PREDIKSI SEDIMEN DARI DAS BUGEL DAN JAYAN DI RAWA JOMBOR MENGGUNAKAN PENDEKATAN EROSI DAN SDR

PREDIKSI SEDIMEN DARI DAS BUGEL DAN JAYAN DI RAWA JOMBOR MENGGUNAKAN PENDEKATAN EROSI DAN SDR

  Luthfi Annur Hudaya annurhudaya@gmail.com Darmakusuma Darmanto darmakusuma@ugm.ac.id  

  Abstarct The aim of this research is to determine the amount of sediment that possibly enter Rawa Jombor through Bugel and Jayan watershed, and comparing the potential of sediment amount from those watershed . The method for determine the amount of sediment is using the erosion from those watershed and sediment delivery ratio approach from those watershed area. The Sampling method is stratified sampling where for soil samples stratified by types soil type , and the erosion incidence stratified by slopes.

  The results showed that the estimated amount of sediment from the Bugel watershed was at 6512,52 tons/year and for Jayan watershed was7592,52 tons/year. Jayan watershed is generating more sediment than Bugel Watershed. The level of erosion hazard on Bugel

  2 watershed is dominated by very light with an area of 2.3 Km .As for the danger level on

  2 Jayan watershed is dominated by very heavy with an area of 0.57 km .

  Keywords: Erosion, Watershed, Sediment Delivery Ratio Abstrak

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar sedimen yang mungkin masuk ke Rawa Jombor dari DAS Bugel dan DAS Jayan dan membandingan besar postensi sedimen dari kedua DAS tersebut. Metode perkiraan hasil sedimen yang digunakan menggunakan pendekatan erosi total yang terjadi pada DAS tersebutdan menggunakan nilai

  sediment delivery ratio dari luas masing-masing DAS tersebut. Metode Sampling yang

  digunakan adalah stratified sampling dimana untuk sampel tanah distrakan menurut jenis tanah, dan sampel kejadian erosi dilapangan distratakan menurut lereng.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkiraan besarnya sedimen dari DAS Bugel adalah sebesar 6512,52 ton/tahun dan untuk DAS Jayan adalah sebesar 7592,52 ton/tahun. DAS Jayan menghasilkan sedimen lebih besar daripada DAS Bugel.Tingkat bahaya erosi pada DAS Bugel didominasi oleh tingkat bahaya sangat ringan dengan luasan sebesar 2,3

2 Km Sementara untuk DAS Jayan didominasi oleh tingkat bahaya sangat berat dengan luasan

  2 sebesar 0,57 Km .

  Kata kunci: Erosi, DAS(Daerah Aliran Sungai), Sediment Delivery Ratio

   

    PENDAHULUAN

  Sedimentasi merupakan peristiwa pengangkutan material hasil proses erosi baik memalui angin, air maupun es yang kemudian di endapkan di cekungan. Material yang di transportasikan dalam peristiwa sedimentasi disebut dengan sedimen. Penyebab utama terjadinya sedimentasi adalah adanya kejadian erosi pada hulu sungai atau DAS. Erosi sendiri adalah peristiwa hilangya tanah karena diangkut oleh air maupun angin. Dampak sedimentasi umumnya cukup merugikan. Apalagi jika sedimentasi terjadi pada waduk, bendungan atau rawa. Sedimentasi pada genangan –genangan air tersebut dapat menyebabkan terjadinya penurunan volume yang secara tidak langsung berakibat pada efektifitas dari kinerja waduk tersebut. Selain itu masuknya sedimen terutama dalam wujud suspensi akan menggangu keseluruhan ekosistem waduk. Sedimen tersuspensi mengakibatkan air keruh sehingga secara tidak langsung mengganggu proses fotosintesis dari fitoplankton dan tumbuhan air.Hal tersebut secara tidak langsung hal tersebut akan menggangu ekosistem perairan karena produktivitas tingkat primernya menurun. Salah satu dari sumber input sedimen pada waduk adalah sungai/DAS yang masuk ke dalam Waduk tersebut, sehingga diperlukan pengkajian terjadap jumlah sedimen yang masuk kedalam waduk tersebut mlalui sungai/DAS tersebut. Rawa Jombor merupakan salah satu rawa/waduk yang terletak di Jawa Tengah. Rawa yang sebenarnya danau semi buatan pada zaman Belanda itu luasnya hampir mencapai 12,7 kilometer persegi. Rawa Jombor awalnya berupa perkampungan dan rawa kecil yang terletak di dataran rendah dengan fungsi untuk menampung air hujan. Dalam kurun waktu lama, rawa tersebut meluas dan menggusur perkampungan hingga akhirnya terbentuk waduk dan penduduk pindah ke lokasi yang lebih tinggi. Namun, saat ini Rawa Jombor digunakan sebagai sumber irigasi pertanian untuk daerah timur sejak tahun 1967, aktivitas perikanan keramba sejak tahun 1986 dan usaha warung apung sejak tahun 1998(Ganjarsari,2008). Luasan Sawah yang menggantungkan irigasinya dari rawa jombor adalah 1600 ha, Sehingga pada musim kemarau, air yang ada pada rawa tersebut tentu menjadi rebutan para petani. Meskipun demikian rawa jombor merupakan waduk dengan tingkat sedimentasi yang cukup tinggi.menurut harian suara merdeka tanggal 21 maret tahun 2011, pada tahun 1997 daya tampung air rawa dengan tanggul setinggi 12 meter itu mencapai hampir 4 juta meter

  3

  sedangkan daya tampung pada tahun 2010 hanya pada kisaran 2,2 juta meter

  3 .

  Penurunan daya tampun rawa ini tentu menyebabkan paskan air pada musim kemarau menurun.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini dilaksanakan pada DAS Bugel dan DAS Jayan yang merupakan input air pada rawa Jombor. Bahan dan peralatan yang dipegunakan dalam kajian ini antara lain dapat dirinci sebagai berikut: a.

  Peta-Peta yang berkaitan dengan daerah kajian diantara adalah peta RBI skala 1:25.000 , peta tanah, peta bentuklahan, peta geologi, peta isoirodine, peta kontur, peta iklim serta data sekunder berupa data curah hujan.

  b.

  Data primer berupa data karakteristik tanah di daerah kajian yang diambil dengan metode stratified sampling menurut jenis tanah.

  c.

  Komputer dan aplikasi software untuk GIS d. Peralatan survey lapangan dan perlengkapan lapangan.

  Analisis besar hasil sedimen yang dihasilkan oleh dua DAS tersebut dilakukan dengan cara memperkirakan

  E = perkiraan besarnya erosi jumlah (ton/ha/tahun)

  Y = E (SDR) Ws R = faktor erosivitas hujan K = faktor erodibilitas lahan

  Dimana L.S = faktor panjang – kemiringan lereng C = faktor tanaman penutup lahan atau

  Y = Hasil sedimen per satuan luas pengelolaan tanaman E = Erosi Total

  P = faktor tindakan konservasi lahan Ws = Luas Daerah Aliran Sungai. SDR = Sediment Delivery Ratio (Nisbah

  Tabel 1. Hubungan Luas DAS dan SDR Pelepasan Sedimen)

  Besarnya nilai SDR dalam perhitungan hasil sedimen suatu daerah aliran sungai umumnya ditentukan dengan menggunakan Tabel hubungan antara luas DAS dan besarnya SDR (Tabel 1) Untuk menghitung perkiraan besarnya erosi yang terjadi di suatu DAS dapat digunakan metode USLE, menurut Asdak (2007) dengan formulasi: E = R.K.LS.C.P dimana :

  Sumber : Arsyad, 1989 nilai indeks erosivitas hujan di DAS Jayan lebih tinggi dari pada nilai erosivitas hujan

  Hasil Dan Pembahasan

  di DAS Bugel. Detail Kondisi indeks erosivitas hujan disajikan dalam Tabel 2

  Faktor erosivitas hujan(R)

  dan 3, sedangkan peta isoirodine dearah kajian dapat diperhatikan pada Gambar 1. Indeks factor erosivitas hujan merupakan perwujudan dari energi kinetik yang

  Tabel 2. Nilai R DAS Bugel disebabkan oleh turunnya hujan. Faktor erosivitas hujan ini terutama ditentukan oleh curah hujan yang diterima oleh suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Indeks erosivitas hujan dalam kaitanya dengan erosi diwujudkan dari nilai isoirodine yang dapat didapatkan dari persamaan yang dikemukakan oleh Utomo dan Mahmud(1984) . Dari hasil perhitungan dengan persamaan tersebut,

  Tabel 3. Nilai R DAS Jayan maka diketahui bahwa nilai Isoirodine di DAS Bugel memiliki kisaran antara 570 sampai dengan 640.Rata-rata nilai Isoirodine di DAS Bugel adalah sebesar 596,61. Sementara Itu, untuk DAS Jayan, nilai berkisar antara 630 sampai dengan 650, dengan nilai rata-rata sebesar 639,75. Dari nilai tersebut, dapat diketahui bahwa

    Gamb

  Faktor

  DAS Bugel ara nilai K besar 0,44. inggi daripa erbedaan nil karena n jenis tan dimana pad tanah Ko eran-latosol gan nilai K h ini juga s

  36. Apabil kedalam pet nilai K tert

  AS jayan t l 5. Nilai K l 6. Nilai K

  K pada D 04 sementa adalah seb ayan lebih ti

  S Bugel. Pe disebabkan luasan dan tersebut d apat Jenis n medite tanah deng n itu, tanah an nilai K

  njang(L)

  indeks fa lereng diket ada petunjuk tahun 198 lai LS dap iringan ler tersebut ha saja yaitu k

  3 (15-35 asan kemir la nilai ta tanah ma imbang pad terdapat pad

  DAS Buge DAS Jayan

  K tertimban

  aktor Pan Lereng(S)

  dan Kem

  aktor panja tahui mengg k pelaksana

  86. Dari ke pat diketah engnya saj anya terdap kelas 1(0-5%

  5%). DAS ringan leren tersebut aka akan da DAS da Tabel el n l adalah

  K untuk Nilai K ada nilai lai K ini adanya nah pad da DAS ompleks yang

  K paling sehingga ng pada

  miringan

  ang dan gunakan aan RTL etentuan hui dari ja. Dari pat tiga %), 2 (5-

  Nilai emiringan l etentuan pa an RLKT ersebut, nil ndeks kemi edua DAS elas lereng 5%) dan memiliki lua

  Nilai ebesar 0,40 DAS Jayan ada DAS Ja K pada DAS erutama d erbedaan l edua DAS ayan terda tosol dan merupakan t nggi selain meningkatka DAS Jayan .

  merupa erosi. B tekstur bahan Nilai-ni nomogr faktor n analisa dilapan tanah d tanah didapat jenis tan Tabel 4

  K)

  Tabel 4 bahwa pada je Mediter 0,5 . Se rendah regosol bar 1. Peta I

  erodibilita

  Faktor akan nilai k Besarnya ni tanah, stru organic da ilai tersebu raf untuk nilai erodib laborator gan diketa di daerah k dan hasil kan nilai K nah pada da

  4 berikut.

  4. Nilai K B Dari Tabel nilai K yan enis tanah ran-Latosol ementara un terdapat pa coklat da soirodine da

  as tanah (K

  erodibilit kepekaan ta ilai ini dipe uktur tanah an permeab ut kemudia menentuk biltas tanah. rium dan ahui nilai-n kajian. Berd sampling K untuk m aerah kajian

  Berdasarkan tersebut da ng paling t Kompleks dengan n ntuk nilai K ada jenis tan an kelabu aerah kajian

  tas tan anah terhad engaruhi ol h kandung bilitas tana an diplot kkan inde

  Tabel Tabel

  Berdasark pengecek nilai karakt dasakan Pe tanah mak masing-masin n seperti pa n Jenis Tana apat diketah tinggi terdp s Litosol d nilai sebes

  K yang palin nah komple dengan nil

  

 

  n ah ap eh an ah. ke eks kan kan ter eta ka ng da ah hui pat an sar ng eks lai se di di B

  5 se D pa K te pe ke Ja lit m tin m D

  F L

  ke ke da te in ke ke

  15 m ebesar 0,3 imasukan k idapatkan n

  Bugel dan D dan 6.

  Bugel ng yang paling luas sebes sar 509,28 Ha deng an T abel 7.Nilai i LS DAS B Bugel kelas l lereng 1. Sementara DAS jay an memilik ki luasan k kemiringan lereng yan ng paling b besar adala ah luasan k kelas lereng

  2 yakni se ebesar 53,44

  4 Ha. Hasil perh hitungan m menunjukk an bahwa, nilai LS da ari kedua D DAS memili iki

  T abel 8. Nila ai LS DAS J Jayan nilai L S yang ter rpaut cuku up jauh yai itu 0,37 un ntuk DAS Bugel dan n 1,68 untu uk DAS J Jayan. Per rbedaan in ni disebabk kan karena DAS Jayan n memiliki r rata-rata kel las lereng pada DA S Jayan L Lebih ting ggi daripad da rata-rata kelas leren ng pada DA AS Bugel. Perhitunga an nilai LS S secara leb bih rinci da apat dilihat t pada Gam mbar 2 ser rta Tabel 7 7 dan 8.

  F aktor P Penutup Lahan(C) dan Konservasi( K (P)

  Indek ks faktor ni ilai faktor penurup la ahan dan k konservasi merupakan n faktor ya ang menu unjukkan p pengaruh m manusia te erhadap kon ndisi alam sekitar. N Nilai ini di itentukan d dengan mel lihat kenam mpakkan pe enggunaan lahan pa ada data PODES de engan du ukungan s survey la apangan. Pe enggunaan lahan di DAS Buge el lebih va ariatif darip pada DAS J Jayan, hal in ni cukup wajar meng w gingat luas dari DAS S Bugel mencapai ha m amper lima kali dari lu uas DAS Ja ayan. Pada D DAS Bugel l, terdapat 7 7 macam pe enggunaan lahan melip puti belukar r/semak, ke ebun, pemu ukiman, raw wa, rumput t, sawah ir rigasi dan te egalan. Sem mentara untu uk DAS Ja ayan hanya terdiri atas empat peng ggunaan la ahan saja yaitu belu ukar/semak, kebun, pe emukiman dan tega alan. DAS Bugel di idominasi o oleh penggu unaan lahan n berupa pe emukiman yang menc cakup sekit tar 41% da ari luasan D DAS tersebu ut, sementa ara DAS Ja ayan didom minasi oleh penggunaa an lahan

  Gamb bar 2. Peta L Lereng DAS S Bugel dan n DA AS Jayan be erupa tega alan denga an cakupa an luas se ebesar 53% % dari luas san DAS t tersebut.

  Pe erhitungan nilai CP pa ada DAS Bu ugel dan DAS Jayan d D dapat diliha at pada Tab el 9 dan

  10 0.

  

 

  

 

  2 .

  2 .

  dan 87207 m

  2

  , sementara untuk lereng 2 dan 3 dari DAS jayan didominasi oleh tingkat bahaya erosi sangat berat Dengan luasan masing sebesar 485182 m

  2

  Sementara itu untuk DAS Jayan, untuk lereng kelas 1 didominasi oleh kelas bahaya erosi berat dengan luasan sebesar 144226 m

  dan 22018 m

  Tabel 9. Nilai CP DAS Bugel Tabel 10.Nilai CP DAS jayan

  2

  Dari Tabel 4.14 diatas, dapat diketahi bahwa pada lereng 1 DAS Bugel, didominasi oleh kelas bahaya erosi sangat ringan dengan luasan sebesar 2388570 m2, sementara untuk lereng 2 dan 3 di dominasi oleh tingkat bahya erosi sangat berat denganl uasan masing-masing sebesar 525206 m

  Tabel 11.Distribusi Erosi Berdasarkan Kelas lereng

  Tingkat bahaya erosi pada daerah kajian cukup bervariasi, mulai dari tingakt sangat ringan hingga sangat berat. Umumnya daerah dengan tingkat bahaya erosi sangat ringan berada pada daerah datar atau engan kemiringan lereng rendah, sementara itu untuk daerah dengan tingkat erosi sangat berat biasanya memiliki kemiringan lereng yang cukup tinggi

  Distribusi Tingkat Bahaya Erosi

  Dari Tabel diatas, dapat diketahi bahwa nilai CP untuk DAS Bugel, sedikit lebih tinggi daripada nilai CP pada DAS Jayan. Hal ini disebabkan karena Pada DAS Bugel memiliki penggunaan lahan/penutup lahan dominan dengan nilai CP yang tinggi. Sementara untuk DAS Jayan, walapun penggunaan lahan yang dominan memiliki nilai CP yang paling tinggi pada DAS tersebut, tetapi nilai CP ini bukanlah nilai CP yang teringgi pada DAS tersebut. Secara umu konservasi di daerah kajian dilakukan pada daerah dengan kemiringan lereng 3 di DAS Jayan. Konservasi yang dilakukan berupa pembuatan teras bangku, dan penamanan tanaman berbatang keras di bagian hulu DAS tersebut. Tanaman keras yang ditanam adalah tanaman sengon. Tanaman ini umumnya ditanam di bagian Hulu dari DAS Jayan. Usia Tanaman Sengon dan Jati pada daerah tersebut adalah kurang lebih sepuluh tahun, pada celah antara satu tanaman sengon dengan yang lain, umumnya terdapat gundukan tanah digunakan sebagai tempat untuk menanam tanaman musiman atau apabila sedang tidak digunakan untuk menanam tanaman musiman, gundukan tersebut dibiarkan saja sampai ditumbuhi rerumputan yang cukup lebat sehingga hampir menutupi permukaan tanah. Sementara itu, untuk DAS Bugel, konservasi yang ada adalah konservasi seperti sistem surjan dan guludan.

  Sebaran erosi secara spasial pada DAS Bugel dan DAS Jayan dapat dilihat pada Gambar 3. Gamb

  Analisa

  2. Hasil p sedimen hasil se h sebesar 0 memiliki lu ga nilai da DAS Jay nisbah pele lebih bes epasan sed ni menunjuk pada kedua DAS Jayan men yang

  AS da 95 rsi sar an kan

  AS B D H se 0, D ni B tin m ba da pe di ya te ju ha B Se ad se da di se da pa er da ni ja m le

   K

  1

  2 Bugel adalah DAS Jayan m Ha, sehingg edimen pad

  ,354. Nilai DAS Jayan isbah pele Bugel. Hal in ngkat erosi maka, pada D anyak sedim aripada DA

  Berda elepasan se iketahui nil ang akan k ersebut. H umlah sedim asil sedime

  Bugel adalah edangkan H dalah sebes edimen p aripada has isebabkan k edimen pad aripada nil ada DAS B rosi total p aripada DA isbah pelepa auh lebih maka nilai h ebih besar.

  Kesimpulan 1.

  Nilai er sebesar untuk D erosi tot Nilai ero besar memilik daripada kemung tereoros

  AS Bugel. asarkan dat edimen ters lai perkiraa keluar dari

  an tal kan an ka osi

  Hasil perhi men menunj en yang te h sebesar

  Hasil sedime sar 7728,78 ada DAS sil sedimen karena nila da DAS J ai nisbah p

  Bugel, sehin pada DAS AS jayan, n asan sedime besar darip hasil sedime rosi total u

  26062,42 to DAS Jayan tal sebesar 2 osi totalpad dari DAS ki luas yan a DAS gkinan perm si lebih besa perhitungan n menunjuk edimen ya

  0,2453. Sed uasan sebesa nisbah pe yan adalah esana sedim sar daripad dimen pada kkan bahwa a DAS adal akan terdap keluar dar ta erosi dan sebut, mak an jumlah outlet kedu itungan p jukkan bah erdapat pad 6393,63 to en pada DA

  8 ton/tahun Jayan lebi n pada DAS ai nisbah pe Jayan lebih pelepasan ngga meskip

  Bugel lebih namun kare en pada DA pada DAS en pada Da untuk DAS on/tahun se n didapatka

  21832,51 to da DAS Bug S Jayan ng jauh lebi

  Jayan s mukaan tana ar. perkiraan kkan bahw ang terdapa dangkan ar 94,95 elepasan sebesar men pada da nilai a DAS a apabila ah sama pat lebih ri outlet n nisbah ka dapat sedimen ua DAS erkiraan wa nilai da DAS on/tahun. AS Jayan

  . Hasil ih besar S Bugel elepasan h tinggi sedimen pun nilai h tinggi ena nilai

  AS Jayan Bugel, as Jayan

  08 rsi sar

  ent

  Bugel dengan hasi s

  DAS Bu 578,12 H sbah pelepa

  delivery

  sedimen di ked perkiraa metode didapat pada D ton/Ha/ kedalam 26062,4 Jayan, DAS J ton/Ha/ kedalam 21832,5 sebesar nilai ni bar 3. Peta T

  DAS Buge

  a Sediment

  Perkiraan h dan DAS mengguna sedimen m

  y ratio a

  n dan perki dua DAS an besarny

  universal

  kan nilai p DAS Bugel

  /tahun ata m nilai ero 42 ton/tahun nilai perkir

  Jayan ada /tahun dan m nilai ero 51 ton/tahun

  Tingkat Bah el dan DAS

  di AS kan an

  tasi

  hasil sedim Jayan ini akan metod menggunaka atau nisbah raan besarn tersebut. ya erosi m

  soil loss eq

  perkiraan be l adalah s au apabila osi total ad n, sedangka raan besany alah Sebes n apabila osi total ad n. gel mem

  Ha sehingga asan sedime haya Erosi d

  Jayan men dari DA

  Dietentuk de penentu an sedime h pelepas nya erosi tot

  Berdasark menggunak

  quation mak

  esarnya ero ebesar 45,0 a dikonver dalah sebes an untuk DA ya erosi pa sar 229,9 a dikonver dalah sebes iliki luas a didapatk en pada DA

  

 

  S Bugel ementara an nilai on/tahun. gel lebih karena ih besar sehingga ah yang jumlah wa nilai at pada

DAFTAR PUSTAKA

  Pelaksanaan Penyusunan RTL- RLKT . Jakarta: Departemen

  Yogyakarta: Penerbit ANDI.

  London:Earthscan Publication Ltd. Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air .

  Hand Book For The Field Assesment Of Land Degradation.

  Semarang: Program pasca Sarjana, Universitas Diponegoro, Stocking, M.A and Murnaghan, N.2001.

  Sungai Kaligarang Dalam Upaya Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Kaligarang-Semarang .Thesis.

  Kehutanan RI Sucipto.2008. Kajian Sedimentasi Di

  

 

  DAS Bugel adalah sebesar 6393,63 ton/tahun. Sedangkan Hasil sedimen pada DAS Jayan adalah sebesar 7728,71 ton/tahun.Hasil sedimen dari DAS Jayan lebih besar karena nilai

  Mada University Press. Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi

  Pengendalian Daerah Aliran Sungai . , Yogyakarta:Gadjah

  Arsyad S. 1989. Konservasi Tanah da n Air .Bogor: Penerbit IPB. Asdak C. 2007. Hidrologi dan

  3. Kelas erosi berat dan sangat berat umunya terdapat pada kelas lereng 2 dan 3 dimana pada kemiringan lereng tersebut akan mempertinggi peluang untuk terkena erosi .

  pada Das Bugel. Hal ini menunjukkan bahwa material hasil erosi pada DAS Jayan mengalami transportasi yang lebih efekftif.

  SDR dari DAS Jayan lebih besar dari

  Tanah. 1986. Petunjuk