Peraturan Dirjen Perbendaharaan | KPPN TANJUNGBALAI

KEMENTERIAN
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORATJ ENDERAL PERBENDAHARAAN
PERATURANDIREKTURJENDERALPERBENDAHAR/MN
NOMORPER. 26 IPBI2O11
TENTANG

pENcerunnnN'ADA BANKTND'NESTA
TATA.ARA ,=*o=ior AANREKENTNG
DALAM RANGKAPENGELUARANNEGARAUNTUK PEMBAYARANUTANGDALAM
NEGERI,UTANGLUAR NEGERI DAN PENGELUARANNEGARALAINNYADALAM
VALUTAASING
DIREKTUR JENDERALPERBENDAHARAAN,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakanpembayaranutang dalam negeri,utang
luar negeri, dan pengeluarannegara lainnya dalam valuta asing
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
250/PMK.O5l2010
tentangTata Cara PencairanAnggaranPendapatan
dan BelaniaNegaraAtas Beban BagianAnggaranBendaharaUmum

Negara Pada Kantor Pelayanan PerbendaharaanNegara, Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) dibebankan pada Rekening
Pengeluaranpada BankIndonesia;
b. bahwa agar terciptatertib administrasidan akuntansi,perlu mengatur
petunjukteknis mengenaipengelolaanRekening Pengeluaranpada
BankIndonesia;
c. bahwa berdasarkanpertimbangansebagaimanadimaksuddalam huruf
a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan tentang Tata Cara Pengelolaan Rekening
Pengeluaranpada Bank Indonesiadalam rangkaPengeluaranNegara
untuk PembayaranUtang Dalam Negeri, Utang Luar Negeri dan
PengeluaranNegaraLainnyadalamValutaAsing;
Mengingat

'

1. Undang-UndangNomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2003,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun 2004 Nomor5,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 20A4 tentang Pemeriksaan
Pengelolaandan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4400);
4. Peraturan PemerintahNomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Uang Negara/Daerah(LembaranNegara RepublikIndonesiaTahun
2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia
Nomor 4738);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
IndonesiaNomor5165);
6. PeraturanMenteriKeuanganNomor171IPMK.05nAA7
tentangSistem
Akuntansidan PelaporanKeuanganPemerintahPusat;

7. PeraturanMenteri Keuangan Nomor 218/PMK.05|20O7
tentang Tata

Cara Pembukaandan PengelolaanRekeningMilikBendaharaUmum
Negara;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 196/PMK.05/2009tentang
Penetapan Nomor dan Nama Rekening Kas Umum Negara
sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor43/PMK.O5l2O11;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1841PMK.01\2UAtentang
Organisasidan Tata KerjaKementerianKeuangan;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.0512010 tentang
Pengelolaan
SaldoAnggaranLebih;
11. PeraturanMenteriKeuanganNomor 250/PMK.0512010tentangTata
Cara PencairanAnggaran Pendapatandan Belanja Negara Atas
Beban Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara Pada Kantor
PelayananPerbendaharaan
Negara;
12. PeraturanDirekturJenderalPerbendaharaan
NomorPER-571PB,12010
tentang Tata Cara PenerbitanSurat PerintahMembayar dan Surat
PerintahPencairanDana;

13. PeraturanDirekturJenderalPerbendaharaan
NomorPER-71lPBl201O
tentang PerlakukanAkuntansiAtas SelisihKurs Pada RekeningMilik
BendaharaUmum Negara;
MEMUTUSKAN:
Mcnetapkan :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAANTENTANG
TATA CARA PENGELOIAAN REKENINGPENGELUAMN PADA BANK
INDONESIA DALAM RANGKA PENGELUARAN NEGARA UNTUK
PEMBAYARANUTANG DALAM NEGERI, UTANG LUAR NEGERI DAN
PENGELUARANNEGARALAINNYADALAMVALUTAASING.
BAB I
KETENTUANUMUM
Pasal 1
Dalam PeraturanDirekturJenderal Perbendaharaanini yang dimaksud
dengan:
1.

BendaharaUmum Negara,yang selanjutnyadisingkatBUN, adalah

MenteriKeuangan.

2.

Kuasa BendaharaUmum Negara, yang selanjutnyadisebut Kuasa
BUN,adalahKuasaBUN Pusatdan KuasaBUN di daerah.

3.

KuasaBUN PusatadalahDirekturJenderalPerbendaharaan.

4.

Kuasa BUN di daerah adalah Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan
Negara.

5.

KantorPelayananPerbendaharaanNegara, yang selanjutnyadisingkat

KPPN, adalah instansi vertikal DirektoratJenderal Perbendaharaan
yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan,yang ^
memperolehkewenangansebagaiKuasaBUN.
,$
I
I

I
-2-

6.

Rekening Kas Umum Negara, yang selanjutnyadisebut Rekening
KUN, adalah rekening tempat penyimpanan uang negara yang
ditentukanoleh Menteri Keuangan selaku BUN untuk menampung
seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran
negarapada banksentral.

7.


RekeningPengeluaranadalahrekeningMenteriKeuanganselakuBUN
yang digunakan untuk membayar pengeluarannegara pada Bank
Sentraldan Bank Umum/BadanLainnya.

8.

Bank IndonesiaadalahBank SentralRepublikIndonesiasebagaimana
dimaksuddalam Undang-Undang
Nomor23 Tahun 1999tentangBank
Indonesiasebagaimana
telahdiubahdenganUndang-Undang
Nomor3
Tahun 2004.

9.

RekeningPengeluaranpada Bank lndonesia,yang selanjutnyadisebut
RekeningPengeluaranBl adalah rekeningMenteriKeuanganselaku
BUN yang digunakanuntukmembayarpengeluarannegarapada Bank

Indonesia.

1 0 . Rekening Koran adalah catatan transaksi keuangan harian yang
dikeluarkanoleh bankatas suaturekening.

1 1 . Nota Kreditadalahbuktipenerimaanyang diterbitkanoleh bank.
12. Nota Debetadalahbuktipengeluaranyang diterbitkanoleh bank.
1 3 . Warkatadalahalat permintaanpemindahbukuan
dari rekeningasal ke
rekeningtujuanyang diterbitkanoleh BUN/KuasaBUN.

1 4 . Surat Perintah PencairanDana, yang selanjutnyadisingkatSP2D,
adalah surat perintahyang diterbitkanoleh KPPN selaku Kuasa BUN
untukpelaksanaanpengeluaran
atas bebanAnggaranPendapatandan
BelanjaNegaraberdasarkanSurat PerintahMembayar.
1 5 . Warkat PembebananRekening, yang selanjutnyadisingkat WPR,
adalahdokumenpre-printed,pre-numberedyang disediakanoleh Bank
Indonesia yang dipergunakanuntuk memindahbukukandana dari
rekeningvalutaasing.

1 6 . Bilyet Giro, yang selanjutnya disingkat BG, adalah dokumen
pre-printed,pre-numberedyang disediakanoleh Bank Indonesiayang
dipergunakan
untukmemindahbukukan
dana dari rekeningrupiah.
1 7 . Surat Kuasa Pendebetanadalah surat kuasa yang diterbitkanoleh
BUN/Kuasa BUN kepada Pejabat Bank lndonesia untuk
mendebeUmenarik
dana atas bebanRekeningPengeluaran
Bl.

1 8 . Bukti transaksi adalah dokumen yang digunakan untuk menyetor
sejumlah uang ke Rekening Milik BUN dan/atau dokumen yang
digunakanuntuk mengeluarkansejumlah uang dari Rekening Milik
BUN dan/ataumemo penyesuaianyang berfungsisebagaidokumen
sumbertransaksikoreksipembukuan.

1 9 . LaporanKas Posisiadalah laporanyang menyajikaninformasisaldo
RekeningMilikBUN padatanggalatau periodetertentu.


20. Buku Bank adalah buku yang dibuat oleh BUN/KuasaBUN untuk
mencatatmutasitambahdan mutasikurangsaldoRekeningMilikBUN.

-3-

BAB II
RUANGLINGKUP
Pasal2
Tata cara pengelolaan Rekening Pengeluaran Bl yang diatur dalam
PeraturanDirekturJenderalPerbendaharaan
ini dilaksanakanoleh KPPN
- KhususJakartqVl dalam rangka:
a. pemb"y"r"n utangdalamnegeridalamRupiahdan valutaasing;
b. pembayaranutangluar negeridalamRupiahdan valutaasing;dan
c. pembayaranpengeluarannegaralainnyadalamvalutaasing.

Pasal3
KegiatanpengelolaanRekeningPengeluaranBl meliputi:
a. pembukaanRekeningPengeluaranBl;
b. pengisiandana RekeningPengeluaranBl;

c.

pendebetanRekeningPengeluaranBl;

d. penatausahaan
RekeningPengeluaranBl;
e. akuntansidan pelaporankeuanganRekeningPengeluaranBl;
f.

pelaporanposisikas RekeningPengeluaranBl; dan

g. rekonsiliasi
data transaksiRekeningPengeluaran
Bl.

BAB III
BI
PEMBUI(AANREKENINGPENGELUARAN
Pasal4
(1) Dalamrangkapembayaranutangdalam negeri,utangluar negeridan
pengeluarannegara lainnya dalam valuta asing, BUN benruenang
membukaRekeningPengeluaranBl.
(2) KewenanganBUN sebagaimanadimaksudpada ayat (1) dilimpahkan
kepada Kepala KPPN Khusus Jakarta Vl selaku Kuasa BUN di
daerah.
(3) Kepala KPPN Khusus Jakarta Vl selaku Kuasa BUN di daerah
membukaRekeningPengeluaranBl di KantorPusat Bank lndonesia
setelahmendapatpersetujuantertulisdari KuasaBUN Pusat.
(4) RekeningPengeluaranBl sebagaimanadimaksudpada ayat (1) terdiri
atas:
a. RekeningPengeluaranBl DalamRupiah;
b. RekeningPengeluaranBl DalamValutaUSD;dan
c. RekeningPengeluaranBl DalamValutaYen.
(5) Rekening PengeluaranBl sebagaimanadimaksud pada ayat (4) A
menggunakan
nama rekeningsebagaiberikut:
N

I

-4-

I

a. Rekening PengeluaranBl Dalam Rupiah, menggunakannama
rekening:RekeningPengeluaranKPPN KhususJakartaVl Dalam
Rupiah.
b. RekeningPengeluaranBl DalamValutaUSD, menggunakannama
rekening:RekeningPengeluaranKPPN KhususJakartaVl Dalam
ValutaUSD.
c. Reiening PengeluaranBl DalamValutaYen, menggunakannama
iekening: RekeningPengeluaranKPPN KhususJakartaVl Dalam
ValutaYen.
(6) Tata cara pembukaanRekeningPengeluaranBl berpedomanpada
Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai tata cara
pembukaandan pengelolaan
rekeningmilikBUN.

Pasal5
(1) Rekening PengeluaranBl dioperasikansebagai rekening bersaldo
nihil.
(2) RekeningPengeluaranBl Dalam Rupiahdigunakanuntuk membayar
seluruhpengeluaran
negaradalam Rupiah.
(3) Rekening PengeluaranBl Dalam Rupiah sebagaimanadimaksud
pada ayat (2) digunakanjuga untuk membayarseluruhpengeluaran
negaradalam ValutaAsing selainValuta USD, ValutaYen, dan Mata
Uang Eksotik (exoticcurrency).
(4) Rekening PengeluaranBl Dalam Valuta USD digunakan untuk
membayarseluruhpengeluaran
negaradalamValutaUSD.
(5) RekeningPengeluaranBl DalamValutaUSD sebagaimanadimaksud
pada ayat (a) digunakanjuga untuk membayarseluruhpengeluaran
negara dalam Mata Uang Eksotik(exoticcurrency).
(6) Rekening Pengeluaran Bl Dalam Valuta Yen digunakan untuk
membayarseluruhpengeluaran
negaradalamValutaYen.
(7) Penentuan Mata Uang Eksotik (exotic currency)diatur oleh Kuasa
BUN Pusatberdasarkan
masukanBank Indonesia.

BAB IV
PENGISIANDANAREKENINGPENGELUARAN
BI
Pasal6
(1) KPPN Khusus Jakarta Vl setiap hari menyampaikanpermintaan
perkiraankebutuhandana awal untuk hari kerja berikutnyadalam
Rupiah,Valuta USD, dan Valuta Yen kepada DirekturPengelolaan
Kas NegarapalinglambatPukul16.00WlB.
(2) Dalam hal terjadikekurangandana, KPPN KhususJakartaVl dapat
mengajukanpermintaantambahan kebutuhandana tahap I paling
lambatPukul11.45WlB.
(3) Dalam hal terjadikekurangandana, KPPN KhususJakartaVl dapat
mengajukanpermintaantambahan kebutuhandana tahap ll paling
lambatPukul 13.45WlB.
-5-

(4) Dalam hal terdapat pengeluaranyang sifatnyamendesakdan tidak
dapat ditunda, KPPN Khusus Jakarta Vl dapat mengajukan
permintaantambahan kebutuhandana setiap saat pada hari kerja
berkenaan.
(5) Penyampaian permintaan kebutuhan dana kepada Direktorat
PengelolaanKas Negara sebagaimanadimaksud pada ayat (1),
_

a. program aplikasi e-kirana atau sarana tercepat lainnya apabila
pengirimanmelaluie-kiranatidakdapatdilakukan;dan
b. Surat Permintaan Perkiraan Kebutuhan Dana dengan format
sebagaimanaditetapkandalam Lampiranyang tidak terpisahkan
ini.
dari PeraturanDirekturJenderalPerbendaharaan

Pasal7

( 1 ) Perkiraankebutuhandana awaldalamvalutaasingselainValutaUSD,
ValutaYen, dan Mata Uang Eksotikyang dibebankanpada Rekening
PengeluaranBl Dalam Rupiahmenggunakankurs transaksi1 (satu)
hari sebelumnyayang diterbitkanoleh Bank Indonesia ditambah
accresmaksimal20% (dua puluhper seratus).

(2) Tambahankebutuhandana tahap I dan tahap ll dalam valuta asing
selain Valuta USD, Valuta Yen, dan Mata Uang Eksotik yang
dibebankan pada Rekening Pengeluaran Bl Dalam Rupiah
menggunakankurs transaksi2 (dua)hari sebelumnyayang diterbitkan
oleh Bank Indonesiaditambahaccresmaksimal20% (dua puluh per
seratus).

Pasal8
(1) Berdasarkan Surat Permintaan Perkiraan Kebutuhan Dana
sebagaimanadimaksuddalam Pasal6 ayat (5) huruf b, Subdirektorat
Perencanaandan PengendalianKas membuatrekapitulasiperkiraan
kebutuhandana dalamRupiah,ValutaUSD,dan ValutaYen.
(2) Berdasarkan rekapitulasiperkiraan kebutuhan dana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Kepala SubdirektoratPerencanaandan
PengendalianKas menyampaikansurat permintaanpengisiandana
Kas Negara.
RekeningPengeluaranBl kepadaDirekturPengelolaan

Pasal9
Berdasarkansurat permintaanpengisiandana dari KepalaSubdirektorat
Perencanaandan PengendalianKas, DirekturPengelolaanKas Negara
menerbitkansurat perintah pengisiandana Rekening Pengeluaran Bl
kepadaKepalaSubdirektorat
RekeningKas Umum Negara.

Pasal10
(1) Berdasarkansurat perintahpengisiandana sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 9, Kepala SubdirektoratRekening Kas Umum Negara
uang dari
menerbitkanwarkat untuk memindahbukukan/mentransfer
RekeningKUN ke RekeningPengeluaran
Bl, denganketentuan:
-6-

a. uang dari Rekening KUN Dalam Rupiah dipindahbukukan/
ditransferke RekeningPengeluaranBl DalamRupiah;
b. uang dari Rekening KUN Dalam Valuta USD dipindahbukukan/
ditransferke RekeningPengeluaranBl DalamValutaUSD;
c. uang dari Rekening KUN Dalam Valuta Yen dipindahbukukan/
ditransferke RekeningPengeluaranBl DalamValutaYen.
uang sebagaimanadimaksudpada ayat (1)
(2) Pemindahbukuan/transfer
penerbitan
BG dan/atau WPR dan/atau melalui
dilakukan dengan
Sistem Bank lndonesia Government-ElectronicBanking.
BAB V
BI
REKENINGPENGELUARAN
PENDEBETAN
Pasal11
warkat.
(1) PendebetanRekeningPengeluaranBl dilakukanberdasarkan
(2) Warkatsebagaimanadimaksudpada ayat(1) adalahsebagaiberikut.
a.

SP2D, BG, danlatauSurat Kuasa Pendebetanmerupakanwarkat
Bl Dalam
yang digunakanuntukmendebetRekeningPengeluaran
Rupiah.

b.

SP2D, WPR, dan/atau Surat Kuasa Pendebetanmerupakan
warkatyang digunakanuntukmendebetRekeningPengeluaranBl
DalamValutaUSD.

c.

SP2D, WPR, dan/atau Surat Kuasa Pendebetanmerupakan
warkat yang digunakanuntuk mendebetRekeningPengeluaran
Bl DalamValutaYen.

oleh:
(3) SP2D ditandatangani
bersama-sama
a.

Kepala Seksi Penyaluran Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
(PPHLN)| dan KepalaSeksiBank;atau

b.

KepalaSeksiPPHLNll dan KepalaSeksiBank;atau

c.

KepalaSeksiPPHLNlll dan KepalaSeksiBank.

(4) BG dan WPR ditandatangani
oleh Kepala KPPN KhususJakartaVl
atau KepalaSeksiBank.
Pasal12
SP2D sebagaimanadimaksuddalam Pasal 11 ayat (2) huruf a, huruf b,
dan huruf c, digunakanuntuk mencairkandana atas beban Rekening
Pengeluaran Bl untuk untung rekening pihak ketiga/bendahara
pengeluaran,
denganketentuan:
a. Untuk pembayaranutang dalam negeri selain Valuta USDA/aluta
Yen/Mata Uang Eksotik,utang luar negeri selain Valuta USD/A/aluta
Yen/MataUang Eksotik,dan pengeluarannegaralainnyadalamvaluta
asing selain Valuta USDA/aluta Yen/Mata Uang Eksotik, SP2D
dibebankanpada RekeningPengeluaranBl DalamRupiah.

- 7-

b. Untukpembayaranutang dalam negeridalamValutaUSD/MataUang
Eksotik,utang luar negeridalamValutaUSD/MataUang Eksotik,dan
pengeluarannegara lainnyadalam Valuta USD/MataUang Eksotik,
SP2D dibebankanpada RekeningPengeluaranBl DalamValutaUSD.
c. Untuk pembayaranutang dalam negeri dalamValutaYen, utang luar
negeri dalam Valuta Yen, dan pengeluarannegara lainnya dalam
ValutaYen, SP2D dibebankanpada RekeningPengeluaranBl Dalam
ValutaYen.

Pasal13
Tata cara penerbitanSP2D sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12
berpedomanpada PeraturanMenteriKeuanganyang mengaturmengenai
tata cara pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atas
beban Bagian Anggaran BUN pada Kantor PelayananPerbendaharaan
Negara dan PeraturanDirekturJenderalPerbendaharaanyang mengatur
mengenaitata carapenerbitanSuratPerintahMembayardan SP2D.
Pasal14

( 1 ) BG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a
digunakanuntuk memindahbukukan/mentransfer
uang dari Rekening
PengeluaranBl DalamRupiahke RekeningKUN DalamRupiah.
(2) WPR sebagaimanadimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf b
digunakanuntuk memindahbukukan/mentransfer
uang dari Rekening
PengeluaranBl Dalam Valuta USD ke RekeningKUN Dalam Valuta
USD.
(3) WPR sebagaimanadimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf c
digunakanuntuk memindahbukukan/mentransfer
uang dari Rekening
PengeluaranBl Dalam Valuta Yen ke RekeningKUN Dalam Valuta
Yen.

Pasal15
Surat Kuasa sebagaimanadimaksuddalam Pasal 11 ayat (2) huruf a,
huruf b, dan huruf c, digunakandalam rangka penihilansaldo Rekening
PengeluaranBl pada akhirhari kerja,denganketentuan:
a. Penihilansaldo RekeningPengeluaranBl Dalam Rupiah dilakukan
dengancara memindahbukukan/mentransfer
uang ke RekeningKUN
DalamRupiah.
b. Penihilan saldo Rekening Pengeluaran Bl Dalam Valuta USD
dilakukan dengan cara memindahbukukan/mentransfer
uang ke
RekeningKUN DalamValutaUSD.
c. Penihilansaldo RekeningPengeluaranBl DalamValutaYen dilakukan
dengan cara memindahbukukan/mentransfer
uang ke RekeningKUN
DalamValutaYen.

-8-

BAB VI
BI
PENATAUSAHAAN
REKENINGPENGELUARAN
Pasal16
KPPN Khusus Jakarta Vl melakukan penatausahaan Rekening
PengeluaranBl dengancara sebagaiberikut:
a. meneliti dan mencocokkantransaksi penerimaanpemindahbukuan
uang yang tercantumdalam rekeningkoran RekeningPengeluaranBl
dengannota kredit;
b. meneliti dan mencocokkantransaksipengeluaranpemindahbukuan
uang yang tercantumdalam rekeningkoran RekeningPengeluaranBl
dengannotadebetdan/atauBGMPR/SuratKuasaPendebetan;
c. menelitidan mencocokkantransaksipembayaranutangdalam negeri,
utang luar negeri,dan pengeluarannegaralainnyadalamvalutaasing
yang tercantum dalam rekening koran Rekening PengeluaranBl
dengannotadebetdan SP2D;
d. menyimpanrekening koran Rekening PengeluaranBl, nota kredit,
nota debet, BG, WPR, SP2D, Surat Kuasa Pendebetandan surat
permintaanperkiraankebutuhandana sesuai peraturanperundangundangan.
BAB VII
AKUNTANSIDAN PELAPORANKEUANGAN
BI
REKENINGPENGELUARAN
Pasal17
(1) Pengeluarannegaradalam Valuta Asing selainValuta USD, Valuta
Yen, dan Mata Uang Eksotik yang dibebankanpada Rekening
PengeluaranBl Dalam Rupiah dicatat dengan menggunakankurs
transaksi.
(2) Pengeluarannegara dalam Valuta USD yang dibebankan pada
Rekening Pengeluaran Bl Dalam Valuta USD dicatat dengan
menggunakankurstengahBank Indonesia.
(3) Pengeluarannegara dalam Mata Uang Eksotik yang dibebankan
pada RekeningPengeluaranBl Dalam Valuta USD dicatatdengan
menggunakankurstransaksi.
(4) Pengeluarannegara dalam Valuta Yen yang dibebankan pada
Rekening Pengeluaran Bl Dalam Valuta Yen dicatat dengan
menggunakankurstengahBank lndonesia.
(5) Akuntansi atas selisih kurs pada Rekening Pengeluaran Bl
yang
berpedomanpada PeraturanDirekturJenderalPerbendaharaan
mengatur mengenai perlakuan akuntansi atas selisih kurs pada
rekeningmilikBUN.

Pasal18
pembukuan
(1) KPPNKhususJakartaVl melakukan
atasbuktitransaksi
Rekening
Pengeluaran
Bl ke dalambukubank.
-9-

(2) Berdasarkanpembukuanatas buktitransaksisebagaimanadimaksud
pada ayat (1), KPPN Khusus Jakarta Vl menyusun Laporan
Keuangan BUN/Kuasa BUN berupa Laporan Arus Kas, Laporan
RealisasiAnggaran,dan Neraca.
(3) Transaksipenerimaankirimanuang dan/ataupemindahbukuan
uang
dari Rekening KUN ke Rekening PengeluaranBl disajikanpada
LaporanArus Kas sebagaitransaksinon anggaran.
(4) Transaksipengeluarankirimanuang dan/ataupemindahbukuan
uang
dari Rekening PengeluaranBl ke Rekening KUN disajikan pada
LaporanArus Kas sebagaitransaksinon anggaran.
(5) Transaksipengeluaranuang atas beban RekeningPengeluaranBl
dalam rangka pembayaranutang dalam negeri, utang luar negeri,
dan pengeluarannegara lainnyadalam valuta asing disajikanpada
LaporanRealisasiAnggaran.
(6) SaldoRekeningPengeluaranBl disajikanpada Neraca.
BABVIII
PELAPORANPOSISIKAS REKENINGPENGELUARAN
BANKINDONESIA
Pasal19

( 1 ) Berdasarkanbuku bank sebagaimanadimaksud dalam Pasal 18
ayat (1), KPPN Khusus JakartaVl menyusunLaporanKas Posisi
untuk Rekening PengeluaranBl secara harian, mingguan, dan
bulananpalinglambat1 (satu)hari kerjaberikutnya.

(2) Laporan Kas Posisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikankepadaDirekturPengelolaan
Kas Negara.

BAB IX
REKONSILIASI
DATA REKENINGPENGELUARAN
BANKINDONESIA
Pasal20
(1) KPPN Khusus JakartaVl melakukanrekonsiliasidata pembayaran
utang dalam negeri, utang luar negeri, dan pengeluarannegara
lainnya dalam valuta asing dengan Pengguna Anggaran/Kuasa
PenggunaAnggaran sebagaimanadiatur dalam PeraturanMenteri
Keuanganyang mengaturmengenaisistemakuntansidan pelaporan
keuanganpemerintahpusat besertapetunjukpelaksanaannya.
(2) Setiap bulan KPPN Khusus JakartaVl melakukanrekonsiliasidata
pembayaranutangdalamnegeridan utangluar negeribersamaBank
Indonesiadan DirektoratJenderalPengelolaan
Utang.

-10-

BAB X
KETENTUANLAIN-LAIN
Pasal21
Pelaksanaanpencairandana untuk keperluanpembayaranutang dalam
negeri dan utang luar negeri berlaku secara efektif sejak
ditandatanganinyaBerita Acara Serah Terima Pekerjaandari Direktorat
PengelolaanKas NegarakepadaKPPN KhususJakartaVl.

BABXI
KETENTUAN
PENUTUP
Pasal22
PeraturanDirekturJenderalPerbendaharaan
ini mulai berlakupada
tanggalditetapkan.
Ditetapkandi Jakarta
pada tanggal
26 Mei

AGUSSUPRIJANTO
-Nf
41975071 001
"" F 1953081
"\ :..-i

- 1 1-

201I

LAMPIRAN
PERATURANDIREKTURJENDEML PERBENDAHARAAN
tPBt2o11TENTANG TATA cARA
26
NoMoR pERPENGELOLAANREKENINGPENGELUARANPADA BANK
INDONESIA DALAM MNGKA PENGELUAMN NEGARA
UNTUK PEMBAYARANUTANG DALAM NEGERI, UTANG
LUAR NEGERI DAN PENGELUARANNEGARA LAINNYA
DALAMVALUTAASING

DANA
PERKIR/MNKEBUTUHAN
FORMATSURATPERMINTAAN
(KOPSURAT)

Nomor
Sifat
Lampiran
Hal
Yth. DirekturPengelolaanKas Negara
u.p. KepalaSubdirektoratPerencanaandan PengendalianKas
I Lantai4
GedungPrijadiPraptosuhardjo
JalanLapanganBantengTimurNomor24
Jakarta
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
Menunjuk Pasal 6
pERlpBl2111 tentang Tata Cara PengelolaanRekeningPengeluaranpada Bank Indonesia
dalam rangka PengetuaranNegarauntuk PembayaranUtang Dalam Negeri,Utang Luar Negeridan
Pengetuar-nNegala Lainnyabalam Valuta Asing, dengan ini diberitahukanperkiraankebutuhan
d a n aK P P NK h u s u sJ a k a r t aV l t a n g g a l . . . .( 4 ) . . . . . a d a l a hs e b a g abi e r i k u t :

I

DalamRupiah,denganrincian:
Pengeluaran

Rp
Rp
Rp
Rp

a. UtangDalamNegeri
b. UtangLuar Negeri
c. PengeluaranNegaraLainnya
Jumlah(a+b+c)

tl

DalamValutaUSD,denganrincian:
Pengeluaran
a. UtangDalamNegeri

USD

b. UtangLuarNegeri

USD

NegaraLainnya
c. Pengeluaran

USD
USD

Jumlah(a+b+c)
ill

Uang

JenisPengeluaran

No.

DalamValutaYen, denganrincian:
Pengeluaran
a. UtangDalamNegeri

JPY

b. UtangLuarNegeri

JPY

NegaraLainnya
c. Pengeluaran

JPY
JPY

Jumlah(a+b+c)

sebagaimanamestinya.Atas kerjasamanya
Demikiandisampaikanuntuk dapat ditindaklanjuti
diucapkanterimakasih.
KepalaKantor,
(5)
Namalengkap
NIP

12-

PETUNJUKPENGISIAN
SURAT PERMINTAANPERKIR/MNKEBUTUHANDANA
NOMOR

URAIANISIAN

(1)

Diisidengannomorpenerbitansurat

(2)

penerbitansurat
Diisidengantempat{anggal-bulan-tahun

(3)

Diisidenganpermintaankebutuhandana,denganketentuan:
- Untuk permintaan pada awal hari kerja, diisi "PermintaanKebutuhan Dana
"
Tanggal
- Untuk permintaantahap I pada hari kerjaberkenaan,diisi"Permintaan
Tambahan
I Kebutuhan
D a n aT a n g g a.l . .. . .. "
- Untukpermintaantahap ll pada hari kerjaberkenaan,diisi"Permintaan
Tambahan
l l K e b u t u h aD
n a n a T a n g g a. .l . . . . . "

(4)

Diisidengantanggalpengeluarannegara

(5)

Diisidengantandatanganpejabatyang berwenangdan dibubuhicap dinas

DIREKTUR
JENDERAL,
.'.

A

--r

ll

{ I,l+hM_
AGUSSUPRIJANTO
NtP 1953081
4 1975071 001

-13-