T1 672009235 Full text

1.

Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang semakin maju berdampak juga terhadap
teknologi yang digunakan oleh masyarakat, dimana pada era modern ini
kebutuhan masyarakat akan informasi meningkat, dengan adanya teknologi seperti
sekarang ini sangat membantu masyarakat dalam berkomunikasi dan bertukar
informasi. Namun teknologi yang berkembang tidak selalu menghasilkan dampak
positif. Salah satu dampak negatif dari teknologi adalah maraknya pencurian data
pribadi seperti file gambar yang dilakukan oleh pihak–pihak yang tidak
bertanggung jawab, sehingga jika data pribadi diberitakan ke publik oleh orang
yang tidak bertanggung jawab tersebut, akan menimbulkan dampak yang kurang
etis bahkan dapat menjadi bahan pornografi. Hal ini terjadi karena belum banyak
aplikasi yang mudah digunakan publik untuk mengamankan data pribadi
khususnya file gambar.
Penelitian ini difokuskan pada perancangan sistem untuk mengamankan
file gambar pada web server dengan menggunakan algoritma AES (Advanced
Encryption Standart) untuk mengenkripsi dan mendekirpsi file gambar. Sistem
dibangun berbasis web yang bertujuan untuk membantu pengguna agar mudah
mengakses aplikasi yang dibuat karena bersifat online dan multiuser. Dengan

demikian, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada publik dalam
hal sarana pengamanan file gambar, yaitu untuk melindungi file gambar yang
bersifat pribadi dan tidak seharusnya menjadi konsumsi masyarakat luas serta
kemudahan akses aplikasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah penelitian
antara lain adalah bagaimana merancang sistem keamanan file gambar pada web
server menggunakan algoritma AES (Advanced Encryption Standart) dan
bagaimana mengimplementasikan sistem keamanan file gambar pada web server
menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Proprocessor). Sedangkan
manfaat dari hasil penelitian ini antara lain adalah bagi pengguna, dapat
menggunakan algoritma AES (Advanced Encryption Standart) untuk proses
enkripsi - dekripsi, guna melindungi data berupa file gambar dengan mudah dan
dapat diakses secara online dan bagi akademik, dapat menambah referensi
pembelajaran tentang pemanfaatan algoritma AES (Advanced Encryption Standart)
pada sistem keamanan file gambar pada sebuah web server.
Agar pembahasan pada penelitian ini tidak terlalu luas, maka dilakukan
pembatasan masalah antara lain yaitu panjang kunci yang digunakan pada
algoritma Advanced Encryption Standart adalah 192 bit, tidak untuk gambar
berformat .Gif dan .Tiff dan batas ukuran file maksimal 2 Megabyte (MB).
2.


Tinjauan Pustaka

Penelitian pertama yang berjudul “Implementasi Algoritma Rijndael untuk
Enkripsi dan Dekripsi Data Citra Digital” telah membahas tentang enkripsi dan
dekripsi yang diterapkan pada citra digital untuk menjaga keamanan dan
kerahasiaan citra digital dengan format file citra bitmap, penelitian ini bertujuan
untuk membentu pemahaman alur kerja kunci simetri dengan alur kerja algoritma
Rijndeal, hasil dari penelitian ini telah berhasil mengimplementasikan algoritma
1

kriptografi Rijnendeal untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan citra digital
dengan format file citra bitmap [1]. Penelitian kedua dengan judul “Rancang
Bangun Aplikasi Enkripsi dan Dekripsi Citra Digital Berbasis Desktop
Menggunakan Algoritma Rijndeal Berbasis Java SE” telah mambahas tentang
membangun sebuah aplikasi enkripsi dan dekripsi menggunakan algoritma
Rijndeal atau yang disebut juga AES (Advanced Encryption Standart) untuk
pengamanan data citra berbasis Java SE dan diuji dengan 2 skenario yaitu
pengujian berbagai macam ukuran dan berbagai macam warna yaitu black white,
citra grayscale, dan citra RGB. Hasil dari penelitian ini adalah membangun

aplikasi yang mampu mengenkripsi dan mendekripsi file citra tanpa mengubah
integritas data dari file citra tersebut [2].
Perbedaan penelitian ini dengan kedua penelitian sebelumnya adalah
penelitian ini membahas tentang Penerapan Algoritma AES untuk keamanan file
gambar pada web server. Penelitian ini bertujuan untuk membangun dan
mengimplementasikan sistem keamanan file gambar pada web server
menggunakan bahasa pemograman PHP. Hasil dari penelitian ini adalah
membangun suatu aplikasi untuk melindungi file gambar dengan menggunakan
algoritma AES secara online.
Algoritma kriptografi disebut juga cipher yaitu aturan untuk enciphering dan
deciphering, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi.
Beberapa cipher memerlukan algoritma yang berbeda untuk enciphering dan
deciphering. Keamanan algoritma kriptografi sering diukur dari banyaknya kerja
yang dibutuhkan untuk memecahkan ciphertext menjadi plaintext tanpa
mengetahui kunci yang digunakan. Apabila semakin banyak proses yang
diperlukan berarti juga semakin lama waktu yang dibutuhkan, maka semakin kuat
algoritma tersebut dan semakin aman digunakan untuk menyandikan pesan.
Algoritma kriptografi terdiri dari 3 fungsi dasar yaitu; 1) Enkripsi, merupakan hal
yang sangat penting dalam kriptografi yang merupakan pengamanan data yang
dikirimkan terjaga rahasianya, pesan asli disebut plaintext yang dirubah menjadi

kode - kode yang tidak dimengerti; 2) Dekripsi, merupakan kebalikan dari
enkripsi, pesan yang telah dienkripsi dikembalikan ke bentuk asalnya (plaintext)
disebut dengan dekripsi pesan; 3) Kunci, yang dimaksud di sini adalah kunci yang
dipakai untuk melakukan enkripsi dan dekripsi[3].
Algoritma AES (Advanced Encryption Standart) merupakan algoritma
kriptografi yang menggunakan kriptografi simetris atau block cipher simetris
untuk proses enkripsi dan dekripsi. Proses enkripsi dan dekripsi algoritma AES
(Advanced Encryption Standart) memproses data masukan berukuran 128 bit
menggunakan cipher key berukuran 128, 192 dan 256 bit, berikut jumlah putaran
yang digunakan algoritma ini ada tiga macam seperti pada Tabel 1.
Tabel 1 Jumlah Putaran Pengoperasian (AES) [4]
Tipe
AES-128
AES-192
AES-256

Panjang Kunci
128 bit
192 bit
256 bit


Panjang Blok Input
128 bit
128 bit
128 bit

Jumlah Putaran
10
12
14

Penelitian ini menggunakan AES-192 bit yang beroperasi pada blok masukan data
dengan ukuran 128 bit. Panjang kuncinya berukuran 6 word dan untuk tiap word2

nya berukuran 32 bit, sehingga total kuncinya 192 bit. Untuk proses
transformasinya sebanyak 12 putaran. Garis besar algoritma AES yang beroperasi
pada blok 128 bit dengan kunci 128 bit adalah sebagai berikut: 1) Transformasi
AddRoundKey, melakukan XOR antara state awal (plaintext) dengan cipher key.
Tahap ini disebut juga initial round. 2) Putaran sebanyak Nr–1 kali. Proses yang
dilakukan pada setiap putaran adalah: a ) Transformasi SubBytes adalah substitusi

byte dengan menggunakan Tabel substitusi (S-Box). b) Transformasi ShiftRows
adalah pergeseran baris-baris array state secara wrapping. c) Transformasi
MixColumns adalah mengalikan setiap kolom array state dengan polinomial. d)
Transformasi AddRoundKey adalah melakukan XOR antara state sekarang dengan
round key. 3) Final round, proses untuk putaran terakhir: a) Transformasi SubByte.
b) Transformasi ShiftRows. c) Transformasi AddRoundKey.[4]
Sebuah format file citra harus dapat menyatukan kualitas citra, ukuran
file dan kompabilitas dengan berbagai aplikasi. Format file citra standar yang
digunakan saat ini terdiri dari beberapa jenis. Format-format ini digunakan untuk
menyimpan citra dalam sebuah file. Setiap format memiliki karakteristik masingmasing. Contoh format umum, yaitu : Bitmap (.bmp), tagged image format
(.tif, .tiff), Portable Network Graphics (.png), JPEG (.jpg), dan lain-lain [5].
Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu Hypertext Proprocessor
(PHP), manfaat dari bahasa pemrograman ini memudahkan dalam membuat
aplikasi web dengan cepat, dapat digunakan untuk membuat dynamic website,
baik yang memerlukan penggunaan database atau tidak. Dymnamic Website atau
halaman web dinamis merupakan halaman web yang dapat menampilkan halaman
berbeda, tergantung input yang dilakukan pengunjung atau kondisi lain yang telah
ditentukan dalam program [6].
web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi
menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari client yang dikenal dengan web

browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web
yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Web server yang terkenal
diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS) [7].
3. Metode Perancangan Sistem
Dalam perancangan dan impementasi kriptografi AES (Advanced
Encryption Standart) untuk proses enkripsi dan dekripsi file gambar pada web
server ini dibutuhkan tahap-tahap dalam menyusunan penelitian. Tahap-tahap
yang dibutuhkan adalah Analisis Kebutuhan, Pengumpulan Data, Perancangan
sistem dan Implementasi, Pengujian Sistem, dan Laporan Penelitian seperti
ditunjukkan pada Gambar 11.

3

Analisis Kebutuhan
Pengumpulan Data
Perancangan Sistem dan implementasi
Pengujian Sistem
Laporan Penelitian
Gambar 11 Tahapan Penelitian


Tahapan penelitian pada Gambar 11 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tahap pertama: analisis kebutuhan, telah dilakukan pendataan melalui kuisioner
kepada mahasiswa yang memiliki file gambar pribadi mengenai seberapa
pentingnya dilakukan pengamanan terhadap file gambar seperti apakah file
gambar pribadi perlu diamankan, apakah data gambar pribadi pernah diakses
orang lain, bagaimana cara pangamanan gambar pribadi selama ini, apakah cara
mengamankan gambar selama ini sudah cukup untuk melindungi file gambar,
serta apakah melindungi data gambar secara online perlu dilakukan sehingga
diperoleh hasil dari kuisioner bahwa responden membutuhkan pengamanan data
gambar, selama ini banyak yang masih mengamankan data pribadi dengan cara
Hidden Folder, rename folder, ada juga yang menjawab memasukkan data
gambar responden pada harddisk external dan membuat folder di dalam folder,
namun dengan cara ini data pribadi responden masih banyak yang dapat diakses
orang lain. Sehingga membutuhkan tempat dengan sistem pengamanan yang baik
serta dapat diakses secara online sehingga tidak dapat diakses oleh orang lain
dengan mudah. Tahap kedua: pengumpulan data, yaitu melakukan pengumpulan
data yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan terhadap
permasalahan yang ada misalnya mendapatkan data dan literatur yang terkait
dengan proses enkripsi dan dekripsi pada file gambar menggunakan algoritma
AES dan web server melalui dokumen dan referensi yang ada serta web server.

Tahap ketiga: perancangan sistem dan implementasi kriptografi AES, yaitu
merancang dan membangun sistem dengan menggunakan metode prototype.
Aplikasi yang dibangun pada penelitian ini menggunakan bahasa pemograman
PHP yang akan diimplementasikan dalam proses enkripsi dan dekripsi file gambar.
Tahap keempat: pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian serta analisis
terhadap sistem yang dibuat serta mengukur kepuasan user terhadap sistem yang
telah dibangun menggunakan metode black box dan pengujian Beta testing. Tahap
kelima: laporan penelitian, yaitu mendokumentasikan proses penelitian yang
sudah dilakukan dari tahap awal hingga akhir ke dalam tulisan yang nantinya akan
menjadi laporan hasil penelitian.
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada pembuatan aplikasi
ini adalah model prototype. Model prototype merupakan suatu teknik untuk
mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi
pengguna secara cepat. Secara lengkap, alur model prototype akan digambarkan
seperti pada Gambar 12.

4

Gambar 12 Model Prototype [8]


Proses-proses pada Gambar 12 dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu : 1)
Mendengarkan pelanggan : Pada tahap ini dilakukan proses menganalisa kasus
dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada pengguna yang telah
dinyatakan dewasa yaitu telah memiliki KTP (kartu Tanda Penduduk),
pengambilan sampel dilakukan pada 30 mahasiswa FTI UKSW yang memiliki
gambar pribadi, pertanyaan terkait dengan kepemilikan file gambar pribadi,
apakah file pribadi pernah dicuri, proses pengamanan file gambar serta seberapa
perlunya sebuah sistem enkripsi dan dekripsi data gambar dibangun, dan sistem
enkripsi–dekripsi seperti apa yang pengguna butuhkan. 2) Membangun dan
Memperbaiki prototipe: Pada tahap ini proses perancangan dilakukan, kemudian
membangun software berdasarkan hasil analisis dari tahap pertama
(mendengarkan pelanggan). Pada tahap ini dilakukan perbaikan prototipe,
perbaikan prototipe pertama meliputi tampilan atau interface belum lengkap atau
selesai, dilakukan pengecekan crypto key pada saat membuka folder pengguna dan
menambah gambar, melakukan pembuktian crypto AES berfungsi dengan baik.
Berikut dilakukan perbaikan dan pengecekan prototipe kedua yaitu interface dari
sistem sudah lengkap, melakukan pengecekan crypto AES, file gambar sudah
dapat diinput, melakukan penambahan menu login password dan crypto key
berdasarkan tiap gambar yang diinput, namun belum ada layanan untuk pengguna
pada saat pengguna lupa password agar masuk ke sistem, melakukan proses

preview image file gambar, membarikan crypto key berdasarkan folder pengguna.
3) Pelanggan menguji coba prototipe: pengguna menguji coba prototipe yang
dibuat, jika pengguna merasa software belum sesuai maka dilakukan perbaikan
software dan proses kembali ke tahap pertama.
Sistem keamanan file gambar pada web server menggunakan algoritma
AES dirancang menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai
pemodelan sistem. UML menyediakan beberapa diagram dalam proses
perancangan sistem. Dalam sistem yang dibuat digunakan beberapa diagram, yaitu:
use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.
Use case diagram adalah diagram yang memperlihatkan hubungan antara
use case (dekripsi dari sekumpulan aksi) dengan aktor-aktor (himpunan pengguna
use case). Diagram ini digunakan untuk mengorganisasikan dan memodelkan
perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan oleh pengguna.

5

Ganti Password



Kelola Data

User

Tambah Gambar







lihat Gambar

guest



Registrasi

Folder Gambar



proses Dekripsi Gambar
Download Gambar

Upload Gamabr
hapus folder

Hapus Gambar



Proses Enkripi Gambar

Gambar 13 Use Case Diagram General User

Gambar 13 menunjukkan sistem yang dibangun memiliki dua aktor yaitu
User dan Guest. Guest hanya dapat melakukan registrasi agar mendapatkan akun
untuk login, sedangkan user dapat melakukan ganti password dan kelola data.
Pada case kelola data terdapat fungsi untuk menambah gambar dan melihat folder
gambar. Pada tambah gambar user dapat mengupload gambar yang ingin
dienkripsi. Pada folder gambar user dapat melihat gambar yang telah di dekripsi
dan tersimpan di dalam sistem, download gambar, menghapus gambar maupun
folder.
Activity diagram adalah diagram yang memperlihatkan aliran dari suatu
aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Activity diagram yaitu upload
gambar dan lihat gambar 14.
User

Client View

JavaScript AES

Server Side

Mulai
Menampilkan
Halaman Login

Login

Salah
Benar?

Masukan Username
Password

Ya

Memasukan kunci enkripsi,nama folder dan nama file
hasil enkripsi dan akan gambar yang ingin dienkripsi

Menampilkan
Dashboard

Menampilkan gambar
yang akan dienkripsi
Mengenkrip
data gambar

Menekan
tombol Upload

Selesai

Menampilkan folder
yang ada di server

Gambar 14 Activity Diagram Upload Gambar

Menerima data dan membuat folder
dan mengupload file server

Gambar 14 menunjukan proses yang dilakukkan oleh user ketika
malakukkan aktivitas upload gambar miliknya, dimulai dengan melakukkan
aktivitas login agar dapat menampilkan dashboard. Untuk melakukkan
pengamanan berkas gambar langkah awal adalah user memasukkan kunci enkripsi,
nama folder, nama file hasil enkripsi serta berkas gambar yang ingin diamankan.
Kemudian agar proses enkripsi dapat dimulai, dapat dilakukkan dengan memilih

6

tombol upload, setelah tombol dipilih maka sistem akan melakukan proses
enkripsi yang akan menghasilkan ciphertext berupa berkas file berekstensi *.txt.
sistem akan menampilkan folder yang telah dibuat jika proses enkripsi telah
sukses dilakukan.
User

Cl ient Vi ew

JavaScript AES

Server Side

Mulai

Login

Menampilkan
Halam an Login
Salah
Benar?

Masukan Us ername
Pass word

Ya
Menampilkan
Dashboard

Memilih Folder Yang
gambarnya akan dilihat

Menampilkan Input
kunci dekrips i Folder
Menampilkan
Pesan Error

Memasukan
kunci dekrips i

Salah
Kunci Dekrips i
Benar?
Menampung
Gambar

Benar

Mengambil
Gambar

Mendekrip
Gambar

Menampilk
an gambar

Hapus
Gambar

Download
Gambar

Selesai

Gambar 15 activity diagram melihat gambar

Gambar 15 menunjukkan proses yang dilakukan oleh user ketika user
melihat gambar miliknya, dimulai dengan melakukkan aktivitas login agar dapat
menampilkan dashboard. Kemudian user memilih folder yang akan dilihat
sehingga sistem akan menampilkan kolom yang digunakan untuk memasukkan
kunci Dekripsi, jika kunci dekripsi salah maka sistem akan menampilkan pesan
error namun jika kunci dekripsi benar benar maka sistem akan melakuna proses
dekripsi yang akan menghasilkan plaintext sehingga gambar yang telah dienkripsi
kembali ke dalam bentuk asli sehingga gambar yang tampil pada client view
adalah gambar yang telah didekripsi. User juga dapat melakukan hapus dan
download gambar yang telah didekripsi.
Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi
antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek tersebut di dalam
dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu.
Sequence diagram upload gambar dapat dilihat pada Gambar 16.

7

Dashboard

Memory Stream
Javascript

Javascript AES

Server
Dashboard

Server Folder

: user
Input Key,Nama Folder, Nama File dan gambar
Mengubah File Gambar ke dalam memory stream
Menampilkan Gambar
Mengenkrip image ke dalam file text
Mengembalikan nilai enkrip
Mengirim data
Membuat Folder dan mengupload file
Mengembalikan data
Mengembalikan hasil proses
Menampilkan nama folder

Gambar 16 Sequence Untuk Upload Gambar

Gambar 16 menjelaskan proses dimulai oleh user dengan memasukkan
kunci enkripsi, nama folder, nama file hasil enkripsi, dan gambar yang ingin
dienkripsi pada halaman dashboard. Kemudian sistem akan mengubah file
gambar ke dalam memory stream pada objek memory stream javascript nantinya
akan menampilkan gambar pada halaman dashboard. kemudian sistem akan
mengenkripsi berkas gambar menjadi bentuk *.txt menggunakan objek javascrip
AES. Setelah file berhasil terenkripsi maka file tersebut akan disimpan dalam
folder yang berada pada server.
Dashboard

Memory Stream
Javascript

Javascript AES

Server
Dashboard

Server Folder

: user
memilih Folder
Memunculkan kunci dekripsi
memasukan kunci dekripsi
Mendekrip kunci dekripsi
Mengembalikan nilai
Mengirim Data kunci dekripsi
mencocokan kunci dekripsi
Jika kunci tidak sama menampilkan error
Jika benar mengembalikan nilai
mendekrip nilai
membuat gambar berdasarkan file stream
mengembalikan nilai
menampilkan gambar

Gambar 17 Sequence Untuk Melihat Gambar

Gambar 17 proses dimulai dengan memilih folder yang dilakukkan oleh
user pada halaman dashboard setelah itu user memasukkan kunci dekripsi pada
kolom yang tetelah di sediakan. Kemudian setelah kunci dimasukkan maka kunci
tersebut akan dilakukkan pengecekan apakah sesuai dengan kunci yang tersimpan
dalam server jika kunci tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan error

8

dan jika sesuai maka sistem akan memulai proses dekripsi agar folder yang
diinginkan dapat diakses.
Class diagram digunakan untuk menampilkan class-class dan paket-paket
di dalam sistem. Class diagram memberikan gambaran sistem secara statis beserta
relasinya.

Gambar 18 Class Diagram Sistem

Gambar 18 menunjukkan class yang digunakan pada sistem yang
dibangun dalam penelitian ini yang terdiri dari class crypto-sha1-hmac-pbkdf2ofb-aes, rawdeflate dan Dashboard. Pada class crypto-sha1-hmac-pbkdf2-ofb-aes
berisi atribut yang terdiri dari X, W, Z, A dan Words serta operasi yang terdiri
dari _decrypt block(), _encryptblock(), encrypt(), decrypt(), _keyexpansion(),
sha1(), base64ToBytes(), bytesToBase64() dan bytesToWords(). Pada class
rawdeflate berisi atribut yang terdiri dari AES dan sha1 serta operasi yang terdiri
dari decrypt AES(), encryptAES() dan encryptSha1(). Pada class Dashboard berisi
atribut yang terdiri dari username, password, file name, folder serta operasi yang
terdiri dari index(), change_Password(), delete(), getImg(), key_check(),
key_check_folder(). Pada class diagram tersebut terdapat relasi many to one pada
class crypto-sha1-hmac-pbkdf2-ofb-aes ke class rawdeflate serta relasi many to
one pada dashboard ke rawdeflate.
4.

Hasil dan Pembahasan

Tahap implementasi sistem menghasilkan aplikasi berbasis web untuk
melakukan proses enkripsi dan dekripsi file gambar menggunakan algoritma AES.
Panjang block kunci yang digunakan pada algortima AES pada penelitian ini yaitu
192 bit. Bahasa pemrograman PHP dengan framework codeIgniter digunakan
untuk mengimplementasikan sistem pengamanan file gambar menggunakan
algoritma AES berbasis web. Hasil enkripsi file gambar berupa file cipher
memiliki format *.Txt yang disimpan di dalam web server. Tampilan utama
aplikasi dapat dilihat pada Gambar 19.

9

Gambar 19 Halaman Awal Website

Saat user akan mengunakan fasilitas enkripsi dan dekripsi terdahulu harus
melakukkan pendaftaran dengan cara memasukkan user name, alamat e-mail dan
password. Ketika registrasi sukses maka aplikasi akan menyediakan space berupa
folder di web server dengan nama folder sama dengan nama user pada saat
registrasi dengan demikian setiap pengguna akan memiliki space masing-masing
sehingga data satu pengguna dengan yang lain tidak tercampur. Untuk dapat
mengamankan gambar maka pengguna harus melakukan login, jika berhasil maka
pengguna dapat melakukan proses enkripsi file gambar yang diinginkan. Form
untuk enkripsi dapat dilihat seperti pada Gambar 20.

Gambar 20 Halaman Enkripsi File Gambar

Untuk melakukan proses enkripsi pada gambar yang diinginkan, hal
pertama yang dilakukkan pengguna adalah memasukan kunci dengan panjang
minimal 6 digit dimana kunci dapat berupa perpaduan angka, simbol atau huruf
kecuali spasi, setelah memasukkan kunci, user harus memasukkan nama folder
yang nantinya sistem akan membuat folder sebagai tempat penyimpanan untuk
kelompok gambar, kemudian pilih tombol choose file untuk memilih gambar yang
ingin diamankan, setelah selesai memilih maka user harus memasukkan nama file
hasil enkripsi untuk disimpan, proses pilih gambar dapat diulang sebanyak 4 kali
agar tidak terlalu lama dalam proses upload berkas gambar ke dalam web server.
Proses enkripsi akan diproses setelah pengguna memilih tombol upload. Kode

10

program untuk menampilkan gambar ke dalam kanvas dapat dilihat pada Kode
Program 1.
Kode Program 1 Proses Mengambil Gambar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12