TABEL 4.1 LUAS KOTA PALU MENURUT KECAMATAN TAHUN 2012 NO KECAMATAN LUAS (Km) PERSENTASE

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala -
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pinembani, Kecamatan Kinovaro dan Kecamatan Marawola Barat, Kabupaten Donggala.
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong dan Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala.

  2 TATANGA 14,95 3,78

  8 TAWAELI 59,75 15,12

  7 PALU UTARA 29,94 7,58

  6 MANTIKULORE 206,8 52,35

  5 PALU TIMUR 7,71 1,95

  4 PALU SELATAN 27,38 6,93

  3 ULUJADI 40,25 10,19

  1 PALU BARAT 8,28 2,1

  Bab

  

NO KECAMATAN LUAS (Km) PERSENTASE

TABEL 4.1 LUAS KOTA PALU MENURUT KECAMATAN TAHUN 2012

  Luas Kota Palu menurut kecamatan Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Marawola dan Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi

  yang secar a astronomis terletak antara 0º36’-0º56’ Lintang Selatan (LS) dan 119º45’- 121º1’ Bujur Timur (BT), tepat berada di bawah Garis Katulistiwa dengan ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang memiliki batas-batas wilayah antara lain sebagai berikut :

  

BAB IV

PROFIL KABUPATEN/KOTA 4.1. KOTA PALU 4.1.1. Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah Kota Palu Letak strategis Kota Palu berada pada kawasan dataran Lembah Palu dan Teluk Palu

  T O T A L 395,06 100

IBU KOTA BANYAK KELURAHAN

  5

  Rasio jenis kelamin di KotaPalu pada Tahun 2012 adalah sebesar 102 yang berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 102 penduduk laki-laki atau jumlah penduduk perempuan relatif lebih sedikit dari pada penduduk lakilaki. Pada tingkat

  Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Kota Palu pada Tahun 2013 sebanyak 357.901 jiwa yang terbagi atas 180.592 laki-laki dan 177.309 perempuan, sedangkan pada Tahun 2012 jumlah penduduk Kota Palu sebanyak 347.856 jiwa yang terbagi atas 175.595 laki-laki dan 172.261 perempuan. Tingkat kepadatan penduduk di Tahun 2012 mencapai 880,51 jiwa/Km2, dan jumlah Rumah Tangga sebanyak 86.964 KK dengan rata-rata anggota rumah tangga sebanyak 4 orang/KK. Bila dilihat penyebaran penduduk pada tingkat kecamatan, ternyata Kecamatan Palu Timur merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu 8.740 jiwa/km².

   Gambaran Demografi Kota Palu

  45 4.1.2.

  5 TOTAL

  8 TAWAELI Lambara

  5

  7 PALU UTARA Mamboro

  7

  6 MANTIKULORE Talise

  Bab

  Untuk mengetahui ibukota kecamatan dan banyaknya kelurahan di Kota Palu Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

  5

  4 PALU SELATAN Birobuli Utara

  6

  3 ULUJADI Tipo

  6

  2 TATANGA Pengawu

  6

  1 PALU BARAT Lere

  

IBUKOTA KECAMATAN DAN BANYAKNYA KELURAHAN KOTA PALU

TAHUN 2012

NO KECAMATAN

  

TABEL 4.2

  5 PALU TIMUR Besusu Barat kecamatan, Palu Selatan dan Palu Utara mempunyai rasio jenis kelamin tertinggi, yaitu 105 persen, Palu Barat dan Palu Timur masing-masing sebesar 100 persen. Komposisi atau struktur umur penduduk Kota Palu selama Tahun 2012 adalah 11,78 persen berada pada kelompok umur 2024 tahun, hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kota Palu berada pada kelompok penduduk usia muda. Dengan melihat perbandingan jumlah penduduk yang berusia non produktif dengan penduduk usia produktif dapat diketahui besarnya angka ketergantungan pada Tahun 2012 yaitu sebesar 0,31 artinya bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif (15,64 tahun) menanggung sebanyak kurang lebih 31 orang penduduk usia tidak produktif (0,14) tahun dan 65 tahun ke atas.

  Dari sisi ketenagakerjaan, jumlah angkatan kerja di Kota Palu pada Tahun 2012 mencapai 151.714 jiwa, lebih rendah jika dibandingkan Tahun 2011 yaitu sebayak 152.329 jiwa. Dari jumlah angkatan kerja tersebut yang bekerja sebanyak 141.042 jiwa dan yang menganggur sebanyak 10.672 jiwa, dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 63,57%, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,03% 4.1.3.

   Gambaran Geologi Kota Palu

  Dataran Lembah Palu diperkirakan cocok untuk pertanian intensif. Geologi tanah dataran Lembah Palu ini terdiri dari bahan-bahan alluvial dan colluvial yang berasal dari metamorfosis yang telah membeku dan tanahnya kemungkinan bertekstur sedang. Topografi daerah ini adalah datar sampai berombak-ombak dengan beberapa daerah yang berlembah. Keadaan Geologi Kota Palu secara umum sama untuk setiap kecamatan yaitu jenis tanah alluvial yang terdapat di Lembah Palu. Secara umum formasi geologi tanah di Kota Palu ini yang dilaporkan SPRS menunjukkan bahwa formasi geologinya terdiri dari batuan gunung berapi dan batuan terobosan yang tidak membeku (Inncous Intrusiverocks), disamping tersusun pula oleh batuan-batuan metamorfosis dan sedimen.

  Wilayah Kota Palu dicirikan oleh bentuk utama berupa lembah (graben) dimana pusat kota terletak di bagian tengah dari lembah tersebut. Orientasi lembah

  Bab

  Bab

  ini mengikuti arah utama jalur pegunungan di kedua sisinya, yaitu berarah relatif utara-selatan. Secara geologis, orientasi fisiografi ini berhubungan dengan proses struktur yang terjadi disertai jenis batuan yang menyusun Kota Palu, dimana sisi kiri dan kanan Kota Palu merupakan jalur patahan utama, yaitu patahan Palu-Koro serta wilayahnya disusun oleh batuan yang lebih keras dibanding material penyusun bagian lembah.

  Berdasarkan hubungan geologi tersebut, geomorfologi Kota Palu dapat dibagi kedalam tiga satuan geomogfologi, yaitu :

  1. Satuan Geomorfologi Dataran, dengan penampakan morfologi berupa topografi tidak teratur, lemah, dan merupakan wilayah dengan banjir musiman, serta dasar sungai umumnya meninggi akibat sedimentasi fluvial. Morfologi ini disusun oleh material utama berupa aluvial sungai dan pantai. Wilayah tengah Kota Palu didominasi oleh satuan geomorfologi ini.

  2. Satuan Geomorfologi Denudasi dan Perbukitan, dengan penampakan berupa morfologi bergelombang lemah sampai bergelombang kuat. Wilayah kipas alluvial (aluvial fan) termasuk dalam satuan morfologi ini. Di Wilayah Palu morfologi ini meluas di Wilayah Palu Timur, Palu Utara, membatasi antara wilayah morfologi dataran dengan morfologi pegunungan.

  3. Satuan Geomorfologi Pegunungan Tebing Patahan, merupakan wilayah dengan elevasi yang lebih tinggi. Kenampakan umum berupa tebing-tebing terjal dan pelurusan morfologi akibat proses patahan. Arah pegunungan ini hampir utara- selatan, baik di timur maupun dibarat dan menunjukkan pengaruh struktur/tektonik terhadap bentuk kini morfologi kota berupa lembah. Umumnya wilayah ini bukan merupakan wilayah hunian.

  4.1.4. Gambaran Klimatologi Kota Palu

  Kota Palu memiliki karakteristik udara yang spesifik, dikarenakan Kota Palu tidak dapat digolongkan sebagai daerah musim atau disebut sebagai Non Zona Musim. Pada Tahun 2012, rata-rata suhu udara di Kota Palu yang tercatat pada Stasiun Udara Mutiara Palu adalah 27,7°C Suhu terendah terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 26,4°C, sedangkan bulan-bulan lainnya suhu udara berkisar antara

  Bab

  58

  42

  74

  72

  4 Utara OKTOBER 28,8 1 011,5

  15

  75

  74

  4 Barat Laut SEPTEMBER 27,9 1 011,0

  3 Barat Laut AGUSTUS 27,3 1 011,2 78 64 84,7

  4 Utara JULI 26,4 1 010,3 82 49 166

  53

  74

  27,1°C-28,8°C. Kelembaban udara rata-rata tertinggi terjadi pada Bulan Juli yang mencapai 82%, sedangkan kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Oktober yaitu 72%.

  4 Barat Laut JUNI 27,7 1 010,6

  4 Barat Laut MEI 28,2 1 009,9 73 68 15,9

  4 Barat Laut APRIL 27,8 1 010,7 76 68 98,6

  4 Barat Laut MARET 27,6 1 009,6 75 57 46,4

  3 Barat Laut PEBRUARI 27,5 1 009,6 76 67 23,6

  80 50 108,4

  C) (mb) (%) (%) (mm) (KNOTS) TERBANYAK JANUARI 27,1 1 009,9

  C. HUJAN KECEP. ANGIN ARAH ANGIN ( o

TABEL 4.3 RATA-RATA PARAMETER CUACA PADA STASIUN METEOROLOGI MUTIARA PALU MENURUT BULAN TAHUN 2013 BULAN SUHU TEK. UDARA KELEMBAPAN SINAR MAT.

  Gambaran rata-rata parameter cuaca pada stasiun meteorologi menurut bulan Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.

  Tekanan udara tertinggi yang tercatat pada Stasiun Meteorologi Mutiara Palu Tahun 2012 terjadi pada Bulan Oktober yaitu 1.011,5 mb, sedangkan tekanan udara terendah terjadi pada Desember yaitu 1.009,4 mb. Sementara itu penyinaran matahari pada tahun 2012 ratarata 62,8 % dan yang tertinggi terjadi pada bulan September yaitu sebanyak 75 %.

  Curah hujan tertinggi yang tercatat pada Stasiun Meteorologi Mutiara Palu Tahun 2012 terjadi pada Bulan Juli yaitu 166,0 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada Bulan September yaitu 15,0 mm. Sementara itu kecepatan angin pada Tahun 2012 rata-rata 3,8 knots. Arah angin pada Tahun 2012 masih berada pada posisi yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu datang dari posisi utara.

  4 Barat Laut NOPEMBER 28,3 1 009,9

  75

  60

  28

  4 Barat Laut DESEMBER 27,9 1 009,4

  77

  64

  79

  4 Barat Laut RATA-RATA 27,7 1 010,3 76 62,8 63,38 3,8 Utara 4.1.5.

   Kondisi Sosial dan Ekonomi Kota Palu

  Mengingat bahwa penduduk Kota Palu masih tergolong penduduk usia muda, ini berarti bahwa pada umumnya mereka berada pada usia sekolah. Pada Tahun 2012 jumlah Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 144 unit dengan murid sebanyak 6.428 orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 11,66 persen dari tahun sebelumnya. Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) terdapat 185 unit pada Tahun 2012, yang terdiri dari 64 unit sekolah negeri, 71 unit sekolah inpres dan 30 unit sekolah swasta serta 20 unit Min/Mis.

  Jumlah sekolah dasar terbanyak terdapat di kecamatan Palu Barat sebanyak 61 unit. Sekitar 16,22 persen dari sekolah yang ada adalah sekolah swasta. Jumlah murid SD yang tercatat pada Tahun 2012 adalah 41.616 orang, atau mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) terdapat 72 unit sekolah dengan 19.666 murid dan 1.260 guru. Partisipasi pihak swasta dalam dunia pendidikan SLTP sampai saat ini nampaknya masih mempunyai andil yang cukup besar, sekitar 54,17 persen dari jumlah unit sekolah SLTP yang ada merupakan sekolah SLTP swasta, dengan jumlah murid sebanyak 4.665 orang. Sebagaimana halnya dengan SLTP, pada Tahun 2011 pada jenjang pendidikan SMA juga nampak peranan swasta sangat besar yang ditunjukkan oleh jumlah sekolah swasta yang mencapai 62,50 persen, namun daya tampung murid dan keberadaan tenaga guru jauh di bawah sekolah-sekolah SMA negeri. Hal yang sama juga terjadi pada SMK, hampir 66,67 persen dari total SMK yang ada adalah SMK swasta. Pada Tahun 2012 jumlah murid SMK sebanyak 8.856 orang, dengan jumlah guru 483 orang.

  Keberhasilan pembangunan di sektor pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain yaitu: Angka Melek Huruf (AMH), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Perkembangan capaian Angka Melek Huruf (AMH) di Kota Palu cenderung

  Bab meningkat, yakni dari 99,31% pada Tahun 2011 menjadi 99,34% pada Tahun 2012. sementara Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) pada Tahun 2011 sebesar 10,98 tahun meningkat menjadi 11,05 tahun pada Tahun 2012.

  Selanjutnya capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kota Palu selama periode 2011-2012 adalah sebagai berikut: APK SD/Mi tidak mengalami perubahan pada periode 2011-2012 yaitu sebesar

  • 100,78%.
  • 98,11% pada Tahun 2012.

  APK SMP/MTs cenderung meningkat dari 95,10% pada Tahun 2011 menjadi

  • menjadi 88,01% pada Tahun 2012. Sedangkan capaian Angka Partisipasi Murni (APM) di Kota Palu selama periode 2011-2012 sebagai berikut :

  APK SMA/SMK/MA cenderung meningkat dari 80,44% pada Tahun 2011

  • 89,05% pada Tahun 2012.

  APM SD/Mi cenderung meningkat dari 87,73% pada Tahun 2011 menjadi

  • 66,11% pada Tahun 2012.

  APM SMP/MTs cenderung meningkat dari 63,36% pada Tahun 2011 menjadi

  • menjadi 64,18% pada Tahun 2012. Gambaran Capaian Indikator Bidang Pendidikan di Kota Palu Tahun 2010- 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.

  APM SMA/SMK/MA cenderung meningkat dari 56,37% pada Tahun 2011

TABEL 4.4 CAPAIAN INDIKATOR BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA PALU TAHUN 2010-2012 TAHUN NO

INDIKATOR PENDIDIKAN 2010 2011 2012

  1 Angka Melek Huruf (%) 99,25 99,31 99,34

  2 Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 10,97 10,98 11,05

  3 APK (%) APK SD/Mi 110,44 100,78 100,78 APK SMP/MTs 95,53 95,1 98,11

  Bab

APK SMA/SMK/MA 69,23 80,44 88,01

  4 APM (%) APM SD/Mi 89,95 87,73 89,05 APM SMP/MTs 66,17 63,36 66,11 APM SMA/SMK/MA 45,55 56,37 64,18

  Terkait dengan upaya-upaya peningkatan kesehatan masyarakat di Kota Palu telah banyak dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan melakukan penyuluhan kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan seperti puskesmas, posyandu dan penyediaan sarana lainnya. Pada Tahun 2012 di Kota Palu telah terdapat 12 Puskesmas dan 29 Puskesmas Pembantu. Bila dilihat dari penyebarannya, rata-rata terdapat minimal satu buah puskesmas per-kecamatan, dan puskesmas pembantu paling sedikit terdapat 3 unit.

  Penambahan fasilitas tersebut juga diikuti oleh penambahan tenaga kesehatan yang membuka praktek. Pada Tahun 2012, jumlah praktek perorangan yaitu masing- masing sebanyak 143 orang dokter umum, 76 orang dokter spesialis, 42 orang dokter gigi, 1 orang dokter gigi spesialis dan 144 orang bidan. Jenis penyakit yang masih banyak diderita oleh penduduk di daerah ini umumnya masih didominasi oleh penyakit pernapasan, kulit dan lambung. Pada Tahun 2012 jumlah penderita penyakit umumnya mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk memberikan kemudahan dalam mengakses pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya pegawai negeri dan keluarganya, program ASKES pada Tahun 2012 telah berhasil menghimpun sebanyak 35.488 peserta dengan 70.439 orang anggota keluarga.

  Bab