PERANAN DAN P E M B E R D A Y A A N DESA PAKRAMAN UNTUK MENUNJANG KEPARIWISATAAN D I B A L I )

Jiinwl

Kepariwisataan

yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Vol. .t No. I Marel 21)1)4

PERANAN DAN PEMBERDAYAAN DESA
PAKRAMAN UNTUK MENUNJANG
KEPARIWISATAAN DI B A L I *)
WAYAN WINDIA
Jurusaii S n s i a l E k o n o m i . Fakiilta.s Pertanian. I i n o e r s i t a s U d a \ a n a
P e r a n dan p e m b e r d a y a a n

desa pakraman unluk menimiang

kepariwisataan di B a l i , bcrkaitan dengan peran dan pemberdayaan

kegiatan
lembaga


tradisional l a i n n y a yang melakukan polisentrisitas dengan desa pakram;in
y a k n i sistem subak. D i s a m p i n g itu tentu saja dengan desa dinas. K e t i g a
lembaga ini h a m s mampii melakukan polisentrisitas yang o p t i m a l , demi
tervvuiudnya suasana harmoni dan kebersamaan. scsuai semaiigat yang ada
pada konsep T r i Hita Karanti. K o n d i s i seperti im sangal pentmg artinya
bagi kegiatan kepariwi.sataan di B a l i . Peran desa pakraman dalam meiuiniaiig
kepariwisataan di B a l i adalah dengan mevvujudkan suasana harmoni dan
kebersamaan baik pada intern desa pakraman y a n g bersangkutan
antara

desa

pakraman

pemberdayaan

dengan lingkungan

maupiin


sekitarnya. Peran

desa pakraman s e b a i k n y a jangan sampai

dan

kebablasan.

sehingga j u s t r u dapat m e n i m b u l k a n k o n f i i k . D e s a pakramtm di B a l i perlii
terus d i b e r d a y a k a n , agar mampu menjalankan perannya sectira m a k s i m a l
d a l a m menunjang sektor p a r i w i s a t a d i B a l i . Pemberdayaan d i l a k u k a n . baik
di bidang e k o n o m i , sosial, kelembagaan, dan pengelolaan obvek w i s a l a y;ing
ada di k a w a s a n desa pakraman yang bersangkutan.

Pembcidayaan

desa

pakraman seharusnya dilihat dari sudut pandang sistem kebudayaan, yang

dilihat dari subsistem poki pikir, sosial, d;tn artefak. di mana seintia subsistem
itu satu dan l a i n n y a adalah saling terkait.
Kata-kata kunci: pemberdayaan, D e s a P e k r a m a n , kepariwisataan B a l i .

PENDAHULUAN

M i s a l n y a . b i l a ada k o n f i i k pada sistem

.Ada tiga l e m b a g a d i tingkat a k a r

s u b a k , m a k a subtik a k a n

berkordinasi

dengan p i i n p i n a i i d e s a d i n a s atau

desa

menuju harmoni dan kebersamaan (.sesuai


pakraman,

bisa

konsep tri hita k a r a n a / T H K ) y a k n i desa

m e m e c a h k a n masalah itu secara internal.

rumput y a n g m e n g a t u r m a s y a r a k a t

dinas, dinas adat/desa pakraman,
subak. K e t i g a lembaga

Bali

dan

itu m e l a k u k a n

apabila


subak

tidak

D e m i k i a i i pula s c b a l i k n y a . bila

memang

diperlukan.

kegiatan polisentrisitas ( M c G i n n i s . 1999),

Pada dasariiya polisentrisitas akan

y a k n i m e l a k u k a n k o r d i n a s i y a n g harmonis

berjalan Icbih baik b i l a s c m u a Icmbaga-

untuk


mencapai

Icmbaga yang berkait berada dalam posisi

tu j u a n - t u j u a n n y a ,
ketiga

dan kondisi yang sepadan. K i t a sekarang

lembaga itu adalah lembaga y a n g otonum.

mcngetahui bahwa diantara kctiga lembaga

meskipun

*;

MukaUtli
Dacmh


masing-masing

tlisiunptiikdn
Tiijiiuii

Wiscilci

tliihim
Diinui.

dari

Scnnttur
STF

Bali.

: Mcnpcldlti
2.s Miuvl


Hull

20(14

schupiii

WINDIA

: Peranan

dan Pemherdayaan

Desa

Pakraman

y a n g m e l a k u k a n polisentrisitas tersebut,

peran/pelaksanaan


m a k a s i s t e m subak berada d a l a m posisi

peran dari desa pakraman, dan bagaimana

fungsinya, bagaimana

y a n g sangat m a r j i n a l . Sementara itu, kiat-

proses

kiat

pemberdayaan y a n g berjalan dengan baik,

pemberdayaan

pemberian

(dalam


bantuan)

cendrung

saat

Iebih bunyak

bentuk

ini

sudah

Bila

pemberdayaannya.

proses


dan s e l a n j u t n y a desa p a k r a m a n

dapat

proporsinya

menjalankan perannya dengan htiik, m a k a

diberikan kepada desa pakraman, dan tentu

hal ini akan m e i i u l i k i pengaruh v a n g nyata

saja kepada desa d i n a s . O l e h k a r e n a n y a

dalam

perlu diusahakan agar kiat pemberdayaan

kepariwisataan di B a l i .

y a n g k m i sedang d i l a k u k a n oleh pemda di
B a l i , agar p r o p o r s i n y a sepadan pada ketiga
lembaga tersebut. K a l a u tidak, maka untuk
pembangunan

termasuk membahayakan

di

Bali,

keberlanjutan

Bagaimana cara kita

kegiatan

DESA
memandang

desa p a k r a m a n , akan m e m i l i k i

pengaruh

penting

melihtit.

untuk d a p a t - t i d a k n y t i

scberapa

kepariwisataan.

menunjang

CARA
MEMANDANG
PAKRAMAN

jangka panjang hal ini akan membahayakan
keberlanjutan

proses

jauh

desa

pakraman

yang

bersangkutan telah menjtilankan perannyti,
W i n d i a , dkk. ( 2 0 0 1 ) mencatat b a h w a
subak dan desa p a k r a m a n adalah
lembaga tradisional yang
warisan

dari

masyarakat
dianggap

merupakan

sumberdaya

Bali.

sering

benteng sosial

terakhir dari masyarakat
menghadapi

budaya

Keduanya

merupakan

dua

arus global

Bali

dengan geloinbang arus p a r i w i s a t a yang
memang

sangat penting untuk membahas tentang
peran dan proses
pakraman

pemberdayaan

dalam

kepariwisataan

desa

menunjang

di Bali,

demi

untuk

keberlanjutan aktivitas kepariwisataan itu
.sendiri. N a m u n d e m i k i a n , penting j u g a
untuk dicatat b a h w a sistem subak di B a l i
s a m a sekali tidak boleh dipinggirkan bila
kita berbicara tentang
kepariwisataan.

keberlanjutan

.Seyogyanya,

l e m b a g a t r a d i s i o n a l itu

kedua

mendapatkan

perhatian y a n g sepadan,

i n i , berkait dengan topik yang disampaikan
penyajian

m a k a l a h i n i akan dicoba dibahas tentang
bagaimana sebaiknya kita

m e m a n d a n g d e s a pakrttman itu scbtigtu
sistem tertentu, y a k n i scbtigai stiatu sistem
teknologi.
Seperti k i t a ketahui b a h w a sistem
tidalah suatu set rtikitttn e l e m e n - c l e m e n
yting saling berkttit. baik karena strukturnya
maupun karenti adanyti hubungan
balik.

Rtikitan e l e m e n - c l e m e n

memandang

timbal
icrsebtu

m e m i l i k i tujuan tertentu, dan ttijtuinnyti
dipengaruhi oleh lingktingttnnya. ( H u p p c r i
dan

Walker.1989:

S u d i r a . 1 9 9 9 dan
Dengan difinisi

Dent

dkk

dalam

Puspo.sutard|o,2()01.).
itu, k i r a n y a k i t a dapat

m e n y i m p u l k a n b a h w a desa p a k r a m a n itu
pada h a k e k a t n y a a d a l a h sebuah

sistcm

(sistem sosial), karena k i t a ketahui b a h w a
d a l a m l e m b a g a d c s a p a k r a m a n itu terdapat
berbagai elemen yang s a l i n g berkait d;in
memang m e m i l i k i tujutin tertentu

S e s u a i dengan j u d u l dari m a k a l a h
oleh panitia, maka dalam

penulis. pertama-lama ada baiknya kita

dalam

yang berkait

h a d i r di B a l i . O l e h k a r e n a n y a

untuk mengopenisikan hmdasan T H K yting
m c n j i w a i lembaga tsb. Menurut pcndapat

bertujuan

(yakni

u n t u k m e n s c j a h t e r t i k t i n ptira

anggotanya dengan landasan tri hita karantt/
T H K ) . Tentu saja tujuan-ttijuannya a k a n
berubah sesuai dengan lingkungan strategis
di sekitarnya.

d e s a p a k r a m a n itu agar m a m p u d i u k u r

7

Jurnal

Kepariwisalaan

Vol. .) No. I Mtircl 20114

Selanjutnya kita dapat memandang

sistem itu m e m i l i k i lima subsistem y a k n i

b a h w a desa pakraman itu sebagai sebuah

(i)

teknologi, karena sesuai dengan pcndapat

h u m a n w a r e ; ( i v ) o r g a n i w a r e ; dan ( v )

Gie (1982) bahwateknologi padadasarnya

infoware. Sementara itu Koentjaianmgrat

infoware;

(ii)

hardware;

(lii)

adalah suatu alat untuk mencapai tujuan

(1993)

s e c a r a Iebih e f i s i e n . K i t a tentu

sepakat

kebudayaan pada dasarnya m e m i l i k i tiga

menytitakan

bahwa

sistcm

b a h w a desa pakraman adalah sebuah alat

subsistem yakni ( i ) pola pikir/nilai/konsep;

untuk mendapai tujuan. O l e h karenanya.

( i i ) sosial; dan ( i l l ) aitefak/kebciidatin. Ini

kitapun dapat memandang desa pakraman

berarti

itu sebagai sebuah teknologi.

pakraman akan chipat d i m a s u k k a n kedalam

A t a s dasar uraian sebelumnya, m a k a
kita k i r a n y a dapat m e n y i m p u l k a n b a h w a

bahwa

sciiuia

elemen

desa

15 sel matrik hubungan sistem teknologi
dan sistem kebudayaan tsb.

desa p a k r a m a n y a n g k i t a w a r i s i di B a l i

L e b i h lanjiit. dengan suatu a n a l i s i s

hingga.saat ini padadasarnya adalah sebuah

statistik non-parametrik dan analisis matrik

sistem teknologi.

inverse m a k a kita akan dapat m e n g u k i i r

S e l a n j u t n y a . karena desa pakraman
Itu ( i ) a d a l a h m e r u p a k a n

bagian dari

peran d a n suatu lembaga terlcnfu (desa
p a k r a m a n ) dalam proses operasionalisasi

k e h i d u p a n m a s y a r a k a t B a l i , dan t e l a h

kon.sep T H K ( W i n d i a , 2 0 0 2 ) .

m e m b u d a y a dalam proses s o s i a l n y a . dan

tinggi

peran

desa

Semakin

ptikrtiman

dalam

( i i ) adalah berlandaskan pada konsep T H K ,

menerapkan T H K akan semakin menjamin

m a k a pada a k h i r n y a kita bisa memandang

harmoni

desa p a k r a m a n itu sejatinya adalah sebuah

masyarakat (sesuai tujuan h a k i k i dari desa

dan

kebersamaan

dalam

sistem teknologi y a n g telah berkembang

p a k r a m a n ) . K o n d i s i ini adalah merupakan

menjadi fenomena budaya dan masyarakat.

faktor y a n g sangat s i g n i f i k a n

Seperti diungkapkan Poespowardojo (1993)

menunjang kepariwisataan di B a l i . Paliit

b a h w a d a l a m masyarakat memang banyak

pula dicatat

b a h w a tujuan

dalam

dari

desa

berkembang sistcm-sistem teknologi yang

pakraman sesuai dengan Perda P r o p . B a l i

telah menjadi bagian dari sistem budaya

N o . 3 tahun 2 0 0 1 pada d a s a r n y a adalah

masyarakat ( k a r e n a sesuai dengan sosio-

untuk membina dan mcngembangkan niiai-

kultural masyarakat setempat). K i t a dapat

nilai budaya B a l i . Scdangkan nilai-nilai

memandang b a h w a desa pakraman di B a l i ,

budaya B a l i sangat penting a r t i n y a bagi

t a m p a k n y a adalah merupakan salah satu

pengembangan kepariwisataan.

dari

apa

yang

dimaksudkan

oleh

Sesuai dengan elemen-elemen desa

Sesuai dengan uraian sebelumnya, di

N o . 3 tahun 2001 tentang D e s a P a k r a m a n ,

P u s p o w a r d o j o (1993) tsb.

pakraman yang termaktub dalam Perda

mana kita memandang desa pekraman itu

maka Windia, dkk (2003)

sebagai

p e n e l i t i a n di K a b u p a t e n G i a n y a r , y a n g

mengadakan

sistem teknologi yang

telah

membudaya dalam masyarakat,

maka

mencoba m e m a s u k k a n s e m u a e l e m e n itu

pakraman

d a l a m sel-sel matrik sesuai dengan uraian

seluruh elemen-elemen desa

k i r a n y a dapat d i m a s u k k a n pada s e l - s e l

sebelumnya. Adapun rincian

matrik hubungan anatara sistem teknologi

elemen tersebut dapat dilihat d a l a m Tabel

dan sistem kebudayaan.

I.

Susanto ( 1 9 9 1 ) menyebutkan bahwa
sebagai suatu sistem teknologi, m a k a
8

elemen-

WINDIA

: I'eranan

dan I'einherdayaan

Desa

Pakraman

T e b e l I . E l e m e n - e l e m e n des;i p a k r a m a n , sesuai y a n g t e r m a k t u b d a l a m P e r d a N o , 3 P r o p . Bali taliim 2 0 0 1 .
Sistem Kebudayaan

Desa Pakraman
Sistem Teknologi
Subsistem
software

Subsistem pola-pikir

Subsistem sosial

Subsistem ailefak/kebendaan

• P e r l u ada a w i g - a w i g
- .Awig-tiwigtak boleh berten-

- s a t u - k e s a t u a n tradisi dan
t a t a k r a m a pergatilan hidup
m a s y a r a k a t umat Hindu
secara t u r u n t e m u r u n d a l a m
ikatan k a h y a n g a n tiga.

- P i i n y a w i l a y a h tertentu
dan h a r i a k e k a y a a n .senditi
serta bei hak mengtii iis
l u n i a h itiiigganya .sendiri.

langan dengan Pancasila
U U D 1945. dan H A M .
- .•Vvig-awig dibuat sebagai
pedoman dalam
pelaksanaan T H K .
- Awig-awig dilaksanakan
.sesiiai dengan d e s a - k a l a patra (desa m a w a c a r a ) .

- k a h y a n g a n tiga menjadi
t a n g g u n g j a w a b desa
sebagai p e n g e m p o n .
- m e n y e l e s a i k a i i sengkeia
adat dan a g a m a . serta
mengusahakan perdamaian.
- sangat besar p e r a n a n n y a
d a l a m b i d a n g a g a m a dan
sosial b u d a y a .

- Palenitilian desa p a k r a m a n
m e m i l i k i baias-batas
ici-tentu d a l a m ikatan
k a h y a n g a n tiga.
Peiigaliiian haria kekayaan
hams mendapat
persetujuan krama.

- N i l a i adat b u d a y a m a s y a rakat B a i l k h u s u s n y a n i l a i
etika.moral.adat-istiadat
dan tradisi perlu dijaga untuk
pelestariandesaptikraman
-

mengaturpenyelenggaiaan
upacara agama.
- . M e m b i n a keruktinan timai
beragama.
- Peng.awasan haria kekayaan
d i l a k u k a n o l e h krtima.
Subsistem hardware - M e n g a t u r dan meiigelnia
h a n a k e k a y a a i i desa.

T i d a k ada.

T i d a k iida.

- K r a m a adalah mereka yang
m e n e m p a t i k a r a n g desa.

T i d a k atki.

- Turut menentukan dalam
proses p e l a k s a n a a n
keputusan di desa tersebut,
- Pendapatan desa pakraman
berasal dari iuran.pengeiolaan
k e k a y a a n desa.hasil L P D ,
bantuan p e m e r i n t a h dil.
Subsistem
humanware

- M e n g a y o m i k r a m a desa.
- M e n g a t u r k r a m a desa,
- A w i g - a w i g dibuat dan
disahkan oleh krama.
- Pemberdayaan krama hams
sesuai d e n g a n b u d a y a B a l i .
- M e m b e r i kontribusi y a n g
sangat berharga terhadap
kelangsungan hidup

- Krama boleh juga bertempai
tinggal di luar desa
p a k r a m a n ybs.
- Pecalang berweniang menjaga
k e a m a n a n dan keteuiban.
- Prajumdesadipilih/
ditetapkan oleh k r a m a .
9

yxwvutsrponmlkjihgfe

Iiirnal

Kepariwisataan

yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
I Marel 2004

\'ol. .) \ii.

mas\araku' dan pembangunan

- l a n a h d e s a p a k r a m a n iidak

- Membina dan aieneenibangkan

boleh d i s e r t i f i k a l k a n alas

iiilai-nilai b u d a y a B a l i ,

nania pribadi.

• Melaksanakan pembangunan

Subsistem
nrcanouaic

- D e s a p a k r a m a n perlu

beisama-sama pemennlah.
- Melakukan peibaalan hiikam
di dalani/di luar desa.

- Parity .ingan dan l e n i p a l

d i b e r d a y a k a n agar telap

sue! l a i n n y a rlijaga

k o k o h d a n herpeiaii d a l a m

I v r s a m a - s . i i n a oleit ^-eliiruh
k r a m a desa.

pembangunan.

Pendapatan ilesa p a k r a m a n

- K r a m a y a n g hiikar,

- I'enibalian palem.ih.m desa

imliik penibangiiium dan

b e r a g a m a Hiinlii harim

hauls l i e i d a s a r k a n

kegiatan desa.

m e m i l i k i p a w o n g a n dan

kesepakatan beisama.

- .-Vvig-awig perlu dieatatkan

p a l e m a h a n desa p a k r a m a n

padakaniorbupati/walikola.

- P e c a l a n g d i b c r h e n t i k a n dan

- P e m b e r d a y a a n d e s a untuk

diangkat beida.sarkan

mendorong panisipasi

pai u m a n desa.

dalam pembangunan
• M a j e l i s desa p a k r a m a n pada
il'i..n"n\"i

ii'irii, ilini

u a s a i I i \ a ilai us

in i i l p n

uiu11ii11ncii

aiusan praiuru desa pakraman sbv

Subsistem

T i d a k ada.

d i d a k ada.

T'lilak .ida

infoware
Dengan melihat Tabel
balnva

1, terlihat

i J u l a m P e r d a N o . 3 tahun

yang dijalaiikan

oleh dcsti ptikitiman

2001

sebagai suatu kcsatuan ( M P L A P r o p . B a l i ,

termaktub

1990; dan D m a s K e b u d a y a a n Prop. B a l i .

tentang subsistem infoware. B a r a n g k a l i hal

1999). Stibslansi tersebtit ("ttidti dtistirnva

t a m p a k n y a .sama s e k a l i tidak
inilah

yting

tampaknya

merupakan

kelemahan dan Perda No.3 T a h u n 2001 tsb,

juga tercantum d a l a m Perdti N o . 3 ttihtin
2001 tentang Desti Ptikrtimtm.

.Vlisalnya. perlu k i r a n y a d i m a s u k k a n
tentang perpustakaan
tentang k e n t o n g a n
secara

dcsti

pakraman.

y a n g soring d i p u k u l

sembarangan

yang

dapat

Dari berbtigai kenytitaan yting tidti
dalam

kehidupan

desti

mlal

(dcsti

pakraman). Mtijclis Pembinti Lcmbtigti
Adttt ( M P L A ) Prop. B a l i m e r i n c i rumtisan

m e n y e b a b k a n bentrok masa. d l l . E l e m e n -

tentang p e r a n a n / f u n g s i

c l e m e n seperti t e r c e r m i n dtilam Tabel 1

pakraman) tidalah scbtigai berikiit :

tersebut seharusnya diperankan oleh desa

(i)

pakraman secara m a k s i m a l untuk mencapai
harmoni dan kebersamaan, sesuai landasan

mengatur

d e s a adat (desti

hubungtm

k i t i m a desa

dengan kahyangan;
(li)

THK.

mengatur
yadnya

pelaksanaan

agama

pancti

Hindu

dalam

penggtinaan

setra

masyarakat;

PERANAN

DESA PAKRAMAN

(iii)

D e s a pakraman memegang peranan
penting

dalam pembangunan

bangsa,

(kuburan);
(iv)

sebagai suatu usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan kehiduptin iriasyarakat baik
tnaterial

maupun

spritual.

Pengertian

peranan di sini mengacti padafungsi-fungsi
10

mengatur

mengatur hubungan anttir sestima
k r a m a desti;

(v)

mengurus

ttiiiah dtiii

barttng-

btirang lainnv ti yting menjadi inilik
desa;

WISDIA

(vi)

menetapkan

dan

mcngenakan

s a n k s i h n k i i m bagi

pelangaran

h u k u m adat;
(vii)
(viii)
(ix)

dim I'viiihcrdaydiiii

Desa

I'dkruiiiaii

bersangkutan.
B i l a kita kaji uraian tentang tungsi/
peranan dari desa p a k r a m a n itu, k i r a n y a

menjaga keamanan,

ketertiban,

dapat d i s i m p u l k a n b a h w a

tungsi/peranan

dan kedamaian dalam masyarakat;

itu adalah merupakan operasionalisasi dari

m e m b e r i k a n pcrlindungan h u k u m

konsep T H K y a n g m e l a n d a s i / m e n j i w a i

bagi k r a m a desa;

lembaga desa pakraman tersebut. .Adapun

mengikat persatuan dan kesatuan

hakekat

a n t a r s e s a m a k r a m a desa adat

harmoni dan kebersamaan, yang sebetnlnya

dengan c a r a gotong royong d a l a m

adalah merupakan konsep yang u n i v e r s a l .

dan

T H K adalah

mencapai

teknologi.

Namun di B a l i , konsep yting u n i v e r s a l im

k e m a s y a r a k a t a n , dan keagamaan;

dioperasionalkan secara nyata oleh suatu

bidang
(x)

: I'craiinii

ekonomi,

menunjang
program

dan m e i i y u k s e s k a n
pemerintah

dalam

m e m a j u k a n desa, pcndidikan, dan
perekonomian.

lembaga sosial, yang d a l a m hal mi tidalah
desa pakrtiman (dan j u g a oleh

lembagti

subak. d l l . ) .
Oleh karenanya,

kiitinvti dapat

S e m e n t a r a itu D i n a s K e b u d a y a a n Prop.

disebutkan btihwti pertman desti ptikrtiman

B a l i ( 1 9 9 9 ) m e n g e m u k a k a n bahwa fungsi

yang dapat menunjang kepariwistittitin di

d e s a adat (desa p a k r a m a n ) adalah sebagai

B a l i tidalah d a l a m opcra.siontilisasi d a n

berikut ;

konsep T H K (parhytingtm. ptiwongaii. dtm

(i)

membantu

pemerintah

dalam

m e n y u k s e s k a n pembangunan

(ii)
(iii)

Scmtikin

btiik

pelaksanaan

T H K di

ktiwtistin

desti

pakraman

keagamaan,

kebersamaan

kebudayaan.

dan

mtika nuansa

harmoni

dan

tiktin s e m a k i n terjtimin di

kemasyarakatan;

ktiwasan tersebut. K o n d i s i mi ptisti a k a n

m e l a k s a n a k a n h u k u m adat dan

s a n g at d i p e r l u k a n d a l a m

adat istiadat dalam masyarakat;

kegiatan k e p a r i w i s a t a a n d i Btili. Dengtm

m e m b c r i k a n a kedudukun h u k u m

d e m i k i a n d a p a t d i k e n n i k t i k a n htihwti

menunjang

menurut h u k u m adat terhadap hah

peranan desa ptikramtin stmgat

hal

dengan

dalam rnenunjting kepariwisataan di B a l i .

sosial

Hal ini berarti b a h w a desti pakramtm yang

yang

berkaitan
hubungan

penting

keperdataan, dan keagamaan;

telah menerapkan pelaksantian T H K ptida

m e m b i n a dan

mcngembangkan

dasarnya ada desa p a k r a m a n y a n g telah

n i l a i - n i l a i adat B a l i , dalam upaya

melaksanakan .seluruh elemen ptida Tabel

m e m p e r k a y a , m c l e s a r i k a n , dan

1 dengan sebaik-btiiknya.

mengembangkan

Sementara itu, A r i f (1999) mencatat b a h w a

kebudayaan
dan

pelaksanaan T H K dalam lembaga tradisioal

k e b u d a y a a n B a l i pada k h u s u s n y a ,

di B a l i (subak dan desa p a k r a m a n ) padti

berdasarkan

dan

dasarnya telah d i w i i j u d k a n dtilam kegiatan

mufakat;

nyata m a s y a r a k a t . P r o s e s

menjaga,

dan

dalam pelaksanaan T H K pada sistcm sosio-

nasional

(v)

tersebut.

segala bidang, terutama di bidang

kepentingan
(iv)

di

palemahan)

umumnya,
musyawarah
memelihara,

memanfaatkan
pakraman

untuk

masyarakat

kekayaan

desa

kesejahteraan
desa

yang

kultural m a s y a r a k a t pada

transformasi
hakekatnya

dinyatakan, b a h w a bumi (ptilemahan) yang
diciptakan sebagai suatu elemen dari tilam

Jurnal

Kepariwisataan

Vol. ,? No. I .Marel

2004

semesta, adalah anugrah dari Tuhan Y a n g

proses k e b e r l a n i u t a i i , karena

Maha

interaksi ini mcnggambarkan

Esa

kecintaannya

(parhyangan),
pada

umat

karena
manusia

harmoni.

Hubungan

hubungan
adanya

interaksi

antar

(pawongan). Oleh karenanya, manusia

parhyangan-palermihan-pawongiin

pada

harus menjaga hubungan y a n g harmonis

h a k e k a t n y a ada dalam satu unit dtm saling

dengan s e s a m a n y a ( p a w o n g a n ) , sebagai

b e r k a i t , serta bisti dianalogktm

w u j i i d dari rasa hormatnya kepada T u h a n

s c m u a subsistem tlari sistem kebudayaan.

Y a n g M a h a E s a ( p a r h y a n g a n ) . S e m u a ini

K c t e r k a i t a n n y t i dtqxit dilihtit patla G;imb;ir

dengan

a d a l a h b a g i a n p e n t i n g dari t e r c i p t a n y a
Parahyangan
Pola Pikir/Konscp

Pawongan

PiileiiKihan
Aitet'ax/kebendaan

Sosial

( i a m b a r 1. H u b u n g a n t i m b a l - b t i l i k a n t a r k o i n p o n e i i tri h i t a k a r a n a .

S e l a n j u t n y a , k i r a n y a dapat dicatat
b a h w a kaitan pelaksanaan konsepsi T H K

dan kebersamaan yting diatiir dalam tiwiga w i g (rule in use), d l l ,

d a l a m pengelolaan sistem d e s a pakraman
scbtigai suatu proses transformasi sosio-

H u b u n g a n antara tiga
THK

komponen

d a l a m hal pengelolaan di k a w a s a n

kultural toasyarakat pada d a s a r n y a telah

desa

tcrwujudkan

d i r u m u s k a n seperti termaktub daltim Tabel

kcbendaan

dalam

eletnen

secara fisik, y a k n i

artefak/
dengan

pakraman

ttimpaknyti

2. Tabel 2 ini hanyalah dimaksudkan untuk

tidanya pelaksanaan konsep tri angga dan

m c n c i r i k a n b a h w a .scbetulnya konsep

tri

di

mandala, pembangunan

dengan

bahan-bahan

lokal.

tcmpat s u c i
pengelolaan

desa p a k a r a m a n dengan konsep harmoni

dapat

THK

B a l i , k h u s u s n y t i di k a w u s t i n d e s a

p a k r a m a n . tampaknya telah direiilistisikan
d a l a m keseharian kehidupan masyarakat.

T a b e l 2. Atribut-atriliul h u b u n g a n tiga k o n i p n n e n T H K d a l a m p r o s e s p e n g e l o l a a n di k a w a s a n desa p a k r a m a n .
Hubungan antar k o m ponen tn hita karana.
ParhyanganPalemahan

12

Pemytiiaan hubungan

Alribiitdiskripior

P a l e m a h a n a d a l a h s i m b o l dari b u m i y a n g
diciptakan oleh T u h a n Y M E sebagai anugrah bagi
umat manusia. y a n g merupakan tempat di mana
mereka bisa hidup. Karenanya, bumi mi liarus
dijaga dengan melaksanakan pembangunan yang
sepadan dan melesiarikan lingkungan.

D a l a m masyarakai Bali berkembang pelaksanaan
konsep in mandala dan tri angga; tebe (lialainan
belakang). Disamping ilu. pembangunan tempat
suei; pica dil.ikukan dengan halun-bahaii lokal.

yxwvutsrponmlkjihedcbaWVUTSPNMKJIHFDBA
dan Pemberdayaan
Desa
Pakraman

VV7,\7)//1 ; Peraniiii

Hubungan aniar kom-

Pemyataan hubungan

.Alrihul diskripio!'

Palemahan -

Manusia ingin menjaga kehidupan mereka dalam

Daiani masyarakai Bali berkembang pelaksanaan

Pawongan

sua.sana yang harmoni dengan alam. sang

upacara itimpek iidtih. mcinbanguir iciiipai suci

merupakan ciptaan Tuhan YME,

pada kawasan-kawasan Icitentu vaiig dianggap

ponen tri hita karana.

r.Jhh*.

I

I I

I

1 .

Ill

Strategis. lermasuk di kawasan hulaii. dil. Tempat

wsronlkihdcbaVUSIC

SUCI ilu nukuii merupakan arietak bla^a, naniiin
dianggap sciiagai pengassas liari kassasan isb
secara niskala. Dengan (ieniikian kawasan ilu
akan mcniadi iesian.
Parhyangan -

Manusia sebagai individu dan sebagai mahiiik

Dalam kawasan desa pakraman lerdapat piira

Pawongan

sosiai

menr'hoimali Tuhan YMF demmn cara

kahv'iio'an lu'a

,44f ,Tllll,

rilV-Ll£i,M\4Jlllull

ilcnwan bcrhacai nidaksanaan

yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
tVIIIUli

1

MW.Jlh.S4i4 V U I M

hidup yang harmonis dan penuh dengan rasa

upacara suing dilaksanakan dengan penuh
harmoni dan kebersamaan. unuik mencapai

kebersamaan.

kondisi yang harmoni dan kebersainaaii daiam
keiiidiipan masyarakai.
Sumber: diadaplasi dan dikembangkan dan pemikiran Arif { i W i ,

Pada m a s a d c p a i i . sebagai a k i b a l

K e c u a l i A n f ( 1 9 9 9 ) , m a k a dapat
pula

dicatat

bahwa

Sudira

(1999a)

tampaknya mencoba juga mcndiskrip.sikan
tentang keterkaitan komponen

-komponen

perkembangan

teknologi. akan

terjadi

pcrubahan sosio-kultiiird pada kehidupan
m a n u s i a di k a w a s a n d e s a

pakraman.

tri hita karana ( T H K ) dengan komponen-

N a m u n d e m i k i a n , k e m a i u a n teknologi dan

komponen

p e r u b a h a n - p e r u b a h a n tersebut l i a r u s l a h

sistem' kebudayaan,

selanjutnya d i k a i t k a n dengan
pelaksanaan
keseharian

yang

bagaimana

dilakukan

kehidupan

dan
dalam

masyarakat,

khususnya di bidang teknologi tradisional.

d i s a r m g dan d i s a n d m g k a n

secara

dengan nilai-mlui y a n g ada pada

sadar
konsep

T H K . H a l ini akan m c n | a m i n keberlanjutan
operasionalisasi

konsep

T H K dalam

bahwa

masyarakat di k a w a s a n desa pakraman di

awing-awig (aturan tertulis) yang ada pada

B a l i , dan selanjutnya hal mi sangat penting

setiapdesa pakraman pada dasarnya adalah

artinya bagi keberlanjutan e k s i s l c n s i sektor

dimaksudkan

pariwisata di B a l i .

.Selanjutnya patut d i c a t a t

sebagai

mengoperasionalkan

sarana

untuk

konsep T H K dalam

Penelitian yang d i l a k u k a n W i n d i a ,

menjaga harmoni dan kebersamaan. E t i k a

dkk

yang

dalam

operasionalisasi konsep T H K di k a w s a n

adalah

desa

dipegang

operasionalisasi
terwujudnya

teguh
awig-awig

kondisi

harmoni

dan

kebersamaan, sehingga secara moral para

(2001)

tentang

pakraman

dan

keberlanjutan

sistem

siibak di

K a b u p a t e n G i a n y a r , dapat d i l i h a t pada
Tabel 3,

anggota desa p a k r a m a n dapat m e m i l a h milah tentang apa-apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan.

13

Jurnal

Kepariwisataan

Vol. 3

I Marel

201)4

Tabel 3. Keberlanjulan nilai-nilai T H K J i kawasan subak dan tiesa pakraman di Kab.C'iianyar.
I'luian

\],V
lN(),

1.


Nihil keberlanjulanyxwvutsrponmlkjihgfedcb
('3).

Nama subak/dcsa pakraman

Kawasan wisata.

Subak Juwiik Manis.

X2.52.

Kawasan agraris.

Desa Pakraman Peliatan.
Subak Temesi.

SI,17.
7S.S3.

Desa Pakraman Tuiikup.

73,6(1.

D e n g a n mengkaji T a b e l 3 lerlihat

sendiri. dan kemiidian mampu mcnemukan

b a h w a ( i ) n i l a i k e b e r l a n j u t a n T H K di

jalan kcluar terhadap permasalahnya, K a l a u

kuwa.san w i s a t a c e n d r u n g

d e m i k i a n h a l n y a , m a k a desa p a k r a m a n

l e b i h tinggi

(lebih baik) dibandingkan dengan

di

y a n g pada h a k e k a t n y a bersifat o l o n u m ,

k a w a s a n agraris; ( i i ) nilai keberlanjutan

yang dalam sejarahnya terbiikli

THK

mampu

pada sistem subak cendrung lebih

m e n g e n a l i dan

tinggi (lebih b a i k ) d i b a n d i n g k a n dengan di

masalalmya

desa p a k r a m a n . di m a n a hal itu terjadi baik

kesepakatan yang dicapai.

iclah

memecahkan

sendiri. scsuai

dengan

untuk k a w a s a n wisata, maupun di kawasan

M e s k i p n n desa pakraman itu pada

agraris, Sementara itu, W m d i a , dkk ( 2 0 0 3 )

h a k a k e t n y a a d a l a h l e m b a g a y a n g telah

iuga m e l a p o r k a n b a h w a rata-rata

nilai

berdaya dun sesuai dengan konsep good

keberlanjutan T H K pada desa pakraman di

governance, namun hal itu bukanlah berarti

k a w a s a n K o t a G i a n y a r tcrcatat 9 6 . 2 3 9 / ,

bahwa

Kejadian

iin

mungkin

m e n g i n d i k a s i k a n b a h w a faktor kegiatran

desa

pakraman

m c m e r l u k a n bantuan d a n

itu

tidak

pihak luar,

k h u s u s n y a dan pemerintah. H a l im pentmg

e k o n o m i m a s y a r a k a t t a m p a k n y a dapat

untuk mengantisipast proses globalisast

mempengaruhi keberlanjutan

yang

nilai-nilai

kim

telah

semakin

dcras

T H K , dan keberlanjutan nilai T H K di subak

gelombangnyii. Semetitara itu patut pula

cendrung lebih baik dibandingkan dengan

dicatat b a h w a bantuan pihak pemerintah

Hal ini mungkin

kepada suatu lembaga tradisional hariislah

disebabkan karena masyarakat pada sistcm

sepadan dan proporsional dengan lembaga

subak adalah lebih homogin dibandingkan

tradisional y a n g lain. M i s a l i i v a , bantuan

di

desa pakraman,

d e n g a n m a s y a r a k a t di d e s a p a k r a m a n ,

terhadap desa paki ainan haruslah sepadan

Meskipun

diberikan

dengan

pemerintah daerah kepada desa pakraman

kepada

tidak sepadan

yang

p o l i s e n t r i s i t a s tmtarti scmuti lembaga di

diberikan kepada subak di B a l i , ternyata

k a w a s a n akar rumput akan berjalan deiigtm

pihak subak lebih tinggi nilai keberlanjutan

baik, kalau semua lembaga itu tidti dalam

bantuan

yang

dengan

bantuan

THK-nya,

bantuan
sistem

yang harus diberikan
siibtik.

Karenti,

keadaan yang sepadan. K a l a u tidak, konsep
h a r m o n i dan k e b e r s a m a a n tidak akan

P E M B E R D A Y A A N DESA PAKRAMAN

tercapai dengan sebaik-baiknyti.

P e m b e r d a y a a n m a s y a r a k a t pada

Sebetnlnya patut dicatat bahwa yang

dasarnya dapat d i k a i t k a n dengan konsep

menjadi tonggak a w a l dari pemberdayaan

good governance ( M c G i n n i s , 1999), D i

yang d i l a k u k a n pemerintah d a l a m bidting

mana masyarakat y a n g telah berdaya akan

e k o n o m i p a d a desti p t i k r t i m a n a d a l a h

mampu mengenali masalah-masalahnya

dengan

14

adaiiya keputustin

pemerintah

WISniA

daerah

untuk

membangun

Lembaga

Perkreditan D e s a ( L P D ) pada setiap desa
p a k r a m a n di B a h . Sementara itu proses
pemberdayaan

yxwvutsrponmlkjihedcbaWVUTSPNMKJIHFDBA
dan I'emherdaxaan
Desa
Pakraman

: I'eranan

kebendaan (identik dengan palemahan).
Berkait

dengan

hal

terscbiil.

pemberdayaan desa pakraman

kiranya

desa pakraman d a l a m

dapat d i l a k s a n a k a n dengtin cara pandang

b i d a n g s o s i a l , tampaknya d i m u l a i d a r i

d a n sudut subsistem pola pikir, sosial, dan

adanya kegiatan pemda untuk merangsang

artefak/kcbendaan

y a n g stiling berkttit

setiap desa pakniman memiliki awig-avvig.

seperti terlihat |xid;i G ; i m b ; i r 1. sebtigai

dan banyak diantaranya telah dipasupati.

berikut.

S e m u a hal itu telah mampu menjadikan

( i ) . .Subsistem pola pikir.

m a s y a r a k a t desa pakraman s e m a k i n

K e m b a i i g k a n berbagai kegialtm

berdaya.

yang bernuansa

Hanya

dikemukakan

saja

kiranya

bahwa

perlu

keberdayatm

h t i r m o n i chin

kebersamiiaii

sebagai

m a s y a r a k a t di desa pakraman j a n g a n l a h

pcrwujudiin d;in konsep T H K .

sampai kebablasan dan melanggar h u k u m

Setiap

sehingga

m e m i l i k i aw i g - a w i g tertulis. dan

daptit

pembangunan

inengganggu
di

kawasan

proses
tertentu.

kalau

Terakhir. kasus bentrok di K e c . P a y a n g a n G i a n y a r d a l a m kaitan dengan kasus Hotel

desa

pakraman

perlu

agar

a w i g - a w i g iiu

dipasupati.
-

R e v i s i Perda \ o , 3 T a h a n 2001

F o u r Seassons adalah kasus yang dianggap

tentang desa p a k r a m a n , agar

sebagai

memasukkan

proses

pemberdayaan

desa

elemen-elemen

p a k r a m a n y a n g kebablasan ( S k b . B i s n i s

infowtire.

B a h , I g l . 29 Pebruari 2004).

pengguntian kentongan ( k u l k u l ) .
tentang

Proses keberhasilan pemberdayaan

mis;ilny;i

tentang

per|")ustakaaii

desa pakraman agarmenjadi kuatdan e k s i s

pakitmian. d l l .

untuk menunjang kepariwisataan di B a h .

Terns

tidak saja desa itu kuat secara e k o n o m i ,

ekonomi dcsti ptikramtm,

n a m u n u k u r a n t u i a l n y a desa itu harus
mampu

m e m b a w a desa itu

herdtiv cikaii

desa

sektor

• '• K e m b t i n g k a n k e g i a t t i i i y a n g

menjadi

berorieiitasi padti budayti agraris.

k a w a s a n y a n g penuh d e n g a n n i u i n s t i

Kembtingkan ker|asiimti dengtm

harmoni dan kebersamaan, baik di internal

lembiiga trtidisiontil y a n g Itiin

m a u p u n dengan lingkungan s e k i t a r n y a ,

yting

sesuai dengan konsep T H K .

bersangkutan. m i s a l n y a dengtm

ada

di

ktiwttsan yting

lembtiga subak.

Selanjutnya, karena desa pakraman
itu adalah suatu wadah budaya dengan
l a n d a s a n T H K , maka ada b a i k n y a k i t a

( i i ) . Subsistem sositil.

m e l a k u k a n pemberdayaan desa pakraman

Terus perkutit dtm kembtingktm

dengan memandang dari sudut

Lembaga

pandang

sistem kebudayaan. Koentjaraningrat
(1993)

menyebutkan

hakekatnya

sistem

bahwa

kebudayaan

pada

*

itu

m e m i l i k i tiga subsistem yakni subsistem

Perkreditan

Desa

(LPD).
Kembtingkan

lembaga

pembinaaii spritual.
*

S e k e Triinti T r u n i ( S T T ) perlu

p o l a - p i k i r / k o n s e p / n i l a i (identik dengan

dipartisipasikan secara lebih

p a r h y a n g a n ) , subsistem sosial ( i d e n t i k

intens

dengan pawongan), dan subsistem artefak/

pakraman.

dalam

kegiatan

desa

13

.Iiiniiil

yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Kepariwisataan

"

Vol. .1 ;V». / Maret 20114

K e m b u n g k a n perpustakaan desa

telah berkembang menjadi

pakraman.

fenomena

budaya masyarakat setempat. Dengan
cara pandang seperti im, m a k a kita akan

( l i i ) . S u b s i s t e m artefak/kcbendaan.
T e r u s berikan block grant

dapat
pada

pakraman.

pakramtm

mendorong

perlu

ikut

pemerintah.

agar

"

Bahkan

kila

dapat

mengetahui e l e m e n - e l e m e n apa d a n
penerapan T H K y a n g m a s i h i e m a h ,

s i s t e m s u b a k dapat d i b e r i k a n
pula block grant y a n g sepadtin

kemampiian

transformasi/penerapaii T H K oleh desa

desa pakraman.
Desa

mengiikur

sehingga dapat dibina lehih laiijul.
3.

Dalam Perda No.3 Tahun 2001 tentang

dan proporsional.

Desa Pakraman t a m p a k n y a

K e m b t i n g k a n pasar desti pada

dimasukkan

setiap desa p a k r a m a n .

bersifat i n t o w a r e . O l e h k a r e n a n y a .

belum

elemen-elemen

\ ang

B e r d a y a k a n desa pakramtm agar

elemen-elemen itu pciiu d i m a s u k k a n ke

m a m p u mengelola obyek vvistita

dalam perda tersebut. .Misalnya, tentang

yang ada di kawtisannytL

kentongan

(kulkul),

tentang

perpustakaan desa pakraman, d l l .

PENIITUP
Lhari

4.
berbagai

uraian

Peran desa pakraman d a l a m numiinjang
kepariwisataan di B a h adalah dengan

yang

mevvujudkan s u a s a n a h a r m o n i

d i k e m u k a k a n s e b e l u m n v t i y a n g berkait

dan

desa

k e b e r s a m a a n baik pada intern desa

pakraman untuk menunjang kepariw istitaan

pakraman vhs. maupun antara desa

di B a l i , m a k a k i r a n y a dapat d i s a m p a i k a n

pakraman

uraian penutup sebagai berikut :

sekitarnya. K e n i a m p u a n m e w u j u d k a n

dengan

p e r a n dan p e m b e r d a y a a n

1. P e m b i c a r a a n

tentang

peran

16

lingkungan

suasana harmoni dan kebersamaan pada

dan

p e m b e r d a y a a n d e s a p a k r a m a n untuk

hakekatnya

adalah

wujud

dan

menunjang kegiatan k e p a r i w i s a t a a n di

operasionalisasi konsep T H K oleh desa

B a l i , haruslah d i k a i t k a n dengan peran

pakraman y a n g b e r s a n g k u t a n , Peran

dan pemberdayaan lembaga tradisional

desa pakraman seperti itu sangat peiUing

l a i n n y a y a n g m e l a k u k a n polisentrisitas

maknanya bagi pengembangan

dengan desa p a k r a m a n y a k n i s i s t e m

k e p a r i w i s a t a a n di B a l i .

P e r a n dan

subak. D i s a m p i n g itu tentu saja dengan

pemberdayaan

pakraman

desa dinas. K e t i g a l e m b a g a im harus

sebaiknya jaiigan sampai kebablasan.

desa

sektor

m a m p u m e l a k u k a n polisentrisitas yang

sehingga |iistrii dapat m e n i m b u l k a n

o p t i m a l , d e m i t e r w u j u d n y a sua.sana

kontlik.

h a r m o n i dan k e b e r s a m a a n ,

2.

dengan

sesuai

5.

D e s a p a k r a m a n di B a h p e r l u terus

semangtit yang ada pada konsep T H K .

diberdayakan,

K o n d i s i seperti ini sangat

penting

menjalankan perannya secara m a k s i m a l

a r t i n y a bagi kegiatan k e p a r i w i s a t a a n di

dalam menunjang sektor p a r i w i s a t a di

agar

mampu

Bah.

B a l i . Pemberdayaan d i l a k u k a n . baik di

C a r a pandang terhadap desa pakraman

bidang ekonomi. sosial, kelembagaan,

y a n g b e r l a n d a s k a n / d i j i w a i oleh desa

dan pengelolaan obyek w i s a t a y a n g ada

p a k r a m a n s e h a r u s n y a dipandang dari

di

sudut pandang

Pemberdayaan

sistem teknologi y a n g

kawasan

desa

pakraman
desa

ybs.

pakraman

\M.\I)IA

seharusnya dilihat dari sudut pandang

,• I'criiiiiiii

(lull I'l nihi riliiyiiiiii

Di sii

I'likriiiiiiiii

Pusposutardjo. S , 2 ( ) ( ) l ,

Pengembangan

sistem k e b u d a y a a n , y a n g dilihat d a n

Irigasi.usahatani

Berkelanjiitan,

subsistem pola p i k i r . sosial, dan artefak.

dan

di mana semua subsistem itu satu dan

D i k t i . Jakarta,

l a i n n y a adalah saling terkait.

Gerakan

Hcinat

Air,

S u d i r a , P, 1999, Pcrmodelaii

Dit|en

dan Sim a las i

(diktat),JTP-UGM.Yogyakarta,

DAFTAR PllSTAKA

S u d i r a , P, 1999a, The Merit of

Traditional

A r i f . S . S . 1999.ywvutsrponmlkjihgfedcbaWVUTSRPNMKIHGEDCBA
Applying Philosophy of Tri
Irrigated
Technology
Hita

Karana

in

Management

Design

of suhak

and

irrigation

system, dalam A study of Suhak
Indigenous

Cultural

Technological
Culturally

and

System to Establish

Based

resources

, Social,

as

Integrated

Management

System

Based

D i n a s K e b u d a y a a n P r o p m s i B a l i . 1999,
Adat

Prop.

Tk.l Bali, D e n pasar,

G i e . T . L , 1982. The Interraladonships
Science

and

Technology,

Suhak

as

, Social,

and

to Establish

Integrated

Management

of

a

Water

Vol. HI (ed

: S.Su.saiito), F a c . o f agric, lechnology,
G a j a h Mada U n i \ , Y o g y a k a r t a .
dan

Sosial

Bangsa

Teknologi

Budaya

Pengembangan

2004.
Desa

System,

S u s a n t o . .A S. 1 9 9 1 . Masalah

B i s n i s B a l l , H a n R e b o , T g l . 29 Pebruari

Tuntutan

of

Cultural

Technological
Resources

Vol.111 (ed :

Study

Indigenous

Water

of

as Suhak

A

Culturally

Gajah M a d a U i i i v . Y o g y a k a r t a .

Baku

dalam

a

S.Susanto), F a c . o f agric. technology.

Daerah

Sustainahility

Dalam

Budaya

Masyarakat

Indonesia,

dalam

Menerawang

Masa

Pengetahiian,

Teknologi,

Dvpan

lima

dan

Sent

(ed: S..Sasmo|o. dkk L l T B - B a i u l i m g .

Yayasan

Windia, W ; W.Budiasa; N.G.Ustrvana:

sUidi i l m u dan tehnologi. Yogyakarta.

W . G i n a r s a : dan W S i i d a r l a . 2 0 0 1 .

Huppert.W

and

Management
Guiding

H.H.Walker.1989.
o f Irrigation

Principles.

Koentjaraningrat.
Mentalitas,

:

F T Z , Eschborn.
Kebudayaan,

1993,
dan

System

Pembangunan.

G r a m e d i a pustaka utama. Jakarta,
M a j e l i s P e m b i n a L e m b a g a Adat ( M P L A )
Propinsi

Bali, 1990,

Pemhinaan

T)esa

Adat

Karana
Sumberdaya

Budaya

Kah.Gianyar,

Keijasama

di
antara

B a p p e d a K a b . G i a n y a r dan J i i r u s a n
Sosek F'ak.Pertanian U N U D .
W i n d i a . W. 2 0 0 2 . Transformasi

Sistem

di

Hita Karana,

Bali,

Diseitasi

Tri

PPS-UGM.

dalam

Windia. W; W.BiKliasa;

.N.G.lfslriyana;

and

W.Ginarsa. 2003.

Keberlanjutan

Governance

(ed.M.D.McGinnis),

T h e U m v , o f M i c h i g a n Press. U S A ,

Nilai-nilai

B i r o h u k u m dan H a m

Bappeda

Desa
Kota

Karana

Untuk

Pakraman

Gianyar,

di

kei jasama

Kab.Gianyar

dan

Fak.Pertanian U N U D , Denpasar,

Setda P r o p , B a l l .
S, 1993,

Tri Hita

Pelestarian

Wilayah
PerdayxwvutsrponmlkjihedcbaWVUTSPNMKJIHFDBA
i\o.3 Tahun 2001 tentang
Desa

Kebudayaan,

Hita

Yogyakarta.

Development

Poespowardojo,

Tri

Pelestarian

Irigasi Suhak yang Berlandaskan

Den pasar,

Pakraman,

Silai-nilai
Vntiik

Mengenal

M c G i n n i s . M , D , 1999, Introduction,
Polycentric

Keberlanjutan

Stratetegi

G r a m e d i a . Jakarta,
17