TI032-1 PERANCANGAN HR SCORECARD PADA PT.B
PERANCANGAN HR SCORECARD PADA PT.B
1) 2) 3) 1,2,3)Rina Fitriana , Nurlailah Badariah , Eris Ernawati. ,
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas TrisaktiE-ma
Abstrak
adalah sistem pengukuran yang mengkaitkan sumber daya manusia dengan strategi danHR Scorecard
kinerja organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan model pengukuran
kinerja strategis dengan Human Resources Scorecard pada Departemen Human Resources di PT B.
Metodologi yang digunakan adalah adalah merumuskan Strategi dengan menggunakan Matriks
SWOT, Perancangan Balance Scorecard dan Perancangan HR Scorecard. Hasil dari Perancangan HR
Scorecard pada PT. B didapat strategi Human Resource dan dari hasil pengukuran didapat strategi
tersebut dianggap layak, dengan nilai pengukuran 2.944 yang berarti cukup baik.Kata kunci: SWOT, Balance Scorecard, HR Scorecard Pendahuluan
Dalam suatu perusahaan, tidak hanya bahan baku dan mesin yang harus diperhatikan, tetapi juga sumber daya manusianya karena SDM merupakan bagian penting dalam berjalannya proses produksi. PT B Indonesia merupakan salah satu perusahaan tire yang sangat memperhatikan kualitas produk. Untuk menciptakan suatu produk yang berkualitas maka sumber daya manusianya juga harus berkualitas. Departemen Human Resources bertanggung jawab atas segala pengaturan sumber daya manusia, peranan departemen ini sangat penting dalam pencapaian visi dan misi perusahan. Oleh sebab itu dibutuhkan sistem pengukuran kinerja yang sistematis dan terarah sesuai dengan visi misi perusahaan.
Permasalahan yang timbul di Departemen Human Resources pada perusahaan ini adalah belum dimilikinya suatu sistem pengukuran kinerja karyawan yang komprehensif yang menyediakan indicator pengukuran bagi kontribusi sumber daya manusia terhadap kinerja perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan sistem pengukuran kinerja strategis dengan Human Resources Scorecard pada Departemen Human Resources di PT B.
Studi Pustaka
Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT Matriks) adalah alat untuk rnencocokan yang penting untuk membantu manajer mangernbangkan empat tipe strategi: SO (kekuatan-peluang), WO (Kelemahan-Peluang), ST (Kekuatan-Ancaman), WT (Kelemahan- Ancaman). Mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian paling sulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik. (David,2006)
Balanced Scorecard merupakan suatu metode penilaian yang mencakup empat perspektif
untuk mengukur kinerja perusahaan, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Kaplan dan Norton, 2001) Becker mengemukakan, bahwa HR Scorecard adalah sistem pengukuran yang mengkaitkan sumber daya manusia dengan strategi dan kinerja organisasi, sehingga pada akhirnya akan mampu mengelola sumber daya manusia sebagai asset yang paling penting, dan sangat besar kontribusinya terhadap perusahaan sehingga memberi kesadaran mengenai konsekuensi keputusan investasi sumber daya manusia, sehingga investasi dapat dilakukan secara tepat arah dan tepat jumlah. (Becker, et.al 2001)
Model dasar bagaimana menyambungkan strategi MSDM dan tindakan dengan strategi bisnis adalah dengan membuat formulasi strategi bisnis, mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja, menformulasi kebijakan strategi dan aktivitas Human Resource dan mengembangkan pengukuran HR Scorecard secara detail. (Dessler,2009)
Kepentingan dari Fungsi SDM dapat diukur apa yang dihasilkannya, menggunakan pengukuran dengan hasil yang jelas seperti peningkatan pemikiran pekerja, kompetensi, dan perilaku kritis karyawan (Beatty,2003)
Metodologi Penelitian Metodologi penelitian HR Scorecard dapat dilihat pada Gambar berikut. Studi Pendahuluan START Tidak adanya sistem pengukuran kinerja yang Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian komperensif Studi Pustaka Data Internal : yang strategis dengan menggunakan metode Human Melakukan perancangan sistem pengukuran kinerja Pengumpulan Data: Resource Scorecard ●jumlah karyawan terpenuhi ●jumlah karyawan yang mendapatkan sanksi ●jumlah keluhan karyawan terhadap Departemen HRD ●jumlah keluhan departemen lain terhadap Departemen HRD ●jumlah mangkir karyawan ●Data turnover karyawan ●Persentase ketepatan waktu pengiriman ●Jumlah produk cacat ●data pelatihan yang dilakukan ●Jumlah Produksi Data eksternal: ●faktor teknologi ●faktor sosial ●faktor politik ●analisis lingkungan Industri ●faktor ekonomi Perancangan Balanced Scorecard Perumusan Strategi (SWOT) Perancangan HR Scorecard Pengukuran HR Scorecard Analisa Model HR Scorecard Kesimpulan dan Saran END
Gambar 1. Metodologi Penelitian HR Scorecard
Hasil dan Pembahasan Analisa internal PT B
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisa internal diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan. Dari hasil analisa internal didapatkan kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Analisa eksternal PT B
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan yang berkaitan dengan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Dilihat dari beberapa faktor seperti social, ekonomi, politik, teknologi dan analisis lingkungan industrinya. Dari hasil analisa eksternal didapatkan peluang dan ancaman perusahaan.
Dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dapat dibuat matriks SWOTnya. Berikut adalah gambar Matriks SWOT.
SWOT 3. Memiliki variasi produk ban untuk berbagai melakukan beberapa pekerjaan diluar 2.Jaringan distribusi yang luas dari dalam spesifikasi yang setara.
1. Popularitas merek produk dibanding
negeri sampai mancanegara.
produsen ban lainnya. dibandingkan dengan produsen ban lain untukSTRENGTHS (S)
jenis mobil. spesifikasi pekerjaan yang seharusnya. 3. Kondisi yang mengharuskan karyawan dapat 1. Jenjang karir cenderung tidak jelas. 2. Harga produk relatif tinggi bila WEAKNESSES (W)
4. Ketersediaan bahan baku inti terjamin karena
perusahaan memiliki perkebunan karet sendiri. yang menyebabkan motivasi dan semangat 5. Senantiasa melakukan inovasi dalam kerja mereka berkurang.produksi ban.
4. Kurangnya penghargaan terhadap karyawan 5. Sering terjadi stop produksi dikarenakan mesin mengalami kerusakan. 3. Kondisi jalanan dibeberapa kota di Indonesia 2. Pembelian kendaraan bermotor di Indonesia 4. Belum diterapkannya regulasi pemerintah 1. Semakin berkembangnya pasar yang semakin memburuk. jaringan distribusi luas. (S1,S2,O2) (W3,W5,O2) OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO semakin meningkat. lingkungan. (S1,S3,S5,O1,O3) Internasional. Utara, dan NTB. (S1,S2,S3,O2,O3) karyawan agar lebih termotivasi dalam4. Meningkatkan kapasitas produksi ban untuk
1. Mendirikan TOMO didaerah Papua, Maluku
2. Memproduksi ban yang berorientasi ramah bekerja.(W1,W4,O1,O2) 3. Kemudahan memperoleh ban karena maintenance pada lini produksi secara berkala. 3. Memproduksi ban yang tagguh diberbagai 1. Penerapan sistem pemberian reward untuk 2. Meningkatkan sistem control dan tentang pembatasan jumlah kendaraan memenuhi permintaan produsen mobil. medan jalan. (W2,O3) TREATHS (T) bermotor. (S1,S3,S4,O2,O4)STRATEGI ST
4. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap (W1,W2,W3,W4,T1) menawarkan produk dengan harga yang lebih 3. Terdapat ban Bridgestone rekondisi yang 1. Masuknya pesaing baru ke pasar yang 2. Meningkatnya harga minyak dunia. (W3,W5,T1,T2) dijual bebas dipasaran. kualitas ban. rendah.mengenai product knowledge. (S1,S3,T3,T4)
otomotif untuk meningkatkan citra produk.
1. Meningkatkan promosi diberbagai event
3. Melakukan sistem peramalan terhadap
2. Adanya sosialisasi kepada konsumen
jumlah produksi. (S2,T2)
(S1,S2,S3,T1,T4)
2. Mengadakan training dan gathering secara 1. Investasi mesin-mesin baru pada lini STRATEGI WT produksi tertentu. berkala.Gambar 2. Matriks SWOT PT.B
Perancangan Balanced Scorecard
Perancangan Balanced Scorecard PT B berawal dengan menjabarkan misi, kebijakan perusahaan dan merumuskan strategi organisasi berdasarkan kondisi lingkungan internal dan hubungan eksternal perusahaan ke dalam 4 perspektif. Misi perusahaan: “Menyumbangkan masyarakat dengan produk mutu tinggi” Strategi Perusahaan:
a. Menghasilkan produk bermutu tinggi
b. Meningkatkan mutu kinerja karyawan
c. Meningkatkan efisiensi produksi
d. Memperluas jaringan distribusi Kebijakan perusahaan:
a. Perusahaan mengetahui dengan cepat setiap gejala perubahan tentang produk yang dibutuhkan pasar dengan mengecek ke lapangan dengan segera.
b. Perusahaan mengembangkan teknologi baru sesuai permintaan pasar.
c. Perusahaan membentuk sistem pengontrolan mutu produk untuk menjaga agar mutunya tetap tinggi untuk menjamin kepuasan pelanggan.
d. Perusahaan memenuhi kebutuhan pasar dengan menyuplai produk tepat waktu.
e. Perusahaan membentuk program pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. Penentuan tujuan strategis kedalam 4 perspektif berdasarkan misi, kebijakan dan strategi perusahaan.
STRATEGI PT B STRATEGI BERDASARKAN ANALISA SWOT PT B TUJUAN STRATEGIS PT B PERSPEKTIF Mendirikan TOMO di daerah Papua, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Barat Meningkatkan Pendapatan Perusahaan Kemudahan memperoleh ban karena Memproduksi ban yang berorientasi jaringan distribusi luas ramah lingkungan Meningkatkan pengembalian Investasi KEUANGAN Menghasilkan produk bermutu tinggi untuk memenuhi permintaan produsen Meningkatkan kapasitas produksi ban Penerapan system pemberian reward untuk karyawan agar lebih termotivasi dalam bekerja. mobil. Mempertahankan Hubungan dengan Meningkatkan Mutu Pelayanan Terhadap Pelanggan Pelanggan PELANGGAN Meningkatkan mutu kinerja Meningkatkan efesiensi karyawan produksi maintenance pada lini produksi secara Meningkatkan system control dan Memproduksi ban yang tangguh diberbagai medan jalan. berkala. Pencapaian Target Produksi untuk Memenuhi Kebutuhan Pelanggan PROSES BISNIS INTERNAL Memperluas jaringan distribusi Adanya sosialisasi kepada konsumen event otomotif untuk meningkatkan Meningkatkan promosi diberbagai mengenai product knowledge citra produk. Peningkatan Produktivitas Karyawan Meningkatkan Kualitas Produk Investasi mesin-mesin baru pada lini Melakukan system peramalan terhadap jumlah produksi. produksi tertentu. Meningkatkan Kapabilitas Karyawan Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan PEMBELAJARAN PERTUMBUHAN DAN Mengadakan training dan gathering secara berkala.
Gambar 3. Alignment Strategi SWOT dengan keempat perspektif Balanced Scorecard PT B
Dari alignment tersebut, maka dapat dibuat peta strategi untuk Balanced Scorecard. Peta strategi Balanced Scorecard menunjukan gambar yang mendefinisikan tujuan strategis PT B yang telah dirumuskan yang berguna untuk mengetahui hubungan sebab akibat dan ketekaitan tiap-tiap tujuan strategis pada setiap perspektif dalam perancangan Balanced Scorecard PT B, sehingga dapat dikomunikasikan secara visual terhadap tenaga kerja dalam menjalankan strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan berdasarkan misi, kebijakan dan tujuan perusahaan. Meningkatkan Pengembalian Investasi *ROI PERSPEKTIF KEUANGAN PERSPEKTIF PELANGGAN Meningkatkan Mutu Pelayanan *jumlah keluhan pelanggan Mempertahankan hubungan baik terhadap Pelanggan dengan pelanggan Meningkatkan pendapatan *NPM *jumlah pelanggan PERSPEKTIF PEMBELAJARAN PERSPEKTIF PROSES memenuhi kebutuhan pelanggan BISNIS INTERNAL DAN PERTUMBUHAN Pencapaian target produksi untuk *terpenuhinya permintaan pelanggan Meningkatkan Produktivitas Karyawan *jumlah ketidakhadiran karyawan Meningkatkan Kualitas Produk Ban *jumlah produk cacat Meningkatkan Kapabilitas Karyawan Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan *jumlah pelatihan yang dilakukan *total turnover karyawan
Gambar 4. Peta Strategi Balanced Scorecard PT B
Balanced Scorecard tidak hanya diturunkan dari strategi perusahaan, tetapi mampu merefleksikan
kembali strategi perusahaan.Perancangan Human Resource Scorecard
Menurunkan Strategi Balanced Scorecard kedalam strategi Departemen Human Resource
secara jelas.Dalam perancangan Model Human Resources Scorecard, pada tahap awal dibutuhkan definisi strategi bisnis secara jelas, dalam hal ini penurunan strategi Balanced Scorecard ke dalam strategi Departemen Human Resources. Langkah ini bertujuan untuk memberi gambaran kepada pada karyawan tentang bagaimana peran mereka dalam pencapaian strategi.
Membangun Kasus bisnis sebagai Asset Strategis
Tujuan strategis yang telah didefinisikan, berperan membangun kasus bisnis sebagai asset strategis, yang bertujuan agar adanya alasan mengapa dan bagaimana sumber daya manusia dapat mendukung organisasi.
Membuat Peta Strategi
Kemudian menciptakan peta strategi untuk Human Resource yang diawali dengan memasukkan strategi Departemen Human Resource kedalam 4 perspektif. Peta strategi ini bertujuan untuk mengetahui bahwa penciptaan nilai akan menghasilkan keterkaitan antara ke 4 perspektif yang berakhir pada satu titik yaitu perspektif keuangan. Perspektif Keuangan Produktivitas Karyawan Perspektif Pelanggan Pelayanan yang baik, ramah Peningkatan motivasi dan cepat karyawan *nilai penjualan per karyawan Perspektif Proses Bisnis Internal Meningkatkan Kepuasan Karyawan *jumlah keluhan dari departemen lain Menerapkan budaya disiplin, mengerjakan setiap aspek rapi dan teratur dalam Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan *tingkat persentase rata-rata motivasi karyawan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan *persentase rata-rata kepuasan karyawan Pelatihan/Training HRD *banyaknya pelatihan per tahun *jumlah pelanggaran
Gambar 5. Peta Strategi Human Resource PT.B Pengukuran kinerja Departemen Human Resource PT B secara keseluruhan dari tiap-tiap strateginya adalah:
Tabel 1. Pengukuran Kinerja Departemen Human Resource PT B
Nilai Nilai x Bobot Strategi Human Resource Bobot 2 0.3507 0.7014Peningkatan Motivasi Karyawan (K2) 3 0.1907 0.5721 Menerapkan Kepuasan Karyawan (K4) 2 0.1617 0.3234 Menerapkan Budaya Disiplin,Rapi dan Teratur (K5) 5 0.1026 0.513 Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan (K6) 4.5 0.0879 0.39555 Pelayanan Yang Baik Ramah dan cepat (K3) 4 0.0618 0.2472 Melakukan Pelatihan (Training) Karyawan HRD 4.3 0.0445 0.19135 Peningkatan Produktivitas Karyawan (K1) 2.944 TOTAL Dilihat dari hasil pengukuran, bahwa strategi Departemen Human Resource memiliki nilai 2.944 yang berarti Strategi tersebut cukup baik ditinjau dari skala likert kinerja PT B
Tabel 2. Kriteria Penilaian Kinerja Range Nilai Penilaian
4 < kinerja ≤ 5 Sangat Baik Baik 3 < kinerja ≤ 4
Cukup Baik 2 < kinerja ≤ 3 Tidak Baik 1 < kinerja ≤ 2 kinerja ≤ 1 Sangat Tidak Baik
Kesimpulan
Perancangan HR Scorecard pada makalah ini dilakukan setelah sebelumnya dilakukan analisa strategi dengan menggunakan matriks SWOT dan Perancangan Balance Scorecard. Setelah dilakukan perancangan sistem pengukuran kinerja yang strategis dengan model Human Resource
Scorecard. Strategi yang didapat adalah peningkatan motivasi karyawan, menerapkan kepuasan
karyawan, menerapkan budaya disiplin, rapi dan teratur, meningkatkan kesejahteraan karyawan, pelayanan yang baik, ramah dan cepat, melakukan pelatihan (training) karyawan HRD, peningkatan produktivitas karyawan. Hasil dari pengukuran bahwa strategi tersebut dianggap layak, dengan nilai pengukuran 2.944 yang berarti cukup baik.
Daftar pustaka
Brian Becker, Mark Huselid, and Dave Ulrich, 2001, The HR Scorecard : Linking People, Strategy Harvard Business School Press. dan Pemakaiannya. Penerbit Buku esensi: and Performance. Jakarta Beatty, Richard W. et al. 2003. New HR Metrics: Scoring On The Business Scorecard.Organizational Dynamics, Vol. 32, No. 2, pp. 107 –121, Elsevier Science Inc.
David, FR. 2006. Strategic Management Concept and Cases. Prentice Hall. New York Dessler Gary, Huat Tan Chwee, 2009, ”Human Resource Management An Asian Perspective”, Prentice Hall, Pearson Education South Asia, Jurong, Singapore.
Robert S Kaplan, and David P. Norton, 2001, The Strategiy Focused Organization : How Balanced
Scorecard companies thrive in the business environment, Harvard Business School Press. dan
Pemakaiannya . Penerbit Buku Teknik: Jakarta.