SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

  MODUL 15

SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (Pencemaran Lingkungan)

  

TINGKAT : XI

PROGRAM KEAH LI AN TEKN I K PEM AN FAATAN TEN AGA LI STRI K

  DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

  LEM BA R KERJA SISWA 1 5 Pendahuluan

  Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat penting agar dapat menanggu- langi permasalahan lingkungan secara terpadu dan tuntas. Dewasa ini lingkungan hidup sedang men- jadi perhatian utama masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia umumnya. Meningkatnya perhatian masyarakat mulai menyadari pada akibat-akibat yang ditimbulkan dan kerusakan lingkungan hidup.

  Sebagai contoh apabila ada penumpukan sampah dikota maka permasalahan ini diselesaikan dengan cara mengangkut dan membuangnya ke lembah yang jauh dari pusat kota, maka hal ini tidak memecahkan permasalahan melainkan menimbulkan permasalahan seperti pencemaran air tanah, udara, bertambahnya jumlah lalat, tikus dan bau yang merusak, pemandangan yang tidak mengenakan. Akibatnya menderita interaksi antara lingkungan dan manusia yang akhirnya menderita kesehatan. Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai akhir hidupnya. Hal ini membutuhkan daya dukung lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.

  Masalah lingkungan hidup sebenatnya sudah ada sejak dahulu, masalah lingkungan hidup bukanlah masalah yang hanya dimiliki atau dihadapi oleh negara-negara maju ataupun negara-negara miskin, tapi masalah lingkungan hidup adalah sudah merupakan masalah dunia dan masalah kita semua. Masalah lingkungan hidup merupakan kenyataan yang harus dihadapi, kegiatan pembangunan terutama di bidang industri yang banyak menimbulkan dampak negatif merugikan masyarakat. Masalah lingkungan hidup adalah merupakan masalah yang komplek dan harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan multidisipliner.

  Industrialisasi merupakan bukti nyata keberhasilan pembangunan untuk memacu laju pertumbu- han ekonomi, akan tetapi industrialisasi juga mengandung resiko lingkungan. Oleh karena itu muncul- nya aktivitas industri disuatu kawasan mengundang kritik dan sorotan masyarakat. Yang di permasa- lahkan adalah dampak negatif limbahnya yang diantisipasikan mengganggu kesehatan lingkungan.

  Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk disele- saikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas. Permasalahan pencemaran ling- kungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencema- ran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.

  Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sum ber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pence- maran lingkungan itu sendiri serta strategi untuk mengendalikannya.

  Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman : SMKN 2

  

Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI) POLUSI ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN

  Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

  2. Pencemaran air

  Nama Siswa : Halaman :

  PROBOLINGGO

  SMKN 2

  Dikeluarkan oleh : Tanggal : Drs. Soebandono

  Program Keahlian : Teknik Pemanfaatan T. Listrik

  3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.

  2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoebacoli, dan Salmonella thyposa.

  1. Kimiawi berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.

  b. Menurut macam bahan pencemar Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut.

  4. Pencemaran suara

  3. Pencemaran tanah

  1. Pencemaran udara

  Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.

  Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi 4 (empat), yaitu :

  a. Menurut tempat terjadinya.

  Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.

  Macam-macam Pencemaran

  

2. Merusak dalam jangka waktu lama.Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya

rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.

  1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi

  Sifat polutan adalah:

   Berada pada tempat yang tidak tepat

  2. Berada pada waktu yang tidak tepat 3.

  1. Jumlahnya melebihi jumlah normal

  Suatu zat dapat disebut polutan apabila:

  2 – 10 PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI) c.

   Menurut tingkat pencemaran

  Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu /lamanya kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sebagai berikut :

  1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.

  2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.

  3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.

  Pembahasan tentang pencemaran lingkungan 1.

   Pencemaran Tanah

  Definisi pencemaran tanah adalah : Masuknya limbah ke dalam tanah yang mengakibatkan fungsi tanah turun (menjadi keras dan tidak subur) sehingga tidak mampu lagi mendukung aktivitas manusia. Tanah yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang dihuni oleh banyak makhluk hidup terutama manusia, tumbuh-tumbuhan bermacam-macam hewan dan mikroorganisme. Selain itu di dalam tanah ini juga terdapat air dan udara. Sumber-sumber pencemaran tanah dapat berasal dari domestik, industri maupun pertanian.

  Limbah domestik misalnya buangan dapur yang mengandung minyak/lemak bila secara terus-menerusdibuang ke media tanah akan menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah menjadi keras Limbah industri yang belum diolah bila dibuang ke media tanah juga akan merusak tanah, misalnyalimbah pabrik tahu yang bersifat asam akan merusak tanah. Aktifitas pertanian berupa pemupukan dengan pupuk kimia buatan merupakan faktor terbesar yang menyebabkan kerusakan struktur tanah pertanian. Tercemarnya tanah pada akhirnya membawa dampak bagi manusia. Tanah pertanian yang telah mengalami kerusakan (berubah struktur dan susunan kimiawinya) menjadi keras, produktifitas lahan pun akan menurun (ditunjukkan dengan hasil panen yang semakin menurun dari tahun ke tahun)

  Sumber Bahan Pencemar Tanah

  Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencema- ran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sum-ber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menye- babkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

  Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman : SMKN 2

  

Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono

Nama Siswa :

  3 – 10

  PROBOLINGGO PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI) Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.

  Dari pembahasan tersebut di atas, maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompok- kan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari: a. Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit.

  b. Gunung berapi yang meletus/kendaraan bermotor.

  c. Limbah industri.

  d. Limbah reaktor atom/PLTN.

  Bahan Pencemar Tanah

  Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber bahan pencemar tersebut di atas antara lain berupa: a. Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa- sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.

  b. Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/ diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.

  c. Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/ tanaman.

  d. Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.

  e. Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain yang meng- gunakan atau menghasikan zat radioaktif.

  Cara pencegahan dan penanggulangan Bahan Pencemar Tanah

  Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisah kan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Langkah pencegahan

  Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:

  1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.

  Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman : SMKN 2

  

Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

  2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikro organisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seper ti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.

  3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemur- nian.

  4. Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur-sumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.

  5. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai aturan dan tidak sampai berlebihan.

  6. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnah- kan/diuraikan oleh mikroorganisme.

b. Langkah penanggulangan

  Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencema- ran tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:

  1. Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barang-barang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadi- kan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.

  2. Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis- lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.

  3. Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang. Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah) berarti kita melaku- kan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap pemanfaatan lingkungan (udara, air dan tanah) yang telah disediakan dan diatur oleh Allah sang pencipta.

  Program Keahlian : Teknik Pemanfaatan T. Listrik

  Dikeluarkan oleh : Tanggal : Drs. Soebandono

  SMKN 2 Nama Siswa :

  Halaman : 5 – 10 PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI) 2.

   Pencemaran air

  Masuknya limbah ke dalam air yang mengakibatkan fungsi air turun sehingga tidak mampu lagi mendukung aktifitas manusia dan menyebabkan timbulnya masalah penyediaan air bersih. Bagian terbesar yang menyebabkan pencemaran air adalah limbah cair dari industri, di samping limbah padat berupa sampah domestik.

  Sumber-sumber Pencemaran Air

  Pencemaran air akibat kegiatan manusia tidak hanya disebabkan oleh limbah rumah tangga, tetapi juga oleh limbah pertanian dan limbah industri. Pencemaran air pada dasarnya terjadi kare- na air limbah langsung dibuang ke badan air ataupun ke tanah tanpa mengalami proses pengolah- an terlebih dulu, atau proses pengolahan yang dilakukan belum memadai. Sumber pencemaran air meliputi :

  a. Limbah Rumah Tangga

  Limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah-limbah industri, perta- nian dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya. Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi tingkat pencemarannya. Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas, plastik dll.) maupun cairan (air cucian, air sabun minyak goreng bekas, dll.). Di antara limbah tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah organik dan ada pula yang tidak dapat terurai. Limbah rumah tangga ada juga yang memiliki daya racun tinggi, misalnya sisa obat, baterai bekas, air aki. Limbah-limbah tersebut tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3). Tinja, air cucian, limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis (seperti bakteri, jamur, virus, dan sebagainya) yang akan mengikuti aliran air.

  b. Limbah Lalu Lintas Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak dari kapal tangker.

  Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah. Selain terjadi di darat, pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di lautan. Semuanya sangat berbahaya bagi kehidupan.

  c. Limbah Pertanian

  Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang berlebihan misalnya dari pestisida dan herbisida. Begitu juga pemupukan yang berlebihan. Limbah pestisida dan herbisida mempunyai sifat kimia yang stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap di dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan mempe- ngaruhi organisme-organisme yang hidup di dalamnya. Pada pemakaian pupuk buatan yang berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi pada badan air/perairan terbuka

  Pengendalian Pencemaran Air Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui.

  Perubahan perilaku masyarakat 1. Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.

  2. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan sepeda motor.

  Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman : SMKN 2

  

Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono

Nama Siswa :

  6 – 10

  PROBOLINGGO PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

  3. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat kakus.

  4. Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu

  Pembuatan kolam/bak pengolahan limbah cair

  Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic tank di ligkungan /daerah yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur / air tanah. Selain itu, sudah saatnya diupa- yakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai. Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam kemudian dibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti. Dengan demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air yang tidak tercemar.

  Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah sebagai berikut :

  a. Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung.

  b. Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologis.

  c. Proses pengendapan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi, terlarut atau berwarna dan bau. Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas, tetapi bergantung pada jenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap dialirkan ke badan air dan lumpur yang siap dikelola lebih lanjut. Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.

3. Pencemaran (polusi) Udara

  Pencemaran udara adalah masuknya limbah ke dalam udara yang mengakibatkan fungsi udara turun sehingga tidak mampu lagi mendukung aktifitas manusia. Pencemaran udara disebabkan oleh partikel debu, asap kendaraan dan dari cerobong asap industri dan gas kimia dari industri kimia. Sumber pencemaran udara dapat dogolongkan menjadi 2, yaitu :

  Sumber bergerak (emisi kendaraan bermotor terutama mesin kendaraan yang sudah tidak efisien) Sumber tidak bergerak (asap dari sisa pembakaran pabrik)

  Bahan pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut :

  a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.

  Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman : SMKN 2

  

Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono

Nama Siswa :

  7 – 10 PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

  b. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup.

  Gas COZ dalam udara murni berjumlah 0,03 %. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas mata- hari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah kaca.

  c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.

  d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida.

  Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbu han. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.

  Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penya- kit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian. Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.

  Pencemaran udara dapat menimbulkan berbagai dampak antara lain:

  Debu dari pabrik (misal pabrik semen) dapat terhirup manusia dan menimbulkan penyakit pneumokoniosis/sesak napas. Gas-gas emisi kendaraan bermotor maupun carobong pabrik (misalnya karbondioksida,metan, klorofluorokarbon, oksida nitrogen, dsb) akan menimbulkan penipisan lapisan ozon/ozone depleting. Gas-gas asam misalnya asam sulfat, asam klorida dan asam nitrat dapat menimbulkan terjadi- nya hujan asam/acid rain.

  Pengendalian Pencemaran Udara Penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, serta mesin kendaraan yang efisien.

  Pengolahan limbah udara di pabrik, misalnya dengan menggunakan alat dust collector yang dapat menangkap debu. Menggalakkan penghijauan untuk menyerap/mengkonversi zat pencemar.

  Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman : SMKN 2

  

Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono

Nama Siswa :

  8 – 10

  PROBOLINGGO PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI) 4.

   Pencemaran (polusi) suara

  Suara merupakan tekanan bolak-balik dan kumpulan molekul dalam medium elastik, yang terde- teksi oleh penerima sebagai perubahan tekanan. Struktur dalam telinga dan juga kebanyakan alat penerima yang dibuat oleh manusia sensitif terhadap perubahan tekanan suara ini. Akibat dari sensitifitas yang dimiliki oleh mahluk hidup, maka terdapat batas toleransi terhadap frekuensi tertentu suara yang masih dapat dianggap tidak mengganggu. Apabila kemudian suara itu memiliki frekuensi di luar batas toleransi maka akan dapat menimbulkan gangguan. Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran. Seperti halnya di darat, di mana kemajuan setelah revolusi industri meningkatkan tingkat kebisingan yang cukup mengganggu. Begitu juga terjadi di lautan. Mungkin manusia tidak begitu merasakannya. Namun dampak dari kebisingan yang terjadi di laut dapat di lihat perubahan perilaku mamalia laut. Laut sebagai media, di dalamnya ada suara yang bersumber dari fenomena alam, seperti suara yang di bangkitkan oleh hujan, gelombang, gempa bumi dll. Selain itu seiring dengan industrialisasi, per- tumbuhan kapal dan anjungan minyak lepas pantai, serta peningkatan penggunaan sonar dalam navigasi dan riset, sehingga menambah suara yang ada dalam lingkungan laut.

PROSES PENCEMARAN

  Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.

  Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki ke- terbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau teraku- mulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.

LANGKAH PENYELESAIAN

  Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak ling- kungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle).

  Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan ber- angsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya.

  Program Keahlian : Teknik Pemanfaatan T. Listrik

  Dikeluarkan oleh : Tanggal : Drs. Soebandono

  SMKN 2

  PROBOLINGGO

  Nama Siswa : Halaman :

  9 – 10 PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI) Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, pengen dalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan pengguna- an teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lain.

STRATEGI PENGENDALIAN PENCEMARAN

  Berbagai upaya pengendalian pencemaran melalui berbagai program dan kegiatan, antara lain : Program pengembangan kinerja persampahan Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

  Dan melalui kegiatan : Koordinasi penilaian kota sehat/adipura Pemantauan kualitas lingkungan Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup Pembangunan gedung laboratorium lingkungan Program peningkatan pengendalian polusi

  Program Keahlian : Teknik Pemanfaatan T. Listrik

  Dikeluarkan oleh : Tanggal : Drs. Soebandono

  SMKN 2 Halaman :

  Daft ar Pust aka M. Manulang, Dasar Dasar Manajemen, Edisi Ketiga, Erlangga- Jakarta 1983 Ir. Budhy Manan,MT, Manajemen Proyek, APEI- JATIM 2000 T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta 1986 Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Cetakan 13, Djambatan- Jakarta 2003 Helena Poerwanto, Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Hukum UI, Depok- 2005 Silalahi,B.N.B, Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, PT.Pustaka Binaman,Jakarta 1991 Suma’mur PK, Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Cetakan ke- 9, CV.Haji Hasagung - Jakarta UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23 UU Pokok- Pokok Kesehatan No.9 Tahun 1960 Permenaker 05/MEN/1996 Pasal 13 UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982 Lina Taringan, Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, e- USU Resipository ©2004 Universitas Sumatera Selatan Yana Suryana dan Sumadi,Seminar Kualitas Air di Kabupaten Bondowoso Tahun 2003 Kantor Lingkungan Hidup, Sampling dan Analisa Tahunan Pencemaran Koliform di Hilir Sungai Sampean Tahun 2007 Laporan Observasi Peserta Susur Sungai Hari Lingkungan Hidup Th.2003 Media Harian Kompas Edisi 5 Juni 1999, Pencemaran Lingkungan Hidup Merusak Sumber Daya Manusia (SDM)

Malikmakassar.wordpress.com/2008/10/05/dampak- pencemaran-

lingkungan- terhadap- kesehatan