LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI adrii (1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
ACARA 8
EKOLOGI

Disusun oleh :

Nama

: Adri yanda

NPM

: E1D014004

Program Studi

: Agribisnis

Hari/waktu

: Senin/10.00-11.40


Tanggal Praktikum : 25 November 2014
Co-ass

: Tanaka LA arpan

Dosen Pembimbing :

LABORATORIUM ILMU HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU
2014

BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Ekologi adalah ilmu yang membicarakan tentang hubungan timbal balik antara organismedan


lingkungannya serta antara organisme itu sendiri. Dalam proses hubungan timbal balik
atauinteraksi ini, organisme saling mempengaruhi satu dengan yang lain dan dengan
lingkungansekitar, begitu pula lingkungan mempengaruhi kegiatan hidup organisme. Semua
individu yanghidup dalam suatu daerah membentuk suatu populasi. Dan beberapa populasi
spesies yangcenderung untuk hidup bersama di suatu daerah geografis tertentu membentuk suatu
komunitasekologi dimana suatu komunitas tersebut beserta lingkungan fisik dan kimia
disekelilingnyasecara bersama-sama membentuk suatu ekositem yang dipelajari dalam ekologi.
Ekologi

berkepentingan

dalam

menyelidiki

interaksi

organisme


dengan

lingkungannya.Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung
dalam hubungan timbal balik tersebut.Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara
rnenyeluruh pada komponen-kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup
ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.Pembahasan ekologi tidak
lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik
dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air, kelembapan,cahaya, dan topografi, sedangkan
faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia,hewan, tumbuhan, dan mikroba.
Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatanorganisasi makhluk hidup, yaitu
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhidan merupakan suatu sistem yang
menunjukkan kesatuan.


Tujuan Praktikum


Mahasiswa dapat mengamati secara langsung berbagi macam komunitas dan menentukan
struktur komunitas pada habitat yang diteliti.




Mahasiswa dapat menginterpretasikan hubungan antara sesama faktor biotik dan antara
faktor abiotik dengan faktor abiotiknya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yangterdiri dari dua kata, yaitu Oikos yang artinya
rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu
yangmempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup
danlingkungannyaDalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem
denganlingkungannya. Definisi ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest
Haeckel (Campbell,1925).
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan informasi dari berbagai
ilmu pengetahuan lain seperti kimia, fisika, geologi dan klimatologi untuk pembahasannya.
Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol
biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas.
Kita mengetahui bahwa setiap organisme memerlukan sesuatu dari organisme lain dan
lingkungannya. Sebaliknya, lingkungan pun menerima hasil sisa kehidupan. Dengan demikian
terjadi hubungan harmonis yang saling memberi dan menerima energi kehidupan.Lingkungan

organisme adalah segala sesuatu yang berada disekitar organisme dan merupakan kondisi atau
persyaratan organisme untuk hidup. Berdasarkan sifatnya, lingkungan dapat dibedakan atas
lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Suatu kawasan alam yang di dalamnya tercakup
unsur-unsur hayati (organisme) dan unsur-unsur non hayati (zat-zat tak hidup) serta antara unsurunsur tersebut terjadi hubungan timbal balik disebut sistem ekologi atau disebut ekosistem.
Dilihat dari fungsinya, suatu ekosistem itu terdiri atas dua komponen yaitu:


Komponen autotrofik: yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis
makanannya sendiri yang berupa bahan-bahan organik dari bahan-bahan anorganik
dengan bantuan ernergi matahari atau klorofil. Oleh karena itu semua organisme yang
mengandung korofil disebut organisme autotrofik.



Komponen heterotrofik : yaitu organisme yang mampu memenfaatkan hanya bahanbahan organik sebagai bahan makanannya dan bahan tersebut di sisntesis dan disediakan
oleh organisme lain. Hewan, jamur dan jasad renik termasuk dalam kelompok ini.

Kalau kita melihat ekosistem dari segi penyusunnya, maka dapat kita bedakan empat komponen
yaitu:



Bahan tak hidup (abiotik): yaitu komponen fisisk dan kimia yang terdiri dari tanah, air, sinar
matahari, dan lain-lain dan merupakan medium atau substrat untuk berlangsungnya
kehidupan.



Produsen : yaitu organisme autotrofik yang umumnya tumbuhan berklorofil yang mensintesis
makanan dari bahan anorganik sederhana.



Konsumen : yaitu organisme heterotrofik misalnya hewan dan manusia yang makan
organisme lain.



Pengurai : perombak atau dekomposer yaitu organisme heterotrofik yang menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati (bahan organisme kompleks, menyerap sebagian hasil
penguraian tersebut dan melepas bahan-bahan yang sederhana yang dapat dipakai oleh

produsen). Bakteri dan jamur termasuk dalam kelompok ini (Arif,2010). Di bumi ini banyak
ditemukan ekosistem. Tetapi secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :


Ekosistem terrestrial ialah kelompok organisme yang terdapat di daratan. Termasuk disini
adalah organisme yang hidup di hutan, padang rumput, gurun pasir dan lain sebagainya.



Ekosistem akuatik ialah kelompok organisme yang hidup di air seperti yang hidup di laut,
sungai, danau, kolam, parit dan lain sebagainya

Dalam ekosistem selalu terjadi bentuk-bentuk hubungan antara individu dalam satu spesies maupun
lain spesies atau bentuk hubungan antarpopulasi dalam komunitas, maupun interaksi antara
komponen biotik dan abiotik. Baik hubungan yang saling menguntungkan atau ada yang dirugikan.
(Tri,2002).


Interaksi antar populasi




Parasitisme, yaitu bentuk interaksi dimana satu organisme diuntungkan, sedangkan
organisme yang satunya dirugikan. Pada hubungan ini, satu organisme akan
mengeksploitasi organisme lainnya. Organisme yang di tempati parasit disebut inang atau
hospes.



Komensalisme merupakan interaksi dimana organisme yang satu diuntungkan dan
organisme yang lain tidak terpengaruh secara berarti.



Mutualisme, yaitu interaksi dimana kedua organisme yang bersangkutan saling
mendapatkan keuntungan.



Predasi, merupakan hubungan antara pemangsa dan mangsanya. Spesies pemangsa

(predator) biasanya lebih besar daripada mangsanya.



Kompetisi (persaingan), hubungan ini terjadi karena organisme selalu memerlukan
makanan dan ruang untuk melangsungkan hidupnya. Jika organisme mempunyai habitat
yang sama maka akan terjadi kompetisi.



Sosial, hubungan ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari pada manusia yang saling
membantu dan menolong.



Netral, hubungan antara individu maupun antara populasi dapat terjadi interaksi yang
tidak jelas terlihat, baik yang menguntungkan atau yang bersifat merugikan, meskipun
mereka ada dalam satu tempat.




Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik

Interaksi antara komponen biotik dan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara organisme
dengan lingkungannya menyebabakan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Dengan adanya
interaksi-interaksi
(Istamar,2006)).

tersebut

suatu

ekosistem

dapat

mempertahankan

keseimbangannya.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan


Meteran



Tali Rafia



Thermometer



Higrometer



Kertas LKP



pH meter

3.2 Prosedur Kerja
Faktor Biotik :
Pada lokasi yang telah ditentukan di sekitar kampus Universitas Bengkulu, dibuat petak
kuadrat berukuran 1m x 1m; 4m x 4m; dan 10m x 10m dengan menggunakan tali rafia (lihat
bagan). Lakukan pengamatan pada ekosistem yang sudah dipetak dengan mencatat semua jenis
vegetasi yang terdapat pada petakan percobaan, mulai tumbuhan yang paling rendah hingga yang
paling tinggi. Apabila jumlah setiap spesies tidak bisa dihitung secara langsung, maka dilakukan
estimasi sesuai dengan ukuran petak paling kecil yaitu 1m x 1m. Apabila spesimennya tidak
dapat diketahui di lapangan maka ambillah spesimennya untuk di identifikasi di laboratorium,
atau tanyakan pada ahli taksonomi.
Faktor Abiotik:
Faktor abiotik yang diukur meliputi faktor udara (suhu dan kelembaban udara) dan faktor
biotik tanah (suhu, kadar air dan pH tanah). Suhu udara dapat diukur dengan termometer,
sedangkan kelembaban udara dapat diukur dengan hygrometer. Untuk mengukur faktor abiotik
tanah cara kerjanya adalah sebagai berikut :


Suhu Tanah

Untuk mengukur suhu tanah digunakan “soil thermometer”, akan tetapi jika alat tersebut tidak
ada, dapat juga menggunakan thermometer biasa. Thermometer dimasukkan ke dalam tanah
sampai kedalaman 10 cm dengan bantuan sebatang besi atau kayu. Biarkan thermometer sampai
beberapa menit kemudian lihat skala thermometer tersebut.


Kelembaban udara

Pengukuran dengan menggunakan alat hygrometer dengan air, kemudian berputar-putarlah
higrometer setinggi badan selama kurang lebih 5 menit. Catat angka kering dan angka basah
pada hygrometer tersebut. Cocokkan pada tabel.


pH tanah

Pengukuran pH dapat dilakukan secara langsung di lapangan dengan menggunakan “soil tester”.
Selain itu jika alat itu tidak ada, dapat juga dilakukan di laboratorium. Tanah ditimbang 100gr
dan dimasukkan ke dalam bejana gelas diberi aquades 250 cc. Selanjutnya diaduk-aduk dengan
batang gelas dan setelah itu didiamkan selama 24 jam. Setelah itu diukur pH nya dengan
menggunakan pH meter atau kertas pH.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN


Hasil Pengamatan

Tabel pengamatan faktor biotik
No

Jenis vegetasi

Deskripsi vegetasi (merambat, semak,

famili

1.

Gulma berdaun lebar

pohon, dll)
Gulma

Poaceae

2.

Wedelia

Tanaman herba

Asteraceae

Tabel pengamatan faktor abiotik
Faktor abiotik

Tanah

Udara

Suhu

300 C

320 C

Kelembaban (kadar air)

50%

69%

pH

5



Pembahasan

Dari percobaan yang telah dilakukan terhadap faktor-faktor biotik, hanya ditemukan 2 jenis
vegetasi tumbuhan diantaranya :


Gulma Berdaun Lebar

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Ordo

: Poales

Famili

: Poaceae

Genus

: Imperata

Spesies

: I. cylindrica

Nama binomial : Imperata cylindrica


Wedelia

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan

: Plantae

Ordo

: Asterales

Famili

: Asteraceae

Genus

: Sphagneticola

Spesies

: S. trilobata

Nama binomial : Sphagneticola trilobata
Dan pengamatan terhadap faktor abiotiknya yang dilakukan secara berkelompok adalah sebagai
berikut :
Kelompok 1 :


Vegetasi dominan

: Gulma berdaun lebar



T/RH lingkungan

: 320 C/69%



T/RH/pH tanah

: 300 C/50%/5

Kelompok 2 :


Vegetasi dominan

: Gulma berdaun lebar



T/RH lingkungan

: 330 C/73%



T/RH/pH tanah

: 300 C/40%/5,8

Kelompok 3 :


Vegetasi dominan

: Gulma berdaun lebar



T/RH lingkungan

: 380 C/85%



T/RH/pH tanah

: 300 C/20%/6,6

Kelompok 4 :


Vegetasi dominan

: wedelia



T/RH lingkungan

: 320 C/83%



T/RH/pH tanah

: 310 C/40%/5,5

Faktor biotik dan faktor abiotik saling berinteraksi untuk mempertahankan keseimbangan
ekosistemnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dalam ekosistem selalu terjadi bentuk-bentuk hubungan antara individu dalam satu
spesies maupun lain spesies atau bentuk hubungan antarpopulasi dalam komunitas, maupun
interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Baik hubungan yang saling menguntungkan
atau ada yang dirugikan.


Interaksi antar biotik



Parasitisme, yaitu bentuk interaksi dimana satu organisme diuntungkan, sedangkan
organisme yang satunya dirugikan.



Komensalisme merupakan interaksi dimana organisme yang satu diuntungkan dan
organisme yang lain tidak terpengaruh secara berarti.



Mutualisme, yaitu interaksi dimana kedua organisme yang bersangkutan saling
mendapatkan keuntungan.



Predasi, merupakan hubungan antara pemangsa dan mangsanya. Spesies pemangsa
(predator) biasanya lebih besar daripada mangsanya.



Kompetisi (persaingan), hubungan ini terjadi karena organisme selalu memerlukan
makanan dan ruang untuk melangsungkan hidupnya.



Sosial, hubungan ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari pada manusia yang saling
membantu dan menolong.



Interaksi antarkomponen Biotik dengan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara

organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu..
Dengan

adanya

keseimbangannya.

interaksi-interaksi

tersebut,

suatu

ekosistem

dapat

mempertahankan

5.2 Saran
Praktikan sebaiknya harus memperhatikan prosedur kerja dalam praktikum ini agar semua
percobaan dapat berjalan dengan lancar. Dan waktu yang diberikan haruslah dipergunakan
sebaik-baiknya.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A.,Reece, Mitchell.1925.Biology.Edisi kelima(terjemahan, Erlangga, 2004)
Priadi, Arif. 2010. Biologo Umum. Jakarta : Yudhistira.
Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi. Jakarta : Erlangga
Widiastuti, Tri. 2002. Tumbuhan Sekitar. Jakarta : Andi.