Pengaruh Modal Bank, Alokasi Kredit Dana Pihak Ketiga, dan Jumlah Kantor Cabang Bank BUMN Persero terhadap Jumlah Kredit Usaha Kecil dan Implikasinya pada Tingkat Pengangguran.
1) Christianus Manihuruk
Mahasiswa Program Doktor Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta, Indonesia
2) Meirinaldi
Dosen Pascasarjana Universitas Borobudur Email : usu_mey@yahoo.co.id
ABSTRACT
The influence of Equity banks , the allocation of Lending Money from a third party and the number of The Branch Offices towards the number of credits for Micro, Small, Medium Enterprises through State-Owned Enterprises as well as its implications for The Unemployment Rate.
This research was initiated the development of Micro, Small, Medium Enterprises has not been optimized because of the lack of capital. State-Owned Enterprises Bank as agent of development play a important role to meet the shortage of capital through the provision of credit facilities for Micro, Small and Medium Enterprises that impact to reduce Unemployment.
This research uses secondary data that is panel data. The combination of time series and cross section data used for explanatory research to explain the connection between causal and inter-variables studied in the model, through hypothesis testing. Analysis techniques used are multiple linear regression and simple linear regression.
The research results show that bank Equity factor , Lending money, the number of Branch Offices simultaneously significant impact towards the number of credits for Micro, Small, Medium Enterprises through State-Owned Enterprises. Partially, Third Party Funds, and Number of Branch Offices distributed have a significant and positive impact towards the number of credits for Micro, Small, Medium Enterprises. The number of credits for Micro, Small, Medium Enterprises through State-Owned Enterprises significantly negative significant impact on the Unemployment Rate.
PENDAHULUAN
Ash Center Harrvard Kennedy School berpenghasilan menengah ke atas pada tahun 2010 "Dari Reformasi ke
tahun 2025. Laporan tersebut berpendapat Transformasi Kelembagaan: Penilaian
bahwa kebijakan saat ini akan tetap Strategis mengenai Prospek untuk
mencapai tujuan ini tetapi mungkin Pertumbuhan,
Indonesia akan gagal dalam tiga dimensi Pemerintahan yang Demokratis di
mendasar: Pertumbuhan akan menjadi Indonesia." menyatakan bahwa kebijakan
pengangguran, daya saing akan menurun, khusus untuk mencapai transformasi di
dan ketidak setaraan akan meningkat. Hal Indonesia. "The Sum is Greater Than The
ini terjadi karena Indonesia tidak Parts” Menggandakan Kemakmuran
maksimal memanfaatkan manfaat dari Bersama di Indonesia Melalui Integrasi
sebuah negara besar maupun keunggulan Lokal
komparatif dinamis internasionalnya. Summary:2013)
dan Global"
(Executy
Indonesia diliputi oleh fragmentasi pembangunan pemerintah Indonesia, yaitu
tujuan
utama
ekonomi lokal dan marginalisasi ekonomi bergabung
dengan jajaran negara global. Pertumbuhan Indonesia didorong dengan jajaran negara global. Pertumbuhan Indonesia didorong
secara hirarkis, faktor yang paling tidak memberikan nilai tambah yang
menghambat adalah Permodalan sebesar signifikan. Hal
51,09%, Pemasaran, 34,72%, Bahan Baku pertumbuhan
ini
menyebabkan
Ketenagakerjaan 1,09%, sebagian besar pekerjaan saat ini terkait
Transportasi 0,22% dan lain-lain 3,93%. dengan harga komoditas yang tidak stabil
. Bank merupakan salah satu dibandingkan dengan industri yang lebih
lembaga keuangan berdiri berdasarkan stabil, seharusnya dapat dikembangkan
ijin pemerintah yang usaha pokoknya
penghimpunan dana masyarakat sekaligus memungkinkan Indonesia menjadi lebih
berupa industri manufaktur akan
sebagai lembaga pembiayaan dan kompetitif masuk peredaran pasokan
keuangan lainnya yang global.
kegiatan
mempunyai peranan penting dalam Ash Center mencatat bahwa temuan
masyarakat (Ceccheti S.G 2012,h.155). ini
Bank Bank Persero adalah suatu lembaga menyampaikan pandangan optimis bahwa
mengecewakan,
analisis
yang lahir karena fungsinya sebagai agent rekomendasi bahwa tujuan tersebut akan
of trust dan agent of development yang dapat dicapai, dalam lanskap politik yang
berbentuk Perseroan terbatas yang menantang saat ini. Penulis menegaskan
modalnya terbagi dalam saham yang bahwa Indonesia harus memilih tiga jalur
seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya pembangunan masa depan: reaktif,
dimiliki oleh negara Republik Indonesia proaktif, dan transformatif. Tantangan
utamanya mengejar utamanya adalah dengan serius mengejar
yang
tujuan
berdasarkan prinsip reformasi ekonomi yang kuat dan
keuntungan
pengelolaan perusahaan. Saat ini Bank berkelanjutan untuk kepentingan seluruh
Persero terdiri dari 4 bank yakni Bank populasi daripada individu tertentu atau
Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank kelompok tertentu.
Rakyat Indonesia dan Bank Tabungan Meier (Leading Issus Role in
Negara.
Development 2005,h. 293) menyatakan Menteri Koperasi dan UKM Anak bahwa bagaimanapun tabungan dan
Ngurah Puspayoga investasi adalah kekuatan utama untuk
Agung
Gede
(Inspirasi, Oktober 2016) jumlah pertumbuhan.
pengusaha di Indonesia hanya sekitar membandingkan seberapa pendapatan
Kita
dapat
1,65% persen dari jumlah penduduk saat nasional yang dibelanjakan untuk barang-
ini. “Kita kalah jauh dibandingkan barang konsumsi dan seberapa besar
dengan negara tetangga. Misalnya untuk pembentukan modal. Konsumsi
Singapore sebesar 7%, Malaysia 5% dan masih perlu ditingkatkan karena sebagian
Thailand 4%. Dan yang menarik dari besar masyarakat Indonesia masih hidup
1,65% itu jumlah pengusaha yang berusia dalam tingkat subsistensi, pembentukan
di bawa 40 tahun hanya 0,8%. Terlebih kapital juga perlu untuk meningkatkan
lagi berdasarkan data Kementerian produksi barang-barang konsumsi di masa
Koperasi dan UKM menunjukkan hanya depan. Karena tingkat pendapatan
17% lulusan perguruan tinggi yang masyarakat kecil dan menengah relatif
tertarik untuk menjadi pebisnis. Dengan rendah sehingga akumulasi modal sulit
kemudahan memperoleh kredit UMKM diharapkan untuk modal usaha, maka
akan menciptakan lapangan kerja baru pembentukan modal dimaksudkan dapat
melalui para pengusaha baru akan diperoleh dari fasilitias kredit Perbankan
meningkatakn pendapatan masyararkat, Penelitian Kementerian Koperasi
dan penerimaan pajak oleh negara serta dan UMK-BPS 2015 (Inspirasi, Oktober
menurunkan tingkat 2016,h.12) diketahui bahwa faktor
signifikan
pengangguran di Indonesia.
Dari beberapa penelitian, terdapat bank lainnya hanya kegiatan pendukung beberapa faktor yang mempengaruhi
Kegiatan menghimpun dana, berupa penyaluran kredit yang berbeda-beda,
mengumpulkan dana dari masyarakat penulis mengambil variabel bebas Modal,
dalam bentuk simpanan giro, tabungan, Dana Pihak Ketiga dan Jumlah Kantor
Perbankan memiliki Cabang terhadap Kredit UMKM serta
dan deposito.
peranan yang sangat besar dalam implikasinya
membantu pembangunan ekonomi dalam Pengangguran.
pada
Tingkat
menghimpun dana penempatan dana atau kelompok Bank Persero., karena Bank
Objek
penelitian
Kredit. Upaya-upaya yang bertujuan Persero memiliki potensi yang sangat
meningkatkan peranan pembiayaan dan besar untuk dikembangkan dan menjadi
sektor perbankan ke sektor riil harus lokomotif pembangunan ekonomi dan
dipertahankan secara berkesinambungan. memiliki berbagai keunggulan (Alit
Upaya tersebut adalah meningkatkan asas Asmara Jaya 2017, h.8): (1) bank
Kredit perbankan untuk sektor-sektor memiliki
tertentu yang memerlukan pembiayaan penyediaan layanan keuangan simpanan
usaha yang cukup besar, misalnya dan Kredit (2) memiliki tingkat
petanian, perikanan, kelautan, dan kepercayaan yang tinggi di masyarakat (3)
sebagainya (Veithzal Rivai 2009, h.228). Pengaturan dari regulator yang kaku sehingga lebih memberikan kenyamanan
1. Modal Bank
dan keamanan bagi nasabah (4) Kuat Modal Bank sebagai sumber dana dalam mengelola risiko (5) Produk berupa
sendiri mempunyai pengaruh positif simpanan masyarakat dijamin oleh
terhadap pemberian Kredit UMKM. Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Pada dasarnya setiap bank selalu Sehubungan dengan kondisi di
berusaha untuk meningkatkan jumlah atas, maka perumusan masalah dalam
dana sendiri, selain untuk memenuhi penelitian ini adalah :
kewajiban
menyediakan modal minimum atau CAR juga untuk
1) Bagaimana pengaruh antara Modal memperkuat kemampuan ekspansi dan bank, Dana Pihak Ketiga dan Jumlah
bersaing. Hal ini merupakan salah satu Kantor Cabang bank terhadap
ukuran tingkat kemampuan dan penyaluran kredit UMKM di
kesehatan suatu bank, yang akhirnya Kelompok Bank Persero secara
meningkatkan kepercayaan simultan dan parsial.
akan
masyarakat terhadap suatu bank (baik
2) Bagaimana pengaruh Jumlah Kredit di dalam negeri dan luar negeri). UMKM
Pengertian modal sebagaimana SK Pengangguran.
terhadap
tingkat
Direksi BI No. 23/Kep/Dir. dan SE Direksi BI No. 23/11/BPPP yaitu
BAHAN DAN METODE
modal inti dan modal pelengkap. Modal inti terdiri dari (1) modal
Bahan
disetor,(2) agio saham, (3) cadangan Menurut UU RI No 10 Tahun 1998
umum, (4) cadangan tujuan, (5), laba tanggal 10 November 1998 tentang
tahun lalu, (6) laba tahun berjalan. perbankan, dapat disimpulkan bahwa
Modal pelengkap: (1) cadangan usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,
aktiva, (2) cadangan yaitu menghimpun dana, menyalurkan
revaluasi
penghapusan aktiva (3) pinjaman dana, dan memberikan jasa bank
subrodinasi. Melihat fungsi dari modal lainnya.Kegiatan
bank dimaksud tentunya erat kaitannya menyalurkan dana merupakan kegiatan
menghimpun
dan
meningkatkan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa
dengan
operasional bank termasuk didalamnya
pemberian fasilitas Kredit. Regulasi perbankan Komite Basel Swiss menetapkan CAR sebesar 8% rasio permodalan minimum untuk industri perbankan. Faktanya CAR Bank Persero dalam 11 tahun terakhir, terrendah 13,81% tahun 2009 dan tertinggi tahun 2006 sebesar 21,20% atau terjadi idle capacity. Hal ini menunjukkan bahwa ekspansi Kredit Bank Persero harus ditingkatkan guna efisiensi dan profitabilitas bank. Sebuah bank mampu membiayai aktiva pengelolaannya dengan kepemilikan modal yang dimilikinya, dengan kata lain CAR adalah rasio keuangan bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktivitas yang mengandung risiko misalnya Kredit yang diberikan (Irham Fahmi
2002,h.153)
Bank
memperhitungkan berbagai risiko (P.F. Christoffersen 2003,h. 3) terkait dengan biaya struktur modal, pajak, kompensasi bagi manajemen dan karyawan, cadangan kemungkinan kerugian akibat operasioan dan lain sebagainya Modal bank juga berfungsi agar para deposan yang menyimpan uang di bank merasa tenang bahwa uang yang disimpan
akan terjamin
dapat
dikembalikan pada waktunya. Industri perbankan beroperasi dengan jumlah modal yang lebih sedikit dibandingkan dengan indusri lain. Saat ini permodalan bank berkisar 12-20% dari aktiva operasional (Ikatan Bankir Indonesia 2014,h.166). Pada industri non
perusahaan sedikit, akan sulit bagi perusahaan tersebut untuk memperoleh pinjaman. Modal usaha yang kecil tidak masalah bagi bank untuk menarik para deposan untuk menyimpan uang milik mereka di bank, bahkan dengan bunga yang relatif rendah.
2. Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga adalah dana yang
berasal dari masyarakat luas yang merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank membiayai operasionalnya dari sumber dana ini (Kasmir 2014:64). Adapun dana yang dihimpun dari masyarakat berupa giro, deposito, tabungan dan dana lainnya dikenal secara luas dikenal dengan dana pihak ketiga (DPK). Menurut UU Perbankan No. 10 tahun 1998 sumber dana yang dimaksud adalah sebagai berikut : Giro, Deposito dan Tabungan. Mengingat
pembiayaan
Kredit sebagian besar di peroleh dari sumber dana dari DPK yang diperoleh dari simpanan masyarakat merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank membiayai operasionalnya dari sumber dana ini (Chatamarrasid ;2012, h.47) Berdasar teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dapat diketahui bahwa Bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan dana yang dihimpunnya kepada masyarakat yang kekurangan dana. Semakin besar dana pihak ketiga, maka semakin besar kredit yang dapat diberikan bank Persero.
3. Jumlah Kantor Cabang
Bank Cabang (branch bank) yaitu bank yang melayani dengan sejumlah atau beberapa cabang yang terdapat dibeberapa lokasi sehingga ada satu kantor pusat dan beberapa cabang (Juli Irmayanto 2015:56) dan Sistem perbankan di Indonesia menganut
branch bangking system, bank memiliki banyak cabang atau jaringan di daerah yang mempunyai pusat peredaran uang (Julius R. 2014,h.235)
Perbankan melakukan pemasaran Perbankan melakukan pemasaran
memperkuat permodalan Usaha Mikro, bersangkutan. Persaingan perbankan
Kecil dan Menengah. Permasalaham sangat tajam dan situasi di pasar saat
klasik yang dihadapi oleh UMKM ini perubahan pasar sangat cepat tidak
adalah keterbatasan akses pada Kredit hanya karena bank nasional tetapi juga
perbankan. Perbankan besar termasuk bank internasional (pasar global).
merasa enggan Masing-masing bank berlomba-lomba
Bank
Persero
menyalurkan Kredit skala kecil untuk membangun kantor cabang guna
kepada UMKM karena besarnya biaya menarik nasabah dimana pada akhirya
oprasional dan beberapa faktor lain. nasabah mendapat keuntungan dari
Pertama , tingginya biaya operasi dan keadaan tersebut. Oleh karena itu,
risiko Kredit macet yang dihadapi oleh dunia perbankan tidak mempunyai
bank dalam penyaluran Kredit skala banyak pilihan, kecuali meningkatkan
kecil. Faktanya bank-bank besar profesionalisme, kompetensi dan daya
termasuk bank-bank Persero dari segi saing (Ikatan Bankir Indonesia 2017,h.
efisiensi dan profitabiltas lebih suka 12).
membiayai fasilitas Kredit atau Ujung tombak suatu bank adalah
perusahaan besar. Mengapa perbankan jaringan kantor cabang. Keberhasilan
melayani UMKM, suatu cabang akan dapat dicapai bila
tidak
suka
alasannya kegiatan bisnis UMKM pemimpinnya mempunyai kompetensi
memiliki dua keunikan : (1) arus dalam perencanaan dan menjalan
pendapatan yang kecil dengan sumber program bisnis, serta mensupervisi,
yang tidak stabil; dan (2) ketidak memonitor dan mengontrol program
agunan (insufficient bisnis yang telah ditetapkan. Tidak
cukupan
collateral ), baik secara hukum maupun hanya itu, seorang pemimpin cabang
nilai jaminan Kredit (Kono dan juga sudah semestinya memiliki
Takahashi, 2010, h.122). Menurut Eko kompetensi dalam mengelola human
Prasetio (2015.h22) menghadapi capital yang mendukung program
mendapatkan Kredit cabang tersebut.
kesulitan
perbankan karena : Pertama , Dengan kondisi yang seperti ini akan
perbankan tidak berkeinginan atau semakin membuka kesempatan bagi
secara hukum tidak diperkenankan masyarakat yang ingin memenuhi
menyalurkan kepada UMKM yang kebutuhannya di bidang perbankan.
diketahui kapasitas Dalam hal ini adalah menabung atau
tidak
(repayment menyimpan dananya pada lembaga
pengembaliannya
capacity ). Kapasitas pengembalian perbankan, tanpa adanya alasan yang
UMKM yang jumlahnya sangat banyak disebabkan lokasi bank yang jauh dari
dan herterogen sulit diidentifikasikan tempat tinggal, sehingga mereka malas
perbankan. Operasional dan enggan untuk menabungkan
oleh
perbankan yang secara sosial juga dari uangnya di bank karena tidak memiliki
miskin menghadapi waktu luang.
masyarakat
kesulitan
dalam mendapatkan
informasi
tentang kapasitas
4. Kredit UMKM
pengembalian UMKM. Keterpisahan Menurut UU nomor 20 Tahun
sosial ini terkait dengan formalitas 2008 menyatakan bahwa
pelayanan, minimnya UMKM adalah penyediaan dana oleh
kredit
prosedur
masyarakat miskin Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia
pengetahuan
terhadap bisnis perbankan serta produk usaha dan Masyarakat melalui Bank,
perbankan yang tidak Koperasi dan lembaga keuangan bukan
layanan
kompetibel dengan kebutuhan UMKM
(Nugroho 2011,h.18). Kedua, UMKM kesepakatan (moral hazard problem) cenderung kurang berani berspekulasi
karena hal itu akan memperoleh mengembangkan
financial melalui pembiayaan Kredit perbankan.
(Robinson,2002,h.84). Keempat , UMKM cenderung menghindari risiko
program KUR dilakukan dengan (risk averse ) meskipun kinerja
menyalurkan Kredit sekala kecil oleh bisnisnya memiliki prospek yang baik.
perbankan kepada UMKM yang Selain itu, keengganan UMKM
dijamin sebagian (partialy insured) menggunakan Kredit terkait dengan
oleh pemerintah memalui lembaga minimnya pengetahuan tentang aturan
penjamin Kredit (Jamkrido dan Kredit perbankan, rasa rendah diri
Askrindo). Dalam hal ini 70-80% nilai (inferiority)
KUR yang disalurkan dijamin oleh dengan pegawai bank, dan berbagai
untuk
berhubungan
lembaga penjamin, sedangkan sisanya hambatan sosial lainnya. Dalam
20-30% sisanya ditanggung oleh konteks inilah masyarakat miskin
perbankan sendiri. Penjamin Kredit ini menghadapi
pada dasarnya ditujukan untuk (financial exclusion), bukan hanya dari
keterbatasan
Kredit
menurunkan risiko Kredit macet sudut pandang perbankan, melainkan
sehingga bank pelaksana dapat juga dari sisi UMKM itu sendiri akibat
menyalurkan KUR secara ekspansif. keterbelakangan
Namun, risiko Kredit macet dalam finansial.
terhadap
bisnis
KUR tidak dapat keuangan mikro, pada umumnya tidak
Ketiga , dalam pasar
penyaluran
dihilangkan karena skema penjaminan ada lembaga penjaminan (credit
dapat memunculkan masalah moral guarantee
hazard, baik dari sisi penyalur (petugas besedia mengompensasi risiko Kredit
company/CGC )
yang
bank) maupun penerima Kredit macet yang disalurkan kepada UMKM.
UMKM. Adanya skema penjaminan Kepemilikan aset yang secara hukum
berpotensi mendorong petugas bank lemah
menyalurkan UMKM secara kurang bersertifikat), struktur produksi yang
hati-hati (prudent manner) karena rentan terhadap gejolak alam dan
setiap terjadi kemacetan Kredit akan kecilnya
ditanggung oleh lembaga penjaminan. menyebabkan
arus
pendapatan
Penerima UMKM, berpotensi untuk menghadapi kesulitan dalam menilai
lembaga
penjamin
secara sengaja tidak mengembalikan risiko bisnis UMKM. Seperti hal
Kredit karena pemerintah akan perbankan, lembaga penjamin juga
menanggung setiap adanya Kredit menghadapi
macet melalui lembaga penjaminan. (information problem) dalam menilai
masalah
informasi
teoritis, perbankan kelayakan dan keberlanjutan bisnis dan
Secara
melakukan penetrasi bisnis skala mikro aset yang dimiliki UMKM. Dalam
kecil karena dua alasan : yaitu ekspansi teori kontrak, bila masalah informasi
pasar dan tugas mandatori yang ini sangat besar dalam bisnis asuransi,
diharuskan oleh pemerintah (Baydas G lembaga penjamin biasanya kurang
and Valenzuela 2005). Perkembangan berkembang atau tidak ada sama sekali
bisnis perbankan skala mikro-kecil . Hal ini terjadi dikarenakan principal
oleh perbankan nasional adalah lebih (lembaga penjamin) tidak dapat
didorong oleh potensi pasar yang besar memonitor apakah agen akan bertindak
di Indonesia, meskipun secara historis sesuai dengan kontrak penjaminan
pengembangan BRI sebagai perbankan yang disepakati. Di satu sisi, sistem
pemerintah sejak awal hukuman kurang memadai terhadap
milik
difokuskan untuk membiayai jasa setiap tindakan agen yang menyalahi
perbankan skala mikro-kecil melalui perbankan skala mikro-kecil melalui
Friksional adalah skala mikro-kecil oleh BRI unit telah
Pengangguran
yang pasti ada, menjadikan BRI sebagai sala satu bank
pengangguran
dalam kondisi full komersial terbesar di dunia yang
meskipun
employment . Pengangguran ini terjadi fokus bisnisnya pada pelayanan
akibat proses rekrutmen tenaga kerja keuangan
yang membutuhkan waktu untuk (Ledgerwood dkk, 2013). Seperti
kepada
UMKM
mendapatkan pekerjaan. Bisa juga halnya Bank Mandiri, BNI menempu
sebagai pekerja yang keluar dari cara yang sama, yaitu dengan
tempat kerjanya untuk mendapatkan mengembangkan unit layanan mikro
pekerjaan yang lebih sesuai dengan (ULM). Melalui jaringan ULM ini,
Menurut Jhingan BNI melakukan penetrasi secara
keinginannya.
(2013,h.22) di negara berkembang langsung pasar keuangan kecil-mikro
Indonesia dijumpai dan layanan kemitraan dengan layanan
termasuk
pengangguran dan pengangguran Kredit mikro (LKM) lainnya. Jaringan
tersembunyi dalam jumlah besar, kantor cabang BNI juga secara aktif
ekonomi berupa melakukan layanan keuangan kepada
keterbelakangan
efisiensi tenaga kerja yang rendah, BPR, koperasi, dan LKM lainnya
kurangnya kemampuan wiraswasta, untuk
kelangkaan modal dan keterbelakangan perbankan skala mikro-kecil (Widayati
mengembangkan
bisnis
teknologi hal ini tercermin pada 2003.h.4)
ongkos produksi rata-rata yang tinggi meskipun upah buruh rendah. Menurut
5. Tingkat Pengangguran
Sadono Sukirno (2013,h.328), efek Pengangguran adalah kondisi
buruk dari pengangguran adalah dimana seseorang tidak bekerja,
mengurangi pendapatan masyarakat padahal ia masuk kedalam angkatan
yang pada akhirnya mengurangi kerja dan memang mencari pekerjaan.
tingkat kemakmuran yang telah dicapai Secara umum terdapat tiga jenis
Semakin turunnya pengangguran (Abdul Hakim 2010,h.
seseorang.
masyarakat karena 26): (1) Pengangguran cyclical adalah
kesejahteraan
tentunya akan pengangguran yang terjadi akibat
menganggur
meningkatkan peluang mereka terjebak perekonomian yang mengalami resesi
dalam kemiskinan karena tidak sehingga output berada dibawah level
memiliki pendapatan. full employment . Full employment
Pertumbuhan UMKM agar dapat adalah kondisi pada jangka panjang
meningkatkan lapangan kerja baru saat seluruh output yang diproduksi
guna mengurangi pengangguran, merupakan output yang optimal yang
dengan menggunakan data triwulan dapat
selama 2007-2016 di dapat dari Bank seluruh faktor produksi diberdayakan.
diproduksi, yang
berarti
Indonesia, Bank Persero dan BPS (2) Pengangguran struktural adalah
dalam penelitian ini berjumlah pengangguran yang terjadi akibat
4(bank) x4(triwulanan) x 10 (tahun) = ketidak sesuaian jenis pekerjaan
160 data.
dengan kapabilitas tenaga kerja. Bank Persero memberikan dukungan Contoh; masa revolusi industri dimana
UMKM secara kebutuhan tenaga kerja beralih ke
kepada
berkesinambungan. Jadikan UMKM tenaga
sebagai mitra berprogres, tidak hanya membutuhkan skill untuk menjalankan
kerja
yang
sekadar objek Corporate Social mesin. Akibatnya tenaga kerja yang
Responcibility (CSR), Dengan tidak mampu menjalankan, maka
demikian, UMKM dan Persero dapat demikian, UMKM dan Persero dapat
tingkat Pengangguran. kerja sama ini sudah diusung oleh Korea dan Jepang sehingga UMKM di
Metode Pengumpulan data
dua negara tersebut bisa menjadi besar Peneliti menggunakan data sekunder dan mendukung perekonomian bangsa.
berupa data runtun waktu (time UMKM bisa dijadikan bagian integral
series) dan cross section (data panel) dan 'core' bisnis. Tapi, sayangnya di
berdasarkan data laporan keuangan Indonesia semua masih jalan sendiri-
sejak tahun 2007 sampai dengan 2016 sendiri.
Bank Persero, Bank Indonesia dan BPS
Hipotesis
1) Modal bank, Dana Pihak Ketiga
Metode Analisis Data
dan Jumlah Kantor Cabang bank Penelitian ini menggunakan metode berpengaruh positif dan signifikan
Analisis data Regresi Linear Sederhana terhadap penyaluran kredit UMKM
dan Berganda dengan Ordianary Least di Kelompok Bank Persero secara
Square (OLS) atau metode analisis simultan dan parsial
kuadrat terkecil . Wing Wahyu Winarno,
2) Jumlah Kredit UMKM, berpengaruh (2011:4.1) sebagai berikut
Model 1) PK (Y) = a + b 1Modal +b 2DPK +b 3Jumlah Kantor Cabang +e Model 2) TP(Z) = a + bPK+ e
Keterangan: PK=Penyaluran Kredit UMKM Variabel terikat (Y). TP=Tingkat Pengangguran Variabel terikat (Z)
a = Intercept (konstanta).
b 1 = Modal Bank (X 1)
b 2 = Dana Pihak Ketiga (X 2).
b 3 = Jumllh Kantor Cabang (X 3.)
e = Nilai residu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
antara suatu faktor dengan faktor lainnya. Setelah dilakukan analisis
Hasil Olah Statistik
regresi, maka dilakukan pengujian
asumsi klasik untuk mengetahui Pengujian
1. Pengujian Instrumen Penelitian
apakah model tersebut bersifat Best dengan Pengujian Asumsi Klasik.
instrumen
dilakukan
Linear Unbiased Estimator (BLUE) Menurut Nachrowi dan Usman,
dengan beberapa pengujian dalam (2006:7) model regresi linear adalah
meliputi pada salah satu teknik analisis kuantitatif
penelitian
ini
pengujian normalitas, pengujian yang
heteroskedastisitas dan pengujian memberikan informasi besarnya
dapat digunakan
untuk
autokorelasi.
hubungan sebab akibat (kausatif)
a. Normalitas data
Tabel 1 : Data Distrperserosi Kredit UMKM, Modal, DPK dan Jumlah Kantor
Cabang Tahun 2007-2016
X1 X2 X3 Mean
7978.000 Std. Dev.
564846.0 Sum Sq. Dev. 1.40E+12
b. Uji Heterokedastisitas
Probabilita Jarque Berra p=0,05 Uji heteroskedastisitas ini bertujuan dari hasil olah data masing-masing
untuk menguji apakah dalam model hasilnya diketahui bahwa Jumlah
terjadi ketidaksamaan Kredit UMKM Bank Persero (Y) =
regresi
residual suatu 2.846978, Modal (x2) = 2.990666.
variance
dari
pengamatan ke pengamatan yang DPK (x2) 3.7697311, Jumlah
lain. Uji ini menggunakan uji Kantor Cabang (x3) = 3.252659
Heteroskedasitas Test B.G.Godfrey, ditahui 4 (empat) model/variabel
dengan ketentuan jika nilai signifikan seluruhnya lebih besar dari 0,05
per variable lebih kecil dari 0.05 dapat
maka dikatakan terdapat masalah berdistribusi
disimpulkan
semuanya
heteroskedastisitas. Dan jika nilai selanjutnya
normal
sehingga
signifikan per variable lebih besar berdasarkan distribusi normal.
dapat
dianalisis
dari 0.05 maka dikatakan tidak terdapat masalah heteroskedastis
Tabel 2 : Heteroskedasticiti Test Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
F-statistic 1.572083 Prob. F(3,36) 0.2130 Obs*R-squared
4.633284 Prob. Chi-Square(3) 0.2007 Scaled explained SS 2.678692 Prob. Chi-Square(3) 0.4439
Dari tabel di atas memperlihatkan Chi-squre =0.4439. Hal ini semua variable memiliki nilai
menunjukkan bahwa model terbebas signifikan < 0.05. Nilai probability
dari masalah Heteroskedasitas dari masalah Heteroskedasitas
Tabel 3 : Distrbusi Frekuensi Variabel Modal, DPK dan Kantor Cabang terhadap Kredit UMKM Bank Pesero 2007-2016
Dependent Variable: Y (PK UMKM Bank Persero) Method: Least Squares Date: 02/18/18 Time: 11:17 Sample: 140 Included observations: 40
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -115654.2 15020.51 -7.699751 0.0000
X1 -0.490826 0.178128
R-squared 0.966197 Mean dependent var 499846.2 Adjusted R-squared 0.965580 S.D. dependent var
S.E. of regression 12156.18 Akaike info criterion 21.74370 Sum squared resid 5.32E+09 Schwarz criterion
21.91259 Log likelihood
-430.8740 Hannan-Quinn criter. 21.80477 F-statistic
1.557096 Prob(F-statistic)
3143.653 Durbin-Watson stat
Negatip Autokorelasi
Positip
Daerah tak
Daerah tak
Tak ada Autokorelasi
Dari hasil uji Durbin Watson pada autokorelasi hasil uji Durbin Watson model regresi diatas menghasilkan
pada model regresi berada diantara du nilai sebesar 1.557, berdasarkan hasil
(1.287) dan 4-du (2.90), tidak ini dapat disimpulkan tidak terjadi
mengandung masalah autokorelasi.
2. Pengujian Hipotesis
a. Secara Simultan dengan menggunakan Uji F Tabel 4 : Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Variabel Modal, DPK dan Jumlah Kantor Cabang terhadap Kredit UMKM Bank Persero 2007-2016
R-squared 0.966197 Mean dependent var 499846.2
Adjusted R-squared 0.965580 S.D. dependent var 189395.6 S.E. of regression 12156.18 Akaike info criterion 21.74370 Sum squared resid 5.32E+09 Schwarz criterion
21.91259 Log likelihood
-430.8740 Hannan-Quinn criter. 21.80477 F-statistic
3143.653 Durbin-Watson stat 1.557096 Prob(F-statistic)
Hasil menunjukan bahwa nilai terikatnya. Dengan demikian dapat
F hitung adalah sebesar 3143.653 disimpulkan bahwa Modal, DPK, dengan probability sebesar 0,000.
Jumlah Kantor Cabang secara Atau F hitung > F tabel (2) maka
bersamaan berpengaruh signifikan variabel bebas secara simultan
terhadap penyaluran kedit UMKM berpengaruh terhadap variabel
pada kelompok Bank Persero.
b . Secara Parsial menggunakan uji t
1) Modal terhadap Kredit UMKM Bank Persero
Tabel 5 : Uji Parsial Variabel Modal bank terhadap Kredit UMKM Bank Persero 2007-2016
Dependent Variable: Y Persero Method: Least Squares Date: 02/18/18 Time: 11:53 Sample: 1 40 Included observations: 40
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 163230.6 13228.98 12.33886 0.0000 X1 1.872954 0.064675 28.95937 0.0000
meningkat Rp bahwa t hitung 28.95> dari t tabel 2
Berdasarkan tabel tersebut di atas
UMKM
akan
demikian juga dengan p=0,05>0.000; berarti
1.872954juta
sebaliknya, jika Modal Bank turun Rp terdapat pengaruh signifikan Modal
1 maka Jumlah Kredit UMKM Bank Bank terhadap Jumlah Kredit Bank
Perserobakan turun Rp1.872954juta. Persero dengan regresi Y=163230
Dilihat dari segi elastisitas lebih besar +1.872954 (Modal Bank). Jika Modal
dari 1 (elastis).
Bank naik Rp 1 maka Jumlah Kredit
2). Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Jumlah Kredit UMKM Bank Persero
Tabel 6 : Uji Parsial Variabel DPK terhadap Kredit UMKM Bank Persero 2007-2016
Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 02/18/18 Time: 11:54 Sample: 1 40 Included observations: 40
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 89457.47 14740.29 6.068908 0.0000 X2 0.437323 0.014342 30.49233 0.0000
Pada tabel memperlihatkan hasil DPK naik Rp 1 maka Jumlah Kredit pengujian secara parsial DPK terhadap
akan meningkat Jumlah Kredit UMKM Bank Persero
UMKM
demikian juga menunjukkan bahwa t hitung 30,49>
Rp0.456505juta
sebaliknya, jika DPK turun Rp 1 maka dari t tabel 2 dengan p=0,05>0.000;
Jumlah Kredit UMKM Bank Persero berarti bahwa terdapat pengaruh
akan turun Rp0.437323juta. Dilihat dari signifikan DPK terhadap Jumlah Kredit
segi elastisitas lebih besar dari 1 Bank
Y=89457.47 +0.437323 (DPK). Jika
3). Pengaruh Jumlah Kantor Cabang terhadap Jumlah Kredit UMKM Bank
Persero
Tabel 7 : Uji Parsial Variabel Jumllah Kantor Cabang terhadap Kredit UMKM Bank Persero 2007-2016
Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 02/18/18 Time: 11:54 Sample: 1 40 Included observations: 40
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -152074.5 11703.98 -12.99340 0.0000 X3 46.16626 0.797033 57.92262 0.0000
Pada tabel memperlihatkan hasil +46.16626 (Cabang). Jika Jumlah pengujian secara parsial Jumlah Kantor
Kantor Cabang bertambah 1 unit maka Cabang terhadap Jumlah Kredit
Jumlah Kredit UMKM akan meningkat UMKM Bank Persero menunjukkan
Rp46.166.260.000,- demikian juga bahwa t hitung 57.92262> dari t tabel 2
sebaliknya, jika Jumlah Cabang tutup 1 dengan p=0,05<0.000; berarti terdapat
unit maka Jumlah Kredit UMKM pengaruh signifikan Jumlah Kantor
akan turun Cabang terhadap Jumlah Kredit Bank
Bank
Persero
Rp46.166.260.000,-. Dilihat dari segi Persero dengan regresi Y=-152074
elastisitas lebih besar dari 1 (elastis).
2. Uji Regresi
Data yang dipergunakan adalah data fixed effect dan random effect untuk panel (pool data) dapat diuji dengan 3
memili regresi terbaik dari 3 tersebut bentuk regresi berganda common effect,
dipilih berdasarkan uji Hausman test.
a. Regresi Panel Least Squares Common Effect Bank Persero
Tabel 8: Regresi Panel Least Squares Common Effect Bank Persero Dependent Variable: Y (UMKM Bank Persero)
Method: Least Squares Date: 02/18/18 Time: 11:17 Sample: 1 40 Included observations: 40
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -115654.2 15020.51 -7.699751 0.0000 X1 -0.490826 0.178128 -2.755459 0.0091 X2 0.232107 0.038831 5.977447 0.0000 X3 34.40948 1.923319 17.89068 0.0000
R-squared 0.966197 Mean dependent var 499846.2
Adjusted R-squared 0.965580 S.D. dependent var 189395.6 S.E. of regression 12156.18 Akaike info criterion 21.74370 Sum squared resid 5.32E+09 Schwarz criterion
21.91259 Log likelihood
-430.8740 Hannan-Quinn criter. 21.80477 F-statistic
3143.653 Durbin-Watson stat 1.557096 Prob(F-statistic)
Secara simultan kelima variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Kredit UMKM Persero (Probabilita F=0.00000). Regresi linier berganda Y = -115654 – 0.490826(Modal)+ 0.232107 (DPK)+ 34.40948 (Cabang)
b. Regresi Panel Least Squares Fixed Effect Bank Persero
Tabel 9. Regresi Panel Least Squares Fixed Effect Bank Persero Dependent Variable: Y? Method: Pooled Least Squares Date: 02/21/18 Time: 18:33 Sample: 2007Q1 2016Q4 Included observations: 40 Cross-sections included: 4
Total pool (balanced) observations: 160
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 233.1539 3145.451 0.074124 0.9410 X1?
0.0000 Fixed Effects (Cross) _BTN —C
_BNI —C
_MANDIRI —C
_BRI —C
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
Regresi linier berganda Y UMKM Bank Persero = 233.1539+0.472924(Modal)+ 0.170127(DPK)+ 18.51330 (Cabang).
c. Regresi Panel Least Squares Random Effect Bank Persero
Tabel 10 Regresi Panel Least Squares Random Effect Bank Persero
Dependent Variable: Y? Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 02/21/18 Time: 18:34 Sample: 2007Q1 2016Q4 Included observations: 40 Cross-sections included: 4 Total pool (balanced) observations: 160 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 8999.616 1962.213 4.586463 0.0000 X1?
0.0000 Random Effects (Cross) _BTN —C
_BNI —C
-3.45E-08
_MANDIRI —C
3.56E-08
_BRI —C
-9.72E-09
Effects Specification
S.D.
Rho
Cross-section random 0.003682 0.0000 Idiosyncratic random
Weighted Statistics
Regresi linier berganda Y UMKM Bank Persero = 8999.616 -0.159417 (Modal)+ 0.473935(DPK)+ 4.101869(Cabang)
d. Hasil Uji Hipotesis Hausman Test
Hipotesis Uji Hausman Test Ho. Nilai Chi-square lebih besar dari Nilai Chi-square tabel (Fixed Effect) Ha. Nilai Chi-square lebih kecil dari Nilai Chi-square tabel (Radom Effect)
Tabel 11: Hausman Test
Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: Untitled Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Test Summary
Statistic
Chi-Sq. d.f.
Prob.
Cross-section random 114.303570 3 0.0000
Cross-section random effects test comparisons:
Var(Diff.)
Prob.
X1? 0.472924 -0.159417 0.004826 0.0000 X2?
Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: Y? Method: Panel Least Squares Date: 02/21/18 Time: 18:35 Sample: 2007Q1 2016Q4 Included observations: 40 Cross-sections included: 4 Total pool (balanced) observations: 160
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 233.1539 3145.451 0.074124 0.9410 X1?
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.977642 Mean dependent var 126130.8 Adjusted R-squared
80709.98 S.E. of regression
S.D. dependent var
21.71579 Sum squared resid
Akaike info criterion
21.85033 Log likelihood
2.32E+10
Schwarz criterion
21.77042 F-statistic
Hannan-Quinn criter.
0.657033 Prob(F-statistic)
Durbin-Watson stat
Berdasar uji Hausman Test adalah Regresi Least Squares Fixed diketahui bahwa Nilai Chi-square
Effetct yakni Regresi linier berganda Y 114.303570 dengan p-value sebesar
Persero = 0.0000. Sedangkan Nilai Kritis Chi-
UMKM
Bank
233.1539+0.472924(Modal)+ square dengan df sebesar 3 pada
0.170127(DPK)+ 18.51330 (Cabang). =5% dan
=1% masing-masing
sebesar 11.0705 dan 15.0863, maka
e. Regresi berganda yang menjadi
kita menolak Random Effect dan
alat analisis (Fixed Effect)
menerima Fixed Effek. Secara simultan kelima variabel Dengan
demikian pilihannya
independen
berpengaruh secara berpengaruh secara
Jika variabel Modal meningkat sebesar F=0.00000).
PERSERO
(Probabilita
Rp 1 dan begitu sebaliknya jika nilai Uji F dari Nilai F tabel dengan
variabel Modal menurun sebesar Rp 1 =2.45 <Nilai F hitung 1115 adalah
maka nilai Jumlah Kredit UMKM korelasi variabel Modal, DPK, Jumlah
Bank Persero akan meningkat sebesar Kantor Cabang, Tingkat Suku Bunga
Rp 472.924.
dan Jumlah Uang Beredar secara 3). Nilai koefisien variabel DPK sebesar bersama-sama terhadap Jumlah Kredit
0.170127 juta atau Jumlah Kredit Bank Persero.
Bank Persero sebesar Rp 170.127- . Berdasarkan Regresi linier berganda Y
Jika variabel Modal meningkat sebesar UMKM
Rp 1 dan begitu sebaliknya jika nilai 233.1539+0.472924(Modal)+
Bank
Persero
variabel Modal menurun sebesar Rp 1 0.170127(DPK)+ 18.51330 (Cabang).
maka nilai Jumlah Kredit UMKM Bank Persero akan meningkat sebesar
Dari persamaan regresi berganda
Rp 437.970.
untuk memperediksi variabel Jumlah 4). Nilai koefisien variabel Jumlah Kredit UMKM Bank Persero dapat
Kantor Cabang sebesar 18.51330 dijelaskan sebagai berikut :
atau Jumlah Kredit Bank Persero 1). Nilai Konstanta 233.1539 atau Rp
sebesar Rp 18.51330 juta atau Rp 233.253.900.000,- adalah nilai mutlak
18.513.300.000. Jika setiap membuka variabel yang jika tidak dipengaruhi
satu Kantor Cabang baru begitu juga oleh variabel independen, maka nilai
sebaliknya, jika menuntup satu Kantor variabel Jumlah Kredit Bank Persero
Cabang Jumlah Kredit UMKM Bank sebesar Rp 233.253.900.000,-
Persero akan mengalami penurunan 2). Nilai koefisien variabel Modal sebesar
sebesar Rp 18.513.300.000,-. 0.472924juta atau Jumlah Kredit
f. Pengaruh Jumlah Kredit UMKM Bank Persero terhadap Tingkat Pengangguran
Tabel 12 : Uji Variabel Kredit UMKM Bank Persero terhadap Tingkat Pengangguran 2007-2016
Dependent Variable: PENG Method: Least Squares Date: 2/26/18 Time: 14:54 Included observations: 40
Variable
Coefficient Std. Error
732.3182 Adjusted R-squared
Mean dependent var
160.7177 S.E. of regression
S.D. dependent var
11.03083 Sum squared resid
Akaike info criterion
11.11193 Log likelihood
Schwarz criterion
11.06090 F-statistic
Hannan-Quinn criter.
0.333275 Prob(F-statistic)
Durbin-Watson stat
Berdasarkan hasil pengujian statistik/uji t menunjukkan bahwa t htung (-16.68)>t Berdasarkan hasil pengujian statistik/uji t menunjukkan bahwa t htung (-16.68)>t
dapat memperediksi variabel Tingkat 0.0000<0.05 berarti bahwa variabel
probilitynya
Pengangguran dapat dijelaskan sebagai Jumlah Kredit UMKM Bank Persero
berikut : 1079.440 – 0.000739 (tingkat berpengaruh secara signifikan dan
akan memberikan negatif terhadap penurunan Tingkat
pengangguran)
dampak pada penurunan Tingkat Pengangguran. Artinya semakin
Pengangguran sebesar 0,00739, jika bertambah Jumlah Kredit UMKM Bank
Jumlah Kredit UMKM Bank Persero Persero maka akah semakin besar
naik sebesar 1% dan begitu sebaliknya pengaruhnya
jika nilai Jumlah Kredit UMKM Bank Tingkat Pengangguran dengan regresi
terhadap
penurunan
Persero turun sebesar 1% maka nilai sederhana Y=.1079.440- 0.000739.
Tingkat Pengangguran akan meningkat Dari persamaan regresi sederhana ini
sebesar 0,00739.
PEMBAHASAN
sebaliknya, jika Modal Bank turun Rp 1 maka Jumlah Kredit UMKM Bank
Pengaruh Modal Bank, Dana Pihak
Perserobakan turun Rp1.872954juta.
Ketiga dan Jumlah Kantor Cabang
Dilihat dari segi elastisitas lebih besar
terhadap Jumlah Kredit Bank
dari 1 (elastis).
Persero.
Pengaruh Modal Bank, Dana
Pengaruh Dana Pihak Ketiga (X2)
Pihak Ketigadan Jumlah Kantor
terhadap Jumlah Kredit UMKM
Cabang secara simultanberpengaruh
Bank BUMN.
signifikan dan positif terhadap Jumlah Berdasarkan hasil pengujian Kredit UMKM Bank Persero. Modal
statistik/uji t menunjukkan bahwa Bank, Dana Pihak Ketiga dan Jumlah
Pihak Ketiga Kantor Cabang berpengaruh yang
variabel
Dana
berpengaruh secara signifikan dan sifnifikan dan positif terhadap Jumlah
posistif negatif terhadap Jumlah Kredit Kredit UMKM Bank Persero dengan
dengan regresi regresi Y UMKM Bank Persero =
Bank
BUMN,
Y=65328.68 +0.456505 (DPK). Jika 233.1539+0.472924(Modal)+
DPK naik Rp 1 maka Jumlah Kredit 0.170127(DPK)+ 18.51330 (Cabang).
akan meningkat Ketiga varabel secara signinfikan
UMKM
demikian juga berpengaruh 96% (Adjusted R-squared
Rp0.456505juta
sebaliknya, jika DPK turun Rp 1 maka sebesar 96%), sisanya 4% dipengaruhi
Jumlah Kredit UMKM Bank BUMN oleh variabel-variabel lain diluar model
akan turun Rp0.456505. Dilihat dari yang diteliti.
segi elastisitas lebih besar dari 1 Pengaruh Modal Bank (X1)
(elastis).
terhadap Jumlah Kredit UMKM Bank Rata-rata tingkat bunga Dana Persero secara parsial berpengaruh
Pihak ketiga (Giro, Tabungan dan signifikan dan positif Jumlah Kredit
Deposito) adalah 3%; bunga tertinggi UMKM Bank Persero. Berdasarkan
Suku Bunga Bank Indonesia yang tabel tersebut di atas bahwa t hitung
dipersamakan dengan Deposito saat ini 28.95> dari t tabel 2 dengan
adalah 4,75%. Pada dasarnya mereka p=0,05>0.000; berarti terdapat pengaruh
yang menikmati fasilitas Kredit UMKM signifikan Modal Bank terhadap Jumlah
pada suatu bank tertentu, juga akan Kredit Bank Persero dengan regresi
menyimpan dana atau tabungannya Y=163230 +1.872954 (Modal Bank).
yang bersangkutan. Jika Modal Bank naik Rp 1 maka
pada
bank
Meningkatnya fasilitas Kredit UMKM Jumlah Kredit UMKM akan meningkat
Bank BUMN, pada sisi yang lain tanpa Rp
1.872954juta demikian juga susah payah Dana Pihak Ketiga Bank 1.872954juta demikian juga susah payah Dana Pihak Ketiga Bank
Menengah harus dilakukan secara rutin menguntungkan dari sisi aktiva atau
dan terus-menerus; tentunya penyebaran kredit UMKM mendapatkan pendapatan
atau keberadaan Kantor Cabang Bank bunga yang tinggi dan pada sisi yang
diperlukan dekat dengan para pengguna lain mendapat dana murah dari nasabah
kredit.
yang sama, satu dan lain hal teransaksi Keberadaan sebuah Kantor Cabang erat atau mutasi keuangan akan lebih banyak
kaitannya dengan penambahan biaya mengguarakan jasa bank dimaksud.
operasional dan logistik. Terkait dengan fasilitas Kredit
Pengaruh Jumlah Kantor Cabang
Kecil dan Menengah; keberadaan sebuah
Bank BUMN (X3) terhadap Jumlah
Kantor Cabang sebagai pengawas dan
Kredit UMKM Bank BUMN.
pembina usaha debitur, keberadaaan Berdasarkan hasil pengujian
Kantor Cabang Pembatu ataupun statistik/uji t menunjukkan bahwa
Kantor Kas sangat diperlukan dan sangat variabel Jumlah Kantor Cabang Bank
penting bagi kelangsungan usaha Bank BUMN berpengaruh secara signifikan
dan Kelancaran pembayaran kredit dan posistif terhadap Jumlah Kredit
debitur.
Bank BUMN
Berdasarkan fakta di lapangan Y=159013.2 +46.58525 (Cabang). Jika
dengan
regresi
khusus para debitur Kredit Mikro dan Jumlah Kantor Cabang bertambah 1 unit
Kecil sangat enggan mendatangi sebuah maka Jumlah Kredit UMKM akan
Kantor Cabang yang besar dengan meningkat Rp46.585.250.000,- demikian
alasan :
juga sebaliknya, jika Jumlah Cabang
a. Fasilitas kredit yang mereka butuhkan tutup 1 unit maka Jumlah Kredit
relatif kecil-kecil, untuk memasuki UMKM Bank BUMN akan turun
suatu Kantor Cabang yang besar dan Rp46.585.250.000,-. Dilihat dari segi
Megah merasa enggan. elastisitas lebih besar dari 1 (elastis).
b. Pada umumnya mereka bekerja Teknologi
dalam prakteknya berkembang maju, dapat memberikan
fasilitas kredit kemudahan dan lebih efektif dan effisien
pemberian
memerlukan banyak syarat-syarat operasional perbankan. Teknologi dapat
yang bagi mereka hal itu merepotkan menggantikan
khususnya kegitan back office terkait
c. Belum lagi dengan bolak balik dengan birokrasi dan pencatatan
berbagai persyaratan transaksi keuangan bank maupun
mengurus
dan ijin, akan nasabah bank sangat dimudahkan oleh
administrasi
mengganggu kegiatan usaha mereka teknologi dan komputerisasi termasuk di
atau dengan kata lain selama mereka dalamnya
mondar-mandir mereka mereka penghimpunan Dana Pihak Ketiga
menutup usahanya peranan komputerisasi dan ATM
d. Karena pengusaha kecil, meningalkan bersama sangat besar manfaatnya,
usaha atau penutup usaha sementara mengingat besarnya risiko (full risk)
waktu mereka rasakan sangat kredit macet dan moral hazard, misalnya
mengganggu pendapatan mereka. penyalagunaan penggunaan fasilitas kredit untuk modal usaha dengan
Mengingat berbagai masalah tersebut sengaja digunakan untuk keperluar
di atas kadang kala mereka tidak pribadi atau private, tentunya berrisiko
melihat tingkat bunga kredit bank pada kredit macet.
yang murah saja, tetapi lebih kepada Pengawasan dan pembinaan para
kemudahan mereka mendapatkan kemudahan mereka mendapatkan
sebesar 96%), sisanya 4% dipengaruhi mudah walapun mahal dengan pinjam
oleh variabel-variabel lain diluar model kepada para renternir,
yang diteliti.
3. Secara parsial Variabel Modal, Dana
Pengaruh Jumlah Kredit UMKM
Pihak Ketia dan Jumlah Kantor Cabang
Bank BUMN terhadap Tingkat
berpengaruh signifikan dan positif
Pengangguran
terhadap Jumlahredit UMKM Bank Pengaruh Kredit UMKM Bank
Persero.
BUMN terhadap Produk Domestik
4. Jumlah Kredit UMKM Bank BUMN Bruto tahun 2007-2016 adalah
berpengaruh negatife dan signifikan dengan regresi Y=1079.440 -
negatif terhadap penuruan Tingkat 0.000739 (Kredit UMKM). Jika
Pengangguran
Jumlah Kredit UMKM Bank BUMN naik
maka Tingkat
Saran saran
Pengangguran akan turun 0,00739
1. Jumlah Kredit UMKM Bank BUMN demikian juga sebaliknya, jika
secara nominal terus naik, namun secara Jumlah Kredit UMKM Bank BUM
kualitas atau persentase cenderung turun 1% maka Tingkat
menurun. Pemerintah sebagai regulator Pengangguran naik 0,00739-. Dilihat
sekaligus sebagai pemegang saham dari segi elastisitas lebih kecil dari 1
moyoitas Bank BUMN, sebaiknya (inelastis).
memperhatikan faktor-faktor yang dapat Data menunjuk bahwa Tingkat
Pendapatan Bank Pengangguran di Indonesia dalam 11
mempengaruhi
maupun peningkatan Jumlah Kredit tahun terkahir cenderung menurun
UMKM diantaranya faktor Modal, dari 10,45% pada tahun 2006 terus
Dana Pihak Ketiga dan Jumlah Kantor menurun menjadi 5,33% pada tahun
Cabang Bank Persero karena erat 2016;
kaitanya dalam peningkatan pendapatan penuruan dalam 5 tahun relatif
namun secara
kualitas
domestik bruto, pajak dan pengurangan mengecil bahkan dalam tahun 2013
tingkat pengangguran. terjadi
2. Pemerintah dan pimpinan Bank BUMN Pengangguran dari 6,37% (2012)
kenaikan
Tingkat
perlu mencermati dan mengoptimalkan menjadi 6,70% (2013).
Variabel Modal dan Dana Pihak Ketiga dan Jumlah Kantor Cabang secara
SIMPULAN DAN SARAN
bersama-sama terbukti bahwa ketiga variabel
ini berpengaruh secara
Kesimpulan
signifikan positif terhadap Jumlah
1. Secara nominal jumlah Modal, Dana Kredit Bank Persero dalam rangka Pihak Ketiga dan Jumlah Kantor
menciptakan enterpreneur baru, kredit Cabang terus menaik, namun secara
mikro dan kecil naik kelas menjadi persentasi pertambahnnya dalam lima
pengusaha menengah dan besar. tahun terkahir menururn
3.Pimpinan Bank
BUMN maupun