T1 682006072 Full text

Perancangan Aplikasi Knowledge Management System
Menggunakan Metode SECI
(Studi Kasus: Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:
Pouw Rudi Gunawan (682006072)
Johan Tambotoh, SE., MTI.

Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Juli 2014

i

ii


iii

iv

v

vi

Perancangan Aplikasi Knowledge Management System
Menggunakan Metode SECI
(Studi Kasus: Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda)
2)

1)

Pouw Rudi Gunawan, Johan Tambotoh

Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
1)
Email: rudy.zildjian@gmail.com, 2)johan.tambotoh@gmail.com
Abstract
Mutiara Bunda Maternity Hospital has a main focus to provide good service for
mother and child. In improving the service, the hospital has to follow gynecology
development in order the medics can handling new expended diseases. The purpose of
this research is to analyze the knowledge in the hospital and build a knowledge
management based on web. By having this knowledge management, hope the knowledge
needs could always available for the doctors, nurses and pharmacists. The method that
used in collecting data are observation, divining manual and interview. While in building
the knowledge management using SECI method from Nonaka and Takeuchi. The result
that would be achieved is to increase doctors' and nurses' knowledge in handling illness
that occurs in childbirth and child through knowledge sharing.
Keywords: Knowledge Management System, SECI Model
Abstrak
Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda mempunyai fokus utama yaitu pelayanan
kesehatan terhadap ibu dan anak. Dalam meningkatkan pelayananya, rumah sakit harus
mengikuti perkembangan ilmu dibidang persalinan sehingga para ahli medis dapat
menangani setiap penyakit baru yang berkembang di masyarakat. Tujuan dari penelitian

ini yaitu menganalisa knowledge yang ada di Rumah Sakit dan membangun knowledge
management berbasis web. Dengan adanya knowledge management ini, diharapkan
kebutuhan knowledge dapat selalu tersedia bagi para dokter dan perawat. Metode yang
digunakan untuk pengumpulan data yaitu melalui survei, studi pustaka dan interview
sedangkan dalam membangun knowledge management menggunakan metode SECI dari
Nonaka dan Takeuchi. Hasil yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan kepedulian
masyarakat akan pentingnya kesehatan ibu dan anak melalui penerapan knowledge
sharing.
Kata Kunci: Knowledge Management System, SECI Model
1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.
2)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
1

1. Pendahuluan
Menurut Kementrian Kesehatan pada tahun 2013 jumlah ibu yang
meninggal dunia akibat kehamilan maupun persalinan mencapai angka 5.019

orang. Penyebab kematian ibu melahirkan terjadi banyak faktor diantaranya
karena rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil yang
menjadi penentu angka kematian. Persoalan lain kematian yang terjadi dapat
berupa pendarahan, keracunan kehamilan, aborsi serta infeksi maupun minimnya
layanan medis. Faktor lain juga dapat mempebesar jumlah kematian ibu
diantaranya pemberdayaan perempuan yang kurang baik, latar belakang
pendidikan, sosial ekonomi keluarga serta lingkungan masyarakat. Menurut data
ikatan bidan Indonesia pada tahun 2013 di JawaTengah jumlah angka kematian
ibu mengalami peningkatan 29 kelahiran per 100.000 serta angka kematian bayi
mencapai 348 per 100 ribu kelahiran [1], dalam website resminya di kota Salatiga
sendiri angka kematian ibu melahirkan mencapai 7 kasus dari 100.000 angka ibu
melahirkan, sedangkan angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup terdapat 40
kasus [2].
Meminimalisir dalam terjadinya angka kematian ibu dan bayi, pihak
rumah sakit bersalin Mutiara Bunda belum mempunyai suatu tempat atau sarana
untuk memberikan informasi tentang pentingnya kesehatan ibu dan bayi serta
wadah bagi masyarakat khususnya Salatiga untuk mencurakhan segala
permasalahan tentang ibu dan bayi mereka. Selama ini informasi tentang
pentingnya menjaga kesehatan ibu dan bayi hanya di tampilkan di dalam rumah
sakit serta bagi masyarakat sekitar yang ingin berkonsultasi tentang permasalahan

seputar ibu dan bayi mereka harus datang kerumah sakit.
Pengetahuan medis bagi para dokter dan perawat harus terus ditingkatkan
serta kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan ibu dan bayi. Oleh karena
itu rumah sakit bersalin mutiara bunda membutuhkan suatu media pengetahuan
dan sarana berbagi pengetahuan dengan menggunakan metode SECI dan berbasis
website yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja supaya memudahkan para
dokter, perawat dan masyarakat sekitar yang ingin mengakases serta memberikan
jawaban seputar permasalahan ibu dan bayi mereka, yang nantinya dapat
bermanfaat bagi para dokter dan perawat dalam bertukar informasi serta bagi
masyarakat khususnya Salatiga dapat secara langsung bertanya tentang
permasalahan seputar ibu dan bayi mereka kepada dokter spesialis secara gratis.
2. Kajian Pustaka
Beberapa contoh penelitian yang menerapkan Knowledge management
system adalah penelitian yang berjudul “Analisis dan Perancangan Knowledge
Management System Berbasis Web dan Wap” (Studi Kasus: SMAN 4 Tangerang
Selatan) dalam penelitian tersebut membahas bahwa knowledge yang ada di
SMAN4 Tangerang Selatan masih sulit untuk disimpan dalam suatu sistem karena
knowledge tersebut masih bersifat individual, sehingga proses seperti berbagi data
dan mencari data masih sulit untuk dilakukan. Dengan menggunakan teknologi
Web dan Wap proses penyimpanan data dan pencarian data dapat dengan mudah

2

dilakukan dengan menggunakan web browser pada computer atau melalui
handphone masing-masing yang masih menggunakan teknologi wap. Sehingga
para Guru dan Pegawai dapat dengan mudah berkomunikasi dan bertukar
pendapat maupun ide ataupun data melalui media internet[3].
Penelitian selanjutnya yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi
Knowledge Management Multimedia dalam proses pengembangan Video
Pendidikan pada BPMTV Surabaya” Balai Pengembangan Media Televisi adalah
unit teknisi yang bertugas mengembangkan model dan format pendidikan. Dalam
mengembangkan video pendidikan banyak masalah yang timbul diataranya
kurangnya pengetahuan para karyawan sehingga banyak pelatihan-pelatihan
diselenggarakan, namun pengalaman, pengetahuan (tacit atau explicit) dan
ketrampilan hanya dimiliki oleh pegawai yang diberi pelatihan. Oleh karena itu
dirancang sebuah aplikasi knowledge management system multimedia berbasis
website agar dapat membantu proses pemeliharaan dan pengelolaan data menjadi
informasi yang bermanfaat, sehingga proses pembelajaran dan transfer
pengetahuan baik itu tacit maupun explicit dari pegawai yang sudah mengikuti
pelatihan terhadap orang yang belum mempunyai pengetahuan tentang pelatihan
tersebut[4].

Dalam penelitian ini membahas tentang penerapan serta perancangan
suatu aplikasi knowledge management system dengan menggunakan metode
SECI. Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian sebelumnya,
persamaanya ialah menggunakan rekayasa web sebagai sarana untuk proses
berbagi pengetahuan dalam organisasi, perbedaanya yaitu dari tujuan
diterapkannya knowledge management system di SMAN4 yaitu agar proses
penyimpanan data, pencarian data dan pertukaran data dapat mudah dilakukan
antar guru dan diakses melalui web atau wap, sedangkan dalam perancangan
aplikasi Knowledge management system di Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda
bertujuan menyimpan pengetahuan serta mengelolanya, supaya para ahli medis
dan perawat dapat dengan mudah mengakses pengetahuan baru dan bertukar
pengetahuan dari tenaga atau para ahli medis lain yang nantinya bertujuan
meningkatkan pengetahuan untuk para ahli medis, perawat maupun masyarakat
sekitar. Dengan adanya knowledge management berbasis web ini diharapkan
dapat meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
kesehatan persalinan dan kandungan sehingga dapat menurunkan angka kematian
ibu dan bayi.
Knowledge adalah sebuah konsep yang rumit dan sejumlah faktor
menentukan sifat penciptaan, pengelolaan, dan kegiatan dalam berbagi tukar
knowledge. Kesimpulan dari literatur yang ada membedakan knowledge menjadi

data, informasi, knowledge dan wisdom. Knowledge sendiri merupakan
kombinasi antara pengalaman, nilai-nilai, informasi kontekstual dan wawasan
para pakar yang membentuk kerangka untuk mengavaluasi dan menggabungkan
pengalaman baru dengan informasi yang ada.
Knowledge management merupakan suatu proses terformat dalam
mencerna informasi yang telah dimiliki suatu perusahaan dan mencari apa yang
dibutuhkan oleh masing-masing individu didalam perusahaan tersebut untuk
kemudian memfasilitasinya agar mudah diakses dan selalu tersedia bilamana
3

dibutuhkan. Pengertian Knowledge management dari matakuliah knowledge
management (Manongga, 2010):
1. Knowledge (Pengetahuan) “Understanding obtained through the process of
experience or appropriate study” yang berarti pemahaman yang diperoleh melalui
proses pengalaman.
2. Intelegence (kecerdasan) yang berarti kemampuan untuk memperoleh dan
menerapkan pengetahuan. Memori menunjukan kemampuan untuk menyimpan
dan mengambil pengalaman yang relevan. Belajar merupakan keterampilan
memperoleh pengetahuan dengan menggunakan metode pangajaran.
3. Experience (Pengalaman) berkaitan dengan pemahaman yang kami

kembangkan melalui pengalaman sukses dan pengalaman dapat menyebabkan
keahlian.
4. Common sense (berfikir kreatif).
Konsep knowledge management yaitu merupakan suatu paradigma
pengelolaan informasi yang bersal dari pemikiran bahwa pengetahuan yang murni
sebenarnya tertanam dalam benak dan pikiran manusia. Oleh karena itu perlu
dibangun mekanisme penyebaran informasi dan pengalaman dari sumberdaya
manusia yang ada agar menjadi peningkatan pengetahuan dari masing-masing
pelaku kegiatan di dalam suatu organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa
knowledge management adalah merencanakan, mengumpulkan, mengorganisir,
mengatur serta mengendalikan data dan informasi yang telah digabungkan dengan
berbagai bentuk pemikiran dan analisa dari macam-macam sumber yang
kompeten.
Tacit Knowledge merupakan pengetahuan yang diperoleh dari
pengalaman seseorang yang dipengaruhi oleh keyakinan, nilai dan perspektif
orang tersebut. Pengetahuan ini bersifat subyektif, cognitve, experimental
learning dan kasat mata. Sangat sulit untuk didokumentasikan, transfer atau
diajarkan maupun dipelajari. Berkaitan erat dengan pemahaman manusia. Explicit
Knowledge menurut Nonaka dan Takeuchi, explicit knowledge adalah Sesuatu
yang dapat diungkapkan dengan kata-kata, angka dan dapat dikomunikasikan

dengan mudah dan dibagi dalam bentuk data, formula ilmiah, kodifikasi prosedur,
atau prinsip-prinsip universal.
Salah satu teori yang paling terkenal dari pembentukan pengetahuan
organisasi adalah spiral pengetahuan Nonaka yaitu model SECI. Sejak artikel
dasar pertamanya pada tahun 1991, Nonaka telah mengembangkan teori ini lebih
lanjut bekerjasama dengan beberapa penunlis lain. Tujuan utama dalam
mengembangkan model ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang
bagaimana membuat pengetahuan organisasi, sehingga organisasi dapat mengerti
bagaimana mereka dapat memaksimalkan manajemen, aplikasi, dan transfer
pengetahuan ini. Pengetahuan diciptakan melalui interaksi antara manusia dan
struktur lembaga social. Tindakan kita dan interaksi dengan lingkungan
membentuk dan membangun pengetahuan melalui proses konversi pengetahuan
tacit dan explicit. Berikut ini keempat proses knowledge creation.

4

Gambar 1 Spiral Model [5]

Proses Socialisasi (Socialization) tacit menjadi tacit merupakan proses
yang paling dasar dalam melakukan penyebaraluasan suatu pengetahuan. Pada

proses sosialisasi terjadi interaksi social antar individu sehingga terjadi interaksi
antara pengetahuan tacit.
Proses Eksternalisasi (externalization) tacit menjadi explicit merupakan
proses pengubahan/penerjemahan pengetahuan dalam bentuk tacit menjadi
pengetahuan yang explicit (nyata), proses ini dapat membantu pengubahan tacit
seseorang ke dalam bentuk pengetahuan explicit yang dapat dipahami dengan
mudah oleh orang lain.
Proses Kombinasi (Combination) explicit menjadi explicit, yaitu terjadi
penyebarluasan dan/atau pengembangan dari pengetahuan-pengetahuan explicit
yang telah ada. Pengetahuan yang telah terdokumentasi dapat disebarluaskan
melalui suatu pertemuan dalam bentuk dokumen ataupun melalui suatu proses
pendidikan atau pelatihan. Pengetahuan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan
menggabungkan dan/atau mengolah berbagai pengetahuan, dapat juga mencakup
data dan/atau informasi yang telah ada sehingga didapatkan ataupun dihasilkan
suatu pengetahuan baru.
Proses Internalisasi (Internalization) explicit menjadi tacit, terjadi
perubahan pengetahuan explicit menjadi pengetahuan tacit, namun dilakukan
melalui proses belajar dan/atau penelitian yang dilakukan maupun pengalaman
yang dilalui oleh setiap individu.
Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda adalah rumah sakit yang
menangani khusus ibu dan anak serta proses persalinan. Dalam pertahun rumah
sakit ini dapat menangani 850 proses persalinan dengan angka sectio caesarea
sekitar 2%. Rumah sakit bersalin mutiara bunda terletak di jalan Merak No.8 rt
04/rw 09 Klaseman kelurahan Mangunsari Sidomukti Salatiga. Didirikan pada
5

bulan Juli 2004 dan berdiri diatas sebidang tanah milik dr. H Robby Hernawan,
SpOG (K) dan dr Hj Emilia Pratiwi yang mempunyai motto “Dengan Asah, Asih
dan Asuh Kita Lahirkan Generasi Mendatang yang Berkualitas”. Berikut ini
merupakan struktur organisasi di RS. Bersalin Mutiara Bunda.

Gambar 2 Struktur Organisasi
3. Metode Penelitian
Meetode kualitatif digunakan dengan pertimbangan: pertama, jenis
penelitian yang temuan-temuannya tidak diperloleh melalui prosedur statistic atau
bentuk hitungan lainnya. Kedua, metode kualitatif dapat digunakan untuk
mengungkapkan dan memahami sesuatu di balik fenomena yang sedikitpun
belum diketahui. Ketiga, metode kualitatif dapat memberikan yang kompleks
tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif.
Melakukan penelitian ini terdapat beberapa proses diantaranya, pertama,
mengetahui siapa yang memberikan izin dalam melakukan penelitian ini, dalam
hal tersebut direktur mutiara bunda ibu Srie Bengawani yang memberikan izin
untuk melakukan penelitian, kedua, memilih informan yang mengetahui seputar
rumah sakit, dalam hal tersebut direktur serta kepala keperawatan. Tahapan awal
penelitian dan pengembangan sistem dimulai pada bulan November 2013 sampai
dengan 17 Januari 2014.
Wawancara pertama pada tanggal 18 November 2013 penulis bertanya
langsung mengenai profile rumah sakit, struktur organisasi serta jumlah tenaga
kerja. Wawancara ke dua penulis bertanya tentang apakah ada sarana
pembelajaran atau pelatihan bagi para perawat, apakah ada media untuk
menyimpan pengetahuan serta bagaimana membagikan pengetahuan yang ada
kepada sesama dokter yang ada di rumah sakit tersebut. Wawancara ke tiga
aplikasi yang dibangun berdasarkan wawancara diuji apakah ada penambahan
6

fungsi serta kesiapan keselurahan aplikasi. Wawancara ke empat aplikasi sudah
memasuki tahap akhir dan siap untuk diuji kembali.
Tabel 1 Kuisioner

No

Pernyataan

Jawaban
Setuju

Cukup

Tidak
Setuju

1

Saya merasa sistem ini mudah untuk
dioperasikan

8

2

0

2

Saya merasa tampilan pada sistem ini
menarik

4

6

0

3

Setelah menggunakan sistem ini informasi
dapat dengan mudah didapat

6

4

0

4

Setelah
menggunakan
sistem
pengetahuan tentang ibu dan
bertambah

ini
bayi

5

5

0

5

Saya berpendapat sistem ini mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat tentang
pentingnya kesehatan ibu dan bayi

9

1

0

6

Saya berpendapat pemberian informasi
manual dapat digantikan oleh sistem ini

4

4

2

7

Saya dapat berbagi pengetahuan dan
pengalaman dengan semua orang melalui
sistem ini

4

3

3

8

Saya dapat memperoleh informasi penting
dengan menggunakan sistem ini

5

5

0

9

Saya berpendapat sistem ini masih perlu
dikembangkan

6

4

0

10

Saya merasa puas setelah menggunakan
sistem ini

8

2

0

Total

59

36

5

7

Gambar 3 Hasil Kuisioner

Dari pengujian aplikasi berdasarkan kuisioner diatas dapat disimpulkan
bahwa dari 10 koresponden yang terdiri dari 3 dokter, 2 perawat serta 5
masyarakat sekitar rumah sakit menyatakan bahwa dari aplikasi tersebut dapat
membantu mencari informasi penting seputar kesehatan ibu dan bayi serta dapat
membantu bagi para dokter dan masyarakat untuk dapat saling berbagi
knowledge.
Aplikasi knowledge management system ini dibangun dengan
menggunakan metode prototyping. Sehingga pengembang atau developer dapat
saling berinteraksi dengan user selama proses pembuatan aplikasi ini, supaya
aplikasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan user tanpa harus menunggu
implementasi program terlebih dahulu. Dengan menggunakan metode ini aplikasi
dapat dengan mudah selesai.

Gambar 4 Metode Prototyping

8

Pada proses yang pertama, penulis melakukan wawancara terhadap
direktur utama yang ada di Rumah Sakit bersalin Mutiara Bunda, yaitu bertujuan
mengidentifikasikan kebutuhan user dalam membangun aplikasi ini. Tehnik
mengumpulkan data dengan cara wawancara serta mengumpulkan data-data yang
diperlukan agar proses pembuatan aplikasi berjalan dengan lancar. Gambaran
aplikasi seperti input, proses dan output berhasil dikumpulkan, untuk melanjutkan
ke tahap selanjutnya.
Setelah mengindentifikasikan kebutuhan dalam membangun aplikasi
,wawancara dan data-data dikumpulkan untuk melanjutkan tahap selanjutnya.
Pada tahap ini proses perancangan aplikasi dimulai sesuai dengan kebutuhan user
requirement yang telah disepakati pada tahap awal. Sebelum membuat aplikasi,
perlu di rancang sebuah sistem UML (Unified Model Language) dengan memakai
program Visual Paradigm 10.2 serta membuat tabel database beserta interface
aplikasi yang akan dibuat. Setelah itu proses coding berjalan sampai aplikasi ini
siap pakai.
Proses selanjutnya yaitu testing aplikasi kepada user. Testing ini
diperlukan apakah aplikasi telah berjalan sesuai user requietment, jika aplikasi
tidak berjalan sesuai rencan maka harus kembali lagi ke tahap awal, begitu
seterusnya sampai aplikasi siap pakai.
Use Case Diagram, dalam pembuatan use case diagram ini
menggunakan 3 aktor, diantaranya admin, ahli medis atau perawat yang bisa
mengakses website serta forum diskusi serta non-member yang hanya bisa melihat
informasi isi website .

Gambar 5 Use Case Diagram

Penjelasan use case diagram pada gambar 3 adalah sebagai berikut : user
yang pertama dikategorikan sebagai admin, admin disini bertugas dalam
mengelola website serta forum diskusi mulai dari isi website serta pengaturan
member pada forum diskusi. User yang kedua dikategorikan sebagai perawat atau
ahlimedis yang dapat melihat isi website dan forum diskusi dengan mengisi
9

password terlebih dahulu lalu sudah teraftar sebagai member pada forum diskusi
tersebut. User yang ketiga dikategorikan sebagai non-member, yang hanya dapat
melihat isi website serta meberikan komentar.

10

Class diagram adalah deskripsi sekelompok objek dari properti (atribut), sifat (operasi) relasi antar objek. Class merupakan
template untuk membentuk objek, setiap objek merupakan contoh dari beberapa class dan objek tidak dapat menjadi contoh lebih dari
satu class.

Gambar 6 Class Diagram

Gambar 7 merupakan class diagram. yang menjelaskan proses admin, member dan nonmember serta interface dalam website
knowledge management seorang user sebagai member serta nonmember.
11

4. Hasil dan Pembahasan
Dari kebutuhan user diatas dan dengan menggunakan metode prototyping
dihasilkan tiga buah prototype, sebagai berikut :
Tabel 2 prototyping
prototype

Hasil

Keterangan

Version 0.1

 Pengumpulan data dari user.
 Mendesign halaman admin
serta fungsinya.
 Mendesign halaman web
portal ditambah menu
home, berita.
 Mendesign halaman forum
dan fungsinya.

 Merancang system yang
ada, serta membuat
website yang diawali
dengan tampilan utama
memberi link berita
untuk melihat berita
seputar kesehatan dan
kehamilan
serta
menambah link home.
 Membuat forum diskusi
dengan fungsi hanya
bisa posting topic dan
comment.

Version 0.5

 Terdapat penambahan menu
jadwal dan harga, guest
book, serta penambahan
profile dari Rumah Sakit.
 Penambahan menu
dihalaman admin seperti
mengatur buku tamu dan
jadwal serta harga.

 Jadwal dan harga kiranya
dapat berisi informasi
tentang harga kamar
dan jadwal dokter dan
info rumah sakt terkini.
 Guestbook dan profile
dapat berisi tentang
pegunjung website serta
menambah informasi
tentang latar belakan
RS Mutiara Bunda.

Version 1.0

 Halaman website lebih
disempurnakan.
 Terdapat penambahan fungsi
pendaftaran pada forum
diskusi.
 Pengaturan admin pada
forum diskusi.

 Halam web diganti sesuai
gambar RS Bersalin
Mutiara Bunda.
 Para ahli medis serta
perawat
maupun
masyarakat
sebelum
memposting
dapat
melakukan pendaftaran.

Dari hasil identifikasi tentang prototype diatas didapatkan bahwa pada
pengujian pertama gambaran website serta fungsi dari website sudah berjalan
walaupun masih terlihat sederhana. Pada tahap yang kedua ada beberapa
penambahan menu serta ada perubahan tampilan karena user masih ingin
menemukan tampilan yang sesuai keinginannya. Sedangkan pada testing
berikutnya tampilan menu disempurnakan dan tambahan beberapa fungsi pada
website serta forum diskusi, user melihat aplikasi sudah berjalan sesuai keinginan,
oleh karena itu tahapan yang terakhir ini sudah berjalan sempurna pada version 1.0.

12

Gambar 7 Halaman utama

Pada gambar 8 menjelaskan bahwa tampilan utama pada aplikasi
knowledge management, terlihat bahwa pada aplikasi tersebut terdapat menu
dengan beberapa fugsi yang berbeda serta menu dengan manajemen pengetahuan
lainnya. Untuk dapat menambah berita, pengumuman serta mengupload dokumen
diperlukan hak sebagai admin, selain itu terdapat fungsi mengupdate serta
menghapus artikel yang hanya bisa dilakukan dengan hak akses admin.

Gambar 8 Forum Diskusi

Pada Gambar 9 merupakan halaman awal forum diskusi, forum ini dapat
dimanfaatkan sebagai sarana knowledge sharing baik itu antar perawat, dokter,
maupun masyrakat yang mengakses forum tersebut. Pada forum tersebut terdapat
category yang hanya dapat dibuat oleh hak akses admin dan didalam category
terdapat topic yang dapat dibuat dan user yang sudah terdaftar.
13

Gambar 9 Form Login

Gambar 10 merupakan tampilan form login administrator, hak akses
administrator diperlukan dalam mengakses dashboard website untuk menghapus,
menambah serta mengedit isi dari website tersebut.
Transfer Pengetahuan dari tacit ke tacit (Sosialisasi), dalam kehidupan
sehari-hari transfer pengetahuan dapat berupa interaksi dua orang atau lebih baik
itu antar pasien, suster maupun dokter. Jika diaplikasikan ke dalam sistem transfer
pengetahuan ini dapat terjadi baik itu di forum diskusi atau dihalaman website RSB
Mutiara Bunda, dibawah ini merupakan contoh interaksi pada sistem.

Gambar 10 Proses Sosialisasi

Pada gambar 8 merupakan interaksi antara pengunjung dan dokter (admin)
yang memberikan solusi terhadap pertanyaan yang diajukan si pengunjung.
Transfer pengetahuan dari tacit menjadi explicit dapat berupa pengetahuan
yang dikonversikan ke dalam dokumen baik dalam bentuk kertas ataupun arsip
fisik lainnya. Didalam knowledge management system pengetahuan tacit dapat
dipublikasikan dalam ke dalam format digital atau berbasis website yang tersimpan
dalam database sehingga tingkat kerusakan ataupun kehilangan dapat
diminimalisir, dibawah ini merupakan contoh tacit menjadi explicit.

14

Gambar 11 Proses eksternalisasi

Pada gambar 9 merupakan dokumentasi dari suatu tacit menjadi explicit,
pengetahuan explicit menjadi digital dan tersimpan dalam database. Sebagai
contoh mempublikasikan suatu info tentang kesehatan dan memberikan suatu info
tentang keperawatan kepada publik, karna para pegawai di mutiara bunda
seringkali mengikuti pelatihan serta seminar yang hanya dilakukan perorangan,
agar knowledge tidak berhenti pada satu orang, oleh karena itu knowledge dapat
dibagikan kepada para perawat lain maupun kepada orang yang membutuhkan dan
dipublikasikan dalam website.
Proses transfer pengetahuan dari explicit menjadi explicit yaitu didalam
rumah sakit bersalin mutiara bunda selalu ada pendokumentasian dalam bentuk
berkas-berkas fisik, baik itu data-data tentang staff keperawatan dokter dan
pengarsipan lainnya.

Gambar 12 proses combinasi

Contoh diatas merupakan pengarsipan dokument yang selalu diperbaharui
dari waktu ke waktu seperti struktur organisasi, data para pegawai, data pasien dan
lain sebagainya.
Transfer pengetahuan dari explicit menjadi tacit seperti pengumuman
jadwal dokter, kegiatan pelatihan dan lain-lain yang biasanya hanya tertempel pada
white board.

15

Gambar 13 proses internalisasi

Pada gambar 14 merupakan proses explicit menjadi tacit yang terjadi di
dalam sistem, sehingga pengunjung yang melihat informasi dapat menangkap
sesuatu dari isi informasi tersebut.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan aplikasi maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut : Aplikasi knowledge management system yang
dibangun dengan menggunakan model SECI dapat memenuhi dalam proses
penciptaan pengetahuan. Dimana proses tacit knowledge menjadi explicit
knowledge dapat menciptakan pengetahuan baru melalui budaya sharing
knowledge baik itu antar dokter maupun perawat, bahkan masyarakat sekitar
melalui aplikasi yang ada, sehingga pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
bisa diketahui oleh masyarakat umum dan meningkatkan kepedulian kesehatan
terhadapa ibu dan anak. Proses seperti socialization tercipta melalui forum diskusi
dan tanggapan atau komentar dari setiap berita yang dipublikasikan. Proses
externalization tercipta melalui dokumen ataupun informasi yang di upload baik
dalam bentuk file pdf ataupun text. Proses combination dapat tercipta melalui
dokumen seperti struktur organisasi, visi misi, serta informasi lainnya yang perlu
diperbaharui jika diperlukan. Proses internalization dapat tercipta dari setiap
diskusi di buatkan suatu kesimpulan, kesimpulan tersebut dapat dipelajari oleh para
perawat ataupun karyawan baru bahkan masyarakat umum yang mengaksesnya.
6. Daftar Pustaka
[1]

[2]

[3]

Dian, Partitis, 2013 Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan di
BPS Ernawati Boyolali, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah
Surakarta, 10(2).
Salatiga Kota (2014), Musrenbang Kota Salatiga Tahun 2014,
http://salatigakota.go.id/InfoBerita.php?id=890&
Diakses tanggal 25 Maret 2014.
Mardhotillah, Shinta, 2011, Analisis dan Perancangan Knowledge
Management System Berbasis Web dan Wap : Studi Kasus SMAN 4
Tangerang Selatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 11(11),
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/5130.
Diakses
16

[4]

[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]

tanggal 15 Oktober 2013
Baskoro, Rizky, Tirtahana, 2012. Rancang Bangun Aplikasi Knowledge
Management Multimedia dalam proses pengembangan Video Pendidikan
pada BPMTV Surabaya, 1(1):(1-13),
http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika/article/view/85. Diakses tanggal
15 Oktober 2013
Nawawi, Ismail. (2012). Manajemen Pengetahuan (Knowledge
Management). Bogor: Ghalia Indonesia.
Jogiyanto, 1995, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi
Offset.
Sutarman, S. Kom, 2003, Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan
MySql, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sunarfrihantono, 2002, PHP dan MySql untuk Web, Yogyakarta: Andi
Offset.
Arie, Prabawati, 2010, Paling Dicari PHP Source Code, Yogyakarta: Andi
Offset.
Alatas, Husein, 2013, Responsive Web Design dengan PHP dan Bootstrap,
Yogyakarta: Lokomedia.

17