Print this article 131 552 1 PB

JURNAL ILMU KEPERAWATAN
Volume 5 No. 1, M ei 2017

SUSUNAN REDAKSI

DAFTAR ISI

JURNAL ILM U KEPERAWATAN

Penanggung Jaw ab
Ns. Set yoadi, M .Kep., Sp.Kep.Kom
Edit or Kepala
Ns. Bint ari Rat ih K, M .Kep
Penyunt ing/Edit or
Ns. Tina Handayani, M .Kep

PENGARUH TERAPI M USIK M OZART TERHADAP PERUBAHAN POTENSI
KREATIVITAS ANAK AUTIS USIA 5-6 TAHUN DI KLINIK TERAPI WICARA
FASTABIKUL KHOIROT BEDALI LAWANG
Ari Damayant i Wahyuningrum..........................................................1-5
PENINGKATAN KENYAM ANAN LANSIA DENGAN NYERI RHEUM ATOID

ARTHRITIS M ELALUI M ODEL Comf ort Food For The Soul
Dhina Widayat i, Farida Hayat i........................................................6-15
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN
RESILIENSI ORANG TUA ANAK RETARDASI M ENTAL (DOWN SYNDROM E)
STUDI DI SDLB-C YAYASAN BHAKTI LUHUR KOTA M ALANG
Dian Pit aloka Priasmoro, Nunung Ernaw at i...................................16-24

Desain Graf is
Ns. Ahmad Hasyim W., M .Kep, M N
Sekret ariat
Ns. Annisa Wuri Kart ika., M .Kep

FAKTOR YANG M EM PENGARUHI PENGETAHUAN POLISI LALU LINTAS
TENTANG BASIC LIFE SUPPORT (BLS) DI KABUPATEN PONOROGO
Filia Icha Sukamt o...........................................................................25-33
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI GEJALA
NYERI DADA KARDIAKISKEM IK PADA PASIEN INFARK M IOKARD AKUT
DI RSUD dr. SAIFUL ANWAR M ALANG
Ika Set yo Rini, Dini Widya Ayuningt yas, Ret t y Rat naw at i..............34-41
FENOM ENOLOGI : PENGALAM AN CARING PERAWAT PADA PASIEN

TRAUM A DENGAN KONDISI KRITIS (P1) DI IGD RSUD TARAKANKALIM ANTAN UTARA

Alam at Redaksi
Gedung Biomedik Lt . 2

M erry Januar F., Ret t y Rat naw at i, Ret no Lest ari............................42-56

Fakult as Kedokt eran Universit as
Braw ijaya

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEM ASAN
PADA PASIEN PRE OPERASI TERENCANA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR
M ALANG

Jalan Vet eran M alang 65145

M if t akhul Ulf a..................................................................................57-60

Telepon (0341) 551611, 569117,
567192

Pesaw at 126;
Fax (62) (0341) 564755
Email: [email protected]
Websit e: w w w.jik.ub.ac.id

ANALISIS FAKTOR YANG M EM PENGARUHI KEM ANDIRIAN PADA PASIEN
CEDERA KEPALA YANG PERNAH DIRAWAT DI IGD RSUD DR. R. KOESM A
TUBAN
M oh. Ubaidillah Faqih, Ahsan, Tina Handayani Nasut ion..............61-73
GAM BARAN PENGETAHUAN SAYUR ANAK USIA 5-12 TAHUN DI
YAYASAN ELEOS INDONESIA DESA SUKODADI KECAM ATAN WAGIR
KABUPATEN M ALANG
Ronasari M ahaji Put ri, Susmini, Hari Sukamt o Hadi.......................74-80
STUDI FENOM ENOLOGI: POST TRAUM ATIC GROWTH PADA ORANG
TUA ANAK PENDERITA KANKER
Zidni Nuris Yuhbaba, Indah Winarni, Ret no Lest ari.......................81-95
PERBEDAAN KEBERHASILAN TERAPI FIBRINOLITIK PADA PENDERITA
ST-ELEVATION M YOCARDIAL INFARCTION (STEM I) DENGAN DIABETES
DAN TIDAK DIABETES BERDASARKAN PENURUNAN ST-ELEVASI
Ni M ade Dew i W., Djanggan Sargow o, Tony Suharsono..............96-102


w w w.jik.ub.ac.id

1

Jurnal Ilmu Keperaw at an - Volume 5, No. 1 M ei 2017

2

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESILIENSI
ORANG TUA ANAK RETARDASI MENTAL (DOWN SYNDROME) STUDI
DI SDLB-C YAYASAN BHAKTI LUHUR KOTA MALANG

1,2

Dian Pitaloka Priasmoro1, Nunung Ernawati2
Program Studi Keperawatan Poltekkes RS dr. Soepraoen Malang

ABSTRAK
Keluarga dengan anak dow n syndrome umumnya mengalami t ingkat st res yang lebih t inggi. Sehingga

sangat pent ing bagi orang t ua unt uk memiliki ket ahanan ment al at au resiliensi. Resiliensi at au ket ahanan
ment al adalah kemampuan individu unt uk bangkit dan pulih dari keadaaan st res. Tujuan penelit ian ini
adalah menganalisis hubungan f akt or individu, keluarga, dan komunit as yang berhubungan dengan
resiliensi orang t ua. M et ode dalam penelit ian ini adalah korelat if observasional dengan pendekat an cross
sect ional jumlah sampel 36 diambil dengan t ot al sampling. Inst rumen f akt or-f akt or yang mempengaruhi
resiliensi orang t ua adalah kuisioner yang dibuat penelit i dan kuisioner baku Resilience Quot ient . Inst rumen
t elah dilakukan uji validit as dan reliabilit as dengan Pearson Product M oment dan Alpha Chronbach.
Selanjut nya dilakukan pengolahan dat a dengan t ahap edit ing, coding, t abulat ing dan analisis st at ist ik. Uji
analisis yang digunakan adalah Pearson dan unt uk menget ahui pengaruh variabel independent t erhadap
varibel dependen dilakukan uji regresi linier dengan t ingkat kepercayaan 95% . Hasil penelit ian ini
menunjukkan f akt or individu t inggi, f akt or keluarga sedang, dan f akt or komunit as sedang. Analisis korelasi
Pearson menunjukkan f akt or yang berhubungan dengan resiliensip-value < α 0,05 adalah individu (pvalue=0.000, r=0,616), keluarga (p-value=0.001, r=0,547), dan komunit as (p-value=0.000, r=0,634). Analisis
mult ivariat dengan regresi linier berganda didapat kan f akt or individu, keluarga dan komunit as memiliki sig
0,000 < 0,05, dan koef isien korelasi > 0,05 yang paling berhubungan adalah f akt or individu 0.360).
Kesimpulan ada hubungan signif ikan ant ara f akt or individu, keluarga dan komunit as dengan resiliensi
orang t ua. Dengan kekuat an hubungan yang kuat dan arah posit if , art inya semakin t inggi f akt or individu,
keluarga dan komunit as maka akan semakin t inggi resiliensi orang t ua. Fakt or individu adalah f akt or yang
paling berkont ribusi.
Kata Kunci: Faktor Individu, Keluarga, Komunitas, Resiliensi, Orang Tua, Retardasi Mental (Down Syndrome)


ABSTRACT
Families w it h children w it h Dow n syndrome generally experience higher st ress levels. So it is very import ant
f or parent s t o have t he ment al t oughness or resilience. Resilience or ment al endurance is t he abilit y of
individuals t o rise up and recover f rom st ressf ul circumst ances. The purpose of t his st udy w as t o analyze
t he relat ionship bet w een t he individual, f amily, and communit y resilience associat ed w it h older people. The
met hod in t his research is correlat ive observat ional w it h cross sect ional approach 36 t he number of samples
t aken by t ot al sampling. Inst rument s f act ors t hat af f ect t he resilience of parent s is made researcher
quest ionnaire and st andard quest ionnaire Resilience Quot ient . Inst rument s has t est ed t he validit y and
reliabilit y w it h Pearson Product M oment and Alpha Chronbach. Furt hermore, t he dat a processing is done
w it h t he edit ing st age, coding, t abulat ing and st at ist ical analysis. Test analysis is Pearson and t o det ermine
t he ef f ect of independent variables on t he dependent variable linear regression t est w it h a conf idence level
of 95% . The result s show ed a high individual f act ors, f amily f act ors w ere, and communit y f act ors w ere.
Pearson correlat ion analysis show ed t hat f act ors associat ed w it h resilience p-value 0,05 yang art inya

Dat a g am b ar an u m u m r esp o n d en

penyebaran dat a normal.

d i saj i k an d al am b en t u k n ar asi yai t u


Tabel 2. Hasil Uji Korelasi Pearson

berdasarkan dat a hasil penelit ian diket ahui

No.

Komponen

r

p-value

bahw a dari 36 responden, rat a-rat a berjenis

1. Individu * resiliensi

0.616

0.000


kelamin laki-laki sebanyak 23 orang (63,9% ),

2. Keluarga*resiliensi

0.547

0.001

berumur 36-40 t ahun sebanyak 10 orang

3. Komunitas * resiliensi 0.634

0.000

(47,2% ), merupakan ibu kandung sebanyak
23 orang (63,9% ), memiliki anak ret ardasi 2
orang

Sumber : dat a primer


Berdasarkan t abel menunjukan bahw a ρ

sebanyak 19 orang (52,8% ), besar
sebanyak 12 orang

value < α 0.05 maka Ho dit olak art inya ada

(80,6% ), meraw at anak dibant u oleh orang

hubungan ant ara f akt or individu, keluarga

t ua sebanyak 12 orang (33,3% ), mendapat

dan komunit as t erhadap resiliensi orang t ua.

inf ormasi peraw at an anak dari masyarakat

Unt uk menget ahui keerat an hubungan ant ar

sebanyak 19 orang (52,8% ).


variabel (r) maka dapat diket ahui bahw a

berpendidikan SM A

Jurnal Ilmu Keperaw at an - Volume 5, No. 1 M ei 2017

18

k eer at an h u b u n g an var i ab l e i n d i vi d u ,

R Square (R2) adalah 0,612 at au 61,2% yang

keluarga dan komunit as dengan resiliensi

art inya persamaan yang diperoleh layak

didapat kan nilai > 0.4 sehingga dapat

d i g u n ak an


disimpulkan bahw a f akt or individu, keluarga

resiliensi sebesar 61,2% , sebesar 38,8%

dan komunit as mempunyai hubungan yang

sisanya dijelaskan variabel lain.

d an

m am p u

m en j el ask an

kuat dengan resiliensi dengan arah posit if

Sebelum dilakukan pengujian hipot esis

(+). Yang art inya semakin t inggi f akt or

regresi ada beberapa uji asumsi klasik yang

individu, keluarga dan komunit as maka akan

harus dipenuhi agar kesimpulan dari regresi

semakin t inggi resiliensi orang t ua.

t ersebut t idak bias, yait u uji normalit as, uji
m u l t i k o l i n i er i t as, u j i au t o k o r el asi , u j i

Analisis M ult ivariat

het eroskodesit as dan uji linierit as. Dari

Un t u k m el i h at b esar n ya h u b u n g an

pengujian asumsi klasik didapat kan hasil

var i ab el i n d ep en d en t d en g an var i ab el

p r asyar at

dependent merupakan dat a numerik.

disimpulkan bahw a secara bersama-sama

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linier

f akt or individu,

Variable

Koefisien Koefisien p-value
R
korelasi
square
(β)
Konstanta -23.712
0.079 0,612
Individu
1.163
0.360
0.009
Keluarga
1.038
0.339
0.007
Komunitas
0.914
0.323
0.023

t er p en u h i , seh i n g g a d ap at
keluarga, dan komunit as

berhubungan secara bermakna dengan
resiliensi orang t ua. Dan f akt or individu
adalah yang paling berkont ribusi at au
b er h u b u n g an d en g an p er i l ak u ag r esi f
sebesar 0,360.

Sumber : dat a primer

Ber d asar k an

t ab el

h asi l

di

at as

didapat kan variabel yang dapat memprediksi

PEM BAHASAN
Pada sub bab ini akan dijelaskan t ent ang

resiliensi adalah variabel dengan ρ value < α

hubungan ant ara variabel independent

0.05 yait u f akt or individu, keluarga, dan

dengan variabel dependent yait u f akt or-

k o m u n i t as. Seh i n g g a H o d i t o l ak , h al

f ak t o r yan g m em p en g ar u h i r esi l i en si

inidapat disimpulkanbahw af akt orindividu,

(individu, keluarga, dan komunit as) dengan

keluargadankomunit asberpengaruht erhadap
proses resiliensi orang tua anak down syndrome.
Den g an u r u t an yan g b esar n ya p al i n g

resiliensi orang t ua anak ret ardasi ment al
(Dow n syndrome) St udi di SDLB-C Yayasan
Bhakt i Luhur Kot a M alang.

berkont ribusi at au berhubungan (dengan
nilai koef isien korelasi at au β > 0,05) adalah

Hu b u n g a n Fa k t o r I n d i v i d u d e n g a n

f akt or individu, keluarga dan komunit as.

Resiliensi Orang Tua Anak Ret ardasi

Persamaan selanjut nya dilakukan uji

M ent al (Dow n Syndrome)

ANOVA dan dilihat hasil Summary M odel

Everall, Reobin (2006) menyebut kan

unt uk menget ahui kelayakan persamaan dan

bahw a resiliensi sering dihubungkan dengan

seberapa besar nilai persen kepercayaan

kemampuan seseorang bangkit kembali

persamaan menjelaskan presiksi. Dari t abel

unt uk menghadapi t ekanan at au st res. Ini

didapat kan hasil M odel Summary Adjust ed

merupakan kunci ut ama yang mempengaw w w.jik.ub.ac.id

19

ruhi seseorang lebih ef ekt if dalam kehidupan

pendidikan juga merupakan hal terpenting

dan pekerjaan. Fakt or-f akt or yang berhu-

dalam menghadapi masalah. Semakin tinggi

bungan dengan resiliensi ant ara lain adalah

pendidikan seseorang, semakin banyak

f akt or individual, keluarga, dan komunit as

pengalaman hidup yang dilaluinya, sehingga

(Everall, Reobin,2006).

akan lebih siap dalam menghadapi masalah

Berdasarkan hasil penelit ian pada t abel

yang akan terjadi (Perdana A, Ichsan B, &

9 diket ahui bahw a dari 36 responden, mean

Ro syi d ah D, 2013). Sel ai n i t u k o n d i si

skor f akt or individu adalah 30,5 dalam

sosiodemografi individu seperti pekerjaan dan

kat egori t inggi. Dan padat abel 10 diket ahui
korelasi f akt or individu dengan resiliensi
orang t ua menunjukkan nilai signif ikansi p
value = 0,000 < α 0,05 dan koef isien korelasi
(r) = 0,616. Art inya ada hubungan signif ikan
ant ara f akt or individu dengan resiliensi.

pendapat an juga mempengaruhi individu.
In d i vi d u

yan g

b ek er j a

d an

m em i l i k i

pendapatan akan merasa lebih tentram dan
m em i l i k i p el u an g u n t u k m en d ap at k an
bantuan dari luar lebih besar daripada yang
tidak bekerja dan berpenghasilan.

Dengan kekuat an hubungan kuat dan arah

Pernyat aan t ersebut didukung oleh

hubungan posit if . Yang berart i semakin

Holaday (2010) yang menyat akan bahw a

t inggi f akt or individu maka akan semakin

ket erampilan kognit if berpengaruh pent ing

t inggiresiliensi orang t ua. Dalam penelit ian

pada resiliensi individu. Kemampuan kognit if

ini juga diket ahui sebagian besar pendidikan
responden SM A dan Perguruan Tinggi,

melepaskan pikiran dari t rauma dengan
menggunakan f ant asi dan harapan-harapan

orang t ua bekerja.
Hasil penelit ian ini diasumsikan bahw a
orang t ua memiliki kemampuan secara
individual yang t inggi unt uk menghadapi
st r es. Kem am p u an
m en g h ad ap i

i n i l ah yan g n an t i n ya b er g u n a u n t u k

o r an g

t ua unt uk

st r ess d i p en g ar u h i

o l eh

kemampuan individu yang diperoleh melalui
kemampuan kognit if . Dan kemampuan
kognit if dipengaruhi oleh t ingkat pendi-

yang dit umbuhkan pada diri individu yang
bersangkut an. Sehingga dapat meningkat kan
kesejaht eraan psikologis. M enurut Sagone
& De Caroli (2014) menyat akan bahw a
kesejaht eraan psikologis pada individu dapat
meningkat kan perasaan penerimaan pada
diri sehingga individu akan lebih mudah
beradapt asi dengan st ress at au resilien
(Sagone & De Caroli, 2014)

dikan. Not oat modjo (2010) menyat akan
b ah w a

kognit if

k em am p u an

Hu b u n g a n Fa k t o r Ke l u a r g a d e n g a n

int elekt ual dalam berpikir, menget ahui dan

Resiliensi Orang Tua Anak Ret ardasi

memecahkan masalah.

M ent al (Dow n Syndrome)

Ti n g k at

ad al ah

p en d i d i k an

yan g

t inggi

Berdasarkan hasil penelit ian pada t abel

mempunyai resiko lebih rendah terjadinya

9 diket ahui bahw a dari 36 responden, mean

penurunan f ungsi kognit if karena dengan

skor f akt or keluarga adalah 28,19 dalam

proses pendidikan yang berjalan terus menerus

k at eg o r i sed an g . Dan p ad a t ab el 10

seseor ang ak an cender ung m em punyai

diket ahui korelasi f akt or keluarga dengan

kemampuan dalam uji fungsi kognitif. Tingkat

resiliensi orang t ua menunjukkan nilai

Jurnal Ilmu Keperaw at an - Volume 5, No. 1 M ei 2017

20

signif ikansi ρ value < α 0,05 dan koef isien

skor f akt or komunit as adalah 25,58 dalam

korelasi (r) = 0,547. Art inya ada hubungan

kat egori sedang. Dan padat abel 10 diket ahui

signif ikan ant ara f akt or komunit as dengan

korelasi f akt or keluarga dengan resiliensi

resiliensi. Dengan kekuat an hubungan kuat

orang t ua menunjukkan nilai signif ikansi ρ

dan arah hubungan posit if . Yang berart i

value < α 0,05 dan koef isien korelasi (r) =

semakin t inggi f akt orkomunit asmaka akan

0,634. Art inyaada hubungan signif ikan

semakin t inggiresiliensi orang t ua. Dalam

ant ara f akt or komunit as dengan resiliensi.

penelit ian ini juga diket ahui sebagian besar

Dengan kekuat an hubungan kuat dan arah

responden memperoleh inf ormasi t ent ang

hubungan posit if . Yang berart i semakin

peraw at an anak dari masyarakat . Hasil

t inggi f akt or komunit as maka akan semakin

penelit ian ini diasumsikan bahw a orang t ua

t inggiresiliensi orang t ua. Dalam penelit ian

memiliki cukup dukungan dari anggot a

ini juga diket ahui sebagian besar responden

keluarga yang lain selama melayani dan

bekerja, dalam peraw at an anak dibant u oleh

meraw at anak ret ardasi ment al. Dukungan

keluarga dan memperoleh inf ormasi t ent ang

dari anggot a keluarga lain selain diri sendiri

penanganan dan peraw at an anak dari

inilah yang membuat orang t ua mampu

masyarakat .

menghadapi st ress dan menjadi resilien.

Hasil penelit ian ini diasumsikan bahw a

Pernyat aan t ersebut didukung oleh

orang t ua memiliki cukup dukungan dari

Fr i edm an (2010) m enyebut k aan bahw a

berbagai sumber selama melayani dan

sebuah keluarga memiliki karakt erist ik yang

meraw at anak ret ardasi ment al sepert i

dinamis. Individu sebagai anggot a keluarga

jaringan sosial at au masyarakat .

yang ada didalamnya saling berint eraksi
unt uk memenuhi kebut uhan sat u sama lain
dan saling memberikan dukungan. M enurut
Tselebis, et al., (2011) dukungan keluarga
yait u perasaan t ent ang sikap, t indakan,
bent uk perhat ian dan penerimaan anggot a
keluarga yang t inggal dan hidup dengannya
disaat mereka menghadapi segala macam
permasalahan. Kehadiran anggot a keluarga
yang lain akan memberikan perasaan nyaman
dan meningkat kan penerimaan individu
t erhadap diri sehingga membuat seseorang
lebih resilien (Sagone & De Caroli, 2014).

Pernyat aan t ersebut didukung M arcot t e
& Vilat t e et al., (2014) yang menyebut kan
bahw a resiliensi individu juga dipengaruhi
f akt or sosio demograf ik. Sepert i hubungan
so si al , p en d ap at an , d an p en g g u n aan
jaringan sosial sebagai dukungan. M enurut
Hadiningsih (2014) dukungan sosial adalah
inf ormasi verbal at au nonverbal, bant uan
yang nyat a at au t ingkah laku yang diberikan
oleh orang-orang di sekit ar individu di dalam
lingkungan sosialnya. At au berupa kehadiran
maupun hal-hal yang dapat memberikan
keunt ungan emosional at au berpengaruh

Hubungan Fakt or Kom unit as dengan

p ad a t i n g k ah l ak u p en er i m an ya. Dar i

Resiliensi Orang Tua Anak Ret ardasi

beberapa pernyat aan di at as maka dapat

M ent al (Dow n Syndrome)

d i asu m si k an

b ah w a o r an g

t u a yan g

Berdasarkan hasil penelit ian pada t abel

memiliki hubungan sosial akan mendapat kan

9 diket ahui bahw a dari 36 responden, mean

d u k u n g an d ar i l i n g k u n g an so si al n ya.
w w w.jik.ub.ac.id

21

Sehingga secara emosional orang t ua anak

oleh Sagone & De Caroli (2014) menyat akan

Ret ardasi M ent al (dow n syndrome) lebih

b ah w a k esej ah t er aan p si k o l o g i s p ad a

t ahap t erhadap st ress at au t ekanan karena

individu dapat meningkat kan perasaan

lebih banyak mendapat kan inf ormasi, saran

penerimaan pada diri sehingga individu akan

maupun perhat ian dari lingkungan sosial.

lebih mudah beradapt asi dengan st ress at au

Hal ini juga didukung oleh Hadiningsih

resilien.

(2014) yang menyebut kan bahw a dukungan

Dan dari hasil penelit ian juga diket ahui

so si al m er u p ak an su at u p r o ses yan g

nilai Adjust ed R Square (R2) adalah 0.612

menjelaskan bent uk hubungan sosial yang

at au 61.2% sehingga secara bersama-sama

menyumbangkan manf aat bagi kesehat an

f akt or individu, keluarga dan komunit as

ment al at au f isik individu.

mampu memprediksi resiliensi orang t ua

Fakt or yang Paling Berhubungan dengan
Resiliensi Orang Tua

sebesar 61,2% , dan 38,8% sisanya dijelaskan
var i ab el l ai n yan g t i d ak d i t el i t i . Hasi l
penelit ian ini diasumsikan bahw a t erdapat

Berdasarkan hasil penelit ian pada t abel

f akt or lain yang berhubungan dengan

12 hasil uji regresi diket ahui bahw a dari

r esi l i en si . Sep er t i k eak t i f an o r an g t u a

ket iga f akt or yait u f akt or individu, keluarga,

m el i b at k an p et u g as k eseh at an d al am

dan komunit as secara berurut anyang paling

memperoleh dukungan. Pernyat aan t ersebut

berkont ribusi at au berhubungan (dengan

didukung oleh Nurdian & Anw ar (2014) yang

nilai koef isien > 0,05) adalah f akt or individu,

menyat akan bahw a banyak hal yang dapat

keluarga dan komunit as. Art inya dalam hal

dilakukan unt uk meningkat kan resiliensi

ini f akt or individu merupakan f akt or yang

individu yang rendah sepert i mengikut i

paling berkont ribusi at au berhubungan

k el o m p o k k o n sel i n g at au m el i b at k an

dengan resiliensi.

pet ugas kesehat an. Konseling merupakan

Hasil penelit ian ini diasumsikan pada

kegiat an dinamis yang memusat kan pada

dasarnya f akt or yang paling menent ukan

usaha berf ikir dan bert ingkah laku unt uk

t ingkat resiliensi at au ket ahanan orang t ua

meningkat kan penerimaan dan bant uan.

dalam mengahadapi st ressor khususnya yang

Hal ini bermanf aat unt uk mereduksi gejala-

berasal dari keberadaan anak ret ardasi met al

gejala Post Traumat ic Disorder, sehingga

(dow n syndrome) adalah pada penerimaan

individu mampu mempert ahankan harga

diri. Kehadiran keluarga maupun dukungan

diri sert a penerimaan diri.

sosial at au masyarakat pada dasarnya adalah

Penelit ian ini dapat memberikan hasil

sumber dukungan t ambahan. Yang lebih

bahw a or ang t ua yang m em i l i k i anak

ut ama dalam hal ini adalah kemampuan

ret ardasi dapat meningkat kan resiliensi yang

orang t ua dalam mengelola dukungan

r en d ah m en j ad i l eb i h t i n g g i d en g an

t er seb u t

k ek u at an ,

meningkat kan f akt or individu, keluarga dan

meningkat kan harapan, dan semangat yang

komunit as. Fasilit as pendidikan unt uk anak

berguna unt uk meningkat kan kesejaht eraan

ret ardasi ment al dapat membant u orang

psikologisnya. Pernyat aan t ersebut didukung

t ua dalam meningkat kan resiliensi dan

m en j ad i

su m b er

Jurnal Ilmu Keperaw at an - Volume 5, No. 1 M ei 2017

22

ut amanya memberikan f asilit as dengan

orang t ua. Fakt or individu diprediksi paling

menghubungkan orang t ua dengan pet ugas

berkont ribusi at au berhubungan dengan

kesehat an apabila t erdapat keadaan orang

resiliensi orang t ua.

t ua t idak mampu resilien.

Sar an yan g d ap at d i b er i k an yai t u

Ket erbat asan dalam penelit ian ini yait u

peraw at dapat memberikan edukasi kepada

Responden hanya dibat asi pada orang t ua

masyarakat t ent ang f akt or-f akt or yang

yang akt if mengant ar anak ke sekolah

m em p en g ar u h i k eb er h asi l an r esi l i en si

sehingga penelit i t idak dapat memprediksi-

k el u ar g a seh i n g g a m asyar ak at

kan orang t ua yang t idak t erlibat dalam

menget ahui dan dapat melukan t indakan

mengant arkan anak RM karena bekerja.

unt uk meningkat kan dukungan individu,

d ap at

keluarga maupun masyarakat sebagai w ujud

KESIM PULAN

penerimaan pada orang t ua yang memiliki
anak ret ardasi ment al (dow n syndrome).

Kesimpulan yang bisa diambil yait u
f akt or individu, keluarga dan komunit as
berhubungan dengan resiliensi orang t ua.
Peningkat an f akt or individu, keluarga dan
komunit as akan meningkat kan resiliensi

DAFTAR PUSTAKA
Everall, Reobin. (2006). Creat ing a f ut ure:a
st udy of recilience in suicidal f emale
adolescent . 84, 561-470.
Faqurudheen,Hena& M at hew,Sini T,dkk.
(2014). Exploring f amily resilience in a
communit y ment al healt h set up in Sout h
India. Procedia Economics and Finance,
18, 391-399.
Friedman, M arylin M . (2010). Keperaw at an
keluarga t eori dan prakt ik . Edisi 3.
Jakart a: EGC.
Hadiningsih, Tyas T.(2014). Skripsi: Hubungan
ant ara dukungan sosial dengan resiliensi
pada remaja di Pant i Asuhan Keluarga
Yat im M uhammadiyah Surakart a.
Helt on, L.R, & Smit h, M .K. (2004). M ent al
h eal t h p r act i ce w i t h ch i l d r en an d
yout h. New York: The Haw ort Social Work
Pract ice Press.

Orang t ua disarankan agar selalu akt if
mencari inf ormasi sebagai bent uk t indakan
dalam meningkat kan kemampuan individu
unt uk resilien.

Holaday, M orgot . (2010). Resilience and
severe burns. Journal of counseling and
development , 75, 346-357.
Lut t enberg D, A P M de Brouw er, T kleef st ra,
et al. (2006). Chromosomal copy number
changes in pat ient s w it h non-syndromic
X linked ment al ret ardat ion det ect ed by
array CGH. Journal of M edical Genet ic,
43, 362-370.
M arcot t e, Diane& Vilat t e, Aude et all. (2014).
Resilience f act or in st udent present ing
depressive sympt oms during t he post secondary school t ransit ion. Social and
behavioral sciences.159,91-95.
Norhidyah, Wasilah, dkk. (2013). Gambaran
kejadian kecemasan pada ibu penderit a
ret ardasi ment al sindromik di SLB-C
Banjarmasin. Berkala kedokt eran, 9(1).
Not oat modjo, S. (2010). Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipt a.
w w w.jik.ub.ac.id

23

Nurdian, M D.& Anw ar, Z.(2014). Konseling

Sagone, Elisabet t a & De Caroli, M aria Elvira.

kelompok unt uk meningkat kan resilien

(2014). Relationship between psychological

si remaja put ri. Jurnal ilmiah psikologi

w ell-being and resilience in middle and

t erapan. 2 (01)

lat e adolescent s. Social and behavioral

Perdana A, Ichsan B, & Rosyidah D. (2013).
Hubungan t ingkat penget ahuan t ent ang

sciences.141,881-887.
Sast roasmoro, S dan Ismael. (1995). Dasar-

penyakit DM dengan pengendalian kadar

d asar M et o d o l o g i Pen el i t i an Kl i n i s.

gula darah pada pasien DM Tipe II di

Jakart a: FKUI

RSU PKU M u h am ad i yah Su r ak ar t a.
Biomedika, 5(2). Broadw ay Book.

Tselebis, At hanosios, et al. (2011). The 13

Riper, M arcia V. (2007). Families of Children
w it h Dow n Syndrome: Responding t o “ A

validit y of t he Greek t ranslat ion in a

Change in Plans” w it h resilience. Journal

sample of Greek health care professionals.

of pediat ric nursing., 22(2).

Asia pasif ic f amily medicine.103.

Jurnal Ilmu Keperaw at an - Volume 5, No. 1 M ei 2017

24

it em f amily support scale: reliabilit y and