T1 672007265 Full text

Rancang Bangun Media
Pembelajaran Tangga Nada Gitar Menggunakan Flash Lite
Pada Mobile Phone
1)

Christofel Mehang Kunda, 2) Adi Nugroho, 3) Michael Bezaleel
FakultasTeknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52 – 60, Salatiga 50711, Indonesia
E-mail: 1) chrisloyel@yahoo.co.id, 2) adi.nugroho@staff.uksw.edu
3)
michael.bezaleel.wenas@gmail.com

1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi yang pesat khususnya teknologi perangkat
mobile sangat berperan penting dalam proses pembelajaran mandiri yang
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan tanpa terbatas ruang dan waktu.
Pemanfaatan perangkat mobile sebagai media pembelajaran atau lebih dikenal dengan
M-Learning telah memberikan banyak manfaat. Saat ini perangkat mobile merupakan
sarana komunikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, yang berarti
cakupan teknologi tersebut dalam memfasilitasi pengguna untuk melakukan aktifitas

pembelajaran sangat praktis dan efektif. Teknologi perangkat mobile juga dapat
memberikan kemudahan bagi pengguna, baik dari segi penggunaan aplikasi online
maupun offline. Kemudahan - kemudahan tersebut berupa akses wap, gprs, hsdp yang
makin baik dan cepat, dan penambahan fitur- fitur dalam menggunakan aplikasi –
aplikasi offline (stand alone) seperti flash player . Dengan kemudahan yang
didapatkan dari teknologi mobile, maka dapat dibangun dan dikembangkan berbagai
aplikasi pembelajaran berbasis M-learning sebagai media pembelajaran yang mudah
diakses oleh pengguna.
Gitar merupakan sebuah alat musik petik yang dapat dimainkan oleh anak –
anak maupun dewasa. Dalam bermain gitar terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar permainan gitar dapat terdengar dengan baik, beberapa hal tersebut
yaitu pengetahuan akan tangga nada gitar, pengetahuan tentang kunci – kunci dalam
bermain gitar, dan yang terpenting pengetahuan akan jarak interval setiap nada.
Untuk dapat mempelajari hal – hal dasar mengenai bermain gitar dibutuhkan sebuah
media yang dapat memberikan informasi dan materi belajar yang benar - benar
dibutuhkan oleh pengguna baik pemula maupun yang sudah mahir. Dalam belajar
bermain gitar, kemampuan media pembelajaran yang paling utama ialah media
pembelajaran harus dapat memberikan atau mengeluarkan bunyi / suara setiap nada,
1


hal tersebut sangat penting agar belajar gitar lebih efektif khusunya bagi pemula.
Selain beberapa hal tersebut, media pembelajaran juga harus mampu memberikan
informasi pembelajaran yang bertahap kepada pengguna, seperti pembahasan materi
–materi dasar dan berlanjut pada materi – materi untuk meningkatkan skill atau
pengetahuan pengguna.
Sebagai sebuah alat musik yang mudah dimainkan, namun terdapat berbagai
aturan dan materi – materi dalam bermain gitar yang wajib dipelajari khususnya anak
– anak. Panti asuhan Dharma Bakti Salatiga merupakan panti asuhan yang
menampung anak – anak yatim piatu. Keseharian mereka memanfaatkan waktu untuk
belajar baik disiplin ilmu yang diajarkan disekolah formal maupun diluar. Salah
satunya ialah belajar gitar, karena tidak tersedianya pengajar maka memanfaatkan
teknologi perangkat mobile sebagai media pembelajaran mengenai gitar akan
membantu anak – anak panti tersebut yang ingin belajar tentang gitar. Dengan
memanfaatkan keunggulan dan kemudahan pada teknologi perangkat mobile, maka
pada penelitian ini akan dibangun sebuah aplikasi pembelajaran tangga nada gitar.
aplikasi tersebut akan memfasilitasi ha – hal dasar bagi pemula yang ingin belajar dan
mengetahui lebih dalam tentang tangga nada gitar baik itu tangga nada mayor, minor,
tangga nada pentatonik mayor dan minor, kunci mayor dan minor, kunci mayor 7 dan
minor 7, teknik – teknik bermain gitar teknik arpeggio, hammer on, pull of dan teknik
bending, dan aplikasi ini juga akan membahas tangga nada jazz minor mode.

Pengetahuan dasar mengenai gitar wajib dimiliki oleh pengguna seperti
pengetahuan akan bentuk dan model kunci dasar gitar, dan pengetahuan akan
solmisasi nada. Ketika pengguna telah mengerti dan memahami dasar – dasar nada
dalam bermain gitar, maka pengguna dapat dengan mudah memahami dan
mempelajari tangga nada setiap kunci – kunci tersebut, dan dapat berlanjut pada
tangga nada dan teknik - teknik lanjutan dalam bermain gitar.

2. Tinjauan Pustaka
Berbagai macam aplikasi pembelajaran baik itu berbasis desktop maupun
mobile telah banyak dibuat, salah satu pada penelitian yang berjudul “Aplikasi Gitar
Player Menggunakan Teknologi Java Mobile (J2ME)”. Peneliti membuat aplikasi
cara memainkan gitar player pada perangkat mobile. Dalam aplikasi tersebut terdapat
empat mode yang dapat diakses oleh pengguna yaitu single chromatic, single diatonic
yaitu membunyikan not / nada dan full chromatic, full diatonic yaitu membunyikan
kord – kord atau kunci nada serta terdapat fungsi record dan playback. Perbedaan
dengan penelitian tersebut ialah dalam aplikasi yang akan dibangun tidak hanya
membahas mengenai tangga nada, tetapi juga membahas mengenai pengenalan kunci
– kunci maupun tangga nada dasar pada gitar [1].
Penelitian mengenai “Teknik Dasar Bermain Gitar Berbasis Multimedia”.
Peneliti membuat aplikasi teknik – teknik dasar bagi pemula dalam bermain gitar.

Aplikasi teknik dasar bermain gitar berbasis multimedia tersebut merupakan aplikasi
2

desktop menggunakan bahasa pemrograman flash dan pascal. Perancangan aplikasi
pembelajaran tersebut dirancang agar memudahkan bagi user yang ingin belajar
teknik dasar dalam bermain gitar. Pada dasarnya aplikasi tersebut ialah aplikasi
desktop, maka pada penelitian ini akan membangun aplikasi pembelajaran alat musik
gitar yang akan diimplementasikan pada perangkat mobile [2].
Penelitian mengenai “Rancang bangun software pembelajaran interaktif dasar
digital”. Peneliti membangun sebuah sistem pembelajaran interaktif mengenai materi
dasar digital. Aplikasi pembelajaran dasar digital terdiri dari tujuh scene yaitu intro,
menu utama, kenversi bilangan, gerbang logika, aljabar boolean, rangkaian
kombinasional, dan flip – flop. Pada menu utama terdapat sub menu yaitu konversi
bilangan, gerbang logika, aljabar boolean, rangkaian kombinasional, flip – flop, dan
rangkaian sekuensal. Pada scene konversi bilangan terdapt sub menu yaitu konversi
bilangan biner ke desimal, konversi bilangan desimal ke biner, konversi bilangan
heksadesimal ke biner, konversi bilangan heksadesimal ke desimal, dan konversi
bilangan desimal ke heksadesimal. Pada scene gerbang logika terdapat sub menu
yaitu gerbang logika OR, AND, NOT. Pada scene ketujuh terdapat dua sub menu yaitu
flip – flop RS dan flip –flop D. Aplikasi tersebut dibangun menggunakan

macromedia flash MX [3].
Penelitian mengenai “Aplikasi Pembelajaran Bahasa Jerman Level Dasar
Berbasis Android”. Dalam aplikasi terdapat beberapa menu yang dapat dipilih oleh
user yaitu menu basic (dasar), dialog, kosa – kata, tata bahasa, latihan, ujian, dan lihat
nilai. Pada aplikasi tersebut user dapat melihat alfabet, melihat number, melihat
percapakan, mendengarkan percakapan, melihat terjemahan percakapan, melihat kosa
kata, melihat grammar, mengerjakan latihan, mengerjakan ujian,dan melihat nilai
dengan memilih pada menu utama [4].
Penelitian mengenai “Aplikasi flash lite untuk pembelajaran kimia”. Peneliti
membahas mengenai pembuatan aplikasi pembelejaran mengenai materi kimia yaitu
ikatan kimia dan struktur atom. Dalam aplikasi tersebut terdapat dua menu utama
yaitu menu ikatan kimia dan menu struktur atom, pada menu utama ikatan kimia
terdapat sub menu yaitu kompetensi, materi, pendahuluan, evaluasi dan daftar
pustaka. Sub menu pada menu struktur atom pada dasarnya memiliki kesamaan,
perbedaan yaitu pada submenu materi. Materi yang dibahas pada menu ikatan kimia
yaitu kestabilan unsur dan konfigurasi elektron, ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
pada logam, perbandingan sifat senyawa ion, dan kovalen, ikatan kovalen koordinat,
dan gaya antar molekul. Sedangkan materi yang dibahas pada menu struktur atom
yaitu partikel pembangun atom, nomor atom dan nomor massa, isotop, isobar, dan
isoton, massa atom relatif, struktur atom, konfigurasi elektron, dan struktur molekul

dasar [5].
Perbedaan dengan penelitian – penelitan tersebut ialah aplikasi tangga nada
gitar yang di bangun akan diimplementasikan pada perangkat mobile, aplikasi ini
akan lebih fokus pada tangga nada yang sering digunakan dalam bermain gitar seperti
tangga nada mayor dan minor, tangga nada pentatonik, dan tangga nada musik jazz.
3

juga mebahas mengenai pengenalan kunci – kunci gitar, teknik – teknik yang
digunakan seperti arpeggio, hammer on, pull off dan bending. Aplikasi ini juga
membahas mengenai tangga nada jazz minor mode.
Media Pembelajaran
Media merupakan alat saluran komunikasi. Media bersal dari bahasa latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harafiah berarti
“perantara ” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a
receiver ) [6]. Media pembelajaran juga didefenisikan sebgai segala sesuatu yang
digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan si pelajar sehingga dapat mendorong tejadinya proses berlajar
yang disengaja, bertujuan, dan terkendali [7].
Defenisi lain Media pembelajaran yaitu media adalah teknologi pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran [8]. Pada awal sejarah

pembelajaran, media hanya sebagai alat bantu yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan pelajaran. Berbeda dengan saat ini, kehadiran media pembelajaran
juga dapat memberikan dorongan, stimulus maupun pengembangan aspek intelektual
maupun emosi siswa.
Hakikatnya media pembelajaran sebagai wahana untuk menyampaikan pesan
atau informasi dari sumber pesan diteruskan pada penerima. Pesan atau bahan ajar
yang disampaikan adalah materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
atau sejumlah potensi yang telah dirumuskan, sehingga dalam prosesnya memerlukan
media sebagai sub sistem pembelajaran [9].
Mobile Learning (M-Learning)
M-Learning atau mobile learning telah menjadi sebuah kebutuhan dan trend
yang telah memasyarakat dalam beberapa tahun terakhir, khususnya bagi pengguna
memiliki mobilitas tinggi dalam kegiatannya. Mobile learning merupakan bagian dari
pembelajaran elektronik atau lebih di kenal dengan e-learning [10]. Mobile learning
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan permasalahan dalam
bidang pendidikan, terutama masalah pemerataan akses infomasi pendidikan, kualitas
konten pembelajaran yang berupa materi pembelajaran dengan bentuk teks ataupun
gambar disertai dengan contoh-contoh soal serta peningkatan kualitas pengajar agar
lebih baik dalam membuat atau menyampaikan materi pembelajaran dan mengelola
kegiatan belajar mengajar.

Mengapa Menggunakan M-Learning
M-Learning adalah salah satu alternatif bahwa layanan pembelajaran harus
dilaksanakan tanpa terbatas ruang dan waktu. Pemikiran dalam mengembangkan
mobile learning ini didasari oleh alasan – alasan pokok, yaitu :
 Dapat digunakan tanpa terbatas ruang dan waktu (dalam jaringan / luar jaringan).
 Cakupan yang luas, dapat menggunakan jaringan seluler komersial (GSM, GPRS,
4

CDMA) tanpa harus membangun sendiri, karena jaringan telah disediakan oleh
provider.
 Integrasi dengan sistem yang ada khususnya mampu :
- Integrasi dengan e-learning.
- Integrasi dengan sistem penyelenggaraan pendidikan (Sistem Informasi
Akademik).
- Integrasi dengan sistem lain misalnya, instant massaging.
 M-learning pada dasarnya ada dalam versi offline dan online. Versi offline dapat
dapat dilakukan hanya dengan menginstal satu kali, tidak terkoneksi server (stand
alone). Seadangkan versi online memiliki karakteristk, yaitu :
- Hanya menginstal engine.
- Dapat di-update dengan menghubungkan ke server .

- Dapat berinteraksi dengan pembelajar atau pengajar (diskusi tanya / jawab).

3. Metode Penelitian
Metode perancangan sistem yang digunakan adalah metode prototyping.
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang
banyak digunakan untuk interaksi antara pembuat aplikasi dan pengguna aplikasi
selama proses pembuatan sistem [11]. Metode ini dipilih karena prototype yang
dibuat dapat digunakan untuk mengelola kembali kebutuhan dari perangkat lunak
yang akan dikembangkan, sehingga pengembang perangkat lunak tidak harus
merancang lagi semua dari awal. Model metode ini ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Prototyping Model (Pressman, 2000)

Tahap-tahap perancangan sistem dengan menggunakan metode prototyping adalah:
5

1. Listen to Customers;
Pada tahap ini dilakukan analisa seluruh kebutuhan yang dibutuhkan dalam
perancangan sistem ini terhadap permasalahan yang ada. Analisa kebutuhan untuk
pengembangan sistem ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dan

wawancara dengan user yang terkait mengenai kebutuhan materi pembelajaran
yang akan di masukan pada aplikasi tangga nada gitar.
Tujuan wawancara pada tahap ini yaitu untuk mengetahui kebutuhan dasar
yang dibutuhkan oleh user dalam belajar gitar khususnya bagi pemula. Dengan
memperoleh informasi secara langsung dari user maka materi – materi
pembelajaran mengenai tangga nada gitar akan sesuai dengan kebutuhan user
khususnya bagi pemula dalam belajar gitar.
Hasil pada tahapan tersebut ialah pada protoyping pertama, kebutuhan user
yaitu materi kunci – kunci dasar gitar, tangga nada mayor dan minor, jarak dan
interval setiap nada dan menu untuk help. Kelemahan pada tahapan ini yaitu
aplikasi hanya terdiri satu file flash dan semua kontent atau materi tangga nada
gitar berada dalam satu file swf, sehingga jika terjadi penambahan materi
pembelajaran maka ukuran file flash menjadi besar, sehingga mengakibatkan
aplikasi tidak dapat berjalan pada perangkat mobile karena kurangnya alokasi heap
memory pada perangkat mobile yang memiliki heap memory sebesar 2 MB.
Kelebihan, aplikasi akan mudah digunakan oleh user, dan performa aplikasi
tersebut dapat berjalan dengan baik pada perangkat mobile nokia keluaran lama
seperti nokia 6600 dan nokia 7610.
Kebutuhan user pada tahapan kedua yaitu tangga nada pentatonik mayor dan
minor, teknik - teknik bermain gitar, teknik melatih jari (fingering), dan tangga

nada jazz, pada tahap ini dilakukan penambahan materi pembelajaran gitar.
Kelebihan pada tahapan ini ialah file atau kontent flash yang berisi materi
pembelajaran gitar dibangun dalam bentuk file eksternal dan terdiri dari beberapa
file swf susuai dengan kebutuhan materi pembelajaran. File - file swf pada aplikasi
akan diload satu persatu, dengan meload file swf maka aplikasi tersebut dapat
berjalan dengan baik pada alokasi heap memory 2 MB meskipun terjadi
penambahan materi pembelajaran. Kekurangan pada tahapan ini ialah aplikasi
akan berjalan lambat pada perangkat nokia keluaran lama dan jika terkena virus
file – file swf eksternal pada aplikasi tersebut dapat terhapus.
2. Build / Revise Mock-up;
Merupakan proses perancangan yang dilakukan cepat dan rancangan
mewakili semua aspek software yang diketahui. Rancangan ini menjadi dasar
pembuatan prototype. Pada tahap ini dilakukan perancagan interface yang sesuai
dengan kebutuhan aplikasi pembelajaran tangga nada gitar.
Melakukan desain user interface aplikasi sebanyak dua kali, tujuan dari
desain tersebut yaitu agar mendapatkan hasil desain yang seusai dengan kebutuhan
prototyping aplikasi, pengguna dan materi – materi tentang tangga nada gitar.
6

3. Customer tes-drives mock-up;
Klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas
kebutuhan software. Pengevaluasian ini bertujuan guna penyempurnaan aplikasi.
Proses evaluasi protoype dilakukan dengan melakukan pengujian aplikasi kepada
user (pengguna).
Pada tahap ini dilakukan pengujian dari aplikasi pada perangkat nokia
symbian series 40 dan series 60. Pengujian dilakukan pada nokia symbian karena
pada nokia series 40 series 60 telah mendukung memiliki fitur flash lite, sehingga
mudah untuk diimplementasikan pada perangkat tersebut.
Tujuan pengujian tahapan tersebut yaitu untuk mengetahui apakah prototype
aplikasi yang telah dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan dan dapat berjalan
dengan baik pada perangkat mobile. Hasil pengujian aplikasi tangga nada gitar
pada perangkat mobile berjalan dengan baik dan materi pembelajaran gitar pada
aplikasi tersebut dapat dengan mudah dipahami oleh user.
Perancangan sistem sangat penting dalam membangun sebuah aplikasi karena
proses ini menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk mulai dari
penggambaran perencanaan sampai pada tahapan pembuatan fungsi yang berguna
bagi jalannya sebuah aplikasi.
Pada penelitian ini, perancangan sistem menggunakan Diagram Arus Sistem
(Sistem Flow Chart)

7

Flow chart Aplikasi Pembelajaran Tangga Nada Gitar
Start

no

Menu
Utama

no
Pilih Menu
yes

Tampil
Tangga Nada

no

Pilih Kunci Dan
Posisi Tangga
Nada
yes

Proses
Menampilkan
Posisi Tanga
Nada

no

Play

yes

Tampil
Suara Dan
Gambar

no

Stop

yes
End

Gambar 3.2 Flowchart Program Utama
Gambar 3.2 menunjukan alur utama dari program yang menjelaskan bahwa ketika
user menjalankan program maka user akan masuk pada program menu utama. Pada
menu utama terdapat tujuh menu utama yaitu tangga nada mayor, tangga nada minor,
pentatonik mayor, pentatonik minor, akord mayor dan minor, teknik bermain gitar,
dan jazz minor mode.
Setelah user memilih salah satu dari menu tangga nada tersebut, tangga nada
akan ditampilkan sesuai dengan pilihan user pada menu utama. Dalam halaman
tangga nada, user dapat memilih kunci atau khord gitar (Misalnya khord A).
Selanjutnya user menentukan posisi tangga nada dari kunci yang dipilih tersebut
(posisi 1 dan posisi 2). Jika user telah menentukan kedua hal tersebut, maka user
dapat memilih tombol play untuk membunyikan tangga nada yang telah ditentukan.
Secara keseluruhan proses – proses yang terjadi pada setiap menu tangga nada
adalah sama. Perbedaan mendasar yaitu pada proses menampilkan tangga nada, jika
dalam tangga nada mayor yang akan ditampilkan adalah titik – titik mayor, maka
dalam tangga nada minor yang akan ditampilkan adalah titik – titik nada minor, jika
yang dipilih tangga nada pentatonik maka titik tangga nada pentatonik yang akan
ditampilkan, begitu juga dengan teknik menu lainnya.
8

4. Implementasi dan Pembahasan
Halaman menu utama ialah halaman yang tampil ketika user menjalankan
aplikasi. Pada halaman ini terdapat tujuh menu utama yang dapat di pilih oleh user,
tiap menu tersebut berisi mengenai tangga nada, interval setiap tangga nada, root atau
posisi tangga.

Gambar 3.3 Tampilan Halaman Menu Utama.
Gambat 3.3 merupakan tampilan halaman menu utama aplikasi pembelajaran
tangga nada gitar. User dapat memilih salah satu dari menu utama dengan
menggunakan tombol navigasi arah kiri, kanan, dan arah atas, bawah. Pada halaman
ini terdapat dua menu softkeys yaitu softkey help dan softkey exit, fungsi softkey help
yaitu berisi bantuan dan keterangan mengenai objek – objek dalam setiap menu.
Sedangkan fungsi softkey exit ialah untuk keluar dari aplikasi.
Kode Program 1 Perintah Pilih Menu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

if (selectedItem == null) {
Selection.setFocus (btn_mayor2);
}else {
Selection.setFocus (selectedItem);
}
btn_mayor2.onRelease = function () {
loadMovieNum("mayor.swf", menu);
selectedItem = this;
};
btn_minor2.onRelease = function () {
loadMovieNum("minor.swf", menu);
selectedItem = this;
9

12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

if (selectedItem == null) {
Selection.setFocus (btn_mayor2);
}else {
Selection.setFocus (selectedItem);
}
btn_mayor2.onRelease = function () {
loadMovieNum("mayor.swf", menu);
selectedItem = this;
19. };
20. btn_minor2.onRelease = function () {
21. loadMovieNum("minor.swf", menu);
22.
selectedItem = this;

Kode program 1 merupakan potongan program pada halaman menu utama.
Pada saat user masuk dalam menu utama maka posisi kursor harus pada posisi
Selection.setFocus pada salah satu menu. pada program tersebut Selection.setFocus
diset untuk tombol menu tangga nada mayor dengan nama tombol btn_mayor2.
Perintah untuk meng handle fungsi tersebut yaitu menggunakan if statement, jika
selected item menu sama dengan null maka akan di set sesuai dengan value yang
telah di input pada Selection.setFocus. pada potongan program tersebut terdapat
fungsi loadMovieNum(“minor.swf”, menu) pada setiap tombol, kode tersebut
berfungsi untuk meload file swf tangga nada dan mereplace file swf menu yang telah
aktif pada layar. Teknik tersebut sangat cocok mengingat alokasi memory untuk
menjalankan aplikasi pada perangkat mobile yang sangat kecil, sehingga dengan
teknik tersebut menu – menu dari aplikasi akan diload dan diraplace sehingga hanya
menu yang terload yang akan aktif pada memory perangkat mobile.

Gambar 3.4 Tampilan Halaman Menu Tangga Nada Mayor
Halaman tangga nada mayor berisi mengenai interval dan root tangga nada
mayor, terdapat 2 buah root pada menu ini yaitu scale 1 dan scale 2, untuk masuk
pada rootscale 2 user harus menekan tombol navigasi arah atas sehingga akan
mencul tampilan tangga nada mayor scale 2, untuk kembali ke tampilan tangga nada
10

scale 1 maka user harus menekan tombol arah bawah pada tombol navigasi. Untuk
melihat scale dan komposisi tangga nada mayor lainnya user harus menekan tombol
navigasi arah kiri dan kanan, pada gambar 4.2 ialah tampilan tangga nada A mayor,
jika user menekan arah kiri maka akan masuk pada scale tangga nada G mayor, dan
jika user menekan tombol arah kanan maka akan masuk pada scale tangga nada B
mayor. Pada tampilan tersebut terdapat 2 softkey, softkey kiri yaitu untuk play, pause,
dan replay. Jika pada posisi play maka softkey akan diset menjadi pause, jika pause
maka akan diset ke play, dan jika aplikasi tersebut selesai menampilkan titik nada
maka akan muncul softkey replay yang berfungsi untuk memutar ulang tampilan titik
- titik tangga nada. Softkey back berfungsi untuk kembali ke halaman menu utama.

Kode Program 2 Perintah untuk kontrol play dan pause
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

else if (Key.getCode() == Key.ENTER) {
if (playing == true) {
playing = false;
stop();
stopAllSounds();
leftSoftKeyLabel.text = "Play";
}
else {
playing = true;
play();
leftSoftKeyLabel.text = "Pause";
}

Kode program 2 merupakan potongan program untuk play dan pause. Pada
kode program tersebut softkey play dan pause diregis untuk tombol select / ok pada
tombol navigasi. Sedangkan untuk meregis play dan pause untuk softkey kiri, maka
value key.ENTER pada kode program tersebut diganti dengan key.SOFT1.
Kode Program 3 PerintahTombol Navigasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

varkeyCode = Key.getCode ();
if (Key.getCode() == Key.RIGHT) {
gotoAndPlay("Bmayor1");
}
else if (Key.getCode() == Key.DOWN) {
gotoAndPlay("Amayor1");
}
else if (Key.getCode() == Key.LEFT) {
gotoAndPlay("Gmayor1");
11

Kode program 3 merupakan potongan program untuk meregis softkey untuk
arah kiri kanan dan bawah. Potongan program tersebut tidak meregis softkey untuk
arah atas karena potongan program tersebut untuk memproses tangga nada scale
posisi 2 dan sebaliknya jika pada halaman scale 1 maka softkey arah bawah tidak di
regis.
Kode Program 4 Perintah Registrasi Softkeys
1.
2.
3.
4.
5.

fscommand2 ("SetSoftKeys", "Pause", "Back");
Key.removeListener (myListener);
varmyListener:Object = new Object ();
myListener.onKeyDown = function () {
varkeyCode = Key.getCode ();

Potongan program pada kode program 3 merupakan program untuk meregis
softkeys. Potongan program no.1 berfungsi untuk mendaftar softkey SOFT1 menjadi
tombol Pause dan SOFT2 menjadi ditombol Back. Program no.2 berfungsi untuk
menghapus softkeys yang telah di daftar sebelumnya. Potongan program no.3
berfungsi untuk mendeklarasikan fungsi listener untuk object softkey yang baru.
5. Pengujian Aplikasi
Black Box Testing
Pengujian dengan black box testing dilakukan untuk menemukan kesalahan
dalam beberapa kategori, yaitu:
a. Kesalahan interface
b. Fungsi – fungsi yang salah atau hilang
c. Kesalahan dalam akses data ekternal
d. Kesalahan performa
Pelaksaan pengujian pada tahap ini yaitu dalam bentuk tabel yang berisi
kategori apa saja yang akan uji, tujuan pengujian, cara pengujian, hasil
pengujian, dan validasi dari pengujian yang dilakukan.

Tabel 1. Pengujian Black Box Testing
Interface
Menu utama

Tujuan
pengujian
Memastikan
tampilam menu
utama berfungsi
dengan baik

Cara pengujian
Pilih file menu
utama

12

Hasil
pengujian
Tampilan Menu
utama dapat
berfungsi
dengan baik

Validasi




Tampilan titik – Memastikan
titik tangga nada tampilam titik
tangga nada
berfungsi
dengan baik

Pilih nada yang
akan lihat tangga
nadanya dengan
menekan tombol
navigasi arah
kiri dan kanan,
dan pilih posisi
tangga nada
dengan menekan
tombol navigasi
arah atas dan
bawah

Titik - titik
tangga nada
ditampilkan
sesuai dengan
interval tangga
nada

Fungsi
Softkeys
Softkey1,
softkey2,
softkey arah
atas,softkey
arah bawah,
softkey arah
kiri, dan softkey
arah kanan

Tujuan
pengujian
Memastikan
semua softkeys
telah bergungsi
dengan baik

Cara pengujian

Hasil
pengujian
Semua fungsi
softkeys dapat
berjalan dengan
baik dan setiap
tombol berhasil
menavigasi
aplikasi tangga
nada gitar

Validasi

Akses data
ekternal
File – file
ekternal (1.swf,
2.swf, 3.swf,
4.swf, 5.swf,
6.swf, 7.swf,
dan 8.swf)

Tujuan
pengujian
Memastikan
apakah file –
file ekternal
terload ke layar
ketika dipanggil

Cara pengujian

Hasil
pengujian
File –file
eksternal dapat
terlaod dan
berfungsi
dengan baik

Validasi

Kesalahan
performa
Performa
aplikasi

Tujuan
pengujian
Memastikan
aplikasi telah
berfungsi
dengan baik

Cara pengujian

Hasil
pengujian
Aplikasi dapat
berjalan dengan
baik pada kedua
tipe handphone
nokia tersebut

Validasi

Untuk softkey1
dan softkey2
pada menu
utama yaitu
tombol help dan
exit, untuk
softkey arah kiri,
kanan, atas, dan
bawah yaitu
pada halaman
tangga nada

Pilih satu menu
pada menu
utama

Menjalankan
aplikasi pada
handphone
nokia s60 dan
s40

13







Berdasarkan tabel hasil pengujian dengan black box pada tabel 1 secara
keseluruhan fungsi – fungsi dan interface aplikasi pembelajaran tangga nada gitar
pada perangkat mobile dapat berjalan dengan baik.
Pengujian Dengan Responden
Proses pengujian selanjutnya ialah dengan membagikan kuesioner kepada 30
user sebagai responden, bagian – bagian yang akan di uji yaitu fungsionalitas dan
user interface, masing- masing bagian diwakili 6 pertanyaan. Pengujian dilakukan
pada murid SMP Kristen 1 Salatiga. Kriteria user dari aplikasi pembelajaran tangga
nada gitar yaitu anak – anak umur diatas 12 tahun yang telah mampu mengoperasikan
atau menggunakan perangkat mobile sebagai media untuk belajar, dan remaja diatas
umur 16 tahun. Kriteria pengujian dengan kuesioner pada aplikasi pembelajaran
tangga nada gitar yaitu dari segi fungsionalitas dan user interface aplikasi.
Tabel 2. Pengujian Dengan Responden
N
1

2

3

Pernyataan
Tampilan dan desain pada menu
utama aplikasi jelas dan menarik

Aplikasi tangga nada gitar yang
dijalankan pada handphone
berguna bagi pemula (baru belajar
gitar) yang ingin belajar tentang
tangga nada
gitarmemainkan gitar
Teknik
– teknik
pada aplikasi tangga nada gitar
mudah dipahami

4

5

6

Bunyi dari notasi titik – titik nada
sudah jelas terdengar

Tampilan dan keterangan pada
menu help jelas dan dapat dibaca

Dengan adanya aplikasi tangga
nada gitar pada handphone,

Skala Penilaian
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
14

Jumlah
12
16
2

Persentase
93

15
8
7

76

12
13
5

84

10
16
4

86

9
18
3

90

10
15
5

84

7

24

16

14

10

16

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

belajar gitar akan lebih mudah dan
menyenangkan
Tampilan pada menu tangga nada
mayor menarik dan titik nada
mudah di pahami
Keterangan dan bantuan pada
menu help sudah membantu

Notasi dari titik – titik tangga
nada pada aplikasi tangga nada
gitar mudah dipahami
Materi tangga nada gitar yang
dibahas pada aplikasi tersebut
sudah sesuai dengan kebutuhan
pemula
Tampilan pada menu tangga nada
jazz minor mode menarik dan
titik nada mudah di pahami
Aplikasi tangga nada gitar mudah
digunakan oleh anak – anak
maupun remaja
Tampilan pada menu kunci gitar
menarik dan titik nada pada menu
tersebut mudah dipahami
Tampilan pada menu tangga nada
pentatonik menarik dan titik nada
mudah di pahami
Tampilan titik – titik nada pada
menu teknik bermain gitar mudah
dipahami
Tampilan pada menu tangga nada

Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
15

7
20
3

90

6
22
2

94

10
13
7

77

10
12
8

74

7
15
8

74

6
15
9

70

5
10
15

50

8
6
16

47

9
5
16

47

6
14

66

10

6

23

26

26

30

50

53

53

minor menarik dan titik nada
mudah di pahami

Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

10

34

Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai persentase masing-masing jawaban
pada setiap pertanyaan dengan menggunakan rumus :
Y = P/Q * 100%
Keterangan :
P = Banyaknya jawaban responden tiap soal
Q = Jumlah Responden
Y= Nilai Persentase
Pada tabel hasil responden tersebut, pilihan setuju dan sangat setuju digabung
lalu dicari nilai persentasinya. Kemudian diambil nilai persentasi tertinggi pada setiap
pernyataan lalu disesuaikan dengan indikator yang di uji.
Tabel 3. Indikator pengujian
No
Fungsionalitas aplikasi
User interface aplikasi
1
94
93
2
86
90
3
84
90
4
84
74
5
77
66
6
76
50
7
74
47
8
70
47
Jumlah :
645/8 = 80%
Jumlah:
557/8 = 69%
Berdasarkan tabel indikator pengujian maka 80% aplikasi tersebut sangat baik dan
mudah digunakan oleh user dari segi fungsionalitas dibandingkan dari segi user
interfacenya.

5. Kesimpulan
Dari hasil perancangan aplikasi dan implementasi aplikasi pembelajaran
tangga nada gitar maka dapat disimpulkan bahwa Perancangan dan implementasi
aplikasi pembelajaran tangga nada gitar menggunakan teknologi flash lite pada
mobile phone dapat diwujudkan dengan teknologi tersebut. Hasil dari perancangan
aplikasi dan pembuatan aplikasi secara keseluruhan dapat memudahkan bagi user
khususnya bagi pemula yang ingin mengenal dan mengetahui lebih dalam mengenai
tangga nada gitar. Dari segi user interface, aplikasi tersebut masih membutuhkan
16

pengembangan yang lebih baik dan titik tangga nada pada fret gitar dapat
menggunakan fungsi touch screen, dan penambahan teknik – teknik maupun tangga
nada gitar yang belum dibahas pada aplikasi tersebut.

17

6. Daftar Pustaka
[1] Wibowo, 2010, Aplikasi gitar player menggunakan teknologi java mobile
(J2ME). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
[2] Permana, 2009, Aplikasi teknik dasar bermain gitar berbasis multimedia .
Salatiga: Fakultas Teknologi Informasi, Univeristas Kristen Satya Wacana.
[3] Winardi, Belo, 2012, Rancang bangun software pmbelajaran interaktif dasar
digital. Surabaya: Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Adhi tama.
[5]

Hakkun, Yuniar, Aplikasi Pembelajaran Bahasa Jerman Level Dasar Berbasis
Androd. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[4] Wahyuningtyas, 2011, Aplikasi flash lite untuk pembelajaran kimia (materi :
ikatan kimia dan struktur atom). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
[6]

Darmawan, Deni, 2012, Teknologi Pembelajaran, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya Offset .

[7] Rusman, 2012, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer , Bandung :
Alfabet.
[8]

Pressman, Roger S, 2000, Software Engineering : A Practitioner’s Approach
fifth Edition, America: Mc Graw Hill.

18