BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Faktor – faktor yang mempengaruhi internet financial reporting (ifr) pada sektor perbankan Di bursa efek indonesia (bei) - Perbanas Institutional Repository

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Internet saat ini telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia, media internet dapat digunakan untuk memudahkan berbagai pekerjaan manusia atau pun perusahaan. Perusahaan awalnya memakai metode paper-based dimana perusahaan harus melakukan cetak printout untuk pengungkapan informasi dan laporan keuangan yang diberikan kepada shareholder sebagai bentuk tanggung jawab dan juga kepada calon investor sebagai bahan acuan sebelum menanamkan modalnya.

  Metode paper-based memiliki kelemahan yang membutuhkan banyak biaya dan juga terbatas secara geografis dimana calon investor yang berasal dari luar daerah harus menambah biaya untuk datang ke perusahaan.

  Media internet saat ini dapat dimanfaatkan perusahaan dengan cara cukup memiliki website lalu memakai metode paper-less untuk mengunggah informasi dan laporan keuangan ke dalam website perusahaan karena lebih efisien. Metode papper-less bisa meminimalisir kelemahan yang ada pada metode papper-

  

based, dimana metode saat ini tidak membutuhkan banyak biaya dan juga tidak

  terbatas secara geografis, selain itu user website bisa merubah data yang ada dalam secara realtime. Shareholder maupun calon investor cukup mengunduh

  website

  data informasi dan laporan keuangan melalui laptop ataupun smartphone yang terfasilitasi dengan koneksi internet. Menurut penelitian Luciana (2008), perusahaan dianggap mampu bersaing dalam kompetensi bisnis ialah perusahaan yang sanggup untuk menerapkan teknologi di dalam perusahaannya.

  Website perusahaan saat ini memilki peran penting dalam kemajuan

  perusahaan, karena saat ini website perusahaan bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan visi misi perusahaan, rincian produksi, harga saham dan tentu prestasi perusahaan yang telah dicapai. Dalam website perusahaan saat ini juga digunakan untuk mengungkapkan informasi laporan keuangan secara lengkap dan terperinci. Namun tidak semua perusahaan bersedia untuk menyajikan laporan keuangan ke dalam website mereka karena tidak ada jaminan keamanan mengenai laporan keuangan yang telah mereka unggah dalam website perusahaan (Mellisa dan Soni, 2012).

  Minggu, 19 Juni 2016 BRI berhasil meluncurkan satelit perbankan pertama di dunia, satelit tersebut diluncurkan melalui kota Guyana, Amerika Serikat. Satelit yang diberi nama BRIsat tersebut akan mengorbit diatas pulau Papua, Indonesia. Satelit akan aktif secara maksimal ketika sudah melalui recovery selama 20 hari pasca diluncurkan. Terkait hal ini, sebelumnya BRI telah mengirim ke-53 teknisi ahli mereka ke Amerika Serikat untuk dilatih langsung oleh Space

  

System Local (SSL) miliki NASA. Direktur Utama, Aswami Syam mengatakan

  bahwa dengan investasi teknologi akan sangat mengurangi biaya sewa satelit serta memperluas jangkauan layanan keuangan hingga ke daerah terpencil. Hal ini membuktikan bahwa BRI sadar pentingnya teknologi berbasis internet (Rappler.com, 2016).

  Pada 19 Februari 2018, ketika Asosiasi Penyedia Jaringan Internet Indonesia (APJII) merilis hasil riset tahun 2017, yang menyebutkan bahwa akses layanan (internet services) untuk sektor perbankan merupakan yang terendah sebesar 7,39 persen dalam kaitannya dengan akses internet. Hal ini merujuk pada masih banyaknya pelaku aktivitas perbankan yang masih sedikit menyisakan anggaran untuk menyediakan software terkait internet service, sedangkan mereka masih terus menganggarkan dana besar untuk hardware (kompas.com, 2018).

  Teori yang dapat digunakan pada penelitian terkait dengan pengungkapan laporan keuangan melalui internet yaitu teori keagenan dan teori sinyal. Teori keagenan (Agency Theory) awalnya diperkenalkan oleh Michael C. Jensen dan William H. Meckling pada tahun 1976 yang mengungkapkan bahwa teori sinyal adalah sebuah hubungan agensi, dimana terdapat perjanjian antara principal (satu orang atau lebih) dan agen untuk memberikan jasa demi kepentingan pihak-pihak yang mendelegasikan tugas (principal) untuk mengambil keputusan.

  Teori keagenan dapat dikatakan sebagai salah satu teori yang berkaitan erat dengan

  

Internet Financial Reporting, karena manajer perusahaan akan membutuhkan

  informasi laporan keuangan maupun non-keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

  Teori Sinyal (Signalling Theory) menurut Brigham dan Houston (2013:503) merupakan tindakan yang dilakukan oleh manajer perusahaan untuk memberikan sinyal kepada investor mengenai gambaran serta prospek perusahaan di masa depan. Propsek yang baik dalam sebuah perusahaan merupakan goodnews bagi perusahaan yang mampu untuk menarik lebih banyak calon investor untuk menanamkan modalnya dalam perusahaan.

  Teori sinyal dapat berupa informasi keuangan dan non-keuangan mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen dalam merealisasikan keinginan pemegang saham. Untuk mendukung fenomena pengungkapan laporan keuangan melalui internet, berikut ditampilkan tabel mengenai pemakai internet dan presentasenya dalam rentang tahun 2013 - 2016.

Tabel 1.1 DATA PERTUMBUHAN DAN PRESENTASE PEMAKAI INTERNET

  AKTIF DI INDONESIA TAHUN 2013 – 2015

  Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah penduduk Indonesia

  248.9 252.4 254.3 256.2 262 (Jutaan)

  Pengguna Internet Aktif di

  71.2 88.1 103,1 132.7 143.26 Indonesia (Jutaan)

  Pertumbuhan pengguna Internet

  13

  34.9

  46.5

  52.9

  54.68 Aktif (%) Pemanfaatan Internet untuk aktifitas Keuangan dan

  35.8

  37.6

  55

  64.7

  67.7 Perbankan (%) Sumber: apjii.or.id, diolah

  Tabel di atas merupakan hasil survey yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Tabel menunjukkan bahwa meskipun terdapat kenaikan dalam hal pengguna internet aktif di Indonesia, namun dalam industri bisnis khususnya dalam aktifitas keuangan dan perbankan terdapat kenaikan yang cukup masih beranggapan bahwa pemerintah tidak bisa menjamin keamanan terhadap pengungkapan laporan keuangan yang telah diunggah ke dalam website perusahaan.

  Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Internet Financial

  

Reporting diantaranya adalah ukuran perusahaan, leverage, umur listing,

  profitabilitas dan likuiditas. Penelitian ini dilakukan guna mencari bukti pengaruh ukuran perusahaan, leverage, umur listing, profitablitas, dan likuiditas terhadap

  

Internet Financial Reporting . Penelitian mengenai Internet Financial Reporting ini

  penting untuk dilakukan karena penelitian terdahulu masih menghasilkan temuan yang tidak konsisten sehingga perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

  Internet Financial Reproting adalah pengungkapan informasi laporan

  keuangan perusahaan baik keuangan maupun non-keuangan melalui website perusahaan. Format yang biasa dipakai antara lain HTML, PDF, XBRL, audio maupun video untuk mempublikasikan informasi keuangan di website perusahaan. Penggunaan internet untuk mengungkapkan laporan keuangan perusahaan melalui

  

website saat ini memiliki banyak keunggulan. Keunggulan yang akan didapat antara

  lain, real time, hemat biaya dan tak terbatas secara geografis karena bisa diakses dimana saja.

  Ukuran perusahaan adalah nilai yang menunjukan besar kecilnya perusahaan yang dapat dinyatakan dalam total aset, penjualan, dan keuntungan yang mampu diperoleh perusahaan (Mellisa dan Soni, 2012). Semakin besar nilai dari total aset, penjualan dan keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka semakin terhadap sistem pengungkapan informasi sebuah perusahaan. Menurut penelitian Riyan dan Rina (2017), Reskino dan Nova (2016), Yosafat dan yulius (2013), Hany dan Anis (2012), serta Mellisa dan Soni (2012) menunjukkan bahwa ukuran berpengaruh terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting, karena semakin besar perusahaan, maka perusahaan memiliki kewajiban untuk melaporkan kinerja kepada pemegang saham sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen agar menghindari asimetri informasi. Selain itu, perusahaan besar lebih mudah dipantau kegiatan bisnisnya di pasar modal, sehingga baik bagi perusahaan untuk melakukan

  

Internet Financial Reporting agar dapat memberikan informasi secara jelas kepada

  calon investor mengenai prospek perusahaan di masa depan. Sedangkan penelitian Sri dkk (2016) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki hubungan terhadap Internet Financial Reporting karena perusahaan besar atau perusahaan kecil tetap memakai Internet Financial Reporting sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas sebuah perusahaan.

  Leverage adalah seberapa besar perusahaan tergantung pada modal

  kreditur dalam membiayai aset perusahaan (Kasmir, 2013:151). Leverage diartikan sebagai penggunaan sumber dana keuangan seperti utang dan dana pinjaman oleh perusahaan guna meningkatkan keuntungan pemegang saham. Penelitian Riyan dan Rina (2017), Yosafat dan Yulius (2013), serta Hany dan Anis (2012) mengungkapkan bahwa leverage berpengaruh terhadap Internet Financial

  

Reporting, karena perusahaan dengan nilai leverage rendah akan dengan senang

  hati untuk melakukan Internet Financial Reporting sebagai bentuk sinyal positif memandakan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik. Namun penelitian Reskino dan Nova (2016), Mohammed Ehab dan Basuony Mohammed (2015), serta Meliisa dan Soni (2012) mengungkapkan leverage tidak berpengaruh terhadap

  

Internet Financial Reporting karena perusahaan dengan nilai leverage yang tinggi

  juga tetap akan melakukan Internet Financial Reporting sebagai bentuk untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan pemegang saham agar menghindari asimetri informasi serta memenuhi aturan yang telah ditetapkan oleh Bapepam.

  Umur listing adalah seberapa lama perusahaan telah masuk dalam bursa efek. Perusahaan yang telah listing memillliki kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan secara lengkap (Mellisa dan Soni, 2012). Perusahaan yang telah lama

  

listing menandakan perusahaan tersebut tetap bisa bertahan dalam persaingan yang

  kompetitif dan kreatif dalam menghadapi berbagai persaingan bisnis. Perusahaan yang telah lama listing cenderung memiliki publisitas pengungkapan informasi yang lebih banyak dibanding perusahaan yang baru listing. Pengungkapan informasi keuangan maupun non-keuangan tersebut berisikan informasi yang berguna bagi pemegang saham untuk menghindari asimetri informasi.

  Penelitian Sri dkk (2016), Mohammed Ehab dan Basuony Mohammed (2015), serta Hany dan Anis (2012) menyatakan umur listing berpengaruh terhadap

  

Internet Financial reporting karena perusahaan yang telah lama listing akan

  memakai karena lebih mudah dalam

  Internet Financial Reporting

  mengimplementasikan pengungkapan informasi laporan keuangan maupun non- keuangan, serta memiliki pengalaman dalam akuntabilitas pengungkapan informasi

  (2012) yang menyatakan bahwa umur listing tidak berpengaruh terhadap Internet

  

Financial reporting karena perusahaan yang baru listing dalam bursa efek juga

  akan menerapkan Internet Financial reporting untuk mengikuti regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan, serta merasa bahwa Internet Financial Reporting mampu menarik lebih banyak calon investor.

  Profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam periode tertentu. Profitabilitas merupakan tolak ukur sebuah perusahaan dalam menarik minat calon investor (Luciana, 2008). Penelitian oleh Riyan dan Rina (2017), Dolinsek dkk (2014), Fransiskus dkk (2012), serta Agboola dan salawu (2012) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap Internet

  

Financial Reporting, karena dengan nilai profitabilitas yang tinggi, maka

  perusahaan akan melakukan Internet Financial Reporting sebagai bentuk sinyal baik dan goodnews agar menarik lebih banyak minat calon investor yang menandakan perusahaan berhasil dalam menjalankan sistem manajemen perusahaan.

  Namun menurut Reskino dan Nova (2016), serta Mohammed Ehab dan Basuony Mohammed (2015) menunjukkan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting meskipun dengan nilai profitabilitas yang rendah, karena perusahaan tetap harus mengungkapkan informasi laporan keuangan maupun non-keuangan sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan sebagai wujud transparansi perusahaan terhadap publik serta bentuk tanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan pemegang saham.

  Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo (Kasmir, 2013:128). Keuangan perusahaan yang tidak baik menyebabkan perusahaan tidak dapat membayar utang jangka pendek saat jatuh tempo. Perusahaan dengan likuiditas tinggi menandakan perusahaan memiliki keuangan yang baik. Penelitian Sri dkk (2016), Fransiskus dkk (2012), serta Hany dan Anis (2012) menyatakan likuiditas berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting. Nilai likuiditas yang tinggi menandakan perusahaan memiliki kinerja yang baik sehingga mampu untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan dengan baik, maka manajer perusahaan akan melakukan

  

Internet Financial Reporting sebagai bentuk sinyal kepada calon investor untuk

  menanamkan modalnya dalam perusahaan. sedangkan penelitian Reskino dan Nova (2016), Yosafat dan Yulius (2013), serta Mellisa dan Soni (2012) menyatakan likuiditas tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting karena perusahaan dengan nilai likuiditas rendah akan tetap melakukan Internet Financial

  

Reporting sebagai bentuk tanggung jawab dan memenuhi kebutuhan informasi

calon investor.

  Ketidakkonsistenan dari beberapa hasil penelitian terdahulu menjadikan alasan pentingnya penelitian ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan pengaruh ukuran perusahaan, leverage, umur listing, profitabilitas, dan likuiditas terhadap Internet Financial Reporting (IFR) yang berfokus pada sektor perbankan.

  Variabel tersebut dipilih berdasarkan intensitas penggunaan variabel untuk memakai perusahaan perbankan sebagai populasi karena perusahaan perbankan dinilai memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi sebuah negara. Pengambilan sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 dikarenakan pada tahun tersebut semua perusahaan telah menerapkan regulasi Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajiban pelaporan keuangan melalui website perusahaan.

  Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan melihat ketidakkonsistenan penelitian terdahulu, maka penelitian ini memakai judul

  

“Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Internet Financial

Reporting (IFR) pada Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ”.

1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan, perumusan masalah pada penilitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

  2. Apakah leverage berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

  3. Apakah umur listing berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

  4. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

5. Apakah leverage berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting sektor

1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  2. Untuk mengetahui apakah leverage berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  3. Untuk mengetahui apakah umur listing berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  4. Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  5. Untuk mengetahui apakah likuiditas berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

  Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan, diantaranya:

  1. Bagi Peneliti Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menjadi sarana untuk mengembangkan ilmu akuntansi berkaitan dengan konsentrasi akuntansi Keuangan serta menambah pengetahuan tentang baik maupun buruknya suatu pengungkapan laporan keuangan melalui internet pada sektor perbankan

  2. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan untuk pertimbangan dan

  leverage , umur listing, profitabilitas, dan likuiditas terhadap Internet Financial Reporting pada perusahaan sektor perbankan yang ada di Indonesia.

3. Bagi Perusahaan sektor perbankan

  Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi pada perusahaan sektor perbankan terkait faktor-faktor yang menyebabkan Internet

  Financial Reporting (IFR) layak untuk di terapkan.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

  BAB I PENDAHULUAN Berisi pendahuluan yang menguraikan mengenai latar belakang masalah

  terkait dengan topik yang diambil dari penelitian ini, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tinjauan pustaka yang menguraikan tentang penelitian terdahulu,

  landasan teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian yang digunakan dari penelitian ini.

  BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan pengukuran, populasi sampel dan teknik

  pengambilan sampel data dan metoda pengumpulan data serta teknik analisis data.

  BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini akan diuraikan tentang subjek penelitian, analisis data

BAB V PENUTUP Bab ini akan menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian

  serta saran dari penelitian ini

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Faktor - faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Faktor - faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 33

Faktor – faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia tahun (2011 - 2015) - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit Pada bank yang terdaftar di Bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 1 18

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor faktor yang mempengaruhi pengungkapan sukarela pada sektor industri barang Konsumsi - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

Faktor – faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia Tahun 2013 - 2017 - Perbanas Institutional Repository

1 1 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Faktor – faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia Tahun 2013 - 2017 - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

Faktor – faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia Tahun 2013 - 2017 - Perbanas Institutional Repository

0 1 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi auditor switching secara voluntary pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi auditor switching secara voluntary pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 32