Peraturan Dirjen Perbendaharaan | KPPN TANJUNGBALAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 62 IPB/2010
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER-06/PB/2010 TENTANG PENGELOLAAN REKENING PEN GEM BALIAN
(RETUR) SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
Menimbang

Mengingat

a.

bahwa pengembalian atas penerimaan negara berdasarkan retur
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) perlu dilakukan secara
sederhana, cepat, transparan, dan akuntabel;

b.


bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-06/PB/2010 tentang
Pengelolaan Pengembalian (Retur) Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D);

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan tentang Perubahan atas
Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-06/PB/2010 tentang
Pengelolaan Pengernbalian (Retur) Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D);

1.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/200S tentang
Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara;

2.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.OS/2009 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada
Akhir Tahun Anggaran;

3.

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas
Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

4.

Peraturan Direktur セ・ョ、イ。ャ@
Perbendaharaan Nomor PER14/PB/2010 tentang Pelaksanaan Penyaluran Dana Melalui Bank
Operasional I Mitra Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara;


S.

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER06/PB/2010 tentang Pengelolaan Rekening Pengembalian (Retur)
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

DIREKTUR
JENDERAL
PERBENDAHARAAN
PERATURAN
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERBENDAHARAAN
NOMOR
PER-06IPBI2010
TENTANG
PENGELOLAAN REKENING PENGEMBALIAN (RETUR) SURAT
PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D).


t

Pasall
Beberapa
ketentuan
dalam
Peraturan
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan Nomor PER-06/PB/2010 tentang Pengelolaan
Rekening Pengembalian (Retur) Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 1 ditambahkan pengertian yakni pada angka 16
sampai dengan 24, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, yang
dimaksud dengan:
1. Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disingkat BUN
adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi
bendahara umum negara.

2. Kuasa Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut
Kuasa BUN adalah pejabat yang diangkat oleh BUN untuk
melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan
anggaran dalam wilayah kerja yang telah ditetapkan.
3. Kuasa BUN Pusat adalah Direktur Jenderaf" Perbendaharaan
atau pejabat lain yang diberi kuasa.
4. Kuasa BUN di Daerah adalah Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara.
5. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya
disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang memperoleh kewenangan selaku Kuasa
BUN.
6. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah
pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas
penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga
yang bersangkutan.
7. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut Kuasa PA
adalah pejabat yang memperoleh kewenangan dan tanggung
jawab dari PA untuk menggunak1,In anggaran yang dikuasakan
kepadanya.

8. Bank Operasional I yang selanjutnya disebut BO I adalah bank
operasional Mitra k・セ。@
Kuasa BUN di daerah yang menyalurkan
dana APBN untuk pengeluaran non-gaji bulanan (termasuk
kekurangan gaji dan gaji susulan) dan Uang Persediaan.
9. Bank/Kantor Pos Penerima adalah bank umumlkantor pos
tempal bendaharalpegawailpihak ketiga membuka rekening
untuk menerima penyaluran dana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) sebagaimana tercantum pada Surat
Perintah Pencairan Dana.
10. Sural Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D
adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa
BUN untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN
berdasarkan SPM.
11. Pengembalian (Retur) SP2D adalah penolakan/pengetnbalian

t--------

-2-


(retur) pemindahbukuan dan/atau transfer pencairan APBN dari
Bank/Kantor Pos Penerima kepada Bank OperasionallKantor
Bank Indonesia (KBI)/Kantor Pos karena nama, alamat, nomor
rekening, dan/atau nama bank/Kantor pos yang dituju tidak
sesuai dengan data rekening Bank/Kantor Pos Penerima.
12. Rekening Retur pada KPPN yang selanjutnya disebut Rekening
rr adalah rekening yang dibuka oleh -Kuasa BUN di Daerah pada
BO I Mitra k・セ。@
KPPN.
13. Rekening Retur pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, yang selanjutnya disebut Rekening RR adalah
rekening yang dibuka oleh Kuasa BUN Pusat pada Kantor Pusat
BO I Mitra Kerja KPPN atau Kantor Cabang yang ditunjuk oleh
Kantor Pusat BO I.
14. Surat Setoran Pengembalian Belanja yang selanjutnya disingkat
SSPB adalah surat setoran yang digunakan oleh BO I untuk
.
menyetorkan dana akibat pengembalian SP2D ke Bank.
15. Surat Setoran Bukan Pajak yang selanjutnya disingkat SSBP
adalah surat setoran yang digunakan oleh BO I untuk

menyetorkan imbalan jasa berupa bunga/jasa giro Rekening RR
ke Bank dan/atau penyetoran dana pengembalian (retur) SP2D.
16. Kantor Pusat Bank Indonesia, yang selanjutnya disingkat KPBI
adalah Bank Sentral Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
sebagaimana telah diu bah dengan Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2003.
17. Kantor Bank Indonesia yang selanjutnya disingkat KBI adalah
adalah Kantor Bank Indonesia di daerah tertentu yang
merupakan Mitra k・セ。@
KPPN.
18. Rekening Khusus, yang selanjutnya disebut Reksus adalah
rekening pemerintah pada Bank Indonesia atau bank pemerintah
lainnya yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan yang dibuka untuk
menampung dana Pinjaman dan Hibah Luar Negeri yang
digunakan untuk pembiayaan kegiatan pembangunan.
19. Rekening Penampungan Retur pada Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perbendaharaan, yang selanjutnya disebut Rekening
RPR adalah rekening yang dibuka oleh Kuasa BUN Pusat pada
Kantor Pusat Bank Indonesia.

20. Rekening Retur KPBIIKBI yang selanjutnya disebut Rekening rr
KBI adalah Rekening yang dibuka oleh Kuasa BUN di Daerah
untuk menampung retur SP2D yang bersumber dari Pinjaman
Hibah Luar Negeri (PHLN) dengan mekanisme Rekening
Khusus.
21. Surat Perintah Pencairan Dana Rekening Khusus yang
selanjutnya disebut SP2D Reksus ada/ah surat perintah yang
diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara
untuK peiaksanaan pengeluaran atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dari Reksus Pinjaman dan/atau
Hibah Luar Negeri berdasarkan Surat Perintah Membayar.
22. Akhir tahun anggaran adalah hari ォ・セ。@
terakhir pada tahun

angg'"," be"'_""n.

-3-

l


23. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang selanjutnya
disingkat SPTJM, adalah pernyataan yang diterbitkan/dibuat
oleh Kuasa Pengguna Anggaran yang memuat jaminan atau
pernyataan bahwa seluruh pengeluaran telah dihitung dengan
benar dan disertai kesanggupan untuk mengembalikan kepada
negara apabila terdapat kelebihan pembayaran.
24. Reklasifikasi adalah proses pengelompokan kembali satu
transaksi keuangan baik penerimaan maupun pengeluaran dari
satu kodefikasi akun ke dalam kodefikasi akun lain yang sesuai
untuk tujuan keakuratan data laporan keuangan.
2. Ketentuan Pasal 3 ayat (3) diubah serta diantara ayat (3) dan ayat
(4) disisipkan satu ayat baru yakni ayat (3a), sehingga berbunyi
sebagai berikut:
Pasal3
Kepala KPPN selaku Kuasa BUN di daerah membuka
untuk menerima,
Rekening rr pad a BO I Mitra k・セ。ョケ@
mengeluarkan dan melimpahkan dana pengembalian (retur)
SP2D pad a wilayah kerjanya.
(2) Pembukaan rekening sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaporkan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q.
Direktorat Pengelolaan Kas Negara.
(3) Direktur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat
membuka Rekening RR pada Kantor Pusat BO I Mitra Kerja
KPPN atau Kantor Cabang yang ditunjuk oleh Kantor Pusat
BO I untuk menerima dan mengeluarkan dana pengembalian
(retur) SP2D yang berasal dari Rekening rr.
(3a) Direktur Jenderal Perbendaharai:m selaku Kuasa BUN Pusat
membuka Rekening Penampungan Retur pada Kantor Pusat
Bank Indonesia untuk menerima dan mengeluarkan dana
pengembalian (retur) SP2D yang berasal dari Rekening RR
di Kantor Pusat 80 I atau Kantor Cabang yang ditunjuk.
(4) Rekening sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (3)
merupakan Rekening Pemerintah Lainnya.
(1)

3. Ketentuan Pasal 4 ayat (2) diubah serta ditambah satu ayat baru
yakni ayat (3), sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 4
(1) Rekening rr berfungsi untuk:
a. Menerima dana pengembalian (retur) SP2D dari BankiKantor
Pos Penerima untuk kemudian dilimpahkan ke Rekening RR;
b. Menerima dana pengembalian (retur) SP2D dari Rekening
RR dan melimpahkanlmentransfer ke Bank/Kantor Pos
Penerima berdasari