PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI SEKOLAH DASAR

  PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI SEKOLAH DASAR

  

Albanus Anes, K.Y. Margiati, H. Tahmid Sabri

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan

Email : albanusanes@gmail.Com

  Abstract Problem in this study is Is there an increase in student learning outcomes in mathematicsl learning using manipulative media at Elementary School fourth grade 01 Segonde Bengkayang? " Purpose research is to describe the improvement of mathematics learning outcomes of fourth grade students of SD Negeri 01 Segonde by using manipulative media ". M etode used is descriptive method with form research action class (PTK ) and is colla borative . The Place research take place in School basic Negeri 01Segonde, class Iv which numbered 14 person with subject class room teacher research and Students class

  IV. Technique data collector used that is Technique observation Direct and Document observation with tool data collector that is IPKGsheet 1,and IPKG sheet 2and document results Student learning. Research do 2 cycle. Assesment result from design learning (RPP) from cycle I is 3,06 with good category,second cycle 3,59 with categories very good. Asessement results from implementation learning from cycle I is 3.35 with good category , on the second cycle increased to 3 , 70 category very good . The average assessment of student learning outcomes in the first cycle is 62,43 in the second cycle increased to 69,57. Based on the data obtained could concluded happen enhancerment on every cycle. With so research with use manipulative media to improve student learning out comes in class IV SD Negeri 01 Segonde round will sucsesfull. Word Key : Learning Outcomes, Manipulative Media, Grade IV Students PENDAHULUAN Matematika merupakan mata pelajaran yang sering menjadi pembahasan oleh orang tua murid maupun guru. Menurut guru dan orang tua siswa SD Negeri 01 Segonde Kabupaten Bengkayang matematika adalah mata pelajaran yang tidak mudah dipelajari dan memerlukan latihan yang cukup lama untuk dapat memahami materi. Berdasarkan penggakuan siswa SD Negeri 01 Segonde Kabupaten Bengkayang matematika adalah mata pelajaran yang sulit. Siswa cendrung lebih menyukai mata pelajaran selain matematika. Sehingga di sini sekolah dan guru SD Negeri 01 Segonde kabupaten Bengkayang berperan penting dalam meningkatkan pembelajaran yang menyenangkan. Berdasarakan hasil refleksi pembelajaran materi tentang bangung ruang terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Guru berharap 75% dari jumlahsiswa yang ada di kelas 4 dapat memahami materi bangun ruang dengan nilai 65. Pada saat akhir pembelajaran mengenai unsur dan sifat unsur kubus dan balok ternyatajumlah siswa yang mendapat nilai 65 hanya 60% dari jumlah siswa keserluruhan. Dari hasil diagnosis terhadap pekerjaan siswa dalam menghitung banyaknya rusuk pada kubus dan balok,dan memahami sifat unsur kubus dan balok dapat disimpulkan kesulitan siswa siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan yaitu sebagian besar dari siswa masih bingung karena kedua bangun ruang ini hampir sama unsur dan sifat unsurnya. Hasil diagnosis menunjukan 60% siswa masih melakukan kesalahan dalam menghitung banyaknya rusuk pada kubus dan balok siswa hanya menghitung rusuk yang tampak saja atau garis yang tebal saja sedangkan garis yang putus putus tidak dihitung oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata rata tes formatif pada materi mengenal unsur dan sifat unsur bagun ruang sederhana kubus dan balok tahun ajaran 2016/2017 dengan rata-rata 58,35 sedangkan kriteria ketuntusan minimal matematika adalah 65. Hal ini terjadi karena sampaisaatini pembelajaran masih bersifat konvensioal,guru mengajar hanya menggandalkan ceramah saja dan memanfaatkan papan tulis sebagai media penyapaian materi, serta mengharuskan siswa untuk mendengarkan ceramah guru. Hal ini seharusnya sudah tidak dilakukan lagi karena dengan pembelajaran seperti itu akan mematikan kreatifitas siswa, membuat siswa merasa jenuh sehinga menyebabkan hasil belajar siswa tidak optimal. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan harus dicarikan solusinya satu diantara upaya yang dapat dilakukan adalah guru seharusnya dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan cara memanfaatkan berbagai media dalam pembelajaran. Saat ini banyak sekali media yang sangat cocok digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran. Konsep materi matematika pada sekolah dasar bisa dikatakan masih banyak yang abstrak, Oleh karena itu sebagai guru wajib untuk mengkonkritkan materi tersebut sehinga mudah diterima oleh siswa. Karena media bangun ruang yang tersedia di sekolah cenderung kecil, yang pastinya akan kurang efektif jika digunakan untuk proses pembelajaran di kelas.satu diantara media pembelajaran yang ditawarkan adalah media manipulatif.

  Dalam proses belajar mengajar matematika diperlukan adanya media yang dapat menjadi perantara agar komunikasi antara siswa dengan guru berlangsung optimal. Media sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehinga membantu mengatasi masalah yang dihadapioleh guru SD Negeri01 Segonde kabupaten Bengkayang.Ini lah landasan berfir peneliti mengangkat judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Mengunakan Media Manipulatif Di Kelas IV SD Negeri 01 Segonde Bengkayang.

  Menuru Nana Sudjana (2009:25), “Pembelajaran adalah perpaduan antara dua aktivitas yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar, aktivitas mengajar menyakut peran guru dalam konteks mengupayakan terjalinnya jalinan komunikasi antar guru dan siswa”.

  Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:157), “Pembelajaran merupakan suatu proses yang diselengarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagimana memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap”.Bedasarkan pendapat para ahli diatas dapat dijelaskn bahwa pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan siswa yang dilaksanakan dalam situasi edukatif untuk memperoleh dan memprose pengetahuan tentang obyek tertentu dengan pertimbangan tahapan perkembangan kognitif siswa. Umur siswa sekolah dasar berkisar antara 6 sampai 14 tahun. Dalam kisaran umur tersebut, Menurut Jean Piaget, seorang siswa berada pada fase operasional konkret.Pada fase ini kemampuan yang tampak adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah- kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret. Oleh karena itu untuk melaksanakan pembelajaran matematika yang abstrak, maka siswa kelas IV SD Negeri 01 Segonde Kabupaten Bengkayang memerlukan alat bantu berupa media manipulatif, dan alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru dalam pembelajaran, pemilihan media juga harus yang disesuaikan dengan karateristik materi sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa.

  Basuki Wibowo dan farida Mukti (1992: 52) bahwa media manipulatif Dapat memberikan perasaan akan realita. Media ini dapat memberikan pengertian yang mendalam dan pemahaman yang lebih lengkap akan benda-bendanyata. Uraian tersebut menunjukkan kelebihan yang dimiliki oleh media manipulatif.Media yang demikian dapat membantu guru dalam menvisualisasikan kegiatan belajarnya.Pembelajaran matematika merupakan suatu upaya untuk memfasilitasi,Mendorong, dan mendukung siswa dalam belajar matematika. Menurut Nyimas Aisyah (2008:1.4),”Pembelajaran matematika dimaksudkan sebagai proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan (kelas/ sekolah) yang memungkinkan kegiatan siswa belajar matematika sekolah”.

  Menurut Gatot Muhsetyo (2009:1.26),”Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengelaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehinga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelejari”. Pembelajaran matematika dalam penelitian ini adalah serangkai kegiatan pengunaan media manipulati berupa kerangka kubus dan balok yang dirancang untuk memberi pengelaman belajar matematika pada materi mengenal sifat dan unsur bangun ruang sederhana kubus dan balok yaitu ; rusuk, sisi, sudut, dan titik sudut.

  Media pembelajaran adalah benda atau alat peraga yang akan digunakan oleh guru dalam pembelajaran pengunaan alat peraga ini dimaksudkan agar materi pembelajaran yang bersifat abstrak dapat dikonkretkan.Menurut syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2013:120),”Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau Penyalur pesan”. Menurut Sukiman (2012:28),”Mengartikam media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan; dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang diperlukan dalam pembelajaran.

  Menurut syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2013:120),”Ada 2 fungsi media dalam pembelajaran yaitu (1) media sebagai alat bantu, (2) media sebagai sumber belajar.Menurut Nana Sujana (1992:2),”Ada 4 fungsi media dalam pembelajaran yaitu; (1) pembelajaran akan lebih menarik perhatia peserta didik sehinga dapat menumbukan motivasi belajar, (2) Materi pembelajaran akan lebih jelas sehinga akan mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran, (3) metode pembelajaran akan lebih bervariasi, (4) peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru.

  Media manipulatif dalam pembelajaran matematika SD adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan terutama untuk menjelaskan konsep dan prosedur matematika. Media ini merupakan bagian langsung dari mata pelajaran matematika, dan dapat dimanipulasikan oleh siswa (dibalik, dipotong, digeser, ditambah, digambar, dipilah dan dikelompokkan). Pengunaan media manipulatif ini dimaksudkan untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep dan prosedur matematika. (Gatot Muhsetyo, 2008:2.1).

  Menurut Heddens (dalam Siti Sumarni, 2006: 14) Menyatakan bahwa “media manipulatif adalah benda (model konkrit) yang dapat di sentuh dan digerak-gerakkan oleh siswa dalam mempelajari konsep bilangan sehinga menimbulkan keinginan untuk berfikir”.

  Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa media manipulatif adalah benda atau alat yang dapat digunakan untuk membantu dalam memahami konsep dan prosedur matematika. Media manipulatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerangka kubus dan balok yang terbuat dari kayu, bentuk kubus dan balok yang gterbuat dari papan yang tebalnya 1,5 cm. Pada pembelajaran sifat – sifat bangun ruang;(1). Kubus Untuk mengajarkan rusuk dan sifat rusuk kubus siswa bembongkar kerangka kubus, lalu menggukur setiap rusuk dengan mistar dan menumpukan rusuk menjadi satu tumpukan.(2). Balok Untuk mengajarkan rusuk dan pasangan rusuk pada balok siswa membongkar kerangka balok, dan menumpukan rusuk berdasarkan panjang rusuknya. Pengertian Belajar Menurut Skinner dalam buku Dimyati dan Mudjiono (2002:9) berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat siswa belajar, maka akan terjadi respon yang lebih baik. Unsur- unsurbelajar Unsur-unsur yang terkaitdalam proses belajar, OemarHamalik (1999: 53) mengatakanbahwa: a. Motivasi yaitu dorongan untuk berbuat. b. Bahan belajar yaitu materi pelajaran.c. Alat bantu belajar yaitu alat yang digunakan dalam kegiatan belajard.Suasana belajar yaitu keadaan lingkungan fisik dan psikologis yang menunjang belajare. Kondisi subjek belajar yaitu keadaan jasmani dan mental untuk kegiatan Menurut Asep jihad dan Abdul Haris (2009:14), Mengatakan bahwa “hasil belajar adalah pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cendrung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Sedangkan menurut mujiono (2015), hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka- angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat pengguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran. METODE PENELITIAN

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

  Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan, melukiskan atau menggambarkan suatu obyek penelitian berdasarkan fakta- fakta yang ada pada saat sekarang. Menurut Sugiyono (2013:3) “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapat data dengang tujuan dan kegunaan tertentu”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2014:160) “Metode penelitian adalah cara yang akan digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Ketepatan dalam memilih metode penelitian akan sangat berpengaruh terhadap data yang dikumpulkan. Menurut Hadari Nawawi (2015:66) “Ada 4 jenis metode yang dapat digunakan dalam penelitian ilmiah yaitu metode filosofis, metode deskriptif, metode historis dan metode eksperimen”. Keempat metode tersebut adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yang sudah dirumuskan. Penelitian ini adalah Penelitian

  Tindakan Kelas ( PTK ). Dimna peneltian dilaksanakan di dalam kelas (classrom action reseach),yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran oleh guru disekolah. Menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2015:58) “Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan memperbaikimutu praktik pembelajaran di kelas. Dari uraian pendapat ahli diatas dapat dijelaskan bahwa Penelitan Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru terhadap dirinya sendiri demi perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan inovasi pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas IV dan seluruh siswa kelas

  IV SD egeri 01 Segonde Kabupaten Bengkayang pada tahun ajaran 2017 /2018 yang berjumlah 14 (empat belas) orang terdiri dari 8 (delapan) orang laki – laki dan 6 (enam) orang perempuan. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Mei dan Jini tahun 2018 ( selama 2 bulan ).

  Penelitian ini bertempat di SD Negeri 01 Segonde, Dusun Segonde, Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang kalimantan Barat.Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut a.Observasi b. Dokumentasi. Untuk menjaab permasalahan dalam penelitian ini, data yang terkumpul diolah dan dianalis sebagai berikut: _ X =∑X ........................................(1) N Keterangan :_ X adalah Rerata.

  ∑X adalah Jumlah data. N adalah Jumlah siswa.

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus.Paparan Data Siklus I Adapun hasil penilaian kolaborator terhadap RPP yang telah dibuat, didapatkan hasil sebagai berikut.

  Tabel 1 Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran dengan Menggunakan Media

  11,55 Rata-rata

  4 F Y

  50

  3 EG

  62

  2 E T

  65

  1 A L

  No Nama siswa Nilai

  Tabel 3 Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Manipulatif pada Siklus I

  Baik sekali Berdasarkan tabel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan mengguanakan media manipulatif sepenuhnya optimal. Dari data yang telah diolah dapat dilihat dengan skor rata-rata pelaksanan hanya mencapai 3,26 dengan kategori “Baik”, sehingga pelaksanaan pembelajaran masih terdapat banyak kelemahan dan kesalahan yang akan diperbaiki pada siklus selanjutnya. Sedangkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media manipulatif disajikan dalam tabel berikut ini.

  3,85 Kategori

  III Kegiatan penutup 4,00 Jumlah

  Manipulatif pada Siklus I No Komponen Rencana Pembelajaran Skor Rata-rata

  II Kegiatan inti 3,27

  I Kegiatan awal 3,28

  No Kegiatan Pembelajaran Skor Rata-rata

  Kemampuan Guru MelaksanakanPembelajarandenganMenggunakan Media ManipulatifpadaSiklus I

  3,06 dengan kategori “baik”. Oleh karena itu, penyusunan RPP akan diperbaiki pada siklus II.Saat pembelajaran berlangsung, kolaborator memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru.Adapun hasil penilaiannya dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 2

  3,06 (baik) Berdasarkan evaluasi tabel di atas, dapat dilihat bahwa penilaian kolaborator terhadap RPP yang telah disusun sudah baik. Akan tetapi dari hasil penilaian diatas masih terdapat kekurangan yang akan dijadikan refleksi untuk penyusunan RPP pada tahap selanjutnya. Dan total skor rata-rataa dalah

  15,32 Rata-rata

  V MetodePembelajaran 3,00 Jumlah

  IV Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran 2,66

  III Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar 3,00

  II PerumusanTujuanPembelajaran 3,33

  I Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi 3,33

  65

  5 G M

  55

  3,59 Kategori

  17,97 Rata-rata

  V MetodePembelajaran 3,66 Jumlah

  IV Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran 3,33

  III Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar 3,66

  II PerumusanTujuanPembelajaran 3,66

  I Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi 3,66

  ManipulatifSiklus II No Komponen Rencana Pembelajaran Skor Rata-rata

  Tabel 4 Kemampuan Guru MerancangPembelajarandenganMenggunakan Media

  Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus I, ada beberapa kelemahan khususnya ketika guru menjelaskan ada beberapa siswa yang kurang merespon dan menyebabkan nilai siswa tersebut rendah dan guru yang belum mampun mengkondisikan kelas dengan baik. 2.Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran untuk siklus II. RPP yang dibuat berdasarkan pada evaluasi penyusunan RPP siklus I dan saran dari kolaborator yaitu memperbaiki aspek prosedur penilaian. Hal ini dilakukan agar ada perbaikan-perbaikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran tentang unsur unsur dan sifat unsur kubus dan balok. Adapun hasil penilaian kolaborator terhadap RPP yang telah di buat, di dapatkan hasil sebagai berikut.

  Berdasarkan tabel di atas penilaianhasil belajar siswa pada siklus I masih sangat rendah tebukti hasil dari evaluasi pada siklus I dari 14 orang siswa hanya 9 orang yang dapat mencapai nilai di atas KKM dan sisanya yaitu sebanyak 5 orang mendapat nilai di bawah KKM. Untuk siklus I rata-rata nilai siswa yang diperoleh dari 14 siswa yaitu 62,43 sehingga perlu kembali di adakannya siklus yang ke II.(a). Tahap perencanaan Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 20 Mei 2018 di kelas IV SDN 01 Segonde. Beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan media manipulative untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Segonde adalah sebagai berikut.Tahap Perencanaan Siklus II Hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan dapat dipaparkan sebagai berikut. 1.Refleksi awal

  70 Jumlah 874 Rata-rata 62,43

  14 V M

  13 P Y

  65

  65

  12 S B

  65

  11 R N

  55

  10 M K

  65

  9 N N

  62

  8 O Y

  65

  7 L S

  65

  6 L S

  Baik sekali Berdasarkan hasil penilaian yang telah diberikan oleh kolaborator terhadap RPP yang telah disusun, dapat dilihat peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP untuk pembelajaran Matematika dengan menggunakan media manipulatif. Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata untuk tiap komponen penilaian di atas 3,59 dengan kategori “ Baik Sekali “. Kolaborator memberikan masukan- masukan yang digunakan untuk penyusunan RPP siklus II, dan total skor yang didapatkan dalam penyusunan siklus II adalah 3,59. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan dalam menyusun RPP untuk pembelajaran matematika dengan menggunakan media manipulatif. Sehinga disimpulkan tidak perlu melaksanakan siklus berikutnya. (b).

  Tahap Pelaksanaan.Pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah pelaksanaan kegiatan pembelajaran.Untuk siklus ke II ini sama dengan siklus I termasuk materi yang di sampaikan kepada siswa. Adapun pelaksanaan tindakan penelitian dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II ini adalah kegiatan pendahuluan dimulai dengan menyampaikan salam, memeriksa kebersihan/kelengkapan kelas/ kesiapan siswa, absen atau mengecek kehadiran siswa, melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal siswa mengenai materi yang berkaitan dengan unsur dansifat unsur kubus dan blok. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Tahap Pengamatan Siklus II. (c). Tahap penggamatan Kolaborator mengamati dan memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru. Penilaian memiliki tujuan agar mengetahui apakah pembelajaran yang dilakukan guru sudah sesuai dengan RPP yang telah disusun. Penilaian berdasarkan lembar pengamatan guru yang sudah dibuat sebelumnya. Adapun hasil penilaiannya adalah sebagai berikut.

  2 E T

  7 L S

  75

  6 L S

  70

  5 G M

  70

  4 F Y

  60

  3 EG

  70

  70

  Tabel 5 Kemampuan Guru MelaksanakanPembelajaran denganMenggunakan Media ManipulatifSiklus II

  1 A L

  Manipulatif Siklus II No Nama siswa Nilai

  Tabel 6 Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 01 Segondedengan Mengggunakan Media

  Baik sekali Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru saat menggunakan media manipulatif pada pembelajaran menggenal unsur-unsur dan sifat unsur kubus dan balok sudah menunjukkan peningkatan dari sebelumnya. Dari data yang telah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa sudah sesuai target yang diharapkan yaitu dengan rata-rata 3,82 dengan kategori “Baik Sekali”. Adapun hasil belajar Matematika siswa Kelas IV bisa dilihat pada tabel berikut ini.

  3,82 Kategori

  11,48 Rata-rata

  III Kegiatan penutup 4,00 Jumlah

  II Kegiatan inti 3,81

  I Kegiatan awal 3,57

  No Kegiatan Pembelajaran Skor Rata-rata

  70

  8 O Y

  Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada siklus II yang dilakukan, diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas

  V MetodePembelajaran 3,00 3,66 Jumlah I+II+III+IV+V 15,29 17,97

  2,66 3,33

  IV PemilihanSumberBelajar/Media Pembelajaran

  III PemilihandanPengorganisasianMateri Ajar 3,00 3,66

  II PerumusanTujuanPembelajaran 3,33 3,66

  I PerumusanIndikatorPencapaianKompetensi 3,33 3,66

  Siklus I Siklus II

  Manipulatif No KomponenRencanaPembelajaran SKOR

  Tabel 7 Rekapitulasi Kemampuan Guru Merancang Pembelajaran dengan Menggunakan Media

  Pembahasan Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) padakelas IV SD Negeri 01 Segonde pada pembelajaran Matematika, khususnya pada materi menentukan sifat sifat bangun ruang sederhana yaitu kubus dan balok. Dengan menggunakan media manipulative dilatarbelakangi oleh beberapahal. Salah satunya adalah rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 01 Segonde yang ditandai dengan banyaknya siswa yang nilainya tidak memenuhi nilai KKM 65. . Proses pelaksanaan penelitian dilakukan dengan mengadakan 2 siklus pada saat pembelajaran matematika dengan menggunakan media manipulatif. Berikut pembahasan sesuai dengan sub masalah yang sudah ditentukan.1.Kemampuan Guru Merancang Pembelajaran

  IV SDN 01 Segonde telah menunjukkan peningkatan.Hal tersebut tercermin dari hasil belajar matematika dari 14 siswa terdapat 12 orang yang mendapat nilai di atas KKM, 1 orang pas KKM, dan 1 orang yang masih di bawah KKM dengan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 69,57. Peningkatan yang cukup tinggi ini dikarenakan, dalam pelaksanaan pembelajaran telah berusaha secara maksimal dalam memanfaatkan media manipulatif dengan optimal, dan berusaha melakukan pendekatan, memberikan motivasi dan penguatan sehingga siswa lebih fokus dan aktif dalam proses pembelajaran sehingga berdampak terhadap hasil belajar siswa. Berdasarakan diskusi dan musyawarah bersama kolaborator memutuskan untuk menghentikan penelitian Ini pada siklus II .

  75 Jumlah 974 Rata-rata 69,57

  70

  14 V M

  65

  13 P Y

  70

  12 S B

  72

  11 R N

  65

  10 M K

  72

  9 N N

  Skor Rata-Rata 3,06 3,59 Berdasarkan analisis tabel di atas hasil rata-rata penilaian kemampuan guru merancang pembelajaran pada siklus I sebesar 3,06 dengan kategori “Baik”. sedangkan pada siklus II sebesar 3,59 dengan kategori “baik sekali”.Semua aspek pada siklus II ini mengalami peningkatan mulai dari aspek perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, pemilihan media pembelajaran, dibadingkan dengan siklus I. Untuk melihat peningkatan kemampuan guru merancang pembelajaran dipaparkan ke dalam grafik sebagai berikut:

  4 3,59 3 3,05

  2

  1 Siklus I Siklus II Grafik 1 Kemampuan Guru Merancang Pembelajaran dengan Menggunakan Media

  Manipulatif Berdasarkan grafik di atas terjadi peningkatan kemampuan guru merancang

  RPP dari siklus I yaitu 3,05 meningkat pada siklus II menjadi 3,59dengan perbedaan 0,54.2.Kemampuan Guru Melaksanakan PembelajaranRekapitulasi penilaian kolaborator terhadap kemampuan guru melaksanakan pembelajaran mengenal unsur dan sifat unsur bangun ruang sederhana kubus dan balok menggunakan media manipulatif dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 8

  Penilaian Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran dengan Menggunakan Media Manipulatif

  KegiatanPembelajaran SKOR Siklus I Siklus II

  I KegiatanPendahuluan 3,28 3,57

  II .Kegiatan Inti 3,27 3,64 III .

  Kegiatan Penutup 4,00 4,00

  Skor Total I + II +III 10,55 11,21 Skor IPKG 1 = Skor Total : Baik 3,51 3,73

  Berdasarkan hasil analisis tabel di atas kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada siklus I sebesar 3,51 dengan kategori “Baik”, kemudian pada siklus II sebesar 3,73 dengan kategori

  “Baik Sekali”, Untuk melihat peningkatan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dapat dilihat pada grafik berikut ini.

  4 3,51 3,73

  11 R N

  70

  8 OY

  62

  70

  9 N N

  65

  72

  10 M K

  55

  65

  65

  7 L S

  72

  12 S B

  65

  70

  13 P Y

  55

  65

  14 V M

  70

  75 jumlah 874 974 Rata-rata 62,43 69,57

  65

  75

  3

  62

  2

  1 Siklus I Siklus II Grafik 2Kemampuan Guru Melaksankan Pembelajaran dengan Menggunakan Media

  Manipulatif Berdasarkan grafik di atas rata-rata kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada siklus I sebesar 3,51 mengalami peningkatan di siklus II menjadi 3,73 dengan perbedaan 0,22.

  3.Hasil Belajar Matematika Siswa Berikut ini akan dipaparkan analisis hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 01 Segonde.

  Tabel 9 Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan Media Manipulatif

  No Nama siswa Nilai Siklus 1 Nilai Siklus 2

  1 A L

  65

  70

  2 E T

  70

  65

  3 EG

  50

  60

  4 F Y

  65

  70

  5 GM

  65

  70

  6 L S

  Berdasarkan hasil analisistabel di atas, hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 01 Segonde mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 62,43 sedangkan siswa yang berhasil mencapai KKM 65 sebanyak 9 orang dari 14 siswa atau 64,28%. Pada siklus ini masih terdapat 5 siswa yang belum mencapai KKM. Hal ini disebabkan karena saat pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang kurang merespon ketika guru sedang menjelaskan, selain itu guru juga masih belum mampu menguasai kelas secara menyeluruh. Pada siklus II nilai rata-ratasiswa 69,57 sedangkan siswa yang berhasil mencapai KKM sebanyak 13 orang dari 14 siswa atau 92,85%. Berdasarkan analisis di atas menunjukkan bahwa ada peningkatan baik dalam aspek nilai rata-rata siswa maupun dalam aspek ketuntasan hasil belajar siswa . Untuk melihat peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 01 Segonde dengan menggunakan media manipulatif dapat dilihat pada grafik berikut ini.

  7 69,57 6 62,43

  Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media manipulatif dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 01 Segonde. Berdasarkan uraian sub masalah penelitian, maka secara rinci simpulan penelitian adalah sebagai berikut.

  Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.

  Evaluasi Pembelajaran. Jogjakarta: Multi Presindo. Basuki Wibowo dan Farida Mukti. (2012).

  DAFTAR PUSTAKA Asep Jihad dan Abdul Haris.(2012).

  B.Saran (1). Pemilihan media manipulatif hendaknya disesuaikan dengan karakteristik siswa di dalam kelas, agar materi pembelajaran mudah dipahami oleh siswa.(2). Kompetensi harus senantiasa ditingkatkan, baik peningkatan kompetensi mutu pembelajaran maupun kompetensi dalam pemilihan media pembelajaran khususnya dalam pembelajaran matematika. (3).Pemberian penguatan yang bervariasi dan lebih memotivasi siswa disetiap pembelajaran, sehinga siswa tidak mudah jenuh di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung.

  01 Segonde. Pada siklus I rata-rata skor yang didapatkan adalah 3,51 dan meningkat pada siklus II menjadi 3,73“ dikategorikan baiksekali” dengan peningkatan sebesar 0,22. 3. Peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 01 Segonde dengan menggunakan media manipulatif pada siklus I nilai hasil belajar matematika siswa memperoleh rata-rata sebesar 62,43 kemudian mengalami peningkatan pada siklus II yakni dengan rata-rata 69,57 dengan peningkatan sebesar 7,14. Hal ini menunjukkan bahwa media manipulatif yang digunakan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 01 Segonde.

  1.Berdasarkan penilaian yang diberikan kolaborator terhadap kemampuan guru dalam merancang pembelajaran, terlihat peningkatan pada tiap siklusnya. siklus I yaitu 3,06 meningkat pada siklus II menjadi 3,59 dikategorikan “baiksekali” dengan peningkatan sebesar0,53. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif pada siswa kelas IV SD Negeri

  SIMPULAN DAN SARAN

  5

  62,43. Sedangkan pada siklus II nilai rata- rata siswa menjadi 69,57 meningkat sebesar 7,14.

  Berdasarkan grafik di atas, menunjukkan bahwa hasil belajar matematika mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata siswa

  1 Siklus I Siklus II Grafik 3 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV

  2

  3

  4

A. Simpulan

  Burhan Nurgiantoro, Gunawan dan Marjuki.

  (2012). Statistik terapan (cetakan ke-5) Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

  FKIP Untan. (2017). Pedoman Penulisan KaryaIlmiah. (Cetakan ke-8) Pontianak: Edukasi Pess FKIP Untan.

  Gatot Muhsetyo. (2007). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Universitas terbuka

  H. Hadari Nawawi. (2015) Metode penelitian Bidang Sosial (cetakan ke14 Yogyakarta: Gadjah mada

  University Press Nana Sudjana. (2013). Penilaian Proses

  Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono, dkk. (2013). Motode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (cetakan ke-19) Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur

  Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: RinekaCipta. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain.

  (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

  PT RinekaCipta .