TUGAS MAKALAH AKUNTANSI SYARIAH Sejarah

TUGAS MAKALAH AKUNTANSI SYARIAH
“Sejarah Akuntansi Syariah Secara Global Dan Yang Ada di
Indonesia”

Disusun Oleh:
Rizka Rahmadhana
4416050123

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Jl. Prof. Dr. G.A Siwabessy, Kampus Baru UI Depok 16424
Telp : +6221 7270036, ext 217
Telp : +6221 7270044
Fax : (021) 7270034
http://pnj.ac.id/

TUGAS MAKALAH AKUNTANSI SYARIAH
“Sejarah Akuntansi Syariah”

Disusun Oleh:
Rizka Rahmadhana
4416050123


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JURUSAN AKUNTANSI
PRODI AKUNTANSI DIV LANJUTAN
2016/2017

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’a lamin, puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan tugas dari mata kuliah
Akuntansi Syari’ah yang membahas tentang Sejarah dan perkembangan Akuntansi Syari’ah.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
terutama kepada keluarga kami dan rekan-rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, kritik dan saran
diharapkan dapat diberikan agar berguna untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Jakarta, 22 Oktober 2016

Rizka Rahmadhana


DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………………………......
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………………….
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………………………………………………………...
Bab II Pembahasan…………………………………………………………………………………………………………………..
Bab III Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Adanya perubahan lingkungan global yang semakin menyatukan hampir seluruh
negara di dunia dalam komunitas tunggal yang dijembatani perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi yang semakin murah, menuntut adanya transparansi di segala
bidang. Akuntansi adalah media komunikasi, oleh karena itu sering disebut sebagai
“Bahasanya Dunia Usaha”(Business Language).
Sistem keuangan !slam bukan sekedar transaksi komersial, tetapi harus sudah

sampai kepada lembaga keuangan untuk dapat mengimbangi tuntutan zaman. Bentuk
sistem keuangan atau lembaga keuangan yang sesuai dengan prinsip !slam adalah terbebas
dari unsur riba. Kontrak keuangan yang dapat dikembangkan dan dapat menggantikan
sistem riba adalah mekanisme syirkah yaitu : musyarakah dan mudharaba.
Akuntansi merupakan salah satu pokok materi kehidupan keseharian kita.
Berkenaan dengan prospek ekonomi ke depan, diharapkan kondisi perekonomian global
yang masih belum pulih tidak akan begitu berpengaruh terhadap perekonomian domestik
seiring dengan perbaikan produktifitas dan efisiensi perekonomian domestik. Bagi
perbankan syariah, prospek ekonomi tersebut akan semakin mendorong pertumbuhan
industri ke depan khususnya melalui: (i) potensi pasar yang masih besar yang belum
tergarap sepenuhnya seiring dengan membaiknya pendapatan per kapita masyarakat ; (ii)
ekspektasi investasi asing setelah tercapainya peringkat investment grade bagi !ndonesia
sekaligus menurunkan risk premium !ndonesia dalam industry keuangannya di mata
internasional; (iii) kuatnya sektor konsumsi domestik, kinerja investasi dan; (iv)
keberhasilan program promosi dan edukasi publik tentang perbankan syariah.
Dengan adanya standar akuntansi syariah, laporan keuangan diharapkan dapat
menyajikan informasi yang relevan dan dapat dipercaya kebenarannya. Standar akuntansi
juga digunakan oleh pemakai laporan keuangan seperti investor, kreditor, pemerintah, dan
masyarakat umum sebagai acuan untuk memahami dan menganalisis laporan keuangan
sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan yang benar. Dengan

demikian, standar akuntansi memiliki peranan penting bagi pihak penyusun dan pemakai
laporan keuangan sehingga timbul keseragaman atau kesamaan interpretasi atas informasi
yang terdapat dalam laporan keuangan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian akuntansi syari’ah?
b. Bagaimana prinsip-prinsip dalam akuntansi syari’ah?
c. Apa persamaan dan perbedaan skuntansi syari’ah dan konvensional?
d. Bagaimana sejarah perkembangan akuntansi syari’ah
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk memahami pengertian akuntansi syari’ah
b. Untuk mengetahui prinsip-prinsip akuntansi syari’ah
c. Untuk membandingkan persamaan dan perbedaan akuntansi syari’ah
d. Untuk mengetahui sejarah perkembangan akuntansi syari’ah
1.4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi Syari’ah
Menurut surat Al Baqarah ayat 282, Allah memerintahkan untuk melakukan penulisan

secara benar atas segala transaksi yang pernah terjadi selama melakukan muamalah. Dan
menurut sejarah pengertian akutansi adalah disebutkan muncul di Italia pada abad ke 13 yang
lahir dari tangan seorang Pendeta Italia bernama Luca Pacioli yang menulis buku “Summa de
Arithmatica Geometria et Propotionalita” dengan memuat satu bab mengenai “Double Entry
Accounting System”.
Dari sisi ilmu pengetahuan, Akuntansi adalah ilmu informasi yang mencoba
mengkonversi bukti dan data menjadi informasi dengan cara melakukan pengukuran atas
berbagai transaksi dan akibatnya yang dikelompokkan dalam account, perkiraan atau pos
keuangan seperti aktiva, utang, modal, hasil, biaya, dan laba (Dapat dilihat dalam Al-Qur’an surat
Al-Baqarah: 282).
Akuntansi Syari’ah adalah secara etimologi, kata akuntansi berasal dari bahasa inggris,
accounting, dalam bahasa Arabnya disebut “muhasabah” yang berasal dari kata hasaba, hasiba,
muhasabah atau wazan yang lain adalah hasaba, hasban, hisabah, artinya menimbang,
memperhitungkan mengkalkulasikan, mendata, atau menghisab, yakni menghitung dengan
seksama atau teliti yang harus dicatat dalam pembukuan tertentu.
Kata “hisab” banyak ditemukan dalam Al-Qur’an dengan pengertian yang hampir sama,
yaitu berujung pada jumlah atau angka, seperti firman Allah SWT.
Kata hisab dalam ayat-ayat tersebut menunjukkan pada bilangan atau perhitungan yang
ketat, teliti, akurat, dan accountable. Oleh karena itu, akuntasi adalah mengetahui sesuatu dalam
keadaan cukup, tidak kurang dan tidak pula lebih.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Akuntansi Syari’ah
adalah suatu kegiatan identifikasi, klarifikasi, dan pelaporan melalui dalam mengambil
keputusan ekonomi berdasarkan prinsip akad-akad syari’ah, yaitu tidak mengandung zhulum
(Kezaliman), riba, maysir (judi), gharar (penipuan), barang yang haram dan membahayakan.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
7. Catatan Atas Laporan Keuangan
2.2 Prinsip-Prinsip Akuntansi Syari’ah
a. Prinsip Pertanggungjawaban (Accountanbility)
Merupakan konsep yang tidak asing lagi dikalangan masyarakat muslim.
pertanggungjawaban selalu berkaitan dengan konsepamanah. Bagi kaum muslim,

persoalan amanah merupakan hasil transaksi manusia dengan Sang Khalik mulai dari
alam kandungan. Manusia dibebani oleh Allah >?.untuk menjalankan fungsi
kekhalifahan di muka bumi. !nti kekhalifahan adalahmenjalankan atau menunaikan

amanah. Banyak ayat Al3