Staffsite STMIK PPKIA Pradnya Paramita 5ba0a kutipan 3

(1)

Kutipan

adalah pinjaman kalimat atau

pendapat dari seorang pengarang, atau

ucapan seseorang yang terkenal, baik

terdapat dalam buku maupun

majalah-majalah (Gorys Keraf, 1993: 179).


(2)

Untuk menegaskan isi uraian

Untuk membuktikan apa yang dikatakan.

Untuk menunjang atau menguatkan


(3)

Kutipan langsung

adalah

pinjaman

pendapat dengan mengambil secara

lengkap kata demi kata, kalimat demi

kalimat dari sebuah teks asli.

Kutipan tak langsung

adalah

pinjaman

pendapat seorang pengarang atau tokok

terkenal berupa inti sari atau ikhtisar dari

pendapat tersebut.


(4)

Kutipan dari berbagai sumber

Kutipan pendek (kurang dari 5 baris)

dimasukkan dalam teks dan diberi tanda

kutip. Contoh:

Ia mengatakan,”Sikap adalah

predisposisi” (allen, 1957: 2) yang siap

merespon apabila mendapatkan

rangsangan.

Oppenheim (1976: 44) berpendapat

bahwa “Sikap sebagai predisposisi belum

merupakan tindakan tetapi baru

merupakan kesiapan, dan baru dapat

diamati dalam bentuk tutur kata atau

perilaku, apbila telah mendapatkan

rangsangan dari luar”.


(5)

Kutipan terdiri dari 5 baris atau lebih, ditulis sebagai bagian tersendiri tanpa tanda kutip.

Kutipan seperti itu dimulai pada baris baru, yang diketik masuk ke dalam sebanyak 5 ketukan dari margin kiri. Kutipan tersebut ditulis dengan spasi tunggal (satu spasi).Contoh:

Kondisi pribadi yang optimal erat hubungannya dengan psikohygiene. Hal

ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa:

“Konsep psikohygiene” yang dimaksdukan adalah kesehatan atau kesegaran jiwa, dan dengan jiwa yang sehat maka anak akan dapat berkonsentrasi untuk belajar dengan baik, dan dengan belajar

secara baik maka dapat diharapkan anak akan mencapai prestasi yang lebih baik juga (Sikun, 1983: 15).


(6)

Ketepatan

Kutipan langsung

harus

ditulis dengan

tepat.

Suatu kutipan harus

mengikuti

kata-kata, ejaan, dan tanda baca yang

terdapat pada sumber aslinya secara

tepat, meskipun sumbernya sendiri

tidak tepat.

Jika

ejaan, tanda baca atau tata

bahasa

dalam sumber itu

tidak benar

dan

membingunkan pembaca,

selipkan

kata

sic dalam kurung (sic)

langsung di

belakang kesalahan-kesalahan di


(7)

Perubahan dari sumber yang dikutip

Menghilangkan bagian dari sumber yang dikutip

Guna

3 buah titik (...)

di dalam suatu kalimat

untuk

menunjukkan

bahwa ada

bagian sumber

asli yang dihilangkan.

Gunakan

4 titik

untuk

menunjukkan adanya bagian yang dihilangkan di

antara dua kalimat.

Penulisan 4 titik adalah:

titik keempat diberi jarak dari tiga titik

sebelumnyanya sebagai tanda berakhirnya

kalimat

(... .).

Penyisipan materi

Gunakan

tanda kurung [ ] (braket),

bukan

kurung biasa untuk materi (

tambahan atau

keterangan

) yang

disisipkan di dalam kutipan

yang dilakukan oleh orang lain.,

bukan oleh


(8)

Penyebutan sumber

Penyebutan sumber di tengah kalimat

Awali dan akhiri bagian kalimat yang

berupa kutipan dengan tanda petik, sebutkan

sumber dalam tanda kurung langsung sesudah

tanda petik, dan lanjutkan kalimat tersebut.

Contoh:

Sedangkan menurut ahli lain disebutkan

bahwa “Sikap adalah predisposisi” (Allen,

1957: 2) yang siap merespon apabila ... dst.

Penyebutan sumber di awal kalimat

Kutipan ditulis di antar tanda petik, dan

diakhiri dengan titik atau tanda baca lain.

Contoh:

Oppenheim (1976: 44) berpendapat bahwa

“Sikap sebagai predisposisi belum merupakan

tindakan tetapi baru merupakan kesiapan, dan

baru dapat diamati dalam bentuk tutur kata

atau perilaku, apbila telah mendapatkan

rangsangan dari luar”.


(9)

Penyebutan sumber di akhir kutipan yang

diambil secara blok

Tuliskan sumber kutipan setelah tanda titik, ditulis

dalam tanda kurung, di belakang titik akhir. Contoh: “Konsep psikohygiene” yang dimaksdukan adalah kesehatan atau kesegaran jiwa, dan dengan jiwa yang sehat maka anak akan dapat berkonsentrasi untuk belajar dengan baik, dan dengan belajar

secara baik maka dapat diharapkan anak akan mencapai prestasi yang lebih baik juga (Sikun, 1983: 15).

Kutipan tidak langsung, masuk ke dalam paragraf

dengan jarak baris 1,5 spasi (sama dengan spasi sapsi/naskah).


(1)

Kutipan dari berbagai sumber

Kutipan pendek (kurang dari 5 baris)

dimasukkan dalam teks dan diberi tanda

kutip. Contoh:

Ia mengatakan,”Sikap adalah

predisposisi” (allen, 1957: 2) yang siap

merespon apabila mendapatkan

rangsangan.

Oppenheim (1976: 44) berpendapat

bahwa “Sikap sebagai predisposisi belum

merupakan tindakan tetapi baru

merupakan kesiapan, dan baru dapat

diamati dalam bentuk tutur kata atau

perilaku, apbila telah mendapatkan

rangsangan dari luar”.


(2)

Kutipan terdiri dari 5 baris atau lebih, ditulis sebagai bagian tersendiri tanpa tanda kutip.

Kutipan seperti itu dimulai pada baris baru, yang diketik masuk ke dalam sebanyak 5 ketukan dari margin kiri. Kutipan tersebut ditulis dengan spasi tunggal (satu spasi).Contoh:

Kondisi pribadi yang optimal erat hubungannya dengan psikohygiene. Hal

ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa:

“Konsep psikohygiene” yang dimaksdukan adalah kesehatan atau kesegaran jiwa, dan dengan jiwa yang sehat maka anak akan dapat berkonsentrasi untuk belajar dengan baik, dan dengan belajar

secara baik maka dapat diharapkan anak akan mencapai prestasi yang lebih baik juga (Sikun, 1983: 15).


(3)

Ketepatan

Kutipan langsung

harus

ditulis dengan

tepat.

Suatu kutipan harus

mengikuti

kata-kata, ejaan, dan tanda baca yang

terdapat pada sumber aslinya secara

tepat, meskipun sumbernya sendiri

tidak tepat.

Jika

ejaan, tanda baca atau tata

bahasa

dalam sumber itu

tidak benar

dan

membingunkan pembaca,

selipkan

kata

sic dalam kurung (sic)

langsung di

belakang kesalahan-kesalahan di


(4)

Perubahan dari sumber yang dikutip

Menghilangkan bagian dari sumber yang dikutip

Guna

3 buah titik (...)

di dalam suatu kalimat

untuk

menunjukkan

bahwa ada

bagian sumber

asli yang dihilangkan.

Gunakan

4 titik

untuk

menunjukkan adanya bagian yang dihilangkan di

antara dua kalimat.

Penulisan 4 titik adalah:

titik keempat diberi jarak dari tiga titik

sebelumnyanya sebagai tanda berakhirnya

kalimat

(... .).

Penyisipan materi

Gunakan

tanda kurung [ ] (braket),

bukan

kurung biasa untuk materi (

tambahan atau

keterangan

) yang

disisipkan di dalam kutipan

yang dilakukan oleh orang lain.,

bukan oleh

pengarangnya sendiri.


(5)

Penyebutan sumber

Penyebutan sumber di tengah kalimat

Awali dan akhiri bagian kalimat yang

berupa kutipan dengan tanda petik, sebutkan

sumber dalam tanda kurung langsung sesudah

tanda petik, dan lanjutkan kalimat tersebut.

Contoh:

Sedangkan menurut ahli lain disebutkan

bahwa “Sikap adalah predisposisi” (Allen,

1957: 2) yang siap merespon apabila ... dst.

Penyebutan sumber di awal kalimat

Kutipan ditulis di antar tanda petik, dan

diakhiri dengan titik atau tanda baca lain.

Contoh:

Oppenheim (1976: 44) berpendapat bahwa

“Sikap sebagai predisposisi belum merupakan

tindakan tetapi baru merupakan kesiapan, dan

baru dapat diamati dalam bentuk tutur kata

atau perilaku, apbila telah mendapatkan

rangsangan dari luar”.


(6)

Penyebutan sumber di akhir kutipan yang

diambil secara blok

Tuliskan sumber kutipan setelah tanda titik, ditulis

dalam tanda kurung, di belakang titik akhir. Contoh: “Konsep psikohygiene” yang dimaksdukan adalah kesehatan atau kesegaran jiwa, dan dengan jiwa yang sehat maka anak akan dapat berkonsentrasi untuk belajar dengan baik, dan dengan belajar

secara baik maka dapat diharapkan anak akan mencapai prestasi yang lebih baik juga (Sikun, 1983: 15).

Kutipan tidak langsung, masuk ke dalam paragraf

dengan jarak baris 1,5 spasi (sama dengan spasi sapsi/naskah).