CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI INSTRUMEN HUKUM EKONOMI DI ERA GLOBALISASI

CORPORAT E SOCIAL RESPONSIBILIT Y (CSR) SEBAGAI INSTRUMEN HUKUM EKONOMI DI ERA GLOBALISASI

Nur Sulistyo B Ambarini

Fakul t as Hukum Universit as Bengkul u E-mail : ambarini_nur@yahoo. com.sg

Abst ract

Gl obal i zat ion of t he wor l d have subst ant i al i nf l uence t he devel opment of t he st at e and t he count r y of Indonesia. One of t he gl obal i zat ion t r ends t hat inf l uence t he development of economi c l aw i n Indonesi a i s t he Cor por at e Soci al Responsi bi l it y (CSR). Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y (CSR) i s a concept i n economi c act ivit y associ at ed wit h t he embodi ment of t he concept of Sust ai nabl e Development . CSR ar r angement s i n legi sl at ion, ar e a r ef l ect ion of t he pr i nci pl e of gover nment

i nt er vent ion. In t hi s r egar d CSR as an i nst r ument of economi c l aws i s mandat or y t o become a t ool

f or cor por at e or busi ness ent it y f or achi eve sust ai nabl e devel opment and envir onment al l y sound. Thi s i s i nt ended as an ef f or t t o pr ovi de pr ot ect i on t o t he communit y, envi r onment and nat ur al r esour ces of t he busi ness pr act i ces t hat har m. In addi t i on it al so guar ant ees t he per f or mance of

f i r ms in t he economy i n a bal anced way t o achi eve soci o-economi c wel f ar e of societ y.

Keywords: Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y (CSR); Economi c Law, Gl obal i zat ion.

Abst rak

Globalisasi dunia mempunyai pengaruh cukup besar perkembangan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Salah sat u t r end globalisasi yang berpengaruh t erhadap perkembangan hukum ekonomi di Indonesia adalah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y (CSR). Cor por at e Soci al Responsi bi l it y CSR merupakan suat u konsep dalam kegiat an ekonomi berkait an dengan perwuj udan konsep Pembangunan Berkelanj ut an ( sust ainabl e devel opment ). Pengat uran CSR dalam perundang-undangan, pada prinsipnya merupakan pencerminan asas campur t angan pemerint ah. CSR sebagai inst rumen hukum ekonomi bersif at waj ib diharapkan dapat menj adi sarana bagi perusahaan at au ent it as bisnis, dalam mewuj udkan pembangunan berkelanj ut an dan berwawasan lingkungan. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya unt uk memberikan perlindungan t erhadap masyarakat , sumberdaya alam dan lingkungan dari prakt ek-prakt ek bisnis yang merugikan. Disamping it u j uga menj amin kinerj a perusahaan dalam perekonomian secara seimbang demi t ercapainya kesej aht eraan sosial ekonomi masyarakat .

Kat a Kunci: Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y (CSR); Hukum Ekonomi, Globalisasi.

Pendahuluan

syarakat di banyak negara baik negara maj u Globalisasi dit andai adanya ket erbukaan

maupun negara berkembang t ermasuk Indo- dan kebebasan t elah melanda dunia, meng-

nesia.

akibat kan t erj adinya perubahan dalam berbagai Pada era globalisasi t elah banyak per- aspek kehidupan t erut ama di negara-negara

ubahan yang t erj adi baik di t ingkat regional, berkembang. Gelombang globalisasi yang ber-

nasional maupun int ernasional. Menurut Soer- kembang merambah seluruh dunia pada abad

j ono Soekant o 1 perubahan dalam kehidupan

21 ini mengandung harapan, peluang dan t an- masyarakat adalah segala perubahan yang t er- t angan, yang t idak dapat dihindari t et api harus

j adi dalam inst it usi-inst it usi sosial yang mem- diant isipasi dan dihadapi. Arus globalisasi yang

pengaruhi sist em sosialnya, t ermasuk di dalam- menerapkan pendekat an ‘ pasar bebas’ t elah

membawa pengaruh t erhadap kehidupan ma-

Pokok-pokok Sosi ol ogi Hukum, Jakart a: Raj a Graf indo Persada, hl m. 12.

1 Soerj ono Soekant o, 1999,

316 Jurnal Dinamika Hukum

Vol . 10 No. 3 Sept ember 2010

nya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diant ara t erut ama penegakan dan perlindungan hukum. kelompok-kelompok dalam masyarakat t erse-

Pembangunan hukum dilaksanakan melalui but . Pengaruh globlisasi mengakibat kan t erj adi-

pembaruan mat eri hukum dengan t et ap mem- nya perubahan t at a kehidupan masyarakat baik

perhat ikan kemaj emukan t at anan hukum yang polit ik, ekonomi, sosial budaya, dan j uga t at a

berlaku. Pengaruh globalisasi sebagai upaya nilai hukum dan perundang-undangan sert a ber-

unt uk meningkat kan kepast ian dan perlindung- bagai kebij akan.

an hukum, penegakan hukum dan HAM, ke- Implikasi paling dominan akibat arus glo-

sadaran hukum, sert a pelayanan hukum yang balisasi salah sat unya adalah perubahan yang

berint ikan keadilan dan kebenaran, ket ert iban t erj adi pada aspek hukum. Hal ini sej alan de-

dan kesej aht eraan dalam rangka penyeleng- ngan yang dikemukakan Cer er o sebagaimana

garaan Negara yang makin t ert ib, t erat ur, adagium yang mengat akan “ ubi soci et as i bi

lancar, sert a berdaya saing global.

i us” , dimana ada masyarakat , di sit u ada Menurut Sat j ipt o Rahardj o, ref ormasi hukum. Jadi hukum adalah bagian pent ing dari

hukum adalah perombakan hukum secara men- realit as kehidupan masyarakat dan hukum it u

dasar yang mempunyai kualit as ‘ paradigmat ik’ . sendiri akan memberikan implikasi yang kuat

Ref ormasi hanya benar-benar berkualit as pe- pada pembaharuan yang sedang dilaksanakan

rombakan, apabila t idak t erj at uh menj adi anar- dalam rangka membangun supremasi hukum.

ki. Oleh karena it u ref ormasi membut uhkan Akibat t erj adi perubahan dalam berbagai ke- 5 sasaran yang j elas . Sement ara it u pernyat aan

hidupan masyarakat , maka perubahan hukum Mant an Ment eri Kehakiman Kabinet Ref ormasi, sangat mendesak unt uk dilakukan baik dit ingkat

Muladi, menyebut kan bahwa ref ormasi hukum nasional maupun regional. Perubahan hukum

ekonomi merupakan salah sat u dari t iga skala mencakup pembaruan dalam cara berpikir,

priorit as di bidang hukum yang mendesak di- t ingkah laku, pola hidup yang sesuai dengan

realisasi. Dua bidang yang lain adalah hukum t unt ut an zaman. Dengan kat a lain, agenda

yang berkait an dengan masalah-masalah polit ik ref ormasi hukum dalam menghadapi arus glo-

dan hukum yang berkait an dengan hak asasi balisasi

mencakup ref ormasi

kelembagaan manusia dan budaya. 6

(i nst it usi onal r ef or m), ref ormasi perundang- Menghadapi berlakunya WTO ( Wor l d Tr a- undangan (inst r ument al r ef or m) dan ref ormasi

de Or gani zat ion) dan t erj adi perubahan pesat

dalam perkembangan perekonomian global Pembangunan hukum t idak hanya t ert uj u

budaya hukum (cul t ur r ef or m) 2 .

maupun regional, mau t idak mau Indonesia pada at uran at au subst ansi hukum t et api j uga

melakukan perubahan-perubahan di pada st rukt ur at au kelembagaan hukum dan

harus

dengan hubungan pada budaya hukum 3 . Arah pembangunan hu-

bidang

hukum

t erkait

ekonomi ant ar Negara. Ref ormasi hukum eko- kum sebagaimana dalam Undang-undang RI No.

nomi dilakukan karena pada kenyat aanya hu-

17 Tahun 2007 t ent ang Rencana Pembangunan kum yang ada belum mampu menj awab ber-

bagai persoalan yang muncul t erkait dengan ant ara lain: unt uk mendukung t erwuj udnya

Jangka Panj ang Nasional Tahun 2005-2025 4 ,

kegiat an ekonomi baik pada t ingkat nasional pert umbuhan ekonomi yang berkelanj ut an; me-

maupun global. Unt uk it u diperlukan hukum ngat ur permasalahan yang berkait an dengan

ekonomi yang lebih dinamis 7 , membuka ke- ekonomi, t erut ama dunia usaha dan dunia

mungkinan unt uk berbagai kebut uhan masya- indust ri; sert a mencipt akan kepast ian invest asi,

rakat , t idak hanya mendukung pembangunan

2 Abdul Manan, 2005, Aspek-Aspek Pengubah Hukum. 5 Sat j i pt o Rahar dj o. “ Kel uasan Ref ormasi Hukum” . Jakart a: Prenada Medi a, hl m. 60.

3 Kompas, 8 Mei 1998.

Ref or masi Hukum Ekonomi Indo- Bandung: Al umni, hl m. 231.

Sat j i pt o Rahardj o. 1983,

Hukum dan Per ubahan Sosi al .

6 Adi Sul i st iyono, 2007,

nesi a. Surakart a: LPP dan UPT Penerbit an dan Pence- 4 Lihat Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2007 (IV. 1. Arah

t akan UNS (UNS Press), hl m. 3. Pembangunan Jangk Panj ang Tahun 2005-2025: IV. 1. 2.

1982, Hukum Ekonomi Pembangunan E. Ref or masi Hukum dan Birokrasi), hl m. 92.

7 Sunaryat i Hart ono,

Indonesi a, Bandung: Bi na Cipt a, hl m. 169.

Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y (CSR) sebagai Inst rumen Hukum Ekonomi di Era Gl obal i sasi 317

ekonomi saj a t et api j uga dengan t et ap me-

Pembahasan

melihara keadilan. Menurut Adi Sulist iyono 8 ,

Globalisasi dan Pembangunan Hukum Eko-

diperlukan pendekat an ekonomi dalam pem-

nomi

bangunan hukum ekonomi. Dengan pendekat an Arus globalisasi t elah melanda dunia yang t ersebut diharapkan ref ormasi hukum ekonomi

mengakibat kan t erj adinya perubahan dalam menghasilkan t uj uan:

berbagai aspek kehidupan t erut ama di negara- suat u sist em hukum ekonomi ‘ kekeluargaan’

per t ama, mencipt akan

negara berkembang. Menurut Baharudin Darus, at au ‘ kerakyat an’ yang punya daya penangkal

beberapa perubahan yang memerlukan payung dalam menyaring masuknya unsur asing yang

hukum agar berj alan sebagaimana layaknya, bert ent angan dengan nilai Pancasila dan UUD

adalah: (1) globalisasi inf ormasi dan komunikasi Negara RI 1945; kedua, mencipt akan kegiat an

sebagai akibat kemaj uan t eknologidan sarana/ ekonomi yang ef isien dan produkt if ;

prasarana inf ormasi dengan j angkauan yang mencipt akan kepast ian hukum di lingkungan

ket i ga,

makin global, kecepat an t inggi dan kapasit as penegak hukum dan birokrat , sehingga hukum

yang lebih besar unt uk menyalurkan berbagai ekonomi mempunyai daya predikt abilit as yang

ragam inf ormasi; (2) globalisasi ekonomi dan berguna bagi para pelaku bisnis;

perdagangan bebas, globalisasi keuangan dan mendorong masyarakat agar gesit menangkap

keempat ,

pemilikan kapit al, globalisasi pasar, dan gerak dan menggunakan peluang ekonomi dan sosial

laj unya perusahaan t r ansnat i onal cor por at ion yang t ransparan; kel i ma, memperlancar peme-

di berbagai negara; (3) globalisasi gaya hidup rat aan ekonomi; keenam, mampu mencipt akan

dan pola konsumsi, globalisasi budaya, glo- nasionalisme

balisasi persepsi dan kesadaran yang mana ekonomi yang mampu mengikut i t rend bisnis

produk-produk ini dipasarkan keseluruh dunia; int ernasional.

(4) globalisasi media massa dan cet ak sert a Terkait dengan t rend bisnis yang sedang

media elekt ronik, yang akan membangun opini berkembang, adalah konsep Tanggung Jawab

global melalui media canggih dan mut akhir; (5) Sosial Perusahaan at au Cor por at e Soci al Res-

globalisasi polit ik dan wawasan. Arus global ini ponsi bi l i t y (CSR). Dalam dunia usaha konsep

masuk melalui isu ant ara lain demokrasi, HAM, CSR bukan merupakan hal baru. Beberapa per-

lingkungan hidup, dan keset araan gender. . usahaan t elah melaksanakan sebagai suat u

Globalisasi ekonomi dit andai dengan la- t indakan sukarela dalam kont eks pelaksanaan

hirnya beberapa bent uk mul t inat ional agr ee- et ika bisnis. Berkait an dengan penerapan

ment , yang berskala int ernasional yait u GATT- prinsip-prinsip et ika dalam bisnis, menyangkut

PU ( Gener al Agr eement on Tar i f f s and Tr ade – persoalan moralit as dari suat u keput usan dan

Put ar an Ur uguay), yang ant ara lain melahirkan akt ivit as. Dalam pelaksanaan ref ormasi hukum

WTO- Wor l d Tr ade Or gani zat ion); dan yang ber- ekonomi, hal ini t elah menimbulkan pro dan

skala regional sepert i NAFTA ( Nor t h Amer i ca kont ra di berbagai kalangan t erut ama di

Fr ee Tr ade Associ at ion), AFTA (ASEAN Fr ee kalangan bisnis. Hal ini disebabkan konsep

Tr ade Agr eement ), EEC (Eur opean Economi c Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y (CSR) t elah

Communi t y), APEC (Asia Pacif i c Economi c Coo- menj adi inst rumen hukum yang diat ur sebagai

per at ion), CARICO (Car i bi an Communi t y), CA- salah sat u mat eri dalam beberapa perat uran

CM ( Cent r al Amer i can Common Mar ket ). Lahir- perundang-undangan yang berkait an dengan

nya kesepakat an GATT-PU ( Gener al Agr eement bidang ekonomi. Selanj ut nya dalam t ulisan ini

on Tar i f f s and Tr ade – Put ar an Ur uguay) dan membahas persoalan mengenai peran

WTO ( Wor l d Tr ade Or ganizat ion) sebagai or- r at e Soci al Responsi bi l it y (CSR) at au t anggung

Cor po-

ganisasi at au badan yang berf ungsi menaf sirkan j awab sosial perusahaan sebagai inst rumen

dan menj abarkan isi perj anj ian GATT-PU, me- hukum ekonomi pada era globalisasi.

munculkan liberalisasi perdagangan dunia t anpa prot eksi dan hambat an sert a mempert inggi

8 Adi Sul i st iyono, op ci t , hl m. 77.

persaingan perdagangan ant ar pelaku ekonomi.

318 Jurnal Dinamika Hukum

Vol . 10 No. 3 Sept ember 2010

Selain it u bagi negara-negara yang t elah me- Hayat i; Unit ed Nat ions Convent i on on Cl i mat e nandat angani kesepakat an t ersebut berkewa-

Change (UNFCCC) at au Konvensi Kerangka PBB j iban unt uk menyesuaikan hukum nasionalnya

t ent ang Perubahan Iklim; Convent i on t o Com- dengan ket ent uan-ket ent uan dalam GATT-PU.

bat Deser t if i cat i on (CCD) at au Konvensi t en- Dengan menandat angani kesepakat an GATT-PU

t ang Mengat asi Degradasi lahan. Sedangkan dan menj adi anggot a WTO ( Wor l d Tr ade

non- l egal l y bi ndi ng document s t erdiri dari Or gani zat ion), globalisasi ekonomi sangat ber-

t iga kesepakat an, yait u: Ri o Decl ar at ion (Dek- pengaruh pada bidang hukum di Indonesia.

For est Pr i nci pl e (Aut hor i t at ive Semua negara yang t elah menj adi anggot a WTO

larasi Rio);

St at ement of Pr i nci pl es f or a Gl obal Concensus dan menandat angani GATT-PU waj ib menye-

on Management , Conser vat ion, and Sust ai nabl e suaikan hukum nasionalnya dengan ket ent uan-

Development of al l Types of For est ) yang me- ket ent uan yang t erdapat dalam GATT-PU. Oleh

nyat akan pent ingnya hut an bagi pembangunan karena it u konsekuensinya Indonesia j uga perlu

ekonomi, penyerap karbon at mosf er, perlin- melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan

dungan keragaman hayat i dan pengelolaan DAS; perkembangan yang t erj adi secara int ernasio-

Agenda 21 (rencana komprehensif mengenai nal. Menurut Muladi, hukum nasional dalam era

program pembangunan berkelanj ut an ket ika globalisasi disamping mengandung l ocal char ac-

memasuki abad 21). Dalam implement asinya t er i st i cs, sepert i ideologi bangsa, kondisi-kon-

pasca KTT Rio, komit men global t ersebut belum disi manusia, alam dan t radisi bangsa, j uga

menggembirakan. Pada t ahun 2002 (26 Agust us- harus mengandung kecenderungan-kecende-

6 sept ember) di Johannesburg- Af rika Selat an, rungan int ernasional ( i nt er nat ional t r end) yang

PBB menyelenggarakan KTT pembangunan Ber- diakui oleh masyarakat int ernasional yang

kelanj ut an ( Wor l d Summi t on Sust ainabl e Deve- beradab 9 .

l opment / WSSD), yang disebut dengan Konf e- Beberapa t rend int ernasional berkenaan

rensi Rio+10. Deklarasi Johannesburg, meng- globalisasi ekonomi selain kesepakat an GATT-

garisbawahi bahwa pembangunan berkelanj ut - PU yang mempengaruhi perkembangan hukum

an mempunyai t iga pilar yait u ekonomi, ling- ekonomi di Indonesia ant ara lain adalah KTT

kungan hidup, dan sosial. Int inya pembangunan Bumi mengenai “ Lingkungan Hidup dan Pem-

berkelanj ut an adalah pembangunan ekonomi bangunan” ( Uni t ed Nat ions Conf er ence on

yang harus berwawasan lingkungan sekaligus Envi r onment and Development ) t ahun 1992 di

mengusahakan pemerat aan yang seadil-adilnya. Rio de Janeiro. Konf erensi Rio ini menghasilkan

Karenanya pembangunan yang dilakukan harus beberapa kesepakat an diant aranya “ Deklarasi

bersif at holist ik agar t erj adi sinergi 10 Rio” dan “ Agenda 21” yang berisi prinsip-prin-

Dalam ref ormasi hukum ekonomi di Indo- sip menyangkut pengelolaan lingkungan dan

nesia f akt or pent ing yang perlu diperhat ikan pembangunan, t elah melahirkan suat u konsep

hukum ekonomi waj ib “ Pembangunan Berkelanj ut an” ( Sust ainabl e De-

adalah

ref ormasi

mengacu pada hasil-hasil GATT-PU yang t elah velopment ). Pembangunan berkelanj ut an di-

disepakat i Indonesia; ref ormasi hukum ekonomi dasarkan at as perlindungan lingkungan hidup,

harus memberi perhat ian pada persoalan eko- pembangunan ekonomi dan sosial yang di-

nomi kerakyat an at au keadilan ekonomi seba- t uangkan dalam 3 (t iga) dokumen yang secara

gaimana diamanat kan Pancasila dan Undang- hukum mengikat ( l egal l y bi nding) dan 3 (t iga)

Undang Dasar Negara RI 1945. Dalam Undang- dokumen yang secara hukum t idak mengikat

undang Nomor. 17 Tahun 2007 t ent ang Rencana ( non-l egal l y bi nding).

Pembangunan Jangka Panj ang Nasional Tahun Legal l y bi ndi ng document s t erdiri dari

2005-2025 disebut kan bahwa unt uk mewuj ud- t iga konvensi yait u Convent i on on Bi ologi cal Di -

kan bangsa yang berdaya saing, pembangunan ver sit y (CBD) at au Konvensi Keanekaragaman

10 Yusuf Wi bi sono, 2007,

Membedah Konsep dan Apl i kasi

CSR (Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y), Gresik: Fascho 9 Ibi d. Publ ising.

Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y (CSR) sebagai Inst rumen Hukum Ekonomi di Era Gl obal i sasi 319

nasional j angka panj ang diant aranya diarahkan unt uk memperkuat perekonomian domest ik dengan orient asi dan berdaya saing global, perekonomian dikembangkan dengan memper- kuat perekonomian domest ik sert a beorient asi dan berdaya saing global; unt uk it u dilakukan t ransf ormasi bert ahap dari perekonomian ber- basis keunggulan komparat if sumber daya alam menj adi perekonomian yang berkeunggulan kompet et if ; berlandaskan prinsip demokrasi ekonomi yang memperhat ikan kepent ingan na- sional sehingga t erj amin kesempat an berusaha dan bekerj a bagi seluruh masyarakat dan mendorong t ercapainya penanggulangan kemis- kinan; Pengelolaan kebij akan perekonomian perlu memerhat ikan secara cermat dinamika globalisasi, komit men nasional di berbagai f ora perj anj ian ekonomi int ernasional, dan kepen- t ingan nasional dengan mengut amakan kelom- pok lemah, sert a menj aga kemandirian dan kedaulat an ekonomi bangsa.

Pembangunan ekonomi merupakan peng- gerak ut ama pembangunan nasional. Dalam pelaksanaannya pembangunan di bidang eko- nomi harus secara menyeluruh dan t erpadu dengan lainnya unt uk saling mendukung dan memperkuat demi mencapai kemaj uan bangsa. Bidang hukum merupakan salah sat u bidang yang mempunyai hubungan t imbal balik cukup erat dengan pembangunan ekonomi. Sebagai-

mana dikat akan Ismail Saleh 11 , ekonomi me-

rupakan t ulang punggung kesej aht eraan masya- rakat , namun t idak dapat disangkal bahwa hukum j uga merupakan pranat a yang pada akhirnya menent ukan bagaimana kesej aht eraan yang dicapai dapat dinikmat i secara merat a, bagaimana keadilan sosial dapat diwuj udkan dalam kehidupan masyarakat , dan bagaimana ilmu penget ahuan dan t eknologi dapat mem- bawa kebahagiaan bagi rakyat banyak. Per- kembangan dan pert umbuhan ekonomi sangat cepat dan kompleks, yang dapat menimbulkan berbagai hubungan hukum dalam akt ivit as ekonomi at au bisnis. Baik dalam kont eks lokal, nasional maupun int ernasional. Oleh sebab it u hukum j uga harus mampu mengant isipasi dan

11 Ismail Sal eh, 1990, Hukum dan Ekonomi , Jakart a: PT Gramedia Ut ama, hl m. XXVII.

mengikut i perkembangan dalam kegiat an eko- nomi. Terlebih di era globalisasi dimana gelom- bang perubahan kehidupan t ermasuk bidang perekonomian sangat cepat t erj adi. Unt uk it u ref ormasi hukum menj adi sangat pent ing t erut ama dalam bidang hukum ekonomi. Hukum ekonomi adalah rangkaian perangkat perat uran yang mengat ur kegiat an ekonomi yang dilaku- kan oleh pelaku ekonomi. Dari bat asan t ersebut dapat diurai beberapa unsur, yait u: perangkat perat uran adalah serangkaian perat uran (dari undang-undang sampai perat uran pelaksaan- nya) yang secara subst ansial mengat ur seluruh at au sebagian kegiat an ekonomi pada umum- nya; kegiat an ekonomi yang paling ut ama adalah kegiat an produksi dan dist ribusi. Ke- giat an produksi dan dist ribusi pada dasarnya berada dalam dua ranah bidang hukum ut ama, yait u ranah hukum privat dan ranah hukum

publik. 12 Sej ak era ref ormasi 1997, t elah banyak perat uran perundang-undangan yang dit erbit - kan dan disempurnakan sesuai perkembangan arus globalisasi. Fungsi hukum yang diharapkan set elah diubah melalui perat uran perundang- undangan, ant ara lain: per t ama, st andar d of conduct , yakni menj adi ukuran t ingkah laku dan kesamaan sikap yang harus dit aat i oleh set iap orang dalam hidup bermasyarakat ; kedua, as a t ool of soci al engi neer i ng, yakni hukum harus dapat dij adikan alat unt uk menuj u kehidupan yang lebih baik sesuai dengan sit uasi dan kondisi perubahan zaman; ket i ga, as a t ool of j ust i f i cat i on, yakni hukum sebagai alat unt uk menyat akan benarnya suat u t ingkah laku yang hidup dan berkembang dalam masyarakat ; keempat , as a t ool of cont r ol , yakni sebagai alat unt uk mengont rol pemikiran dan t ingkah laku manusia agar mereka selalu t erpelihara moralnya, t idak melakukan perbuat an yang melanggar hukum, norma susila, dan aj aran agama yang dipeluknya;

kel i ma, r echt zeken hei d yakni agar dalam set iap persoalan dan permasalahan yang t erj adi dalam masyarakat

12 Sri Redj eki Hart ono, 2007, Hukum Ekonomi Indonesi a. Mal ang: Bayumedia Publ ishing, hl m. 10.

320 Jurnal Dinamika Hukum

Vol . 10 No. 3 Sept ember 2010

ada kepast ian hukum unt uk dij adikan pegangan Modal, yang mewaj ibkan perusahaan dan pe-

nanaman modal yang berkait an dengan sumber- Mengacu pada kesepakat an int ernasional

oleh seluruh masyarakat 13 .

daya alam dan lingkungan hidup unt uk melaku- sebagai konsekuensi menj adi anggot a WTO,

kan program CSR. Kont roversi t ersebut t imbul demi menyesuaikan dengan perkembangan glo-

karena kewaj iban melakukan program CSR balisasi ekonomi dan perdagangan bebas, ber-

dianggap bert ent angan dengan hakekat kegiat - bagai perat uran perundang-undangan t elah

an suat u perusahaan. Tuj uan perusahaan me- dit erbit kan dan sempurnakan. Beberapa per-

laksanakan kegiat annya, pada hakekat nya ada- at uran perundang-undangan yang dit erbit kan

lah unt uk mencari keunt ungan yang sebesar- dan yang disempurnakan t erkait bidang eko-

besarnya. Selain it u t anggung j awab sosial nomi, diant aranya adalah Undang-undang-un-

perusahaan merupakan kewaj iban moral dan dang Nomor 4 Tahun 1982 t ent ang Lingkungan

bersif at sukarela ( vol unt ar y). Hidup (UULH) digant i dengan Undang-undang Nomor. 23 Tahun 1997 t ent ang pengelolaan

Corporat e Social Responsibility (CSR) sebagai

Lingkungan Hidup (UUPLH), kemudian diperba-

Instrumen Hukum Ekonomi

harui lagi dengan Undang-undang Nomor 39 Ta- Konsep t anggung j awab sosial perusahaan hun 2009 t ent ang Perlindungan dan Pengelolaan

( Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y/ CSR) menurut Lingkungan Hidup; Undang-undang Nomor 5

The Wor l d Business Counci l f or Sust ai nabl e De- Tahun 1999 t ent ang Larangan Prakt ek Monopoli

velopment (WBCSD) adalah “ Cont i nuing com- dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ; Undang-

mi t ment by busi ness t o behave et hi cal l y and undang Nomor 8 t ahun 1999 t ent ang Perlin-

cont r i but e t o economi c devel opment whi l e dungan Konsumen; Undang-undang Nomor 1

i mpr ovi ng t he qual i t y of l i f e t he wor kf or ce and t ahun 1967 t ent ang PMA dan Undang-undang

t heir f ami l ies as wel l as of t he local com- Nomor 6 Tahun 1968 t ent ang Penanaman Mo-

muni t y dan soci et y at l ar ge” (komit men dunia dal dalam Negeri (PMDN) yang t elah dicabut

usaha unt uk t erus menerus bert indak secara dan digant i dengan Undang-undang Nomor. 25

et is, beroperasi secara legal dan berkont ribusi Tahun 2007 t ent ang Penanaman Modal (UUPM);

unt uk peningkat an ekonomi, bersamaan dengan demikian pula Undang-undang Nomor 1 Tahun

peningkat an kualit as hidup dari karyawan dan 1995 t ent ang Perseroan Terbat as digant i

keluarganya sekaligus peningkat an kualit as dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007

komunit as lokal dan masyarakat secara lebih t ent ang Perseroan Terbat as (UUPT).

luas). Menurut Sudhamek AWS (Pendiri dan CEO Perubahan perundangan t erut ama de-

Garuda Food), merumuskan t anggung j awab so- ngan disahkannya dua Undang-Undang t ersebut

sial perusahaan ( Cor por at e Soci al Respon- t erakhir yait u

Undang-Undang Penanaman si bi l i t y/ CSR) sebagai st rat egi j angka panj ang Modal (UUPM) dan Undang-undang Nomor 40

unt uk menj aga keberlangsungan hidup per- Tahun 2007 t ent ang Perseroan Terbat as, t elah

usahaan dan pemangku kepent ingan. menimbulkan kont roversial dalam masyarakat

Tanggung j awab sosial perusahaan at au khusus kalangan dunia usaha. Pro dan kont ra

CSR pada hakekat nya merupakan bent uk kon- t erhadap undang-undang t ersebut dipicu de-

t ribusi suat u perusahaan, dengan t uj uan akhir ngan adanya Pasal 74 UUPT yang mewaj ibkan

menempat kan ent it as bisnis unt uk ikut sert a perusahaan yang berkait an dengan sumberdaya

mewuj udkan pembangunan berkelanj ut an ( sus- alam unt uk melakukan program Tanggung Ja-

t ai nabl e devel opment ). Pembangunan ber- wab Sosial Perusahaan ( Cor por at e Soci al Res-

kelanj ut an sebagaimana didef inisikan WCED ponsi bi l i t y). Sebelumnya hal t ersebut j uga

( The Wor ld Commission on Envir onment and t elah diat ur dalam Pasal 15 Undang-undang

Development ): “ sust ai nabl e devel opment i s Nomor 25 Tahun 2007 t ent ang Penanaman

‘ development t hat meet s t he needs of t he pr e- sent wi t hout compr omi sing t he abi l it y of

f ut ur e gener at ions t o meet t heir own needs’

13 Abdul Manan, op. ci t . hl m. 69.

Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y (CSR) sebagai Inst rumen Hukum Ekonomi di Era Gl obal i sasi 321

usahaan. Kemit raan yang berkeadilan dalam suat u negara, t idak hanya menj adi t anggung

(WCED 1987: 43). 14 Pelaksanaan pembangunan

mat a rant ai nilai bisnis dipandang sebagai salah j awab pemerint ah. Dalam mewuj udkan ke-

sat u bent uk CSR pada aspek ekonomi. Pada sej aht eraan sosial dan peningkat an kualit as

aspek lingkungan, CSR mewuj ud ant ara lain hidup masyarakat , memerlukan part isipasi

pada analisis dan ant isipasi dampak lingkungan segenap lapisan masyarakat t ermasuk dunia

secara bert anggungj awab. Disisi et ika, CSR ber- usaha. Terkait dengan hal ini, dunia usaha

sif at sukarela, t api t erkait dampak lingkungan berperan unt uk mendorong pert umbuhan eko-

CSR bersif at memaksa, diat ur hukum 16 . nomi dengan t et ap mempert imbangkan f akt or

Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y (CSR) lingkungan. Unt uk mewuj udkan hal it u maka

merupakan t rend global yang digunakan sebagai t anggung j awab sosial harus dilakukan pada sisi

alat bersaing perusahaan dalam bisnis modern. dalam ( i nt er nal ) ent it as bisnis dan sisi luar

CSR dapat menj adi st rat egi bisnis perusahaan ( ekst er nal ) perusahaan. Berdasarkan pokok-po-

unt uk meningkat kan daya saing dan mengang- kok pikiran dalam The Handbook f or Cor por at e

kat cit ra perusahaan sekaligus sebagai keung- Act ion, yang dit erbit kan Int er nat ional Union

gulan kompet et if yang sulit dit iru. Okt i Dama-

f or Conser vat i on on Nat ur e (IUCN) t ahun 2002, yant i 17 (Unilever peduli Foundat ion), menegas- perwuj udan t anggung j awab sosial perusahaan

kan bahwa CSR ( Cor por at e Soci al Respon- paling sedikit memenuhi empat bent uk yait u

si bi l i t y) didef inisikan sebagai cara berbisnis. mewuj udkan Good Cor por at e Gover nance; pe-

Semua cakupan kegiat an bisnis harus mem- ngembangan masyarakat ; berpart isipasi dalam

bagi masyarakat . pembangunan berkelanj ut an; membina hubung-

punyai

dampak

posit if

Sedangkan menurut Mulyadi (Pengamat CSR

UGM) CSR t et ap mengandung mot if t ert ent u. 18 Menurut Sat j ipt o Raharj o, secara sosio-

an dengan masyarakat 15 .

diant aranya menj aga logis hubungan ant ara indust ri dan lingkungan

Mot if -mot if

t ersebut

keamanan f asilit as produksi, mot if memat uhi sebagai perwuj udan t anggung j awab sosial

kesepakat an kont rak kerj a, dan mot if moral perusahaan adalah merupakan pola int eraksi

unt uk memberikan pelayanan sosial pada ma- yang waj ar. Dalam perspekt if manaj emen ber-

syarakat lokal. Secara normat if , idealnya per- wawasan lingkungan, maka t anggung j awab

usahaan seharusnya berusaha memberdayakan sosial ini diint ernalisasikan ke dalam proses

masyarakat lokal dan meningkat kan kesej ah- penyusunan pl anni ng, budged, st rat egi dan pe-

t eraan mereka. Dan sekalipun masih sedikit , nyiapan sist em inf ormasinya. Sebab dalam

t api beberapa perusahaan sudah banyak yang kacamat a manaj emen ekonomi konvensional

melakukan CSR at as mot if moral.

f akt or t anggung j awab sosial t erhadap ling- Sebagai salah sat u pilar Good Cor por at e kungan masih sebagai f akt or luar perusahaaan.

Gover nance (GCG), pelaksanaan Cor por at e So- Konsep t anggung j awab sosial perusahaan

ci al Responsi bi l it y (CSR) merupakan hal yang (CSR/ Cor por at e Soci al Responci bi l i t y) melibat -

pent ing yang harus dilakukan oleh perusahaan. kan t anggung j awab kemit raan ant ara peme-

CSR merupakan bent uk pert anggungj awaban rint ah, lembaga sumberdaya komunit as dan

sosial perusahaan kepada st akehol der s sudah komunit as set empat (lokal). Benny Sut risno menj adi t unt ut an j aman dit engah dunia bisnis

(Presdir PT. Apac Int i Corpora), mengart ikan yang sudah berubah . Pandangan klasik menya- CSR ( Cor por at e Soci al Responci bi l i t y) sebagi-

t akan perusahaan sebagai inst it usi bisnis mem- an” budi pekert i” perusahaan. Art inya, CSR

punyai t uj uan ut ama mencipt akan keunt ungan mewuj ud dalam semua aspek kegiat an per-

( pr of it

or ient ed)

bagi

pemegang saham

Menyoal Budi Peker t i Per usahaan, Kompas, Rout l edge, Reprint ed 2007, hl m. 20.

14 Susan Baker, Sust ai nabl e Devel opment . New York:

16 Nur Hidayat i,

18 Jul i 2008.

17 Deni Ari sandy, Demi Busi ness Sust ainabl e, Maj al ah Ma- Li ngkungan Dal am Bi sni s: Tanggung Jaw ab Sosi al

15 Hadi Sudhar t o P dan FX. Adj i Samekt o, 2007,

Di mensi

naj emen Ri si ko St abi l i t as, edisi No. 23-okt ober 2007, Per usahaan Pada Li ngkungan. Semar ang: Badan Pener bit

hl m. 15.

UNDIP, hl m127-139.

18 Loc. ci t .

322 Jurnal Dinamika Hukum

Vol . 10 No. 3 Sept ember 2010

( shar ehol der s). Namun pandangan t ersebut t e- at au asing, kelompok sosial, media massa, lah berubah, dan perusahaan yang ingin ber-

masyarakat set empat at au umum). t ahan pada era global harus mengubah para-

John Elkingt on dalam bukunya “ Can- digma t anggungj awabnya dari shar ehol der s

ni bal s wi t h For k, t he Tr i pl e Bot t om Line of menj adi t anggung j awab sosial kepada st ake-

Twet iet h Cent ur y Busi ness” mengembangkan hol der s. 19 Menurut Kennet h Andrews, perubah-

konsep “ Tr i pl e Bot t om Li ne” dalam ist ilah eco- an paradigma shar ehol der s menj adi paradima

nomi c pr osper it y, envir onment al qual i t y dan st akehol der s

soci al j ust i ce. Pandangan John Elkingt on me- mengelola usahanya t idak t erlepas dari 3 (t iga)

t erhadap

perusahaan

dalam

nyat akan bahwa j ika perusahaan ingin mem- aspek yait u sel f -i nt er est adalah secara personal

pert ahankan berkelanj ut an hidupnya haruslah akan memberikan st imulus kepada para ekse-

memperhat ikan “ 3P” ( Pr of it , Peopl e, Pl anet ). kut if perusahaan yang akan mengarahkan sum-

Selain mengej ar keunt ungan ( pr of i t ), perusaha- ber daya bisnis unt uk mengat asi masalah sosial;

an j uga harus memperhat ikan dan t erlibat pada moralit as adalah nilai et ika yang mengat ur akt i-

pemenuhan kesej aht eraan masyarakat ( peopl e) vit as perusahaan; ref ikasi perusahaan adalah

dan berkont ribusi dalam menj aga kelest arian nilai moral yang diyakini oleh perusahaan. 20 lingkungan hidup ( pl anet ) 22 . Dengan kat a lain St akehol der s, menurut def inisi RE Freed-

aspek ekonomi yang diref leksikan dalam kondisi man (1984) adalah “ any gr oup or i ndivi dual

keuangan saj a, j uga harus memperhat ikan as- who can af f ect or i s acf f ect ed by t he achi eve-

pek sosial dan lingkungannya. Ket iga hal t er- ment of t he or gani zat ion’ s obj ect i ve. ” Secara

sebut (ekonomi, sosial dan lingkungan hidup) bebas dit erj emahkan sebagai kelompok at au

pada dasarnya merupakan pilar dari keber- individu yang dapat mempengaruhi dan at au

hasilan unt uk mewuj udkan pembangunan ber- dipengaruhi

oleh suat u pencapaian t ert ent u. 21 kelanj ut an.

St akehol der s dapat diart ikan sebagai seseorang Keunt ungan ( pr of i t ) merupakan t uj uan at au sekelompok orang yang memiliki sat u at au

ut ama perusahaan dalam melakukan kegiat an lebih kepent ingan ( st ake) yang berbeda dalam

bisnis. Hal ini harus dilakukan unt uk menj aga suat u perusahaan. Dalam hal ini s t akehol der s

keberlanj ut an ekonomi perusahaan. Keber- dapat t erpengaruh dan j uga mempengaruhi

lanj ut an ( sust ai nabi l it y) ekonomi perusahaan t indakan, keput usan, kebij akan at au prakt ik-

perlu diperhat ikan karena merupakan dasar prakt ik yang dilakukan perusahaan. Kepent ing-

bagi perusahaan unt uk menj aga keberlanj ut an an ( st ake) seseorang at au sekelompok orang

sosial dan keberlanj ut an lingkungan. 23 Selain t erhadap suat u perusahaan t ersebut dapat

it u sebagai konsekuensi t anggung j awab eko- muncul karena adanya hak hukum ( l egal r i ght

nomi, perusahaan harus memenuhi t anggung- )dan hal moral ( mor al r i ght ). Menurut Sonny

st akehol der s primer. Keraf (1998), dalam pendekat an st akehol der s

j awabnya

t erhadap

St akehol der s primer dalam hal ini pemilik mo- perusahaan (kegiat an bisnis) dit unt ut dan

dal at au pemegang saham, karyawan, kredit or, menunt ut dirinya unt uk menj amin st akehol der s

mempunyai hak hukum ( l egal r i ght ) t erhadap yang t erdiri dari dua kelompok yait u kelompok

perusahaan berdasarkan perj anj ian yang t elah primer dan sekunder. Kelompok primer (pemilik

disepakat i at au perat uan yang berlaku. Selain modal/ saham, kredit or, karyawan, pemasok,

mempunyai t anggung j awab ekonomi, per- konsumen, penyalur, pesaing at au rekanan);

usahaan j uga mempunyai t anggung j awab legal Kelompok sekunder (pemerint ah set empat ,

t erhadap kelompok ini. S t akehol der s primer merupakan

uj ung

t ombak berlangsungnya

19 Riza Irvan, Tanggungj aw ab Sosi al : Agenda Bi sni s Gl obal , Maj al ah Manaj emen Usahawan Indonesi a No. 11/ XXIX/

Membedah Konsep dan apl i kasi Nopember 2000, hl m. 15.

22 Yusuf Wibisono, 2007,

CSR (Cor por at e Soci al Resposi bi l i t y). Gresik: Fasco 20 Isa Wahyudi dan Busyra Azheri , 2008,

Cor por at e Soci al

Publ ising, hl m. 32.

Responsi bi l i t y: Pr insi p, Pengat uran dan Impl ikasi , Ma- 23 Gunaw an Wij aya dan Yeremia Ar di Pr at ama, 2008, Ri si ko l ang: In-Trans Publ ishing, Cet . 1, hl m. 80.

21 Ibi d, hl m. 73. Hukum dan Bi sni s Per usahaan Tanpa CSR, Jakar t a: Pener bit ForumSahabat , Cet . 1, hl m. 45.

Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y (CSR) sebagai Inst rumen Hukum Ekonomi di Era Gl obal i sasi 323

kegiat an perusahaan. Oleh karena it u pent ing masyarakat dibidang pendidikan, kesehat an dan dan waj ib diperhat ikan sebab menyangkut hi-

sebagainya. Dengan demikian keberlanj ut an dup dan mat i sert a keberhasilan perusahaan.

sosial masyarakat dapat t erj aga. Hal ini t idak Keberhasilan perusahaan memperoleh

hanya mengunt ungkan bagi masyarakat , t et api keunt ungan, t idak hanya unt uk memenuhi ke-

j uga bagi perusahaan. Dengan kondisi sosial pent ingan st akehol der s primer. Di sisi lain

ekonomi masyarakat yang kondusif , maka perusahaan j uga harus memperhat ikan kepen-

kegiat an perusahaan dapat berlangsung aman t ingan kelompok st akehol der s sekunder. Kelom-

dan nyaman sert a berkelanj ut an. pok ini meliput i pemerint ah, inst it usi sipil,

Beroperasinya perusahaan di suat u lokasi LSM, Pers, pesaing usaha, asosiasi pengusaha

mempunyai konsekuensi t erhadap masyarakat dan masyarakat pada umumnya. Kelompok ini

dan lingkungan disekit arnya. Selain dampak mempunyai kepent ingan dan berpengaruh t er-

sosial, j uga secara ekologi kegiat an perusahaan hadap perusahaan, t erut ama berkait an dengan

dapat menimbulkan permasalahan t erhadap reput asi at au cit ra perusahaan. Secara lang-

sumber daya alam dan lingkungan hidup di se- sung kelompok ini t idak mempunyai kepen-

kit arnya. Akt ivit as perusahaan cenderung di- t ingan dengan kegiat an int i perusahaan. Tet api

anggap sebagai penyebab global war mi ng dan kepent ingan kelompok ini at as perusahaan

masalah-masalah lingkungan hidup lain yang t imbul karena hak moral ( mor al r i ght ).

t erj adi akhir-akhir ini. Lingkungan yang baik Masyarakat ( peopl e) secara umum me-

dan sehat dapat mendukung kelancaran ke- rupakan kelompok yang dapat memperoleh

giat an perusahaan. K. Bert ens (2000) menye- manf aat sekaligus dampak dari kegiat an yang

but kan bahwa alam dan lingkungan hidup ( pl a- dilakukan oleh perusahaan. Di sat u sisi masya-

net ) j uga berkedudukan sebagai st akehol der s. rakat adalah konsumen at au pengguna produk

Oleh karena it u menj adi kewaj iban perusahaan dari perusahaan. Di sisi lain t erut ama masya-

unt uk menj aga kelest arian lingkungan hidup rakat set empat (lokal) t empat dimana per-

disekit arnya. Persoalan kelest arian alam dan usahaan beroperasi, j uga menj adi penerima

lingkungan hidup merupakan hal pent ing bagi dampak baik dampak posit if maupun negat if .

perusahaan, t erut ama yang bergerak di bidang Dampak posit if diharapkan dapat memberikan

sumber daya alam. Eksploit asi yang t idak kont ribusi bagi kemaj uan dan kesej aht eraan

t erkendali akan menyebabkan kerusakan/ pen- masyarakat set empat . Namun dampak negat if

cemaran dan kelangkaan sumber daya alam. seringkali menimbulkan gej olak yang dapat

Hal demikian dapat mengganggu keberlanj ut an mempengaruhi image at au penilaian t erhadap

lingkungan. Pada akhirnya dapat berakibat kinerj a perusahaan. Kegiat an perusahaan dapat

mengganggu keberlangsungan kegiat an per- berpengaruh dan dipengaruhi oleh masyarakat

usahaan yang bersangkut an. yang ada disekit ar lokasi perusahaan. Oleh

Perhat ian t erhadap masyarakat dan ling- karena it u perusahaan j uga harus menj alin dan

kungan hidup dapat merupakan bent uk t ang- menj aga hubungan baik dengan masyarakat

gung j awab sosial perusahaan. Dengan melak- set empat . Dalam hal ini perusahaan dapat me-

sanakan t anggung j awab sosial, perusahaan laksanakan t anggung j awab sosialnya ( Cor po-

dapat t erbant u dalam menj aga dan mening- r at e Soci al Responsi bi l it y/ CSR) t erhadap komu-

kat kan daya saing melalui cit ra perusahaan di nit as disekit arnya. Dengan adanya perusahaan

t engah-t engah masyarakat . Secara t idak lang- diharapkan dapat membant u meningkat kan

sung hal ini akan memberikan keunt ungan bagi kesej aht eraan masyarakat . Misalnya dengan

perusahaan. Reput asi at au cit ra perusahaan perekrut an t enaga kerj a, sehingga dapat me-

yang baik dapat memberikan image yang baik ningkat kan pendapat an masyarakat , sekaligus

t erhadap produk yang dihasilkan. Imbasnya mengat asi persoalan pengangguran. Dapat j uga

akan memberikan keunt ungan f inansial, karena dengan kegiat an lain yang bersif at produkt if

produknya akan dapat dit erima baik oleh kon- at aupun bert uj uan meningkat kan kualit as hidup

sumen baik lokal maupun mancanegara.

324 Jurnal Dinamika Hukum

Vol . 10 No. 3 Sept ember 2010

lingkungan dalam kegiat an ekonomi yang di- t anggung j awab sosialnya, sekaligus dapat

Kesadaran perusahaan

melaksanakan

lakukan pelaku ekonomi (perusahaan). Campur membant u perusahaan unt uk melaksanakan

t angan pemerint ah diperlukan pada dasarnya t anggung j awab legal dari perusahaan. Tang-

dalam rangka menj aga keseimbangan kepen- gung j awab legal merupakan t anggungj awab

t ingan semua pihak di dalam masyarakat . perusahaan sebagai badan hukum t erhadap pe-

Dalam hal ini adalah kepent ingan perusahaan, merint ah set empat unt uk memat uhi perat uran

masyarakat dan lingkungan hidup. Terdapat hu- hukum yang berlaku. Secara hukum adminis-

bungan saling membut uhkan ant ara perusahaan t rasi, perusahaan harus melaksanakan ket ent u-

sebagai produsen dan masyarakat sebagai an-ket ent uan hukum yang berlaku. Sepert i

konsumen. Demikian pula dengan alam dan misalnya ket ent uan yang dit et apkan dalam

lingkungan sert a masyarakat disekit ar t empat Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan

perusahaan beroperasi.

Lingkungan Hidup berkait an dengan Baku Mut u Penggant ian kedua Undang-Undang t er- Lingkungan, AMDAL, pembuangan limbah; Ke-

sebut t idak hanya sekedar menggant i, me- t ent uan Undang-Undang Ket enagakerj aan, Un-

nyesuaikan dengan t rend global, t et api akan dang-Undang

merupakan perombakan hukum ekonomi secara sebagainya. Demikian j uga t erhadap pihak lain

mendasar yang mempunyai kualit as ‘ para- unt uk melaksanakan hak dan kewaj iban yang

digmat ik’ . Selain menyelaraskan kepent ingan t elah disepakat i dalam perj anj ian; maupun

nasional dengan at uran-at uran int ernasional t erhadap t unt ut an pengadilan.

dalam GATT-PU, pengat uran CSR dalam per- Dit inj au dari sisi regulasi, pada dasarnya

at uran perundang-undangan dan penerapannya implement asi Cor por at e Soci al Responci bi l it y

akan mencipt akan keadilan ekonomi bagi (CSR) sudah menj adi komit men pemerint ah.

masyarakat . Perubahan Undang-Undang Per- Pada perusahaan BUMN dengan Program Kemit -

seroan Terbat as dan Undang-Undang Penanam- raan Bina Lingkungan (PKBL), merupakan per-

an Modal dengan penambahan mat eri CSR di wuj udan CSR yang bersif at waj ib. Meski sudah

dalamnya, diharapkan dapat menj adi landasan banyak perusahaan di Indonesia melaksanakan

dan mampu memandu pelaku ekonomi di In- CSR, namun masih bersif at insident al dan be-

donesia, dalam menj alan akt ivit as bisnis baik lum t erint egrasi. Terdapat t iga t ingkat an orien-

dalam skala nasional maupun global. Meski t asi pelaksanaan CSR yait u char it y, parsial dan

dalam Pasal 74 Undang-Undang Perseroan berorient asi pada peningkat an daya saing. 24 Terbat as (UUPT) dan Pasal 15 Undang-Undang

Terlepas dari perdebat an pro dan kont ra Penanaman Modal (UUPM) hanya mewaj ibkan yang berkembang dalam masyarakat bisnis,

perusahaan dan penanaman modal yang ber- pengat uran CSR dalam Pasal 74 Undang-Undang

kait an dengan sumberdaya alam dan lingkungan No. 40 Tahun 2007 t ent ang Perseroan Terbat as

hidup unt uk melakukan program CSR, t et api dan Pasal 15 Undang-Undang No. 25 Tahun 2007

dalam implement asinya akan lebih progresif t ent ang Penanaman Modal adalah merupakan

t idak hanya t erpaku pada apa yang t ercant um sat u bent uk progresivit as dalam ref ormasi hu-

dalam ket ent uan perat uran perundang-un- kum khususnya dalam pembangunan hukum

dangan t ersebut .

ekonomi. Pengat uran CSR dalam undang-un- Sebagaimana dalam paradigma hukum dang t ersebut sebagai bent uk campur t angan

progresif 26 , bahwa “ Hukum adalah unt uk Manu- pemerint ah yang mengandung nilai-nilai unt uk

sia” , yang menolak unt uk mempert ahankan melindungi berbagai aspek kehidupan kemanu-

keadaan st at us quo dalam cara berhukum se- siaan 25 . Khususnya aspek sosial, ekonomi dan

asas-asas hukum publ ik yang pat ut di perhat ikan ant ara l ain: asas kesei mbangan kepent ingan, asas pengawasan

24 Draj ad Kurni awan, Masíh Jauh dar i Panggang Api , publ ic, dan asas campur t angan Negar a t erhadap Maj al ah “ St abil it as” Edisi No. 23- Okt ober 2007, hl m. 19.

kegiat an ekonomi.

Bi ar kan Hukum Mengal i r . asas ut ama dar i hukum ekonomi yang ber sumber dari

25 Sri Redj eki Hart ono, op. ci t , hl m. 13, menyebut kan: Asas-

26 Sat j i pt o Rahar dj o, 2007,

Yakart a: Penerbit Buku Kompas, hl m. 138.

Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y (CSR) sebagai Inst rumen Hukum Ekonomi di Era Gl obal i sasi 325

pert i cara posit ivist ik, normat if dan legalist ik, dengan beberapa perubahan, penyempurnaan yang harus bekerj a dengan rumusan-rumusan

maupun penyusunan berbagai perat uran per- hukum alam

undang-undangan dalam bidang ekonomi. Peng- progresif berpegang pada paradigma “ Hukum

perundang-undangan.

Hukum

at uran Cor por at e Soci al Responsi bi l it y (CSR) unt uk Manusia” . Manusia disini merupakan

dalam perat uran perundang-undangan merupa- simbol bagi kenyat aan dan dinamika kehidupan.

kan pengej awant ahan asas-asas ut ama hukum Hukum it u memandu dan melayani masyarakat .

ekonomi. Pengat uran Cor por at e Soci al Respon- Dengan demikian diperlukan keseimbangan

si bi l i t y (CSR) dalam Undang-Undang No. 25 Ta- ant ara “ st at ika” dan “ dinamika” , ant ara per-

hun 2007 dan Undang-Undang No. 40 Tahun at uran dan ‘ j alan- yang-t erbuka’ . 27 2007, merupakan pencerminan asas campur t a-

Mengacu pada paradigma t ersebut dan ngan pemerint ah, asas keseimbangan kepen- berpedoman pada nilai-nilai Pancasila, yait u

t ingan, pengawasan publik, dalam kegiat an sist em hukum yang t idak mengandalkan pada

ekonomi. Dalam hal ini CSR sebagai inst rumen r ul e of l aw t api lebih menaruh perhat ian pada

hukum ekonomi bersif at waj ib yang dit uj ukan

khusus kepada kegiat an usaha yang t erkait CSR yang pada awalnya merupakan inst rumen

r ul e of mor al at au r ul e of j ust i ce 28 . Penerapan