MULTIVIBRATOR, TEORI DAN APLIKASINYA
MULTIVIBRATOR, TEORI DAN APLIKASINYA
Konsep Dasar Multivibrator Konsep Dasar Multivibrator
Karakteristik Multivibrator Karakteristik Multivibrator Jenis-jenis Multivibrator Jenis-jenis Multivibrator
Aplikasi Multivibrator Aplikasi Multivibrator --- Daftar Pembahasan --- Konsep Dasar
Konsep Dasar Konsep Dasar Multivibrator
Multivibrator
Multivibrator
- Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang digunakan untuk menerapkan variasi dari sistem dua keadaan (two state system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal kontinu, yang dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian sekuensial.
Konsep Dasar
Konsep Dasar
Multivibrator
Multivibrator
- Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu sebagai sebuah rangkaian pembangkit sinyal, di mana
sinyal yang dihasilkan pada keluaran
akan berbentuk gelombang persegi (square wave). • Multivibrator dalam pengoperasiannya
memiliki dua keadaan utama, yaitu keadaan stabil dan keadaan tak stabil.
Konsep Dasar
Konsep Dasar
Multivibrator
Multivibrator
• Keadaan stabil adalah keadaan di mana taraf
amplitudo sinyal keluaran adalah tetap/stagnan pada suatu nilai tertentu.- Keadaan tak stabil adalah keadaan di mana
taraf ampiltudo sinyal selalu berubah-ubah
aktif.mengikuti denyut tegangan pada komponen
- Keadaan tak stabil dipengaruhi oleh waktu
laju pengisian/pengosongan kapasitor yang
besarnya ditentukan dari kapasitas kapasitor.
Konsep Dasar
Konsep Dasar
Multivibrator
Multivibrator
- Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen penguat aktif yang dikopel silang dengan komponen-komponen pasif (resistor dan kapasitor).
• Fungsi resistor pada rangkaian multivibrator
adalah sebagai sumber arus bagi pengisian muatan kapasitor, sedangkan kapasitor berfungsi sebagai kopel yang akan menentukan besar tegangan dari komponen penguat yang aktif.
Konsep Dasar
Konsep Dasar
Multivibrator
Multivibrator
• Rangkaian multivibrator dapat dibuat dengan
transistor bipolar (bipolar junction transistor, BJT), FET dan penguat operasional(operational ampilfer, op-amp), yang mana
bentuk rangkaian untuk setiap komponenaktif perlu disesuaikan dengan karakteristik
dari setiap komponen aktif tersebut.- Karena cara kerja FET lebih rumit dari cara kerja BJT, rangkaian multivibrator pada umumnya dibuat dengan rangkaian BJT.
Jenis-jenis Multivibrator Jenis-jenis Multivibrator Jenis-jenis Multivibrator
- Berdasarkan bentuk sinyal keluaran
(output), multivibrator dapat dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu: 1. Multivibrator astabil (astable multivibrator) 1. Multivibrator astabil (astable multivibrator) 2. Multivibrator monostabil (monostable
2. Multivibrator monostabil (monostable multivibrator) multivibrator) 3. Multivibrator bistabil (bistable multivibrator)
3. Multivibrator bistabil (bistable multivibrator)
Multivibrator Astabil Multivibrator Astabil Multivibrator Astabil
- Multivibrator astabil adalah multivibrator yang bersifat free- running, yaitu tidak memiliki keadaan stabil yang permanen pada suatu periode tertentu, oleh sebab itu tidak dibutuhkan suatu masukan (input).
- Waktu aktif dari setiap komponen
Rangkaian Multivibrator Astabil (BJT) C = C Catatan: R = R 2
1 3 2 V OUT V OUT
- • Keadaan 1 Cara Kerja 3. R menaikkan tegangan basis-emitor Q , tetapi dioda basis-emitor Q menahan 2. Kapasitor C diisi melalui R hingga tegangan basis Q mencapai 0,6 V.
- + +V
- V V OUT
- Keadaan 1 (output op-amp bernilai 1) Tegangan yang melalui kapasitor C 1 akan
- Keadaan 2 Keadaan ini merupakan kebalikan dari keadaan 1, di mana terjadi pengosongan kapasitor hingga waktu t sehingga output op-amp berubah dari nilai 0 kembali pada nilai 1.
- Multivibrator monostabil adalah multivibrator yang memiliki satu kondisi stabil dan satu kondisi tak stabil.
- Mempunyai satu buah masukan denyut pemicu (input trigger pulse) untuk mengubah keadaan stabil dan tak stabil.
- Keadaan stabil akan menjadi tak stabil
apabila diberikan suatu denyut pemicu
negatif (negative trigger pulse) padakomponen penguat yang sedang aktif.
• Jika suatu denyut masukan berulang-ulang
yang diterapkan pada rangkaian dapatmempertahankan kondisi tak stabil, maka
rangkaian tersebut disebut retriggerable
monostable.- Sebaliknya jika suatu denyut masukan berulang-ulang yang diterapkan pada rangkaian tidak mempengaruhi periode kondisi tak stabil, maka rangkaian tersebut disebut nonretriggerable monostable.
- • Keadaan stabil (Q 2 aktif)
- + +V
- V V OUT Cara Kerja
- Keadaan stabil Dioda D1 akan menahan (clamp) tegangan pada sebesar 0,6 V, yang menyebabkan output op-amp titik sambungan masukan negatif pada op-amp • Keadaan tak stabil tetap. trigger pulse) pada C Jika diberikan suatu denyut pemicu negatif (negative 2 , maka pada titik sambungan
timbul denyut dengan amplitudo cukup besar yang
dioda D 2 dengan masukan positif op-amp akan keadaan sebelumnya. menyebabkan output op-amp menjadi kebalikan dari • Multivibrator bistabil adalah multivibrator
yang memiliki dua keadaan stabil.- Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan karena tidak
memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif
dari komponen penguat diatur oleh pemicu (trigger) eksternal. - Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’
yang menyebabkan pada keadaan awal
- Pada awal rangkaian diaktifkan, kedua
transistor berada dalam keadaan aktif karena
• Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal tak adanya kapasitor. sedangkan Q akan berada pada daerah cut-of.‘set’, maka Q akan berada pada daerah aktif,
2 1< - Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘reset’, maka Q akan berada pada daerah aktif, 2 sedangkan Q akan berada pada daerah cut-of. 1
- V
-
+ V OUT V IN<- V
- Ada/tidaknya denyut masukan dari terminal V mempengaruhi nilai IN keluaran (output) dari op-amp, di mana jika ada sinyal masukan pada terminal masukan negatif op-amp, maka akan timbul nilai ‘1’ pada terminal keluaran dan begitu juga sebaliknya untuk nilai ‘0’ pada
- Multivibrator astabil
- Periode waktu osilasi
- Frekuensi osilasi
- Bentuk gelombang multivibrator astabil
- Multivibrator monostabil
- Multivibrator monostabil
- Periode waktu osilasi adalah selang waktu yang dibutuhkan untuk mengubah keadaan rangkaian dari keadaan stabil menjadi tak stabil, yang dirumuskan dengan:
- Bentuk gelombang multivibrator monostabil
- Bentuk gelombang multivibrator bistabil
- Multivibrator monostabil
Kegunaan dari multivibrator monostabil
antara lain: - Multivibrator bistabil
Kegunaan dari multivibrator bistabil antara
lain:
1. Q menahan tegangan kaki R dan C yang terhubung pada kolektor di 0 V. 3 1 1 2 1 1
1
2 1 4. R mengisi muatan C hingga mencapai tegangan sumber (V ), yang waktu pengisiannya lebih cepat dari waktu pengisian C . tegangan basis pada taraf 0,7 V. 4 2 1 CC 6. Tegangan basis-emitor Q5. Karena tegangan basis-emitor mencapai 0,7 V, maka Q tegangan kaki R dan C yang terhubung pada kolektor Q di 0 V. 4 2 1 akan menurun kurang dari 0 V, yang mengakibatkan Q 2 aktif, dan menahan 2 1 7. R
(V ), akan tetapi dioda basis-emitor Q menahan tegangan basis-emitor pada
nonaktif. 1 dan R CC 2 akan mengisi muatan kapasitor hingga mencapai tegangan sumber 2 • Keadaan 2 taraf 0,7 V.
Keadaan ini merupakan kebalikan dari keadaan 1, di mana pada keadaan awal
jika tegangan basis transistor mencapai 0,6 V. Q nonaktif, sedangkan Q aktif. Siklus pengisian dan pengosongan akan berulang 1 2Rangkaian Multivibrator Astabil (Op-Amp)
meningkat karena adanya arus yang melalui R
3 dari nilai awal t = 0 hingga keadaan t, yang menyebabkan output op-amp menjadi bernilMultivibrator Monostabil Multivibrator Monostabil Multivibrator Monostabil
Rangkaian Multivibrator Monostabil (BJT)
V OUT V OUT
Cara Kerja
1. Jika diberi suatu denyut masukan pada basis Q , maka kapasitor C akan adalah 0 V, sehingga tegangan basis dari Q berada di bawah tegangan mengosongkan muatan karena tegangan pada titik sambungan R dan R 2 2 3 1 4 2. Arus basis Q akan naik dengan cepat mencapai nilai 0,7 V akibat tidak Q ground (0 V), yang menyebabkan Q 2 nonaktif. 1 2 berada dalam daerah cut-of sehingga
adanya kapasitor pada R , sehingga Q berada dalam daerah aktif dalam
waktu yang relatif singkat, dan keadaan ini merupakan keadaan tak stabil.
3 1 1. Kapasitor C • Keadaan tak stabil naik mencapai 0,7 V , dan akibatnya Q 1 akan diisi muatannya oleh R 2 berada dalam daerah aktif, yang 1 & R 2 , sehingga arus basis Q 2 akan 2. Saat C berada dalam keadaan jenuh, jika ada suatu denyut masukan pada basis Q menandakan bahwa multivibrator dalam keadaan stabil. 2 2 , maka siklus pengosongan dimulai kembali hingga Q 1 kembali aktif.V IN
Rangkaian Multivibrator Monostabil (Op-Amp)
Multivibrator Bistabil Multivibrator Bistabil Multivibrator Bistabil
Rangkaian Multivibrator Bistabil (BJT)
V OUT V OUT
Cara Kerja
Rangkaian Multivibrator Bistabil (Op-Amp)
Karakteristik Karakteristik
Karakteristik Multivibrator Multivibrator Multivibrator
1. Memiliki waktu tunda pengisian dan pengosongan kapasitor.
2. Tidak memiliki masukan (input) karena keadaan ditentukan oleh besarnya tegangan pada komponen penguat aktif.
Karakteristik Multivibrator
Karakteristik Multivibrator
2 2 2 3 1 1 2 V t 1 C R C R V t T t t BE BE RC
V T f BE
2
1
1
Karakteristik Multivibrator
Karakteristik Multivibrator
Karakteristik Karakteristik
Multivibrator Multivibrator
1. Keadaan tak stabil dicapai dengan menerapkan sinyal pemicu ujung negatif (negative edge triggering).
2. Memiliki 1 buah masukan pada salah satu komponen kopel yang mengatur keadaan stabil dan tak stabil.
Karakteristik Karakteristik
Multivibrator Multivibrator
1. Keadaan tak stabil dicapai dengan menerapkan sinyal pemicu ujung negatif (negative edge triggering).
2. Memiliki 1 buah masukan pada salah satu komponen kopel yang mengatur keadaan stabil dan tak stabil.
Karakteristik Karakteristik
Multivibrator Multivibrator
V RC
BE
Karakteristik Multivibrator
Karakteristik Multivibrator
Karakteristik Karakteristik
Multivibrator • Multivibrator bistabil Multivibrator
1. Tidak menggunakan kapasitor sehingga pada awal rangkaian diaktifkan komponen penguat 2. Pengubahan keadaan dari sinyal keluaran berada pada daerah aktif. dan “reset” pada komponen penguat yang dilakukan dengan menerapkan masukan “set” terminal tersebut, maka keadaan keluaran aktif. Jika diberikan masukan pada salah satu awal. akan berubah ke taraf kebalikan dari keadaan
Karakteristik Multivibrator
Karakteristik Multivibrator
Aplikasi Multivibrator Aplikasi Multivibrator Aplikasi Multivibrator
Kegunaan dari multivibrator bistabil antara lain:
• Multivibrator astabil1. Sebagai pembangkit sinyal yang menghasilkan gelombang keluaran dengan 2. Sebagai rangkaian pembangkit denyut periode tetap. pencacah (counter), penghitung waktu lonceng (clock pulse) untuk rangkaian digital lainnya. (timer), modulator dan rangkaian logika
Aplikasi Multivibrator Aplikasi Multivibrator
1. Peregangan periode waktu terhadap denyut sinyal keluaran (pulse stretching).
Aplikasi Multivibrator Aplikasi Multivibrator
1. Membangkitkan dan memproses sinyal- sinyal denyut.
2. Melakukan operasi-operasi seperti penyimpanan bit data dan operasi logika (aljabar Boole)
3. Pembentuk sistem memori dalam bentuk
Rangkaian dan tabel kebenaran RS- FF