ProdukHukum DalamNegri PP NO 9 TH 2005
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2005
TENTANG
PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KE DALAM MODAL PERUSAHAAN UMUM (PERUM)
PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
:
a.
bahwa
untuk
lebih
meningkatkan
dan
mengembangkan
kegiatan usaha Perusahaan Umum (Perum) Pengangkutan
Penumpang
Djakarta,
dipandang
perlu
melakukan
penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal
Perusahaan
Umum
(Perum)
Pengangkutan
Penumpang
Djakarta;
b.
bahwa kekayaan Negara berupa 28 (dua puluh delapan) unit
mesin bus besar merek Mercedez Benz (Turbocharger) dan 50
(lima puluh) unit bus ukuran besar motor diesel, yang terdiri
dari 41 (empat puluh satu) unit merek Mitsubishi dan 9
(sembilan) unit merek Hino, yang pengadaannya berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2001 dan Tahun Anggaran 2003 dapat ditetapkan sebagai
penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal
Perusahaan
Umum
(Perum)
Pengangkutan
Penumpang
Djakarta;
c.
bahwa penambahan penyertaan modal Negara tersebut perlu
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;
Mengingat
:
1.
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
1
Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4297);
4.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4355);
5.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
13
Tahun
1998
tentang
Perusahaan Umum (PERUM) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1998 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3732);
6.
Peraturan
Pemerintah
Perusahaan
Umum
Nomor
(PERUM)
91
Tahun
2000
Pengangkutan
tentang
Penumpang
Djakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 180);
7.
Peraturan
Pemerintah
Pelimpahan
Kedudukan,
Nomor
Tugas
41
Tahun
dan
2003
tentang
Kewenangan
Menteri
Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan
Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) Kepada
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2003
Nomor
82,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4305);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN
MODAL
NEGARA
PERUSAHAAN
REPUBLIK
UMUM
INDONESIA
(PERUM)
KE
DALAM
PENGANGKUTAN
MODAL
PENUMPANG
DJAKARTA.
BAB I
PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL
Pasal 1
Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan
modal ke dalam modal Perusahaan Umum (Perum) Pengangkutan
Penumpang
Djakarta,
yang
didirikan
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah Nomor 91 Tahun 2000.
Pasal 2
(1)
Penambahan
penyertaan
modal
dimaksud dalam Pasal 1 berupa :
2
Negara
sebagaimana
a. 28 (dua puluh delapan) unit mesin bus besar merek
Mercedez Benz (Turbocharger) senilai Rp3.449.600.000,00
(tiga miliar empat ratus empat puluh sembilan juta enam
ratus ribu rupiah); dan
b. 50 (lima puluh) unit bus ukuran besar motor diesel, yang
terdiri dari 41 (empat puluh satu) unit merek Mitsubishi
dan
9
(sembilan)
unit
merek
Hino
senilai
Rp5.934.614.250,00 (lima miliar sembilan ratus tiga puluh
empat juta enam ratus empat belas ribu dua ratus lima
puluh rupiah), yang pengadaannya berasal dari dana
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Negara
Tahun
Anggaran 2001 dan Tahun Anggaran 2003.
(2)
Nilai penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
seluruhnya
sebesar
Rp9.384.214.250,00 (sembilan miliar tiga ratus delapan puluh
empat juta dua ratus empat belas ribu dua ratus lima puluh
rupiah).
BAB II
PELAKSANAAN PENAMBAHAN
PENYERTAAN MODAL
Pasal 3
Pelaksanaan penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan menurut ketentuan UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UndangUndang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara,
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1998 tentang
Perusahaan Umum (PERUM) dan Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun
2003
Kewenangan
tentang
Menteri
Pelimpahan
Keuangan
Kedudukan,
pada
Tugas
Perusahaan
dan
Perseroan
(PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan
(PERJAN) Kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, serta
peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
3
Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan
Pemerintah ini, diatur oleh Menteri Keuangan dan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara baik bersama-sama maupun sendirisendiri sesuai dengan lingkup bidang tugas dan kewenangannya
masing-masing.
Pasal 5
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 Maret 2005
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Dr. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 18 Maret 2005
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,
ttd.
Dr. HAMID AWALUDIN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2005 NOMOR 26
Salinan sesuai dengan aslinya,
Deputi Sekretaris
Kabinet
Bidang Hukum dan
Perundang-undangan
ttd
Lambock V.Nahattands
4
NOMOR 9 TAHUN 2005
TENTANG
PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KE DALAM MODAL PERUSAHAAN UMUM (PERUM)
PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
:
a.
bahwa
untuk
lebih
meningkatkan
dan
mengembangkan
kegiatan usaha Perusahaan Umum (Perum) Pengangkutan
Penumpang
Djakarta,
dipandang
perlu
melakukan
penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal
Perusahaan
Umum
(Perum)
Pengangkutan
Penumpang
Djakarta;
b.
bahwa kekayaan Negara berupa 28 (dua puluh delapan) unit
mesin bus besar merek Mercedez Benz (Turbocharger) dan 50
(lima puluh) unit bus ukuran besar motor diesel, yang terdiri
dari 41 (empat puluh satu) unit merek Mitsubishi dan 9
(sembilan) unit merek Hino, yang pengadaannya berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2001 dan Tahun Anggaran 2003 dapat ditetapkan sebagai
penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal
Perusahaan
Umum
(Perum)
Pengangkutan
Penumpang
Djakarta;
c.
bahwa penambahan penyertaan modal Negara tersebut perlu
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;
Mengingat
:
1.
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
1
Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4297);
4.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4355);
5.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
13
Tahun
1998
tentang
Perusahaan Umum (PERUM) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1998 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3732);
6.
Peraturan
Pemerintah
Perusahaan
Umum
Nomor
(PERUM)
91
Tahun
2000
Pengangkutan
tentang
Penumpang
Djakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 180);
7.
Peraturan
Pemerintah
Pelimpahan
Kedudukan,
Nomor
Tugas
41
Tahun
dan
2003
tentang
Kewenangan
Menteri
Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan
Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) Kepada
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2003
Nomor
82,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4305);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN
MODAL
NEGARA
PERUSAHAAN
REPUBLIK
UMUM
INDONESIA
(PERUM)
KE
DALAM
PENGANGKUTAN
MODAL
PENUMPANG
DJAKARTA.
BAB I
PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL
Pasal 1
Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan
modal ke dalam modal Perusahaan Umum (Perum) Pengangkutan
Penumpang
Djakarta,
yang
didirikan
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah Nomor 91 Tahun 2000.
Pasal 2
(1)
Penambahan
penyertaan
modal
dimaksud dalam Pasal 1 berupa :
2
Negara
sebagaimana
a. 28 (dua puluh delapan) unit mesin bus besar merek
Mercedez Benz (Turbocharger) senilai Rp3.449.600.000,00
(tiga miliar empat ratus empat puluh sembilan juta enam
ratus ribu rupiah); dan
b. 50 (lima puluh) unit bus ukuran besar motor diesel, yang
terdiri dari 41 (empat puluh satu) unit merek Mitsubishi
dan
9
(sembilan)
unit
merek
Hino
senilai
Rp5.934.614.250,00 (lima miliar sembilan ratus tiga puluh
empat juta enam ratus empat belas ribu dua ratus lima
puluh rupiah), yang pengadaannya berasal dari dana
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Negara
Tahun
Anggaran 2001 dan Tahun Anggaran 2003.
(2)
Nilai penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
seluruhnya
sebesar
Rp9.384.214.250,00 (sembilan miliar tiga ratus delapan puluh
empat juta dua ratus empat belas ribu dua ratus lima puluh
rupiah).
BAB II
PELAKSANAAN PENAMBAHAN
PENYERTAAN MODAL
Pasal 3
Pelaksanaan penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan menurut ketentuan UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UndangUndang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara,
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1998 tentang
Perusahaan Umum (PERUM) dan Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun
2003
Kewenangan
tentang
Menteri
Pelimpahan
Keuangan
Kedudukan,
pada
Tugas
Perusahaan
dan
Perseroan
(PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan
(PERJAN) Kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, serta
peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
3
Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan
Pemerintah ini, diatur oleh Menteri Keuangan dan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara baik bersama-sama maupun sendirisendiri sesuai dengan lingkup bidang tugas dan kewenangannya
masing-masing.
Pasal 5
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 Maret 2005
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Dr. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 18 Maret 2005
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,
ttd.
Dr. HAMID AWALUDIN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2005 NOMOR 26
Salinan sesuai dengan aslinya,
Deputi Sekretaris
Kabinet
Bidang Hukum dan
Perundang-undangan
ttd
Lambock V.Nahattands
4