BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian - Penerapan Model Direct Instruction dan Cooperative Learning terhadap hasil belajar psikomotor dan hasil belajar kognitif siswa pada materi Kalor Kelas VII Semester I SMPN-4 Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/20
BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilihat pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa
pada aspek kognitif dan pada aspek psikomotor. Hasil belajar siswa pada aspek kognitif dinilai dengan menggunakan tes yaitu berupa tes uraian.
Deskripsi hasil penelitian disajikan pada awal bab ini, kemudian dilanjutkan pada uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis.
1. Deskripsi Hasil Penelitian
Pembelajaran pada kelas Direct Instruction dimulai pada tanggal 04
3 November 2015 sampai dengan 24 November 2015 di kelas VII SMPN-4
Palangka Raya. Tindakan yang diberikan pada kelas ini ialah melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model Direct Instruction.
Sedangkan pembelajaran pada kelas Cooperative Learning dimulai pada tanggal 10 November 2015 sampai dengan tanggal 26 November 2015 di
2
kelas VII SMPN-4 Palangka Raya. Tindakan yang diberikan pada kelas ini ialah melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model
Cooperative Learning
Pembelajaran model Direct Instruction dilaksanakan sebanyak enam kali
04 November 2015. Pertemuan kedua (RPP 1) yang dilaksanakan pada tanggal 10 November 2015, pertemuan ketiga (RPP 2) yang dilaksanakan pada tanggal 11 November 2015, pertemuan keempat (RPP 3) yang dilaksanakan pada tanggal 17 November 2015, pertemuan kelima yaitu
posttest pada ranah kognitif yang dilaksanakan pada tanggal 18 November
2015 dan .pertemuan keenam yaitu posttest ranah psikomotor yang dilaksanakan pada tanggal 24 November 2015 Pembelajaran model Cooperative Learning dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan. Pertemuan pertama yaitu pretest yang dilaksanakan pada tanggal 10 November 2015, pertemuan kedua (RPP 1) dilaksanakan pada tanggal 12 November 2015, pertemuan ketiga (RPP 2) dilaksanakan pada tanggal 17 November 2015, pertemuan keempat (RPP 3) dilaksanakan pada tanggal 19 November 2015, pertemuan kelima yaitu posttest yang dilaksanakan tanggal 24 November 2015 dan pertemuan keenam yaitu
posttest ranah psikomotor yang dilaksanakan pada tanggal 26 November 2015
Materi yang diberikan pada kelas Direct Instruction dan kelas
Cooperative Learning yaitu tentang kalor dengan hasil penelitian sebagai
berikut : a.
Hasil Belajar Siswa Pada Aspek Kognitif
Hasil belajar siswa sebanyak 14 butir soal berbentuk uraian yang telah
Perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model
Direct Instruction dan Cooperative Learning ditampilkan pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4.1
Rata-Rata Hasil belajar siswa aspek kognitif Kelas VII SMPN-4 Palangka Raya
Kelas N Pretest Posttest Gain N-Gain
13,40 52,78 39,38 0,46 Direct Instruction
22
15,63 57,84 42,20 0,51 Cooperative Learning
20 Pada Tabel 4.1 di atas, nilai pretest siswa sebelum menggunakan
3
model Direct Instruction pada kelas VII sebanyak 22 orang diperoleh nilai rata-rata 13,40 dan nilai pretest siswa sebelum menggunakan model
2
Cooperative Learning pada kelas VII sebanyak 20 orang diperoleh nilairata-rata 15,63 Hasil belajar siswa setelah diterapkan model Direct Instruction memiliki nilai rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan model Cooperative Learning. Kelas yang menggunakan model Direct memiliki nilai rata-rata 52,78, sementara kelas yang
Instruction menggunakan model Cooperative Learning memiliki nilai rata-rata 57,84.
Nilai gain pada kelas yang menggunakan model Direct Instruction 39,38 lebih rendah dari pada kelas yang menggunakan model Cooperative
Learning 42,20, sedangkan nilai N-gain pada kelas yang menggunakan menggunakan model Cooperative Learning 0,51. Interprestasi nilai N-
gain termasuk dalam kategori sedang
Data nilai rata-rata pretest, posttest, gain dan N-gain hasil belajar siswa pada kelas Direct Instruction dan Cooperative Learning dapat dilihat pada gambar 4.1. Rekapitulasi nilai pretest, posttest, gain dan N- gain untuk kelas model Direct Instruction dan Cooperative Learning.
1 100
80
57.84
0.51
52.78
0.46
60
42.2
39.38
0.5
40
15.63
13.4
20 N-
pretest postest gain Gain Direct Instruction Direct Instruction Cooperative Learning Cooperative Learning
Gambar 4.1 Presentase skor rata-rata hasil belajar pada ranah kognitif Hasil analisis ketuntasan belajar siswa sebelum menggunakan modelDirect Instruction dan model Cooperative Learning dapat dilihat pada
gambar 4.2
30
20
7
7
10 Direct Instruction Cooperative Learning
pre-test post-test
Gambar 4.2. Analisis ketuntasan belajar siswa sebelum diterapkan modelGambar 4.2 menunjukkan jumlah ketuntasan siswa sebelum dan setelah menggunakan model Direct Instruction dan model CooperativeLearning . Hasil jumlah ketuntasan siswa sebelum menggunakan model Direct Instruction dan model Cooperative Learning semua siswa tidak
3
tuntas. Setelah menggunakan model Direct Instruction pada kelas VII dengan jumlah siswa yang tuntas berjumlah 7 orang dari jumlah siswa 22 orang. Setelah menggunakan model Cooperative Learning pada kelas
2 VII dengan jumlah siswa yang tuntas 8 orang dari 20 orang b.
Hasil Belajar Siswa Pada Aspek Psikomotor.
Hasil data pengamatan psikomotor tiap pertemuan disajikan dalam pada LKS 1, LKS 2 dan LKS 3 dengan perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model Direct Instruction dan Cooperative
Learning ditampilkan sebagai berikut :
Tabel 4.2
Rata-Rata Hasil belajar siswa aspek psikomotor Kelas VII SMPN-4 Palangka Raya
Nilai rata-rata Kelas Percobaan Percobaan Percobaan ke-1 ke-2 ke-3
59,5% 84,64% 88,57% Direct Instruction
58,86% 81,33% 88,31% Cooperative Learning
Pada tabel di atas, kelas Direct Instruction memperoleh nilai hasil belajar psikomotor yang lebih tinggi dibandingkan kelas Cooperative
Learning .
Data nilai rata-rata LKS 1, LKS 2 dan LKS 3 hasil belajar psikomotor siswa pada kelas Direct Instruction dan Cooperative Learning dapat dilihat pada gambar 4.3. Rekapitulasi nilai LKS 1, LKS 2 dan LKS 3 untuk kelas model Direct Instruction dan Cooperative Learning dapat dilihat pada lampiran.
88.57% 88.31%
84.64%
81.33%100% 59.50% 58.86% 50%
0%
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Setelah ke-3 LKS selesai, peneliti melakukan tes hasil belajar psikomotor kembali untuk melihat hasil belajar siswa dari LKS 1 hingga LKS 3. Data yang diperoleh mengenai hasil belajar psikomotor untuk kelas Direct Instruction dan kelas Cooperative Learning dapat dilihat pada tabel 4.3 dan 4.4 berikut:
Tabel 4.3
10 81 78,57 Tuntas
17 84 85,71 Tuntas
16 91 92,86 Tuntas
15 85 89,29 Tuntas
14 83 82,14 Tuntas
13 90 92,86 Tuntas
12 89 92,86 Tuntas
11 83 85,71 Tuntas
9 85 82,14 Tuntas
Hasil Belajar Psikomotor Kelas Direct Instruction SISWA SKOR NILAI (%) KET
8 81 82,14 Tuntas
7 89 92,86 Tuntas
6 81 85,71 Tuntas
5 77 75,00 Tuntas
4 79 78,57 Tuntas
3 84 92,86 Tuntas
2 85 92,86 Tuntas
1 80 89,29 Tuntas
18 86 89,29 Tuntas Berdasarkan hasil pengamatan psikomotor untuk kelas Direct
Instruction yang ditunjukan pada tabel 4.3 terlihat bahwa rata-rata skor
9 82 85,83 Tuntas
22 81 78,57 Tuntas
21 91 96,43 Tuntas
20 83 85,71 Tuntas
SISWA SKOR NILAI (%) KET
13 86 89,17 Tuntas Tuntas
12 89 92,38 Tuntas
11 87 90,71 Tuntas
10 85 88,33 Tuntas
8 90 93,57 Tuntas
yang diperoleh siswa adalah 84,45 dengan nilai rata-rata yaitu 87,78, sehingga maka dapat dinyatakan bahwa keseluruhan siswa pada kelas ini tuntas.
7 91 94,76 Tuntas
6 88 91,19 Tuntas
5 85 87,98 Tuntas
4 86 89,52 Tuntas
3 84 87,14 Tuntas
2 79 81,55 Tuntas
1 90 93,21 Tuntas
Hasil Belajar Psikomotor Kelas Cooperative Learning SISWA SKOR NILAI (%) KET
Tabel 4.4
Rata-Rata 84,45 87,01 Tuntas
SISWA SKOR NILAI (%) KET
15 88 91,55 Tuntas
16 90 93,57 Tuntas
17 88 91,19 Tuntas
18 88 91,19 Tuntas
19 73 75,83 Tuntas
20 88 91,55 Tuntas
Rata-Rata 86,30 89,67
Tuntas Berdasarkan hasil pengamatan psikomotor untuk kelas Cooperative
Learning yang ditunjukan pada tabel 4.4 terlihat bahwa rata-rata skor
yang diperoleh siswa adalah 86,30 dengan nilai rata-rata yaitu 89,67 sehingga maka dapat dinyatakan bahwa keseluruhan siswa pada kelas ini juga tuntas.
2. Uji Normalitas, Homogenitas, dan Uji Hipotesis a. Uji Normalitas Hasil Belajar 1) Aspek Kognitif
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui distribusi atau sebaran skor data hasil belajar siswa. Uji normalitas menggunakan
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan kriteria pengujian pada
signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pada kelas Direct Instruction pertama dan kelas
Cooperative Learning kedua dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini :
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Aspek Kognitif Data pada Kelas Direct
Instruction dan Kelas Cooperative Learning Nilai aspek Sig* No kognitif
Direct Cooperative Ket Ket
Instruction Learning
1. 0,055 Normal 0,028 Tidak
Pretest Normal
2. Posttest 0,200 Normal 0,200 Normal
3. Gain 0,200 Normal 0,200 Normal
4. N-gain 0,200 Normal 0,200 Normal
- level signifikan 0,05
0,05 bahwa skor posttest, gain dan N-gain pada kelas yang menggunakan model Direct Instruction dan kelas yang menggunakan model Cooperative Learning adalah berdistribusi normal. Untuk skor
pretest kelas yang menggunakan model Direct Instruction data
berdistribusi normal, sedangkan kelas yang menggunakan model Cooperative Learning data berdistribusi tidak normal.
2) Aspek Psikomotor
Hasil belajar psikomotor juga menggunakan uji normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan kriteria pengujian pada signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pada kelas Direct Instruction dan kelas
Cooperative Learning dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini :
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Data Aspek Psikomotor Siswa Pada Kelas Direct
Instruction dan Kelas Cooperative Learning
No Kelas Sig* Ket
1 Direct Instruction 0,200 Normal
2 Cooperative Learning 0,064 Normal
- level signifikan 0,05
0,05 bahwa nilai pada kelas Direct Instruction dan Cooperative Learning adalah berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas 1) Aspek Kognitif
Uji homogenitas pada suatu data bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang dipakai pada penelitian diperoleh dari populasi yang bervarian homogen atau tidak. Uji homogenitas data menggunakan uji Levene SPSS for Windows Versi 18.0 dengan kriteria pengujian pada signifikansi > 0,05 maka data dikatakan homogen. Hasil uji homogenitas data pada kelas Direct Instruction dan kelas
Cooperative Learning dapat dilihat pada tabel 4.7. dibawah ini
Tabel 4.7Hasil Uji Homogenitas Aspek Kognitif Data pada Kelas Direct Instruction dan Kelas Cooperative Learning
No. Hasil Belajar Sig* Keterangan
1. Pretest 0,955 Homogen
2. Posttest 0,121 Homogen
Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji homogenitas pada level signifikansi 0,05 bahwa skor pretest, posttest, gain dan N-gain padakelas Direct Instruction Cooperative Learning dan kelas Cooperative
Learning adalah homogen
2) Aspek Psikomotor
Untuk mengetahui apakah sampel yang dipakai pada penelitian diperoleh dari populasi yang bervarian homogen atau tidak, maka hasil belajar psikomotor juga menggunakan uji homogenitas data menggunakan uji Levene SPSS for Windows Versi 18.0 dengan kriteria pengujian pada signifikansi > 0,05 maka data dikatakan homogen. Hasil uji homogenitas data pada kelas Direct Instruction dan kelas
Cooperative Learning dapat dilihat pada tabel 4.8. dibawah ini Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Data Psikomotor Siswa Pada Kelas Direct Instruction dan Kelas Cooperative Learning
No. Hasil Belajar Sig* Keterangan
1. Postest 0,678 Homogen
- level signifikan 0,05
Instruction Cooperative Learning dan kelas Cooperative Learning
adalah homogeny
c. Uji Hipotesis 1) Aspek Kognitif
Uji hipotesis terdapat tidaknya perbedaan hasil belajar kognitif siswa antara kelas yang menggunakan model Direct Instruction dan kelas yang menggunakan model Cooperative Learning pada materi kalor menggunakan uji statistik parametrik (uji t dengan α = 0,05) yaitu Independent-Samples T Test dengan kriteria pengujian apabila nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil uji beda data pre-test, post-test, gain dan N-gain hasil belajar pada materi kalor kedua kelas dapat dilihat pada tabel 4.7. Rekapitulasi uji hipotesis untuk kelas yang menggunakan model Direct Instruction dan kelas yang menggunakan model Cooperative Learning secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran.
Tabel 4.9
Hasil Uji Hipotesis Data Aspek Kognitif Siswa kelas Direct
Instruction pertama dan Kelas Cooperative Learning Kedua No. Nilai Aspek Sig* Keterangan Kognitif
1. Pretest 0,088 Tidak terdapat perbedaan signifikan
2. Posttest 0,417 Tidak terdapat perbedaan signifikan 3. 0,618 Tidak terdapat perbedaan signifikan Gain
4. N-gain 0,456 Tidak terdapat perbedaan signifikan
Tabel 4.9 menunjukan bahwa hasil uji beda nilai pre-test hasil
Learning diperoleh Asymp. Sig.(2-tailed) sebesar 0,088, karena Asymp.
Sig.(2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pre-
test hasil belajar siswa antara kelas Direct Instruction dan kelas
Cooperative Learning sebelum pembelajaran.Hasil uji beda nilai post-test hasil belajar siswa antara kelas Direct
Instruction dan kelas Cooperative Learning diperoleh Asymp. Sig.(2-
tailed) sebesar 0,417, karena Asymp. Sig.(2-tailed) > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai post-test hasil belajar siswa antara kelas Direct
Instruction dan kelas Cooperative Learning setelah pembelajaran.
Hasil uji beda gain (selisih pret-test hasil belajar dan pos-test hasil belajar) antara kelas Direct Instruction dan kelas Cooperative
Learning diperoleh Asymp. Sig.(2-tailed) sebesar 0,618, karena Asymp.
Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga
diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada selisih pre-test hasil belajar dan post-test hasil belajar antara kelas Direct Instruction dan kelas Cooperative Learning. Hasil uji beda N-gain hasil belajar siswa antara kelas Direct dan kelas Cooperative Learning diperoleh Asymp. Sig.(2-
Instruction terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Hasil uji normalitas, homogenitas, dan uji beda hasil belajar materi kalor kelas Direct Instruction dan kelas Cooperative Learning lebih rinci dapat dilihat pada lampiran.
2) Aspek Psikomotor
Uji hipotesis terdapat tidaknya perbedaan hasil belajar psikomotor siswa antara kelas Direct Instruction dan kelas Cooperative Learning pada materi kalor menggunakan uji statistik parametrik (uji t dengan α = 0,05) yaitu Independent-Samples T Test dengan kriteria pengujian apabila nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil uji beda data hasil belajar psikomotor pada materi kalor kedua kelas dapat dilihat pada tabel 4.10. Rekapitulasi uji hipotesis untuk kelas yang menggunakan model Direct Instruction dan kelas yang menggunakan model Cooperative Learning secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran.
Tabel 4.10
Hasil Uji Hipotesis Data Aspek Psikomotor Kelas Direct Instruction dan Kelas Cooperative Learning
Tabel 4.10 menunjukan bahwa hasil uji beda nilai percobaan 1 antara kelas Direct Instruction dan kelas Cooperative Learningdiperoleh Asymp. Sig.(2-tailed) sebesar 0,168, karena Asymp. Sig.(2-
tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar psikomotor siswa antara kelas Direct Instruction dan kelas
Cooperative Learning .