Pengembangan Aplikasi Respons Sms Dan Panggilan Telepon Menggunakan Android Text To Speech Dan Proximity Sensor Bagi Pengemudi Mobil
Vol. 1, No. 8, Juni 2017, hlm. 688-696 http://j-ptiik.ub.ac.id
Pengembangan Aplikasi Respons Sms Dan Panggilan Telepon
Text To Speech Dan Proximity Sensor BagiMenggunakan Android 1 Pengemudi Mobil 2 3 Mariani , Herman Tolle , Mahardeka Tri Ananta
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 3 Email: 125150200111060@mail.ub.ac.id, deka@ub.ac.id
Abstrak
Penggunaan smartphone dalam merespons SMS dan panggilan telepon pada saat mengemudi dapat menyebabkan kehilangan konsentrasi sehingga meningkatkan risiko kecelakaan ketika mengemudi. Banyak penelitian yang menggunakan speech recognition dalam membantu pengemudi merespons SMS dan telepon. Namun dengan sistem respons menggunakan speech recognition tersebut dapat mudah terpengaruh dengan gangguan suara dari jalan raya atau suara kendaraan sehingga akan sangat sulit untuk menerima respons suara dari pengguna. Maka dalam penelitian ini dikembangkan metode untuk menerima respons dari pengguna menggunakan proximity sensor untuk meningkatkan akurasi dalam menerima respons. Dalam penelitian ini juga digunakan sistem Android Text to Speech (TTS) untuk membacakan notifikasi SMS dan telepon masuk karena metode ini dapat berjalan dengan baik pada kondisi offline. Sistem dirancang untuk memudahkan pengguna memilih pesan dan mengirimkan SMS dengan modul keyword. Selanjutnya dilakukan pengujian tingkat usability aplikasi secara keseluruhan menggunakan System Usability Scale (SUS) Questionnaire dengan kriteria usability yang dinilai berupa
efficiency dan satisfaction. Hasil penelitian menunjukkan nilai keseluruhan SUS sebesar 76 yang
mengindikasikan bahwa aplikasi respons SMS dan telepon ini secara keseluruhan memiliki tingkat usability yang baik.
Kata Kunci: Android TTS, Proximity, SMS, Usability, SUS
Abstract
The use of smartphone in response to incoming message and incoming call while driving may cause
the loss of concentration thus increasing the risk of accidents when driving. Many researches had been
conducted are using speech recognition to help the driver responds to incoming message and incoming
call. However, the response system which using speech recognition can be easily affected by noise
disturbance from the road or the vehicle noise so it will be very difficult to receive voice response from
the user. So in this research developed a method to receive a response from the user using a proximity
sensor to improve accuracy. In this research also used the Android Text to Speech (TTS) system to read
aloud incoming message notifications and incoming call for this method to work well in the offline
condition. The system is designed to allow users to select message and send message with the keyword
module. Furthermore, usability testing for application is conducted using the System Usability Scale
(SUS) Questionnaire with usability criteria assessed in the form of efficiency and satisfaction. The result
showed an overall SUS value of 76, which indicates that this application as a whole has a good usability.
Keywords: Android TTS, Proximity, Incoming Message, Usability, SUS
panggilan telepon pada saat mengemudi dapat
1. PENDAHULUAN
meningkatkan gangguan mengemudi, contohnya ketika pengguna harus menyentuh ikon kecil di
Short Message Service (SMS) dan panggilan
layar untuk mengirim pesan, sementara hal itu telepon merupakan fitur yang penting dan sering memungkinkan pengguna kehilangan digunakan pada smartphone. Namun dilihat dari konsentrasi yang meningkatkan risiko aspek keamanan, pengoperasian smartphone kecelakaan (Admane dan Jasutkar, 2014). untuk digunakan mengirim SMS atau menerima
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
688
Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2008 oleh American Automobile Association melaporkan bahwa 14,1% dari semua pengemudi dan 48,5% dari pengemudi berusia 18-24 mengakui bahwa mereka mengirim pesan text saat mengemudi. Studi naturalistik penggunaan ponsel juga menunjukkan bahwa gangguan pengemudi meningkatkan risiko kecelakaan sebanyak 2,8-5 kali (Klauer et al., 2006).
Dalam penelitian yang bejudul “Mobile-
respons pengguna. Oleh Karena itu, penelitian ini berfokus pada pemanfaatan proximity sensor sebagai salah satu media untuk menerima respons pengguna terutama dalam mengirim pesan SMS secara offline, serta Text to Speech untuk pembacaan notifikasi SMS dan telepon.
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya diperlukan sebuah penelitian untuk melakukan pengembangan respons terhadap notifikasi SMS dan panggilan masuk menggunakan TTS dan proximity sensor yang nantinya mempermudah pengguna mobil dalam berinteraksi dengan smartphone untuk melakukan respons panggilan telepon maupun SMS ketika mengemudikan mobil dan mengurangi gangguan ketika mengemudi. Maka dibuatlah skripsi berjudul “Pengembangan Aplikasi Respons SMS dan Panggilan Telepon Menggunakan Android Text to Speech dan
Proximity Sensor bagi Pengemudi Mobil”.
Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat membantu pengemudi mobil merespons SMS dan panggilan telepon ketika mengemudi dan mempermudah tugas yang harus dilakukan selanjutnya terhadap SMS dan panggilan telepon masuk, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kecelakaan saat berkendara.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Free Driving with Android Phones: Sistem Design and Performance Evaluation
untuk menginisiasi speech recognition. Pada penelitian ini akan mengembangkan penggunaan
”, Khalil et
al. (2012) mengemukakan sebuah ide mengenai
manajemen pengiriman SMS bagi pengemudi mobil menggunakan Google voice recognition
engine. Aplikasi ini memberikan alternatif yang
efisien dan aman untuk dalam penggunaan
keyboard dengan menyediakan fitur pengenalan suara yang disediakan oleh API Android.
proximity sensor lebih luas lagi dalam menerima
touch " menggunakan proximity sensor hanya
Mengingat pentingnya masalah ini untuk diatasi, ada beberapa penelitian yang menggunakan berbagai metode untuk mempermudah pengendara mobil dalam berinteraksi dengan smartphone. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Khalil et
accelerometer sensor untuk diteksi kecelakaan
al. ( 2012) mengajukan sistem pengiriman pesan
menggunakan API pengenalan suara Google Android untuk mengirim SMS. Penelitian lainnya berjudul “Speech to Text and
Accelerometer based Smart Phone Interaction System
” oleh Admane dan Jasutkar (2014) mengajukan sistem no-touch pada aplikasi dengan memanfaatkan proximity sensor untuk mengaktifkan
Text to Speech
(TTS),
serta Speech to Text (STT) yang digunakan pengguna ingin menelepon ke kontak tertentu dalam daftar kontak. Penelitian lainnya oleh Santoso (2016) menerapkan library Pocketsphinx untuk STT dan TTS bawaan Android untuk notifikasi SMS dan panggilan masuk.
didasari oleh penelitian Admane dan Jasutkar (2014) yang mengajukan ide mekanisme "no-
Penggunaan library Pocketsphinx untuk
Speech to Text sudah cukup baik untuk
memroses respons suara dari pengguna. Namun penelitian Santoso (2016) yang menggunakan
library Pocketsphinx pada modul STT
mengungkapkan bahwa masih perlu dilakukan peningkatan akurasi dalam mengenali suara pengguna. Pada penelitian yang dilakukan Khalil et al. (2012) juga mengungkapkan bahwa penggunaan library Pocketsphinx memiliki tingka trata-rata Word Success Rate(WSR) yang cukup rendah yaitu 49.2% pada lingkungan dengan tingkat kebisingan tinggi. Mengingat aplikasi ini akan digunakan pada lingkungan yang memungkinkan adanya interupsi dari suara kendaraan di jalan raya dan mesin mobil maka diperlukan media penerima respons penguna yang tidak terpengaruh oleh gangguan suara yaitu proximity sensor. Digunakannya proximity
sensor untuk menerima respons pengguna
Pengguna tidak perlu menggunakan keyboard untuk memasukkan isi pesan namun hanya berbicara untuk mengetik SMS lalu akan secara otomatis ditulis dan dikirim. Pada rancangan sistem terdapat keywords module yang memungkinkan pengguna dapat menampilkan daftar semua kata kunci, menambahkan, mengedit, menghapus atau mengirim kata kunci. Terdapat messaging module yang memungkinkan pengguna dapat melihat inbox mereka, mengirim pesan, dan membalas pesan yang diterima. Selanjutnya terdapat Sistem-user
dialog module bertujuan untuk membimbing
resources yang harus dimuat sebelum mesin
Indonesia yang mudah didapatkan. Selain untuk memberikan notifikasi, Android TTS digunakan untuk memberikan instruksi respons yang tepat untuk pengguna.
language-spesific resource untuk Bahasa
panggilan telepon. Android TTS digunakan karena dapat berjalan pada kondisi offline dan
Broadcast Receiver menerima adanya SMS atau
Pada aplikasi yang akan dikembangkan menggunakan Android TTS untuk memberikan notifikasi SMS dan telepon masuk ketika
Sumber: (Android Developer, 2009)
Kode 1 Kode untuk menjalankan TTS untuk membacakan suatu teks menggunakan method speak().
4 String myText1 = "Did you sleep well?"; String myText2 = "I hope so, because it's time to wake up."; tts.speak(myText1, TextToSpeech.QUEUE_FLUSH, null); tts.speak(myText2, TextToSpeech.QUEUE_ADD, null);
3
2
1
Dalam mengatur penggunaan Bahasa mana yang akan digunakan diperlukan locale yang dapat melakukan spesifikasi penggunaan bahasa. Dengan menggunakan method speak() seperti dalam Kode 1, maka teks yang terdapat pada variabel myText1 dan myText2 dapat diubah menjadi suara.
Sejumlah perangkat android memiliki keterbatasan kapasitas penyimpanan data untuk menyimpan language-spesific resource. Sehingga sebelum menggunakan TTS engine perlu untuk memeriksa ketersedian sumber daya Bahasa. API pada Android Text to Speech memungkinkan aplikasi mengetahui ketersediaan file Bahasa dan dapat mengunduh hingga melakukan instalasi.
TTS mulai untuk “berbicara” (Android Developers Blog, 2009).
Android Text to Speech (TTS) merupakan fitur yang dirilis pada versi 1.6. TTS memungkinkan perangkat Android untuk “mengucapkan” teks bahasa yang berbeda. TTS perlu mengetahui bahasa yang akan diucapkan, karena logat setiap Bahasa berbeda. Misalnya untuk kata “paris” yang akan berbeda bila diucapkan dalam Bahasa Perancis dan Inggris. Oleh karena itu suara dan kamus yang dibutuhkan TTS bersifat language-specific
pengguna untuk membalas pesan tanpa perlu melihat telepon.
2.2.1 Android Text to Speech
Aplikasi yang akan dikembangkan membutuhkan language-specific resources untuk Bahasa Indonesia dan TTS engine yang digunakan adalah Android TTS. TTS pada aplikasi ini diperlukan untuk mengonversikan teks yang berisi perintah respons untuk pengguna dan notifikasi SMS & panggilan telepon menjadi speech yang dapat didengarkan oleh pengguna.
dependent (Rachma et al., 2011).
Bagian converter teks ke fonem dapat melakukan konversi dari kalimat dalam suatu Bahasa tertentu yang masih berbentuk teks menjadi kode fonem, durasi dan pitch yang merupakan rangkaian kode-kode bunyi. Bagian ini membutuhkan pengembangan secara lengkap yang disesuaikan khusus untuk bahasa tertentu karena text to phoneme bersifat sangat language
converter fonem ke ucapan (phoneme to speech).
Umumnya TTS dapat diartikan sebagai sistem yang dapat mengubah text menjadi ucapan. Terdapat dua bagian penting dari TTS yaitu teks ke fonem (text to phoneme) dan
sebagai pemroses respons pengguna. Pada penelitian ini dilakukan pengujian fungsionalitas yang menunjukkan bahwa sistem telah memenuhi kriteria spesifikasi kebutuhan fungsional.
Speech Recognition
(2016). Aplikasi tersebut memanfaatkan TTS sebagai pembaca notifikasi SMS dan panggilan masuk menggunakan Android TTS serta penggunaan
Recognition agar fungsi STT bisa berjalan secara offline dilakukan pada penelitian Santoso
Pemanfaatan library Pocketsphinx Speech
menggunakan proximity sensor, TTS dan sistem STT yang digunakan untuk memberi notifikasi pesan masuk. Desain sistem pada penelitian tersebut terdiri dari berbagai modul, yaitu; modul pembaca proximity, modul scanning & pembaca accelerometer, modul TTS & STT, modul pembuat SMS dan panggilan, modul integrasi facebook API, dan modul pembaca panggilan & SMS.
smartphone bagi pengemudi mobil yang
Penelitian yang dilakukan oleh Admane dan Jasutkar (2014) merancang suatu sistem untuk
2.2 Text to Speech
2.3 Sensor Proximity
dari penelitian yang dilaksanakan oleh Sharfina dan Santoso (2016). Penelitian tersebut menerjemahkan dan mengadaptasi SUS asli ke versi Indonesia yang dapat diandalkan. Pertanyaan yang digunakan untuk mengukur usability ditunjukkan pada Tabel 1.
3. METODOLOGI
10. Saya perlu membiasakan diri terlebih dahulu sebelum menggunakan aplikasi ini.
9. Saya merasa tidak ada hambatan dalam menggunakan aplikasi ini.
8. Saya merasa aplikasi ini membingungkan.
7. Saya merasa orang lain akan memahami cara menggunakan aplikasi ini dengan cepat.
6. Saya merasa ada banyak hal yang tidak konsisten (tidak serasi) pada aplikasi ini.
5. Saya merasa fitur-fitur aplikasi ini berjalan dengan semestinya.
4. Saya membutuhkan bantuan dari orang lain atau teknisi dalam menggunakan aplikasi ini.
3. Saya merasa aplikasi ini mudah untuk digunakan.
2. Saya merasa aplikasi ini rumit untuk digunakan.
1. Saya berpikir akan menggunakan aplikasi ini lagi.
Tabel 1 Pertanyaan pada Kuesioner SUS No. Pertanyaan
questionnaire versi Indonesia yang dihasilkan
Sensor proximity memancarkan medan elektromagnetik atau sinar radiasi elektromagnetik misalnya inframerah, dan mencari perubahan pada medan dan mengembalikan sinyal (Admane dan Jasutkar, 2014).
” apabila memiliki skor SUS pada range 71-100 (Bangor et al, 2009). Penelitian ini menggunakan SUS
Skor SUS dapat menunjukkan tingkat penerimaan pengguna pada aplikasi atau sistem berdasarkan tingkat usability. Sebuah sistem termasuk pada kategori “Not Acceptable” bila skor SUS berada pada range 0-50, Skor SUS pada range 51-70 termasuk kategori “Marginal”, sedangkan suatu sistem berada pada kategori Acceptable
SUS questionnaire terdiri dari 10 pernyataan dimana masing-masing pernyataan disediakan lima pilihan jawaban untuk responden; dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Kuesioner ini dibuat oleh John Brooke pada tahun 1986. SUS telah menjadi standar industri dalam mengukur tingkat usability dengan referensi lebih dari 1300 artikel dan publikasi. SUS juga merupakan salah satu kuesioner yang paling umum digunakan untuk menilai usability (Lewis, 2006).
2.5 System Usability Scale (SUS) Questionnaire
Penentuan jumlah partisipan/responden dalam pengujian usability ini berdasarkan penelitian Faulkner (2003) yang mengusulkan aturan untuk sampel yang optimal dalam melakukan pengujian usability yaitu 10 responden. Karena ukuran sampel dari sepuluh peserta kemungkinan besar akan mengungkapkan minimal 80% dari masalah usability. Oleh karena itu penelitian ini melibatkan 10 responden untuk melakukan pengujian usability dengan menggunakan SUS Questionnaire.
tugas, dalam kisaran tertentu dari skenario lingkungan (Shackel, 1981).
support ), untuk memenuhi kisaran tertentu dari
fungsional manusia untuk menggunakan produk dengan mudah dan efektif dengan kisaran yang spesifik dari pengguna, setelah diberikan pelatihan tertentu dan dukungan pengguna (user
2.4 Usability Testing Usability merupakan kemampuan dalam hal
atau dua kali mendekatkan tangan untuk menjawab SMS/telepon.
sensor untuk menolak menjawab SMS/telepon
Pada Aplikasi ini proximity sensor sangat dibutuhkan untuk mempermudah pengguna memberikan respons berupa “Ya” atau “tidak” dengan mendekatkan tangan ke sensor. Misalnya ketika aplikasi membacakan notifikasi SMS atau panggilan telepon, pengguna cukup melambaikan tangan satu kali ke proximity
Beberapa proximity sensor mengembalikan nilai biner yang mewakili "dekat" atau "jauh". Biasanya, nilai jauh adalah nilai > 5 cm, tetapi hal ini dapat bervariasi dari sensor ke sensor. Jangkauan maksimum sensor dapat diketahui dengan menggunakan method getMaximumRange() (Android Developers Blog, 2009).
Penelitian ini merupakan penelitian implementatif-pengembangan dan akan menghasilkan rancang bangun aplikasi respons SMS dan panggilan telepon bagi pengemudi mobil berbasis Android. Proses utama dalam pelaksanaan penelitian ini terdiri dari studi literatur, analisis dan perancangan, implementasi dan pengujian, serta pengambilan kesimpulan dan saran. Serangkaian proses sistematis yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini ditunjukkan secara rinci dalam Gambar 1.
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
Memilih keyword Dekatkan tangan ke sensor sebanyak nomor urutan keyword yang dipilih.
1 Membalas SMS
2 Menolak membalas SMS
1 Setuju mengirimkan SMS
2 Menolak mengirimkan SMS
1 Mengulangi pilih Keyword
3 Memilih Keyword Mode Hafal Keyword Proses Respons pengguna
Memilih Keyword Mode Default Proses Respons pengguna Memilih keyword Aplikasi membacakan keyword lalu kemudian disediakan waktu 5 detik setelah keyword dibacakan untuk melambaikan tangan 1 kali ke sensor untuk memilih keyword yang baru saja dibacakan.
2 Menolak telepon
2. Modul respons panggilan dan SMS merupakan modul yang menangani respons dari pengguna agar dapat mengirimkan SMS dan menerima panggilan telepon. Modul pembaca notifikasi panggilan dan SMS merupakan komponen yang melakukan manajemen pembacaan notifikasi terhadap pesan dan panggilan masuk sistem ini memanfaatkan Android TTS.
3. Modul keywords merupakan komponen yang bertanggung jawab dalam mengelola keywords dari pengguna. Terdapat empat fitur dalam modul ini yaitu pengguna dapat melihat daftar
keywords, menambahkan, menghapus, dan
mengedit keywords. Dalam sistem ini menggunakan penyimpanan Android SQLite
Database
untuk menyimpan daftar keywords dan detail pesan.
1 Mengakhiri telepon
Menerima telepon
4. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Gambaran Umum Sistem
Tabel 2 Perintah yang Dijalankan Aplikasi Berdasarkan Respons Proximity Sensor
Gambaran umum aplikasi aplikasi respons SMS dan Panggilan telepon menggunakan
proximity sensor bagi pengemudi mobil dapat
dilihat dalam Gambar 2. Ketika aplikasi ini dijalankan maka proses background untuk pengecekan SMS dan panggilan masuk dijalankan. Pembacaan notifikasi panggilan masuk dan SMS masuk menggunakan TTS. Agar pengguna dapat merespons SMS maupun panggilan masuk dan memberi command, digunakan proximity sensor. Aplikasi ini menyediakan fitur untuk mempermudah pengguna mengisi kalimat yang akan menjadi jawaban SMS sesuai dengan keywords yang sudah ditentukan. Pada aplikasi ini terdapat beberapa modul, yaitu:
1. Modul pembaca proximity sensor dapat membaca command dari pengguna. lalu akan diterjemahkan sebagai suatu respons dan sistem akan melakukan tugas sesuai dengan respons yang dibaca. Rancangan respons yang diterima oleh proximity sensor ditampilkan pada Tabel 2 yang menunjukkan proses yang akan dikerjakan oleh aplikasi ketika mendapat respons berupa berapa kali pangguna mendekatkan tangan ke
proximity sensor. Contohnya ketika aplikasi
telah selesai membacakan notifikasi telepon maka ketika proximity service menerima respons pengguna yang mendekatkan tangan ke sensor 1 kali maka aplikasi akan menerima telepon.
Custom Respons 1 Proses Respons pengguna
3 Custom Respons 2 Proses Respons pengguna
Menerima telepon
2 Mengakhiri telepon
1 Membalas SMS
1 Menolak membalas SMS
2 Setuju mengirimkan SMS
1 Menolak mengirimkan SMS
2 Mengulangi pilih Keyword
1 Menolak telepon
Gambar 2 Gambaran Umum Aplikasi
untuk menunggu dan membaca respons pengguna melalui proximity sensor agar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pada saat aplikasi mendeteksi adanya perubahan event pada proximity sensor, maka dilakukan pengecekan terhadap nilai event.values[0].
. Namun bila detik=1 maka dilakukan pengecekan berapa kali pengguna memberi respons ke proximity sensor. Selanjutnya data tersebut digunakan untuk menentukan perintah pengguna sehingga aplikasi akan mengeksekusi perintah sesuai dengan yang diinginkan pengguna. Flowchart perancangan pembacaan respons pengguna terdapat dalam Gambar 4.
proximity sensor
mundur jika nila detik belum bernilai 1 maka akan kembali mengulangi proses pembacaan
count down . Lalu pada saat mulai perhitungan
Setiap nearCount bernilai 1 selanjutnya akan menginisialisasi TIME_LIMIT yang akan digunakan sebagai waktu awal perhitungan
proximity sensor.
Apabila nilai tersebut adalah 0 berarti proximity sensor mendeteksi adanya benda di dekat sensor. Oleh karena itu setiap nilai event.values[0] sama dengan 0 akan dilakukan increment pada nilai nearCount yang berguna untuk mengetahui berapa kali pengguna mendekatkan tangan ke
service digunakan untuk mengatur aplikasi
4.2 Diagram Use Case Diagram use case
berjalan pada background aplikasi yang memungkinkan aplikasi dapat membaca data dari proximity sensor. Sedangkan counter
service dan counter service. Proximity service
Pada tahap awal akan dilakukan pengaktifan service yang dibutuhkan dalam pembacaan respons pengguna yaitu proximity
4.3 Algoritma
Gambar 3 Use Case Diagram Kebutuhan Fungsional
kebutuhan fungsional sistem dan terdapat 1 aktor yaitu pengguna yang terlibat dalam mengakses aplikasi.
use case yang masing-masing mewakili
menggambarkan dengan jelas hubungan antara use case, aktor dan sistem. Pada use case dapat diketahui fungsi-fungsi yang ada pada sistem yang dibuat sesuai dengan kebutuhan fungsional agar semua kebutuhan aktor dengan sistem yang dibangun dapat terpenuhi. Dalam Gambar 3 Digambarkan mengenai use case diagram aplikasi dengan 7
Gambar 4 Flowchart Perancangan Pembacaan Respons Pengguna Melalui Proximity Sensor Pengguna Perangkat bergerak Aplikasi respon SMS dan telepon Data base OSAndroid getKeyword uc Use Case Diagram Kebutuhan Fungsional Pengguna Mendengarkan Notifikasi SMS dan Panggilan Telepon Merespon panggilan telepon Merespon SMS Mengedit Setelan Aplikasi Mengelola Keyw ord Memilih Isi Pesan Mendengarkan Panduan Penggunaan Aplikasi «extend»
5. IMPLEMENTASI fungsional (Black-box), pengujian compatibility
dan pengujian usability. Sedangkan untuk Pada tahap implementasi dilakukan analisis juga terdiri dari 3 analisis, yaitu: analisis berdasarkan perancangan yang telah dibuat pengujian fungsional (Black-box), analisis sebelumnya. Langkah pertama dalam pengujian compatibility dan analisis pengujian implementasi yaitu mengimplementasikan basis usability. data pada ditunjukkan dalam Kode 2.
String sql = "create table 6.1 Pengujian Fungsional. keyword( namaKeyword text null,
Pengujian fungsional berguna untuk
isiPesan text null);"; Log.d("Data", "onCreate: " + mengetahui fungsi pada sistem yang dibangun sql);
sesuai dengan kebutuhan dan fungsi yang benar.
db.execSQL(sql);
Pada proses pengujian fungsional, menggunakan teknik pengujian black box. Pengujian ini
Kode 2 Perintah SQLite Membuat Tabel Keyword
dilakukan dengan membuat kasus uji fungsional yang berdasarkan skenario use case. Pada proses Selanjutnya implementasi kode program analisis pengujian fungsional ini didapat hasil dibuat berdasarkan rancangan class diagram, bahwa seluruh kebutuhan fungsional berstatus
sequence diagram, dan rancangan antarmuka
valid karena berjalan sesuai dengan hasil yang yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi diharapkan. antarmuka yang telah dilakukan dapat dilihat dalam Gambar 5.
6.2 Pengujian Non-Fungsional.
Pengujian non-fungsional dilakukan dengan pengujian compatibility dan usability pada aplikasi perangkat bergerak.
6.2.1 Pengujian Compatibility.
Pengujian compatibility digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi yang ada dalam aplikasi dapat berjalan pada beberapa versi dari
(a) Halaman (b) Halaman (c) Halaman
sistem operasi android yaitu API android versi
Utama Respons SMS Setting
4.2, API android versi 4.3, API android versi 5.0, API android versi 6.0.
6.2.2 Pengujian Usability
Pengujian usability dilakukan dengan menggunakan SUS questionnaire dan metode skala Likert digunakan untuk mendapatkan
feedback dari para responden. Sebanyak 10 butir pertanyaan diajukan kepada 10 responden.
Melalui pengujian usability, setiap responden
(d) Halaman (f) Halaman
melakukan simulasi mengendarai mobil namun
Kelola Panduan Aplikasi dengan kondisi mobil tidak berjalan. Setelah itu Keywords
responden mencoba semua fitur yang ada pada aplikasi. Kemudian responden diminta untuk
Gambar 5 Implementasi Antarmuka
melakukan penilaian dengan memberi tanda
checklist pada salah satu angka penilaian skala
6. PENGUJIAN DAN ANALISIS likert pada tiap pertanyaan. SUS questionnaire
menggunakan 10 butir pertanyaan untuk Pengujian yang dilakukan pada sistem ini mengukur perilaku individu dengan merespons 5 dimaksudkan untuk mengetahui apakah aplikasi poin pilihan pada setiap butir pertanyaan, sangat atau sistem yang telah dibangun berjalan sesuai setuju (SS), setuju (S), tidak memutuskan/netral spesifikasi kebutuhan fungsional dan
(N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju nonfungsional. Tahap ini dijelaskan dalam 2 sub (STS). Berikut hasil pengujian usability dapat bab, yaitu pengujian dan analisi. Terdapat 3 jenis dilihat pada Tabel 3. pengujian yang akan dilakukan, yaitu: pengujian
Tabel 3 Hasil Rekapitulasi dan Perhitungan Skor SUS
92.5 R9
4
4
4
4
4
2
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
2
1
62.5 R7
4
4
4
3
4
4
4
4
4
1
90.0 R8
4
1
Res pon den Pernyataan Skor SUS P
efficiency dan satisfaction menunjukkan rata-
Berdasarkan hasil analisis perancangan, implementasi dan pengujian yang dilakukan, maka diambil kesimpulan bahwa rancangan aplikasi perangkat bergerak respons SMS dan telepon menggunakan android TTS dan
proximity sensor bagi pengemudi mobil telah
sesuai dengan spesifikasi kebutuhan yang telah dianalisis.
Implementasi menggunakan android TTS dan proximity sensor pada aplikasi telah berhasil diterapkan. Sehingga aplikasi dapat memproses respons pengguna terkait dengan notifikasi SMS dan telepon yang telah diterima.
Berdasarkan hasil pengujian fungsional menunjukkan bahwa semua fitur atau kebutuhan fungsional telah sesuai dengan yang dibutuhkan. Hasil uji kompatibilitas menunjukkan aplikasi dapat berjalan pada sistem operasi android v4.2 (Jelly Bean ) hingga android v6.0 (Marshmallow).
Tingkat usability dari aplikasi berdasarkan aspek pengujian usability menggunakan metode SUS questionnaire yang meliputi aspek
rata sebesar 76 yang mengindikasikan bahwa aplikasi memiliki tingkat usability yang baik. Selain itu, berdasarkan pemaparan alasan yang diberikan responden terhadap custom pengaturan. Didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna lebih nyaman menggunakan custom 1.
Nilai SUS yang didapatkan berdasarkan nilai rata-rata skor keseluruhan dari semua jawaban yang diberikan oleh responden adalah
Pengembangan aplikasi respons SMS dan panggilan telepon bagi pengemudi mobil selanjutnya dapat dilakukan dengan penelitian terhadap range waktu untuk menunggu respons pengguna ke proximity sensor. Hal ini perlu untuk meningkatkan kemudahan dalam pemberian respons ke aplikasi oleh pengguna dan mengurangi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh pengguna ketika memberi respons. Selain itu pengembangan dapat dilakukan dengan menambahkan berbagai jenis pengaturan untuk menerima respons pengguna. Agar meningkatkan fleksibilitas sistem respons aplikasi melalui media proximity sensor.
Admane, M.P. dan Jasutkar, R., 2014. Speech to
Text and Accelerometer based Smart Phone Interaction Sistem , ICICES 2014,
S.A. Engineering College, Chennai, Tamil Nadu, India. American Automobile Association, 2008. Cell
Phones and Driving . Tersedia di:
[Diakses
76. Dengan demikian berdasarkan hasil penghitungan rata-rata skor SUS dari seluruh responden adalah aplikasi telah layak dan di terima. Karena aplikasi berada pada kategori “Acceptable” berdasarkan Acceptability Range yang diberikan pada skor SUS dengan rentang nilai 70-100.
= 760 10 =
80.0 R10
3
4
1
2
2
3
1
2
Rata − rata skor SUS = ℎ ℎ ℎ
3
1
55.0 TOTAL SKOR SUS 760
76 Tabel 3 merupakan hasil rekapitulasi dan perhitungan skor SUS dari seluruh responden.
Setiap skor yang diberikan pada suatu item pernyataan berkisar antara 0 sampai 4. Setelah mendapatkan nilai total dari setiap nilai kontribusi item pernyataan maka selanjutnya total skor kontribusi tersebut dikalikan dengan 2.5 untuk mendapatkan nilai usability dari setiap responden.
Total skor SUS didapatkan dari menjumlahkan seluruh skor SUS dari sepuluh responden dan didapatkan total skor sebesar 760. Selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata skor SUS yang didapatkan dari keseluruhan skor SUS dibagi dengan banyaknya jumlah responden.
3
3
3
3
1
2
65.0 R2
4
3
3
4
2
3
4
4
4
3
87.5 R3
3
4
2
7 P
1 P
2 P
3 P
4 P
5 P
6 P
8 P
4
9 P
10 R1
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
2
3
72.5 R6
4
2
2
3
82.5 R5
1
4
4
4
3
3
3
4
1
72.5 R4
3
3
4
4
3
3
4
RATA-RATA SKOR SUS
DAFTAR PUSTAKA
7. KESIMPULAN
23 Februari 2016 ] Usability Scale (SUS),
Android Developer. 2009, An Introduction to
Text-to-Speech in Android. Tersedia di: <
https://android- developers.googleblog.com/2009/09/intr oduction-to-text-to-speech-in.html> [Diakses 26 Juni 2016] Bangor, A., Kortum, P., Miller, J., 2009.
Determining What Individual SUS Scores Mean: Adding an Adjective Rating Scale ,
Journal of Usability Studies, Vol. 4. Brooke, J., 1996. SUS: a "quick and dirty"
usability scale Taylor and Francis.
Faulkner, L., 2003. Beyond the five-user
assumption: Benefits of increased sample sizes in usability testing, Behavior
Research Methods, Instruments and Computers, vol. 35(3), pp 379-383. Khalil, R.T., Khalifeh, A.F., Darabkh, K.A.,
2012. Mobile-Free Driving with Android
Phones: Sistem Design and Performance th Evaluation ,
9 International Multi- conference on sistems, Signal, and Devices. Klauer, S.G., Dingus, T.A., Neale, V.L.,
Sudweeks, J.D., Ramsey, D.J., 2006. The
Impact of Driver Inattention on Near- Crash/Crash Risk: An Analysis Using the 100-Car Naturalistic Driving Study Data (No. HS-810 594).
Lewis, J.R., 2006. System Usability Testing.
IBM Software Group. Rachma, H.D., Rugmiaga, Z., Huda, M., 2011.
Pembuatan Text-To-Speech Sysnthesis Sistem Untuk Penutur Berbahasa Indonesia , The 13th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011), pp. 311-313.
Santoso, E., A., 2015. Pengembangan Aplikasi
Notifikasi SMS Dan Panggilan Telepon Menggunakan Android Text to Speech Dan Pocketsphinx Speech Recognition Untuk Pengguna Berkendara , Universitas
Brawijaya. Shackel, B., 1981.
The concept of usability. Proceedings of IBM Software
and Information Usability Symposium, Poughkeepsie, New York, USA. Sharfina, Z., dan Santoso, H., B., 2016. An
Indonesian Adaptation of the System