PERBEDAAN CAPITAL GAIN SEBELUM DAN SESUD

PERBEDAAN CAPITAL GAIN SEBELUM DAN SESUDAH
PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA PERUSAHAAN PROPERTY,
REAL ESTATE DAN BUILDING CONSTRUCTION
YANG TERDAFTAR DI BEI 2008-2011
Oleh:
Siti Marlina
Jurusan Akuntansi Universitas Riau
Sitimarlina12@yahoo.com
DESMIYAWATI, SE, M.SI., AK
VOLTA DIYANTO, SE, M.SI., AK
ABSTRACT
This study aimed to examine whether there are differences in the received and
capital gains earned by shareholders before and after the announcement of the
rights issue made in property companies, real estate and building construction
are listed in the Indonesia Stock Exchange in the period 2008-2011. This research
was conducted with the event study method, and using porposive sampling as the
sampling technique. Research conducted on 37 companies sample. The data used
in this study are company listed on the Indonesia Stock Exchange in period 20082011 which have a criteria policy right issue but not have other policies such as
stock splits, stock dividends, warrants, and other policies. To examine differences
in capital gains before and after the rights issue used SPSS 17 with t-test (paried
sample t-test) to determine the degree of confidence of 95% and α error rate of

5%. Based on the results of testing the hypothesis, this study showed no
significant difference between the capital gains before and after the
announcement of the rights issue. The factors that made the announcement of the
rights issue by the issuer are not a surprising news since most information have
already on the public or leakage of information.
Key word: capital gains, right issue.
A. Pendahuluan
Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk
menghimpun dana dari investor. Investor dapat melakukan investasi dipasar
modal dengan dua jenis investasi yaitu investasi pada aktiva keuangan dan aktiva
fisik. Tujuan investor menanamkan modalnya dipasar modal adalah memperoleh
imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan. Bagi investor yang
menginvestasikan dananya pada saham disuatu perusahaan bertujuan untuk
memperoleh pendapatan yang berupa dividen atau capital gain (Novia Agriani,
2011).
Capital gain merupakan keuntungan dari selisih antara harga beli dengan
harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan dipasar
sekunder. Umumnya capital gain merupakan salah satu daya taik bagi para
pemodal yang berorientasi jangka pendek dan selalu mengejar keuntungan.
Misalnya seorang pemodal membeli saham pada pagi hari dan kemudian


1

menjualnya pada siang hari jika saham mengalami kenaikan (Rahmi Mulriza,
2011)..
Capital gain atau keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan atau
investor dapat menjadi modal tambahan suatu perusahaan dalam mengembangkan
organisasinya, karena capital gain juga merupakan salah satu cara perusahaan
untuk mendapatkan dana tambahan.
Bagi perusahaan ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mencukupi
kebutuhan dana bagi perusahaan salah satunya adalah penerbitan saham baru
(right issue). Right issue merupakan pengeluaran saham baru dalam rangka
penambahan modal perusahan dengan terlebih dahulu ditawarkan pada pemegang
saham pada saat ini (existing shareholders) (Johano, 2008).
Istilah right issue muncul dipasar modal Indonesia pada tahun 1992.
Supaya pemegang saham lama tersebut mau membeli saham baru yang
dikeluarkan oleh perusahaan, maka perusahaan akan menawarkan saham baru
dengan harga yang sangat murah dari harga saham saat ini (harga pasar).
Right issue merupakan salah satu cara yang cepat dan mudah untuk
mendapatkan dana tambahan yang dibutuhkan oleh perusahaan dibandingkan

dengan cara memperoleh dana dari sumber lain seperti untuk memperoleh dana
dari pinjaman bank juga sangat sulit didapatkan, dan seandainya ada bank yang
bersedian untuk memberikan pinjaman dana pada suatu perusahaan, maka
perusahaan tersebut akan dibebani dengan beban bunga yang sangat tinggi,
sehingga hal ini akan menyulitkan perusahaan tersebut.
Alasan-alasan lain tiap-tiap perusahaan yang melakukan right issue sangat
beragam. Seperti misalnya untuk penambahan modal perusahaan tersebut,
pembangunan pabrik baru, kewajiban yang sudah jatuh tempo dan lain-lain
(Mulriza, 2011). Dengan adanya right issue para pemegang saham tersebut
berharap kinerja dari perusahaan akan membaik, karena apabila kinerja
perusahaan tesebut tidak baik setelah adanya right issue, tentu saja secara tidak
langsung akan mengurangi kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut.
Berbagai penelitian mengenai right issue telah dilakukan oleh beberapa
peneliti, seperti sebelumnya yang dilakukan oleh Fitri Wulandari (dalam Rahmi
Mulriza, 2011) melakukanpenelitian dengan judul “Analisa Pengaruh
Pengumuman Righ Issue Terhadap Dividen dan Capital gain pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Jakarta Peiode 1992-1999”. Hasil penelitiannya
menunjukan bahwa terjadinya perubahan yang signifikan berupa penurunan
jumlah rata-rata dividen per lembar saham (DPS) sesudah right issue dan rata-rata
capital gain sebelum dan sesudah right issue tidak menunjukan perubahan yang

signifikan.
Pada tahun 2011, Rahmi Mulriza melakukan penelitian dengan judul
“Analisa Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Capital Gain dan Dividen
pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia 2004-2008”. Hasil
penelitiannya adalah bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan pada dividen
per share dan capital gain setelah dilakukannya right issue.
Saifur Rifai (2007) yang meneliti perusahaan yang melakukan right issue
selama tahun 1995-2005 dengan judul “Analisa Pengaruh Pengumuman Right
Issue Terhadap Dividen dan Capital Gain pada Perusahaan yang Go Public di
Bursa Efek Jakarta 1995-2005”. Dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata dividen per share

2

sebelum dan sesudah right issue, dan capital gain juga tidak mengalami
perubahan yang signifikan setelah dilakukannya right issue.
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik meneliti kembali
(mereplikasi) penelitian yang telah dilakukan Saifur Rifai (2007). Perbedaan dari
prnrlitian sebelumnya adalah periode pengamatan yaitu tahun 2008-2011 dan
peneliti mengambil sampel penelitiannya pada perusahaan Property, Real Estate

dan Building Construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti melakukan penelitian
dengan judul “Perbedaan Capital Gain Sebelum dan Sesudah Pengumuman
Right Issue pada Perusahaan Property, Real Estate dan Building Construction
yang Terdaftar Di BEI 2008-2011”
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka permasalahan yang
hendak diangkat dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat Perbedaan
Capial Gain Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue”
2. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis, menambah pengetahuan dan wawasan serta sebagai aplikasi
keilmuan yang penulis peroleh selama perkuliahan.
b. Bagi investor, sebagai acuan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan right issue, agar keputusan yang diambil tepat dan tidak merugikan
investor.
B. Telaah Pustaka
1. Pasar modal
Menurut undang-undang pasar modal No.8 tahun 1995 tentang pasar
modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahan publik yang berkaitan dengan

efek yang diterbitkannya, serta lenbaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.
Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi
pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana
dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan
lain-lain, kedua pasar odal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi
pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain.
Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai
dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen (Mawardi,
2009).
2. Right Issue
Di indonesia istilah right issue dikenal dengan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD). Dan mulai muncul dipasar modal Indonesia tahun
1992. Kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah saham
yang beredar, guna menambah modal perusahaan dengan cara menawarkan
sejumlah saham baru kepada pemegang saham pada saat ini yang memiliki hak
memesan efek terlebih dahulu atas saham-saham tersebut.

3


Right issue merupakan hak istimewa yang diberikan kepada pemegang
sham lama untuk untuk mendaftar guna mendapatkan saham biasa sebelum
ditawarkan kepada masyarakat. Dengan right issue, dana dapat dikumpulkan
melalui partisipasi pemegang saham lama perusahaan itu sendiri dan tentunya hal
itu harus mendapatkan persetujuan mayoritas dari pemegang saham.
3. Tujuan Right Issue
Tujuan perusahaan melakukan right issue adalah untuk menambah modal
kerja suatu perusahaan. Untuk menambahkan modal suatu perusahaan tersebut,
perusahaan bisa saja menerbitkan saham baru yang ditawarkan pada publik.
Namun apabila cara ini dilakukan umumnya perusahaan menggunakan jasa
peminjam (yang akan menjaminkan bahwa penerbitan tersebut akan terjual
semua) atau menawarkan saham baru yang lebih rendah dari harga saham saat ini
ke publik. Karena apabila saham baru yang ditawarkan dengan haega yang sama
dengan harga saham lama, maka para investor akan berfikir dua kali untuk
membeli saham baru yang ditawarkan tersebut. Karena itu lah saham baru lebih
murah atau rendah dibandingkan dengan saham lama. Kedua pilihan tersebut akan
membuat perusahaan menanggung biaya, pilihan pertama mengakibatkan
perusahaan harus membayar fee pada pihak penjamin (under writer) dan yang
kedua berarti distribusi kemakmuran kepada pemegang saham yang baru.

Sehingga dengan dilakukannya right issue perusahaan tidak perlu mengeluarkan
biaya yang besar dan tidak terjadi distribusi kemakmuran kepada pemegang
saham yang baru serta perubahan persentase hak suara dalam perusahaan tidak
terjadi (Ridla, 2005).

4. Ciri-ciri Right Issue
Adapun ciri-ciri dari right issue adalah sebagai berikut:
1. Jangka waktu dari sebuah right issue tidak panjang atau singkat biasanya
dalam hitungan bulan.
2. Excersises price (harga pelaksanaan) pada right issue hanya satu.
3. Harga exsersise dari right issue lebih kecil dibandingkan harga saham.
4. Tujuan dari right issue adalah mendorong pemegang saham menyetor
modal baru.
5. Masa penerbitan right issue adalah bersamaan dengan penerbitan saham
baru.
6. Cara kepemilikan right issue diberikan secara gratis kepada pemegang
saham yang ada atau dijual.
5. Alasan Perusahaan Menerbitkan Right Issue
Perusahaan menerbitkan right issue dengan tujuan untuk tidak mengubah
proporsi kepemilikan pemegang saham dan mengurangi biaya emisi akibat

penerbitan saham baru. Beberapa alasan perusahaan menerbitkan right issue di
Bursa Efek Indonesia antara lain adalah (Kusuma, 2011):
1. Right issue merupakan solusi yang cepat untuk memperoleh dana yang
murah dan dengan proses yang mudah dan hampir tanpa resiko.
2. Right issue jauh lebih aman dibandingkan dengan jalan lain, baik dengan
pinjaman langsung atau menerbit surat hutang. Dengan right, dana masuk
sebagai modal sehingga tidak membebani perusahaan sama sekali.

4

Sedangkan jika dana diperoleh dari pinjaman, maka perusahaan harus
menaggung beban bunga.
3. Minat emiten untuk melakukan right issue didorong oleh keinginan untuk
memanfaatkan situasi pasar modal yang dalam tahun-tahun ini
berkembang pesat.
6. Dampak Right Issue
Dengan adanya right issue maka akan berdampak pada jumlah saham yang
beredar. Umumnya dengan adanya penambahan jumlah saham yang beredar
dipasar maka akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham tersebut atau
dengan kata lain meningkatkan likuiditas saham. Disisi lain dengan bertambahnya

jumlah saham yang beredar mengakibatkan jumlah dividen yang akan diterima
pemegang saham menjadi lebih sedikit, hal tersebut terjadi apabila perolehan laba
perusahaan stabil dan persentase pembayaran dividen tetap. Dengan adanya
penurunan dividen per lembar saham dapat menimbulkan dampak spikologis yang
negatif, karena dividen per lembar saham yang kecil akan mengurangi minat
investor untuk membeli saham tersebut akibatnya harga saham menjadi turun.
Penurunan harga saham setelah right issue juga dipengaruhi oleh harga
pelaksanaan right issue yang selalu lebih rendah dari harga pasarnya. Apabila
pemegang saham melakukan haknya dalam right issue maka pemegang saham
tersebut akan mengalami apa yang dikenal dengan istilah (dilution) yaitu
penurunan persentase kepemilikan saham, jadi investor harus melakukan
penghitungan yang akurat untuk menentukan keputusan dalam melaksanakan
haknya dalam right issue agar keputusan yang diambil tersebut akan memberikan
keuntungan pada investor (Rifai, 2007).
7. Capital Gain
Capital gain merupakan keuntungan dari selisih harga beli dengan harga
jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan dipasar
sekunder. Umumnya capital gain merupakan salah satu daya tarik bagi para
pemodal yang berorientasi jangka pendek dan selalu mengejar keuntungan.
Misalnya seorang pemodal membeli saham pada pagi hari dan kemudian

menjualnya pada siang hari jika saham mengalami kenaikan (Mulriza, 2011).
Saham memungkinkan pemodal utuk mendapatkan return atau keuntungan
(capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu dekat, namun seiring dengan
berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat pemodal
mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Oleh karena itu saham dikenal
dengan karakteristik high risk and high return, artinya saham merupakan surat
berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi
risiko yang tinggi (Mulriza, 2011).

8. Penghitungan Capital Gain
Dalam penghitungan capital gain dapat menggunakan metode studi
peristiwa (event study). Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang
mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk
menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan

5

dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar setengah kuat (Khairon,
2000).
9. Model Penghitungan Capital Gain
Ada beberapa penghitungan lain yang dapat digunakan untuk memperoleh
return saham atau capital gain, antara lain adalah sebagai berikut (Ridla, 2005):
1. Estimasi Tingkat Keuntungan Saham
Tingkat keuntungan saham yang akan diterima pemegang saham
tergantung pada tingkat laba atas total aktiva (ROA). Hal ini dikarena kan adanya
ketidak pastian jumlah keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham
yang kemudian menyebabkan tingkat keuntunan saham tersebut sulit untuk
diestimasi. Jadi, semakin kecil tingkat laba atas total aktiva semakin kecil pula
keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham dan begitu pula sebaliknya.
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk meng estimasi biaya saham
biasa, yaitu:
a. Pendekatan Tradisional.
b. Pendekatan Data Historis.
c. Pendekatan CAPM (Capital Aset Pricing Model).
2. Estimasi Tingkat Pertumbuhan
Penghitungan ini mengestimasi bahwa tingkat perubahan merupakan hasil
penginvestasian kembali laba yang ditahan yang ditunjukan dengan pertumbuhan
laba dan dividen.
3. Estimasi Harga Teoritis Ex-Rght
Harga teoritis saham tanpa hak (ex-right) digunakan untuk mengetahui
harga saham seetelah dilakukan right issue (saham poenawaran terbatas).
4. Estimasi Harga Saham
Model yang digunakan untuk mengatasi harga saham adalah model
pertumbuhan konstan (constant growth model). Model ini mengasumsikan
bahwaa penginvestasian kembali dari laba yang ditahan akan menghasilkan suatu
tingkat keuntungan tertentu.
10. Hubungan Right Issue Terhadap Capital Gain
Pengeluaran saham penawaran terbatas atau right issue yang dilakukan
perusahaan secara otomatis juga mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan.
Struktur modal adalah rasio antara jumlah modal sendiri dan jumlah uang. Jika
struktur modal diubah dengan menggunakan cara right issue akan berkaitan
jumlah saham yang beredar semakin besar. Permasalahannya adalah seberapa
besar jumlah saham yang beredar akan berpengaruh terhadap capital gain dan
dividen yang diterima. Sedangkan hubungan right issue derngan capital gain
adalah right issue merupakan hak untuk membeli saham baru, maka kalo investor
menggunakan haknya otomatis investor telah melakukan pembelian saham.
Adapun cara untuk mendapatkan capital gain yaitu dengan dua cara, pertama dari
penjualan saham hasil right issue dan yang ke dua langsung menjual right issue
(Mulriza, 2011).

6

11. Penelitian terdahulu
Penelitian mengenai right issue telah banyak dilakukan oleh beberapa
peneliti, seperti yang dilakukan oleh:
1. M. Uskur Khairon
Dengan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengumuman
Right Issue Terhadap tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham di Bursa Efek
Jakarta periode 1998-1999” mengatakan bahwa dari 24 sampel perusahaan yang
diambil menunjukan pengumuman right issue cenderung negatif oleh pasar. Hal
tersebut di buktikan dengan adanya rata-rata return, abnormal return, comulative
abnormal return, dan volume aktivitas perdagangan saham yang negatif pada lima
hari setelah pengumuman right issue, akan tetapi penurunan tersebut secara
statistik tidak signifikan.
2. Rudy Kurniawansyah
Pada tahun 2005 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Pertumbuhan Laba Terhadap Capital Gain (Capital Loss) pada Perusahaan Real
Estate dan Property yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta”. Dengan hasil
penelitian menyatakan pertumbuhan laba operasi, laba sebelum pajak, dan
pertumbuhan laba bersih tidak terlalu memperhatikan pengaruh yang positif
terhadap terciptanya Capital Gain/Loss. Hal ini berbeda dengan pertumbuhan laba
bersih per saham yang mempunyai pengaruh positif terhadap terciptanya capital
gain/loss.
3. Saifur Rifai
Saifur rifai pada tahun 2007 melakukan penelitian dengan judul “Analisa
Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Dividen dan Capital Gain pada
Perusahaan yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta 1995-2005”. Dengan hasil
penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata dividen per lembar saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue,
dan capital gain juga tidak mengalami perubahan yang signifikan setelah
dilakukannya right issue.
4. Listiana Sri Mulatsih
Penelitian yang dilakukan oleh Listiana Sri Mulatsih (2009) dengan
mengambil 24 sampel perusahaan yang melakukan right issue di Bursa Efek
Jakarta selama tahun 1999 ditemukan bahwa untuk semua sampel yang diamati
ternyata terdapat perbedaan return saham sebelum pengumuman dan saat
pengumuman tetapi tidak terdapat perbedaan untuk periode pengamatan sesudah
pengumuman dengan sebelum pengumuman dan sesudah pengumuman dengan
saat pengumuman.
12. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis
a. Right Issue
Right issue merupakan pengeluaraan saham baru dalam rangka
penambahan modal perusahaan, namun terlebih dahulu ditawarkan pada
pemegang saham saat ini (Darmadji 2001 dalam Rahmi Mulriza 2011). Hak yang
diberikan kepada pemegang saham yang ada pada sebuah perusahaan yang
berhubungan dengan penerbitan saham-saham, dimana hak tersebut berkaitan
dengan para pemilik saham-saham yang telah mendapatkan penawaran untuk
menambah atau mengambil saham baru dengan harga tertentu yang ditawarkan

7

kepada peegang saham yang telah ada. Jika pemegang saham tersebut tidak
mengambil haknya, maka ia dapat menjual haknya tersebut kepada investor lain.
Setiap pemegang saham menerima satu hak untuk setiap sertifikat saham
yang dimilikinya. Ketika diumumkan diberikannya hak untuk membeli tambahan
modal saham, direksi perseroan akan menetapkan tanggal kapan hak itu akan
diterbitkan. Semua pemegang saham yang namanya terdaftar pada tanggal
penerbitan tersebut akan dicatat untuk menerima hak. Apabila pemegang saham
tidak menggunakan hak tersebut maka akan berdampak:
1. Dilusi (berkurangnya proporsi kepemilikan pemegang saham yang tidak
menggunakan haknya).
2. Mengurangi ROI (return of investment).
3. Mengecilnya DPS karena harus dibagikan kepada pemegang saham.
b. Capital Gain
Capital gain merupakan keuntungan dari selisih antara harga beli dengan
harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham
dipasar sekunder. Umumnya capital gain merupakan salah satu daya tarik bagi
para pemodal yang beorientasi jangka pendek dan selalu mengejar keuntungan.
Misalnya seorang pemodal membeli saham pada pagi hari dan kemudian
menjualnya pada siang hari jika saham mengalami kenaikan (Mulriza, 2011).
Saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan return atau
keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu dekat, namun seiring
dengan berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat pemodal
mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Oleh karena itu saham dikenal
dengan karakteristik high risk and high return, artinya saham merupakan surat
berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi
risiko tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo 1998
dalam Mulriza 2011 yang menyatakan bahwa terjadinya kenaikan capital gain
rata-rata sebagai akibat penambahan saham baru.

13. Skema Kerangka Pemikiran
Sebelum pengumuman
Right Issue
H-5 H-4

Capital
Gain

H-3

H-2H-1

Sesudah Pengumuman
Right Issue

H0

H+1

Tanggal
Right Issue

H+2

H+3

H+4 H+5

Capital
Gain

14. Hubungan Right Issue terhadap Capital Gain
Perhitungan capital gain dapat dilakukan dengan cara studi peristiwa
(event sudy). Suatu peristiwa dapat digunakan untuk menguji kandungan
informasi dari suatu pengumuman dalam hal ini right issue yang berupa reaksi.
Pengumuman right issue mengandung informasi bila pasar akan beraksi pada
waktu pengumuman tersebut diterima. Reaksi pasar ditunjukan dengan perubahan

8

harga atau dengan abnormal return. Jika suatu pengumuman informasi maka akan
terjadi perubahan yang berarti sesudah tanggal pengumuman pada return atau
abnormal return. Hal ini juga terjadi sebaliknya, yaitu jika suatu pengumuman
tidak mengandung informasi maka tidak akan terjadi perubahan setelah tanggal
pengumuman pada return atau abnormal return. Return actual atau capital gain
dapat diperoleh dengan menguji reaksi pasar disekitar tanggal pengumuman
H1:
terdapat perbedaan capital gain yang signifikan sebelum dan sesudah
pengumuman right issue.
C. Metode Penelitian
1. Populasi ndan sampel
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang karakteristiknya
hendak diduga. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
property, real estate dan building constructio yang melakukan right issue pada
tahun 2008-2011 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan sampel
adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap
bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit dari populasi).
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property, real esatate dan building
construction yang melakukan right issue tahun 2008-2011.
Cara pemilihan sampel dilakukan dengan metode porposive samping,
yaitu dengan cara pemilihan yang memenuhi kriteria tertentu yang dikehendaki
peneliti. Setiap sampel yang diambil harus memenuhi seluruh kriteria yang telah
ditetapkan peneliti, maka jika ada perusahaan yang gugur pada kriteria pertama,
untuk kriteria selanjutnya otomatis akan gugur karena perusahaan tersebut tidak
memenuhi syarat lagi sebagai sampel. Jumlah populasi emiten pada perusahaan
property, real estate dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2008-2011 ada 44 perusahaan. Dimana jumlah ini hanya
ada 37 perusahaan yang menjadi sampel yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang
telah ditentukan.
1.1 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian
Tanggal
No
Nama Perusahaan
Pengumuman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Property, Real Estate
Alam Sutera Realty Tbk
Bakriland Development Tbk
Bhuwanatala Indah Permai Tbk
Bukit Dharmo Property tbk
Citra Kebun Raya Agri tbk
Ciputra Development Tbk
Ciputra Property Tbk
Ciputra Surya Tbk
Cowwell Development Tbk
Duta Anggada Realty Tbk
Duta Pertiwi Tbk
Fortune mate Indonesia Tbk

9

13-Apr-07
30-Jul-10
02-Apr-08
01-Feb-10
02-Jul-08
27-Des-06
02-Feb-10
06-Jun-08
19-Des-07
14-Okt-09
03-Jul-08
03-Jun-00

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
2
3
4
5
6

Gowa makassar Tourism Development
Tbk
Indonesia Prima Property Tbk
Jaya Real Property Tbk
Kawasan Industri Jababeka Tbk
Global Land Development Tbk
Laguna Cipta Griya Tbk
Lamicitra Nusantara Tbk
Lippo Cikarang Tbk
Lippo Karawaci Tbk
Moderland Realty Tbk
New Century Development Tbk
Pakuwon Jati Tbk
Panca Wira Tama Sakti Tbk
Perdana Gapura Prima Tbk
Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk
Sentul City Tbk
Summarecun Agung Tbk
Suryanti Permata Tbk
Suryamas Dutamakmur Tbk
Buillding Construction
Adhi Karya (Persero) Tbk
Duta Graha Indah Tbk
Jaya konstruksi Manggala Pratama Tbk
Surya Semesta Internusa Tbk
Total Bangunan Persada Tbk
Wijaya Karya (Persero) Tbk

11-Des-00
19-Des-10
29-Jun-10
23-Nop-10
20-Jan-09
02-Jul-08
18-Jul-01
26-Jun-07
01-Des-10
25-Mei-07
27-Sep-09
10-Des-07
16-Apr-10
10-Okt-07
19-Des-08
01-Feb-10
06-Jun-07
8 julli 2009
12-Feb-09
27-Nop-09
20-Okt-19
18-Agust-08
29-Jul-08
28-Okt-07
12-Des-08

2. Jenis dan Sumber data
Sumber data yang diambil adalah data sekunder yang berasal dari Pusat
Informasi Pasar Modal (PIPM)-BEI pekanbaru, yaitu:
1. Data nama perusahaan yang mengumumkan right issue berasal dari
database BEI yang dapat diakses di BEI.
2. Data harga saham harian berasal dari database BEI.
3. Analisis Data
Untuk menguji perbedaan capital gain sebelum dan sesudah right issue
digunakan prograk SPSS (statistical program for social science) versi 17 dengan
uji t-test (paried sample t-test) dengan menggunakan drajat kepercayaan 95% dan
tingkat kesalahan α sebesar 5%. Adapun keputusannya adalah:
Probabilitas (p-value) < 5% maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Probabilitas (p-value) > 5% maka H0 diterima dan Ha ditolak.
D. Hasil Penelitian
10

Data statistic meliputi nilai rata-rata, nilai maksimum, minimum dan nilai
standard deviasi dari variable yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
Capital Gain sebelum dan sesudah pengumuman Right Issue. Data descriptive
statistic dari variable tersebut dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel Deskrivtive Statistik
Descriptive Statistics
N

Mean

Std.
Deviation

Minimu Maximu
m
m

Sebelum Pengumuman
185 338.0054 254.53998
30.00 1100.00
Right Issue
Sesudah Pengumuman
185 342.1405 269.20893
35.00 1040.00
Right Issue
Sumber : Data Olahan SPSS
Dari tabel diatas, terdapat nilai maksimum, minimum, mean dan standard
deviasi masing-masing variable dengan peridoe sebelum dan sesudah
pengumuman. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat penjelasan berikut ini :
1. Capital Gain sebelum pengumuman Right Issue
Nilai minimum Capital Gain sebelum pengumuman Right Issue adalah
sebesar 30, kemudian nilai maksimum sebelum hari pengumuman adalah
sebesar 1.100, nilai rata-rata Capital Gain sebelum pengumuman Right
Issue adalah sebesar 338.0054 dan nilai standard deviasi sebelum
pengumuman adalah sebesar 254.53998.
2. Capital Gain sesudah pengumuman Right Issue
Nilai minimum Capital Gain sesudah pengumuman Right Issue adalah
sebesar 35, kemudian nilai maksimum sesudah hari pengumuman adalah
sebesar 1040, nilai rata-rata Capital Gain sesudah pengumuman Right
Issue adalah sebesar 342.1405 dan nilai standard deviasi sesudah
pengumuman adalah sebesar 269.20893.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Klomogrov
Smirnov. Hasil perhitungan uji normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Hasil Uji Normalitas Data Capital gain .
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sebelum
Sesudah
Pengumuman Pengumuman
Right Issue
Right Issue
N
Normal Parametersa,,b

Most Extreme
Differences

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

11

185

185

338.0054

342.1405

254.53998
.158

269.20893
.152

.158
-.113
1.148

.152
-.127
1.062

.119

.124

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber : Data Olahan SPSS
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas data
untuk 5 hari sebelum pengumuman dengan nilai signifikan sebesar 0.119, untuk
nilai 10 dan 5 hari sesudah pengumuman sebesar 0.124. Nilai signifikan tersebut >
0.05 jadi dapat disimpulkan bahwa data dalam keadaan normal.
Pengujian Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis pertama (H1) yaitu untuk mengetahui apakah
variabel independen (right issue) berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (return saham yang diukur dengan capital gain).
H0 : Tidak terdapat perbedaan capital gain yang signifikan sebelum dan
sesudah pengumuman right issue.
H1 : Terdapat perbedaan capital gain yang signifikan sebelum dan sesudah
pengumuman right issue.

Paired Sample T-test
Paired Sample T-test
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan rata-rata capital gain 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pengumuman
right issue. Hasil uji dengan menggunakan uji Paired Sample T-test melalui
program SPSS dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel Hasil perhitungan Paired Sample T-test Perusahaan 5 hari sebelum dan
5 hari sesudah Right issue

Sumber : Data Olahan SPSS
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.503 (α >
0.05). Ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
capital gain 5 hari sebelum dan capital gain 5 hari sesudah right issue. Dengan
demikian hipotesis penelitian di tolak. Ditolaknya penelitian ini disebabkan
karena faktor pengumuman right issue yang dilakukan oleh emiten bukanlah
merupakan sebuah kabar yang mengejutkan karena pada umumnya informasi
tersebut sudah keluar ke publik atau adanya kebocoran informasi terlebih dahulu.
Selain itu, informasi pengumuman right issue tidak punya kandungan informasi
yang cukup untuk mempengaruhi preferensi investor dalam pembuatan keputusan.
E. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan
sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

12

1. Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama, dapat dilihat bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara capital gain sebelum dan sesudah
pengumuman right issue. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian ratarata capital gain setelah pengumuman mengalami penurunan
dibandingkan dengan sebelum pengumuman dan pada taraf signifikansi
5% tidak signifikan. Dengan demikian penelitian ini menolah hipotesis
yang menyatakan terdapat capital gain dan harga saham yang signifikan
sebelum dan setelah pengumuman right issue.
2. Ditolaknya hipotesis penelitian ini disebabkan karena faktor pengumuman
right issue yang dilakukan oleh emiten bukanlah merupakan sebuah kabar
yang mengejutkan karena pada umumnya informasi tersebut sudah keluar
ke publik atau adanya kebocoran informasi terlebih dahulu. Selain
itu,
informasi pengumuman right issue tidak punya kandungan informasi yang
cukup untuk mempengaruhi preferensi investor dalam pembuatan
keputusa

B. Saran
Adapun saran-saran yang ingin penulis berikan adalah sebagai berikut :
1. Para pelaku pasar modal terutama investor diharapkan lebih memiliki
kepekaan terhadap berbagai kegiatan atau peristiwa yang secara langsung
maupun tidak langsung berpengaruh terhadap harga saham seperti stock
split, stock dividend dan peristiwa lain yang dapat mempengaruhi harga
saham.
2. Pada penelitian selanjutnya diperlukan analisis dengan memasukkan
periode yang lebih panjang untuk sebelum dan sesudah Right Issue
sehingga sampel akan semakin besar.
Daftar Pustaka
Agriani, Novia, 2011, Analisis Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Adanya
Pengumuman Dividen (Study Empiris pada Perusahaan yang Go
Publik), Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Lampung.
Fahmi, Irham, 2012, Pengantar Pasar Modal, Alfabeta, Bandung.
Johano, Hendrik Aan, 2008, Pengaruh Right Issue Terhadap Return Saham dan
Abnormal Return (Studi pada Perusahaan yang Listing di BEJ 20042008), Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang.
Khairon, M. Uskur, 2000, Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Tingkat
Keuntungan dan Likuiditas Saham Di Bursa Efek Jakarta 1998-1999,
Tesis. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Nurmaliza, Rahmi, 2011, Analisa Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap
Capital Gain dan Dividen pada Perusahaan Go Publik Di Bursa Efek
Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Riau, Pekanbaru. Indonesia
2004-2008,
Rivai, Saifur, 2007, Analisis Pengaruh Right Issue Terhadap Dividen dan Capital
Gain pada Perusahaan yang Go Publik Di BEJ 1995-2005, Skripsi.
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

13