Undang-Undang No. 29 Tahun 2000 Tentang : Perlindungan Varietas Tanaman

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,

Menim bang :

a. bahwa Negar a Republik I ndonesia adalah negar a agr ar is, m aka per t anian yang m aj u, efisien, dan t angguh m em punyai per anan yang pent ing dalam r angka pencapaian t uj uan pem bangunan nasional;

b. bahwa unt uk m em bangun per t anian yang m aj u, efisien, dan t angguh per lu didukung dan dit unj ang ant ar a lain dengan t er sedianya var iet as unggul;

c. bahwa sum ber daya plasm a nut fah yang m er upakan bahan ut am a pem uliaan t anam an, per lu dilest ar ikan dan dim anfaat kan sebaik- baiknya dalam r angka m er akit dan m endapat kan var iet as unggul t anam an t anpa m er ugikan pihak m anapun yang t er kait guna m endor ong per t um buhan indust r i per benihan;

d. bahwa guna lebih m eningkat kan m inat dan per anser t a per or angan m aupun badan hukum unt uk m elakukan kegiat an pem uliaan t anam an dalam r angka m enghasilkan var iet as unggul bar u, kepada pem ulia t anam an at au pem egang hak Per lindungan Var iet as Tanam an per lu diber ikan hak t er t ent u ser t a per lindungan hukum at as hak t er sebut secar a m em adai;

e. bahwa sesuai dengan konvensi int er nasional, per lindungan var iet as t anam an per lu diat ur dengan undang- undang;

f. bahwa ber dasar kan per t im bangan pada but ir a, b, c, d, dan e, dipandang per lu m enet apkan pengat ur an m engenai per lindungan var iet as t anam an dalam suat u undang- undang.

Mengingat :

1. Pasal 5 ayat ( 1) , Pasal 20 ayat ( 1) , dan Pasal 33 Undang- Undang Dasar Negar a Republik I ndonesia Tahun 1945;

2. Undang- undang Nom or 6 Tahun 1989 t ent ang Pat en ( Lem baran Negar a Tahun 1989 Nom or 39, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or

3398) sebagaim ana t elah diubah dengan Undang- undang Nom or 13 Tahun 1997 ( Lem baran Negara Tahun 1997 Nom or 30, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3680) ;

3. Undang- undang Nom or 12 Tahun 1992 t ent ang Sist em Budidaya Tanam an ( Lem bar an Negar a Tahun 1992 Nom or 46, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3478) ;

4. Undang- undang Nom or 5 Tahun 1994 t ent ang Pengesahan Unit ed Nat ions Convent ion on Biological Diver sit y ( Konvensi Per ser ikat an Bangsa- bangsa t ent ang Keanekar agam an Hayat i) ( Lem bar an Negar a Tahun 1994 Nom or 41, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3556) ;

5. Undang- undang Nom or 7 Tahun 1994 t ent ang Pengesahan Agreem ent Est ablishing The Wor ld Tr ade Or ganizat ion ( Per set uj uan Pem bent ukan Or ganisasi Per dagangan Dunia) ( Lem bar an Negar a Tahun 1994 Nom or

57, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3564) ;

6. Undang- undang Nom or 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lem bar an Negar a Tahun 1997 Nom or 68, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3699) ;

7. Undang- undang Nom or 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan ( Lem baran Negar a Tahun 1999 Nom or 169, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3888) .

Dengan per set uj uan ber sam a ant ar a

DEWAN PERWAKI LAN RAKYAT REPUBLI K I NDONESI A dan PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A

MEMUTUSKAN:

Menet apkan :

UNDANG- UNDANG TENTANG PERLI NDUNGAN VARI ETAS TANAMAN.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Undang- undang ini yang dim aksud dengan:

1. Per lindungan Var iet as Tanam an yang selanj ut nya disingkat PVT, adalah per lindungan khusus yang diber ikan negar a, yang dalam hal ini diwakili oleh Pem er int ah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kant or Per lindungan Var iet as Tanam an, t er hadap var iet as t anam an yang dihasilkan oleh pem ulia t anam an m elalui kegiat an pem uliaan t anam an.

2. Hak Per lindungan Var iet as Tanam an adalah hak khusus yang diber ikan negar a kepada pem ulia dan/ at au pem egang hak Per lindungan Var iet as Tanam an unt uk m enggunakan sendir i var iet as hasil pem uliaannya at au m em ber i per set uj uan kepada or ang at au badan hukum lain unt uk m enggunakannya selam a wakt u t ert ent u.

3. Var iet as t anam an yang selanj ut nya disebut var iet as, adalah sekelom pok t anam an dar i suat u j enis at au spesies yang dit andai oleh bent uk t anam an, per t um buhan t anam an, daun, bunga, buah, bij i, dan ekspr esi kar akt er ist ik genot ipe at au kom binasi genot ipe yang dapat m em bedakan dar i j enis at au spesies yang sam a oleh sekur ang- kur angnya sat u sifat yang m enent ukan dan apabila diper banyak t idak m engalam i per ubahan.

4. Pem uliaan t anam an adalah r angkaian kegiat an penelit ian dan penguj ian at au kegiat an penem uan dan pengem bangan suat u var iet as, sesuai dengan m et ode baku unt uk m enghasilkan var iet as bar u dan m em per t ahankan kem ur nian benih var iet as yang dihasilkan.

5. Pem ulia t anam an yang selanj ut nya disebut pem ulia, adalah or ang yang m elaksanakan pem uliaan t anam an.

6. Konsult an Per lindungan Var iet as Tanam an adalah or ang at au badan hukum yang t elah t er cat at dalam daft ar konsult an Per lindungan Var iet as Tanam an di Kant or Per lindungan Var iet as Tanam an.

7. Benih t anam an yang selanj ut nya disebut benih, adalah t anam an dan/ at au bagiannya yang digunakan unt uk m em per banyak dan/ at au m engem bangbiakkan t anam an.

8. Pem er iksa Per lindungan Var iet as Tanam an adalah pej abat yang ber dasar kan keahliannya diangkat oleh Ment er i dan dit ugasi unt uk m elakukan pem er iksaan subst ant if dan m em ber ikan r ekom endasi at as per m ohonan hak Per lindungan Var iet as Tanam an.

9. Kant or Per lindungan Var iet as Tanam an adalah unit or ganisasi di lingkungan depar t em en yang m elakukan t ugas dan kewenangan di bidang Per lindungan Var iet as Tanam an.

10. Ment er i adalah Ment er i Per t anian.

11. Depart em en adalah Depart em en Pert anian.

12. Hak pr ior it as adalah hak yang diber ikan kepada per or angan at au badan hukum yang m engaj ukan per m ohonan hak Per lindungan

Var iet as Tanam an di I ndonesia set elah m engaj ukan per m ohonan hak Per lindungan Var iet as Tanam an unt uk var iet as t anam an yang sam a di negar a lain.

13. Lisensi adalah izin yang diber ikan oleh pem egang hak Per lindungan Var iet as Tanam an kepada or ang at au badan hukum lain unt uk m enggunakan selur uh at au sebagian hak Per lindungan Var iet as Tanam an.

14. Lisensi Waj ib adalah lisensi yang diber ikan oleh pem egang hak Perlindungan Variet as Tanam an kepada pem ohon berdasarkan put usan Pengadilan Neger i.

15. Royalt i adalah kom pensasi ber nilai ekonom is yang diber ikan kepada pem egang hak Per lindungan Var iet as Tanam an dalam r angka pem ber ian lisensi.

16. Daft ar Um um Per lindungan Var iet as Tanam an adalah daft ar cat at an r esm i dar i selur uh t ahapan dan kegiat an pengelolaan Per lindungan Var iet as Tanam an.

17. Ber it a Resm i Per lindungan Var iet as Tanam an adalah suat u m edia infor m asi kom unikasi r esm i dar i kegiat an pengelolaan Per lindungan Var iet as Tanam an yang dit er bit kan secar a ber kala oleh Kant or Per lindungan Var iet as Tanam an unt uk kepent ingan um um .

BAB I I LI NGKUP PERLI NDUNGAN

VARI ETAS TANAMAN Bagian Per t am a

Var iet as Tanam an Yang Dapat Diber i

Per lindungan Var iet as Tanam an Pasal 2

( 1) Var iet as yang dapat diber i PVT m eliput i var iet as dar i j enis at au spesies t anam an yang bar u, unik, ser agam , st abil, dan diber i nam a.

( 2) Suat u var iet as dianggap bar u apabila pada saat pener im aan per m ohonan hak PVT, bahan per banyakan at au hasil panen dar i var iet as t er sebut belum per nah diper dagangkan di I ndonesia at au sudah diper dagangkan t et api t idak lebih dar i set ahun, at au t elah diper dagangkan di luar neger i t idak lebih dar i em pat t ahun unt uk t anam an sem usim dan enam t ahun unt uk t anam an t ahunan.

( 3) Suat u var iet as dianggap unik apabila var iet as t er sebut dapat dibedakan secar a j elas dengan var iet as lain yang keber adaannya sudah diket ahui secar a um um pada saat pener im aan per m ohonan hak PVT.

Suat u var iet as dianggap ser agam apabila sifat - sifat ut am a at au pent ing pada var iet as t er sebut t er bukt i ser agam m eskipun ber var iasi sebagai akibat dar i car a t anam dan lingkungan yang ber beda- beda.

( 5) Suat u var iet as dianggap st abil apabila sifat - sifat nya t idak m engalam i per ubahan set elah dit anam ber ulang- ulang, at au unt uk yang diper banyak m elalui siklus per banyakan khusus, t idak m engalam i per ubahan pada set iap akhir siklus t er sebut .

( 6) Var iet as yang dapat diber i PVT har us diber i penam aan yang selanj ut nya m enj adi nam a var iet as yang ber sangkut an, dengan ket ent uan bahwa:

a. nam a var iet as t er sebut t er us dapat digunakan m eskipun m asa per lindungannya t elah habis;

b. pem ber ian nam a t idak boleh m enim bulkan ker ancuan t er hadap sifat - sifat var iet as;

c. penam aan var iet as dilakukan oleh pem ohon hak PVT dan didaft ar kan pada Kant or PVT;

d. apabila penam aan t idak sesuai dengan ket ent uan but ir b, m aka Kant or PVT ber hak m enolak penam aan t er sebut dan m em int a penam aan bar u;

e. apabila nam a var iet as t er sebut t elah diper gunakan unt uk var iet as lain, m aka pem ohon waj ib m enggant i nam a var iet as t er sebut ;

f. nam a var iet as yang diaj ukan dapat j uga diaj ukan sebagai m er ek dagang sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang ber laku.

Bagian Kedua

Var iet as Tanam an Yang Tidak Dapat Diber i Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 3

Var iet as yang t idak dapat diber i PVT adalah var iet as yang penggunaannya bert ent angan dengan perat uran perundang- undangan yang ber laku, ket er t iban um um , kesusilaan, nor m a- norm a agam a, kesehat an, dan kelest ar ian lingkungan hidup.

Bagian Ket iga

Jangka Wakt u Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 4

( 1) Jangka wakt u PVT

a. 20 ( dua puluh) t ahun unt uk t anam an sem usim ; a. 20 ( dua puluh) t ahun unt uk t anam an sem usim ;

Jangka wakt u PVT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dihit ung sej ak t anggal pem ber ian hak PVT.

Sej ak t anggal pengaj uan per m ohonan hak PVT secar a lengkap dit er im a Kant or PVT sam pai dengan diber ikan hak t er sebut , kepada pem ohon diber ikan per lindungan sem ent ar a.

Bagian Keem pat Subj ek Perlindungan Var iet as Tanam an

Pasal 5

( 1) Pem egang hak PVT adalah pem ulia at au or ang at au badan hukum , at au pihak lain yang m ener im a lebih lanj ut hak PVT dar i pem egang hak PVT sebelum nya.

( 2) Jika suat u var iet as dihasilkan ber dasar kan per j anj ian ker j a, m aka pihak yang m em ber i peker j aan it u adalah pem egang hak PVT, kecuali diper j anj ikan lain ant ar a kedua pihak dengan t idak m engur angi hak pem ulia.

( 3) Jika suat u var iet as dihasilkan ber dasar kan pesanan, m aka pihak yang m em ber i pesanan it u m enj adi pem egang hak PVT, kecuali diper j anj ikan lain ant ar a kedua pihak dengan t idak m engur angi hak pem ulia.

Bagian Kelim a Hak dan Kewaj iban Pem egang Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 6

( 1) Pem egang hak PVT m em iliki hak unt uk m enggunakan dan m em ber ikan per set uj uan kepada orang at au badan hukum lain unt uk m enggunakan var iet as ber upa benih dan hasil panen yang digunakan unt uk pr opagasi.

( 2) Ket ent uan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) ber laku j uga unt uk:

a. var iet as t ur unan esensial yang ber asal dar i suat u var iet as yang dilindungi at au var iet as yang t elah t er daft ar dan diber i nam a;

b. var iet as yang t idak dapat dibedakan secar a j elas dar i var iet as yang dilindungi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2 ayat ( 1) ; b. var iet as yang t idak dapat dibedakan secar a j elas dar i var iet as yang dilindungi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2 ayat ( 1) ;

( 3) Hak unt uk m enggunakan var iet as sebagaim ana yang dim aksud pada ayat ( 1) m eliput i kegiat an:

a. m em pr oduksi at au m em per banyak benih;

b. m enyiapkan unt uk t uj uan pr opagasi;

c. m engiklankan;

d. m enawar kan;

e. m enj ual at au m em per dagangkan;

f. m engekspor ;

g. m engim por ;

h. m encadangkan unt uk keper luan sebagaim ana dim aksud dalam but ir a, b, c, d, e, f, dan g.

( 4) Penggunaan hasil panen yang digunakan unt uk pr opagasi sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , yang ber asal dar i var iet as yang dilindungi, har us m endapat per set uj uan dar i pem egang hak PVT.

( 5) Penggunaan var iet as t ur unan esensial sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) , har us m endapat per set uj uan dar i pem egang hak PVT dan/ at au pem ilik var iet as asal dengan ket ent uan sebagai ber ikut :

a. var iet as t ur unan esensial ber asal dar i var iet as yang t elah m endapat hak PVT at au m endapat penam aan berdasarkan perat uran perundang- undangan yang ber laku dan bukan m erupakan variet as t urunan esensial sebelu m nya;

b. var iet as t er sebut pada dasar nya m em per t ahankan ekspr esi sifat - sifat esensial dar i var iet as asal, t et api dapat dibedakan secar a j elas dengan var iet as asal dar i sifat - sifat yang t im bul dar i t indakan penur unan it u sendir i;

c. var iet as t ur unan esensial sebagaim ana dim aksud pada but ir a dan but ir b dapat diper oleh dar i m ut asi alam i at au m ut asi induksi, var iasi som aklonal, seleksi individu t anam an, silang balik, dan t r ansfor m asi dengan r ekayasa genet ika dar i var iet as asal.

Var iet as asal unt uk m enghasilkan var iet as t ur unan esensial har us t elah diber i nam a dan didaft ar oleh Pem er int ah.

( 7) Ket ent uan penam aan, pendaft aran, dan penggunaan variet as sebagai var iet as asal unt uk var iet as t ur unan esensial sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 5) dan ayat ( 6) , ser t a inst ansi yang diber i t ugas unt uk m elaksanakannya, diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Pasal 7

( 1) Var iet as lokal m ilik m asyar akat dikuasai oleh Negar a. ( 2)

Penguasaan oleh Negar a sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dilaksanakan oleh Pem er int ah.

( 3) Pem er int ah ber kewaj iban m em ber ikan penam aan t er hadap var iet as lokal sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) .

( 4) Ket ent uan penam aan, pendaft aran, dan penggunaan variet as lokal sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , ayat ( 2) , dan ayat ( 3) , ser t a inst ansi yang diber i t ugas unt uk m elaksanakannya, diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Pasal 8

( 1) Pem ulia yang m enghasilkan var iet as sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5 ayat ( 2) dan ayat ( 3) ber hak unt uk m endapat kan im balan yang layak dengan m em per hat ikan m anfaat ekonom i yang dapat diper oleh dar i var iet as t er sebut .

I m balan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dapat dibayar kan:

a. dalam j um lah t er t ent u dan sekaligus;

b. berdasarkan persent ase;

c. dalam bent uk gabungan ant ar a j um lah t er t ent u dan sekaligus dengan hadiah at au bonus; at au

d. dalam bent uk gabungan ant ar a per sent ase dengan hadiah at au bonus, yang besar nya dit et apkan sendir i oleh pihak- pihak yang ber sangkut an.

( 3) Ket ent uan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) sam a sekali t idak m enghapuskan hak pem ulia unt uk t et ap dicant um kan nam anya dalam ser t ifikat pem ber ian hak PVT.

Pasal 9

( 1) Pem egang hak PVT ber kewaj iban:

a. m elaksanakan hak PVT- nya di I ndonesia;

b. m em bayar biaya t ahunan PVT;

c. m enyediakan dan m enunj ukkan cont oh benih var iet as yang t elah m endapat kan hak PVT di I ndonesia.

( 2) Dikecualikan dar i kewaj iban sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) but ir a, apabila pelaksanaan PVT t er sebut secar a t eknis dan/ at au ekonom is t idak layak dilaksanakan di I ndonesia.

Pengecualian sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) , hanya dapat diset uj ui Kant or PVT apabila diaj ukan per m ohonan t er t ulis oleh pem egang hak PVT dengan diser t ai alasan dan bukt i- bukt i yang diber ikan oleh inst ansi yang ber wenang.

Bagian Keenam Tidak Dianggap Sebagai Pelanggar an Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 10

( 1) Tidak dianggap sebagai pelanggar an hak PVT, apabila :

a. penggunaan sebagian hasil panen dar i var iet as yang dilindungi, sepanj ang t idak unt uk t uj uan kom er sial;

b. penggunaan var iet as yang dilindungi unt uk kegiat an penelit ian, pem uliaan t anam an, dan per akit an var iet as bar u;

c. penggunaan oleh Pem er int ah at as var iet as yang dilindungi dalam r angka kebij akan pengadaan pangan dan obat - obat an dengan m em per hat ikan hak- hak ekonom i dar i pem egang hak PVT.

( 2) Ket ent uan m engenai penggunaan oleh Pem erint ah at as variet as yang dilindungi sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) but ir c diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pem erint ah.

BAB I I I PERMOHONAN HAK PERLI NDUNGAN VARI ETAS TANAMAN

Bagian Per t am a Um um

Pasal 11

Per m ohonan hak PVT diaj ukan kepada Kant or PVT secara t er t ulis dalam bahasa I ndonesia dengan m em bayar biaya yang besar nya dit et apkan oleh Ment er i.

( 2) Surat perm ohonan hak PVT harus m em uat : ( 2) Surat perm ohonan hak PVT harus m em uat :

b. nam a dan alam at lengkap pem ohon;

c. nam a, alam at lengkap, dan kewar ganegar aan pem ulia ser t a nam a ahli war is yang dit unj uk;

d. nam a var iet as;

e. deskr ipsi var iet as yang m encakup asal- usul at au silsilah, cir i- cir i m or fologi, dan sifat - sifat pent ing lainnya;

f. gam bar dan/ at au fot o yang disebut dalam deskr ipsi, yang diper lukan unt uk m em per j elas deskr ipsinya.

( 3) Dalam hal per m ohonan hak PVT diaj ukan oleh:

a. or ang at au badan hukum selaku kuasa pem ohon har us diser t ai sur at kuasa khusus dengan m encant um kan nam a dan alam at lengkap kuasa yang ber hak;

b. ahli war is har us diser t ai dokum en bukt i ahli war is.

( 4) Dalam hal var iet as t r ansgenik, m aka deskr ipsinya har us j uga m encakup ur aian m engenai penj elasan m olekuler var iet as yang ber sangkut an dan st abilit as genet ik dar i sifat yang diusulkan, sist em r epr oduksi t et uanya, keber adaan ker abat liar nya, kandungan senyawa yang dapat m engganggu lingkungan, dan kesehat an m anusia ser t a car a pem usnahannya apabila t er j adi penyim pangan; dengan diser t ai sur at per nyat aan am an bagi lingkungan dan kesehat an m anusia dar i inst ansi yang ber wenang.

Ket ent uan m engenai per m ohonan hak PVT diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Pasal 12

( 1) Set iap perm ohonan hak PVT hanya dapat diaj ukan unt uk sat u var iet as. ( 2)

Per m ohonan hak PVT dapat diaj ukan oleh:

a. pem ulia;

b. or ang at au badan hukum yang m em peker j akan pem ulia at au yang m em esan var iet as dar i pem ulia;

c. ahli war is; at au

d. konsult an PVT. ( 3)

Per m ohonan hak PVT yang diaj ukan oleh pem ohon sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) but ir a, b, at au c yang t idak ber t em pat t inggal at au ber kedudukan t et ap di wilayah I ndonesia, har us m elalui Konsult an PVT di I ndonesia selaku kuasa.

Pasal 13

( 1) Konsult an PVT sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat ( 2) but ir d, har us:

a. t er daft ar di Kant or PVT;

b. m enj aga ker ahasiaan var iet as dan selur uh dokum en per m ohonan hak PVT, sam pai dengan t anggal dium um kannya perm ohonan hak PVT yang bersangkut an.

Ket ent uan m engenai syar at- syar at pendaft ar an sebagai konsult an PVT, diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Pasal 14

Selain per syar at an per m ohonan hak PVT sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 11, per m ohonan hak PVT dengan m enggunakan hak pr ior it as har us pula m em enuhi ket ent uan sebagai berikut :

a. diaj ukan dalam j angka wakt u 12 ( dua belas) bulan sej ak t anggal pener im aan pengaj uan per m ohonan hak PVT yang per t am a kali di luar I ndonesia;

b. dilengkapi salinan sur at per m ohonan hak PVT yang per t am a kali dan disahkan oleh yang ber wenang di negar a dim aksud pada but ir a paling lam bat t iga bulan;

c. dilengkapi salinan sah dokum en per m ohonan hak PVT yang per t am a di luar neger i;

d. dilengkapi salinan sah penolakan hak PVT, bila hak PVT t er sebut per nah dit olak.

( 2) Ket ent uan m engenai per m ohonan hak PVT dengan m enggunakan hak pr ior it as diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Bagian Kedua Pener im aan Per m ohonan Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 15

Per m ohonan hak PVT dianggap diaj ukan pada t anggal pener im aan sur at perm ohonan hak PVT oleh Kant or PVT dan t elah diselesaikannya pem bayar an biaya sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 11 ayat ( 1) .

( 2) Tanggal pener im aan sur at per m ohonan hak PVT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) adalah t anggal pada saat Kant or PVT m ener im a sur at per m ohonan hak PVT yang t elah m em enuhi syar at - ( 2) Tanggal pener im aan sur at per m ohonan hak PVT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) adalah t anggal pada saat Kant or PVT m ener im a sur at per m ohonan hak PVT yang t elah m em enuhi syar at -

( 3) Tanggal pener im aan sur at per m ohonan hak PVT dicat at dalam Daft ar Um um PVT oleh Kant or PVT.

Pasal 16

Apabila t er nyat a t erdapat kekurangan pem enuhan syarat - syar at sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 11 dan/ at au Pasal 14, Kant or PVT m em int a agar kekur angan t er sebut dipenuhi dalam wakt u t iga bulan t er hit ung sej ak t anggal pengir im an sur at per m ohonan pem enuhan kekurangan t ersebut oleh Kant or PVT.

( 2) Ber dasar kan alasan yang diset uj ui Kant or PVT, j angka wakt u sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dapat diper panj ang unt uk paling lam a t iga bulan at as per m int aan pem ohon hak PVT.

Pasal 17

Dalam hal t er dapat kekur angan kelengkapan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 16 ayat ( 1) , m aka t anggal pener im aan per m ohonan hak PVT sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 16 ayat ( 2) adalah t anggal dit er im anya pem enuhan kelengkapan t erakhir kekurangan t ersebut oleh Kant or PVT.

Pasal 18

Apabila kekur angan kelengkapan t idak dipenuhi dalam j angka wakt u sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 16 ayat ( 1) dan ayat ( 2) , Kant or PVT m em ber it ahukan secar a t er t ulis kepada pem ohon hak PVT bahwa per m ohonan hak PVT dianggap dit ar ik kem bali.

Pasal 19

Apabila unt uk sat u var iet as dengan sifat - sifat yang sam a t er nyat a diaj ukan lebih dar i sat u per m ohonan hak PVT, hanya per m ohonan yang t elah diaj ukan secar a lengkap t er lebih dahulu yang dapat dit er im a.

Per m ohonan hak PVT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) yang diaj ukan pada saat yang sam a, m aka Kant or PVT m em int a dengan sur at kepada pem ohon t er sebut unt uk ber unding guna m em ut uskan per m ohonan yang m ana diaj ukan dan m enyam paikan hasil keput usan it u kepada Kant or PVT selam bat - lam bat nya enam bulan t er hit ung sej ak t anggal pengir im an sur at t er sebut .

( 3) Apabila t idak t er capai per set uj uan at au keput usan di ant ar a pem ohon hak PVT at au t idak dim ungkinkan dilakukan per undingan at au hasil per undingan t idak disam paikan kepada Kant or PVT dalam wakt u yang dit ent ukan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) , m aka per m ohonan hak PVT t er sebut dit olak dan Kant or PVT m em ber it ahukan hal t er sebut secar a t er t ulis kepada pem ohon hak PVT t er sebut .

( 4) Apabila var iet as sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m enyangkut var iet as yang diaj ukan dengan hak pr ior it as, m aka yang dianggap sebagai t anggal pener im aan adalah t anggal pener im aan per m ohonan hak PVT yang per t am a kali diaj ukan di luar neger i.

Bagian Ket iga Perubahan Perm ohonan Hak Perlindungan Var iet as Tanam an

Pasal 20

Per m ohonan hak PVT dapat diubah sebelum dan selam a m asa pem er iksaan.

Per ubahan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dapat ber upa penam bahan at au pengur angan ur aian m engenai penj elasan sifat - sifat var iet as yang dim ohonkan hak PVT.

( 3) Perubahan per m ohonan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dianggap diaj ukan pada t anggal yang sam a dengan per m ohonan sem ula.

Bagian Keem pat Penar ikan Kem bali Per m ohonan Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 21

( 1) Sur at per m ohonan hak PVT dapat dit ar ik kem bali dengan m engaj ukan per m ohonan secar a t er t ulis kepada Kant or PVT.

( 2) Ket ent uan m engenai penarikan kem bali surat perm ohonan hak PVT diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Bagian Kelim a Lar angan Mengaj ukan Per m ohonan Hak Per lindungan Var iet as Tanam an dan Kewaj iban Menj aga Ker ahasiaan

Pasal 22

Selam a m asih t er ikat dinas akt if hingga selam a sat u t ahun sesudah pensiun at au ber hent i kar ena sebab apapun dar i Kant or PVT, pegawai Kant or PVT at au orang yang karena penugasannya bekerj a unt uk dan at as nam a Kant or PVT, dilar ang m engaj ukan per m ohonan hak PVT, m em per oleh hak PVT at au dengan car a apapun m em per oleh hak at au m em egang hak yang ber kait an dengan PVT, kecuali bila pem ilikan hak PVT it u diper oleh kar ena war isan.

Pasal 23

Ter hit ung sej ak t anggal pener im aan sur at perm ohonan hak PVT, seluruh pegawai di lingkungan Kant or PVT ber kewaj iban m enj aga ker ahasiaan var iet as dan selur uh dokum en per m ohonan hak PVT sam pai dengan t anggal dium um kannya per m ohonan hak PVT yang ber sangkut an.

BAB I V PEMERI KSAAN

Bagian Per t am a Pengum um an Perm ohonan Hak Perlindungan Var iet as Tanam an

Pasal 24

( 1) Kant or PVT m engum um kan perm ohonan hak PVT yang t elah m em enuhi ket ent uan Pasal 11 dan/ at au Pasal 14 ser t a t idak dit ar ik kem bali.

Pengum um an sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dilakukan selam bat - lam bat nya:

a. enam bulan set elah t anggal pener im aan per m ohonan hak PVT;

b. 12 ( dua belas) bulan set elah t anggal pener im aan per m ohonan hak PVT dengan hak pr ior it as.

Pasal 25

( 1) Pengum um an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 24 ayat ( 2) ber langsung selam a enam bulan dan dilakukan dengan: ( 1) Pengum um an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 24 ayat ( 2) ber langsung selam a enam bulan dan dilakukan dengan:

b. m enem pat kan dalam Ber it a Resm i PVT. ( 2)

Tanggal m ulai dium um kannya per m ohonan hak PVT dicat at oleh Kant or PVT dalam Daft ar Um um PVT.

Pasal 26

Pengum um an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 24 ayat ( 2) dilakukan dengan m encant um kan:

a. nam a dan alam at lengkap pem ohon hak PVT at au pem egang kuasa;

b. nam a dan alam at lengkap pem ulia;

c. t anggal pengaj uan per m ohonan hak PVT at au t anggal, nom or dan negar a t em pat per m ohonan hak PVT yang per t am a kali diaj ukan dalam hal per m ohonan hak PVT dengan hak pr ior it as;

d. nam a var iet as;

e. deskr ipsi var iet as;

f. deskr ipsi yang m em uat infor m asi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal

11 ayat ( 4) unt uk var iet as t r ansgenik.

Pasal 27

Kant or PVT m enyediakan t em pat yang khusus unt uk m em ber ikan kesem pat an kepada anggot a m asyar akat yang ber kepent ingan unt uk m elihat dokum en per m ohonan hak PVT yang dium um kan.

Pasal 28

( 1) Selam a j angka wakt u pengum um an, set iap or ang at au badan hukum set elah m em per hat ikan pengum um an per m ohonan hak PVT dapat m engaj ukan secar a t er t ulis pandangan at au keber at annya at as per m ohonan hak PVT yang ber sangkut an dengan m encant um kan alasannya.

( 2) Dalam hal t er dapat pandangan at au keber at an sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , Kant or PVT seger a m engir im kan salinan sur at yang berisikan pandangan at au keberat an t ersebut kepada yang m engaj ukan perm ohonan hak PVT.

( 3) Pem ohon hak PVT ber hak m engaj ukan secar a t er t ulis sanggahan dan penj elasan t erhadap pandangan at au keberat an t ersebut kepada Kant or PVT.

Kant or PVT m enggunakan pandangan, keber at an, dan sanggahan ser t a penj elasan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 3) Kant or PVT m enggunakan pandangan, keber at an, dan sanggahan ser t a penj elasan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 3)

Bagian Kedua Pem er iksaan

Pasal 29

( 1) Per m ohonan pem er iksaan subst ant if at as per m ohonan hak PVT har us diaj ukan ke Kant or PVT secar a t er t ulis selam bat - lam bat nya sat u bulan set elah ber akhir nya m asa pengum um an dengan m em bayar biaya pem er iksaan t er sebut .

Besar nya biaya pem er iksaan subst ant if dit et apkan oleh Ment er i.

Pasal 30

( 1) Pem er iksaan subst ant if dilakukan oleh Pem er iksa PVT, m eliput i sifat kebaruan, keunikan, keser agam an, dan kest abilan var iet as yang dim ohonkan hak PVT.

Dalam m elaksanakan pem er iksaan, Kant or PVT dapat m em int a bant uan ahli dan/ at au fasilit as yang diper lukan t er m asuk infor m asi dar i inst it usi lain baik di dalam neger i m aupun di luar neger i.

( 3) Pem er iksa PVT dan pej abat sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) waj ib m enj aga ker ahasiaan var iet as yang diper iksanya.

( 4) Ket ent uan m engenai t at a car a pem er iksaan, kualifikasi Pem er iksa PVT dan pej abat sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , ayat ( 2) , dan ayat ( 3) diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Pasal 31

Pem er iksa PVT ber kedudukan sebagai pej abat fungsional yang diangkat oleh Ment er i ber dasar kan syar at - syarat t ert ent u.

( 2) Kepada Pem er iksa PVT diber ikan j enj ang dan t unj angan fungsional di sam ping hak lainnya sesuai dengan per at ur an per undang- undangan yang ber laku.

Pasal 32

( 1) At as hasil lapor an pem er iksaan PVT, apabila var iet as yang dim ohonkan hak PVT t er nyat a m engandung ket idakj elasan at au kekur angan kelengkapan yang dinilai pent ing, Kant or PVT ( 1) At as hasil lapor an pem er iksaan PVT, apabila var iet as yang dim ohonkan hak PVT t er nyat a m engandung ket idakj elasan at au kekur angan kelengkapan yang dinilai pent ing, Kant or PVT

( 2) Pem ber it ahuan hasil pem er iksaan har us secar a j elas dan r inci m encant um kan hal- hal yang dinilai t idak j elas at au kekur angan kelengkapan yang dinilai pent ing ber ikut j angka wakt u unt uk m elakukan per baikan dan per ubahan.

( 3) Apabila set elah pem ber it ahuan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) , pem ohon hak PVT t idak m em ber ikan penj elasan at au t idak m em enuhi kekur angan kelengkapan t er m asuk m elakukan per baikan at au perubahan t erhadap perm ohonan yang t elah diaj ukan, Kant or PVT berhak m enolak perm ohonan hak PVT t ersebut .

Bagian Ket iga Pem ber ian at au Penolakan Per m ohonan Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 33

( 1) Kant or PVT har us m em ut uskan unt uk m em ber i at au m enolak per m ohonan hak PVT dalam wakt u selam bat - lam bat nya 24 ( dua puluh em pat ) bulan t er hit ung sej ak t anggal per m ohonan pem er iksaan subst ant if sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 29 ayat ( 1) .

( 2) Apabila diper lukan per panj angan wakt u pem er iksaan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , Kant or PVT har us m em ber it ahukan kepada pem ohon hak PVT dengan diser t ai alasan dan penj elasan yang m endukung perpanj angan t ersebut .

Pasal 34

( 1) Apabila lapor an t ent ang hasil pem er iksaan at as var iet as yang dim ohonkan hak PVT yang dilakukan oleh Pem er iksa PVT m enyim pulkan bahwa var iet as t er sebut sesuai dengan ket ent uan dalam undang- undang ini, Kant or PVT m em ber it ahukan secar a r esm i per set uj uan pem ber ian hak PVT unt uk var iet as yang ber sangkut an kepada pem ohon hak PVT.

( 2) Hak PVT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) diber ikan dalam bent uk Ser t ifikat hak PVT.

( 3) Hak PVT yang t elah diber ikan, dicat at dalam Daft ar Um um PVT dan dium um kan dalam Ber it a Resm i PVT.

( 4) Kant or PVT dapat m em ber ikan salinan dokum en PVT kepada anggot a m asyar akat yang m em er lukan dengan m em bayar biaya.

Pasal 35

Apabila per m ohonan hak PVT dan/ at au hasil pem er iksaan yang dilakukan oleh Pem er iksa PVT m enunj ukkan bahwa per m ohonan t ersebut t idak m em enuhi ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2, Pasal 11 dan/ at au Pasal 14, m aka Kant or PVT m enolak perm ohonan hak PVT t ersebut dan m em berit ahukan penolakan secara t er t ulis kepada pem ohon hak PVT.

( 2) Surat penolakan perm ohonan hak PVT harus dengan j elas m encant um kan pula alasan dan per t im bangan yang m enj adi dasar penolakan ser t a dicat at dalam Daft ar Um um PVT.

( 3) Pem ber ian hak PVT at au penolakan per m ohonan hak PVT dium um kan oleh Kant or PVT dengan car a yang sam a seper t i halnya pengum um an per m ohonan hak PVT.

( 4) Ket ent uan m engenai pem ber ian at au penolakan per m ohonan hak PVT ber ikut bent uk dan isinya diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Bagian Keem pat Per m ohonan Banding

Pasal 36

( 1) Per m ohonan banding dapat diaj ukan t er hadap penolakan per m ohonan hak PVT yang ber kait an dengan alasan dan dasar per t im bangan m engenai hal- hal yang ber sifat subst ant if, sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2, Pasal 28, dan Pasal 32.

( 2) Per m ohonan banding diaj ukan secar a t er t ulis oleh pem ohon hak PVT at au kuasa hukum nya kepada Kom isi Banding PVT diser t ai ur aian secar a lengkap keber at an t er hadap penolakan per m ohonan hak PVT ber ikut alasannya selam bat - lam bat nya t iga bulan sej ak t anggal pengir im an sur at penolakan per m ohonan hak PVT dengan t em busan kepada Kant or PVT.

( 3) Alasan banding har us t idak m er upakan alasan at au penyem pur naan per m ohonan hak PVT yang dit olak.

( 4) Kom isi Banding PVT m er upakan badan khusus yang diket uai secar a t et ap oleh seor ang ket ua m er angkap anggot a dan ber ada di depart em en.

( 5) Anggot a Kom isi Banding PVT ber j um lah ganj il dan sekur ang- kur angnya t iga or ang, t er dir i at as beber apa ahli di bidang yang diper lukan dan pem er iksa PVT senior yang t idak m elakukan ( 5) Anggot a Kom isi Banding PVT ber j um lah ganj il dan sekur ang- kur angnya t iga or ang, t er dir i at as beber apa ahli di bidang yang diper lukan dan pem er iksa PVT senior yang t idak m elakukan

( 6) Ket ua dan anggot a Kom isi Banding PVT diangkat dan diber hent ikan oleh Ment eri.

Pasal 37

Apabila j angka wakt u per m ohonan banding sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 36 ayat ( 2) t elah lewat t anpa adanya per m ohonan banding, m aka penolakan per m ohonan hak PVT dianggap dit er im a oleh pem ohon hak PVT dan keput usan penolakan t er sebut dicat at dalam Daft ar Um um PVT.

Pasal 38

( 1) Per m ohonan banding m ulai diper iksa oleh Kom isi Banding PVT selam bat - lam bat nya t iga bulan sej ak t anggal pener im aan per m ohonan banding PVT.

( 2) Keput usan Kom isi Banding PVT ber sifat final. ( 3)

Dalam hal Kom isi Banding PVT m enyet uj ui per m ohonan banding, Kant or PVT waj ib m elaksanakan keput usan Kom isi Banding dan m encabut penolakan hak PVT yang t elah dikeluar kan.

Apabila Kom isi Banding PVT m enolak per m ohonan banding, Kant or PVT segera m em berit ahukan penolakan t ersebut .

Pasal 39

Susunan or ganisasi, t at a ker j a Kom isi Banding PVT, t at a car a per m ohonan dan pem er iksaan banding, ser t a penyelesaiannya diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

BAB V PENGALI HAN PERLI NDUNGAN VARI ETAS TANAMAN

Bagian Per t am a Pengalihan Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 40

( 1) Hak PVT dapat ber alih at au dialihkan kar ena:

a. pewar isan;

b. hibah; b. hibah;

d. per j anj ian dalam bent uk akt a not ar is; at au

e. sebab lain yang dibenar kan oleh undang- undang. ( 2)

Pengalihan hak PVT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) but ir a, b, dan c har us diser t ai dengan dokum en PVT ber ikut hak lain yang ber kait an dengan it u.

Set iap pengalihan hak PVT waj ib dicat at kan pada Kant or PVT dan dicat at dalam Daft ar Um um PVT dengan m em bayar biaya yang besar nya dit et apkan oleh Ment er i.

Syar at dan t at a car a pengalihan hak PVT diat ur lebih lanj ut oleh Pem er int ah.

Pasal 41

Pengalihan hak PVT t idak m enghapus hak pem ulia unt uk t et ap dicant um kan nam a dan ident it as lainnya dalam Ser t ifikat hak PVT yang ber sangkut an ser t a hak m em per oleh im balan.

Bagian Kedua Lisensi

Pasal 42

( 1) Pem egang hak PVT ber hak m em ber i lisensi kepada or ang at au badan hukum lain ber dasar kan sur at per j anj ian lisensi.

( 2) Kecuali j ika diper j anj ikan lain, m aka pem egang hak PVT t et ap boleh m elaksanakan sendir i at au m em ber i lisensi kepada pihak ket iga lainnya.

Kecuali j ika diper j anj ikan lain, m aka lingkup lisensi sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m eliput i sat u at au beber apa kegiat an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat ( 3) , ber langsung selam a j angka wakt u lisensi diber ikan dan ber laku unt uk selur uh wilayah Negar a Republik I ndonesia.

Pasal 43

( 1) Per j anj ian lisensi har us dicat at kan pada Kant or PVT dan dim uat dalam Daft ar Um um PVT dengan m em bayar biaya yang besar nya dit et apkan oleh Ment eri.

( 2) Dalam hal per j anj ian lisensi t idak dicat at kan di Kant or PVT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , m aka per j anj ian lisensi t er sebut t idak m em punyai akibat hukum t er hadap pihak ket iga.

Ket ent uan m engenai per j anj ian lisensi diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pem erint ah.

Bagian Ket iga Lisensi Waj ib

Pasal 44

( 1) Set iap or ang at au badan hukum , set elah lewat j angka wakt u 36 ( t iga puluh enam ) bulan t er hit ung sej ak t anggal pem ber ian hak PVT, dapat m engaj ukan per m int aan Lisensi Waj ib kepada Pengadilan Neger i unt uk m enggunakan hak PVT yang ber sangkut an.

Per m ohonan Lisensi Waj ib hanya dapat dilakukan dengan alasan bahwa:

a. hak PVT yang ber sangkut an t idak digunakan di I ndonesia sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 9;

b. hak PVT t elah digunakan dalam bent uk dan car a yang m er ugikan kepent ingan m asyar akat .

Pasal 45

Lisensi Waj ib m er upakan lisensi unt uk m elaksanakan suat u hak PVT yang diber ikan oleh Pengadilan Neger i set elah m endengar konfir m asi dar i pem egang hak PVT yang ber sangkut an dan ber sifat t er buka.

Pasal 46

( 1) Selain kebenar an alasan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 44 ayat ( 2) , Lisensi Waj ib hanya dapat diber ikan apabila:

a. Pem ohon dapat m enunj ukkan bukt i yang m eyakinkan bahwa yang ber sangkut an m em punyai kem am puan dan fasilit as unt uk m enggunakan sendiri hak PVT t ersebut sert a t elah berusaha m engam bil langkah- langkah unt uk m endapat kan lisensi dar i pem egang hak PVT at as dasar per syar at an dan kondisi yang waj ar , t et api t idak ber hasil.

b. Pengadilan Neger i m enilai bahwa hak PVT t er sebut dapat dilaksanakan di I ndonesia dan ber m anfaat bagi m asyar akat .

( 2) Pem er iksaan at as per m ohonan Lisensi Waj ib dilakukan oleh Pengadilan Neger i dalam suat u per sidangan dengan m endengar kan pendapat ( 2) Pem er iksaan at as per m ohonan Lisensi Waj ib dilakukan oleh Pengadilan Neger i dalam suat u per sidangan dengan m endengar kan pendapat

( 3) Lisensi Waj ib diber ikan unt uk j angka wakt u yang t idak lebih lam a dar i hak PVT.

Pasal 47

Apabila ber dasar kan bukt i ser t a pendapat sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 46 ayat ( 1) dan ayat ( 2) Pengadilan Neger i m em per oleh keyakinan bahwa belum cukup j angka wakt u bagi pem egang hak PVT unt uk m enggunakannya secar a kom er sial di I ndonesia, Pengadilan Neger i dapat m enet apkan penundaan unt uk sem ent ar a wakt u pr oses per sidangan t er sebut at au m enolaknya.

Pasal 48

( 1) Pelaksanaan Lisensi Waj ib diser t ai dengan pem bayar an r oyalt i oleh pem egang Lisensi Waj ib kepada pem egang hak PVT.

( 2) Besar nya r oyalt i yang har us dibayar kan dan t at a car a pem bayar annya dit et apkan Pengadilan Neger i.

( 3) Penet apan besar nya r oyalt i dilakukan dengan m em per hat ikan t at a car a yang lazim digunakan dalam per j anj ian lisensi PVT at au per j anj ian lain yang sej enis.

Pasal 49

Dalam put usan Pengadilan Neger i m engenai pem ber ian Lisensi Waj ib dicant um kan hal- hal sebagai ber ikut :

a. alasan pem ber ian Lisensi Waj ib;

b. bukt i t er m asuk ket er angan at au penj elasan yang diyakini unt uk dij adikan dasar pem ber ian Lisensi Waj ib;

c. j angka wakt u Lisensi Waj ib;

d. besar nya r oyalt i yang har us dibayar kan pem egang Lisensi Waj ib kepada pem egang hak PVT dan t at a car a pem bayar annya;

e. syar at ber akhir nya Lisensi Waj ib dan hal yang dapat m em bat alkannya;

f. Lisensi Waj ib sem at a- m at a digunakan unt uk m em enuhi kebut uhan pasar di dalam neger i;

g. lain- lain yang diper lukan unt uk m enj aga kepent ingan pihak yang ber sangkut an secar a adil.

Pasal 50

( 1) Pem egang Lisensi Waj ib ber kewaj iban m encat at kan Lisensi Waj ib yang dit er im anya pada Kant or PVT dan dicat at dalam Daft ar Um um PVT.

Lisensi Waj ib yang t elah dicat at kan, secepat nya dium um kan oleh Kant or PVT dalam Ber it a Resm i PVT.

( 3) Lisensi Waj ib bar u dapat dilaksanakan set elah dicat at kan dalam Daft ar Um um PVT dan pem egangnya t elah m em bayar r oyalt i.

( 4) Pelaksanaan Lisensi Waj ib dianggap sebagai pelaksanaan hak PVT.

Pasal 51

At as perm ohonan pem egang hak PVT Pengadilan Negeri set elah m endengar pem egang Lisensi Waj ib dapat m em bat alkan Lisensi Waj ib yang sem ula diber ikannya apabila:

a. alasan yang dij adikan dasar bagi pem ber ian Lisensi Waj ib t idak ada lagi;

b. pener im a Lisensi Waj ib t er nyat a t idak m elaksanakan Lisensi Waj ib t er sebut at au t idak m elakukan usaha per siapan yang sepant asnya unt uk seger a m elaksanakannya;

c. pener im a Lisensi Waj ib t idak lagi m enaat i syar at dan ket ent uan lainnya, t er m asuk kewaj iban m em bayar r oyalt i.

( 2) Pem er iksaan at as per m ohonan pem bat alan Lisensi Waj ib dilakukan oleh Pengadilan Neger i dalam suat u per sidangan dengan m endengar kan pendapat t enaga ahli dar i Kant or PVT.

( 3) Dalam hal Pengadilan Neger i m em ut uskan pem bat alan Lisensi Waj ib, selam bat - lam bat nya 14 ( em pat belas) har i sej ak t anggal put usan, Pengadilan Neger i waj ib m enyam paikan salinan put usan t er sebut kepada Kant or PVT unt uk dicat at dalam Daft ar Um um PVT dan dium um kan dalam Ber it a Resm i PVT.

Kant or PVT waj ib m em ber it ahukan pencat at an dan pengum um an sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) kepada pem egang hak PVT, pem egang Lisensi Waj ib yang dibat alkan, dan Pengadilan Neger i yang m em ut uskan pem bat alan selam bat - lam bat nya 14 ( em pat belas) har i sej ak Kant or PVT m ener im a salinan put usan Pengadilan Neger i t ersebut .

Pasal 52

( 1) Lisensi Waj ib ber akhir kar ena:

a. selesainya jangka waktu yang ditetapkan dalam pem beriannya;

b. dibatalkan atau dalam hal pem egang Lisensi Wajib m enyerahkan kem bali lisensi yang diper olehnya kepada Kant or PVT sebelum j angka wakt u t er sebut ber akhir .

( 2) Kant or PVT m encat at Lisensi Waj ib yang t elah ber akhir j angka wakt unya dalam buku Daft ar Um um PVT, m engum um kan dalam Ber it a Resm i PVT, dan m em ber it ahukannya secar a t er t ulis kepada pem egang hak PVT ser t a Pengadilan Neger i yang m em ut uskan pem ber iannya.

Pasal 53

Bat al at au ber akhir nya Lisensi Waj ib sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 51 dan Pasal 52 ber akibat pulihnya pem egang hak PVT at as hak PVT yang ber sangkut an.

Pasal 54

( 1) Lisensi Waj ib t idak dapat dialihkan kecuali j ika dilakukan ber sam aan dengan pengalihan kegiat an at au bagian kegiat an usaha yang m enggunakan hak PVT yang ber sangkut an at au kar ena pewar isan.

( 2) Lisensi Waj ib yang ber alih t et ap t er ikat oleh syar at pem ber iannya dan dicat at dalam Daft ar Um um PVT.

Pasal 55

Ket ent uan m engenai Lisensi Waj ib diat ur lebih lanj ut dengan Per at ur an Pem er int ah.

BAB VI BERAKHI RNYA HAK PERLI NDUNGAN VARI ETAS TANAMAN

Bagian Per t am a Um um

Pasal 56

Hak PVT ber akhir kar ena:

a. ber akhir nya j angka wakt u; a. ber akhir nya j angka wakt u;

c. pencabut an.

Bagian Kedua Ber akhir nya Jangka Wakt u Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 57

Hak PVT ber akhir dengan ber akhir nya j angka wakt u per lindungan var iet as sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4.

( 2) Kant or PVT m encat at ber akhir nya hak PVT dalam Daft ar Um um PVT dan m engum um kannya dalam Ber it a Resm i PVT.

Bagian Ket iga Pem bat alan Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 58

( 1) Pem bat alan hak PVT dilakukan oleh Kant or PVT. ( 2)

Hak PVT dibat alkan apabila set elah hak diber ikan t er nyat a:

a. syar at - syar at kebar uan dan/ at au keunikan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2 ayat ( 2) dan/ at au ayat ( 3) t idak dipenuhi pada saat pem ber ian hak PVT;

b. syar at - syar at keser agam an dan/ at au st abilit as sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2 ayat ( 4) dan/ at au ayat ( 5) t idak dipenuhi pada saat pem ber ian hak PVT;

c. hak PVT t elah diber ikan kepada pihak yang t idak ber hak. ( 3)

Hak PVT t idak dapat dibat alkan dengan alasan- alasan di luar alasan- alasan yang dit et apkan pada ayat ( 2) .

Pasal 59

Dengan dibat alkannya hak PVT, m aka sem ua akibat hukum yang ber kait an dengan hak PVT hapus t er hit ung sej ak t anggal diber ikannya hak PVT, kecuali apabila dit ent ukan lain dalam put usan Pengadilan Neger i.

Kant or PVT m encat at put usan pem bat alan hak PVT dalam Daft ar Um um PVT dan m engum um kannya dalam Ber it a Resm i PVT.

Bagian Keem pat Pencabut an Hak Per lindungan Var iet as Tanam an

Pasal 60

( 1) Pencabut an hak PVT dilakukan oleh Kant or PVT. ( 2)

Hak PVT dicabut ber dasar kan alasan:

a. pem egang hak PVT t idak m em enuhi kewaj iban m em bayar biaya t ahunan dalam j angka wakt u enam bulan;

b. syar at / cir i- cir i dar i var iet as yang dilindungi sudah ber ubah at au t idak sesuai lagi dengan ket ent uan dalam Pasal 2;

c. pem egang hak PVT t idak m am pu m enyediakan dan m enyiapkan cont oh benih var iet as yang t elah m endapat kan hak PVT;

d. pem egang hak PVT t idak m enyediakan benih var iet as yang t elah m endapat kan hak PVT; at au

e. pem egang hak PVT m engaj ukan perm ohonan pencabut an hak PVT- nya, ser t a alasannya secar a t er t ulis kepada Kant or PVT.

Pasal 61

( 1) Dengan dicabut nya hak PVT, hak PVT ber akhir t er hit ung sej ak t anggal pencabut an hak t ersebut .

Kant or PVT m encat at put usan pencabut an hak PVT dalam Daft ar Um um PVT dan m engum um kannya dalam Ber it a Resm i PVT.

Pasal 62

Dalam hal hak PVT dicabut sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 60, apabila pem egang hak PVT t elah m em ber ikan lisensi m aupun Lisensi Waj ib kepada pihak lain dan pem egang lisensi t er sebut t elah m em bayar r oyalt i secar a sekaligus kepada pem egang hak PVT, pem egang hak PVT ber kewaj iban m engem balikan r oyalt i dengan m em per hit ungkan sisa j angka wakt u penggunaan lisensi m aupun Lisensi Waj ib.

BAB VI I BI AYA

Pasal 63

( 1) Unt uk kelangsungan ber lakunya hak PVT, pem egang hak PVT waj ib m em bayar biaya t ahunan.

( 2) Unt uk set iap pengaj uan per m ohonan hak PVT, per m int aan pem er iksaan, pet ikan Daft ar Um um PVT, salinan sur at PVT, salinan ( 2) Unt uk set iap pengaj uan per m ohonan hak PVT, per m int aan pem er iksaan, pet ikan Daft ar Um um PVT, salinan sur at PVT, salinan

( 3) Ket ent uan m engenai besar biaya, per syar at an dan t at a car a pem bayar an biaya sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) diat ur lebih lanj ut oleh Ment er i.

BAB VI I I PENGELOLAAN PERLI NDUNGAN VARI ETAS TANAMAN

Pasal 64

( 1) Unt uk pengelolaan PVT dibent uk Kant or PVT. ( 2)

Pengelolaan PVT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dilakukan dengan m em per hat ikan kewenangan inst ansi lain sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang berlaku.

( 3) Kant or PVT m enyelenggar akan adm inist r asi, dokum ent asi, pem er iksaan, dan pelayanan infor m asi PVT.

Pasal 65

( 1) Dalam m elaksanakan pengelolaan PVT, Kant or PVT bert anggung j awab kepada Ment er i.

( 2) Ment er i m em bent uk kom isi, yang keanggot aannya t er dir i dar i par a pr ofesional dan ber sifat t idak t et ap, yang ber fungsi m em ber ikan per t im bangan t ent ang pengelolaan PVT sesuai dengan kebut uhan dan per kem bangan PVT.

BAB I X HAK MENUNTUT

Pasal 66

( 1) Jika suat u hak PVT diber ikan kepada or ang at au badan hukum selain or ang at au badan hukum yang sehar usnya ber hak at as hak PVT sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5, m aka or ang at au badan hukum yang berhak t ersebut dapat m enunt ut ke Pengadilan Neger i.

( 2) Hak m enunt ut sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) ber laku sej ak t anggal diber ikan Ser t ifikat hak PVT.

( 3) Salinan put usan at as t unt ut an sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) oleh Panit er a Pengadilan Neger i seger a disam paikan kepada Kant or PVT unt uk selanj ut nya dicat at dalam Daft ar Um um PVT dan dium um kan dalam Ber it a Resm i PVT.

Pasal 67

Pem egang hak PVT at au pem egang lisensi at au pem egang Lisensi Waj ib ber hak m enunt ut gant i r ugi m elalui Pengadilan Neger i kepada siapapun yang dengan sengaj a dan t anpa hak m elakukan per buat an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6.

( 2) Tunt ut an gant i r ugi yang diaj ukan t er hadap per buat an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat ( 3) hanya dapat dit er im a apabila t er bukt i var iet as yang digunakan sam a dengan var iet as yang t elah diber i hak PVT.

( 3) Put usan Pengadilan Negeri t ent ang t unt ut an sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) oleh Panit er a Pengadilan Neger i yang ber sangkut an seger a disam paikan kepada Kant or PVT unt uk selanj ut nya dicat at dalam Daft ar Um um PVT dan dium um kan dalam Ber it a Resm i PVT.

Pasal 68