Sampoerna Agro Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2009
2009 ANNUAL REPORT

GOOD,
GREEN, and
GROWING

DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS

Sekilas tentang Sampoerna Agro

2

Sampoerna Agro in Brief

Sejarah Perusahaan

6

Company Milestones


Visi dan Misi

9

Vision and Mission

Ikhtisar Keuangan

10

Financial Highlights

Informasi untuk Pemegang Saham

12

Information for Our Shareholders

Ikhtisar Kegiatan Penting 2009


14

2009 Event Highlights

Penghargaan dan Sertifikasi 2009

16

2009 Awards and Certifications

Struktur Kelompok Usaha Sampoerna Agro

17

Sampoerna Agro Group Structure

Laporan Dewan Komisaris

20


Board of Commissioners’ Report

Laporan Direksi

26

Board of Directors’ Report

Tata Kelola Perusahaan

38

Corporate Governance

Laporan Komite Audit PT Sampoerna Agro Tbk

52

Audit Committee Report of PT Sampoerna Agro Tbk


Sumber Daya Manusia

56

Human Resources

Pengelolaan Risiko

60

Risk Management

Laporan Kesinambungan

66

Sustainability Report

Kebijakan Lingkungan


70

Environmental Policy

Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

72

Work Safety and Health Policy

Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

74

Corporate Social Responsibility (CSR) Policy

Pembahasan dan Analisis Manajemen

80


Management Discussion and Analysis

Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi

89

BOC and BOD Letter of Statement

Laporan Keuangan Konsolidasi

91

Consolidated Financial Statements

Laporan Auditor Independen

94

Data Perusahaan


Independent Auditors Report

156

Corporate Data

Proil Dewan Komisaris

158

BOC Proile

Proil Direksi

160

BOD Proile

Struktur Organisasi Sampoerna Agro


162

Sampoerna Agro Organizational Structure

Daftar Alamat Perusahaan

163

List of Ofice Addresses

Lembaga dan Profesi Penunjang

164

Supporting Professionals and Institutions

BAIK, HIJAU, DAN BERKEMBANG
GOOD, GREEN, AND GROWING


Sampoerna Agro melaksanakan Good
Agricultural Practices (GAPs) yang
memastikan pengelolaan usaha perkebunan
secara benar dan bertanggungjawab, mulai
dari pembukaan lahan hingga pembibitan,
penanaman, pemeliharaan, pemanenan,
dan pengolahan. Semua ini membuat bisnis
perkebunan Sampoerna Agro menjadi
baik dan bermanfaat: Mengupayakan
produktiitas pada sumber daya lahan,
menciptakan lapangan kerja serta
menggalang komunitas dalam peningkatan
kesejahteraan.

Sampoerna Agro undertakes Good
Agricultural Practices (GAPs) that ensure
proper and responsible management of
its plantation activities from land clearing
to nursery, planting, cultivating, harvesting
and milling. This makes the plantation

business of Sampoerna Agro good and
wholesome: Bringing productivity to land
resources, providing job opportunities
and engaging communities in social
development.

Diantara beberapa kegiatan yang
bersahabat dengan lingkungan, Sampoerna
Agro melakukan pengendalian hama
tanaman secara hayati dan mengubah
sampah organik menjadi pupuk. Selain itu,
upaya Perseroan untuk mematuhi standar
RSPO maupun pelestarian lingkungan
lainnya menjadikan Sampoerna Agro
sebagai perusahaan hijau dalam arti yang
seluas-luasnya.

Among other environmentally-friendly
practices, Sampoerna Agro uses natural
bilogical control agents, and converts

organic wastes into fertilizers. Also, Its
efforts to comply with RSPO and other
environmental conservation standards
make Sampoerna Agro a green company
in every sense of the word.

Sebagai perusahaan perkebunan kelapa
sawit yang relatif masih muda dengan
sebagian besar produktiitas kedepannya,
serta didukung oleh sumber daya penelitian
dan pengembangan (R&D) yang kuat,
Sampoerna Agro merupakan perusahaan
yang berkembang di salah satu sektor
agroindustri yang paling menarik di dunia
saat ini.

As a relatively young oil palm plantation
with most of its productivity ahead,
supported by strong R&D resources,
Sampoerna Agro is a growing company
in one of the most attractive and proitable
agroindustrial sectors in the world, today.

LAPORAN TAHUNAN 2009

1

SEKILAS TENTANG
SAMPOERNA AGRO
SAMPOERNA AGRO IN BRIEF

Penanaman pertama di dalam Kelompok Usaha Sampoerna
Agro dilakukan oleh PT Aek Tarum pada tahun 1989, yang diikuti
dengan pendirian PT Sampoerna Agro Tbk (sebelumnya bernama
PT Selapan Jaya) di tahun 1993 untuk menjalankan perkebunan
kelapa sawit di wilayah Sumatera Selatan.

First ield planting within the Sampoerna Agro Group was
done by PT Aek Tarum back in 1989 followed by the
establishment of PT Sampoerna Agro Tbk (previously named
as PT Selapan Jaya) in 1993 to operate oil palm plantations in
South Sumatra region.

Saat ini, PT Sampoerna Agro Tbk bersama-sama dengan anakanak perusahaannya (“Sampoerna Agro” atau “Perseroan”)
adalah salah satu produsen terbesar kelapa sawit dan inti sawit di
Indonesia. Perseroan juga merupakan satu dari sedikit produsen
kecambah kelapa sawit yang menerima izin dari Menteri Pertanian
Republik Indonesia untuk memproduksi dan menjual kecambah
kelapa sawit kepada pihak ketiga.

Currently, PT Sampoerna Agro Tbk together with its subsidiary
companies (“Sampoerna Agro” or “the Company”) are one of
the leading producers of palm oil and palm kernel in Indonesia.
The Company is also one of the few oil palm seed producers
in Indonesia that receive license from the Minister of Agriculture
of the Republic of Indonesia to produce and sell oil palm seeds
to third parties.

Pada tanggal 31 Desember 2009, kebun inti dan plasma
Perseroan yang berada di wilayah Sumatera sebesar 57.547
ha tanaman menghasilkan dan 17.196 ha tanaman belum
menghasilkan. Sedangkan perkebunan Perseroan di wilayah
Kalimantan termasuk kebun dengan pola kemitraan, terdiri dari
sekitar 12.604 ha tanaman menghasilkan dan 7.320 ha tanaman
belum menghasilkan.

As of 31 December 2009, both nucleus and plasma estates
under the Company guidance in Sumatra region covers an
area of about 57,547 hectares of matured palms and 17,196
hectares of immatured palms. Whereas its Kalimantan estates
including the ones under partnership (kemitraan) scheme,
consists of approximately 12,604 hectares of matured palms,
and 7,320 hectares of immatured palms.

Dalam kata lain, Perseroan mengelola kebun inti sekitar 50.768
ha sementara kebun plasma dan kemitraan kira-kira 43.898 ha.
Perseroan memiliki sekitar 112.481 ha Hak Guna Usaha dan
109.363 ha izin lokasi untuk dikembangkan.

In other words, the Company manages nucleus estates
totalling about 50,768 hectares while plasma and kemitraan
estates about 43,898 hectares. The Company holds
approximately 112,481 hectares of Landrights and 109,363
hectares of location permits for land cultivation.

Perseroan memiliki lima Pabrik Kelapa Sawit (PKS), empat
diantaranya berlokasi di Sumatera dan satu berada di Kalimantan.
PKS di Sumatera memiliki kapasitas produksi 320 ton tandan
buah segar (TBS) per jam, sedangkan PKS di Kalimantan memiliki
kapasitas produksi 75 ton TBS per jam. Satu PKS tambahan
berkapasitas 60 ton TBS per jam yang berlokasi di Sumatera akan
memulai operasi pada paruh pertama tahun 2010.

The Company has ive Palm Oil Mills (POMs), of which four
are situated in Sumatra and one in Kalimantan. The POMs in
Sumatra have a total capacity to produce 320 tons of fresh
fruit bunches (“FFB”) per hour, whereas the POM in Kalimantan
has a capacity to produce 75 tons of FFB per hour. There is
one more POM having a capacity of 60 tons of FFB per hour
located in Sumatra that is scheduled to start operations in the
irst half of 2010.

Salah satu anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Binasawit
Makmur (BSM) merupakan produsen dan penjual kecambah
dengan enam varietas benih unggul kelapa sawit yang
mendapatkan ijin dari Menteri Pertanian Republik Indonesia

One of the Company’s subsidiaries, PT Binasawit Makmur
(BSM) produces and sells six varieties of high quality oil
palm seeds that are licensed by the Indonesian Minister of
Agriculture.

Sebagai bagian dari Kelompok Usaha Sampoerna Strategic,
Perseroan memiliki visi untuk menjadi salah satu perusahaan
agribisnis terdepan yang bertanggung jawab di Indonesia dengan
strategi pertumbuhan yang pesat.

As an integral part of the Sampoerna Strategic Group,
the Company has a vision to become one of the leading
agribusiness companies that is accountable in Indonesia with
its rapid growth strategy.

2

ANNUAL REPORT 2009

Sampoerna Agro memiliki salah
satu fasilitas penelitian dan
pengembangan benih sawit
yang terbaik di Indonesia, yang
juga merupakan modal utama
pertumbuhan Perseroan yang
berkesinambungan dalam jangka
panjang
Samperna Agro has one of the best
research and development facility for
seed development in Indonesia, which
is also the key in growing the Company
sustainably

SEJARAH PERUSAHAAN
COMPANY MILESTONES

1976

1989

1992

Pendirian PT Aek Tarum, perusahaan
pertama dalam Kelompok Usaha
Sampoerna Agro.

Penanaman pertama di wilayah Sumatera
oleh PT Aek Tarum.

PT Sungai Rangit didirikan untuk
mengelola lahan kelapa sawit di propinsi
Kalimantan Tengah.

The establishment of PT Aek Tarum, the
irst company within the Sampoerna Agro
Group.

First ield planting in Sumatra region by
PT Aek Tarum.

PT Sungai Rangit was established to
operate oil palm plantation in Central
Kalimantan province.

1993

1994

1996

PT Selapan Jaya (sekarang bernama PT
Sampoerna Agro Tbk) didirikan untuk
mengelola lahan kelapa sawit di propinsi
Sumatera Selatan.

PT Binasawit Makmur mendapat Ijin
Pemasukan Bibit Tanaman Sawit (DxD,
TxP dan DxP) dari Costa Rica.

Operasi perdana PKS pertama di
Belida yang memiliki kapasitas 60 ton
TBS per jam.

PT Binasawit Makmur received approval
permit to import seeds (type DxD, TxP
and DxP) from Costa Rica.

First CPO mill, in Belida with processing
capacity of 60 tonnes of FFB per hour
commenced commercial operation.

1998

2004

2005

Penanaman pertama di wilayah
Kalimantan oleh PT Sungai Rangit.

Peluncuran lima varietas unggul kelapa
sawit dari PT Binasawit Makmur yaitu
DxP Sriwijaya 1 sampai 5 oleh Presiden
Indonesia Ibu Megawati Soekarnoputri,
dan secara bersamaan meresmikan
Pabrik Kelapa Sawit Telaga Hikmah.

PT Binasawit Makmur mendapat
sertiikasi ISO 9001 untuk Sistem
Produksi Kecambah Kelapa Sawit
DxP Sriwijaya.

PT Selapan Jaya (now PT Sampoerna
Agro Tbk) was incorporated to operate oil
palm plantations in South Sumatra.

First ield planting in Kalimantan region by
PT Sungai Rangit.

Indonesia’s President H.E. Mrs. Megawati
Soekarnoputri launched ive variants of
PT Binasawit Makmur’s oil palm seed:
DxP Sriwijaya 1 to 5, and inaugurated
Telaga Hikmah POM concurrently.Telaga
Hikmah Palm Oil Mill.

PT Aek Tarum, anak perusahaan
Perseroan, menerima sertiikasi ISO 9001
dan ISO 14001.
PT Binasawit Makmur received ISO 9001
certiication for its DxP Sriwijaya oil palm
germinated seed production system.
The subsidiary of the Company, PT
Aek Tarum, received ISO 9001 and ISO
14001 certiication.

6

ANNUAL REPORT 2009

2006

2007

Kelompok Usaha Sampoerna
Strategic mengakuisisi PT Sungai
Rangit.

Perseroan terdaftar sebagai anggota
Roundtable on Sustainable Palm Oil
(RSPO).

The Company was registered as a member
of the Roundtable on Sustainable Palm Oil
(RSPO).

Sampoerna Strategic Group
acquired PT Sungai Rangit.

Kelompok Usaha Sampoerna Strategic
mengakuisisi PT Selapan Jaya dan
merubah namanya menjadi PT
Sampoerna Agro Tbk.

Sampoerna Strategic Group acquired PT
Selapan Jaya and changed its name to PT
Sampoerna Agro Tbk.

Perseroan meluncurkan varietas unggul
kelapa sawit baru, DxP Sriwijaya 6.

The Company launched DxP Sriwijaya 6, a
new high quality oil palm variant.

Perseroan tercatat sebagai perusahaan
publik di Bursa Efek Indonesia dengan
kode SGRO.

The Company was registered as a publiclylisted company in Indonesia Stock Exchange
with ticker code SGRO.

2008
PT Sungai Rangit melakukan penambahan
kapasitas PKSnya di Kalimantan dari 45 ton TBS
per jam menjadi 75 ton TBS per jam.
Penerimaan enam sertiikat “Hak Perlindungan
Varietas Tanaman” dari Departemen Pertanian
Republik Indonesia kepada BSM untuk enam
varietas kecambah yang dikembangkan dengan
nama DxP Sriwijaya.
Peresmian Gedung Seed Processing Unit (SPU)
dengan teknologi pengecambahan berstandar
internasional.
PT Sungai Rangit increased its POM capacity in
Kalimantan by an additional 45 ton of FFB per
hour to total 75 tonnes of FFB per Hour.
BSM received six “Plant Variant Copyright
Protection” certiicates from the Department of
Agriculture of the Republic of Indonesia for its six
germinated seeds variants developed under the
name DxP Sriwijaya.
Oficial opening of a new Seed Processing Unit
(SPU) building possesing germination technology
matching international standards.

LAPORAN TAHUNAN 2009

7

8
8

Laporan Tahunan 2008 Annual Report PT Sampoerna Agro Tbk
ANNUAL REPORT 2009

VISI
VISION
MENJADI SALAH SATU PERUSAHAAN
TERDEPAN YANG BERTANGGUNG
JAWAB DI SEKTOR AGRIBISNIS DI
INDONESIA.

TO BECOME ONE OF THE LEADING
AGRIBUSINESS COMPANIES THAT IS
ACCOUNTABLE IN INDONESIA

MISI
MISSION
•฀ MENGEMBANGKAN฀TIM฀
MANAJEMEN PROFESIONAL YANG
BERINTEGRITAS TINGGI DAN
DIDUKUNG OLEH SUMBER DAYA
MANUSIA YANG TERAMPIL DAN
TERMOTIVASI.

• TO DEVELOP A PROFESSIONAL
MANAGEMENT TEAM OF THE
HIGHEST INTEGRITY SUPPORTED BY
SKILLED AND MOTIVATED HUMAN
RESOURCES.

•฀ MENCARI฀DAN฀MENGEMBANGKAN฀
PELUANG PERTUMBUHAN YANG
MENGUNTUNGKAN DI BISNIS INTI
KAMI DENGAN TETAP MENJAGA
PENGELUARAN฀BIAYA฀SECARA฀
KETAT.

• TO SEARCH AND DEVELOP
PROFITABLE GROWTH
OPPORTUNITIES WITHIN OUR CORE
BUSINESS BY KEEPING TIGHT
CONTROL ON COSTS.

•฀ TERUS฀BERUSAHA฀MENCAPAI฀
KESEMPURNAAN MELALUI
INOVASI, PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN.

• TO CONTINUOUSLY STRIVING FOR
EXCELLENCE THROUGH INNOVATION,
RESEARCH AND DEVELOPMENT.

•฀ IKUT฀BERPARTISIPASI฀DALAM฀
PENINGKATAN KUALITAS
HIDUP MASYARAKAT SEKITAR
PERKEBUNAN.

• TO PARTICIPATE IN ENHANCING LIFE
QUALITY OF LOCAL COMMUNITIES
SURROUNDING OUR PLANTATION
ESTATES.

•฀ MENJAGA฀DAN฀MEMPROMOSIKAN฀
STANDAR LINGKUNGAN HIDUP
YANG BERLAKU DALAM SEGALA
ASPEK PENGEMBANGAN,
PRODUKSI DAN PENGOLAHAN.

• TO MAINTAIN AND PROMOTE
PREVAILING ENVIRONMENTAL
STANDARDS IN ALL ASPECTS OF
DEVELOPMENT, PRODUCTION, AND
PROCESSING.

LAPORAN TAHUNAN 2009

9

IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS

(dalam jutaan rupiah) kecuali disebutkan lain.

URAIAN
Penjualan

(in million rupiah) unless otherwise stated.

2009

2008

2007

2006

2005

DESCRIPTION

1.815.557

2.288.143

1.598.931

977.295

625.696

Sales

Laba Kotor

599.427

773.790

494.436

248.731

167.541

Gross Proit

Laba Usaha

460.037

611.456

404.400

192.124

120.728

Operating Proit

Laba Bersih

281.766

439.516

215.083

112.671

61.310

Net Income

Laba Sebelum Beban Bunga,
Pajak dan Penyusutan (EBITDA)

548.214

697.038

485.667

235.589

162.131

Income Before Interest,
Tax and Depreciation (EBITDA)

Laba per Saham

Earnings per Share

Jumlah Saham Beredar (ribuan)
Laba Bersih per Saham
(jumlah penuh)

1.890.000

1.890.000

1.890.000

571.460

517.660

Outstanding Shares
(thousand)

151

236

129

79

43

Earnings per Share
(full amount)

Posisi Keuangan

Financial Position

Modal Kerja Bersih

379.893

449.585

567.848

(8.917)

(15.529)

Net Working Capital

Aset Lancar

615.542

803.629

942.310

103.346

127.812

Current Assets

Tanaman Perkebunan dan Aset Tetap

1.397.365

1.220.265

1.021.903

445.318

465.111

Plantation Assets & Fixed Assets

Jumlah Aset

2.261.798

2.156.164

2.088.002

615.444

655.144

Total Assets

Jumlah Kewajiban Lancar

235.648

354.044

374.462

112.263

143.341

Total Current Liabilities

Jumlah Kewajiban

474.967

577.988

595.034

203.670

356.430

Total Liabilities

1.765.581

1.552.964

1.471.240

408.247

296.069

Total Shareholders’ Equity

Jumlah Ekuitas

Rasio Keuangan

Financial Ratio

Rasio Laba Bersih
terhadap Jumlah Aset

12,5%

20,4%

10,3%

18,3%

9,4%

Return on Assets

Rasio Laba Bersih
terhadap Jumlah Ekuitas

16,0%

28,3%

14,6%

27,6%

20,7%

Return on Equity

Rasio Lancar

261,2%

227%

251,6%

92,1%

89,2%

Current Ratio

Rasio Kewajiban Berbunga
terhadap Ekuitas

13,8%

14,0%

14,7%

27,8%

86,1%

Debt to Equity Ratio

Rasio Kewajiban terhadap Aset

21,0%

26,8%

28,5%

33,1%

54,4%

Liability to Asset Ratio

Informasi Keuangan Lainnya
Pertumbuhan Penjualan

Other Financial Information
-20,7%

43,1%

63,3%

56,2%

-27,7%

Sales Growth

Margin Laba Kotor

33,0%

33,8%

30,9%

25,5%

26,8%

Gross Margin

Margin Laba Usaha

25,3%

26,7%

25,3%

19,7%

19,3%

Operating Margin

Margin Laba Bersih

15,5%

19,2%

13,5%

11,5%

9,8%

Net Margin

Margin EBITDA

30,2%

30,5%

30,4%

24,1%

25,9%

EBITDA Margin

10

ANNUAL REPORT 2009

215.083
08

09

06

08

09

2.261.798

2.156.164

2.088.002
655.144

379.893

-8.917

-15.525
05

07

Jumlah Aktiva
Total Assets

449.585

567.848

Modal Kerja Bersih
Net Working Capital

05

615.444

07

112.671

61.310
06

281.766

1.815.557

1.598.931
977.295

625.696
05

439.516

Laba Bersih
Gross Proit
2.288.143

Penjualan Bersih
Net Sales

06

07

08

09

05

06

07

08

09

LAPORAN TAHUNAN 2009

11

INFORMASI UNTUK
PEMEGANG SAHAM
INFORMATION FOR OUR SHAREHOLDERS
A. Kebijakan Dividen

A. Dividend Policy

Seperti telah dijelaskan dalam Prospektus Penawaran Umum
Perdana Perseroan, rasio pembagian dividen tunai berkisar 5%
sampai dengan 30% dari laba bersih konsolidasi tahunan.

As mentioned in the Company’s prospectus circular during its
initial public offering, cash dividend payout ratio will be in the
range of 5% to 30% of the annual consolidated net proit.

Walaupun demikian, jumlah dividen akan tergantung pada
rekomendasi Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang
diselenggarakan untuk itu dan beberapa faktor, sebagai berikut:
• hasil usaha, arus kas, dan kondisi keuangan;
• prospek di masa mendatang;
• faktor lain yang dipertimbangkan oleh pemegang saham
Perseroan, termasuk pemegang saham pengendali; dan
• pembayaran dividen tunai kas Anak Perusahaan kepada
Perseroan.

Nevertheless, the dividend amount will depend on the
recommendation of the BOD in Annual or Extraordinary General
Meetings of Shareholders and the following factors:
• result of operations, cash low and inancial condition;
• future prospects;
• other factors deemed relevant by the Company’s
shareholders including the controlling shareholders; and
• cash dividend payment from its subsidiary companies to the
Company.

Pada saat Perseroan membayar dividen secara tunai kepada
para pemegang saham, Perseroan juga merencanakan untuk
memberikan kontribusi tunai sebanyak-banyaknya 2% dari laba
bersih Perseroan kepada Putera Sampoerna Foundation (www.
sampoernafoundation.org), yang merupakan organisasi nirlaba
yang memiliki dedikasi untuk meningkatkan kualitas dan akses
untuk pendidikan di Indonesia.

When the Company gives out cash dividends to its
shareholders, the Company also intends to make a cash
contribution of up to 2% of the Company’s net proit to Putera
Sampoerna Foundation (www.sampoernafoundation.org), a
non-proit organization dedicated to improving the quality of
and access to education in Indonesia.

Tanggal Penetapan
Resolution Date

Jumlah Dividen (Rp Juta)
Total Dividend (in Million Rupiah)

Dividen per Lembar Saham
Dividend per Share

238.140

126

27 Juni 2008 June 27, 2008

14 Maret 2008 March 14, 2008

39.690

21

18 Juni 2009 June 18, 2009

170.100

90

Tertinggi
Highest
(Rp/Saham)

Terendah
Lowest
(Rp/Saham)

Penutupan
Closing
(Rp/Saham)

Volume Perdagangan
Trading Volume
(Lembar Saham)

Kuartal 1 Quarter 1

1.380

1.120

1.120

249.562.000

Kuartal 2 Quarter 2

1.830

1.350

1.640

42.463.000

Kuartal 3 Quarter 3

2.200

1.560

2.050

447.132.000

Kuartal 4 Quarter 4

2.775

1.950

2.700

369.519.500

Kuartal 1 Quarter 1

4.850

3.300

3.750

1.077.242.000

Kuartal 2 Quarter 2

4.175

3.050

3.825

347.070.500

Kuartal 3 Quarter 3

3.825

1.620

1.690

343.976.500

Kuartal 4 Quarter 4

1.420

910

1.190

404.855.000

Periode
Period
2009

2008

12

ANNUAL REPORT 2009

SGRO Stock Performance throughout 2009
Kinerja Saham SGRO sepanjang tahun 2009

3,000

2,000

1,000

0
Jan 09

Mar 09

Mei 09

Jun 09

Sep 09

Nov 09

Des 09

Millions

80
50
25
0

Kronologi Pencatatan Saham
Tanggal
Date

Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia
Listing on the Indonesia Stock Exchange

11-13 Juni 2008

Masa Penawaran Umum Perdana IPO Period

18 Juni 2008

Tanggal Pencatatan Saham IPO Listing Date

No
No
1

Nama
Name

Status
Status

Sampoerna Agri Resources Pte Ltd

Foreign Institution

Jumlah Saham (per lembar)
Number of Shares (per share)
461.350.000
1.890.000.000

Jumlah lembar saham
Number of shares

%Kepemilikan
%Ownership

1.267.217.500

67,05%

2

PT AIA FINL - UL Equity

Local Institution

43.318.000

2,29%

3

PT Nitiagro Lestari

Local Institution

33.458.000

1,77%

4

PT Taspen

Local Institution

28.282.500

1,50%

5

PT Prudential Life Assurance

Local Institution

27.557.500

1,46%

6

Citibank Singapore S/A CTSL A/C AIGIF-AABF

Foreign Institution

24.401.000

1,29%

7

FORTIS EKUITAS

Local Institution

21.143.500

1,12%

8

Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus

Local Institution

13.500.000

0,71%

9

TRIM KAPITAL

Local Institution

11.102.500

0,59%

10

AVRIST - LINK AGRESSIVE (EQ) IDR FUND

Local Institution

11

Publik Lainnya
TOTAL

10.868.000

0,58%

409.151.500

21,64%

1.890.000.000

100,00%

LAPORAN TAHUNAN 2009

13

IKHTISAR KEGIATAN PENTING 2009
2009 EVENT HIGHLIGHTS

10 Jan – resmi ditandangani kesepakatan

Jan 10 - Officially signed Colletive Labour

bersama yang bernama Perjanjian Kerja Bersama

Agreement among six companies in Sumatra and

(PKB) antara 6 PT di Sumatera dengan serikat

its labour unions.

pekerjanya.

9 Feb – Self Assesment terhadap Prinsip dan

Feb 9 - Conducted Self Assessment on RSPO

Kriteria RSPO di kebun dan Pabrik Kelapa Sawit

Principles and Criteria in an oil palm estate and

di Sumatera.

mill in Sumatra.

17 Feb – sebagai salah satu upaya CSR

Feb 17 - As part of its CSR program, Putera

Perseroan, Putera Sampoerna Foundation

Sampoerna Foundation signed a cooperation

tandantangan perjanjian kerja sama dengan

agreement with OKI Regent in the field of

Bupati OKI dalam bidang peningkatan

education improvement.

pendidikan.

18 Feb – training ISO 9001:2008 di wilayah

Feb 18 - Carried out ISO 9001:2008 training in

Sumatera yang merupakan ISO 9001 versi

Sumatra area, using the latest ISO 9001 version.

terbaru.
19-21 Feb – training OHSAS 18001:2007 di

Feb 19-21 - Provided OHSAS 18001:2007

wilayah Sumatera.

training in Sumatra region.

15 Mei – peresmian Kernel Crushing Plant (KCP)

May 15 - Inauguration of a Kernel Crushing Plant

berkapasitas 150 ton/hari yang berlokasi di

with 150 ton/day capacity located in Sumatra.

Sumatera.

14

ANNUAL REPORT 2009

18 Jun – Sampoerna Agro menyelenggarakan

Jun 18 - Sampoerna Agro held its Annual

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

General Meeting of Shareholders (AGM).

(RUPST).

29-30 Jul – Workshop Best Management Practice

Jul 29-30 - Best Management Practice (BMP)

(BMP). Setelah ini, PT. Sampoerna Agro mulai

Workshop. After which, Sampoerna Agro began

merencanakan dan mengimplementasikan BMP

planning and implementing BMP in Sumatra

di kebun wilayah Sumatera.

region estates.

13-15 Agu – Pelatihan Petani Tentang

Aug 13-15 - Training on the development of

Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit

sustainable oil palm plantation for Bina Sejahtera

Berkelanjutan untuk KUD Bina Sejahtera dan

and Surya Adi cooperatives was a joint event

KUD Surya Adi merupakan kerjasama antara

held by RSPO Indonesia Liaison Office (RILO),

RSPO Indonesia Liason Office (RILO), Direktorat

Directorate of Plantation, WWF and Sampoerna

Jenderal Perkebunan, WWF, dan Sampoerna

Agro for plasma farmers in Indonesia.

Agro untuk petani plasma Indonesia.

3 Des – Sampoerna Agro berpartisipasi dalam

Dec 3 - Sampoerna Agro Participated in an

acara BEI berjudul Investor Summit dengan

investor summit held by IDX through a public

melakukan Paparan Publik kepada masyarakat.

expose.

LAPORAN TAHUNAN 2009

15

PENGHARGAAN DAN
SERTIFIKASI 2009
2009 AWARDS AND CERTIFICATIONS

28 Jan - Menerima penghargaan

14 Mar – Sampoerna Agro

19 Mei - Menerima penghargaan

pembina tenaga kerja perempuan

menerima penghargaan dari

PROPER peringkat biru dalam

terbaik tingkat kabupaten oleh

Agrinex sebagai sponsor.

bidang lingkungan dari Gubernur
Sumatera Selatan.

Bupati OKI, Sumatera Selatan.
Jan 28 - Awarded on best female

Mar 14 - Sampoerna Agro accepted

May 19 - Received the PROPER

worker coaching at regency level by

the appreciation from Agrinex as

blue rate award in the field of

OKI Regent, South Sumatra.

the sponsor.

environment from the Governor of
South Sumatra.

23 Jul - Menerima penghargaan

9 Des - Sampoerna Agro sebagai

12 Des - Sebuah anak perusahaan

sebagai “Best Listed Company

nominasi dari “Investasi Asing

menerima “Best Perkebunan

in Agriculture sector” oleh Bisnis

Terbaik tahun 2009 Award” oleh

Plasma” dari Departemen Pertanian

Indonesia.

Badan Koordinasi Penanaman

Indonesia.

Modal (BKPM).
Jul 23 - Awarded as “Best Listed

9 Dec – Sampoerna Agro was a

12 Dec - A company subsidiary re-

Company in Agriculture sector” by

nominee of “Best Foreign Invest-

ceived “Best Plasma Estates” from

Bisnis Indonesia.

ment in 2009 Award” by Capital

Ministry of Agriculture of Indonesia

Investment Coordinating Board
(BKPM).

16

ANNUAL REPORT 2009

STRUKTUR KELOMPOK USAHA
SAMPOERNA AGRO
SAMPOERNA AGRO GROUP STRUCTURE

Sampoerna Agri Resources

Others < 5%

67,05%

32,95%

Sampoerna Agro

Sumatera

Sawit Selatan

99,69%

Tania Binatama

Kalimantan
& Jakarta

Palma Agro*

100,00%

99,67%

Sungai Rangit

95,00%

Selatanjaya Permai

99,91%

Sampoerna Bio Fuels

99,99%

Sungai Menang

99,91%

Pertiwi Lenggara Agromas 99,99%

Telaga Hikmah

99,45%

Usaha Agro Indonesia 99,99%

Aek Tarum

99,00%
Lanang Agro Bersatu

Mutiara Bunda Jaya

99,38%

Gunung Tua Abadi

99,86%

Binasawit Makmur

99,00%

99,90%

*) Palma Agro telah dibubarkan pada tanggal 2 Oktober 2009
Palma Agro was dissolved on October 2, 2009

LAPORAN TAHUNAN 2009

17

Sampoerna Agro memiliki akar
budaya dan tradisi yang dalam
terbentuk selama puluhan tahun,
melalui Kelompok Usaha Sampoerna,
yang memberikan keseimbangan
bagi perkembangan usahanya baik
saat ini maupun di masa depan
Sampoerna Agro has a deeply rooted
tradition an culture built over many
decades, through Sampoerna Group,
that provide the balance to its business
developments today as well as
tommorow

LAPORAN DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT

Pada tahun 2009, Sampoerna Agro mengalami kemajuan signiikan dalam upayanya
mengintegrasikan perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawitnya di wilayah
Sumatera dan Kalimantan. Hal ini dilakukan beriringan dengan upaya untuk tetap
mempertahankan pertumbuhan dan proitabilitas di tengah kondisi tahun 2009 yang
penuh tantangan.
In 2009, Sampoerna Agro achieved signiicant progress in the integration of its palm oil
plantation companies operating in Sumatra and Kalimantan regions. This was done on
top of maintaining growth and proitability despite the challenging conditions of 2009.

Para Pemegang Saham Yang Terhormat,

Dear Shareholders,

Anda mungkin ingat bahwa pada tahun 2008 kita mengalami
suatu kenaikan harga CPO yang sangat luar biasa di Pasar MDEX,
Malaysia mencapai lebih dari MYR4.200 per ton, yang kemudian
merosot hingga sekitar MYR1.400 di bulan November 2008 dan
ditutup di sekitar MYR1.630 di akhir tahun. Kendati harga CPO
mulai pulih kembali pada tahun 2009, prosesnya relatif bertahap
dan berakhir pada kisaran MYR2.590 di akhir tahun. Secara umum
harga rata-rata CPO untuk tahun 2009 adalah sekitar MYR2.261,
atau sekitar 21% lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

You may recall that in 2008 we experienced the phenomenal
rise of CPO price in MDEX, Malaysian Market to an
unprecedented level of more than MYR4,200 per tonne,
which then declined to about MYR1,400 in November 2008
and closed at about MYR1,630 by year-end. Although CPO
price began to recover in 2009, it was a relatively gradual
process which closed at about MYR2,590 by year-end. In
general average CPO price in 2009 was about MYR2,261, or
about 21% lower than the previous year.

Bagi banyak orang, saat itu bagaimanapun juga merupakan
situasi yang penuh tantangan bagi industri kelapa sawit secara
umum. Konsekuensinya, Sampoerna Agro mengambil langkahlangkah konsolidasi di awal tahun guna mempersiapkan diri
untuk menghadapi apa yang kami perkirakan sebagai tahun
dengan tantangan besar – terutama dengan jatuhnya hargaharga komoditas dan semakin merapatnya bayangan suatu resesi
ekonomi global.

To many, it was by all accounts a challenging situation for
the palm oil industry at large. Consequently, Sampoerna
Agro took consolidatory measures at the start of the year
to prepare for what we expect to be a very challenging
year – especially with falling commodity prices and a global
economic recession looming large.

Kendati demikian, dari hasil perkembangan di bulan-bulan
berikutnya, kami merasa patut bersyukur atas hasil usaha kami
di tahun 2009. Beberapa perkembangan yang terjadi justru
menguntungkan kami.

However, as events unfolded in the following months, we
have every reason to be thankful for the outcome of our
business in 2009. There were several developments that
worked in our favour.

Pertama, perekonomian Indonesia secara umum terselamatkan
dari imbas terburuk krisis keuangan global dan resesi yang
membuntutinya tersebut. Sementara perekonomian di sebagian
besar dunia mengalami perkembangan negatif pada tahun 2009,
PDB Indonesia justru tumbuh secara moderat. Sementara itu,
Rupiah menguat terhadap Dolar AS, tarif dasar suku bunga turun
secara signiikan, dan laju inlasi turun ke tingkat terendah dalam
satu dekade ini.

Firstly, the Indonesian economy was largely spared from
the worst effects of the global inancial crisis and ensuing
recession. While many economies around the world suffered
negative growth in 2009, Indonesia’s GDP grew moderately.
Meanwhile, the Indonesian Rupiah appreciated against the
US dollar, prime interest rate declined markedly, and inlation
rate fell to its lowest level in a decade.

20

ANNUAL REPORT 2009

Michael Sampoerna
MICHAEL฀SAMPOERNA
Komisaris Utama
Komisaris
Utama
President
Commissioner
President Commissioner

Kedua, meskipun terjadi resesi ekonomi global pada tahun
2009, pasar domestik Indonesia tetap kuat sepanjang tahun itu.
Bahkan kontributor utama dalam pertumbuhan PDB pada tahun
2009 terkait erat dengan tingkat konsumsi domestik yang tinggi
termasuk tingkat konsumsi domestik minyak sawit mentahnya
yang seakan anti-resesi.

Secondly, despite the global economic recession in 2009,
Indonesia’s domestic market remained robust throughout.
In fact a major contributor to its GDP growth in 2009 was
attributed to high domestic consumption that includes a
resilient domestic consumption of crude palm oil.

Terakhir namun tak kalah penting, kita diberkati dengan cuaca
yang relatif baik sepanjang tahun 2009. Ada beberapa saat curah
hujan memang lebih tinggi dari biasanya di perkebunan kami
di Sumatera Selatan sepanjang triwulan pertama, tetapi pada
umumnya cuaca kondusif untuk penanaman kelapa sawit.

Last but not least, we were blessed with relatively good
weather in 2009. There was a brief moment of higher than
normal rainfall that occurred in our South Sumatra estates
during the irst quarter but in general, the weather was largely
conducive for palm cultivation.

Kondisi-kondisi ini memungkinkan Sampoerna Agro untuk
tetap pada tujuannya dan berfokus pada sasaran-sasaran
pengembangan jangka panjangnya yang berkelanjutan. Laba
bersih tahunan kami turun dari Rp439,5 milyar pada tahun 2008
ke Rp281,8 milyar pada tahun 2009 sebagai akibat dari harga
rata-rata penjualan produk kelapa sawit yang lebih rendah.
Meskipun demikian, hasil operasi kami sejalan dengan anggaran
Perusahaan untuk tahun 2009, yang disusun secara konservatif
mengingat kondisi yang berlaku pada akhir tahun 2008. Penilaian
konservatif kami atas kondisi pasar tahun 2009 terbukti tepat,
walaupun tentunya kami senang dengan pulihnya pasar yang lebih
cepat dari perkiraan.

These conditions enabled Sampoerna Agro to remain on track
and focused on sustainable, long-term development goals. Our
net proit declined year-on-year from Rp439.5 billion in 2008 to
Rp281.8 billion in 2009 as a result of lower average selling price
of palm products. Nonetheless, our results of operations were
in line with the Company’s budget for 2009, which was drawn
conservatively due to prevailing conditions at year-end 2008.
Our conservative assessments of market conditions for 2009
had proved correct, although we were obviously pleased that
the market rebounded much sooner than expected.

Dewan Komisaris menilai kinerja Manajemen sudah lebih dari
cukup pada tahun 2009 mengingat kondisi penuh tantangan
yang terjadi saat itu, dan kami percaya atas kepemimpinan dan
pengelolaan mereka atas Perusahaan.

The Board of Commissioners deems the performance of
Management in 2009 to be more than adequate in light of the
challenging conditions, and we express our conidence in their
leadership and management of the Company.

Baik, Hijau dan Berkembang

Good, Green and Growing

Sampoerna Agro akan tetap berfokus guna mencapai
pertumbuhan jangka panjang yang stabil dan berkelanjutan.
Pengintegrasian yang lebih luas dari kelima perkebunan
kelapa sawit kami telah memberikan pijakan lebih kokoh untuk
pemanfaatan aset dan sumber daya kami secara lebih optimal,
sebagaimana terlihat dari produktivitas kami yang meningkat pada
dua tahun terakhir.

Sampoerna Agro remains focused on achieving stable
and sustainable growth over the long term. The increased
integration of our ive operating oil palm estates has given us a
stronger platform by which to utilize our assets and resources
more optimally as can be seen from our growing productivity in
the last couple of years.

Di samping pengintegrasian dalam skala yang lebih luas,
kami juga terus mendapat manfaat dari salah satu struktur
perkebunan plasma yang paling efektif di Indonesia. Saat ini kami
bekerjasama dengan lebih dari 20.000 petani plasma dengan
tetap juga melibatkan masyarakat luas dalam program-program
pembangunan berkelanjutan yang menangani berbagai kebutuhan
sosial, ekonomi dan pendidikan mereka. Di tambah lagi, kami
sedang berupaya untuk mendapatkan sertiikasi RSPO untuk
salah satu perkebunan kelapa sawit kami, yang kemudian akan
kami ulangi prosesnya guna mendapat sertiikasi serupa untuk
perkebunan kami lainnya dalam waktu dekat.

In addition to greater integration, we continue to beneit
from one of the most effective plasma farming structures in
Indonesia. Currently we work closely with more than 20,000
plasma farmers while also engaging the broader communities in
sustainable development programs that address various social,
economical and educational needs of these communities. On
top of that, we are making the effort to have one of our oil
palm plantations RSPO certiied, from which we will be able
to replicate the process to our other plantations for similar
certiications in the near future.

22

ANNUAL REPORT 2009

Kemajuan yang membesarkan hati yang dicapai di hampir
segala aspek usaha kami di tahun 2009 mendorong kami untuk
memilih tema “Baik, Hijau dan Berkembang” untuk laporan
tahunan 2009 kami. Kami meyakini bahwa usaha kami ‘baik ’ dan
menguntungkan bagi banyak pemangku kepentingan; bahwa
kami sepenuhnya sesuai dan sejalan dengan gerakan ‘hijau’
yang menyentuh persoalan perubahan iklim global; dan yang
lebih penting lagi, kami siap ‘bekembang’ baik dalam jangkauan
maupun skala dari perusahaan agro-industri kami di dalam dan di
luar usaha perkebunan kelapa sawit.

The encouraging progress that was achieved in virtually every
aspect of our business in 2009 has prompted us to select
the theme of our 2009 annual report: “Good, Green and
Growing.” We believe that our business is ‘good’ and beneicial
for many stakeholders; that we are also fully attuned and in
line with the ‘green’ movement that addresses global climate
change; and that more importantly, we are set to ‘growing’ the
scope and scale of our agro-industrial enterprise in and beyond
oil palm estates.

Kami mengukir sebuah tonggak sejarah pada tahun 2009 saat
memulai pekerjaan uji tuntas guna memperoleh perkebunan
sagu seluas 21.620 hektar di Riau. Langkah tersebut merupakan
bagian dari strategi jangka panjang Sampoerna Agro untuk
berkembang menjadi produsen terintegrasi karbohidrat,
protein dan minyak sayur, turunan dari berbagai produk agroindustri. Kami yakin bahwa, pada akhirnya, sebuah usaha yang
terdiversiikasi penuh di dalam sektor agro-industri menawarkan
kesempatan terbaik untuk terciptanya nilai tambah berjangka
panjang di suatu negara seperti Indonesia, dengan tanah luas
yang cocok untuk ditanami, iklim ideal, populasi yang besar dan
ekonomi yang sedang berkembang.

A milestone was marked in 2009 as we began due diligence
work to acquire a 21,620 hectare sago plantation in Riau.
The move is part of Sampoerna Agro’s long-term strategy to
grow into an integrated producer of carbohydrate, protein
and vegetable oil derivatives from a variety of agro-industrial
products. We believe that, ultimately, a fully diversiied business
in the agro-industry sector offers the best long-term value
creation opportunity in a country such as Indonesia, with
its vast arable lands, ideal climate, large population and
growing economy.

Maju dengan Bijaksana dan Bertanggung-jawab

Progressing Prudently and Responsibly

Sekalipun kemajuan yang kami alami membesarkan hati, kami
tetap berakar pada nilai-nilai kelompok usaha Sampoerna yang
sudah teruji dan terbukti. Lebih dari segalanya, Kelompok Usaha
ini menghargai amanah yang diberikan dan hubungan yang
terjalin antara Sampoerna dan para pemangku kepentingannya.
Satu-satunya cara supaya kami dapat menjaga amanah para
pemangku kepentingan adalah dengan menjalankan usaha kami
dengan bijaksana dan bertanggung-jawab. Di Sampoerna Agro,
kami memastikan hal ini antara lain melalui tata kelola perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance), sistem pengendalian
yang memadai, praktik-praktik manajemen risiko dan audit yang
setepat-tepatnya, dan yang terakhir namun tak kalah penting,
pengawasan manajemen oleh Dewan Komisaris.

Notwithstanding our encouraging progress, we remain rooted
to the well-tested and proven values of the Sampoerna
business group. More than anything else, the Group values the
trust and relationship that exist between Sampoerna and its
stakeholders. The only way that we can hold on to the trust of
our stakeholders is to undertake our business prudently and
responsibly. At Sampoerna Agro, we ensure this among
other things through good corporate governance, adequate
checks and balances, rigorous risk management and audit
practices, and last but not least, management oversight by the
Board of Commissioners.

Sejak laporan tahunan kami yang terakhir, kami terus memperkuat
struktur tata kelola perusahaan khususnya dalam hal pengawasan
internal maupun eksternal. Contohnya kami telah meningkatkan
peran Komite Audit.

Since our last annual report, we have continued to strengthen
our corporate governance structure particularly in the area of
internal and external control. For instance, we have enhanced
the roles of the Audit Committee.

Dalam hal itu, Bapak Arief T Surowidjojo sebagai Komisaris
Independen Perusahaan yang juga menjabat sebagai Ketua
Komite Audit, ialah seorang pengacara dan pembela kesetaraan
hak dan lingkungan terkemuka di Indonesia. Bapak Surowidjojo
juga diberi kepercayaan untuk mengawasi pengembangan
berkesinambungan dari kebijakan-kebijakan tata kelola perusahaan
dan implementasinya di Sampoerna Agro.

In that regard, Mr. Arief T. Surowidjojo as an Independent
Commissioner of the Company, in addition to serving as
Chairman of the Audit Committee, is an attorney-at-law and
a leading advocate on equal opportunity and environmental
issues in Indonesia. Mr Surowidjojo has also been entrusted to
oversee the continuing development of corporate governance
policies and their implementation within Sampoerna Agro.

LAPORAN TAHUNAN 2009

23

23

Dengan demikian, sebagai tambahan dari tugas-tugas beliau di
Komite Audit, beliau bertemu secara berkala dengan para anggota
dewan – Direktur dan Komisaris – untuk membahas kebijakan tata
kelola dan implementasinya.

Thus, in addition to his duties with the Audit Committee,
he meets regularly with board members – Directors and
Commissioners – to discuss governance policies and
implementation.

Perubahan dalam Jajaran Dewan

Changes฀to฀the฀Board฀

Tidak ada perubahan yang terjadi di dalam komposisi Dewan
Komisaris maupun Direksi sepanjang tahun 2009.

There were no changes to the composition of the Board of
Commissioners as well as the Board of Directors in 2009.

Dewan Komisaris terus mendukung langkah-langkah yang
diambil oleh Manajemen dalam menakhodai Perseroan melewati
masa-masa sulit di tahun 2009 dan dalam memetakan dengan
cermat arah Perusahaan untuk tahun 2010. Kami menghargai
semua upaya yang telah dilakukan oleh semua lini Manajemen
selama tahun terakhir ini dalam memberikan yang terbaik bagi
Perusahaan.

The Board of Commissioners continues to support the
initiatives taken by Management in steering the Company
through tough times in 2009, and as it continues to chart its
course carefully in 2010. We appreciate all the efforts put in by
all levels of Management during this past year in delivering the
very best for the Company.

Kami menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
untuk amanah dan dukungan yang telah diberikan oleh seluruh
pemangku kepentingan, dan kami mengharapkan untuk tetap
bekerjasama erat dengan para pemangku kepentingan mengingat
kami terus berupaya mengukir prestasi agar kekuatan kami
diperhitungkan di dalam sektor agro-industri Indonesia yang
tumbuh pesat.

We remain grateful for the trust and support of our
stakeholders, and we look forward to working closely with
these stakeholders as we continue to make our mark as a force
to be reckoned with in the burgeoning agro-industrial sector of
Indonesia.

MICHAEL฀SAMPOERNA
Komisaris Utama
President Commissioner

24

ANNUAL REPORT 2009

Dewan Komisaris mendukung penuh program yang
dijalankan oleh Manajemen Perseroan, baik sebelum krisis
inansial global, maupun saat menghadapi kondisi pasar
yang penuh tantangan.

The Board of Commissioners fully supports the initiatives
taken by the Management of the Company both prior
to the global inancial crisis and in the face of changing
market conditions.

LAPORAN TAHUNAN 2009

25

LAPORAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS’ REPORT

Tahun 2009 merupakan masa penuh tantangan untuk industri kelapa sawit pada
umumnya, terutama ketika dibanding dengan tahun 2008 yang luar biasa dimana
harga rata-rata CPO yang diperdagangkan di MDEX Malaysia menyentuh rekor tertinggi
mencapai MYR2.864 per ton. Pada tahun 2009 harga rata-rata CPO mencapai
MYR2.261 per ton.
The year 2009 was a challenging one for the palm oil industry in general, especially
coming on the back of a stellar year in 2008 in which the average price for CPO traded in
MDEX Malaysia had reached a record high of MYR2,864 per tonne. In 2009, the average
price for CPO was MYR2,261 per tonne.

Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,

Dear Stakeholders,

Besarnya perbedaan antara harga rata-rata CPO di 2009
dibanding 2008 membuat hampir tidak mungkin bagi Sampoerna
Agro untuk menjadikan pencapaian di tahun 2008 sebagai acuan
kinerja operasional untuk tahun 2009.

The huge disparity between the average prices of CPO in 2009
and 2008 made it almost impossible for Sampoerna Agro to
benchmark its 2009 operating results with those of 2008.

Total pendapatan konsolidasi dari penjualan kecambah, CPO dan
produk lain di tahun 2009 mencapai Rp1.815,6 miliar, turun 21%
dari Rp2.288,1 miliar di tahun 2008. Penurunan tersebut terutama
disebabkan karena terjadinya penurunan secara signiikan harga
jual rata-rata CPO karena melambatnya ekonomi global, dan juga
karena menurunnya volume penjualan CPO.

Total consolidated revenues from the sales of our seed, CPO
and other products amounted to 1,815.6 billion in 2009, a
decline of 21% from Rp2,288.1 billion in 2008. The decline was
primarily due to the signiicantly lower average selling price of
CPO following the global economic slowdown, as well as from
lower CPO sales volume.

Laba kami di tahun berjalan juga lebih rendah daripada tahun
2008, terutama disebabkan karena menurunnya pendapatan
konsolidasi yang menyebabkan penurunan marjin. Sampoerna
Agro mendapatkan laba bersih sebesar Rp281,8 miliar di tahun
2009, dibandingkan Rp439,5 miliar di tahun 2008. Hal ini
mencerminkan laba-per-saham sebesar Rp151 di 2009 sedangkan
di 2008 sebesar Rp236. Laba Bersih terhadap Jumlah Aset
mencapai 12,5% di 2009, sedangkan di 2008 20,4%, sedangkan
Laba Bersih terhadap Jumlah Ekuitas mencapai 16,0%, adapun di
tahun 2008 sebesar 28,3%.

Our proitability for the year under review was also lower than
that of 2008, mainly resulting from lower consolidated revenues
causing reduced margins. Sampoerna Agro achieved a net
proit of Rp281.8 billion 2009, compared to Rp439.5 billion in
2008. This translated into an earnings-per-share of Rp151 in
2009 versus Rp236 in 2008. Return on assets was 12.5% in
2009 against 20.4% in 2008, while return on equity was 16.0%
in comparison with 28.3% in 2008.

Sudah menjadi suatu kenyataan bahwa jatuhnya pasar CPO
di tahun 2009 telah mengakibatkan penurunan signiikan atas
hasil operasional kami pada tahun tersebut – terutama jika
dibandingkan dengan tahun 2008, yang merupakan tahun yang
benar-benar secara inansial menguntungkan, tidak hanya bagi
industri kelapa sawit tetapi juga bagi komoditas lainnya.

It is readily apparent that the generally bearish market for CPO
in 2009 has had a signiicant bearing on our operating results
for that year – especially when compared with our results for
2008, which was truly a inancially rewarding year not only for
the palm oil industry but for many other commodities as well.

Bagaimanapun juga, dengan kondisi bahwa harga CPO sebagai
faktor tunggal yang paling memberikan pengaruh terhadap
menurunnya tingkat laba di tahun 2009, sangat sulit, jika tidak
mungkin, membandingkan kinerja keuangan kami di tahun 2009

However, with CPO price being the single most contributing
factor to lower proitability in 2009, it may well be that the
extraordinary condition of 2008 made it challenging, if not
impossible, to compare our inancial performance in 2009

26

ANNUAL REPORT 2009

Ekadharmajanto Kasih
EKADHARMAJANTO KASIH
Direktur Utama
Direktur
Utama
President
Director
President Director

dengan tahun 2008. Maka untuk memperoleh perspektif yang
lebih baik terhadap kinerja kami di tahun 2009, akan menjadi lebih
bijak jika kita mengeluarkan faktor harga luar biasa di 2008 tadi,
dan membandingkan kinerja keuangan kami di 2009 dengan 2007
dimana harga CPO rata-rata mencapai sekitar MYR2.475 yang
masih 9,5% lebih tinggi dari harga rata-rata di 2009.

versus 2008. Thus in order to have a better perspective of our
performance in 2009, It would be more illustrative if we were to
take out the extraordinary price factor of 2008, and compared
our inancial results in 2009 with those of 2007 whose
average CPO price was about MYR2,475, still 9.5% higher than
2009 average.

Dari perbandingan ini, jumlah penjualan kami tumbuh sebesar 13%
sedangkan laba bersih naik sebesar 31%. Pertumbuhan rata-rata
tersebut konsisten dengan pertumbuhan rata-rata tahunan dari
penjualan dan laba yang telah kami nikmati sejak 2005 – kecuali
tahun 2008, yang merupakan tahun yang luar biasa.

From this comparison, our total revenue increased by 13%
while net income rose by 31%. These growth rates are
consistent with the annual growth rates of our sales and
proitability that we have enjoyed since 2005 - with the
exception of 2008, which was a spike year.

Lebih penting lagi, jika kita memasukkan faktor membaiknya
kembali harga CPO yang cenderung terus meningkat sejak turun
di akhir tahun 2008, kami dapat berharap bahwa Sampoerna Agro
akan mampu memelihara tingkat pertumbuhan yang konsisten di
tahun 2010.

More importantly, if we factor in the continued recovery of the
CPO price that has been on an increasing trend versus its lows
at year-end 2008, we can reasonably expect that Sampoerna
Agro will be able to sustain a consistent level of growth in 2010.

Menurunnya Hasil di 2009 Sejalan dengan industri

Lower Output in 2009 in-line with industry

Menurut Malaysian Palm Oil Board (MPOB), jumlah produksi CPO
di 2009 mencapai rata-rata 17,57 juta ton, turun sekitar 0,9% dari
tahun sebelumnya. Seiring dengan Malaysia, produksi Tandan
Buah Segar (TBS) Perseroan menurun dari 1,23 juta ton di 2008
menjadi 1,20 juta ton di 2009. Penurunan tersebut berdampak
pada turunnya produksi CPO sebesar 0,5% dari tahun 2008 yang
mencapai 265,47 ribu metrik ton menjadi 264,16 ribu metrik ton di
2009.

According to Malaysian Palm Oil Board (MPOB), its total CPO
production in 2009 amounted to approximately 17.57 million
tones, a decline of about 0.9% over the previous year. In
line with Malaysia, our production of Fresh Fruit Bunch (FFB)
declined from 1.23 million tonnes in 2008 to 1.20 million tonnes
in 2009. This reduction affected our CPO output which fell
0.5% year-on-year from 265.47 thousand metric tonnes in
2008 to 264.16 thousand metric tonnes in 2009.

Selanjutnya, produksi kecambah kami juga menurun sebagai
akibat dari menurunnya permintaan karena ketidakpastian yang
disebabkan oleh melambatnya ekonomi global yang diikuti
pengetatan kredit oleh perbankan nasional. Bagaimanapun,
karena kecambah kami dibuat a