ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH DAN IMPLIKASINYA PADA PEREKONOMIAN INDONESIA: PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM)

ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH DAN IMPLIKASINYA PADA PEREKONOMIAN INDONESIA: PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM)

Imamudin Yuliadi

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta E-mail: imamudin2006@yahoo.co.id

ABSTRACT

The changing of exchange rate is due to interaction between economic factors and non-economic factors. The aim of this research is to analyse some factors that affect exchange rate and their implications on Indonesian economy. Analytical method used in this research is explanatory method is to test hypothesis about simultaneous relationship among variables that research by developing the characteristics of verificative research by doing some testing at every step of research. We used secon- dary data taken from BI, BPS, World Bank and IFS. We used error correction model (ECM) to analysis between independent variable and dependent variable in both the short run and long run. The result of this research shows that ratio between domestic interest rate and international interest rate did not affect negative and significantly to exchange rate. Capital flow affected negative and significantly. Balance of payment affected negative and significantly. Money supply affected positive and significantly. According ECM method that used in this research shows that the methodology is good to analyse because the magnitude of ECT is accept.

Keywords: investment rate, efficiency, error correction model, error correction term

besar pada tahun 1990-an. Masuknya aliran Persoalan yang sedang dihadapi perekono-

PENDAHULUAN

modal ke dalam negeri disamping membawa mian Indonesia sekarang cukup kompleks berkah dapat mendorong laju investasi juga menyangkut berbagai dimensi ekonomi baik

menimbulkan kekhawatiran kemungkinan sistem maupun kelembagaannya. Krisis terjadinya penarikan dana dalam jumlah

ekonomi yang melanda Indonesia diawali besar dan dalam jangka waktu yang singkat dengan timbulnya krisis nilai tukar Rupiah

dipicu oleh berbagai faktor domestik atau sebagai konsekuensi dari sistem keuangan luar negeri (contagion effect) sehingga akan

yang semakin terintegrasi secara global. menggoyahkan fundamental ekonomi yang Membaiknya perekonomian Indonesia dan sudah terbina selama ini. Di samping itu ditunjang dengan stabilitas politik yang yang menjadi pemicu utama krisis ekonomi mantap dan kecenderungan penurunan suku

di Indonesia adalah besarnya utang luar bunga di negara maju mendorong masuknya

negeri swasta yang sebagian besar berjangka aliran dana ke Indonesia dalam jumlah cukup

waktu pendek tapi diinvestasikan pada sektor ekonomi untuk jangka waktu panjang dan

148 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007 tingkat resikonya tinggi seperti sektor jukkan angka surplus sebesar 1.432 juta $ US

properti dan tidak dilindungi dari resiko turun dibandingkan dengan waktu yang sama pergerakan kurs (currency mismatching). tahun 2002 sebesar 2.217 juta $ US. Secara Informasi yang berkaitan dengan interaksi total nilai neraca pembayaran tahun 2003 ekonomi antara satu negara dengan negara

mengalami surplus sebesar 3.654 juta $ US lain terlihat dari data neraca pembayaran turun dibandingkan tahun 2002 sebesar 5.029 internasional. Tabel 1 memperlihatkan per-

juta $ US.

kembangan neraca pembayaran Indonesia Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap selama tahun 2003 dari triwulan I sampai

dollar AS dalam beberapa tahun terakhir triwulan IV.

menunjukkan kecenderungan stabil, hal ini Neraca pembayaran internasional meru-

terutama dipengaruhi oleh besarnya surplus pakan suatu catatan sistematis yang menun-

neraca pembayaran yang disebabkan oleh jukkan nilai aktivitas ekonomi suatu negara

penurunan defisit transaksi modal dan pada terhadap negara atau pihak asing selama satu

sisi lain meningkatnya surplus transaksi periode tertentu. Sampai dengan triwulan IV

berjalan. Penguatan nilai mata uang Rupiah 2003 neraca pembayaran Indonesia menun-

didorong semakin tingginya capital inflows

Tabel 1. Neraca Pembayaran Indonesia (Juta US/$) 2003

Uraian

Tr. III Tr. IV I. Transaksi Berjalan (Current Account)

Tr. I

Tr. II

2360 1453 A. Neraca Perdagangan

6588 5399 a. Ekspor, f.o.b

16298 15397 i. Non Migas

12347 11590 ii. Migas

3951 3807 b. Impor, f.o.b

-9740 -9998 iii. Non-migas

-7573 -7974 iv. Migas

-2167 -2024 B. Neraca Jasa

-3406 -2760 1. Transportasi, bersih

-973 -983 2. Perjalanan, bersih

565 384 3. Jasa-jasa lainnya

-2998 -2160 C. Pendapatan, bersih

-1190 -1743 D. Transfer berjalan, bersih

II. Transaksi Modal dan Finansial

-630 827 A. Transaksi Modal

- - B. Transaksi Finansial

-630 827 1. Investasi Langsung

-203 -245 2. Investasi Portfolio

121 1414 3. Investasi lainnya

III. Jumlah (I + II)

IV. Selisih Perhitungan

599 -1189 -1379 -848

V. Neraca Keseluruhan

VI. Lalu Lintas Moneter

-938 934 -351 -1432

Sumber: Bank Indonesia, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia

Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...…

menyusul semakin membaiknya fundamental sional (RDNLN), neraca pembayaran (BoP), makroekonomi Indonesia, menguatnya mata

aliran modal (CF), indeks harga konsumen uang regional terhadap dollar AS, selisih (CPI), jumlah uang beredar (M1) dalam yang cukup signifikan antara tingkat bunga

jangka pendek dan jangka panjang, (3) domestik dan luar negeri serta respon positf

Bagaimana pengaruh krisis ekonomi terha- terhadap lancarnya pelaksanaan pemilihan dap fluktuasi nilai tukar Rupiah. umum 2004.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan Fluktuasi kurs Rupiah dipengaruhi baik

untuk menganalisis pengaruh fluktuasi nilai oleh kebijakan moneter maupun kebijakan tukar Rupiah dan implikasinya terhadap fiskal. Sejalan dengan pemberlakuan perekonomian Indonesia. Secara spesifik Undang-undang Nomor 23 tahun 1999 tujuan penelitian ini dapat dirumuskan tentang Bank Sentral mengenai efektifitas sebagai berikut: (1). Untuk menganalisis kebijakan moneter pada sistem nilai tukar pengaruh fluktuasi nilai tukar Rupiah terha- mengambang otoritas moneter telah mengu-

dap rasio tingkat bunga domestik terhadap bah sistem operasi kebijakan moneter dari

tingkat bunga internasional (RDNLN), sistem operasi berdasarkan intermediate

neraca pembayaran (BoP), aliran modal (CF), targeting yang diterapkan selama penerapan

indeks harga konsumen (CPI), jumlah uang sistem nilai tukar mengambang terkendali beredar (M1), (2). Untuk menganalisis menjadi sistem operasi berdasarkan inflation

pengaru fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap targeting.

rasio tingkat bunga domestik terhadap Penelitian ini akan menganalisis menge-

tingkat bunga internasional (RDNLN), nai fluktuasi nilai tukar Rupiah dan neraca pembayaran (BoP), aliran modal (CF),

implikasinya pada perekonomian Indonesia indeks harga konsumen (CPI), jumlah uang dengan memasukkan beberapa variabel beredar (M1) dalam jangka pendek maupun makro ekonomi. Melalui metode analisis jangka panjang, (3) Untuk menganalisis dengan pendekatan error correction model

pengaruh krisis ekonomi terhadap fluktuasi (ECM) dapat diketahui pengaruh perubahan

nilai tukar Rupiah.

variabel nilai tukar Rupiah terhadap variabel makroekonomi lainnya.

TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan uraian dalam latar belakang Analisis mengenai perubahan pada pasar penelitian di atas, maka dapat dirumuskan modal terhadap penentuan keseimbangan masalah pokok penelitian sebagai berikut: nilai tukar pada perekonomian terbuka telah (1). Bagaimanakah pengaruh fluktuasi nilai

banyak dikaji oleh beberapa ahli. Pada tukar Rupiah terhadap rasio tingkat bunga perekonomian di mana jumlah uang beredar domestik terhadap tingkat bunga interna-

ditentukan oleh pemerintah, maka permin- sional (RDNLN), neraca pembayaran (BoP),

taan uang dirumuskan dalam suatu fungsi aliran modal (CF), indeks harga konsumen

likuiditas preferensi sebagai berikut: 1 (CPI), jumlah uang beredar (M1), (2). Bagaimana pengaruh fluktuasi nilai tukar

Rupiah terhadap rasio tingkat bunga 1 Pentti JK Kouri, 1975, Monetary Policy, The Balance

of Payments and The Exchange Rate dalam David

domestik terhadap tingkat bunga interna-

Bigman and Teizo Taya, 1984, Floating Exchange

150 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007 M d M s

= tingkat kekayaan, maka permintaan kekayaan L ( r , y ) = , .....(1) P

P asing dirumuskan sebagai berikut:

dimana: e A

P M = Permintaan uang

A e M s = Jumlah uang beredar

( 1 − D ( r , r * + π )) = F e s ..... (3) P

P P = Deflator harga domestik

r = Tingkat bunga nominal domestik

dimana:

y= Pendapatan riil domestik

F d = Permintaan kekayaan (assets) asing dalam mata uang asing Permintaan mata uang domestik dalam F s = Penawaran kekayaan (assets) asing bentuk obligasi merupakan fungsi tingkat

bunga, tingkat depresiasi mata uang domestik yang diharapkan, pendapatan riil dan nilai

pasar kekayaan secara riil yang dapat

2 dirumuskan sebagai berikut: B

B d = Permintaan mata uang domestik Sumber: (David Bigman and Teizo Taya, 1984 : 136) dalam bentuk obligasi

B s = Penawaran mata uang domestik Gambar 1. Keseimbangan Pasar Valuta Asing dan

dalam bentuk obligasi

Pasar Uang Domestik

D( ) = Jumlah total permintaan kekayaan

domestik Stabilitas mata uang merupakan per-

A = Nilai pasar kekayaan secara riil soalan yang penting untuk mendorong dalam mata uang domestik

kegiatan ekonomi dan menciptakan pertum- π buhan ekonomi. Kebijakan stabilisasi nilai

e = Tingkat perubahan harga mata uang tukar mata uang terkait dengan sistem devisa asing yang diharapkan yang diterapkan pada suatu perekonomian.

Untuk menentukan fungsi nilai permin- Pemilihan sistem nilai tukar secara garis taan kekayaan yang optimal dengan kendala

besar dapat ditinjau dari tiga aspek yaitu karakteristik struktur perekonomian, sumber

Rates and The State of World Trade and Payments, Ballinger Publishing Company, hal. 130

2 Ibid, hal. 131

Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...…

gejolak (source of shock) dan kredibilitas ekonomi mengenai nilai tukar mata uang pengambil kebijakan (policy maker). 3 diantaranya dilakukan oleh Rudiger

Model yang digunakan untuk menjelas- Dornbusch (1979) mengenai Monetary under Exchange Rate Flexibility. kan mekanisme penyesuaian yang diperlukan 7 Policy

untuk meredam gejolak yang mempengaruhi Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa perekonomian yaitu dengan model persa-

ekspektasi nilai tukar merupakan permasa- maan struktural Mundell-Flemming yang lahan utama yang mempengaruhi perubahan

dirumuskan Obstfeld (1985) sebagai berikut: 4 pada pasar modal yang dijelaskan melalui pendekatan moneter pada perekonomian

terbuka. Juga dijelaskan bahwa neraca

Y d = ηq t - σ(i t -E t (p t+1 –p t )) + d t ..... (4)

transaksi berjalan (current account) merupa- kan faktor utama yang mendasari perubahan

nilai tukar.

Persamaan di atas merupakan persamaan IS pada perekonomian terbuka (open

Michael D. Mekenzie (2001) yang mela- economy) yang menyatakan bahwa output kukan penelitian mengenai fluktuasi nilai (Y) yang dipengaruhi oleh nilai tukar riil (q),

mata uang dengan metode ARCH (autore- perbedaan suku bunga riil (E t (p t+1 –p t ) dan

gressive conditional heteroscedasticity). variabel eksogen (d). Fungsi permintaan Penelitian ini juga digunakan untuk mem-

uang dirumuskan sebagai berikut: 5 prediksi fluktuasi mata uang pada masa yang akan datang. 8 Dalam penelitiannya dirumus-

kan bahwa peningkatan jumlah uang beredar

M t -p t =Y t - λi t ......(5)

secara relatif atau penurunan tingkat pendapatan relatif akan menyebabkan terjadi-

dimana permintaan uang riil (M

-p t

) dipe-

nya depresiasi nilai tukar sama halnya jika

ngaruhi oleh tingkat output (Y) dan terjadi kenaikan tingkat bunga domestik. perbedaan suku bunga nominal (i).

Penelitian mengenai fluktuasi mata uang Sedangkan fungsi tingkat harga dirumuskan

juga dilakukan oleh Angelos Kanas dan sebagai berikut: 6 Georgios P. Kouretas (2001) yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong terjadinya gejolak perubahan (volatility) nilai

P t = (1 – θ) E t–1 p t + θp t ......(6)

tukar mata uang dan kontrol modal baik pada pasar gelap (black market) maupun pasar

Harga yang terjadi di pasar barang resmi (official market) dengan mengambil merupakan rata-rata tertimbang antara harga

pengalaman negara Yunani. Dalam peneli- aktual yang terjadi di pasar dan ekspektasi

tiannya diketahui bahwa kemampuan dalam harga pada periode sebelumnya. Banyak memprediksi volatilitas nilai tukar dari

penelitian yang telah dilakukan para ahli

8 3 Ibid, hal. 153 Michael D Mckenzie, 2001, “Forecasting Australian

7 Ibid, hal. 269

4 Ibid, hal, 159 Exchange Rate Volatility A Comparative Study of

Loc-cit

5 Alternate Modelling Techniques and The Impact of

6 Power Transformations’ dalam Journal Departement

Loc-cit of Economics and Finance,RMIT

152 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007 metode GARCH (1,1) memberikan akurasi

(time series). Adapun data yang dikumpulkan yang lebih tepat tentang informasi pasar bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), dibandingkan dengan dua metode pengu-

Asian Development Bank (ADB), Interna- kuran tradisional lain. 9 tional Financial Statistics (IFS), Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan

METODE PENELITIAN

sumber informasi data lain yang kredibel dengan kurun waktu dari tahun 1990 triwulan

Berdasarkan landasan teoritik dan hasil

I sampai dengan tahun 2004 triwulan II yang penelitian sebelumnya yang menjadi pijakan

dipakai sebagai bahan analisis statistik dalam melakukan penelitian, maka proses kuantitatif sehingga dapat memberikan

metodologi penelitian berikut yaitu meru- informasi yang akurat bagi pengambilan

muskan paradigma penelitian sebagai keputusan. Data yang digunakan dalam gambaran singkat mengenai proses dan alur

penelitian tentang analisis fluktuasi nilai penelitian yang akan dilakukan sebagai tukar Rupiah dan implikasinya pada

berikut: perekonomian Indonesia merupakan data

triwulanan antara kurun waktu tahun 1990 –

Pasar Barang

tahun 2004 dengan pertimbangan bahwa

Faktor

kurun waktu tersebut mencakup kondisi dan Non-

Y=C+I+G+X-M

Ekonomi

situasi perekonomian Indonesia baik sebelum terjadinya krisis ekonomi maupun setelah

terjadinya krisis ekonomi.

Faktor Fluktuasi Ekonomi Nilai Tukar

Pasar Uang

Rupiah

MS = Md

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, rumu-

Faktor

san masalah, kajian teoritis dan empiris,

Eksternal

kerangka pemikiran, asumsi-asumsi serta

Neraca

model penelitian yang telah dikemukakan di

Pembayaran

Kebijakan

BoP = CF+CA

atas, maka dapat dirumuskan hipotesis

Ekonomi

penelitian sebagai berikut:

1. Indeks harga konsumen, neraca pemba-

Gambar 2. Proses dan Alur Penelitian

yaran, jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap fluktuasi

nilai tukar Rupiah

Jenis dan Sumber Data

2. Aliran modal dan rasio tingkat bunga Jenis data dalam penelitian ini adalah data

domestik atas tingkat bunga internasional sekunder yang merupakan data runtut waktu

berpengaruh negatif dan signifikan terha- dap fluktuasi nilai tukar Rupiah

9 Angelos Kanas and Georgios P Kouretas,2001, “Black 3. Krisis ekonomi berpengaruh secara signi-

and Official Exchange Rate Volatility and Foreign

fikan terhadap nilai tukar Rupiah

Exchange Controls Evidence from Greece”, International Journal of Finance and Economics, vol.

6, 13 - 25

Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...…

153 Metode Analisis

stasioner atau tidak, maka harus dibanding- Metode estimasi Error Correction Model

kan dengan tabel nilai kritis berikut. (ECM) merupakan model analisis dinamik

untuk menjelaskan pengaruh perubahan Tabel 2. Nilai Kritis untuk t pada Uji ADF N (jumlah

variabel independen terhadap variabel

sampel) = 33

dependen dalam jangka pendek maupun

Tingkat Signifikansi Nilai Kritis

jangka panjang. Dalam model ECM dengan memasukkan variabel ECT (error correction

-3,6852 term). Koefisien regresi variabel ECT meru-

-2,9705 pakan koefisien penyesuaian (coeficient of

-2,6242 adjustment) yang juga sekaligus menunjuk-

Sumber: Fuller (1976)

kan kecepatan penyesuaian (speed of

adjustment) antara nilai aktual (actual) dengan nilai diinginkan (desired) yang akan

2. Uji Derajat Integrasi

dieliminasi dalam satu periode. Karakteristik Selanjutnya setelah dilakukan uji akar-akar model ECM yang valid manakala memenuhi

unit dapat dilanjutkan dengan melakukan uji ketentuan bahwa nilai koefisien ECT ( ω)

derajat integrasi jika uji akar-akar unit terletak dalam range 0 < ω < 1 dan secara

ternyata data yang diamati tidak stasioner. statistik harus signifikan.

Definisi integrasi suatu data adalah bahwa jika data runtut waktu (time series) X

Metode Pengujian

dikatakan berintegrasi pada derajat d atau ditulis I(d) jika data tersebut perlu didiferen-

1. Uji Akar-akar Unit (Unit Roots Test)

siasi sebanyak d kali untuk dapat menjadi Suatu data atau variabel disebut stasioner jika

data yang stasioner atau I(0). nilai rata-rata (mean) dan varians konstan

selama periode pengamatan. Dengan asumsi

3. Uji Goodness of Fit (Uji Kecocokan

stasioneritas maka mampu menterjemahkan

Model)

data dan model ekonomi secara baik karena Untuk melihat sejauh mana model yang data yang stasioner tidak terlalu bervariasi dirumuskan dapat menerangkan variasi peru- dan cenderung mendekati nilai rata-ratanya. bahan variabel endogen dilakukan dengan uji Sebaliknya pada data yang tidak stasioner kecocokan model (uji goodness of fit). Dalam akan dipengaruhi oleh waktu dan cenderung uji ini dilihat nilai koefisien determinasi (R 2 ), menyimpang dari nilai rata-ratanya dan jika nilai R 2 tinggi berarti model yang selanjutnya dapat menyebabkan terjadinya dirumuskan dapat menerangkan variasi regresi lancung (spurious regression). Untuk perubahan variabel endogen. Sebaliknya jika menguji apakah data atau variabel yang nilai R 2 kecil berarti bahwa model yang dianalisis dalam penelitian ini stasioner dirumuskan lemah dalam menjelaskan variasi ataukah tidak, maka dilakukan uji stasione- perubahan variabel endogen. ritas dengan uji akar-akar unit (unit roots

test). Untuk mengetahui apakah hasil dari uji

stasioneritas di atas menunjukkan suatu data

154 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007

4. Uji Signifikansi Garis Regresi secara

6. Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil estimasi yang valid Interpretasi terhadap hasil perhitungan adalah

Keseluruhan (Overall Test)

dan akurat, maka parameter estimasi harus dengan ketetapan sebagai berikut jika nilai F-

lolos dari uji asumsi klasik yaitu uji hitung lebih besar dari pada F tabel pada otokorelasi, uji multikolinearitas dan uji derajat kesalahan tertentu ( α) dengan derajat

heteroskedastisitas.

kebebasan k – 1 dan N – 1, maka Ho ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel

ANALISIS HASIL PENELITIAN

independen secara bersama-sama berpenga- ruh secara signifikan terhadap variabel Sebelum menganalisis data penelitian

mengenai fluktuasi nilai tukar Rupiah dan endogen. Tetapi sebaliknya jika F hitung

lebih kecil dari pada nilai F tabel, maka implikasinya pada perekonomian Indonesia, maka dilakukan pengujian terhadap data-data

artinya bahwa Ho diterima sehingga variabel independen secara simultan tidak berpenga-

makroekonomi. Hasil uji akar-akar unit dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel

ruh secara signifikan terhadap variabel endogen.

5. Uji Signifikansi Parameter (Partial test Tabel 3. Hasil Uji Akar-akar Unit (unit roots test) atau Uji-t)

Uji Akar-akar Unit

Uji signifikansi parameter (uji-t) adalah

Variabel

DF ADF

untuk mengetahui pengaruh secara parsial

-1,569909 masing-masing variabel independen terhadap

C -1,574511

-2,237762 variable endogen dalam persamaan reduced

I -2,014321

-1,604175 form. Jika nilai t-hitung lebih besar dari pada

G -1,748518

-1,823969 nilai t-kritis, maka Ho ditolak berarti variabel

X -1,896573

-1,756409 independen berpengaruh secara signifikan

GDP

0,076585 terhadap variabel endogen. Hal ini menun-

GDPDN

-2,259081 jukkan bahwa tanda dan besaran parameter

-0999791 mempunyai arti penting dalam suatu model.

ER

-1,690734 Tetapi sebaliknya jika nilai t-hitung lebih

SHLN

-2,942546 r kecil dari pada nilai t-kritis berarti bahwa k

3,263387 baik tanda maupun besaran estimator tersebut

M1

-1,979590 tidak ada nilainya karena sebenarnya nilai

CPI

-2,294711 parameter tersebut sama dengan nol. Dalam

CF -3,603502

-5,246548 suatu penelitian toleransi kesalahan (

BoP

α) -2,947352 maksimum adalah 10 persen atau taraf

SBI

Sumber: data sekunder (diolah)

kepercayaan minimum 90 persen dan jika

nilainya di bawah ini berarti tidak signifikan. Hasil uji derajat integrasi di atas menun- jukkan bahwa semua variabel yang tidak

stasioner pada data asli setelah dilakukan uji

Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...…

akar-akar unit pada first difference telah regresi variabel ECT merupakan koefisien mencapai keadaan yang stasioner. Variabel

penyesuaian (coeficient of adjustment) yang CPI, ER, G, GDPDN, I, C, PDB, SHLN, X,

menunjukkan besarnya ketidaksesuaian dan Z. dari hasil uji derajat integrasi telah

antara nilai aktual (actual) dengan nilai mencapai keadaan stasioner dengan uji akar-

diinginkan (desired) yang akan dieliminasi akar unit pada first difference karena nilai

dalam satu periode. Jika metode estimasi test statistiknya signifikan pada critical value

ECM memenuhi kriteria tersebut dikatakan

10 %. bahwa model ECM dapat dipakai untuk mengestimasi suatu fungsi persamaan dengan

Metode Estimasi Error Correction Model

baik.

(ECM)

Hasil estimasi dinamis dengan metode Metode estimasi dinamik ECM untuk ECM di atas menunjukkan bahwa metode menganalisis perubahan nilai tukar Rupiah

estimasi ECM sahih karena telah memenuhi terhadap dollar AS secara dinamis baik kriteria sebagai model estimasi dimana nilai dalam jangka pendek maupun jangka koefisien regresi ECT sebesar 0,051906 panjang, Tabel 4 mengungkapkan hasil dengan nilai t-statistik sebesar 2,062615 > t- penelitian dengan metode ECM.

tabel pada α (level of significance) 5 % Agar metode estimasi ECM dikatakan

dengan derajat kebebasan (degree of sahih, maka harus memenuhi beberapa freedom) n – k – 1. Nilai koefisien regresi kriteria yaitu koefisien regresi dari variabel

ECT (error correction term) yang sekaligus error correction term (ECT) nilainya 0 <

ψ< juga menunjukkan kecepatan penyesuaian

1. Kriteria berikutnya bahwa nilai t-statistik (speed of adjustment) nilai tukar Rupiah dari koefisien regresi variabel ECT harus menuju ke keseimbangan dengan nilai

signifikan dan bertanda positif. Koefisien sebesar 0,051906 artinya bahwa sekitar

Tabel 4. Analisis Estimasi Nilai Tukar Rupiah Metode ECM

Error Correction Model (ECM)

Variabel Koefisien t-statistik Prob. Uji Diagnostik

Konstanta 575,0900 0,814344 04200 AIC 16,74132 D(RDNLN) -100,0143 -0,846706 0,4020 SC

17,24766 D(BoP) -0,541937 -2,253419 0,0295 Ramsey Test 2,895749 D(CF) 0,480588 2,238415 0,0306 J-B

3,975161 D(CPI) 0,410951 0,072568 0,9425 B-G

1,090522 D(M1) 0,040934 1,689115 0,0986 White test 31,46473 D(Dummy) 945,6358 1,234966 0,2237 F-statistik

RDNLN(-1) 24,72756 0,292030 0,7717 R 2 Adjusted

BoP(-1) -0,700165 -2,502589 0,0163 t-tabel α = 5 % 1,672

CF(-1) 0,234516 1,352711 0,1834 CPI(-1) -6,269850 -1,245395 0,2199

M1(-1) 0,005039 0,978732 0,3333 Dummy(-1) 631,0882 1,721655 0,0925 ECT 0,051906 2,062615 0,0454

Sumber: data sekunder (diolah)

156 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007 5,1906 % ketidaksesuaian antara nilai tukar

variabel tingkat bunga bukan merupakan Rupiah aktual (actual) dengan nilai tukar variabel yang menentukan bagi investor dan Rupiah yang diinginkan (desired) akan pelaku pasar uang dalam menanamkan dieliminasi dalam satu periode.

investasi portfolio. Bagi mereka yang lebih Metode estimasi ECM juga dapat mem-

penting adalah sejauhmana komitmen dan berikan informasi mengenai bagaimana konsistensi pemerintah dalam menjalankan kaitan perubahan variabel independen terha-

kebijakan-kebijakan ekonominya yang dapat dap variabel dependen dalam jangka panjang.

memberikan sinyal positif bagi pelaku pasar. Untuk menghitung nilai koefisien jangka

Metode estimasi ECM menunjukkan panjang dari variabel bebas RDNLN, CF, bahwa dalam jangka pendek besarnya BoP, CPI, MS dan Dummy pada metode koefisien regresi variabel BoP sebesar – estimasi ECM diperoleh hasil perhitungan 0,541937 dengan nilai t-statistik –2,253419 > yang nampak dalam tabel 5.

t-tabel pada α (level of significance) 5% dengan derajat kebebasan (degree of

freedom) n–k–1 artinya bahwa dalam jangka

Tabel 5. Nilai Koefisien Variabel Independen Jangka

pendek perubahan variabel BoP berpengaruh

Panjang Metode Estimasi ECM

secara negatif dan signifikan terhadap

ECM

fluktuasi variabel ER. Surplus neraca

Variabel Jangka Pendek

pembayaran (BoP) sebesar 1 juta/$ AS akan Konstanta 575,0900

Jangka Panjang

mendorong apresiasi nilai tukar Rupiah RDNLN -100,0143

sebesar 0,419113 Rupiah/$ AS. Dalam CF -0,541937 5,51809 analisis jangka panjang menunjukkan bahwa

BoP 0,480588 -12,4891 CPI 0,410951 -119,792 koefisien regresi variabel BoP sebesar MS 0,040934 12159,29 –12,4891 dengan nilai t-statistik –2,502589 > Dummy 945,6358 1,097079

ECT - - α (level of significance) 5 %

t-tabel pada

dengan derajat kebebasan (degree of

Sumber: data sekunder (diolah)

freedom) n–k–1 artinya bahwa dalam jangka panjang perubahan posisi neraca pembayaran

Metode estimasi ECM menunjukkan berpengaruh secara signifikan terhadap fluk- bahwa nilai koefisien regresi variabel tuasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS. RDNLN dalam jangka pendek sebesar –

Temuan empiris ini mengisyaratkan 100,0143 dengan nilai t-statistik -0,846706 <

bahwa fundamental ekonomi berpengaruh t-tabel pada α (level of significance) 13%

terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang di dengan derajat kebebasan (degree of samping faktor-faktor non ekonomi. Posisi

freedom) n–k–1. Hasil temuan ini juga neraca pembayaran mencerminkan kondisi membuktikan bahwa dalam jangka pendek

riil perekonomin Indonesia terhadap negara rasio tingkat bunga simpanan domestik lain menyangkut arus perdagangan barang

terhadap tingkat bunga internasional tidak dan modal. Ada dinamika pengaruh peruba- berpengaruh secara signifikan terhadap han posisi neraca pembayaran internasional fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar

terhadap fluktuasi nilai tukar Rupiah terha- AS. Temuan empiris ini menyiratkan bahwa

dap dollar AS.

Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...…

Metode estimasi ECM menunjukkan sedangkan dalam jangka panjang relatif tetap bahwa dalam analisis jangka pendek nilai dan stabil karena para pelaku ekonomi telah koefisien regresi variabel CPI sebesar melakukan ekspektasi dan penyesuaian 0,410951 dengan nilai t-statistik 0,072568 <

berdasarkan pengalaman sebelumnya. t-tabel pada α (level of significance) 5 %

Metode estimasi ECM membuktikan dengan derajat kebebasan (degree of bahwa dalam jangka pendek keadaan krisis

freedom) n–k–1 artinya bahwa dalam jangka ekonomi tidak berpengaruh terhadap fluktu- pendek variabel CPI tidak berpengaruh asi nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS.

secara signifikan terhadap fluktuasi nilai Nilai koefisien regresi variabel krisis tukar Rupiah. Demikian juga dalam analisis

ekonomi sebesar 945,6358 dengan nilai t- jangka panjang bahwa nilai koefisien regresi

statistik 1,234966 < t-tabel pada α (level of variabel CPI sebesar –119,792 dengan nilai t-

significance) 5 % dengan derajat kebebasan statistik -1,245395 < t-tabel pada α (level of

(degree of freedom) n–k–1 artinya bahwa significance)

5 % dengan derajat kebebasan dalam jangka pendek kondisi krisis ekonomi (degree of freedom) n–k–1 artinya bahwa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

dalam jangka panjang variabel CPI juga tidak fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar berpengaruh secara signifikan terhadap AS. Dalam jangka panjang diperoleh temuan

fluktuasi nilai tukar Rupiah. bahwa nilai koefisien regresi variabel krisis

Metode estimasi ECM menunjukkan ekonomi sebesar 12159,29 dengan nilai t- bahwa dalam jangka pendek nilai koefisien

statistik 1,721655 > t-tabel pada α (level of regresi variabel MS sebesar 0,040934 dengan

significance) 5 % dengan derajat kebebasan nilai t-statistik 1,689115 > t-tabel pada α

(degree of freedom) n–k–1 artinya bahwa (level of significance) 5 % dengan derajat

dalam jangka panjang krisis ekonomi kebebasan (degree of freedom) n–k–1 artinya

berpengaruh secara positif dan signifikan bahwa dalam jangka pendek peningkatan terhadap fluktuasi nilai tukar Rupiah jumlah uang beredar sebesar 1 milyar Rupiah

terhadap dollar AS.

akan menyebabkan depresiasi nilai tukar Krisis ekonomi menimbulkan kepanikan Rupiah terhadap dollar AS sebesar 0,040934

di tengah masyarakat sehingga menimbulkan Rupiah/$ AS. Dalam jangka panjang nilai ketidakpastian yang berakibat masyarakat

koefisien regresi variabel MS sebesar mengambil langkah mengamankan nilai 1,097079 dengan nilai t-statistik 0,978732 <

kekayaan dari kemungkinan merosot di t-tabel pada α (level of significance) 5 %

kemudian hari dengan menukar Rupiah dengan derajat kebebasan (degree of dengan dollar AS. Kejadian ini terasa benar

freedom) n–k–1 artinya bahwa dalam jangka pada saat Indonesia mengalami krisis mone- panjang perubahan jumlah uang beredar tidak

ter menjelang turunnya rezim orde baru berpengaruh secara signifikan terhadap tahun 1997 dimana Rupiah sempat hampir

perubahan nilai tukar Rupiah terhadap dollar menyentuh angka Rp. 20.000/$ AS. Namun AS. Hasil temuan empiris ini menunjukkan

seiring dengan langkah-langkah kebijakan bahwa para pelaku ekonomi merespon konsolidasi ekonomi dan kondisi politik yang

kebijakan perubahan jumlah uang beredar semakin stabil, maka nilai Rupiah berangsur- dalam konteks ekonomi jangka pendek angsur pulih kembali.

158 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007

KESIMPULAN

4. Indeks harga konsumen dalam analisis

1. Pengaruh dinamika jangka pendek dan dinamis jangka pendek dan jangka jangka panjang menunjukkan bahwa

panjang tidak berpengaruh secara signifi- perubahan rasio tingkat bunga simpanan

kan terhadap nilai tukar Rupiah terhadap domestik terhadap tingkat bunga interna-

dollar AS. Hal ini menyiratkan keberha- sional tidak berpengaruh secara signifi-

silan kebijakan pemerintah dalam kan terhadap perubahan nilai tukar

mengendalikan laju inflasi pada tingkat Rupiah terhadap dollar AS. Temuan

yang wajar yaitu di bawah dua digit empiris ini terkait dengan pola kebijakan

untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter yang bersifat reaktif bukan

nasional.

proaktif sehingga pemerintah terkesan 5. Dalam analisis ekonomi dinamis jangka kurang responsif terhadap perkembangan

pendek jumlah uang beredar berpengaruh pasar uang internasional.

secara positif dan signifikan terhadap

2. Sedangkan dalam analisis dinamis jangka nilai tukar Rupiah sebesar 0,040934 pendek perubahan aliran modal berpe-

artinya bahwa peningkatan jumlah uang ngaruh positif dan signifikan terhadap

beredar sebesar 1 milyar Rupiah akan nilai tukar Rupiah sebesar 0,480588.

mendorong depresiasi nilai tukar Rupiah Temuan empiris ini terkesan kontradiktif

sebesar 0,040934 Rupiah/$ AS. Sedang- dengan temuan analisis keseimbangan

kan dalam analisis jangka panjang makro ekonomi namun hal ini bisa

jumlah uang beredar tidak berpengaruh dipahami mengingat dinamika yang

secara signifikan terhadap nilai tukar sangat tinggi menyangkut aliran modal

Rupiah. Dari temuan empiris ini menyi- menyangkut sensitivitas pelaku pasar

ratkan bahwa jumlah uang beredar terhadap setiap perubahan baik menyang-

merupakan variabel makroekonomi yang kut kebijakan ekonomi pemerintah atau

berpengaruh terhadap nilai tukar Rupiah faktor-faktor non ekonomi lainnya.

terhadap dollar AS. Karena dengan semakin meningkatnya jumlah uang

3. Sedangkan dalam analisis ekonomi dina- beredar akan berdampak pada pening-

mis jangka pendek dan jangka panjang katan inflasi sehingga akan menurunkan diketahui bahwa neraca pembayaran nilai Rupiah terhadap dollar AS.

berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tukar Rupiah sebesar –0,541937 dan

6. Dalam jangka panjang keadaan krisis –12,4891. Temuan empiris dengan pen-

ekonomi berpengaruh secara positif dan dekatan dinamik ini juga sifatnya

signifikan terhadap nilai tukar Rupiah kontradiktif dengan pendekatan keseim-

terhadap dollar AS. Krisis ekonomi bangan makro ekonomi. Namun hal ini

menimbulkan depresiasi nilai Rupiah juga bisa dipahami bahwa dalam analisis

sebesar 12159,29 Rupiah/$ AS. Fenome- dinamis perubahan kebijakan ekonomi

na ini menjelaskan bahwa krisis ekonomi dan faktor-faktor non ekonomi sangat

menimbulkan kepanikan pasar dan para sensitif terhadap perubahan nilai tukar

pelaku pasar berusaha melindungi keka- Rupiah.

yaan dari kemungkinan rugi di kemudian hari dengan menukar Rupiah dengan

Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...…

dollar sehingga Rupiah terus terkoreksi. mi Universitas Indonesia dan Sinar Nilai Rupiah kembali menguat seiring

Harapan.

dengan semakin pulihnya kondisi ekono- Baffes, John, Ibrahim A Elbadawi, Stephen mi dan politik serta keyakinan masyara-

A O’Connell, 1997, Single Equation kat akan kemampuan pemerintah dalam

Estimation of the Equilibrium Real Ex- mengendalikan stabilitas ekonomi dan

change Rate, Journal of Economics. politik nasional.

Betts, Caroline and Michael B Devereux, 2000, Exchange Rate Dynamics in a

Model of Pricing to Market, Journal of Adams, John, 1999, The Contemporary In-

DAFTAR PUSTAKA

International Economics 50 , 215-244 ternational Economy Reader , second Bigman David and Teizo Taya, 1984, Float- edition, New York: St. Martin Press.

ing Exchange Rates and the State of Aghevli, BB, 1976, “A Model of the Mone-

World Trade and Payments , Ballinger tary Sector for Indonesia 1968-1973”,

Publishing Company. Bulletin of Indonesian Economic Stud-

Bodnar, GB and R Marston, 2000, “A Simple ies , vol. 12/3, p. 50-60.

Model of Foreign Exchange Exposure”, Aghevli, BB, 1977, “Money, Price and the

mimeo, October 30, Balance of Payment: Indonesia, 1968-

Bodnar, G, F Wong, 2000, “Estimating Ex- 1973”, Journal of Development Studies,

change Rate Exposure Some Weighty vol. 13/2, p. 35-57.

Issues, NBER Working Paper 7497, Aghevli, BB, 1999, “An Econometric Model

January.

of Monetary Sector for Indonesia”, Boediono, 1979, Econometric Models of the Journal of Development Studies.

Indonesian Economy for Short Run Aghevli, BB and Khan MS, 1978, “Govern-

Policy Analysis , Dissertation PhD, Uni- ment Deficits and the Inflationary Proc-

versity of Pennsylvania. ess in Developing Countries”, IMF Staff

Bordo, Michael D and Harold James, 2001, Papers “The Adam Klug Memorial Lecture

Aghevli, BB, 1978, “Government Deficits Haberler versus Nurkse the Case for and the Inflationary Process in Devel-

Floating Exchange Rates as an Alterna- oping Countries”, IMF Staff Papers.

tive to Breton Woods, NBER Working Angelos Kanas and Georgios P Kouretas,

Paper, October.

2001, “Black and Official Exchange Bordo, Michael, 2001, “Core Periphery Ex- Rate Volatility and Foreign Exchange

change Rate Regimes and Globaliza- Controls Evidence from Greece”, Inter-

tion,” NBER Working Paper, Novem- national Journal of Finance and Eco-

ber.

nomics 6 . Branson, William H, 2000, Macroeconomic Arsyad Anwar, 1985, Prospek dan Perma-

Theory and Policy , third edition, New salahan Ekonomi Indonesia 1985-1986 ,

York: Harper and Row Publisher. edisi pertama Jakarta: Fakultas Ekono-

160 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007 Chacholiades, Miltiades, 1973, The Pure Glassburner, Bruce dan Chandra Aditiawan,

Theory of International Trade, London: 1982, Teori dan Kebijaksanaan Eko- The MacMillan Press.

nomi Makro , edisi kedua, Jakarta: Chiang, Alpha C, 2002 Fundamental Meth-

LP3ES.

ods of Mathematical Economics , third Goldberg Michael, 2000, “Do Monetary edition, International Student Edition,

Models of The Exchange Rate with RE New York: McGraw-Hill Inc.

Fit The Data?” Mimeo, University of Cooney John W, Bonnie van Ness and

New Hampshire (November). Robert van Ness, 2000, “Do Investors

Granger, CWJ and Newbold, Paul, 2002, Avoid Odd-Eighths Prices? Evidence

Forecasting Economic Time Series , from NYSE Limit Orders”, Mimeo

Academic Press, New York San Fran- (December).

cisco London, p.333 Dernburg, Thomas F, 2001, Makroekonomi,

Griffin John and Rene Stulz, 2001, “Interna- terjemahan Muhtar, edisi ketujuh,

tional Competition and Exchange Rate Jakarta: Penerbit Erlangga.

Shocks A Cross Country Industry Dominguez K and L Tesar, 2001a “A Re-

Analysis of Stock Returns,” Review of Examination of Exchange Rate Expo-

Financial Studies, spring, 215-241. sure”, American Economic Review Pa-

Groosman, Gene M, 1992: Imperfect Com- pers and Proceedings , May

petition and International Trade , NJ: Dominguez K and L Tesar, 2001, “Exchange

The MIT Press.

Rate Exposure,” NBER Working Paper Grauwe Paul de and Isabel Vansteenkiste, 8453 , September.

2001, “Exchange Rates and Fundamen- Dornbusch, Rudiger dan Fischer Stanley,

tals a Non Linear Relationship?” CE- 2002, Makroekonomi, edisi ketiga, ter-

Sifo Working Paper No. 577 , October. jemahan Sitompul, Jakarta: Erlangga.

Grubel, Herbert G, 1981, International Eco- Dornbusch, Rudiger, 1980, Open Economy

nomics , Richard D Irwin Inc. Macroeconomics , New York: Basic Gujarati, Damodar N, 2002, Basic Econo-

Books Inc. metrics , Fifth edition, London: McGraw Evans, Martin, 2001, “FX Trading and Ex-

-Hill.

change Rate Dynamics,” NBER Work- Harun Hadiwijoyo, 1980, Sari Sejarah ing Paper 8116 (February)

Filsafat Barat , Jilid I dan II, Yogya- Gallagher, T Kenneth, 1994, Epistemology

karta: Penerbit Kanisius. Filsafat Pengetahuan , Yogyakarta: Hausmann Ricardo, Ugo Panizza and Ernesto

Penerbit Kanisius. Stein, 2000, “Why do Countries Float George, J Hall, 2001, “Exchange Rates and

the Way They Float? JADB Working Casualties during the First World War,”

Paper , No. 418.

Cowles Foundation Discussion Paper Hongwei Du and Zhen Zhu, 2001, “The No. 1321 , August.

Effect of Exchange Rate Risk on Ex- ports Some Additional Empirical Evi-

Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...…

dence,” Journal of Economic Studies, Insukindro, 1996, “Pendekatan Masa Depan Vol 28 No. 2, pp. 106-121.

dalam Penyusunan Model Ekonometri- Harris, Laurence, 1985, Monetary Theory,

ka: Forward-looking Model dan Pende- second edition, New York: McGraw-

katan Kointegrasi’, Jurnal Ekonomi dan Hill Book Company.

Industri , tahun kedua, edisi kedua Havrilesky T and Boorman J, 1976, Current

Insukindro, 1998, “Pendekatan Stok Pen- Issues in Monetary Theory and Policy ,

yangga Permintaan Uang: Tinjauan AHM Publishing Corporation.

Teoritik dan Sebuah Studi Empirik di Indonesia”, Ekonomi dan Keuangan

Henderson, James M, Quandt Richard E, Indonesia, Vol. XLVI, No. 4 1980, Microeconomic Theory a Mathe-

matical Approach , third edition, Inter- Insukindro, 1998, Pemilihan Model Ekonomi national Student Edition, New York:

Empirik dengan Pendekatan Koreksi McGraw-Hill International Book Com-

Kesalahan”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis pany.

Indonesia , Vol. 14, No. 1. Herman Soewardi, 2000, Roda Berputar Intriligator, Michael D, 1996, Econometric

Dunia Bergulir Kognisi Baru tentang Models, Techniques and Application , Timbul-tenggelamnya Sivilisasi , edisi I,

New Jersey USA: Prentice-Hall Inc., Bandung: Bakti Mandiri.

Englewood Cliffs. Hill, Hall, 1996, The Indonesian Economic

Jeremy Berkowitz and Lorenzo Giorgianni, since 1966 Southeast Asia’s Emerging

1996, “Long Horizon Exchange Rate Giant , London: Cambridge University

Predictability?” International Monetary Press.

Funds, September 19. IMF, 1998, World Economic Outlook, May,

John Geanakoplos and Dimitrios Tsomocos, Washington DC, International Mone-

2001, “International Finance in General tary Fund.

Equilibrium”, Cowles Foundation Dis- cussion Paper No. 1313 , July.

Imamudin Yuliadi, 2001, Analisis Makroe- konomi Indonesia Pendekatan IS-LM ,

Kenen, Peter B, 1989, The International tesis, Yogyakarta: Universitas Gadjah

Economy , second edition, New Jersey: Mada.

Prentice Hall, Englewood Cliff. Insukindro, 1990, “Komponen Koefisien Kilian L and M Taylor, 2001, “Why is It So

Regresi Jangka Panjang Model Eko- Difficult to Beat the Random Walk nomi Studi Kasus Impor Barang di In-

Forecast of Exchange Rates? University donesia”, Journal Ekonomi dan Bisnis

of Mimeo, pp. 29. Indonesia, No. 2 tahun V Kmenta, Jan, 2000, Elements of Econome- Insukindro, 1992, “Pembentukan Model

tric , second edition, London: McGraw- dalam Penelitian Ekonomi”, Jurnal

Hill.

Ekonomi dan Bisnis Indonesia, tahun Koutsoyiannis, A, 2002, Theory of Econome-

VII, No. 1 tric , second edition, New Jersey: Pren- tice-Hall, Englewood Cliffs.

162 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007 Krugman Paul and M Obstfeld, 1988: Inter-

Mundel, RA, 1968, International Economics, national Economics Theory and Policy ,

New York: McGraw-Hill. London: Foresman and Company.

M. Nasir, 1999, Metode Penelitian, Jakarta: Lilien, David M, 1976, Micro TSP Student

Ghalia Indonesia.

Version Used’s Manual Version 5.1 , Nopirin, 1983, A Synthesis of Monetary and Quantitative Micro Software, Irvin

Keynesian Approach to The Balance of California.

Payments The Indonesian Case 1970- Lyons, Richard K, 2001. the Microstructure

1979 , PhD dissertation, Washington Approach to Exchange Rates, Book in

State University, 1983, Unpublished Draft.

Nucci F and AF Pozzolo, 2001, “Investment Maddala, GS, 2001, Introduction to Econo-

and the Exchange Rate an Analysis with metrics , second edition, New York:

Firm Level Panel Data,” European Maxwell MacMillan International Pub-

Economic Review 45 , pp 259-83. lishing Company.

Obstfeld, M and K Rogoff, 2000, “The Six Malinvaud, E, 1999, Statistical Methods of

Major Puzzles in International Macro- Econometrics , third revised edition,

economics Is There a Common Cause? North Holland Publishing Company,

NBER Working Paper 7777 , pp.66. 737.

Osler, CL, 2001, “Information, Order Flow, Mankiw, G N, 2000, Macroeconomics, New

and High Frequency Exchange Rate York: Worth Publisher Co.

Dynamics,” Mimeo, Federal Reserve Masson, Paul, 2001, “Exchange Rate Regime

Bank of New York. Transitions,” Journal of Development

Osler, CL, 2000, “Support for Resistance Economics , January.

Technical Analysis and Intraday Ex- McCallum, Bennett T, 1989, Monetary Eco-

change Rates,” Federal Reserve Bank of nomics Theory and Policy , New York

New York Economic Policy Review MacMillan Publishing Company.

(July).

Meade, JE, 1956, The Balance of Payment, Osler, CL, 2001, “Currency Orders and Ex- fourth edition, New York: Oxford Uni-

change Rate Dynamics Explaining The versity Press.

Success of Technical Analysis, Federal Reserve Bank of New York , March.

Michael, D McKenzie, 2003, “Forecasting Australian Exchange Rate Volatility A

Peursen van CA, 1993, Susunan Ilmu Comparative Study of Alternate Mod-

Pengetahuan Sebuah Pengantar Filsa- eling Techniques and the Impact of

fat Ilmu , Jakarta: PT Gramedia. Power Transformations,” Department of

Pindyck, Robert S and Rubinfeld, Daniel L, Economics and Finance , RMIT.

1991, Econometric Model and Eco- Mishkin, S. Frederic, 2001, The Economics

nomic Forecast , International edition, of Money Banking and Financial Mar-

McGraw-Hill Inc., third edition kets , Addison Wesley.

Ravn, Morten O., 2000, Consumption Dy- namics and Real Exchange Rate,

Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...…

163

Working Paper , London Business Macroeconomics An Introduction to School.

Competing Schools of Thought, Edward Reinhart Carmen M., and Vincent R.,

Elgar Publishing, Limited Reinhardt, 2000, “What Hurts Most? G-

Sritua Arif, 1990, Dari Prestasi Pemba-

3 Exchange Rate or Interest Rate Vola- ngunan sampai Ekonomi Politik, Kum- tility, NBER Working Paper, July 7.

pulan Karangan , Jakarta: Penerbit Rime, Dagfinn, 2000, “Private or Public

Universitas Indonesia. Information in Foreign Exchange Mar-

Tawang Alun, 1992, Analisa Ekonomi Utang kets? An Empirical Analysis,” Mimeo,

Luar Negeri , Jakarta: LP3ES. April.

Thomas, R Leighton, 1985, Introductory Robert, E Lipsey, 1999, “The Role of For-

Econometrics Theory and Application , eign Direct Investment in International

first edition, Singapore: British Library Capital Flows,” NBER Working Paper

Catalog in Publishing Data. 7094 , April.

Turnovsky, Stephen J, 1981, Macroeconomic Romer, David, 2000, Advanced Macroeco-

Analysis and Stabilization Policy , USA: nomics , Singapore: McGraw Hill Inter-

Cambridge University Press. national Editions.

Tulus Tambunan, 2001, Perdagangan Inter- Rossi, Barbara, 2000, “Testing Out-of-Sam-

nasional dan Neraca Pembayaran , ple Predictive Ability with High Per-

Jakarta: LP3ES.

sistence an Application to Models of West and Cho, 1995, “The Predictive Ability Nominal Exchange Rate Determina-

of Several Models of Exchange Rate tion”, Princeton University Mimeo

Volatility”, Journal of Econometrics, (April).

69 , pp. 367-391.

Sadoulet Elisabeth and Alain de Janvry, Wihana Kirana Jaya, 1990, “Seleksi Model 1995, Quantitative Development Policy

Permintaan Uang di Indonesia 1973- Analysis , Baltimore: The John Hopkins

1983, Journal Ekonomi dan Bisnis University Press.

Indonesia, No. 2 tahun V Salvatore, Dominick, 1993, International

Zhaoyong Zhang, 1999, “China’s Exchange Economics , fourth edition, New York:

Rate Reform and Its Impact on the MacMillan Publishing Company.

Balance of Trade and Domestic Infla- Scarth, William M., 1988, Macroeconomics

tion”, Asia Pacific Journal of Econom- An Introduction to Advanced Methods ,

ics and Business, Vol. 3 No. 2, Decem- Harcourt Brace.

ber.

Snowdon Brian, Howard Vane, Peter Wy- anrczyk, 1994, A Modern Guide to