, ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela
negara dan pembinaan politik secara berdayaguna dan berhasilguna maka
dalam rangka Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Buru, perlu diadakan penyesuaian Susunan
Organisasi yang terdapat didalamnya Bidang Perlindungan Masyarakat
berubah menjadi Bidang Kewaspadaan Nasional sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Memperhatikan
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota, serta dengan memperhatikan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Penataan Organisasi Perangkat Daerah,
8
maka
perlu
menetapkan
Peraturan
Daerah
Kabupaten
Buru
tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Buru.
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup Jelas
Pasal 2
Cukup Jelas
Pasal 3
Cukup Jelas
Pasal 4
Cukup Jelas
Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 6
Cukup Jelas
Pasal 7
Cukup Jelas
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan koordinasi adalah peran serta para pemangku
kepentingan dalam menata organisasi perangkat daerah sesuai dengan
lingkup kewenangangannya, baik lintas sektor maupun antar strata
pemerintahan.
Huruf b
Yang dimaksud dengan integrasi adalah penyelenggaraan fungsi-fungsi
pemerintahan daerah yang dilaksanakan secara terpadu dalam suatu
organisasi perangkat daerah.
Huruf c
Yang dimaksud dengan sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal
adalah konsistensi dalam penataan organisasi perangkat daerah sesuai
dengan norma, prinsip dan standar yang berlaku.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan sistem pengendalian internal adalah proses yang
integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus
oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif
dan efisien, keadaan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan
ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan.
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan penjabaran tata kerja Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Kabupaten Buru akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati adalah menyangkut penjabaran Uraian Tugas Kepala Badan,
Sekretaris Badan, Kepala Bidang, Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan
Kelompok Jabatan Fungsional akan diatur dan ditetapkan dengan
Peraturan Bupati dengan mempertimbangkan batas-batas kewenangan
Kabupaten sebagai Daerah Otonom serta beban kerja/tugas berdasarkan
hasil kajian Analisa Jabatan.
Pasal 8
Cukup Jelas
Pasal 9
Ayat (1)
9
Yang dimaksud dengan
berkonsultasi
berkonsultasi secara administrasi.
Pasal 10
Cukup Jelas
Pasal 11
Cukup Jelas
Pasal 12
Cukup Jelas
Pasal 13
Cukup Jelas
dengan Gubernur adalah
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 02
10