124417 AKJ 2010 11 10 Butet Pentaskan Monolog
Butet pentaskan monolog ”kucing”
Seniman monolog Butet Kartaredjasa mementaskan monolog "Kucing" karya Putu
Wijaya di taman budaya yogyakarta belum lama ini//// pentas monolog kali ini
diharapkan dapat memberi atmosfir lain//
Butet dalam pentas monolog menampilkan lakon ringan dengan nyaris tidak ada kritik
politis seperti yang biasa dibawakannya.// Disampaikan juga dalam pentas iini Meskipun
dikritik berulang kali/ pemerintah tetap tidak mau berubah// `Kucing` jauh dari konotasi
politis, tidak seperti hewan lain seperti cicak dan buaya yang dipersepsikan sebagai KPK
melawan Polri atau tikus yang menjadi simbol untuk menyebut koruptor//
--state
Monolog ini sendiri berkisah tentang hubungan suami istri, yang melibatkan seekor
kucing milik tetangganya/ Dari kucing yang suatu hari memangsa rica-rica yang
disiapkan si istri untuk berbuka puasa itulah/ dari sinilah alur cerita mengalir//
Dengan alurnya yang lincah dan khas./ Putu Wijaya berhasil membangun alur yang
menarik/ sekaligus bisa membicarakan soal hakikat kemanusiaan dan seluruh
persoalannya// Sebuah kisah yang kelihatannya remeh dan sederhana/, tetapi langsung
menghunjam ke hakekat dan maknanya.//
Melalui lakon Kucing ini, Butet ingin mengembalikan monolog sebagai permainan seni
peran yang otonom// Sebuah ikhtiar pematangan diri seorang aktor dalam menafsir
karakter dan memberi `nyawa` sebuah teks sastra//
Rina /akj /rbtv .
Butet pentaskan monolog ”kucing”
Seniman monolog Butet Kartaredjasa mementaskan monolog "Kucing" karya Putu
Wijaya di taman budaya yogyakarta belum lama ini// Monolog ini sendiri berkisah
tentang hubungan suami istri, yang melibatkan seekor kucing milik tetangganya // Dari
seekor kucing yang suatu hari memangsa rica-rica yang disiapkan si istri untuk berbuka
puasa
Seniman monolog Butet Kartaredjasa mementaskan monolog "Kucing" karya Putu
Wijaya di taman budaya yogyakarta belum lama ini//// pentas monolog kali ini
diharapkan dapat memberi atmosfir lain//
Butet dalam pentas monolog menampilkan lakon ringan dengan nyaris tidak ada kritik
politis seperti yang biasa dibawakannya.// Disampaikan juga dalam pentas iini Meskipun
dikritik berulang kali/ pemerintah tetap tidak mau berubah// `Kucing` jauh dari konotasi
politis, tidak seperti hewan lain seperti cicak dan buaya yang dipersepsikan sebagai KPK
melawan Polri atau tikus yang menjadi simbol untuk menyebut koruptor//
--state
Monolog ini sendiri berkisah tentang hubungan suami istri, yang melibatkan seekor
kucing milik tetangganya/ Dari kucing yang suatu hari memangsa rica-rica yang
disiapkan si istri untuk berbuka puasa itulah/ dari sinilah alur cerita mengalir//
Dengan alurnya yang lincah dan khas./ Putu Wijaya berhasil membangun alur yang
menarik/ sekaligus bisa membicarakan soal hakikat kemanusiaan dan seluruh
persoalannya// Sebuah kisah yang kelihatannya remeh dan sederhana/, tetapi langsung
menghunjam ke hakekat dan maknanya.//
Melalui lakon Kucing ini, Butet ingin mengembalikan monolog sebagai permainan seni
peran yang otonom// Sebuah ikhtiar pematangan diri seorang aktor dalam menafsir
karakter dan memberi `nyawa` sebuah teks sastra//
Rina /akj /rbtv .
Butet pentaskan monolog ”kucing”
Seniman monolog Butet Kartaredjasa mementaskan monolog "Kucing" karya Putu
Wijaya di taman budaya yogyakarta belum lama ini// Monolog ini sendiri berkisah
tentang hubungan suami istri, yang melibatkan seekor kucing milik tetangganya // Dari
seekor kucing yang suatu hari memangsa rica-rica yang disiapkan si istri untuk berbuka
puasa