sinopsis Lubna Deja Vu

Judul buku

: Lubna Déjà vu

Penulis

: Fani Krismawati

Penerbit

: Abdika Press

Nama : Kardilah Rostiana
IX IPA 2

Lubna Déjà vu
Lubna adalah seorang anak kecil yang punya impian untuk memiliki sebuah peternakan
lebah, seperti peternakan lebah tempat ayahnya biasa bekerja. Peternakan tersebut milik
juragan Homidun, yang terkenal akan usaha madu lebahnya. Aku sering bermimpi, suatu hari
kelak akan memiliki peternakan seperti milik juragan Homidun.
Aku menemukan sebuah misteri di balik pohon yang kutemukan. Aku bertemu sosok

anak kecil yang misterius. Dia adalah temanku, namanya Jana. Dia selalu menemaniku
bermain dan kami merawat pohon tersebut bersama. Aku tidak ingin pohon tersebut di miliki
oleh orang lain. Aku sangat berhati-hati menyimpan rahasia ini. Sampai pada akhirnya karena
aku selalu pergi untuk sekedar melihat dan menjaga pohon itu aku rela bolos sekolah. Hal
tersebut
membuat orangtuaku sangat marah, atau bisa dikatakan marah besar. Aku
dipindahkan ke Surabaya oleh orangtuaku. Hatiku sangat sedih karena, jika aku pergi tidak ada
yang mengurusi pohon kesayanganku. Karena aku tidak mau pohon itu sendirian aku meminta
Jana untuk menjaga dan selalu menyirami pohon itu.
Hari berlalu, dan waktu terus berjalan sampai pada saatnya aku beranjak dewasa. Aku
mempunyai seorang kekasih dia bernama Bayu. Saat aku di Surabaya aku sangat merindukan
masa kecilku dulu. Aku penasaran dengan kabar sobatku itu. Seperti apa dia sekarang?.
Kerinduan aku terbalas karena jana mengirimiku surat. Aku pun membacanya satu-persatu, dan
apa yang ku dapat. Misteri tentang jana mulai terungkap. Aku mengetahui bahwa Jana
bukanlah manusia sepetiku dia Hantu. Aku sangat terkejut. Tapi entah kenapa, aku tidak
merasa takut padanya. Mungkin karena kami sudah saling mengenal sejak kecil.
Tiba-tiba orangtuaku menelpon, mereka menyuruh aku pulang ke desa. Saat aku
mendengar kalimat-kalimat itu hatiku sangat gembira. Karena aku sudah merindukan pohon
kesayanganku termasuk Jana. Setibanya aku di desa aku mengetahui bahwa aku akan di
jodohkan dengan anaknya juragan Homidun, dia bernama Nawai. Aku sangat kecewa dengan

orangtuaku. Aku tidak menginginkan perjodohan ini.
Kekasihku, bayu tiba-tiba datang ke desaku. Aku sangat terkejut hari-hariku penuh
dengan kegelisahan. Satu sisi aku tidak ingin membuat kecewa orangtuaku, di sisi lain aku tidak
mencintai Nawai. Akan tetapi, seiring dengan berjalanya waktu. Ada sesuatu yang kutemukan
dalam diri Nawai. Aku memutuskan untuk berpacaran diam-diam dengan bayu. Dengan adanya
bayu disampingku misteri jana mulai terungkap, kami membaca sampai selesai surat yang
diberikan Jana padaku. Ternyata juragan Homidun yang bertanggung jawab atas kematian jana,
dan juragan Homidun pula yang menyekap ibu Jana. Kejadian itu, membuat ayahku marah dan
berhenti sebagai pekerja juragan homidun. Ayahku sekarang mulai merintis usahanya sendiri,
dia tidak lagi membangga-banggakan juragan homidun. Jurangan homidun mendapatkan

balasan yang setimpal, dia sekarang masuk penjara atas perbuatan yang keji yang pernah ia
lakukan pada Jana dan ibunya. Akhirnya kuburan liar itu ditemukan, kuburan tersebut adalah
kuburan Jana. Sekarang Jana benar-benar sempurna dia telah di mandikan dan disolatkan.
Permintaan terakhirnya padaku dia ingin dikuburkan di lereng bukit karena pemandangan
disana sangat indah dan damai. Jana akhirnya dapat hidup dengan tentram. Akan tetapi, aku
sekarang tidak bisa bertemu denganya lagi. Aku memutuskan pergi ke Surabaya dengan bayu.
Entah kenapa aku merasakan rasa yang berbeda pada bayu. Rasa itu perlahan-lahan mulai
hilang tanpa jejak. Aku malah sering memikirkan Nawai. Aku sangat merindukanya. Aku tahu
dia akan selalu menunggu kedatanganku.

Waktu berlau, aku memutuskan untuk berziarah ke makam Jana dan sekaligus
merayakan ulang tahunku. Sore itu, aku pergi ke pohon berdoya, pohon dimana aku dan Jana
sering bermain. Tiba-tiba terdengar kata “Hati, apakah kau tahu tentang sebuah persaan?
Menggelora, tapi menyakitkan. Carikanlah aku sebuah tempat. Untuk menangis tanpa ramai.
Sepi, ucap laki-laki bertudung itu. Dan betapa terkejutnya aku setelah melihat sosok laki-laki
bertudung itu dia adalah Nawai. Kami bedua tersenyum bahagia sambil melihat terbenamnya
senja sore. Senja hari ini, daun-daun kembali berguguran, sosok Jana berdiri di atas pohon
sambil melihat aku dan Nawai. Sosok jana terbang ke atas langit dan menjemput kembali
alamnya. Kemudian ia menembangkan syair, kutanya pada mentari, kapan kau

akan terbenam? Setelah senja melahapmu menjadi malam. Kutanya
pada mentari, kenapa begitu singkat? Namun tak sesingkat kisah
cintaku. Menanti dalam penantian. Lembah penantian.