polda

Batang, 15- Januari-2016

Kepada Yth,
Bpk. Dir.Propam Polda Jateng
di - Semarang
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Hardoyo
Umur
: 47 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat
: Jl. Yos Sudarso Pekuncen Rt/Rw 005/003 Karangasem Utara
Batang
Untuk selanjutnya disebut sebagai Pelapor.
Bersama ini melaporkan atau mengadukan dugaan perbuatan pelanggaran
kode etik, yang dilakukan oleh :
Nama
Umur
Pekerjaan

Alamat

: Eko Budiharto
: 38 tahun
: Anggota Polisi Polres Batang
: Perumahan Pasekaran Kecamatan Batang Kabupaten Batang

Untuk selanjutnya disebut sebagai Terlapor.
Adapun kronologi kejadiannya sebagai berikut :
1. Bahwa pada hari Kamis, tanggal 7-Januari-2016, jam 07.30 WIB, Terlapor
dengan menggunakan
sebuah mobil Kijang Super Nomer G 8836 BA
berwarna Abu-abu berada di lokasi proyek PLTU Kabupaten Batang
menyuplai Solar Non Industri yang di duga bersumber dari solar industri.
2. Selanjutnya, kami sebagai pelapor yang awalnya melaksanakan kegiatan
suplyer tersebut dan merasakan perbuatan tidak adil kerena tiba-tiba di
putus secara sepihak oleh yang menerima barang yaitu saudara Dirin dan
kami berusaha untuk mencari tahu apakah saudara terlapor mempunyai
syarat-syarat seperti yang saya miliki dan kira-kira di mana tempat
pengambilan solar tersebut ?

3. Bahwa Terlapor di duga membeli BBM bersubsidi yang di jual dengan BBM
Industri untuk kebutuhan alat berat di pekerjaan Proyek PLTU yang berlokasi
di wilayah Ujung-Negoro Kabupaten Batang.

4. Bahwa Terlapor di duga mempengaruhi pihak penerima solar dengan
menggunakan kewenangannya sebagai anggota Polres Kabupaten Batang
yang berdampak memperlancar usahanya.
5. Bahwa Kami sebagai Pelapor merasa“di tikam usahanya” oleh Terlapor,
kami bersama teman-teman menjadi pihak yang di korbankan.
PEMBUKTIAN
Kami sebagai Pelapor memiliki dua (2) orang saksi, sebagai berikut:
1. Siswono ( saksi 1 )
Saksi 1 adalah kru kerja kami sebagai Pelapor yang melihat kejadian di mana
Pelapor membeli solar BBM di lokasi SPBU yang berada di wilayah
Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang dengan menggunakan mobil yang
sama yaitu Kijang Super Nomer G 8836 BA berwarna Abu-abu pada hari
Rabu tanggal 6-Januari-2016 jam 23.30 WIB.
2. Mustofa ( saksi 2 )
Saksi 2 adalah teman yang melihat kejadian pada saat terlapor menjual
BBM di lokasi Proyek PLTU di wilayah Ujung Negora Kabupaten Batang

dengan menggunakan Mobil yang sama seperti di atas.
PENILAIAN HUKUM
Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terikat pada Kode Etik
Kepolisian Negara Republik Indonesia. Hal ini dinyatakan dalam Pasal 34 (1)
Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia yang berbunyi: “Sikap dan perilaku pejabat Kepolisian Negara
Republik Indonesia terikat pada kode etik profesi Kepolisian Negara Republik
Indonesia”. Apabila ada anggota yang melanggar kode etik, maka dia akan
ditangani oleh Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pasal
35 ayat (1) ).
Dalam Pasal 3 huruf (c) PP. No. 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa dalam
rangka kehidupan bernegara dan bermasyarakat, anggota Polri wajib
menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerintah, dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia. Berdasarkan ketentuan ini, maka
anggota Polri tidak diperbolehkan melakukan setiap perbuatan yang dapat
mengurangi kehormatan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pasal 5 menyatakan: “Dalam rangka memelihara kehidupan bernegara dan
bermasyarakat, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dilarang: (a)

melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kkehormatan dan martabat
negara, pemerintah, atau Kepolisian Negara Republik Indonesia (d)
bekerjasama dengan orang lain di dalam atau di luar lingkungan kerja
dengan tujuan untujk memperoleh keuntungan pribadi, golongan, atau pihak
lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan kepentingan
negara.”
Dan Pasal 6 menyatakan: “Dalam pelaksanaan tugas, anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia dilarang: (q) menyalahgunakan wewenang.”
Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, apa yang dilakukan
anggota Polri dalam dugaan kasus “Bisnis BBM Bersubsidi ”
jelas
bertentangan dengan hukum disiplin anggota Polri, yang berarti
bertentangan pula dengan Kode Etik mereka sebagai anggota Polri.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Prasetyo,
walaupun mungkin niatnya baik, tetapi menggunakan fasilitas, atribut, atau
teknik kepolisian sebagai bahan gurauan adalah tidak diperbolehkan. Dalam
dugaan “Bisnis BBM Bersubsidi “ ini terlapor dengan teganya demi
mendapatkan keuntungan memangkas usaha yang telah di lakukan orang
lain untuk di ganti dengan dirinya sendiri.
Sesuai rencana pada akhirnya terlapor bisa mensuplai kebutuhan solar

industri yang di gunakan untuk kebutuhan alat-alat berat di Proyek PLTU
Ujung-Negoro Kabupaten Batang, pada awalnya kami tidak percaya masak
seorang petugas polisi yang tugasnya melindungi kepentingan masyarakat
melakukan dan berperilaku sangat tidak pantas. Namun berdasarkan
kenyataan di lapangan menunjukkan kebenaran adanya bahwa terlapor
memang melakukan kegiatan tersebut.
Perilaku Polisi mestinya bisa menjadi contoh di masyarakat yang harusnya
menjadi kebanggaan dan menjadikan penyandangnya tampak wibawa di
depan masyarakat. Apabila polisi mampu tampil berwibawa dan bersahaja di
depan masyarakat, maka penegakan hukum dan tugas-tugas kepolisian yang
lain pun akan dapat dilaksanakan dengan mudah.
Tetapi, dalam kasus ini, perilaku polisi yang seharusnya tampak wibawa,
malah dijadikan alat untuk ‘ngerjain’ orang. Kalau hal ini dibiarkan
berkembang, maka bukan tidak mungkin bila nanti masyarakat akan
menganggap tindakan-tindakan yang dilakukan oleh aparat Polri sebagai hal
yang benar. Karena itulah, bilamana tindakan Kepolisian Negara Republik
Indonesia yang menganggap apa yang dilakukan anggotanya sebagai

pelanggaran kode etik, dan kemudian menyelesaikannya dalam sidang Kode
Etik adalah sebuah langkah tepat.


Demikian Laporan atau Pengaduan ini kami buat dengan sebenar-benarnya,
semoga mendapat perhatian dan dilakukan tindakan sepantasnya dari
Bapak, atas perhatian dan kerjasamanya di sampaikan terima kasih.

Hormat saya,
Pelapor

Hardoyo

Tembusan ;
1. Kapoda Jateng
2. Arsip