Hidup Sehat dengan Makanan dan Minuman yang Halal serta Bergizi

  Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 10.1 : Keluarga sedang makan bersama.

  Hidup Sehat dengan Makanan dan Minuman yang Halal serta Bergizi BAB

  14

  A Mari Renungkan

  Kalian tentu pernah merasakan lapar dan haus bukan? Pada saat lapar dan haus itu, tubuh kita menjadi lemas dan tidak bertenaga. Lalu, bagaimana agar tubuh kita menjadi segar dan bertenaga kembali. Tentu saja kalian harus makan dan minum. Kita dapat memperoleh makanan dan minuman dari berbagai sumber. Makanan dan minuman tersebut tentunya halal dan baik bagi tubuh kita.

  Wahai anak salih, ketahuilah bahwa Islam melarang umatnya mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram. Kita harus waspada dengan godaan setan sebab makanan dan minuman haram dapat membuat tubuh, jiwa, dan akal menjadi rusak. Kita menjadi malas beribadah dan inginnya berbuat maksiat. Mengapa demikian? Itu semua karena bahan makanan tersebut menjadi sumber energi bagi tubuh. Jika sumber energinya baik, maka berakibat baik. Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 10.2 : Minuman sari buah.

  Sebaliknya jika sumber energinya buruk maka juga berakibat buruk. Kalian tentu tahu bahwa setan senantiasa menggoda manusia agar ingkar kepada Allah Swt.

  Amatilah di sekitarmu tentu banyak makanan dan minuman yang haram. Namun, anehnya banyak masyarakat bahkan umat Islam mengkonsumsinya dengan berbagai alasan. Bahkan ada yang mengkonsumsinya dengan alasan untuk pengobatan penyakit tertentu, sementara obat yang lain masih banyak. Oleh karena itu, kita harus berusaha sekuat tenaga agar makanan dan minuman yang kita konsumsi itu halal lagi baik.

  B Dialog Islami

  1 2 Annisa : “O, pantesan Aku sudah lapar.

  Annisa : “Ul, sudah siang ini. Pukul Udaranya juga panas, haus sekali berapa sekarang?” rasanya?”

  Ulya : “Iya, Nis. Sudah pukul setengah dua belas. Kenapa?” 3 4

  Ulya, Annisa : “Ha...?!! Ulya : “Ya sudah. Kalau begitu kita cari warung makan saja. Itu, di seberang jalan ada ayam goreng. Tampaknya enak, banyak yang makan di situ.”

  C Mutiara Khazanah Islam

  Berikut ini adalah ayat-ayat yang berisi tentang perintah memakan makanan yang halal lagi baik. Bacalah dengan tartil Q.S. an-Nahl/16 ayat

  Aktivitas peserta didik 1 : a. Berlatih membaca secara individu maupun kelompok.

  Ulya : “Nah, lihat itu. Warteg yang murah meriah?” Annisa : “Alhamdulillah, lapar dan haus kita bakal terobati.” Ulya : “Dan….halal. Itu yang penting.”

  Ulya : “Nis, kita salah tempat tidak?” Annisa : “Salah tempat bagaimana, Ul?” Ulya : “Tuh, lihat menunya..” Annisa : “Iya, ya. Ayo kita cari warung yang lain.”

  6

  5

b. Menunjukkan kemampuan membaca dengan fasih kepada teman dan guru.

1. Mari Membaca Q.S. an-Nal/16 ayat 114

2. Mari Memahami Tajwid tentang Tafkhim dan Tarqiq Aktivitas peserta didik : a. Membaca dan mempelajari ketentuan hukum bacaan “tafkhim dan tarqiq”.

  b. Membuat dan melengkapi skema seperti contoh berikut atau memodifkasinya

  c. Mempresentasikan hasilnya

  Berikut ini adalah skema sederhana mengenai hukum bacaan tafkhim dan tarqiq. Namun masih ada bagian-bagian yang masih rumpang (kosong). Lengkapilah skema rumpang dibawah ini!

  Hukum bacaan tafkhim dan tarqiq dibagi menjadi dua, yaitu:

  a. hukum bacaan lam ( )

  b. hukum bacaan ra’ ( ) Kedua macam hukum bacaan ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Hukum bacaan lam pada lafzul jalālah

  Lafaz Allah ( ) dinamakan lafzhul jalālah. Huruf lam pada lafaz Allah tersebut disebut “lam jalālah”. Lam jalālah dibaca tafkhim (tebal) apabila lafaz Allah didahului harakat fathah atau dummah, contohnya:

  Sedangkan

  “lam jalalah” dibaca tarqiq (tipis) apabila lafaz Allah didahului harakat

  kasrah, contohnya: 2) Hukum bacaan Ra

  Huruf ra dibaca tafkhim (tebal) apabila:

  a) Ra berharakat fathah atau fathatain, contoh:

  b) Ra berharakat dammah atau dammatain, contoh: ,

  c) Ra sukun ( ) didahului huruf berharakat fathah, contoh:

  d) Ra sukun ( ) didahului huruf berharakat dammah, contoh: Huruf ra dibaca tarqiq (tipis) apabila: a) Ra berharakat kasrah atau kasratain. contoh: ,

  b) Ra berharakat yang didahului oleh ya sukun ( ) contoh:

3. Mari Belajar Mengartikan Ayat Al-Qur’ān, Q.S. an-Na¥l/16 : 114 Aktivitas peserta didik :

  a. Secara individu dan kelompok berlatih mengartikan ayat menurut arti perkata (mufradad) kemudian merangkainya menjadi terjemah secara utuh.

  b. Membandingkan hasil terjemah yang kalian rumuskan dengan terjemah yang ada di buku atau al-Qur’ān Terjemah.

  c. Mempresentasikan hasilnya

  1. Arti per kata yang halal oleh Allah yang telah dari apa maka direzekikan makanlah kepada kalian jika Allah terhadap dan yang baik nikmat bersykurlah kalian kalian kepada- kalian menyembah Nya adalah

  2. Terjemah :

  “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya”. (QS. An-Na¥l:114)

4. Mari Memahami Pesan-pesan Mulia dalam Q.S. an-Na¥l/16 :114

  Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 10.3 : Berdoa sebelum makan. ofaring Rongga mulut

  Hati kerongkongan Kantung Empedu

  Usus 12 Jari Kolon Lambung Asendens

  Ileum Pankreas Sekum Kolon

  Usus Transverzum Buntu Jenujum Saluran Anus

  & Anus Kolon sigmoid Rektrum

  Sumber: Kemdikbud

Gambar 10.4 : Organ Tubuh

  Aktivitas peserta didik : Cermati dan amatilah gambar-gambar tersebut kemudian diskusikan dan tulislah komentar atau pertanyaan yang terkait dengan gambar-gambar tersebut.

  Allah telah memberikan rezeki kepada manusia sangat banyak, bahkan tak terhitung nilainya. Bumi dan seisinya dianugerahkan kepada manusia untuk digunakan sebagaimana mestinya. Dengan demikian sudah sepantasnya apabila kalian semua bersyukur kepada Allah atas nikmat- Nya itu. Seperti yang telah terdapat dalam Q.S. an-Na¥l/16

  : 114 yang mengandung pesan

  yakni perintah untuk memakan makanan yang halal lagi baik, serta mensyukuri nikmat Allah

  Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 10.5 : Ibu di toko Swt.

  Dalam ayat ini Allah menyuruh umat Islam untuk memakan makanan dan mengkonsumsi minuman yang halal dan baik. Halal di sini dapat ditinjau dari tiga hal, yakni halal zatnya, proses mengolahnya, dan halal cara mendapatkannya. Sedangkan makanan yang baik adalah makanan yang memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang cukup sehingga bermanfaat bagi tubuh.

  Saat ini begitu mudah kita memperoleh makanan dan minuman. Namun, perlu diingat dan dimengerti bahwa makanan dan minuman yang kita konsumsi haruslah memenuhi syarat halal dan baik. Makanan yang halal dan baik akan membawa manfaat yang besar terhadap tubuh dan aktivitas kita. Makanan dan minuman yang halal dan baik dapat membawa ketenangan hidup, menjaga kesehatan jasmani dan rohani, mendapat perlindungan dari Allah dan aktivitas yang dilakukan dapat membawa berkah.

  Sebaliknya, kita harus bisa menghindari makanan dan minuman yang haram. Apabila kita memakan dan meminum yang haram, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang merusak tubuh kita serta membuat jiwa menjadi terganggu. Dampak negatif lain akibat mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram adalah dapat membuat doa seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah dan malas beribadah. Perhatikan hadits berikut ini :

  Aktivitas peserta didik : a. Membaca hadis tersebut beserta artinya dengan cermat.

b. Secara berkolompok merumuskan pesan-pesan yang dapat dipetik untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  c. Menyampaikan atau memaparkan hasilnya kepada kelompok lain untuk dibandingkan dan saling melengkapi Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata : Rasulullah saw. bersabda:

Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik.

Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana

dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul

makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman :

Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa

yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada

seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu.

Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku,

Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya

haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika

begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan.” (HR. Muslim).

  

2. Mengamalkan dan Membiasakan Akhlak Mulia dengan Mengkonsumsi

Makanan dan Minuman yang Halal

  Dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal lagi baik maka tubuh akan menjadi sehat, ibadah semakin rajin, dan mendapat rida dari Allah Swt. Sebagai seorang muslim hendaknya kita senantiasa berhati- hati dan waspada dalam memilih makanan dan minuman. Sekarang ini tersedia beraneka jenis makanan dan minuman haram yang dikemas menarik sehingga terlihat seolah-olah menjadi halal. Perhatikan kisah berikut ini :

  Sebutir Kurma Penghambat Doa Dikisahkan setelah menunaikan ibadah haji, seseorang bernama Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke Masjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua yang berjualan di dekat Masjidil Haram.

  Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma terletak di pinggir timbangan. Ibrahim menyangka kalau kurma itu bagian dari yang ia beli, ia lalu memungut dan memakannya.

  Setelah itu ia langsung berangkat menuju al-Aqsa. Empat bulan kemudian, Ibrahim tiba di al-Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan di śalat dan berdoa khusyuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan bawah kubah Sakhra. Ia dua Malaikat tentang dirinya.

  “Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara’ yang doanya selalu dikabulkan Allah Swt,” kata malaikat yang satu. “Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak kerana 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua dekat Masjidil Haram,” jawab malaikat yang satu lagi.

  Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, solatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah gara-gara

memakan sebutir kurma yang bukan haknya. “Astaghfirullahal azim,” Ibrahim beristigfar.

  Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Makkah menemui pedagang tua penjual kurma untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Begitu sampai di Makkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. “Empat bulan yang lalu saya

membeli kurma di sini dari seorang pedagang tua, kemana ia sekarang?” tanya Ibrahim.

  “Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda itu. “ Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?”. Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. “Nah, begitulah” kata ibrahim setelah bercerita, “Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur kumakan tanpa izinnya?”.

  “Bagi saya tidak masalah. Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatasnamakan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.” “Di mana alamat saudara-saudaramu? biar saya temui mereka satu persatu.”

  Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui mereka. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim.

  Empat bulan kemudian, Ibrahim bin Adham sudah berada di bawah kubah Sakhra lagi. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. “Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain.” “O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat halalan dari ahli waris

  D Refleksi Akhlak Mulia

  Alhamdulillah, setelah kalian belajar mengenai pentingnya perintah mengonsumsi makanan/minuman yang halal dan baik serta perintah untuk bersyukur, tentu sekarang wawasan dan pengetahuan kalian menjadi bertambah. Aktivitas makan dan minum merupakan kebiasaan dan kebutuhan kita sehari-hari. Dengan demikian sesungguhnya persoalan makan dan minum ini adalah hal yang sangat penting. Sayang sekali jika hal yang penting ini tidak dilandasi dengan pengetahuan yang benar.

  Sebagai bentuk introspeksi diri terhadap akhlak kalian dalam hal makan, minum, dan perwujudan rasa syukur yang dalam diri kita, lakukanlah refleksi terhadap diri kalian masing-masing. Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan yang kamu rasakan dengan cara memberi tanda silang pada gambar yang sesuai dengan kata hati kalian masing-masing.

  

  (setuju),

  

  (biasa saja),

  

  (tidak setuju):

  1. Kamu sedang melakukan perjalanan bersama teman-teman kamu. Di antara mereka ada beberapa orang yang pengetahuan agamanya sangat kurang, terutama masalah makanan dan minuman yang halal. Di tengah perjalanan rombongan singgah di sebuah rumah makan. Di rumah makan tersebut tidak tertulis label atau jaminan halal. Salah satu teman kamu yang sangat memahami aturan makanan/minuman yang halal mengusulkan agar rombongan pindah ke rumah makan lain yang mencantumkan label atau jaminan halal.

    

  2. Bila di kantin sekolah dijual makanan atau minuman yang mengandung zat-zat berbahaya seperti zat pewarna dan formalin, harus segera dilaporkan kepada wali kelas atau kepala sekolah.

    

  3. Saya lebih nyaman makan di warung yang penjualnya adalah seorang muslim yang taat daripada makan di warung yang penjualnya tidak taat beribadah sama sekali.

  pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas.”

Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan makanan yg masuk ke tubuh kita, sudah halalkah?

lebih baik tinggalkan bila ragu-ragu…”

  (Kisah diolah dari berbagai sumber)

     4. Dalam keadaan terpaksa, orang boleh makan atau minum yang tidak halal.   

5. Saya meyakini kalau makanan dan minuman yang halal itu dapat membuat fisik sehat dan hati menjadi jernih.

     E Kisah Teladan Imam Nawawi, Lebih Suka Membaca Al-Qur’ān daripada Bermain

  Imam Nawawi adalah salah seorang ulama besar mazhab Syafi’i. Ia lahir di desa Nawa, dekat Kota Damaskus, pada tahun 631 H dan wafat pada tahun 24 Rajab 676 H. Kedua tempat tersebut kemudian menjadi nisbat nama beliau, an-Nawawi ad-Dimasyqi. Ia adalah seorang pemikir muslim di bidang fiqih dan hadis.

  Imam Nawawi pindah ke Damaskus pada tahun 649 H dan tinggal di distrik Rawahibiyah. Di tempat ini beliau belajar dan sanggup menghafal kitab at-Tanbih hanya dalam waktu empat setengah bulan. Kemudian beliau menghafal kitab al-Muhadzdzab pada bulan-bulan yang tersisa dari tahun tersebut, di bawah bimbingan Syaikh Kamal Ibnu Ahmad.

  Semenjak kecil Imam Nawawi sangat senang belajar, terutama saat belajar

  al-Qur’ān. Dikisahkan semenjak disekolahkan oleh ayahnya Nawawi kecil

  sudah tampak bersemangat sekali. Ia mengikuti pelajaran dengan sungguh- sungguh. Waktunya benar-benar dicurahkan untuk menuntut ilmu.

  Ketika dia sudah mulai belajar al-Qur’ān, dia dapat merasakan keindahan dan keagungan ajaran yang ada di dalamnya. Imam Nawawi tidak rela meninggalkan waktunya menjadi sia-sia tanpa membaca dan menghafal al-

  Qur’ān. Naluri anak-anak untuk suka bersenang-senang dengan bermain-

  main tidak dapat menyurutkan keinginannya untuk selalu membaca dan menghafal

  al-Qur’ān.

  Dikisahkan bahwa pada suatu hari, teman-teman kecil yang sebaya dengannya memaksa Nawawi untuk bermain bersama. Ia berusaha lari dari paksaan teman-temannya itu, ia menangis karena tidak suka dengan tindakan teman-temannya itu. Nawawi kecil lebih senang membaca al-Qur’ān daripada menghabiskan waktunya hanya untuk sekedar bermain-main.

  Sumber : Biografi Nabi Muhammad dan Tokoh-tokoh Besar Islam

  Aktivitas peserta didik : Setelah kalian membaca kisah tokoh tersebut, ceritakan kembali kepada teman-temanmu. Diskusikan mengenai pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tersebut.

  F Rangkuman

  1. Islam mengajarkan kepada umatnya agar mengkonsumsi makanan dan minuman yang halalan thayyiban. Halal artinya dibolehkan agama, sedangkan thayyib artinya bergizi dan baik bagi kesehatan tubuh.

  2. QS An-Na¥l/16 ayat 114 berisi perintah untuk memakan makanan yang halal lagi baik, serta mensyukuri nikmat Allah Swt.

  3. QS. Al-Māidah/5 ayat 90-91 menyatakan bahwa minuman keras (khamer) hukumnya haram.

  4. Suatu lafa§ mengandung bacaan ikhfa’ syafawi apabila terdapat mim sukun ( ) bertemu dengan huruf ba.

  5. Suatu lafa§ mengandung bacaan idgam mimi apabila mim sukun ( ) bertemu dengan huruf mim ( ).

  mim sukun ( ) bertemu dengan salah satu dari 26 huruf hijaiyah berikut

  :

  G Ayo Berlatih

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang

  paling tepat ! 1.

  artinya adalah ....

  a. yang halal

  b. yang telah direzekikan

  c. rezeki yang halal

  d. nikmat rezeki 2. potongan ayat di samping berisi perintah untuk ....

  a. makanlah makanan yang halal

  b. menghindari makanan yang haram c. bersyukur kepada Allah Swt.

  d. berbaik sangka kepada Allah Swt.

  3. Maksud dari makanan yang halalan tayyiban adalah ....

  a. baik dan bergizi

  b. bergizi dan mahal

  c. baik dan sederhana

  d. halal dan baik 4. Lawan kata dari bersyukur terhadap nikmat Allah adalah ....

  a. menghindari nikmat Allah

  b. mengingkari nikmat Allah

  c. memburu rezeki Allah

  d. tidak mau mencari rezeki 5. Berikut ini merupakan hukum bacaan mim sukun, kecuali ....

  a. i©har ¥ alqi

  b. i© har syafawi c.

  ikhfa syafawi

  d.

  gam mimi 6. Lafaz mengandung hukum bacaan ....

  a. i© gam bilagunnah

  b. ikhfa haqiqi

  c.

  har syafawi d. ikhfa syafawi

  7. Jika terdapat

  mim sukun bertemu dengan mim maka hukum bacaannya adalah ....

  a. idgam bilagunnah

  b. ikhfa haqiqi

  c.

  har syafawi

  d.

  gam mimi 8. Ayat di samping mengandung bacaan ....

  a.

  gam mimi b. ikhfa haqiqi

  c. i© gam bilagunnah

  d. i© har syafawi 9. Disebut ikhfa syafawi apabila terdapat mim sukun bertemu dengan ....

  a. mim

  b. ba

  c. ra

  d. lam

  10. Contoh penerapan melaksanakan perintah untuk makan makanan yang halal dan baik adalah ....

  a. orang yang sakit mag menghindari makanan pedas

  b. orang yang sedang lapar menghindari nasi putih

  c. ketika haus minum air seadanya

  d. saat berbuka puasa mendahulukan makanan yang asam

B. Kerjakan Soal-Soal berikut ini!

1. Jelaskan pengertian halalan tayyiban!

  2. Jelaskan pengertian hukum bacaan izhar syafawi dan tulislah satu contohnya!

  3. Bagaimana pendapat kalian bila ada teman anti terhadap makanan haram?

  4. Jelaskan manfaat makanan yang halal dan baik!

  5. Bagaimana sikapmu jika ada penjual makanan yang membahayakan kesehatan di kantin sekolah?

  C. Bacalah ayat berikut!

  D. Tugas

  1. Buatlah presentasi mengenai hukum bacaan mim sukun!

  2. Di kampung kamu ada pengusaha pembuat bakso daging sapi. Ada isu yang mengabarkan bahwa bakso yang dibuatnya mengandung zat berbahaya, yakni formalin. Pengusaha itu merupakan salah satu tokoh masyarakat dan sangat disegani karena dia sangat dermawan. Apa yang harus kamu lakukan? Diskusikan masalah tersebut dengan kelompok kalian masing-masing!

  3. Carilah informasi dari berbagai media rahasia keutamaan makanan yang halal! Laporkan dan paparkan hasil penelusuran yang kamu lakukan baik secara individu atau kelompok.

  H Catatan untuk Orang Tua peserta didik Pada bagian ini putra-putri kita sedang mempelajari materi tentang makanan dan minuman yang halal dan baik. Orang tua juga diharapkan mendorong anaknya untuk membiasakan menkonsumsi makanan yang baik di rumah dan selalu berdoa sebelum makan. Apabila mereka bertanya kepada orang tua, agar diberi jawaban dan arahan yang dapat membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terpuji.