S PSM 1001281 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Musik sebagai salah satu cabang seni, merupakan bagian dalam kehidupan
manusia musik pun dapat dengan mudah kita temui dalam aktivitas apapun
Seiring dengan perkembangan zaman, musik mengalami perkembangan yang baik
dari segi memainkannya maupun dari segi bunyinnya. Dari berbagai macam alat
musik yang biasa dimainkan dan dipelajari seperti piano, gitar, biola, drum, dan
lainnya, gitar merupakan salah satu contoh alat musik yang banyak dipelajari dan
dimainkan oleh banyak orang. Secara umum gitar terbagi menjadi tiga jenis yaitu
gitar folk atau gitar yang terbuat dari baja (steel), gitar klasik yaitu gitar dengan
dawai yang terbuat dari nilon, dan gitar elektrik sama halnya seperti gitar folk
dengan dawai yang terbuat dari baja (steel) hanya saja untuk memproduksi
suaranya harus menggunakan amplifier ataupun menggunakan efek gitar.
Di Indonesia khususnya di kota-kota besar, pendidikan non formal yang
melaksanakan pendidikan musik semakin banyak jumlahnya dari tahun ke tahun,
dikarenakan semakin banyaknya keinginan (minat) masyarakat yang berminat
mempelajari gitar klasik salah satunya di Bandung, terdapat banyak sekolah atau
kursus musik yang menyediakan pendidikan musik.
Salah satu tempat yang menyediakan pembelajaran gitar klasik dari sekian

banyak tempat kursus musik di Bandung terdapat salah satu tempat kursus musik
yang bernama Sinfonia Music School. Sinfonia Music School merupakan sarana
pendidikan musik di masyarakat yang termasuk pendidikan non formal. Di tempat
tersebut bukan hanya tempat untuk kursus gitar klasik saja tetapi juga dibuka
untuk kursus musik alat lain seperti biola, piano, cello, saxo, flute, cajon, dan
vocal.
Menariknya di Sinfonia Music School menggunakan kurikulum ABRSM
(Associated Board of Royal School of Music, London). Pada program ABRSM
ujiannya dilaksanakan dengan mendatangkan penguji dari luar negri yang sudah
dipilih oleh badan penguji tersebut sehingga biayanya menjadi lebih mahal.
Yasin Agung Jenara, 2015
Pembelajaran Gitar Klasik D i Sinfonia Music School Bandung Pada Usia Lanjut 57 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kelebihan mengikuti program ABRSM anda akan mendapatkan sertifikat yang
diakui secara internasional.
Selain itu dalam kelas gitar terdapat murid yang berusia 57tahun. Usia
57tahun pada dasarnya merupakan usia produktif, manusia pada usia tersebut
sudah dihadapkan pada masalah pekerjaan dan masalah kehidupan lainnya.
Berdasarkan observasi awal murid tersebut memang sudah bekerja. Hal tersebut

menarik perhatian peneliti karena dikelas lain tidak ada murid yang usia 57tahun
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji lebih
dalam, agar penelitian terfokus pada permasalahan yang faktual maka peneliti
akan meneliti “PEMBELAJARAN GITAR KLASIK DI SINFONIA MUSIK
SCHOOL BANDUNG PADA USIA LANJUT 57TAHUN”. Dengan demikian,
semoga isi dari judul yang peneliti angkat bisa memberikan penjelasan yang
bermanfaat, menambah wawasan dan menjadikan apresiasi, kreasi, dan motifasi
baik itu untuk para pengajar maupun muridnya.

B. Identifikasi Dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
peneliti

merumuskan

masalah

sebagai

berikut:


“Bagaimanakah

proses

pembelajaran gitar klasik pada usia 57tahun di Sinfonia Music School Bandung?”.
Selanjutnya dari rumusan masalah tersebut dibuat beberapa pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana materi pembelajaran gitar klasik di Sinfonia Music School
Bandung pada usia lanjut 57 tahun?
2. Bagaimana metode pembelajaran gitar klasik di Sinfonia Music School
Bandung pada usia lanjut 57 tahun?
3. Bagaimana hasil pembelajaran di Sinfonia Music School Bandung pada
usia lanjut 57 tahun?

C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah di atas, peneliti juga membatasi tujuan yang
akan dicapai seperti berikut ini:
1. Tujuan umum


Yasin Agung Jenara, 2015
Pembelajaran Gitar Klasik D i Sinfonia Music School Bandung Pada Usia Lanjut 57 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Peneliti ingin mendeskripsikan pembelajaran gitar klasik pada siswa
usia 57tahun di Sinfonia Music School Bandung, juga memberikan
manfaat khususnya bagi peneliti dan masyarakat kota Bandung.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tahapan pembelajaran gitar klasikpada usia 57tahun
di Sinfonia Music School.
b. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pembelajaran gitar
klasik pada siswa 57tahun di Sinfonia Music School.
c. Untuk

mengetahu

hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti

pembelajaran gitar klasik di Sinfonia Music School.
d. Untuk


mengetahui

dan

mendeskripsikan

hasil

evaluasi

dari

pembelajaran gitar klasik pada usia 57tahun di Sinfonia Music School.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh
pihak terkait, diantaranya:
1. Guru
Bagi guru, khususnya para pengajar gitar klasik, hasil penelitian ini

dapat

dijadikan

pembelajaran,
kemampuan
wawasan

bahan

sehingga
dan

masukan
guru

untuk

tidak


saja

meningkatkan
dapat

meningkatkan

keterampilam para siswanya saja,

mengenai

perkembangan

musik,

proses

tetapi juga

khususnya


mengenai

penguasaan alat musik gitar klasik
2. Siswa
Untuk lebih mengembangkan bakat musik yang dimiliki, khususnya
bakat untuk memainkan instrument gitar klasik, memberikan motivasi
sehingga para siswa mampu menguasai alat musik ini, mendapatkan
pembelajaran gitar klasik yang efektif dan mudah dimengerti sehingga
dapat diaplikasikan dengan baik.
3. Sinfonia Music School
Dapat

menambah

referensi

dalam

meningkatkan


efektivitas

pembelajaran gitar klasik khususnya pada siswa usia 57tahun.

Yasin Agung Jenara, 2015
Pembelajaran Gitar Klasik D i Sinfonia Music School Bandung Pada Usia Lanjut 57 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI
Menambah referensi bacaan tentang pembelajaran gitar klasik pada
siswa usia 57tahun.
5. Peneliti
Dapat memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman secara
langsung dalam pembelajaran gitar klasik pada siswa usia 57tahun di
Sinfonia Music School.

E. Struktur Organisasi Skripsi, Tesis dan Disertasi
BAB I PENDAHULUAN MELIPUTI: bagian yang berisi uraian tentang
pendahuluan atau bagian awal skripsi yang meliputi Latar Belakang Masalah,

Identifikasi

dan

Perumusan

Masalah,

Tujuan

Penelitian,

dan

Manfaat

Penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA: berisi teori dan pendapat para ahli mengenai
pembelajaran, pembelajaran musik pada remaja dan dewasa, karakter orang
dewasa pada usia 57tahun, dan gitar klasik.

BAB III METODE PENELITIAN: berisi penjabaran yang rinci mengenai
metode penelitian berupa lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain
penelitian,

metode

penelitian,

definisi operasional,

instrument

penelitian,

proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, dan analisis data
berupa laporan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN: Bab hasil penelitian
dan pembahasan terdiri atas dua hal utama yakni pengolahan atau analisis data
dan pembahasan atau analisis temuan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN: Bab simpulan dan saran menyajikan
penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitia n.
Daftar Pustaka
Lampiran- lampiran
Riwayat Hidup

Yasin Agung Jenara, 2015
Pembelajaran Gitar Klasik D i Sinfonia Music School Bandung Pada Usia Lanjut 57 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu