Faculty of Cultural Studies Journal of Research
Jumal Nihongo. Vol. 7, No.1, Maret 2015
ISSN 2085-1251
Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia
TyセJ WQSJ ゥ
•• D セ
Olterbltkan atas kerjasama
ASPBJI dengan The Japan Foundation Jakarta
Jurnal Nihongo ini diterbitkan oleh Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang
(ASPBJI). Terbit dua kali dalam setahun setiap bulan Maret dan November. Batas
akhir pengiriman naskah untuk edisi Maret adalah bulan Januari dan untuk edisi
Nopember adalah bulan September. Naskah yang masuk akan diseleksi oleh tim
reviewer dari berbagai lembaga di Indonesia.
Redaksi menerima naskah dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa
Jepang dan naskah yang yang sudah dikirim Dewan Redaksi tidak akan
dikembalikan.
Redaksi berhak melakukan penyuntingan terhadap setiap naskah tulisan yang
akan diterbitkan.
Susunan Pengurus
Dewan Redaksi Jurnal Nihongo ASPBJI
(Tanpa gelar akademis)
Agus S. Suryadimulya
Ahmad Dahidi
Nandang Rahmat
Ahmad Dahidi
Dedi Sutedi
Susi Widianti
Tatang Hariri
Mikami Kyoko
Pengelola Administrasi : Sugihartono
Penanggung Jawab
Ketua Redaksi
PenyuntingAhli
Alamat Redaksi : Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang
dJa. Pusat Studi Bahasa Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran
JI.Raya Bandung - Sumedang Km 21, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat
TellFax 022-7786388
Alamat email: [email protected]
Dicetak oleh Balatin Offset
lsi di luar tanggung jawab percetakan
DAFTARISI
Prakata
- i
Dari Redaksi セMケ
GWセ」
iii
aOGZyセゥMpjZセctPMQ
S JゥャAヲoINエセtfGᆬj
MャiゥQNjFセIhエGZ
/' 1"*'/7 asJセAェ ZGiᄃ AヲGMZ エッゥ P
J: 05J"fJi'-
.r-..:=. • .r-../vT '7 T -{ - 1
セmGMZPaQnᄋWI
-13*c-1 /'
fJセWQ[ZセヲエPaZヲyェ[セ oIヲセ ャ MZエ ᄃ
L-e-
Pika Yestia Ginanjar-14
ANALISIS KEJANGGALAN YANG TERJADI PADA PENGGUNAAN KAT
GANTI ORANG PERTAMA "WATASHF' PADA KALIMAT PERKENALAN
PEMBELAJAR BAHASA JEPANG
Juariah, Hari Setiawan, Riri Hendriati - 27
KEMAMPUAN BUNPO TINGKAT DASAR PADA MAHASISWA PROGRAM
STUDI SASTRA JEPANG DAN PROGRAM STUDI PENDIDlKAN BAHASA
DAN SASTRAJEPANG ANGKATAN 2012 FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Dewi Puspitasari, Nadya Inda Syartanti - 42
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL
*
W:L V OGゥjエZeセ
! (-:
II Iv '::'-Z: セ
T セ ERIN GA CHOUSEN, NIHONGO DEKIMASU TERHADAP
KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG
Yeni -59
PENGARUH
INTERPRETASI
MAKNA
TERHADAP
KEMAMPUAN
MENGARTIKAN JUKUGO DALAM PEMBELAJARAN KANJI LEVEL
CHUUKYUU
DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Febi Ariani Saragih
- 75
v
KEMAMPUAN BUNPO TINGKAT DASAR
PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JEPANG
ANGKATAN 2012 FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJA YA
De\\'i Puspitasarj')
Nadya Inda Syartanti')
ABSTRAK
Tata bahasa atau bunpo pada tingkat dasar merupakan kunci
dari keberhasilan penguasaan bahasa Jepang pada tahap selanjutnya.
Untuk memahami tata bahasa, dimulailah dari mempelajari berbagai
pola kalimat, salah satunya adalah perubahan bentuk verba.
Perubahan bentuk verba yang dipelajari pada tingkat dasar adalah
perubahan verba bentuk -maSlI ke dalam bentuk verba bentuk kamus
-/"II. bentuk negasi -nai. dan bemllk lampau -Ia. Pola-pola kalimat
tersebut dipilih pada penelitian ini karena dipelajari pada semester
dua.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam
mempelajari bllnpo tingkat dasar dalam perubahan verba bentuk
-maslI ke dalam bentuk verba bemuk kamus -ru, bentuk negasi -nai,
dan bentuk lampau -10. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah mahasiswa semester 2 tahun akademik 2012/2013 Program
Studi S I Sastra Jepang dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Jepang FIB-UB angkatan 2012, yang masing-masing
berjumlah 30 mahasiswa yang telah memprogram mata kuliah Tata
Bahasa II dan Bunpo Daini, sedangkan sampel yang digunakan
adalah simple random sampling. Instrumen penelitian berupa tes
tertulis dan wawancara.
Terdapat perbedaan hasil kemampuan mahasiswa Program Studi
Sastra Jepang dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Jepang terhadap pemahaman materi dengan adanya perbedaan
beban sks. Perbedaan beban sks tersebut memberikan perbedaan
kemampuan mahasiswa dalam memahami materi. Hal ini dapat dilihat
dari hasil tes yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil tes tersebut
dapat dilihat bahwa pertemuan tata bahasa yang dilaksanakan dua kali
dalam seminggu dianggap efektif daripada diJaksanakan sekali dalam
semlnggu.
•
Kala kunci: Verba, Konjugasi Verba, Verba bentuk kamus, Verba
bentuk negasi. Verba bentuk lampau
I
42
I
Kemompuon Bunpo Tingkol Dosor podo Mohosiswo Progrom Sludi Soslro Jepong ...
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Ada beberapa hal yang harns dipelajari dalam bahasa Jepang. mulai dari
tulisan (huruf Kanji. hiragana, dan ka/akana), kosakata (got), sampai pola kalimat
(tata bahasa!bunpo). Oi antara ketiga hal tersebut, salah satu yang sering
dipermasalahkan oleh pembelajar bahasa Jepang adalah tata bahasa (bunpo). Oi
dalam bunpo. pembelajar akan mempelajari segala bemuk pola kalimat, partikel,
dan lain-lain. Pola kalimat sebagai salah satu bag ian dari bllnpo memiliki jumlah
yang tidak sedikil. Pembelajar harus mempelajari pola kalimat dari tingkat dasar
sampai tingkat menengah.
Untuk mengetahui berbagai pola kalimat yang digunakan. terlebih dahulu
pembelajar harus mengetahui, salah satunya adalah perubahan bemuk verba.
Perubahan bemuk verba yang harus dipelajari oleh pembelajar bahasa Jepang
tingkat dasar adalah perubahan verba bemuk -masu ke dalam verba bemuk kamus
-I'll. bentuk -nai. dan bentuk lampau -ta. Pola-poJa kalimat ini dipilih karena
akan dipelaiari pada semester satu.
Mata kuliah tata bahasa (bllnpo) yang diprogram oleh mahasiswa semester
1 di Program Studi Sastra Jepang. Fakultas IImu Budaya. Universitas Brawijaya
dinamakan Tata Bahasa II. sedangkan di Program Pendidikan Bahasa dan Sastra
Jepang, Fakultas llmu Budaya, Universitas Brawijaya. dinamakan Bunpo Oai-ni.
Adapun buku teks yang digunakan oleh mahasiswa semester 2 dalam Tala Bahasa
II dan Bunpo Oai-ni adalah buku Minna no Nihongo I dan 2. Meskipun
menggunakan buku teks yang sama, namun kedua mata kuliah tersebut memiliki
beban sks yang berbeda, yaitu Tata Bahasa II dengan 4 sks dan Bunpo Oai-ni
dengan 3 sks. Untuk selanjutnya, penulis akan menggunakan istilah Bunpo yang
mengacu ullluk kedua mata kuliah tersebul.
Beban sks yang berbeda pada mala kuliah Bunpo diperkirakan akan
menghasilkan kemampuan yang dimiliki mahasiswa juga berbeda. Namun,
banyaknya jumlah mahasiswa di Universitas Brawijaya berdampak pada tingginya
kompetisi akademik yang harns diperoleh mahasiswa. Hal ini menyebabkan
mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan hasil akhir yang sama.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, limbul
pertanyaan "Bagaimana kemampuan mahasiswa Program Studi Sastra Jepang dan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jepang dalam mempelajari Bunpo
Tingkat Dasar? ,.
1.3 Tujuan Penelitian
Mengacu kepada rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka
peneJitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam
Kemampuan Bunpa Tingkat Dasar pada Mahasiswa Program Studi Sastra Jepang...
I 43
mempelajari Bunpo tingkat dasar, khususnya dalam mengubah verba bentuk
-masli ke dalam bentuk kamus -ru, bentuk negatif -nai, dan bentuk lampau -lao
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
I. Dapat memberikan gambaran tenlang pembelajaran Bunpo khususnya
perubahan bentuk verba.
1. Dapat memberikan referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya mengenai
peningkatan kemampuan perubahan verba.
セN
Dapat memberikan hasil evaluasi dari mata kuliah dengan beban 4 sks dan 3
sks, khususnya mata kuliah Blinpo.
1.5 Metode Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada masa perkuliahan Bunpo yang
diprogram oleh mahasiswa Program Studi Sastra Jepang dan mahasiswa Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jepang angkatan 2011 sebagai mata kuliah
\\ ajib pada semester genap tahun akademik 2012/2013. Perkuliahan dimulai pada
bulan Januari sampai dengan Juli 2013, dan dilaksanakan di Gedung Fakultas
Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester
1 tahun akademik 2012/2013 Program Studi S I Sastra Jepang dan S I Pendidikan
Bahasa dan Sastra Jepang FIB-UB, masing-masing berjumlah 30 orang yang telah
memprogram mata kuliah Bunpo Tingkat Dasar. Pemilihan jenis populasi in i
dianggap relevan, karena peneliti berkeinginan unluk membandingkan
kemampuan mahasiswa yang memiliki beban sks berbeda tetapi dituntut untuk
memiliki kemampuan hasil akhir yang sama. Sampel yang digunakan adalah
random sampling dengan metode simple random sampling. Metode ini digunakan
unluk memilih beberapa mahasiswa sebagai anggota sampel yang telah
memprogram mata kuliah Bunpo Tingkat Dasar.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitati( dimana
penelitian ini memaparkan hasil perbandingan kemampuan Bunpo tingkat dasar
pada mahasiswa Program Studi Sastra Jepang dan Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Jepang angkatan 2012. Hasil kemampuan tersebut diperoleh
dari penilaian atas instrumen penelitian bentuk tes tertulis dan wawancara.
Adapun bentuk tes berupa tes tertulis yang dibuat oleh peneliti untuk
menguji kemampuan mahasiswa mengenai tata bahasa. Tes diambil dari soal-soal
yang telah dilampirkan dalam bahan ajar. Soal-soal latihan sebagai review atas
materi pelajaran yang telah diajarkan. Soal-soal tersebut digunakan sebagai tes
Bunpo yang dilaksanakan sebanyak 4 kali. Sedangkan instrumen pendukung
Ixrupa wawancara bertujuan untuk mengetahui alasan atau kesulitan yang
dihadapi oleh mahasiswa terhadap tes Blinpo yang telah dikerjakan.
441
Kenampuan Bunpo Tingkat Dasar poda Mahasiswa Program Studi Saslra Jepong ...
Soal tes diambil dari buku Minna No Nihongo Vol. I yang terdiri atas bab
sampai dengan bab 25. Namun, yang digunakan sebagai sumber data penelitian
hanya diambil dari bab 17 sampai dengan bab 19. Hal ini dikarenakan ketiga bab
tersebut secara berurutan membahas mengenai konjugasi verba bentuk negatifnai. bentuk kamus - ru. dan bentuk lalllpau - lao
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Illemilih soal tes yang
Illengandung konjugasi verba bentuk negasi (bab 17), bentuk kamus (bab 18), dan
bentuk lalllpau (bab 19), sena I jenis tes yang merupakan gabungan dari ketiga
soal tes tersebul. Data yang diperoleh Illelalui instrulllen bentuk tes berupa tes
tenulis. akan dilakukan tabulasi data dengan memberikan skor soalles yang telah
dibuat. Pember ian skor tersebut Illerupakan hasil dari penjumlahan nilai dari
keseluruhan nilai kuis yang dilaksanakan 4 kali. Akumulasi nilai angka dan nilai
hurufyang berlaku di Universitas Brawijaya dapat dilihat tabel J berikul.
Tabell. Nilai Huruf l"lutu dan Nilai Angka
No
HurufMulu
J
A
8+
8
C+
C
D+
D
2
3
4
5
6
7
8
E
Nilai Anaka
81-100
76-80
70-75
61-69
56-60
51-55
45-50
0-44
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Pola Kalimat
Bahasa Jepang adalah bahasa yang unik. Hal ini dikarenakan pola kalimat
bahasa Jepang ditentukan oleh perubahan verba atau konjugasi verba yang terletak
di belakang kalilllal. Dapat dilihat pada conloh di bawah ini:
(I)
:tllil Ii ::'1:;1: Iv BGエゥセ
;J;: To
Tamu wa gahan \\'0 labemasu.
'Taro makan nasi:
=:
lilv セゥエBL[j Z
it lv,
Tarou wa gallan \1'0 tabemasen.
'Taro tidak makan nasi.'
(2) j,:JlII l;t
Pada kalimal (I) verba tabemasu memiliki ani 'makan', tetapi kelika mengalami
perubahan sepeni pada kalimal (2) menjadi tabemasen memiliki ani 'tidak
makan'. Sehingga dapat dikatakan perubahan verba tersebut menyebabkan pola
kalimat berubah pula. Kalilllat (I) dapat digolongkan sebagai kalimal positif; dan.
kalimat (2) adalah kalimat negatif.
Kemampuan Bunpo Tingkat Dasor pada Mahasiswa Program Stud; Sastra Jepang ...
145
Pola kalimat bahasa Jepang memiliki beberapa bentuk, yaitu pola kalimat
positif. kalimat negatif. dan kalimat interogatif; poJa kalimat lampau dan non
lampau; pola kalimat honorifik dan non honorifik; dan lain sebagainya. Pada
penelitian ini peneliti ingin memfokuskan pada pola kalimat non honorifik dalam
bentuk kalimat positif. negatif, dan lampau. Hal ini dapat dicontohkan sebaga i
berikut:
(3)
;k'¥-"1'J <
0
Daigaku he ikll.
'Pergi ke kampus.'
(4) [ォGᆬMBQjエーヲセカ
'0
Daigaku he ikanai.
:Tidak pergi ke kampus.'
(5)
;k'¥-"n--::> t=o
Daigaku he itta.
'Telah pergi ke kampus.'
Pemilihan terna penelitian ini disebabkan karena penelili ingin mengetahui
kemampuan mahasiswa semester dua dalam mempelajari pola kalimat non
honorifik. yairu dalam mengubah verba bent uk - masu ke dalam verba bentuk
kamus -I'U, bentuk -nai, dan benluk lampau -lao Pola-pola kalimat ini dipilih
karena akan dipelajari pada semester dua. Selanjutnya akan dibahas mengenai
perubahan-perubahan bentuk verba tersebul.
2.2 Verba Sentuk Kamus
Verba bentuk kamus adalah bemuk dasar kata yang belum mendapat
imbuhan apapun atau tidak dilekati oleh morfem terikat apapun. Karena hal
tersebut maka dicamumkan di dalam kamus, sehingga disebut dengan bentuk
kamus. Verba bentuk kamus pada umumnya berakhiran dengan bentuk -I'U.
Sedangan di awal pembelajaran bahasa Jepang, para peserta didik diajarkan
menggunakan verba bentuk -masu. Verba bentuk -masu termasuk dalam pola
kalimat honorifik. Sehingga peserta didik dituntuk untuk dapat memahami pola
perubahan verba bentuk -masu ke dalam verba bentuk kamus.
Berikut ini adalah pola perubahan verba bentuk -masu ke dalam verba
bentuk kamus. Pada verba kelompok I suku kata akhir sebelum -masu semuanya
berada di kolom -i diubah menjadi kolom -II. Verba kelompok II suku kata
-masu digami dengan -I'U. Verba kelompok 1II kata kimasu menjadi kuru dan
shimasu menjadi Sllru.
46
I
Kemompuan Bunpo Tingkat Doser pada Mahosiswa Program Studi Sostro Jepang ...
"'"
Tabel 2. Pembentukan Verba Bentuk -masa Menjadi Verba Bentuk Kamus -fa
Verba Bentuk -Alasu
i kaimasu 'membeli'
(j: G l \ j: T I haraimasl/ 'membay"ar'
セ jエ
'1 T/ kakimasu 'menulis'
t:. t;,;t T! lachimasu 'berdiri"
-t If セ T / yobimasu . memanggi I'
J: Ji.. '1 T I yomimasu 'membaca'
セ J:. €";. i- / o)'ogimasu 'berenang'
lift l j: i- I hanashimasu 'berbicara'
1;;) '11- ;' nemaslI ·tidur'
]\'0
T
;!.Pl·) セ
I
II
t:'--' '1 t:. / karila
セ t:. / kila
L t:. / shila
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Mata Kuliah BUllpo (Tata Bahasa II dan Bunpo Dai-ni)
Mata kuliah hl/llpo di Program Studi Sastra Jepang bemarna "'Tata Bahasa
Jr'. dan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jepang bernama "Bunpo
Dai-ni". Meskipun memiliki istilah yang berbeda tetapi secara mendasar tidak
terdapat perbedaan. Mata kuliah ini mengajarkan tentang pola kalimat bahasa
Jepang dan diberikan kepada mahasiswa secara bertahap. Pada mahasiswa
program studi Sastra Jepang berupa Tata Bahasa I sampai Tata Bahasa IV; dan
pada mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jepang berupa
Bunpo Dai-ichi sampai Bunpo Dai-go. Pada penelitian ini hanya akan membahas
megenai mata kuliah Tata Bahasa II dan Bunpo Dai-ni. Untuk selanjutnya akan
menggunakan istilah Bllnpo yang mengacu pada kedua mata kuliah tersebut.
481
Kemampuan Bunpo Tingkat Dosor pado Mahosiswa Program Studi Sostra Jepang ...
3.1.1 Mala Kuliah Tala Bahasa II
Mala kuliah Tata Bahasa II dengan jumlah 4 sks yang diberikan di
semester 2. merupakan kelanjutan dari mala kuliah Tata Bahasa I. Dalam mata
kuliah ini, disamping penyampaian materi berupa kosakata dan pola kalimal
bahasa Jepang tingkat dasar. mahasiswa diarahkan untuk secara aktif berlatih
menyusun kalimat menggunakan kosakata dan pola kalimat yang telah dipelajari.
Bahan ajar yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah Minna no
Nihongo Vol. 1 dan 2. Adapun materi yang dipelajari dimulai dari bab 16 sampai
bab 25 dari Minna no Nihongo Vol. I, dan bab 26 sampai bab 33 dari Minna no
Nihongo Vol. 2. Materi tersebut disampaikan kepada mahasiswa pada perkuliahan
yang dilaksanakan seminggu dua kali pada hari Selasa dan Kamis, dengan durasi
selama 90 menit per penemuan. Adapun alur materi yang diberikan dalam tiap
penemuan dapat dil ihat pada tabel 5 berikut.
Tabel 5. Alur Maleri dalam Tata Bahasa II
\1in o gu keI
2
3
4
5
6
7
8
9
10
II
12
13
14
15
16
Pembahasan
Bab 16
Bab 17
Bab 18+ 19
Bab20+21
Bab 22
Bab 23 + 24
Bab 25
UTS
Bab 26
Bab 27 セ 28
Bab29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Pertemuan
I
1.2
I
3.-1
5.6
7.8
9.10
11.12
13.14
15.16
17.18
19.20
21.22
I
23.24
25.26
Bab 33
27.28
29.30
VAS
31.32
TabeJ 5 memperlihatkan bahwa dari 16 minggu perkuliahan, 10 minggu
perkuJiahan membahas materi satu bab dalam dua kali penemuan dan hanya 4
minggu perkuliahan yang membahas materi dua bab dalam dua kali penemuan.
3.1.2 Mala Kuliah Bunpo Dai-ni
Mata kuliah Bunpo Dai-ni dengan jumlah 3 sks yang diberikan di semester
2. merupakan kelanjutan dari mata kuliah Bunpo Dai-ichi. Dalam mala kuliah ini,
disamping penyampaian materi berupa kosakata dan poJa kalimat bahasa Jepang
tingkat dasar, mahasiswa diarahkan unluk secara aklif berlatih menyusun kalimat
menggunakan kosakata dan pola kalimat yang telah dipelajari.
Bahan ajar yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah Minna no
Nihongo Vol. 1 dan 2. Adapun materi yang dipelajari dimulai dari bab 16 sampai.
bab 25 dari Minna no Nihongo Vol. I, dan bab 26 sampai bab 33 dari Minna no
Kemompuon Bunpo Tingkot Doser podo Mohosiswo Program Stud; Sostro Jepong
I
49
Nihongo Vol. 1. Materi tersebut disampaikan kepada mahasiswa pada perkuliahan
yang dilaksanakan seminggu satu kali pada hari Selasa, dengan durasi selama 150
men it per pertemuan. Adapun alur materi yang diberikan dalam tiap pertemuan
dapat dilihat pada tabe I 6 berikut.
Tabel6. Alur Mater! dalam Bunpo Dai-ni
I
I
I
MinU2u keI
c
j
.'
!
,i
i
I
I
4
5
6
7
8
UTS
9
i
i
10
II
12
13
14
15
16
,
i
i
,I
i
j
I
Pembahasan
Bab16+17
Bab17+18
Bab19+20
Bab20+21
Bab 22 + 23
Bab 23 + 24
Bab c5
Bab c6
Bab 27 + 28
Bab28 +29
Bab 30
Bab 31
Bab:';2
Bab 33
UAS
Pertemuan
I
C
3
4
5
6
7
8
9
10
JI
12
13
14
15
16
Tabel 6 memperhhatkan bahwa dan 16 mlOggu perkuhahan, 8 minggu
perkuliahan membahas materi dua bab dalam satu kali pertemuan. sedangkan 6
minggu perkuliahan membahas materi satu bab dalam satu kali pertemuan.
3.2 Materi BUllpo pada Bab 17, 18, dan 19
3.2.1 Materi BUllpo dalam Bab 17
Materi bZ/npo yang dipelajari dalam bab 17 adalah penggunaan bentuk
negasi -noi. Adapun pola kalimat yang diajarkan dalam bab 17 adalah sebagai
berikut:
Tabel7 Pola Kalimat dalam Bab 17
セッ
Pola Kalimat
I
2
V;tt"tB: ftt,-c:Ji.I;l:N2""Vkamus:,!::\.'T
(Nomina I no shumi wa Nomina 2 0 Verba
kamus kOlO deslI)
Vkamus/NO)t;tI':,
(Verba kamusfNomina no mae ni, )
AdvO);j;;tI.:,
(Adverbia no mae ni. )
Mcnyatakan kemungkinan melakukan
aktivitas
Menyatakan hobi
Menyatakan ak.'1ivitas sebelum ak'1ivitas
sebelumnya
Menyatakan ウ。エセ|ゥQGォ。
beberapa wak.w yang
laJu
Untuk memahami pola kalimat seperti pada tabel 8, terlebih dahulu
mahasiswa mempelajari tentang perubahan verba bent uk -ru. Adapun perubahan
verba tersebut disesuaikan dengan jenis kelompok (grup) verba, seperti terlihat
pada tabel 2 pada subbab 2.3 di atas.
3.2,3 Materi BUI/po dalam Bab 19
Materi bunpo yang dipelajari dalam bab 19 adalah penggunaan bentuk
lampau -Ia. Adapun pola kalimat yang diajarkan dalam bab 19 adalah sebagai
berikut:
Kemampuan Bunpo Tingkot Dosar poda Mahosiswa Prc-gam Studi Sostra Jepang...
151
Tabel 9. Pola Kalimat dalam Bab 19
セッ
Pola Kalimat
I
2
!
3
(Verba bentuk -10 .... kola RQ arimasu)
|Gエセ_
カエセ
'J L,1T
(Verba -rari, Verba -ran" shimasu)
,\djl->-7 It '? 1 T
(.-\iektiva i -7 -ku narimasll)
<
Adj4-7i:lt'? 1T
セ
I
Pen
ISSN 2085-1251
Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia
TyセJ WQSJ ゥ
•• D セ
Olterbltkan atas kerjasama
ASPBJI dengan The Japan Foundation Jakarta
Jurnal Nihongo ini diterbitkan oleh Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang
(ASPBJI). Terbit dua kali dalam setahun setiap bulan Maret dan November. Batas
akhir pengiriman naskah untuk edisi Maret adalah bulan Januari dan untuk edisi
Nopember adalah bulan September. Naskah yang masuk akan diseleksi oleh tim
reviewer dari berbagai lembaga di Indonesia.
Redaksi menerima naskah dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa
Jepang dan naskah yang yang sudah dikirim Dewan Redaksi tidak akan
dikembalikan.
Redaksi berhak melakukan penyuntingan terhadap setiap naskah tulisan yang
akan diterbitkan.
Susunan Pengurus
Dewan Redaksi Jurnal Nihongo ASPBJI
(Tanpa gelar akademis)
Agus S. Suryadimulya
Ahmad Dahidi
Nandang Rahmat
Ahmad Dahidi
Dedi Sutedi
Susi Widianti
Tatang Hariri
Mikami Kyoko
Pengelola Administrasi : Sugihartono
Penanggung Jawab
Ketua Redaksi
PenyuntingAhli
Alamat Redaksi : Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang
dJa. Pusat Studi Bahasa Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran
JI.Raya Bandung - Sumedang Km 21, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat
TellFax 022-7786388
Alamat email: [email protected]
Dicetak oleh Balatin Offset
lsi di luar tanggung jawab percetakan
DAFTARISI
Prakata
- i
Dari Redaksi セMケ
GWセ」
iii
aOGZyセゥMpjZセctPMQ
S JゥャAヲoINエセtfGᆬj
MャiゥQNjFセIhエGZ
/' 1"*'/7 asJセAェ ZGiᄃ AヲGMZ エッゥ P
J: 05J"fJi'-
.r-..:=. • .r-../vT '7 T -{ - 1
セmGMZPaQnᄋWI
-13*c-1 /'
fJセWQ[ZセヲエPaZヲyェ[セ oIヲセ ャ MZエ ᄃ
L-e-
Pika Yestia Ginanjar-14
ANALISIS KEJANGGALAN YANG TERJADI PADA PENGGUNAAN KAT
GANTI ORANG PERTAMA "WATASHF' PADA KALIMAT PERKENALAN
PEMBELAJAR BAHASA JEPANG
Juariah, Hari Setiawan, Riri Hendriati - 27
KEMAMPUAN BUNPO TINGKAT DASAR PADA MAHASISWA PROGRAM
STUDI SASTRA JEPANG DAN PROGRAM STUDI PENDIDlKAN BAHASA
DAN SASTRAJEPANG ANGKATAN 2012 FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Dewi Puspitasari, Nadya Inda Syartanti - 42
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL
*
W:L V OGゥjエZeセ
! (-:
II Iv '::'-Z: セ
T セ ERIN GA CHOUSEN, NIHONGO DEKIMASU TERHADAP
KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG
Yeni -59
PENGARUH
INTERPRETASI
MAKNA
TERHADAP
KEMAMPUAN
MENGARTIKAN JUKUGO DALAM PEMBELAJARAN KANJI LEVEL
CHUUKYUU
DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Febi Ariani Saragih
- 75
v
KEMAMPUAN BUNPO TINGKAT DASAR
PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JEPANG
ANGKATAN 2012 FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJA YA
De\\'i Puspitasarj')
Nadya Inda Syartanti')
ABSTRAK
Tata bahasa atau bunpo pada tingkat dasar merupakan kunci
dari keberhasilan penguasaan bahasa Jepang pada tahap selanjutnya.
Untuk memahami tata bahasa, dimulailah dari mempelajari berbagai
pola kalimat, salah satunya adalah perubahan bentuk verba.
Perubahan bentuk verba yang dipelajari pada tingkat dasar adalah
perubahan verba bentuk -maSlI ke dalam bentuk verba bentuk kamus
-/"II. bentuk negasi -nai. dan bemllk lampau -Ia. Pola-pola kalimat
tersebut dipilih pada penelitian ini karena dipelajari pada semester
dua.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam
mempelajari bllnpo tingkat dasar dalam perubahan verba bentuk
-maslI ke dalam bentuk verba bemuk kamus -ru, bentuk negasi -nai,
dan bentuk lampau -10. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah mahasiswa semester 2 tahun akademik 2012/2013 Program
Studi S I Sastra Jepang dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Jepang FIB-UB angkatan 2012, yang masing-masing
berjumlah 30 mahasiswa yang telah memprogram mata kuliah Tata
Bahasa II dan Bunpo Daini, sedangkan sampel yang digunakan
adalah simple random sampling. Instrumen penelitian berupa tes
tertulis dan wawancara.
Terdapat perbedaan hasil kemampuan mahasiswa Program Studi
Sastra Jepang dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Jepang terhadap pemahaman materi dengan adanya perbedaan
beban sks. Perbedaan beban sks tersebut memberikan perbedaan
kemampuan mahasiswa dalam memahami materi. Hal ini dapat dilihat
dari hasil tes yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil tes tersebut
dapat dilihat bahwa pertemuan tata bahasa yang dilaksanakan dua kali
dalam seminggu dianggap efektif daripada diJaksanakan sekali dalam
semlnggu.
•
Kala kunci: Verba, Konjugasi Verba, Verba bentuk kamus, Verba
bentuk negasi. Verba bentuk lampau
I
42
I
Kemompuon Bunpo Tingkol Dosor podo Mohosiswo Progrom Sludi Soslro Jepong ...
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Ada beberapa hal yang harns dipelajari dalam bahasa Jepang. mulai dari
tulisan (huruf Kanji. hiragana, dan ka/akana), kosakata (got), sampai pola kalimat
(tata bahasa!bunpo). Oi antara ketiga hal tersebut, salah satu yang sering
dipermasalahkan oleh pembelajar bahasa Jepang adalah tata bahasa (bunpo). Oi
dalam bunpo. pembelajar akan mempelajari segala bemuk pola kalimat, partikel,
dan lain-lain. Pola kalimat sebagai salah satu bag ian dari bllnpo memiliki jumlah
yang tidak sedikil. Pembelajar harus mempelajari pola kalimat dari tingkat dasar
sampai tingkat menengah.
Untuk mengetahui berbagai pola kalimat yang digunakan. terlebih dahulu
pembelajar harus mengetahui, salah satunya adalah perubahan bemuk verba.
Perubahan bemuk verba yang harus dipelajari oleh pembelajar bahasa Jepang
tingkat dasar adalah perubahan verba bemuk -masu ke dalam verba bemuk kamus
-I'll. bentuk -nai. dan bentuk lampau -ta. Pola-poJa kalimat ini dipilih karena
akan dipelaiari pada semester satu.
Mata kuliah tata bahasa (bllnpo) yang diprogram oleh mahasiswa semester
1 di Program Studi Sastra Jepang. Fakultas IImu Budaya. Universitas Brawijaya
dinamakan Tata Bahasa II. sedangkan di Program Pendidikan Bahasa dan Sastra
Jepang, Fakultas llmu Budaya, Universitas Brawijaya. dinamakan Bunpo Oai-ni.
Adapun buku teks yang digunakan oleh mahasiswa semester 2 dalam Tala Bahasa
II dan Bunpo Oai-ni adalah buku Minna no Nihongo I dan 2. Meskipun
menggunakan buku teks yang sama, namun kedua mata kuliah tersebut memiliki
beban sks yang berbeda, yaitu Tata Bahasa II dengan 4 sks dan Bunpo Oai-ni
dengan 3 sks. Untuk selanjutnya, penulis akan menggunakan istilah Bunpo yang
mengacu ullluk kedua mata kuliah tersebul.
Beban sks yang berbeda pada mala kuliah Bunpo diperkirakan akan
menghasilkan kemampuan yang dimiliki mahasiswa juga berbeda. Namun,
banyaknya jumlah mahasiswa di Universitas Brawijaya berdampak pada tingginya
kompetisi akademik yang harns diperoleh mahasiswa. Hal ini menyebabkan
mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan hasil akhir yang sama.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, limbul
pertanyaan "Bagaimana kemampuan mahasiswa Program Studi Sastra Jepang dan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jepang dalam mempelajari Bunpo
Tingkat Dasar? ,.
1.3 Tujuan Penelitian
Mengacu kepada rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka
peneJitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam
Kemampuan Bunpa Tingkat Dasar pada Mahasiswa Program Studi Sastra Jepang...
I 43
mempelajari Bunpo tingkat dasar, khususnya dalam mengubah verba bentuk
-masli ke dalam bentuk kamus -ru, bentuk negatif -nai, dan bentuk lampau -lao
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
I. Dapat memberikan gambaran tenlang pembelajaran Bunpo khususnya
perubahan bentuk verba.
1. Dapat memberikan referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya mengenai
peningkatan kemampuan perubahan verba.
セN
Dapat memberikan hasil evaluasi dari mata kuliah dengan beban 4 sks dan 3
sks, khususnya mata kuliah Blinpo.
1.5 Metode Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada masa perkuliahan Bunpo yang
diprogram oleh mahasiswa Program Studi Sastra Jepang dan mahasiswa Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jepang angkatan 2011 sebagai mata kuliah
\\ ajib pada semester genap tahun akademik 2012/2013. Perkuliahan dimulai pada
bulan Januari sampai dengan Juli 2013, dan dilaksanakan di Gedung Fakultas
Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester
1 tahun akademik 2012/2013 Program Studi S I Sastra Jepang dan S I Pendidikan
Bahasa dan Sastra Jepang FIB-UB, masing-masing berjumlah 30 orang yang telah
memprogram mata kuliah Bunpo Tingkat Dasar. Pemilihan jenis populasi in i
dianggap relevan, karena peneliti berkeinginan unluk membandingkan
kemampuan mahasiswa yang memiliki beban sks berbeda tetapi dituntut untuk
memiliki kemampuan hasil akhir yang sama. Sampel yang digunakan adalah
random sampling dengan metode simple random sampling. Metode ini digunakan
unluk memilih beberapa mahasiswa sebagai anggota sampel yang telah
memprogram mata kuliah Bunpo Tingkat Dasar.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitati( dimana
penelitian ini memaparkan hasil perbandingan kemampuan Bunpo tingkat dasar
pada mahasiswa Program Studi Sastra Jepang dan Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Jepang angkatan 2012. Hasil kemampuan tersebut diperoleh
dari penilaian atas instrumen penelitian bentuk tes tertulis dan wawancara.
Adapun bentuk tes berupa tes tertulis yang dibuat oleh peneliti untuk
menguji kemampuan mahasiswa mengenai tata bahasa. Tes diambil dari soal-soal
yang telah dilampirkan dalam bahan ajar. Soal-soal latihan sebagai review atas
materi pelajaran yang telah diajarkan. Soal-soal tersebut digunakan sebagai tes
Bunpo yang dilaksanakan sebanyak 4 kali. Sedangkan instrumen pendukung
Ixrupa wawancara bertujuan untuk mengetahui alasan atau kesulitan yang
dihadapi oleh mahasiswa terhadap tes Blinpo yang telah dikerjakan.
441
Kenampuan Bunpo Tingkat Dasar poda Mahasiswa Program Studi Saslra Jepong ...
Soal tes diambil dari buku Minna No Nihongo Vol. I yang terdiri atas bab
sampai dengan bab 25. Namun, yang digunakan sebagai sumber data penelitian
hanya diambil dari bab 17 sampai dengan bab 19. Hal ini dikarenakan ketiga bab
tersebut secara berurutan membahas mengenai konjugasi verba bentuk negatifnai. bentuk kamus - ru. dan bentuk lalllpau - lao
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Illemilih soal tes yang
Illengandung konjugasi verba bentuk negasi (bab 17), bentuk kamus (bab 18), dan
bentuk lalllpau (bab 19), sena I jenis tes yang merupakan gabungan dari ketiga
soal tes tersebul. Data yang diperoleh Illelalui instrulllen bentuk tes berupa tes
tenulis. akan dilakukan tabulasi data dengan memberikan skor soalles yang telah
dibuat. Pember ian skor tersebut Illerupakan hasil dari penjumlahan nilai dari
keseluruhan nilai kuis yang dilaksanakan 4 kali. Akumulasi nilai angka dan nilai
hurufyang berlaku di Universitas Brawijaya dapat dilihat tabel J berikul.
Tabell. Nilai Huruf l"lutu dan Nilai Angka
No
HurufMulu
J
A
8+
8
C+
C
D+
D
2
3
4
5
6
7
8
E
Nilai Anaka
81-100
76-80
70-75
61-69
56-60
51-55
45-50
0-44
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Pola Kalimat
Bahasa Jepang adalah bahasa yang unik. Hal ini dikarenakan pola kalimat
bahasa Jepang ditentukan oleh perubahan verba atau konjugasi verba yang terletak
di belakang kalilllal. Dapat dilihat pada conloh di bawah ini:
(I)
:tllil Ii ::'1:;1: Iv BGエゥセ
;J;: To
Tamu wa gahan \\'0 labemasu.
'Taro makan nasi:
=:
lilv セゥエBL[j Z
it lv,
Tarou wa gallan \1'0 tabemasen.
'Taro tidak makan nasi.'
(2) j,:JlII l;t
Pada kalimal (I) verba tabemasu memiliki ani 'makan', tetapi kelika mengalami
perubahan sepeni pada kalimal (2) menjadi tabemasen memiliki ani 'tidak
makan'. Sehingga dapat dikatakan perubahan verba tersebut menyebabkan pola
kalimat berubah pula. Kalilllat (I) dapat digolongkan sebagai kalimal positif; dan.
kalimat (2) adalah kalimat negatif.
Kemampuan Bunpo Tingkat Dasor pada Mahasiswa Program Stud; Sastra Jepang ...
145
Pola kalimat bahasa Jepang memiliki beberapa bentuk, yaitu pola kalimat
positif. kalimat negatif. dan kalimat interogatif; poJa kalimat lampau dan non
lampau; pola kalimat honorifik dan non honorifik; dan lain sebagainya. Pada
penelitian ini peneliti ingin memfokuskan pada pola kalimat non honorifik dalam
bentuk kalimat positif. negatif, dan lampau. Hal ini dapat dicontohkan sebaga i
berikut:
(3)
;k'¥-"1'J <
0
Daigaku he ikll.
'Pergi ke kampus.'
(4) [ォGᆬMBQjエーヲセカ
'0
Daigaku he ikanai.
:Tidak pergi ke kampus.'
(5)
;k'¥-"n--::> t=o
Daigaku he itta.
'Telah pergi ke kampus.'
Pemilihan terna penelitian ini disebabkan karena penelili ingin mengetahui
kemampuan mahasiswa semester dua dalam mempelajari pola kalimat non
honorifik. yairu dalam mengubah verba bent uk - masu ke dalam verba bentuk
kamus -I'U, bentuk -nai, dan benluk lampau -lao Pola-pola kalimat ini dipilih
karena akan dipelajari pada semester dua. Selanjutnya akan dibahas mengenai
perubahan-perubahan bentuk verba tersebul.
2.2 Verba Sentuk Kamus
Verba bentuk kamus adalah bemuk dasar kata yang belum mendapat
imbuhan apapun atau tidak dilekati oleh morfem terikat apapun. Karena hal
tersebut maka dicamumkan di dalam kamus, sehingga disebut dengan bentuk
kamus. Verba bentuk kamus pada umumnya berakhiran dengan bentuk -I'U.
Sedangan di awal pembelajaran bahasa Jepang, para peserta didik diajarkan
menggunakan verba bentuk -masu. Verba bentuk -masu termasuk dalam pola
kalimat honorifik. Sehingga peserta didik dituntuk untuk dapat memahami pola
perubahan verba bentuk -masu ke dalam verba bentuk kamus.
Berikut ini adalah pola perubahan verba bentuk -masu ke dalam verba
bentuk kamus. Pada verba kelompok I suku kata akhir sebelum -masu semuanya
berada di kolom -i diubah menjadi kolom -II. Verba kelompok II suku kata
-masu digami dengan -I'U. Verba kelompok 1II kata kimasu menjadi kuru dan
shimasu menjadi Sllru.
46
I
Kemompuan Bunpo Tingkat Doser pada Mahosiswa Program Studi Sostro Jepang ...
"'"
Tabel 2. Pembentukan Verba Bentuk -masa Menjadi Verba Bentuk Kamus -fa
Verba Bentuk -Alasu
i kaimasu 'membeli'
(j: G l \ j: T I haraimasl/ 'membay"ar'
セ jエ
'1 T/ kakimasu 'menulis'
t:. t;,;t T! lachimasu 'berdiri"
-t If セ T / yobimasu . memanggi I'
J: Ji.. '1 T I yomimasu 'membaca'
セ J:. €";. i- / o)'ogimasu 'berenang'
lift l j: i- I hanashimasu 'berbicara'
1;;) '11- ;' nemaslI ·tidur'
]\'0
T
;!.Pl·) セ
I
II
t:'--' '1 t:. / karila
セ t:. / kila
L t:. / shila
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Mata Kuliah BUllpo (Tata Bahasa II dan Bunpo Dai-ni)
Mata kuliah hl/llpo di Program Studi Sastra Jepang bemarna "'Tata Bahasa
Jr'. dan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jepang bernama "Bunpo
Dai-ni". Meskipun memiliki istilah yang berbeda tetapi secara mendasar tidak
terdapat perbedaan. Mata kuliah ini mengajarkan tentang pola kalimat bahasa
Jepang dan diberikan kepada mahasiswa secara bertahap. Pada mahasiswa
program studi Sastra Jepang berupa Tata Bahasa I sampai Tata Bahasa IV; dan
pada mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jepang berupa
Bunpo Dai-ichi sampai Bunpo Dai-go. Pada penelitian ini hanya akan membahas
megenai mata kuliah Tata Bahasa II dan Bunpo Dai-ni. Untuk selanjutnya akan
menggunakan istilah Bllnpo yang mengacu pada kedua mata kuliah tersebut.
481
Kemampuan Bunpo Tingkat Dosor pado Mahosiswa Program Studi Sostra Jepang ...
3.1.1 Mala Kuliah Tala Bahasa II
Mala kuliah Tata Bahasa II dengan jumlah 4 sks yang diberikan di
semester 2. merupakan kelanjutan dari mala kuliah Tata Bahasa I. Dalam mata
kuliah ini, disamping penyampaian materi berupa kosakata dan pola kalimal
bahasa Jepang tingkat dasar. mahasiswa diarahkan untuk secara aktif berlatih
menyusun kalimat menggunakan kosakata dan pola kalimat yang telah dipelajari.
Bahan ajar yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah Minna no
Nihongo Vol. 1 dan 2. Adapun materi yang dipelajari dimulai dari bab 16 sampai
bab 25 dari Minna no Nihongo Vol. I, dan bab 26 sampai bab 33 dari Minna no
Nihongo Vol. 2. Materi tersebut disampaikan kepada mahasiswa pada perkuliahan
yang dilaksanakan seminggu dua kali pada hari Selasa dan Kamis, dengan durasi
selama 90 menit per penemuan. Adapun alur materi yang diberikan dalam tiap
penemuan dapat dil ihat pada tabel 5 berikut.
Tabel 5. Alur Maleri dalam Tata Bahasa II
\1in o gu keI
2
3
4
5
6
7
8
9
10
II
12
13
14
15
16
Pembahasan
Bab 16
Bab 17
Bab 18+ 19
Bab20+21
Bab 22
Bab 23 + 24
Bab 25
UTS
Bab 26
Bab 27 セ 28
Bab29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Pertemuan
I
1.2
I
3.-1
5.6
7.8
9.10
11.12
13.14
15.16
17.18
19.20
21.22
I
23.24
25.26
Bab 33
27.28
29.30
VAS
31.32
TabeJ 5 memperlihatkan bahwa dari 16 minggu perkuliahan, 10 minggu
perkuJiahan membahas materi satu bab dalam dua kali penemuan dan hanya 4
minggu perkuliahan yang membahas materi dua bab dalam dua kali penemuan.
3.1.2 Mala Kuliah Bunpo Dai-ni
Mata kuliah Bunpo Dai-ni dengan jumlah 3 sks yang diberikan di semester
2. merupakan kelanjutan dari mata kuliah Bunpo Dai-ichi. Dalam mala kuliah ini,
disamping penyampaian materi berupa kosakata dan poJa kalimat bahasa Jepang
tingkat dasar, mahasiswa diarahkan unluk secara aklif berlatih menyusun kalimat
menggunakan kosakata dan pola kalimat yang telah dipelajari.
Bahan ajar yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah Minna no
Nihongo Vol. 1 dan 2. Adapun materi yang dipelajari dimulai dari bab 16 sampai.
bab 25 dari Minna no Nihongo Vol. I, dan bab 26 sampai bab 33 dari Minna no
Kemompuon Bunpo Tingkot Doser podo Mohosiswo Program Stud; Sostro Jepong
I
49
Nihongo Vol. 1. Materi tersebut disampaikan kepada mahasiswa pada perkuliahan
yang dilaksanakan seminggu satu kali pada hari Selasa, dengan durasi selama 150
men it per pertemuan. Adapun alur materi yang diberikan dalam tiap pertemuan
dapat dilihat pada tabe I 6 berikut.
Tabel6. Alur Mater! dalam Bunpo Dai-ni
I
I
I
MinU2u keI
c
j
.'
!
,i
i
I
I
4
5
6
7
8
UTS
9
i
i
10
II
12
13
14
15
16
,
i
i
,I
i
j
I
Pembahasan
Bab16+17
Bab17+18
Bab19+20
Bab20+21
Bab 22 + 23
Bab 23 + 24
Bab c5
Bab c6
Bab 27 + 28
Bab28 +29
Bab 30
Bab 31
Bab:';2
Bab 33
UAS
Pertemuan
I
C
3
4
5
6
7
8
9
10
JI
12
13
14
15
16
Tabel 6 memperhhatkan bahwa dan 16 mlOggu perkuhahan, 8 minggu
perkuliahan membahas materi dua bab dalam satu kali pertemuan. sedangkan 6
minggu perkuliahan membahas materi satu bab dalam satu kali pertemuan.
3.2 Materi BUllpo pada Bab 17, 18, dan 19
3.2.1 Materi BUllpo dalam Bab 17
Materi bZ/npo yang dipelajari dalam bab 17 adalah penggunaan bentuk
negasi -noi. Adapun pola kalimat yang diajarkan dalam bab 17 adalah sebagai
berikut:
Tabel7 Pola Kalimat dalam Bab 17
セッ
Pola Kalimat
I
2
V;tt"tB: ftt,-c:Ji.I;l:N2""Vkamus:,!::\.'T
(Nomina I no shumi wa Nomina 2 0 Verba
kamus kOlO deslI)
Vkamus/NO)t;tI':,
(Verba kamusfNomina no mae ni, )
AdvO);j;;tI.:,
(Adverbia no mae ni. )
Mcnyatakan kemungkinan melakukan
aktivitas
Menyatakan hobi
Menyatakan ak.'1ivitas sebelum ak'1ivitas
sebelumnya
Menyatakan ウ。エセ|ゥQGォ。
beberapa wak.w yang
laJu
Untuk memahami pola kalimat seperti pada tabel 8, terlebih dahulu
mahasiswa mempelajari tentang perubahan verba bent uk -ru. Adapun perubahan
verba tersebut disesuaikan dengan jenis kelompok (grup) verba, seperti terlihat
pada tabel 2 pada subbab 2.3 di atas.
3.2,3 Materi BUI/po dalam Bab 19
Materi bunpo yang dipelajari dalam bab 19 adalah penggunaan bentuk
lampau -Ia. Adapun pola kalimat yang diajarkan dalam bab 19 adalah sebagai
berikut:
Kemampuan Bunpo Tingkot Dosar poda Mahosiswa Prc-gam Studi Sostra Jepang...
151
Tabel 9. Pola Kalimat dalam Bab 19
セッ
Pola Kalimat
I
2
!
3
(Verba bentuk -10 .... kola RQ arimasu)
|Gエセ_
カエセ
'J L,1T
(Verba -rari, Verba -ran" shimasu)
,\djl->-7 It '? 1 T
(.-\iektiva i -7 -ku narimasll)
<
Adj4-7i:lt'? 1T
セ
I
Pen