Kebijakan e-proc. Rakortek Jogya 20-02-2014
LKPP
mbaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Permasalahan dan Arah
Pengembangan Pengadaan
Secara Elektronik
Tatang R.W.
Direktur Pengembangan SPSE LKPP
PRO
BLE
MATI
K
PEN
GAD
AAN
BAR
ANG/
JAS
A
PRO
BLE
MATI
K
PEN
GAD
AAN
BAR
ANG/
JAS
A
Akibat
• Kualitas hasil kurang baik
• Hasil pengadaan tidak sesuai
kebutuhan/tidak dimanfaatkan ->
outcome tdk tercapai
• Kemahalan (harga > nilai/kegunaan)
• Keterlambatan/tidak selesai
(fungsionalitas, stimulus
perekonomian)
• Kasus hukum
Solusi
• Pengadaan tersebar Terpusat di ULP
• Pengadaan Manual Pengadaan
Secara Elektronik (eprocurement)
• E-katalog & e-purchasing semakin
banyak
• Sistem pengadaan secara elektronik
lebih cepat, mudah, murah, handal,
dan aman.
• Monev dan reporting semakin
6
Tujuan e-procurement
Celah Korupsi dalam Pengadaan
Barang/Jasa Sebelum & Sesudah
Tahap Kegiatan
Implementasi
e-Procurement
PBJ
Modus
Operandi
Peran e-Proc/LPSE
Tahap Perencanaan Penggelembungan Harga
Rencana Pengadaan yang Diarahkan
Rekayasa untuk Pemaketan KKN
Penentuan jadwal pengadaan tidak realistis
Tahap Pembentukan Panitia yang tidak transparan
Panitia
Integritasnya lemah
Panitia yang memihak
Panitia yang tidak independen
Tahap prakualifikasi Dokumen Aspal
Yang memenuhi syarat kualifikasi terbatas
Tahap penyusunan Dokumen lelang tidak standar
dokumen lelang
Rekayasa kriteria evaluasi
Pengumuman
Spesifikasi yang diarahkan
Pengumuman fiktif
Waktu tayang pengumuman sebentar
Media pengumuman sulit diakses
Materi pengumuman terbatas
Penyimpangan dalam perencanaan
masih bisa terjadi, Publikasi Rencana
Umum Pengadaan dalam Inaproc melalui
LPSE dan trasparansi proses pengadaan
dapat mereduksi penyimpangan ini
Panitia yang kolutif dipersempit
kesempatannya dengan penggunaan aplikasi
eProc.
Panitia masih dapat memperketat
persyaratan adm/teknis yang tidak
relevan, namun dengan e-Proc rekam
jejak persyaratan dan evaluasi
auditable.
Konsep interopabilitas
data/informasi/dokumen dalam eProc dan
pengembangan Vendor management System
akan mereduksi dokumen aspal dan
mengurangi kecurangan ini (saat ini
belum dikembangkan)
Dokumen pengadaan akan dikembangkan
melekat dengan aplikasi
Kekeliruan dokumen dapat dikoreksi banyak
pihak karena kemudahan mendownload
dokumen
TIDAK BISA DILAKUKAN DENGAN EPROC
Tahap Kegiatan
PBJ
Pendaftaran dan
Pengambilan
Dokumen Lelang
Modus Operandi
Dokumen Lelang yang diserahkan tidak sama
Lokasi pengambilan dokumen sulit dicari
Pendaftaran dipersulit
Peran e-Proc/LPSE
TIDAK BISA DILAKUKAN DENGAN E-Proc
Syarat pengambilan dokumen dipersulit
TIDAK BISA DILAKUKAN DENGAN E-Proc
Prebid meeting yang terbatas
Dialog dalam penjelasan sering tidak
-Persekongkolan horisontal antar
terdokumentasi dengan jelas
penyedia di luar sistem bisa terjadi,
Sesama Penyedia melakukan persekongkolan
indikasi persekongkolan dapat dideteksi
horizontal
Panitia dan penyedia melakukan persekongkolan dengan mudah melalui analisis dokumen
penawaran dalam bentuk softfile
vertikal
Tahap pemasukan
TIDAK BISA DILAKUKAN DENGAN E-Proc
Relokasi tempat pemasukan dokumen
dan pembukaan
Pemasukan dokumen penawaran yang terlambat
dokumen
Penyerahan dokumen fiktif
Pemasukan dokumen dihalang-halangi
-Ada beberapa kasus pemasukan dihambat
secara teknis, dapat ditindaklanjuti jika
ada indikasi/pengaduan.
-Akan dikembangkan LPSE Cloud sehingga
Perubahan dokumen penawaran setelah batas
aplikasi akan melakukan reroute ke server
akhir
lain jika terjadi hambatan
Tahap evaluasi
Penggantian tidak bisa dilakukan, hasil evaluasi
penawaran
Penggantian dokumen
dipublikasi luas
Evaluasi lelang tertutup dan tersembunyi
-Evaluasi masih belum otomatis
-Masih ada panitia yang menyampaikan
Hasil evaluasi tidak dipublikasi secara detail dan
hasil evaluasi secara minim
luas
Tahap pengumuman
Perubahan jadwal dalam eProc harus disertai
Tanggal pengumuman sengaja ditunda
alasan yang jelas
Pengumuman yang tidak informatif
Konten pengumuman sudah ditentukan aplikasi
Sanggahan
Dokumentasi sanggahan dan jawabannya
Panitia tidak menanggapi sanggahan penting
auditable
Sanggahan sering terlambat/tidak sampai
Pasti sampai karena langsung ditujukan ke
karena birokrasi persuratan umum yang rumit
Panitia
Alokasi waktu dalam jadwal tidak sesuai
-Akan dibuat otomatisasi jadwal dalam
Penjelasan
(Aanwijzing)
Terwujudnya Sistem
Pengadaan Publik yang
Kredibel yang
Menghasilkan Value For
Money
Terwujudnya Single eMarket Place Pengadaan
Barang/Jasa Publik
Regulatory
Framework
Institutional
Development
Public
Procurement
Reform
Capacity
Building
New System/
New Approach
REGULASI IMPLEMENTASI
E-PROCUREMENT
PERPRES 54 TAHUN 2010
DAN PERUBAHANNYA
PERKA
LKPP
NO.2/201
0
PERKA
LKPP
NO.17/20
12
PERKA
LKPP
NO.18 /
2012
KEPUTUSAN DEPUTI
MONEV & PSI
- Syarat dan
Ketentuan
Pengguanaan
Aplikasi
- Petunjuk
Penggunaan Aplikasi
(User Guide)
UU NO.11 TAHUN 2008
(ITE)
PP No.82 TAHUN 2012
Keharusan Melaksanakan E-Procurement
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 54 TAHUN 2010
TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
BAB XIII
PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
Bagian Keempat
Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Pasal 111
(1) Gubernur/Bupati/Walikota membentuk LPSE untuk memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan
dalam melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik.
(2) K/L/I dapat membentuk LPSE untuk memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam
melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik
Pasal 131
(1) K/L/D/I wajib melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik untuk sebagian/seluruh
paket-paket pekerjaan pada Tahun Anggaran 2012.
Kebijakan Implementasi eProcurement:
• Perpres 54/2010:
Mulai tahun 2012 seluruh instansi wajib
menerapkan e-procurement untuk
sebagian/seluruh paket.
• Inpres 17 Tahun 2011 :
– 75% pengadaan K/L/I,
– 40% pengadaan Daerah.
• Inpres 1 Tahun 2013:
– 100% pengadaan K/L/D/I
Perka LKPP No. 2 Tahun
2010
Pasal 2
(1)Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
membentuk 1 (satu) LPSE untk
memfasilitasi ULP dalam
melaksanakan pengadaan
barang/jasa secara elektronik.
(3) Penyelenggaraan LPSE didahului
dengan kesepakatan Tingkat Layanan
(Service Level Agreement/SLA) antara
K/L/D/I dengan LKPP.
DASAR HUKUM IT
PP 82/2012 PSTE
Pasal 12 (1) Penyelenggara Sistem Elektronik wajib
menjamin:
a. tersedianya perjanjian tingkat layanan;
b. tersedianya perjanjian keamanan informasi
terhadap jasa layanan Teknologi Informasi yang
digunakan; dan
c. keamanan informasi dan sarana komunikasi
internal yang diselenggarakan.
(Penjelasan): Yang dimaksud dengan “perjanjian
tingkat
layanan
(service
level
agreement)”
adalah
pernyataan
LKPP
mengenai tingkatan
mutu layanan suatu
HAL YANG DIATUR DALAM PP PSTE
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Penyelenggaraan Sistem Elektronik
Penyelenggaraan Agen Elektronik
Penyelenggaraan Transaksi Elektronik
Tanda Tangan Elektronik
Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik
Lembaga Sertifikasi Keandalan
Pengelolaan Nama Domain.
PERAN LKPP
Percepatan Penyerapan Anggaran Percepatan
Pelaksanaan Pelelangan
Persetujuan Bersama
RAPBD
(DPRD & Kepala Daerah)
30 November
(paling lambat)
PA mulai
mengumumkan RUP
ULP mulai
melaksanakan
Pengadaan
Pengesahan
DPA
Minggu IV Desember
PPK membuat
SPPBJ
PPK menandatangani
Kontrak
2 Januari
Penyerapan
Uang Muka
(apabila ada)
*Berdasarkan Permendagri 13/2006
beserta Perubahannya
Realisasi e-Procurement
Kabupaten/Kota
Status 30 Sept 2013 (Nilai Dalam Miliar Rupiah)
12,000.00
9,741.70
10,000.00
8,663.02
7,990.87
8,000.00
6,000.00
7,668.32
5,317.64
4,000.00
3,129.52
2,660.53
1,684.12
2,000.00
4.40
0.00
Nov-12
1,494.88
240.12
Des - 12
3.04
Jan-13
Feb-13
Mar-13
Apr-13
Mei - 13
Jun-13
Jul-13
Agt -13
Sep-13
Nov-13
Regulatory
Framework
Institutional
Development
Public
Procurement
Reform
Capacity
Building
New System/
New Approach
Pengadaan Melalui
Penyedia:
Call for bids:
Tendering
Penunjukan
Langsung
Persiapan Pemilihan/pelelangan
Call for price
PA/KPA
Pelaksanaa Pemeliharaa
n
n
Purchasing
quotation:
Pengadaan
Langsung
Pokja ULP/PP
Purchases
Order
Rencana
Pengadaan
Akhir masa
pemeliharaan
Swakelola
Penerimaan hasil
pekerjaan
Pengadaan Sendiri:
Pendekatan Sistem
Penandatanganan
kontrak
Pengumuman
lelang
Iidentifikasi
kebutuhan
Pendekatan regulasi
Manajemen kontrak
PPK
PPHP
Interaksi Antar Sistem
Sistem Nasional K/L/I
1
Sistem
OSD-PSE
Lemsane
g
3
- Kodifikasi Prov/Kab/Kota
Rencana
(Kemendagri)
Penarika
- Kodifikasi Instansi
n
E(Kemenkeu)
Budgetin
- Asuransi/Bank
g
E- Pajak
Payment
- SIM Badan Hukum
- Perijinan
SPSE Interkoneksi (INAPROC Service Bus)
Dikembangkan
PPK / ULP - Pokja - Pejabat
Pengadaan
PPK / PPHP
ERUP
E-Tendering
E-Reverse
Auction
ADP, Black-List,
Vendor Mgmt
System
E-Penunjukan
E-Penunjukan
Langsung
Langsung
EKontrak
EAudit
Apendo
Spamkodok E-Purchasing
E-Pengadaan
Langsung
Langsung
E-Monev Pengadaan K/L/D/I
E-Catalogue
Klasifikasi B/J,
TTS, CRM, Portal
LPSE, dll
Data Colector
Engine
5
Dikembangkan
UKE II lain di LKPP:
Agregasi
Agregasi Data
Data Non
Non
Penyedia
Penyedia
Data Warehouse
Sistem Internal K/L/D/I
6
(Sim Aset, Simkeuda, Simpeg, Perijinan, dll)
4
3
Auditor
E-Swakelola
E-Dok
Pengadaan
Portal
LKPP
5 (Sistem Pusat)
SPSE
Direktorat e-Proc:
SPSE (Client) 4+
4
PA/KP
A
2
2
Dikembangkan
K/L/D/I:
1
6
Keamanan Informasi
Penanganan Fraud
MODUS FRAUD
1. Interfensi terhadap
mengganti, merusak)
file
system
PENANGANAN VIA SISTEM
(menghapus, File Management (v4: mengkaburkan
nama file dan path)
Document Management System
Alert System jika terdapat dis-integrity file
File disimpan pada Cloud Storage (Apendo
v4)
Cloud LPSE (Service)
Cloud LPSE (Service)
2. Mematikan server
3. Mematikan service
4. Pencurian account
a. Weak Password Verifikator
b. Verifikator mencuri account Penyedia
c. Tapping Password
d. Admin PPE mencuri account di level bawahnya
e. Admin Agency mencuri account (ubah password
Panitia)
5.
Mengubah jam server
PENANGANAN NON
TEKNIS
Password Meter
ADP, Actual Log Time, Nama Kantor Pusat
HTTPS; LPSE Browser; RSA Java Script
Konops Perubahan Password; ADNP
Konops Perubahan Password; ADNP
v3.5: mematikan service Tomcat; alternatif
NTP lain;
Encript (prioritas file penawaran, account)
dibuat beberapa parameter
6. Mengubah Database
7. Create user Trainer di SPSE Production
8. Interfensi terhadap Network
a. Menutup akses terhadap IP Address tertentu
Cloud LPSE (Service)
b. Mengatur bandwidth (via IP, extension file, secara
keseluruhan, secara waktu)
Cloud LPSE (Service)
9.
Melakukan mirroring/backup untuk melakukan
perubahan
Spamkodok + TTP
10. Mekanisme account remote SPSE
Pembuatan Admin Terminal
11. DoS Aplikasi SPSE
Update konfigurasi server
12. Information Disclosure (informasi tertutup yg
terbuka/dibuka)
Update konfigurasi server
13. Public Key Infrastructure (mekanisme manajemen
kunci)
Penerapan TTP
Standarisasi LPSE
Standarisasi LPSE)
Pembenahan SOP
Regulatory
Framework
Institutional
Development
Public
Procurement
Reform
Capacity
Building
New System/
New Approach
LAYANAN PENGADAAN SECARA
ELEKTRONIK (LPSE)
Fungsi LPSE
25
LPSE vs ULP
• LPSE terpisah dari ULP
• LPSE bagian dari ULP
• LPSE BLU Sejenis
Facebook, Google, dsb.
Regulatory
Framework
Institutional
Development
Public
Procurement
Reform
Capacity
Building
New System/
New Approach
Capacity Building
• Lembaga
• SDM
• Pendayagunaan dan peningkatan
peran APIP
• Pendayagunaan dan Peningkatan
peran Bagian Hukum
• Bimtek Knowledge management
VFM vs UMKM
• Meningkatkan Value for money (5T)
• Meningkatkan tingkat persaingan
Rasio penyedia/paket 5-7
• Mendorong pengembangan usaha
KPP
baga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Terima kasih
TATANG R.W.
Direktur E-Procurement
08122100851
Tatang.rw@lkpp.go.id
Pengadaan yang kredibel, menyejahterakan bangsa
mbaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Permasalahan dan Arah
Pengembangan Pengadaan
Secara Elektronik
Tatang R.W.
Direktur Pengembangan SPSE LKPP
PRO
BLE
MATI
K
PEN
GAD
AAN
BAR
ANG/
JAS
A
PRO
BLE
MATI
K
PEN
GAD
AAN
BAR
ANG/
JAS
A
Akibat
• Kualitas hasil kurang baik
• Hasil pengadaan tidak sesuai
kebutuhan/tidak dimanfaatkan ->
outcome tdk tercapai
• Kemahalan (harga > nilai/kegunaan)
• Keterlambatan/tidak selesai
(fungsionalitas, stimulus
perekonomian)
• Kasus hukum
Solusi
• Pengadaan tersebar Terpusat di ULP
• Pengadaan Manual Pengadaan
Secara Elektronik (eprocurement)
• E-katalog & e-purchasing semakin
banyak
• Sistem pengadaan secara elektronik
lebih cepat, mudah, murah, handal,
dan aman.
• Monev dan reporting semakin
6
Tujuan e-procurement
Celah Korupsi dalam Pengadaan
Barang/Jasa Sebelum & Sesudah
Tahap Kegiatan
Implementasi
e-Procurement
PBJ
Modus
Operandi
Peran e-Proc/LPSE
Tahap Perencanaan Penggelembungan Harga
Rencana Pengadaan yang Diarahkan
Rekayasa untuk Pemaketan KKN
Penentuan jadwal pengadaan tidak realistis
Tahap Pembentukan Panitia yang tidak transparan
Panitia
Integritasnya lemah
Panitia yang memihak
Panitia yang tidak independen
Tahap prakualifikasi Dokumen Aspal
Yang memenuhi syarat kualifikasi terbatas
Tahap penyusunan Dokumen lelang tidak standar
dokumen lelang
Rekayasa kriteria evaluasi
Pengumuman
Spesifikasi yang diarahkan
Pengumuman fiktif
Waktu tayang pengumuman sebentar
Media pengumuman sulit diakses
Materi pengumuman terbatas
Penyimpangan dalam perencanaan
masih bisa terjadi, Publikasi Rencana
Umum Pengadaan dalam Inaproc melalui
LPSE dan trasparansi proses pengadaan
dapat mereduksi penyimpangan ini
Panitia yang kolutif dipersempit
kesempatannya dengan penggunaan aplikasi
eProc.
Panitia masih dapat memperketat
persyaratan adm/teknis yang tidak
relevan, namun dengan e-Proc rekam
jejak persyaratan dan evaluasi
auditable.
Konsep interopabilitas
data/informasi/dokumen dalam eProc dan
pengembangan Vendor management System
akan mereduksi dokumen aspal dan
mengurangi kecurangan ini (saat ini
belum dikembangkan)
Dokumen pengadaan akan dikembangkan
melekat dengan aplikasi
Kekeliruan dokumen dapat dikoreksi banyak
pihak karena kemudahan mendownload
dokumen
TIDAK BISA DILAKUKAN DENGAN EPROC
Tahap Kegiatan
PBJ
Pendaftaran dan
Pengambilan
Dokumen Lelang
Modus Operandi
Dokumen Lelang yang diserahkan tidak sama
Lokasi pengambilan dokumen sulit dicari
Pendaftaran dipersulit
Peran e-Proc/LPSE
TIDAK BISA DILAKUKAN DENGAN E-Proc
Syarat pengambilan dokumen dipersulit
TIDAK BISA DILAKUKAN DENGAN E-Proc
Prebid meeting yang terbatas
Dialog dalam penjelasan sering tidak
-Persekongkolan horisontal antar
terdokumentasi dengan jelas
penyedia di luar sistem bisa terjadi,
Sesama Penyedia melakukan persekongkolan
indikasi persekongkolan dapat dideteksi
horizontal
Panitia dan penyedia melakukan persekongkolan dengan mudah melalui analisis dokumen
penawaran dalam bentuk softfile
vertikal
Tahap pemasukan
TIDAK BISA DILAKUKAN DENGAN E-Proc
Relokasi tempat pemasukan dokumen
dan pembukaan
Pemasukan dokumen penawaran yang terlambat
dokumen
Penyerahan dokumen fiktif
Pemasukan dokumen dihalang-halangi
-Ada beberapa kasus pemasukan dihambat
secara teknis, dapat ditindaklanjuti jika
ada indikasi/pengaduan.
-Akan dikembangkan LPSE Cloud sehingga
Perubahan dokumen penawaran setelah batas
aplikasi akan melakukan reroute ke server
akhir
lain jika terjadi hambatan
Tahap evaluasi
Penggantian tidak bisa dilakukan, hasil evaluasi
penawaran
Penggantian dokumen
dipublikasi luas
Evaluasi lelang tertutup dan tersembunyi
-Evaluasi masih belum otomatis
-Masih ada panitia yang menyampaikan
Hasil evaluasi tidak dipublikasi secara detail dan
hasil evaluasi secara minim
luas
Tahap pengumuman
Perubahan jadwal dalam eProc harus disertai
Tanggal pengumuman sengaja ditunda
alasan yang jelas
Pengumuman yang tidak informatif
Konten pengumuman sudah ditentukan aplikasi
Sanggahan
Dokumentasi sanggahan dan jawabannya
Panitia tidak menanggapi sanggahan penting
auditable
Sanggahan sering terlambat/tidak sampai
Pasti sampai karena langsung ditujukan ke
karena birokrasi persuratan umum yang rumit
Panitia
Alokasi waktu dalam jadwal tidak sesuai
-Akan dibuat otomatisasi jadwal dalam
Penjelasan
(Aanwijzing)
Terwujudnya Sistem
Pengadaan Publik yang
Kredibel yang
Menghasilkan Value For
Money
Terwujudnya Single eMarket Place Pengadaan
Barang/Jasa Publik
Regulatory
Framework
Institutional
Development
Public
Procurement
Reform
Capacity
Building
New System/
New Approach
REGULASI IMPLEMENTASI
E-PROCUREMENT
PERPRES 54 TAHUN 2010
DAN PERUBAHANNYA
PERKA
LKPP
NO.2/201
0
PERKA
LKPP
NO.17/20
12
PERKA
LKPP
NO.18 /
2012
KEPUTUSAN DEPUTI
MONEV & PSI
- Syarat dan
Ketentuan
Pengguanaan
Aplikasi
- Petunjuk
Penggunaan Aplikasi
(User Guide)
UU NO.11 TAHUN 2008
(ITE)
PP No.82 TAHUN 2012
Keharusan Melaksanakan E-Procurement
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 54 TAHUN 2010
TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
BAB XIII
PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
Bagian Keempat
Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Pasal 111
(1) Gubernur/Bupati/Walikota membentuk LPSE untuk memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan
dalam melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik.
(2) K/L/I dapat membentuk LPSE untuk memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam
melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik
Pasal 131
(1) K/L/D/I wajib melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik untuk sebagian/seluruh
paket-paket pekerjaan pada Tahun Anggaran 2012.
Kebijakan Implementasi eProcurement:
• Perpres 54/2010:
Mulai tahun 2012 seluruh instansi wajib
menerapkan e-procurement untuk
sebagian/seluruh paket.
• Inpres 17 Tahun 2011 :
– 75% pengadaan K/L/I,
– 40% pengadaan Daerah.
• Inpres 1 Tahun 2013:
– 100% pengadaan K/L/D/I
Perka LKPP No. 2 Tahun
2010
Pasal 2
(1)Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
membentuk 1 (satu) LPSE untk
memfasilitasi ULP dalam
melaksanakan pengadaan
barang/jasa secara elektronik.
(3) Penyelenggaraan LPSE didahului
dengan kesepakatan Tingkat Layanan
(Service Level Agreement/SLA) antara
K/L/D/I dengan LKPP.
DASAR HUKUM IT
PP 82/2012 PSTE
Pasal 12 (1) Penyelenggara Sistem Elektronik wajib
menjamin:
a. tersedianya perjanjian tingkat layanan;
b. tersedianya perjanjian keamanan informasi
terhadap jasa layanan Teknologi Informasi yang
digunakan; dan
c. keamanan informasi dan sarana komunikasi
internal yang diselenggarakan.
(Penjelasan): Yang dimaksud dengan “perjanjian
tingkat
layanan
(service
level
agreement)”
adalah
pernyataan
LKPP
mengenai tingkatan
mutu layanan suatu
HAL YANG DIATUR DALAM PP PSTE
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Penyelenggaraan Sistem Elektronik
Penyelenggaraan Agen Elektronik
Penyelenggaraan Transaksi Elektronik
Tanda Tangan Elektronik
Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik
Lembaga Sertifikasi Keandalan
Pengelolaan Nama Domain.
PERAN LKPP
Percepatan Penyerapan Anggaran Percepatan
Pelaksanaan Pelelangan
Persetujuan Bersama
RAPBD
(DPRD & Kepala Daerah)
30 November
(paling lambat)
PA mulai
mengumumkan RUP
ULP mulai
melaksanakan
Pengadaan
Pengesahan
DPA
Minggu IV Desember
PPK membuat
SPPBJ
PPK menandatangani
Kontrak
2 Januari
Penyerapan
Uang Muka
(apabila ada)
*Berdasarkan Permendagri 13/2006
beserta Perubahannya
Realisasi e-Procurement
Kabupaten/Kota
Status 30 Sept 2013 (Nilai Dalam Miliar Rupiah)
12,000.00
9,741.70
10,000.00
8,663.02
7,990.87
8,000.00
6,000.00
7,668.32
5,317.64
4,000.00
3,129.52
2,660.53
1,684.12
2,000.00
4.40
0.00
Nov-12
1,494.88
240.12
Des - 12
3.04
Jan-13
Feb-13
Mar-13
Apr-13
Mei - 13
Jun-13
Jul-13
Agt -13
Sep-13
Nov-13
Regulatory
Framework
Institutional
Development
Public
Procurement
Reform
Capacity
Building
New System/
New Approach
Pengadaan Melalui
Penyedia:
Call for bids:
Tendering
Penunjukan
Langsung
Persiapan Pemilihan/pelelangan
Call for price
PA/KPA
Pelaksanaa Pemeliharaa
n
n
Purchasing
quotation:
Pengadaan
Langsung
Pokja ULP/PP
Purchases
Order
Rencana
Pengadaan
Akhir masa
pemeliharaan
Swakelola
Penerimaan hasil
pekerjaan
Pengadaan Sendiri:
Pendekatan Sistem
Penandatanganan
kontrak
Pengumuman
lelang
Iidentifikasi
kebutuhan
Pendekatan regulasi
Manajemen kontrak
PPK
PPHP
Interaksi Antar Sistem
Sistem Nasional K/L/I
1
Sistem
OSD-PSE
Lemsane
g
3
- Kodifikasi Prov/Kab/Kota
Rencana
(Kemendagri)
Penarika
- Kodifikasi Instansi
n
E(Kemenkeu)
Budgetin
- Asuransi/Bank
g
E- Pajak
Payment
- SIM Badan Hukum
- Perijinan
SPSE Interkoneksi (INAPROC Service Bus)
Dikembangkan
PPK / ULP - Pokja - Pejabat
Pengadaan
PPK / PPHP
ERUP
E-Tendering
E-Reverse
Auction
ADP, Black-List,
Vendor Mgmt
System
E-Penunjukan
E-Penunjukan
Langsung
Langsung
EKontrak
EAudit
Apendo
Spamkodok E-Purchasing
E-Pengadaan
Langsung
Langsung
E-Monev Pengadaan K/L/D/I
E-Catalogue
Klasifikasi B/J,
TTS, CRM, Portal
LPSE, dll
Data Colector
Engine
5
Dikembangkan
UKE II lain di LKPP:
Agregasi
Agregasi Data
Data Non
Non
Penyedia
Penyedia
Data Warehouse
Sistem Internal K/L/D/I
6
(Sim Aset, Simkeuda, Simpeg, Perijinan, dll)
4
3
Auditor
E-Swakelola
E-Dok
Pengadaan
Portal
LKPP
5 (Sistem Pusat)
SPSE
Direktorat e-Proc:
SPSE (Client) 4+
4
PA/KP
A
2
2
Dikembangkan
K/L/D/I:
1
6
Keamanan Informasi
Penanganan Fraud
MODUS FRAUD
1. Interfensi terhadap
mengganti, merusak)
file
system
PENANGANAN VIA SISTEM
(menghapus, File Management (v4: mengkaburkan
nama file dan path)
Document Management System
Alert System jika terdapat dis-integrity file
File disimpan pada Cloud Storage (Apendo
v4)
Cloud LPSE (Service)
Cloud LPSE (Service)
2. Mematikan server
3. Mematikan service
4. Pencurian account
a. Weak Password Verifikator
b. Verifikator mencuri account Penyedia
c. Tapping Password
d. Admin PPE mencuri account di level bawahnya
e. Admin Agency mencuri account (ubah password
Panitia)
5.
Mengubah jam server
PENANGANAN NON
TEKNIS
Password Meter
ADP, Actual Log Time, Nama Kantor Pusat
HTTPS; LPSE Browser; RSA Java Script
Konops Perubahan Password; ADNP
Konops Perubahan Password; ADNP
v3.5: mematikan service Tomcat; alternatif
NTP lain;
Encript (prioritas file penawaran, account)
dibuat beberapa parameter
6. Mengubah Database
7. Create user Trainer di SPSE Production
8. Interfensi terhadap Network
a. Menutup akses terhadap IP Address tertentu
Cloud LPSE (Service)
b. Mengatur bandwidth (via IP, extension file, secara
keseluruhan, secara waktu)
Cloud LPSE (Service)
9.
Melakukan mirroring/backup untuk melakukan
perubahan
Spamkodok + TTP
10. Mekanisme account remote SPSE
Pembuatan Admin Terminal
11. DoS Aplikasi SPSE
Update konfigurasi server
12. Information Disclosure (informasi tertutup yg
terbuka/dibuka)
Update konfigurasi server
13. Public Key Infrastructure (mekanisme manajemen
kunci)
Penerapan TTP
Standarisasi LPSE
Standarisasi LPSE)
Pembenahan SOP
Regulatory
Framework
Institutional
Development
Public
Procurement
Reform
Capacity
Building
New System/
New Approach
LAYANAN PENGADAAN SECARA
ELEKTRONIK (LPSE)
Fungsi LPSE
25
LPSE vs ULP
• LPSE terpisah dari ULP
• LPSE bagian dari ULP
• LPSE BLU Sejenis
Facebook, Google, dsb.
Regulatory
Framework
Institutional
Development
Public
Procurement
Reform
Capacity
Building
New System/
New Approach
Capacity Building
• Lembaga
• SDM
• Pendayagunaan dan peningkatan
peran APIP
• Pendayagunaan dan Peningkatan
peran Bagian Hukum
• Bimtek Knowledge management
VFM vs UMKM
• Meningkatkan Value for money (5T)
• Meningkatkan tingkat persaingan
Rasio penyedia/paket 5-7
• Mendorong pengembangan usaha
KPP
baga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Terima kasih
TATANG R.W.
Direktur E-Procurement
08122100851
Tatang.rw@lkpp.go.id
Pengadaan yang kredibel, menyejahterakan bangsa