Stasiun 1 Titik Sampel 2 Stasiun 1 Titik Sampel 3 Stasiun 2 Titik Sampel 1
LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto Lokasi Penelitian
Stasiun 1 Titik Sampel 1 Stasiun 1 Titik Sampel 2 Stasiun 1 Titik Sampel 3 Stasiun 2 Titik Sampel 1 Stasiun 2 Titik Sampel 2 Stasiun 2 Titik Sampel 3
Lampiran 2. Alat dan Bahan
Coolbox Ember pH meter Meteran
Botol BOD
5 Gayung Botol Winkler Labu Erlenmeyer GPS Termometer Raksa
Secchi disk Es batu Alat titrasi Botol Sampel Fecal Coliform Tabung Reaksi Spektrofotometer
Pipet Ukur Bola Karet Spatula Timbangan Analitik Beaker glass Autoklaf Inkubator Tabung durham Bunsen burner Jarum ose Kertas saring Whatman
Lampiran 3. Kegiatan Pengambilan Sampel Di Lapangan
Pengukuran pH Pengukuran Suhu Pengukuran DO Pengambilan Sampel Air
Pengukuran BOD
5 Pengukuran Kecerahan Air
Lampiran 4. Uji Laboratorium Fecal Colifom
Tes perkiraan sampel diinokulasikan Sampel diinkubasi ke dalam media Lauryl Triptose Broth Persiapan pembuatan media EC Broth untuk Uji Penegasan EC Broth ditimbang sebanyak 3,7 Dilarutkan dengan aquades sebanyak gram
1 L Dipindahkan ke dalam 15 buah Sampel ditutup dengan kapas tabung reaksi sebanyak 10 mL Tabung reaksi ditutup dengan kapas Sampel disterilisasi di dalam autoklaf dan disusun di dalam rak Uji Penegasan
Sampel yang telah diinkubasi Kemudian sampel diinokulasikan dihitung jumlahnya yang terbentuk dengan menggunakan jarum ose gas di dalam tabung durham secara steril.
Lampiran 5. Data Hasil Pengukuran Nilai Parameter Fisika, Kimia dan Biologi Perairan (Sampling 4 Mei 2013). No Parameter S tasiun 1 (Ada Aktivitas KJA) Titik S ampling 1 Rata
0.24
4.3
4.0
4.3
4.1
3.7
6. DO (mg/l)
5. T SS (mg/l) 15.64 15.22 15.38 15.4 18.24 17.98 18.36 18.19 12.64 12.42 12.58 12.55
0.23
4.2
0.23
0.25
6.10
6.32
5.27
6.72
3.13
4.3
4.3
3.06
1.6
8. COD (mg/l) 5.568 5.378 5.568 5.50 6.636 6.144 6.528 6.44
1.0
1
1
0.8
1.6
1.5
1.6
5
1.2
1.1
1.2
1.2
7. BOD(mg/l)
5.0
5
5.1
3.14
3.18
9. NH
27
7.5
7.4
7.4
7.8
27 2. pH
27
27
27
7.1
27
27
26
26
C)
1. Suhu (
2 U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3
2 Titik S ampling 3 Rata
7.1
7.4
Kekeruhan (NT U)
3.65
3.4 4.
3.4
3.5
3.2
3.4
3.3
3.2
3.09
7.2
3.3
3
2.96
Kecerahan (m)
7.7 3.
7.3
7.9
8
4.8 5.376 5.184 5.12
- N (mg/l)
- N(mg/l)
- N (mg/l)
3
0.6
6.0
7. BOD(mg/l)
0.5
0.5
0.4
0.5
0.3
6
0.3
0.4
0.5
0.3
0.3
0.4
8. COD (mg/l) 4.992 5.184 5.184
6.1
6
4.992 4.8 4.608
14.12
12.36
12.42
12.38
12.39
14.08
14.12
14.16
6. DO (mg/l)
5.5
6.2
6.2
6.4
6.3
5.8
5.3
5.3
5.12
4.8
14.28
14
0.072
0.062 0.06 0.062
0.061
0.069 0.064 0.065
0.066 13.
Colifecal (MPN/100 ml)
3.6
4
8.8
2
17
9.5
1.7
11
6.35
(mg/l) 0.072 0.068 0.075
12. PO
4.416 4.416 4.608
0.33
4.48
9. NH
3 -N (mg/l) 0.161 0.168 0.168 0.166 0.132 0.115 0.115 0.121 0.158 0.163 0.172 0.164
10 NO
3
0.44
0.325 0.322 0.332
0.435 0.421 0.442
0.004
0.433
11. NO
2
0.006
0.003 0.003 0.001
0.002
0.005 0.005 0.003
14.28
14.34
0.205 0.214 0.205 0.21 0.286 0.312 0.293 0.29 0.198 0.209 0.198 0.20
27
2 U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3
1. Suhu (
C)
27
27
27
27
26.9 No Parameter S tasiun 2 (Tidak Ada Aktivitas KJA) Titik S ampling 1 Rata
27
27
27
27
27
27
2. pH
2 Titik S ampling 3 Rata
6.8
14.22
4
10 NO
3
0.625 0.601 0.633 0.63 0.814 0.768 0.792 0.79 0.408 0.421 0.418 0.42
11. NO
2
0.005 0.005 0.003 0.004 0.012 0.015 0.012 0.013 0.001 0.003 0.001 0.002
12. PO
(mg/l) 0.137 0.132 0.132 0.13 0.182 0.188 0.186 0.18 0.091 0.098 0.098 0.096 13.
47
Colifecal (MPN/100 ml)
24
25
24.5
4
20
12
7.7
8.1
8
0.12
3.55
3.52 4.
Kekeruhan (NT U)
0.35
0.42
0.38
0.38
0.15
3.42
0.14
0.14
0.28
0.31
0.31
0.3
5. T SS (mg/l)
3.6
4.05
7.9
7.6
7.6
7.9
8
7.8
7.3
7.5
7.5 3.
4.2
Kecerahan (m)
3.3
3.5
4.63
3.81
3.4
4.55
27
- N(mg/l) 0.453 0.438 0.442
- N (mg/l) 0.005 0.008 0.005
Lampiran 6. Data Hasil Pengukuran Nilai Parameter Fisika, Kimia dan Biologi Perairan (Sampling 2 Juni 2013). Stasiun 1 (Ada Aktivitas KJA) No Parame te r
2
2
2 Titik Sampling 1 Titik Sampling 2 Titik Sampling 3 Rata Rata Rata U 1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3
1. Suhu (
C)
26
26
26
27
27
27
27
27
27 2. pH
8.1
8.3
8.2
8
7.8
8.3
8
8.1
7.8
8.2
8.0
7.9 Kecerahan
3. (m)
4.1
5.35 5.25 3.175 3.75
5.2
3.19
4.05
4.9 4.04 4.125 3.8
Kekeruhan 4. (NT U)
2.86
3.16
2.95
2.99
7.13
6.57
6.82
6.84
0.28
0.16
0.22
0.22
5. T SS (mg/l)
15.64 15.22 15.38 15.41 19.36 18.22 19.18 18.92 12.86 12.74 12.68 12.76
6. DO (mg/l)
4.7
4.7
4.6
5
5.1
5
6.3
6.3
6.2
5.0
5.0
6.3
7. BOD(mg/l)
1.3
1.1
1
1.2
1.8
1.5
1
1
1.1
1.1
1.5
1.0
8. COD (mg/l) 5.376 6.144 55.568
5.696 6.336 6.144 6.144 6.208 4.8 5.376 5.184 5.12
9. NH -N (mg/l) 0.185
3 0.204 0.198 0.196 0.268 0.272 0.276 0.272 0.132 0.126 0.122 0.127
10 NO
3 -N(mg/l) 0.596 0.757 0.283
0.601 0.583 0.593 0.752 0.758 0.762 0.291 0.296 0.29
11. NO
2 -N (mg/l) 0.003 0.008 0.001
0.003 0.002 0.003 0.007 0.008 0.008 0.002 0.001 0.0013
12. PO (mg/l) 0.125
4 0.122 0.125 0.124 0.186 0.179 0.178 0.181 0.088 0.083 0.085 0.085
Colifecal 13. (MPN/100 ml)
4
17
1.8
9.3
9.3
23
10.5
5.6
16.2 Stasiun 2 (Tidak Ada Aktivitas KJA)
2
2
2 No Parame te r Titik Sampling 1 Rata Titik Sampling 2 Rata Titik Sampling 3 Rata U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3
1. Suhu (
C)
27
27
27
27
28
28
28
28
28
28
28
28
2. pH
8
8.1
8.1
7.9
8.1
8.2
7.8
7.8
7.8
8.1
8.1
7.8 Kecerahan
3. (m)
5.2
5.4
5.55 4.9 5.575 6.22 4.975 4.075
4.37
5.38
5.57
4.47 Kekeruhan
4. (NT U)
0.48
0.54
0.43
0.21
0.19
0.19
0.34
0.32
0.32
0.48
0.19
0.32
5. T SS (mg/l)
15.56
15.78
15.62
12.88
12.84
12.96
14.48
14.36
14.42
15.65
12.89
14.42
6. DO (mg/l)
6.3
6.2
6.2
6.2
6
6
6
5.5
5.7
6.2
6.1
5.7
7. BOD(mg/l)
0.6
0.6
0.5
0.6
0.7
0.5
0.5
0.6
0.4
0.5
0.6
0.5
8. COD (mg/l) 5.376 5.184 5.184 5.184 4.8 4.608 4.8 4.416 4.608
5.248 4.864 4.608
9. NH -N (mg/l) 0.153 0.142 0.146 0.136 0.121 0.126 0.148 0.133 0.142
3 0.147 0.128 0.141
10 NO -N(mg/l) 0.461 0.442 0.442 0.306 0.328 0.328 0.427 0.435 0.431
3 0.448 0.321 0.431
11. NO -N (mg/l) 0.003 0.003 0.002 0.002 0.002 0.001 0.003 0.002 0.002
2 0.003 0.002 0.002
12. PO (mg/l) 0.043 0.052 0.041 0.038 0.04 0.038 0.055 0.053 0.053
4 0.045 0.039 0.054
Colifecal (MPN/100 13. ml)
49
24
36.5
22
14
18
33
15
24
Lampiran 7. Metode Pengukuran DO (Michael, 1984; Suin 2002)
Sampel Air 1 ml KOH-KI 1 ml MnSO
4 Dikocok Didiamkan Sampel membentuk endapan putih /coklat 1 ml H SO
2
4 Dikocok Didiamkan Larutan sampel berwarna Coklat Diambil 100 ml
Dititrasi Na S O 0,0125 N
2
2
3 Larutan berwarna kuning pucat Ditambah 5 tetes larutan Amilum Larutan berwarna biru
Dititrasi Na S O 0,0125 N
2
2
3 Larutan bening
Volume Na S O yang terpakai = Nilai DO
2
2
3
Lampiran 8. Metode Pengukuran BOD
5 (Michael, 1984; Suin 2002)
Sampel air diukur nilai DO nya langsung di lokasi penelitian (DO awal)
dengan metode Winkler.- Sampel air di inkubasi pada suhu 20 C selama 5 hari.
- Selanjutnya setelah di inkubasi nilai DO nya kembali diukur (DO inkubasi)
5 adalah selisih antara nilai DO awal dengan nilai DO inkubasi
Sampel Air Sampel Air I Sampel Air II
DO Awal DO Akhir
Diinkubasi selama 5 hari pada temperature 20 C
Dihitung DO
Dihitung DO
Keterangan
- Nilai BOD
Lampiran 9. Metode Penentuan Nilai COD (Michael, 1984; Suin 2002)
Sampel Air KMnO 4 0,1 ml Panaskan selama 1 jam
Dinginkan 10 menit Tambahkan 10 ml KI 10 % Tambahkan H
2 SO 4 10 ml Titrasi dengan larutan Triosulfat
Sampel Berwarna Kuning Pucat Tambahkan larutan Amilum 10%
Sampel Berwarna Biru Titrasi dengan Larutan Triosulfat
Sampel Berwarna Bening Nilai COD = Banyaknya Triosulfat yang terpakai
Lampiran 10. Metode Pengukuran Ammonia (NH 3 -N) (Suin 2002)
25 ml sampel air Disaring, masukkan kedalam gelas beaker Ditambah 1 ml Phenol Solution Ditambah 1 ml Sol Nitroposside Ditambah 2,5 ml Oxidizing Solution
Aduk rata
Tutup dengan aluminium foil Biarkan selama 1 jamDiukur dengan panjang gelombang Terbentuk larutan komplek 640 spektofotometer 25 ml sampel air
Disaring, masukkan kedalam gelas beaker Ditambah 1 ml Phenol Solution Ditambah 1 ml Sol Nitroposside Ditambah 2,5 ml Oxidizing Solution
Aduk rata
Tutup dengan aluminium foil Biarkan selama 1 jam Diukur dengan panjang gelombangTerbentuk larutan komplek 640 spektofotometer
sampel air
C =
Lampiran 11. Metode Pengukuran Kandungan Nitrat (NO 3 -N) (Michael, 1984; Suin 2002)
Sampel Air (5 ml) 5 ml H
2 SO
4 75 % 4 tetes asam brucine sulfat sulfanic
Larutan Dipanaskan selama 25 menit Pada suhu 95 C
Larutan Didinginkan Diukur dengan spektofotometer pada λ = 410 nm
Hasil (Konsentrasi Nitrat)
Lampiran 12. Metode Pengukuran Nitrit (NO 2 -N) (Suin 2002)
10 ml sampel air danau Ditambah 4 tetes larutan Sulfanilamide Dikocok dan diamkan selama 2-4 menit Ditambah 4 tetes N (1-napthyl ethylinedeamine)
Tutup dengan aluminium foil
Diamkan selama 20-30 menit
Terbentuk larutan komplekDiukur absorban contoh air laut dengan spektofometer pada panjang gelombang 543nm 10 ml aquades Ditambah 4 tetes larutan Sulfanilamide
Dikocok dan diamkan selama 2-4 menit Ditambah 4 tetes N (1-napthyl ethylinedeamine)
Tutup dengan aluminium foil
Diamkan selama 20-30 menit
Terbentuk larutan komplek Diukur absorban blanko dengan spektofotometer pada panjang gelombang 543nm
Ditambah 4 tetes larutan Sulfanilamide Dikocok dan diamkan selama 2-4 menit Ditambah 4 tetes N (1-napthyl ethylinedeamine)
Tutup dengan aluminium foil
Diamkan selama 20-30 menit
Diukur absorban standar dengan spektofotometer pada panjang gelombang 543nm 1.Hitung faktor kalibrasi F = C / (Asd
- – Ab) Dimana : F = faktor kalibrasi C = Konsentrasi standar yang digunakan Asd = Absorbsi standar Ab = Absorbsi blanko 2.
As = Absorbsi contoh air Ab = Absorbsi blanko 10 ml larutan standar
Terbentuk larutan komplek
Kandungan Ntrit terlarut = F x (As – Ab) Dimana : F = Faktor kalibrasi
- - Lampiran 13. Metode Pengukuran Kandungan Fosfat (PO 4 ) (Michael, 1984; Suin 2002).
Sampel Air (5 ml) 2 ml Reagen Amstrong 1 ml Asam Askrobat
Larutan Dibiarkan selama 20 menit Diukur dengan spektofotometer pada
λ = 880 nm
Hasil (Konsentrasi Fosfat)Lampiran 14. Metode Pengujian Fecal Coliform Dengan Metode MPN I
Uji Perkiraan
- Disiapkan 5 tabung kultur masing-masing berisi media Lauryl Triptose Broth 1,5% sebanyak 5 mL dan 10 tabung kultur lainnya berisi media Lauryl Triptose Broth.
- Tabung Kultur disusun pada rak tabung masing-masing tabung diberi tanda sebagai berikut: 1.
Nomor contoh uji 2. Volume contoh uji 3. Tanggal pengujian
- Contoh uji dicampur dengan cara digojog memutar.
- Diinokulasikan contoh uji dengan contoh uji diambil dari pipet steril (volume
10 mL) selanjutnya contoh uji dimasukkan ke dalam tabung kultur 1 sampai 5
masing- masing sebanyak 10 mL. tabung kultur 1 sampai 10 sebanyak 1 mL
dan tabung kultur ke 11 sampai dengan 15 sebanyak 0,1 m L dengan pipet 1
mL. - Selama proses pengujian inokulasi dilakukan secara aseptis.
- Masing-masing tabung kultur digoyang-goyang agar contoh uji dan media tercampur rata.
- Sampel diinkubasikan di dalam inkubator pada suhu 35 C selama 2 x 24 jam. Selanjutnya diamati pembentukan gas dalam tabung durham
- Catat tabung kultur yang menunjukkan peragian laktosa yaitu dengan terbentuknya gas. Terbentuknya gas dalam tabung durham dinyatakan pertumbuhan positif dan dilanjutkan pada uji penegasan.
- Kultur yang dinyatakan positif pad uji perkiraan, diinokulasikan ke dalam
tabung kultur yang berisi 10 mL EC Broth masing- masing 1-2 ose. Inokulasi
selam pengujian dilakukan secara aseptis. - Inkubasikan tabung kutur pada poin a dengan incubator pada suhu 35 0C selama 2 x 24 jam
Setelah 48 jam dilakukan pengamatan dengan melihat jumlah tabung kultur
- yang menunjukkan terbentuknya gas (dinyatakan positif) Pembacaan hasil dari uji penegasan dilakukan dnegna menghitung jumlah
tabung yang positif. Angka yang diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN,
maka akan diperoleh MPN Coliform Misal : Dari inokulasi dengna volume contoh uji 10 mL diperoleh 4 tabungEC Broth positif, dari inokulasi dengan volume 1 mL diperoleh tabung EC
Broth positif dan dari inokulasi dengan volume 0,1 mL diperoleh 0 tabung
EC Broth posotif.- setelah dicocokan dengan tabel MPN, diperoleh angka 17, maka MPN/100mL adalah 17 Acuan: Anonim. 2005. Standard Methods for The Examination of Water and Wastewater Smerican Public health Association. Inc. NY 9221 B P.9-48
Angka yang diperoleh dari tabung kultur yang positif gas adalah 4: 1: 0,