Titrasi asam basa cara potensiometri

  

PERCOBAAN II

Judul : TITRASI ASAM BASA CARA POTENSIOMETRI Tujuan : 1. Menstandarisasi larutan NaOH

  2. Menggambarkan kurva titrasi 3. Menentukan tetapan kesetimbangan asam lemah.

  Hari/ Tanggal : Sabtu/ 25 Oktober dan 1 November 2008 Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin

I. DASAR TEORI

  a. Titrasi Asam-Basa Menggunakan Indikator Titrasi ini berdasarkan reaksi netralisasi asam dengan basa, pada titik ekivalen (sama tepat/sesuai) dengan jumlah basa yang dipakai. Untuk mementukan titik ekivalen ini biasanya suatu indikator asam basa, yaitu suatu zat yang mempunyai warna tertentu pada pH tertentu. Jenis indikator yang kita pilih harus sedemikian sehingga pH pada titik ekivalen titrasi terdapat pada daerah perubahan warna, maka titik akhir telah tercapai.

  Jadi, titik akhir titrasi adalah dimana saat timbul perubahan warna indikator yang dipakai. Titik akhir tidak selalu berimpit dengan titik ekivalen dan selisihnya disebut kurva titasi.

  Pada umumnya indikator yang sering digunakan adalah indikator fenolfthalien (pp), bromhmol biru (BTB), dan lakmus.

  b. Titrasi Asam-Basa Menggunakan pH meter pH meter dapat digunakan untuk mengikuti titrasi asam basa (dapat dianggap sebagai indikator). Pada dasarnya pH meter terdiri atas dua elektroda dan satu voltmeter. Untuk mengukur benda potensial (antara potensial dalam elektroda dan potensial elektroda lainnya disebut elektroda indikator, respon terhadap elektroda indikator menyebabkan pergeseran pada voltmeter yang tertera pada skala pH.

  Titrasi adalah analisis dengan mengukur jumlah larutan yang diperlukan untuk bereaksi tepat sama dengan larutan lain. Titrasi ini digunakan pada reaksi netralisasi asam dengan basa pada titik ekivalen (sama tepat atau sesuai).

  Cara titrasi yaitu dengan menambahkan setetes demi setetes larutan basa kepada larutan asam. Setiap basa yang diteteskan bereaksi dengan asam dan

  • penetesan dihentikan pada saat jumlah mol H setara dengan jumlah mol OH .

  Pada saat itulah, larutan bersifat netral dan disebut titik ekivalen.

  Larutan basa yang akan diteteskan (titran) dimasukkan ke dalam buret (pipa panjang berskala) dan jumlah yang terpakai dapat diketahui dari tinggi sebelum dan sesudah titrasi. Larutan asam yang akan dititrasi dimasukkan dalam erlenmeyer dengan mengukur volumenya terlebih dahulu. Untuk mengamati titik ekivalen digunakan indikator yang perubahan warnanya disekitar titik ekivalen.

  Saat terjadi perubahan warna itu disebut titik akhir titrasi.

  Larutan yang digunakan pada titrasi ini adalah asam klorida (HCl) atau asam asetatat (CH

3 COOH) dengan indikator untuk menitrasi asam-basa

  ditentukan dari kurva titrasi yang menunjukkan hubungan antara pH larutan dengan volume titran. Kurva ini dapat dibuat secara teoritis dengan menghitung pH larutan asam pada :

  1. Titik awal sebelum penambahan

  2. Titik-titik setelah ditambahkan basa sehingga larutan mengandung garam yang terbentuk dan kelebihan asam

  3. Titik ekivalen, yaitu saat larutan mengandung garam tanpa ada kelebihan asam atau basa

  4. Daerah lewat ekivalen, yaitu larutan mengandung garam dan kelebihan basa.

  Berikut ini adalah contoh kurva titrasi asam asetat dengan larutan NaOH 0,101 M tertera pada sebagai berikut :

  12

  10 Titik ekuivalen

  8

  pH pH=pKa=4,77

  6

  4 27,02 mL 2 13,51mL

  Volume NaOH (mL)

  10

  20

  30

  40

  50 Gambar 1. kurva titrasi asam-basa antara larutan asam asetat dengan larutan NaOH 0,101 M. Titik ekivalen tercapai setelah penambahan 27,02 mL NaOH.

  Titik ekivalen tercapai setelah penambahan NaOH 27,2 mL. Dari kurva titrasi didapat data untuk menghitung tetapan ionisasi asam asetat melalui persamaan Henderson-Hasselbalch.

  [ basa ]

  pH = pKa + log

  [ asam ] Persamaan ini digunakan untuk menghitung harga pH dari larutan buffer.

  Cara ini dapat digunakan untuk menghitung pH pada setiap titik dari kurva titrasi.

  Harga pH pada kurva terlihat dari mulai harga pH sebelum penambahan NaOH sampai pada lewat titik ekuivalen. Dengan menggunakan persamaan di atas kita bisa menghitung harga Ka. Selama titrasi, konsentrasi asam akan menurun karena asam lemah bereaksi dengan NaOH yang ditambahkan. Kualitas asam dan basa akan sama pada titik tertentu; keasaman juga akan terjadi pada ½ titik ekuivalen. Pada titik pertengahan, jumlah ½ NaOH yang diperlukan bereaksi sempurna dengan ½ jumlah asam lemah. Kuantitas NaOH pada titik pertengahan adalah : 27,02/ 2 = 13,51 mL. Pada saat ini konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa sesuai dengan persamaan berikut :

  [asam] = [basa]

  basa

   

  log log

  1   asam

    Menurut persamaan Henderson-Hasselbalch. pH = pKa, maka pKa dapat ditentukan.

II. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan :

  1. Gelas kimia : 2 buah

  2. Pengaduk : 1 buah

  3. Labu pengenceran 50 ml :1 buah 4. pH meter :1 buah

  5. Gelas ukur 10 ml dan 50 ml : 3 buah

  6. Termolyn : 1 buah

  7. Erlenmeyer : 1 buah

  8. Corong :1 buah

  9. Pipet tetes : 4 buah

  10. Botol zat gelap : 1 buah

  11. Stirer : 1 buah

  12. Buret 50 mL : 1 buah

  13. Statif + klem : 1 buah

  Bahan yang digunakan :

  1. Kalium hidrogen ftalat 0,5 M

  2. NaOH standar 0,1 M

  3. Asam asetat 0,1 M

  4. HCl 0,1 M

  5. Akuades

  6. Indikator PP

III. PROSEDUR KERJA

  1. Menyiapkan seperangkat alat pH meter dan mengkalibrasi dengan larutan buffer ber-pH 5

  2. Menimbang dengan teliti 5,1 g kalium hidrogen ftalat (KHP), melarutkan dengan air suling dan mengencerkan dalam labu ukur 250 mL sampai tanda tera. Memipet cairan ini sebanyak 50 mL dan memasukkan kedalam botol zat.

  3. Membuat larutan NaOH yang akan distandarisasi (sekitar 0,1 M) dan memasukkan ke dalam buret

  4. Menitrasi asam asetat 0,1 M dengan NaOH standar. Mencatat pH yang terbaca pada skala pH sebelum penambahan NaOH dan setelah penambahan larutan NaOH sebanyak 10, 20, 30, 35, 40, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 55 dan 60 mL.

  5. Membuat kurva titrasi, yakni plot antara pH dengan mL NaOH yang ditambahkan.

  6. Menentukan harga Ka dari asam asetat yang dianalisis 7. Mengulangi percobaan sekali lagi, mulai dari no. 2.

  IV. DATA PENGAMATAN PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN Pengenceran KHP

  1. 10 mL KHP 0,5 M + 40 mL 50 mL KHP 0,1 M akuades 2. 50 mL CH

3 COOH dititrasi dengan Pada volum 44,1 mL NaOH

  NaOH + indikator PP larutan berwarna merah muda sekali

  3. 50 mL KHP 0,1 M + 2 tetes Larutan bening indikator PP Menitrasi dengan NaOH 0,1 M Larutan berwarna merah muda sekali, NaOH 19 mL

  4. 50 mL HCl 0,1 M + 2 tetes Larutan bening indikator PP Menitrasi dengan NaOH 0,1 M Larutan berwarna merah muda sekali, NaOH 50 mL

  1. 10 mL KHP 0,5 M + akuades Larutan homogen sampai volum 50 mL dalam labu pengenceran Menyimpan larutan ke dalam botol 50 mL KHP 0,1 M zat selama ± 1 minggu

  2. 50 mL CH COOH 0, 1 M + 2 tetes

  V NaOH 45,4 mL

3 PP + NaOH standar

  3. 50 mL KHP 0,1 M + 2 tetes PP +

  V NaOH 20,7 mL NaOH standar

  4. 50 mL HCl 0,1 M + 2 tetes PP +

  V NaOH 49,2 mL NaOH standar

  Titrasi HCl + NaOH dengan pH meter

  1. Menghitung pH kalibrasi awal pH = 4,01 Mengukur pH 25 mL HCl 0,1 M pH = 1,20 sebelum penambahan NaOH Penambahan NaOH 10 mL (ke-1) pH = 1,41 Penambahan NaOH 10 mL (ke-2) pH = 2,05 Penambahan NaOH 10 mL (ke-3) pH = 11,55 Penambahan NaOH 5 mL (ke-4) pH = 11,65 (total NaOH = 35 mL) Penambahan NaOH 5 mL pH = 11,75 Penambahan NaOH 5 mL pH = 11,85

  (total NaOH = 45 mL) Penambahan NaOH 1 mL pH = 11,86 Penambahan NaOH 1 mL pH = 11,87 Penambahan NaOH 1 mL pH = 11,88 Penambahan NaOH 1 mL pH = 11,89 Penambahan NaOH 1 mL pH = 11,90 (total NaOH = 50 mL) Penambahan NaOH 1 mL pH = 11,91 Penambahan NaOH 1 mL pH = 11,92 (total NaOH = 52 mL) Penambahan NaOH 3 mL pH = 11,99 (total NaOH = 55 mL) Penambahan NaOH 5 mL pH = 12,03 (total NaOH = 60 mL)

  Titrasi CH

3 COOH + NaOH dengan pH meter

  1. CH COOH 50 mL

  3

  2. NaOH 50 mL

  3. pH CH

  

3 COOH 50 mL 2,91

  4. pH CH COOH 50 mL + 10 mL 4,04

  3 NaOH

  5. pH CH

  

3 COOH 50 mL + 10 mL 4,47

  NaOH 6. pH CH COOH 50 mL + 10 mL 4,77

  3 NaOH

  7. pH CH

  

3 COOH 50 mL + 5 mL 4,93

  NaOH 8. pH CH COOH 50 mL + 5 mL 5,15

  3 NaOH

  9. pH CH COOH 50 mL + 5 mL 5,49

  3 NaOH

  10. pH CH COOH 50 mL + 1 mL 5,58

  3 NaOH

  11. pH CH

  

3 COOH 50 mL + 1 mL 5,68

  NaOH 12. pH CH COOH 50 mL + 1 mL 5,82

  3 NaOH

  13. pH CH

  

3 COOH 50 mL + 1 mL 5,97

  NaOH 14. pH CH COOH 50 mL + 1 mL 6,06

  3 NaOH

  15. pH CH COOH 50 mL + 1 mL 5,98

  3 NaOH

  16. pH CH

  

3 COOH 50 mL + 1 mL 6,17

  NaOH 17. pH CH COOH 50 mL + 1 mL 6,44

  3 NaOH

  18. pH CH

  

3 COOH 50 mL + 3 mL 10,51

  NaOH 19. pH CH COOH 50 mL + 5 mL 11,32

  3 NaOH

V. ANALISIS DATA

  Pada perlakuan pertama yaitu melakukan pengenceran terhadap 10 mL KHP 0,5 M menjadi 50 mL KHP 0,1 M dengan menambahkan akuades sebanyak 40 mL. Reaksinya :

  KHC H O (aq) + H O(l) → KHC H O (aq)

  8

  4

  4

  2

  

8

  4

  4 Selanjutnya menitrasi 50 mL KHP 0,1 M dengan larutan standar NaOH,

  dan dicapai titik akhir titrasi yakni pada saat volum NaOH = 19 mL dan 20,7 mL, sehingga volum rata-rata NaOH adalah 19,85 mL. Titrasi ini berfungsi untuk mengetahui konsentrasi larutan basa NaOH, karena senyawa kalium hidrogen,

  KHC H O (disingkat KHP) adalah standar utama yang bagus sekali untuk larutan

  8

  4

  4

  basa. Jadi, apabila ingin membuat suatu larutan asam ataupun basa dengan konsentrasi yang diinginkan, maka untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya, dilakukan standarisasi larutan dengan standar utama, contohnya KHP. Senyawa ini stabil saat pengeringan, non-higroskopis, dan mempunyai berat ekivalen yang tinggi (204,2 g/eq) sehingga dapat meminimalkan kesalahan saat penimbangan. Dari titrasi ini, diperoleh konsentrasi NaOH sebenarnya yaiu sebesar 0,25 M. Reaksinya :

  KHC

8 H

  4 O 4 (aq) + NaOH(aq) → KNaC

  8 H

  4 O 4 (aq) + H s O(l)

  Tidak sesuainya harga konsentrasi NaOH dengan yang tertera pada label (0,1 M), mungkin disebabkan larutan natrium hidroksida (NaOH) selalu terkontaminasi oleh sejumlah kecil pengotor contohnya natrium karbonat. Ketika CO diserap oleh larutan NaOH dengan reaksi :

  2

  • 2-

  CO + 2OH → CO + H O

  2

  3

2 Ion karbonat adalah basa, tetapi ion ini bergabung dengan ion hidrogen

  dalam dua tahap

  2-

  CO

  • H O → HCO + H O

  3

  3

  3

  2

  HCO

  3 + H

  3 O → H

  2 CO 3 + H

  2 O

  Jika fenolftalein digunakan sebagai indikator, perubahan warna terjadi bila

  • reaksi sempurna yakni ion karbonat telah bereaksi dengan satu ion H O . ini

  3

  • mengakibatkan galat, karena dua ion OH

  digunakan dalam pembentukan satu

  2-

  CO 3 .

  Kemudian menitrasi 50 mL CH COOH 0,1 M dengan larutan standar

  

3

NaOH yang telah diketahui konsentrasinya hasil titrasi dengan standar utama

  KHP yaitu sebesar 0,25 M. Dari hasil percobaan titik akhir titrasi terjadi pada saat penambahan NaOH sebanyak 44,1 mL dan 45,4 mL, sehingga didapat volum NaOH rata-rata yang diperlukan dalam titrasi ini adalah sebesar 44,75 mL. melalui perhitungan diperoleh bahwa konsentrasi asam asetat sebesar 0,224 M. pada titrasi ini, terjadi reaksi :

  CH COOH(aq) + NaOH(aq) → CH COONa(aq) + H O(l)

  3

  3

  2 Penambahan indikator fenolftalein (PP) dalam larutan asam asetat sebelum ditambahkan NaOH berfungsi untuk mengetahui titik akhir titrasi yang mana ditandai dengan terjadinya perubahan warna yakni dari larutan yang awalnya bening berubah menjadi warna merah muda.

  Ketidaksesuaian konsentrasi CH

  3 COOH hasil perhitungan dengan yang

  tertera pada label mungkin disebabkan terjadinya kesalahan sewaktu menitrasi, yakni kekurangcermatan dalam melakukan titrasi ataupun kekurangcermatan dalam mengamati skala pada buret ataupun terjadi kesalahan dalam pembuatan asam asetat dengan konsentrasi 0,1 M.

  Pada tahap berikutnya menitrasi 50 mL HCl 0,1 M dengan larutan NaOH 0,25 M. Dari percobaan, terjadinya perubahan warna pada larutan yang menandakan bahwa titik akhir titrasi telah tercapai yaitu pada saat volum NaOH yang digunakan sebesar 50 mL dan 49,2 mL, sehingga dapat ditentukan konsentrasi HCl sebenarnya yaitu sebesar 0,248 M. Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

  HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) Terjadinya perbedaan harga M HCl hasil perhitungan yang lebih besar daripada yang tercantum pada label yakni 0,1 M, mungkin dikarenakan terjadinya galat yakni terkontaminasinya zat yang digunakan oleh pengotor, terjadinya galat pada indikator, kesalahan sewaktu menitrasi ataupun kesalahan ketika proses pembuatan larutan HCl 0,1 M.

  Berikutnya menitrasi asam asetat 0,224 M dengan NaOH 0,25 M dan mengukur pH-nya dengan menggunakan pH-meter. Selain itu, sebagai pembandingnya, dicari harga pH hasil titrasi CH COOH dengan NaOH melalui

  3 perhitungan. Berikut kurva titrasi CH COOH dan NaOH dengan pH meter :

3 Kurva Titrasi Asam Asetat dan NaOH dengan pH meter

  12

  11.32

  10

8 H

  6 p

  4

  2.91

  2

  10

  20

  30

  40

  50

  60

  70 V NaOH (mL)

  Sedangkan kurva titrasi CH COOH dan NaOH hasil perhitungan adalah:

3 Kurva Titrasi Asam Asetat dengan NaOH Hasil Perhitungan

  14

  12.51

  12

  10

8 H

  p

  6

  4

  2.69

  2

  10

  20

  30

  40

  50

  60

  70 V NaOH (mL)

  Dari kurva titrasi tersebut, terdapat harga pH awal CH COOH yang tidak

  3

  terlalu jauh berbeda antara hasil perhitungan ataupun dari pHmeter, yakni sebesar 2,91 (pHmeter) dan 2,69 (perhitungan). Hal ini berarti asam asetat yang digunakan tidak mengandung terlalu banyak pengotor yang bisa menyebabkan terjadinya galat.

  Lalu dilakukan penambahan NaOH dan mengaduk larutan dengan menggunakan alat stirrer. Pengadukan ini berfungsi agar larutan basa yang ditambahkan dalam larutan asam dapat bercampur seluruhnya dengan sempurna sehingga seluruh partikel zat akan bereaksi dengan sempurna.

  Sedangkan reaksi ion asam asetat mula-mula adalah : CH COOH(aq) + H COO O(aq) CH (aq) + H O (l)

  3

  2

  3

  3 Adapun persamaan reaksinya :

  CH

3 COOH(aq) + NaOH(aq) → CH

  3 COONa(aq) + H

  2 O(l)

  Pada penambahan NaOH selanjutnya harga pH yang dihasilkan melalui perhitungan maupun pHmeter tidak terlalu jauh berbeda. Namun, dari hasil perhitungan pada saat penambahan NaOH 4,5 mL, pH sudah meningkat secara tajam (10,72). Ini berbeda dengan pH yang ditunjukkan melalui pHmeter, dimana ketika penambahan NaOH sebanyak 55 mL, baru pH-nya meningkat secara tajam (10,5). Meningkatnya pH secara tajam menunjkkan bahwa larutan asam asetat yang bersifat asam lemah telah habis bereaksi dengan NaOH yang merupakan basa kuat, dan karena mol NaOH yang tersisa maka larutan pun akan bersifat basa sehingga harga pH-nya tinggi. Hal ini menyatakan bahwa lartan telah lewat titik ekivalen.

  Pada awal-awal penambahan NaOH sebelum titik ekivalen, perubahan harga pH tidak terlalu berbeda secara signifikan. Hal ini dikarenakan terbentuknya larutan penyangga (buffer) sebab dengan penambahan mol NaOH yang lebih sedikit daripada CH

3 COOH sehingga NaOH akan habis bereaksi dan yang tersisa

  adalah CH COOH dan garamnya yakni CH COONa sehingga akan menghasilkan

  3

  3 suatu larutan buffer.

  Saat titik ekivalen, mol CH

3 COOH dan mol NaOH tepat habis bereaksi

  sehingga yang tersisa adalah garamnya (CH COONa) dan air. Karena garam ini

  3

  terbentuk dari asam lemah (CH COOH) dengan basa kuat (NaOH) maka garam

  3

  ini akan terhidrolisis sebagian dalam air, yakni pada saat penambahan NaOH sebanyak 44,8 mL dengan pH 8,91. Walaupun jumlah mol asam asetat telah habis bereaksi dengan mol NaOH, tetapi harga pH yang diperoleh lebih besar daripada

  7, karena sifat asam asetat yang lemah keasamannya dan NaOH yang tergolong basa kuat sehingga akan menghasilkan larutan yang bersifat basa.

  Larutan yang dititrasi dengan NaOH berikutnya adalah HCl dan juga diukur pH-nya dengan menggunakan pHmeter. Dari hasil percobaan dengan menggunakan pHmeter, pH awal HCl adalah 1,20, sedangkan melalui perhitungan pH-nya sebesar 0,665, dengan persamaan reaksi ion :

  HCl(aq) + H O(l) H O + Cl (aq)

  2

3 Berikut ini kurva titrasi HCl dengan NaOH hasil pHmeter :

  

Kurva Titrasi HCl dan NaOH dengan pH meter

  14

  12

  12.03

  10 p H

  8

  6

  4

  2

  1.2

  10

  20

  30

  40

  50

  60

  70 V NaOH (mL) Kurva titrasi HCl dan NaOH hasil perhitungan, yaitu:

  

Kurva Titrasi HCl dengan NaOH Hasil Perhitungan

  14 13.015

  12

  10

8 H

  p

  6

  4

  2 0.605

  10

  20

  30

  40

  50

  60

  70 V NaOH (mL)

  Terjadinya perbedaan harga pH awal HCl yang didapat melalui perhitungan dengan pHmeter mungkin disebabkan adanya kontaminasi pada zat yang digunakan oleh pengotor sehingga terjadi galat sewaktu pengukuran. Pada penambahan NaOH sebelum titik ekivalen, pH HCl hasil perhitungan lebih rendah daripada pH HCl melalui pHmeter. Hal ini mungkin disebabkan adalanya pengotor dalam zat sehingga mempengaruhi hasil pengukuran dan menimbulkan galat.

  Ketika titrasi mencapai titik ekivalen, dimana jumlah mol HCl tepat habis bereaksi dengan mol NaOH, yaitu pada saat volum NaOH yang ditambahkan adalah sebesar 24,8 mL dengan pH = 7. Ketika mol HCl yang merupakan asam kuat dan mol NaOH (basa kuat) tepat habis bereaksi maka akan mmbentuk garam NaCL dan air. Namun, karena garam ini berasal dari campuran asam kuat (HCl) dengan basa kuat (NaOH) maka garam ini tidak mengalami hidrolisis sehingga pH-nya akan sama dengan air yakni 7. Adapun persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

  HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H

  2 O(aq)

  Terjadinya peningkatan harga pH baik dari hasil perhitungan maupun melalui pHmeter adalah sama ketika penambahan NaOH sebesar 30 mL. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kemiripan antara konsentrasi HCl nyata dengan konsentrasi HCl hasil perhitungan.

  Secara garis besar, dapat dikatakan bahwa harga pH hasil perhitungan maupun harga pH yang didapat melalui pengukuran dengan menggunakan pHmeter tidak terlalu jauh berbeda. Hanya saja, nilai pH hasil perhitungan biasanya lebih besar sedikit daripada hasil pengukuran pHmeter. Dan hal ini menunjukkan bahwa penentuan harga pH melalui metode potensiometri dengan menggunakan pHmeter memiliki keakuratan yang cukup tinggi karena harga pH tidak terlalu berbeda dengan perhitungan.

VI. KESIMPULAN

  1. Dari hasil percobaan dan dihitung didapat bahwa harga konsentrasi CH COOH adalah sebesar 0,224 M, M HCl = 0,248 M dan M NaOH

  3 = 0,25 M.

  2. Penambahan indikator fenolftalein (PP) digunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna pada larutan yang berwarna bening pada mulanya menjadi berwarna merah muda.

  3. Beberapa cara untuk mengetahui harga pH hasil titrasi bisa melalui perhitangan maupun dengan penggukuran menggunakan pHmeter.

  4. Untuk mengetahui konsentrasi suatu larutan bisa dengan cara titrasi menggunakan larutan standar misalnya KHP ataupun NaOH.

  5. Baik dari hasil perhitungan maupun pengukuran dengan pHmeter, kurva titrasi HCl dan NaOH tidak terlalu jauh berbeda, sedangkan kurva titrasi CH COOH dan NaOH terdapat sedikit perbedaan yaitu

  3

  peningkatan pH yang tajam dari hasil perhitngan terdapat ketika penambahan NaOH sebesar 45 mL, sedangkan melalui pengkuran pHmeter, pH meningkat tajam ketika NaOH yang ditambahkan sebesar 55 mL.

VII. DAFTAR PUSTAKA Achmad, Hiskia. 1996. Kimia Larutan. Citra Aditya Bakti, Bandung.

  Achmad, Hiskia. 1993. Penuntun Dasar – Dasar Praktikum Kimia.

  Bandung : Depdikbud Anshori, Irfan dan Hiskia Achmad. 1997. Kimia SMU 1. Erlangga, Jakarta. Day, R. A dan A. L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Penerjemah Iis Sopyan. Erlangga, Jakarta. Rivai, Harrizul. 1994. Asas Pemeriksaan Kimia. UI-Press, Jakarta. Sholahuddin, Arif, Bambang Suharto dan Abdul Hamid. 2007. Panduan

Praktikum Kimia Analisis. FKIP UNLAM, Banjarmasin.

Syukri. 1999. Kimia Dasar II. Bandung : Instiitut Teknologi Bandung

  

LAMPIRAN

Perhitungan :

  =

  V NaOH 2 = 45,4 ml

  V NaOH 1 = 44,1 ml

  V CH

  2. Menentukan Konsentrasi asam asetat Diketahui : M NaOH = 0,25 M

  (m.V) KHP = (M.V) NaOH 0,1 M. 50 ml = M NaOH . 19,85 ml M NaOH = 0,25 M

  = 19,85 ml M NaOH

  39

  2 ml 7 ,

  20

19 (

  1. Menentukan Konsentrasi NaOH Diketahui : Massa KHP = 0,1 M

  2 ) ml 7 ,

  =

  V 2 1

  2 V

  V NaOH rata – rata =

  M NaOH = ...? Penyelesaian :

  V NaOH 2 = 20,7 ml Ditanya : V NaOH rata – rata = …?

  V NaOH 1 = 19 ml

  Volume KHP = 50 mL = 0,05 L

3 COOH = 50 mL

  Ditanya : V NaOH rata – rata = …? M CH COOH = ...?

3 Penyelesaian :

  

V

1 

  V 2 V NaOH rata – rata =

  2 (

44 ,

  1 45 , 5 ) ml 

  =

  2 89 , 5 ml

  =

  2

  = 44,75 ml M CH COOH

  3

  (m.V) CH COOH = (M.V) CH COOH

  3

  3 M CH

3 COOH. 50 ml = 0,25 M . 44,75 ml

  M CH COOH = 0,224 M

  3

  3. Menentukan Konsentrasi HCl Diketahui : M NaOH = 0,25 M

  V HCl = 50 mL

  V NaOH 1 = 50 ml

  V NaOH 2 = 49,2 ml Ditanya : V NaOH rata – rata = …?

  M HCl = ...? Penyelesaian :

  

V

1 

  V 2 V NaOH rata – rata =

  2 (

50

49 , 2 ) ml 

  =

  2

99 ,

2 ml

  =

  2

  = 49,6 ml

  • pH CH
  • 5
  • 3

  • ] =

  • 3
    • ] = -log [2,008.10

  • pH setelah penambahan 10 ml NaOH 0,25 M n CH

  ) ml 60 / mmol 5 ,

  3 COONa + H

  2 O

  Awal : 11,2 mmol 2,5 mmol - - Reaksi : 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol Akhir : 8,7 mmol - 2,5 mmol 2,5 mmol V tot = V CH

  [H

  ] G [ ] A [

  = 1,8. 10

  8 (

  2 ) ml 60 / mmol 7 ,

  = 6,264.10

  M [H

  ] = 4,2

  n NaOH = 10 ml. 0,25 M = 2,5 mmol CH

  3 COONa + H

  2 O

  n NaOH = 10 ml. 0,25 M = 2,5 mmol CH

  ] = 2,69

  M pH = - log [H

  Ka CH

  M HCl (m.V) HCl = (M.V) HCl M HCl. 50 ml = 0,25 M . 49,6 ml M HCl H = 0,248 M

  Titrasi CH

  3 COOH dengan NaOH

  3 COOH mula – mula

  M CH

  = 2,008.10

  3 COOH = 0,224 M

  3 COOH = 1,8 x 10

  [H

  M . Ka

  =

  . 224 , 10 . 8 ,

  1 5

  = 6 , 032 10 .

  4

3 COOH = 50 ml. 0,224 M = 11,2 mmol

3 COOH + NaOH → CH

3 COOH + V NaOH = (50 + 10)ml = 60 ml

  • 5
  • 5
    • ] = Ka.

  • 5
    • ] = -log [H
    • ] = - log [6,264.10

  • pH setelah penambahan 20 ml NaOH 0,25 M n CH

3 COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol

3 COOH + NaOH → CH

  • Awal : 11,2 mmol 5 mmol Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol Akhir : 6,2 mmol - 5 mmol 5 mmol V tot = V CH

  3 COOH + V NaOH = (50 + 20)ml = 70 ml [ A ] ( 6 , 2 mmol / 60 ml )

  • ] -5 -5

  [H = Ka. = 1,8. 10 = 2,232.10 M

  [ G ] 5 mmol /

60 ml )

    • 5

  [H ] = -log [H ] = - log [2,232.10 ] = 4,65

  • pH setelah penambahan 30 ml NaOH 0,25 M n CH COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol

  3

  n NaOH = 30 ml. 0,25 M = 7,5 mmol CH COOH + NaOH → CH COONa + H O

  3

  3

  2 Awal : 11,2 mmol 7,5 mmol - -

  Reaksi : 7,5 mmol 7,5 mmol 7,5 mmol 7,5 mmol Akhir : 3,7 mmol - 7,5 mmol 7,5 mmol V tot = V CH

  3 COOH + V NaOH = (50 + 30)ml = 80 ml [ A ] ( 3 , 7 mmol / 60 ml )

  • ] -5 -6

  [H = Ka. = 1,8. 10 = 8,88.10 M

  [ G ] 7 , 5 mmol / 60 ml )

  • 6

  [H

  • ] = -log [H ] = - log [8,88.10 ] = 5,05
    • pH setelah penambahan 35 ml NaOH 0,25 M n CH

3 COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol

  n NaOH = 35 ml. 0,25 M = 8,75 mmol CH COOH + NaOH → CH COONa + H O

  3

  3

  2

  • Awal : 11,2 mmol 8,75 mmol Reaksi : 8,75 mmol 8,75mmol 8,75 mmol 8,75mmol Akhir : 2,45 mmol - 8,75 mmol 8,75 mmol
V tot = V CH COOH + V NaOH = (50 + 35)ml = 85 ml

  3 [ A ] ( 2 , 45 mmol / 60 ml )

  • ] -5 -6

  [H = Ka. = 1,8. 10 = 5,04.10 M

  [ G ] 8 , 75 mmol / 60 ml )

  • 6
    • [H ] = 5,29
    • ] = -log [H

  ] = - log [5,04.10

  • pH setelah penambahan 40 ml NaOH 0,25 M n CH COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol

  3

  n NaOH = 40 ml. 0,25 M =10 mmol CH COOH + NaOH → CH COONa + H O

  3

  3

  2

  • Awal : 11,2 mmol 10 mmol Reaksi : 10 mmol 10mmol 10 mmol 10 mmol Akhir : 1,2 mmol - 10 mmol 10 mmol V tot = V CH

3 COOH + V NaOH = (50 + 40)ml = 90 ml

  [ A ] ( 1 , 2 mmol / 60 ml )

  • ] -5 -6

  [H = Ka. = 1,8. 10 = 2,16.10 M

  [ G ] 10 mmol / 60 ml )

    • 6-6

  [H ] = -log [H ] = - log [2,16.10 ] = 5,66

  • pH setelah penambahan 44,8 ml NaOH 0,25 M n CH COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol

  3

  n NaOH = 44,8 ml. 0,25 M =11,2 mmol CH COOH + NaOH → CH COONa + H O

  3

  3

  2 Awal :

  • 11,2 mmol 11,2mmol Reaksi : 11,2mmol 11,2mmol 11,2 mmol 11,2 mmol Akhir : - - 11,2 mmol 11,2 mmol
V tot = V CH COOH + V NaOH = (50 + 44,8)ml = 94,8 ml

  3

14

10 Kw

  • -6 -

  [OH ] = = = 8,1.10 M 3 5 Ka

  [ CH COONa ] [ 11 , 2 mmol / 94 , 8 ml ]

  1 , 8 .

  

10

  • 6

  pOH = -log [OH ] = - log [8,1.10 ] = 5,09

  • pH = pKw =pOH = 14 – 5,09 = 8,91 Saat [asam] = [basa],
  • 9

  pH = pKa = 8,91 → Ka = 1,73. 10

  • pH setelah penambahan 45ml NaOH 0,25 M n CH COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol

  3

  n NaOH = 45 ml. 0,25 M =11,25 mmol CH COOH + NaOH → CH COONa + H O

  3

  3

  2 Awal : 11,2 mmol - - 11,25 mmol

  Reaksi : 11,2mmol 11,2mmol 11,25 mmol 11,25 mmol 0,05 mmol 11,25 mmol 11,2 mmol - Akhir :

  V tot = V CH

3 COOH + V NaOH = (50 + 45)ml = 95 ml

  , 05 mmol

  • 4 -

  [OH ] = = 5,26. 10 M

  95 ml

  • 4

  pOH = -log [OH ] = - log [ 5,26. 10 ] = 3,28 pH = pKw =pOH = 14 – 3,28 = 10,72

  • pH setelah penambahan 46 ml NaOH 0,25 M n CH

3 COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol

  n NaOH = 46 ml. 0,25 M =11,5 mmol CH COOH + NaOH → CH COONa + H O

  3

  3

  2

  • Awal : 11,2 mmol 11,5 mmol Reaksi : 11,2mmol 11,2mmol 11,5 mmol 11,5 mmol
  • Akhir : 0,3 mmol 11,55 mmol 11,5 mmol V tot = V CH

3 COOH + V NaOH = (50 + 46)ml = 96 ml

  , 3 mmol

  • 3 -

  [OH ] = = 3,125. 10 M

  96 ml

  • 3 -

  pOH = -log [OH ] = - log [3,125. 10 ] = 2,5 pH = pKw =pOH = 14 – 2,5 = 11,5

  • pH setelah penambahan 47 ml NaOH 0,25 M n CH COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol

  3

  n NaOH = 47 ml. 0,25 M =11,75 mmol CH COOH + NaOH → CH COONa + H O

  3

  3

  2

  • Awal : 11,2 mmol 11,75mmol Reaksi : 11,2 mmol 11,2 mmol 11,75 mmol 11,75 mmol

  0,55 mmol 11,75 mmol 11,75 mmol - Akhir : V tot = V CH COOH + V NaOH = (50 + 47)ml = 97 ml

  3 , 55 mmol

  • 3

  [OH ] = = 5,67. 10 M

  97 ml

  • 3

  pOH = -log [OH ] = - log [5,67. 10 ] = 2,25 pH = pKw =pOH = 14 – 2,25 = 11,75

  • pH setelah penambahan 48 ml NaOH 0,25 M n CH COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol

  3

  n NaOH = 48 ml. 0,25 M =12 mmol CH

3 COOH + NaOH → CH

  3 COONa + H

  2 O

  • Awal : 11,2 mmol 12 mmol - Reaksi : 11,2mmol 11,2mmol 12 mmol 12 mmol

  0,8 mmol 12 mmol 12 mmol - Akhir : V tot = V CH COOH + V NaOH = (50 + 48)ml = 98 ml

  3

  , 8 mmol

  • 3

  [OH ] = = 8,16. 10 M

  98 ml

  • 3
  • pOH = -log [OH

  ] = - log [8,16. 10 ] = 2,088 pH = pKw =pOH = 14 – 2,088 = 11,912

  • pH setelah penambahan 49 ml NaOH 0,25 M n CH COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol

  3

  n NaOH = 49 ml. 0,25 M =12,25 mmol CH

  3 COOH + NaOH → CH

  3 COONa + H

  2 O

  Awal : 11,2 mmol 12,25mmol - - Reaksi : 11,2 mmol 11,2 mmol 12,25 mmol 12,25 mmol Akhir : - 1,05 mmol 12,25 mmol 12,25 mmol V tot = V CH COOH + V NaOH = (50 + 49)ml = 99 ml

  3 1 , 05 mmol

  • 2

  [OH ] = = 1,06. 10 M

  99 ml

  • 2

  pOH = -log [OH ] = - log [1,06. 10 ] = 1,97 pH = pKw =pOH = 14 – 2,088 = 12,03

  • pH setelah penambahan 50 ml NaOH 0,25 M n CH COOH = 20 ml. 0,25 M = 11,2 mmol

  3

  n NaOH = 50 ml. 0,25 M =12,5 mmol CH

  3 COOH + NaOH → CH

  3 COONa + H

  2 O

  • Awal : 11,2 mmol 12,5 mmol - Reaksi : 11,2mmol 11,2mmol 12,5 mmol 12,5 mmol

  1,3 mmol 12,5 mmol 12,5 mmol - Akhir : V tot = V CH COOH + V NaOH = (50 + 50)ml = 100 ml

  3

  1 , 3 mmol

  • 100 ml

  [OH ] = = 0,013 M

  • pOH = -log [OH

  ] = - log [0,013] = 1,886 pH = pKw =pOH = 14 – 1,886 = 12,114

  • pH setelah penambahan 51 ml NaOH 0,25 M M CH COOH = 0,224 M

  3

  n CH

3 COOH = 51 ml. 0,224 M =11,424 mmol

  n NaOH = 51 ml. 0,25 M = 12,75 mmol CH COOH + NaOH → CH COONa + H O

  3

  3

  2

  • Awal : 11,424 mmol 12,75 mmol - Reaksi : 11,424 mmol 11,424mmol 11,424 mmol 11,424 mmol Akhir : - 1,326 mmol 11,424 mmol 11,424 mmol V tot = V CH

3 COOH + V NaOH = (51 + 51)ml = 102 ml

  1 , 326 mmol

  • 102 ml

  [OH ] = = 0,013 M

  • pOH = -log [OH

  ] = - log [0,013] = 1,886 pH = pKw =pOH = 14 – 1,886 = 12,114

  • pH setelah penambahan 52 ml NaOH 0,25 M n CH

3 COOH = 11,424 mmol

  n NaOH = 52 ml. 0,25 M = 13 mmol CH

3 COOH + NaOH → CH

  3 COONa + H

  2 O

  Awal : 11,424 mmol 13 mmol - - Reaksi : 11,424 mmol 11,424 mmol 11,424 mmol 11,424 mmol Akhir : - 1,576 mmol 11,424 mmol 11,424 mmol V tot = V CH COOH + V NaOH = (51 + 52)ml = 103 ml

  3

  1 , 576 mmol

  • 103 ml

  [OH ] = = 0,0153 M

  • pOH = -log [OH

  ] = - log [0,0153] = 1,8 pH = pKw =pOH = 14 – 1,8 = 12,2

  • pH setelah penambahan 55 ml NaOH 0,25 M n CH COOH = 11,424 mmol

  3

  n NaOH = 55 ml. 0,25 M = 13,75 mmol CH COOH + NaOH → CH COONa + H O

  3

  3

  2

  • Awal : 11,424 mmol 13,75 mmol - Reaksi : 11,424 mmol 11,424mmol 11,424 mmol 11,424 mmol
  • Akhir : 2,326 mmol 11,424 mmol 11,424 5mmol V tot = V CH

3 COOH + V NaOH = (51 + 55)ml = 106 ml

  2 , 326 mmol

  • 106 ml

  [OH ] = = 0,0219M

  • pOH = -log [OH

  ] = - log [0,0219] = 1,66 pH = pKw =pOH = 14 – 1,66 = 12,34

  • pH setelah penambahan 60 ml NaOH 0,25 M n CH

3 COOH = 11,424 mmol

  n NaOH =60 ml. 0,25 M = 15 mmol CH

3 COOH + NaOH → CH

  3 COONa + H

  2 O

  • Awal : 11,424 mmol 15 mmol Reaksi : 11,424 mmol 11,424mmol 11,424 mmol 11,424 mmol

  3,576 mmol 11,424 mmol 11,424 mmol - Akhir : V tot = V CH COOH + V NaOH = (51 + 60)ml = 111 ml

  3

  3 , 576 mmol

  • 111 ml

  [OH ] = = 0,0322M

  pOH = -log [OH ] = - log [0,0322] = 1,49

  • pH = pKw =pOH = 14 – 1,49 = 12,51 Tabel data V NaOH dan pH titrasi CH

  3 COOH dengan NaOH hasil perhitungan

  VNaOH 0

  10

  20

  30

  35 40 44,8

  45

  46 pH 2,69 4,2 4,65 5,05 5,29 5,66 8,91 10,72 11,5

  47

  48

  49

  50

  51

  52

  55

  60 11,75 11,912 12,03 12,114 12,114 12,2 12,34 12,51

  Kurva Titrasi

  

Kurva Titrasi Asam Asetat dengan NaOH Hasil Perhitungan

  14

  12.51

  12

  10

8 H

  p

  6

  4

  2.69

  2

  10

  20

  30

  40

  50

  60

  70 V NaOH (mL)

  Tabel data V NaOH dan pH titrasi CH COOH dengan NaOH hasil pH meter

  3 Kurva Titrasi Asam Asetat dan NaOH dengan pH meter

  VNaOH 0

  10

  20

  30

  35

  40

  45

  46 pH 2,91 4,04 4,47 4,77 4,95 5,15 5,49 5,58

  12

  11.32

  10

  47

  48

  49

  50

  51

  52

  55

  60

  8

  5,68 5,82 5,97 6,06 6,17 6,44 10,5 11,32

  H

  6 p

  Kurva Titrasi

  4

  2.91

  2

  Titrasi HCl dan NaOH

  • pH HCl sebelum penambahan NaOH M HCl = 0,248 M
    • pH = - log [H ] = - log (0,248) = 0,605

  • pH setelah penambahan 10 ml NaOH 0,25 M n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol n NaOH = 10 ml . 0,25 M = 2,5 mmol

  HCl + NaOH → NaCl + H O

  2 Awal : 6,2 mmol 2,5 mmol - -

  Reaksi : 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol Akhir : 3,7 mmol - 2,5 mmol 2,5mmol V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 10)ml = 35 ml

  3 , 7 mmol

  • [H ] = = 0,1057 M

  35 ml

  • pH = -log [H ] = - log [0,1057] = 0,97
    • pH setelah penambahan 10 ml NaOH 0,25 M n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol n NaOH = 20 ml . 0,25 M = 5 mmol

  HCl + NaOH → NaCl + H

  2 O

  Awal : 6,2 mmol 5 mmol - - Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol Akhir : 1,2 mmol - 5 mmol 5 mmol V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 20)ml = 45 ml 1 .

  2 mmol

  [H

  • ] = = 0,026 M

  45 ml

  • pH = -log [H ] = - log [0,026] = 1,574
    • pH setelah penambahan 24,8 ml NaOH 0,25 M n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol n NaOH = 24,8ml . 0,25 M = 6,2 mmol

  HCl + NaOH → NaCl + H O

  2 Awal : 6,2 mmol 6,2 mmol - -

  Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol

  • 6,2 mmol 6,2 mmol - Akhir : Karena jumlah mol HCl (asam kuat) dan jumlah mol NaOH (basa kuat) adalah sama, maka garamnya (NaCl) tidak mengalami hidrolisis sehingga pH-nya sama dengan pH air yaitu 7
  • pH setelah penambahan 30 ml NaOH 0,25 M n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol n NaOH = 30 ml . 0,25 M = 7,5 mmol

  HCl + NaOH → NaCl + H

  2 O

  • Awal : 6,2 mmol 7,5 mmol Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol Akhir : 1,3 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol - V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 30)ml = 55 ml 1 .

  3 mmol

  • [OH ] = = 0,0236 M

  55 ml

  pOH = -log [OH ] = - log [0,0236] = 1,63

  • pH = pKw – pOH = 14 – 1,63 = 12,37
  • pH setelah penambahan 35 ml NaOH 0,25 M n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol n NaOH = 35 ml . 0,25 M = 8,75 mmol

  HCl + NaOH → NaCl + H O

  2

  • Awal : 6,2 mmol 8,75 mmol - Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
  • Akhir : 2,25 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 35)ml = 60 ml

  2 , 25 mmol

  • [OH ] = = 0,0425 M

  60 ml

  • pOH = -log [OH

  ] = - log [0,0425] = 1,37 pH = pKw – pOH = 14 – 1,37 = 12,63

  • pH setelah penambahan 40 ml NaOH 0,25 M n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol n NaOH = 40 ml . 0,25 M = 10 mmol

  HCl + NaOH → NaCl + H

  2 O

  • Awal : 6,2 mmol 10 mmol Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
  • Akhir : 3,8 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 40)ml = 65 ml

  3 , 8 mmol

  • [OH ] = = 0,058 M

  65 ml

  • pOH = -log [OH

  ] = - log [0,058] = 1,23 pH = pKw – pOH = 14 – 1,23 = 12,77

  • pH setelah penambahan 45 ml NaOH 0,25 M n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol n NaOH = 45 ml . 0,25 M = 11,25 mmol

  HCl + NaOH → NaCl + H O

  2

  • Awal : 6,2 mmol 11,25 mmol - Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
  • Akhir : 5,05 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 45)ml = 70 ml

  5 , 05 mmol

  [OH ] =

  • = 0,072 M

  70 ml

  • pOH = -log [OH

  ] = - log [0,072] = 1,14 pH = pKw – pOH = 14 – 1,14 = 12,86

  • pH setelah penambahan 46 ml NaOH 0,25 M n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol n NaOH = 46 ml . 0,25 M = 11,5 mmol

  HCl + NaOH → NaCl + H

  2 O

  • Awal : 6,2 mmol 11,5 mmol - Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol
  • Akhir : 5,3 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol V tot = V HCl + V NaOH = (25 + 46)ml = 71 ml

  5 , 3 mmol

  • 71 ml

  [OH ] = = 0,0746 M

  • pOH = -log [OH

  ] = - log [0,0746] = 1,13 pH = pKw – pOH = 14 – 1,13 = 12,87

  • pH setelah penambahan 47 ml NaOH 0,25 M n HCl = 25 ml . 0,248 M = 6,2 mmol n NaOH = 47 ml . 0,25 M = 11,75 mmol

  HCl + NaOH → NaCl + H

  2 O

  Awal : 6,2 mmol 11,75 mmol - - Reaksi : 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol 6,2 mmol