SISTEM MONITORING PERANGKAT KERAS JARINGAN AREA LOKAL

  

SISTEM MONITORING PERANGKAT KERAS

JARINGAN AREA LOKAL

Naskah Publikasi

  Diajukan Oleh:

  

TRI AFRIDIAN KUSWINARNO

NIM: 05.11.0834

  Kepada

  

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2011

  

MONITORING SYSTEM HARDWARE

LOCAL AREA NETWORK

SISTEM MONITORING PERANGKAT KERAS

JARINGAN AREA LOKAL

  Tri Afridian Kuswinarno Jurusan Teknik Informatika

  STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

  

ABSTRACK

Computer technology in recent years has grown not only as a stand alone device,

but both are mutually connected in a network . This network is generally in the form of a

  

LAN or Local Area Local where multiple computers are connected within a scope limited

area. To find out about the hardware that is owned by one or more computers in the

network is very inefficient if done manually. Therefore, the author wants to help solve this

problem by creating a hardware monitor system on a local area network which is

expected to assist the regulatory network to view the hardware specifications of the

computer on the network .

  The Used research method by writer is literature study and design methods. In

the literature study conducted installments explore topics relating to subjects, whereas in

the method of design, created the design of STD, Designed t he display screen It is expected that this program can help its use, especially for network supervisors to k now the specification of computer hardware.

  Keywords: LAN, Hardware

1. PENDAHULUAN

  Komputer pada beberapa tahun ini sangat berkembang dengan cepat , bukan hanya sebagai standalone device saja melainkan sudah sering dibuat menjadi saling terhubung dalam suatu jaringan. Jaringan ini biasa disebut dengan LAN (Local Area Network) dimana beberapa komputer saling terhubung dalam suatu lingkup yang terbatas. Jadi satu komputer dengan komputer yang lainya dapat berada pada tempat yang cukup berjauhan satu sama lain. Dengan adanya LAN ini maka jumlah komputer yang saling terhubung dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan dengan syarat tetap berada dalam ruang lingkup LAN tersebut.

  Untuk mengetahui tentang perangkat keras yang dimiliki oleh sebuah atau beberapa komputer yang berada dalam jaringan, maka seseorang harus melihat komputer tersebut. Hal ini terkadang cukup merepotkan karena untuk melakukan hal tersebut komputer tidak boleh dipakai oleh orang lain selain itu dibutuhkan waktu yang cukup lama bagi seseorang yang mengawasi jaringan untuk melihat perangkat keras suatu komputer. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem dimana sistem ini digunakan untuk menginformasikan secara tepat mengenai perangkat keras yang dimiliki oleh komputer yang berada dalam suatu jaringan.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Local Area Network

  LAN adalah suatu kumpulan komputer dan peralatannya yang membagi suatu line komunikasi dan umumnya membagi sumber daya dari satu processor atau server dalam lingkup geografik area yang kecil. Umumnya, server mempunyai aplikasi-aplikasi dan penyimpanan data yang saling dibagi secara umum oleh banyak komputer user.

  LAN khusus dirancang untuk :

  1. Dioperasikan pada area geografis yang terbatas

  2. Dipakai banyak orang untuk mengakses dengan high bandwidth media

  3. Menyediakan konektivitas secara full time ke local services

4. Jaringan dapat dikontrol dari local administration

  Untk membantu komunikasi antar terminal di dalam LAN dalam mengatasi hal

  interoperability, maka ISO menetapkan suatu standart yakni OSI (Open system interconnection) yang terbagi atas tujuh layer yaitu Application Layer, Presentation Layer, Session Layer, Transport Layer, Network Layer, Data Link Layer, Physical Layer.

2.2 Topologi LAN

  Topologi adalah suatu aturan atau rules bagaimanan menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen komponen yang berkomunikasi melalui media atau peralatan jaringan, seperti : server, work station, hub dan pengkabelannya (media transmisi data). Ada dua jenis topologi, yaitu physical

  

topology (topologi fisik) dan logical topology (topologi logika). Topologi fisik berkaitan

  dengan layout atau bentuk jaringan, seperti bagaimana memilih perangkat dan melakukan instalasi perangkat jaringan. Sedangkan topologi logika berkaitan dengan bagaimana data mengalir didalam topologi fisik. Jenis jenis topologi antara lain bus, star, ring, tree, mesh, irregular, tok en ring.

2.3 Protokol

  Protokol adalah sekumpulan aturan yang mengatur pertukaran informasi dalam sebuah jaringan. Protokol berfungsi mirip dengan bahasa. Agar dapat berkomunikasi dengan baik maka diperlukan bahasa yang dapat dipahami bersama sama. Suatu protokol mengiplementasikan fungsi dari satu atau lebih layer pada OSI layer. Ada bermacam- macam jenis komunikasi protokol tapi semuany cenderung dikelompokkan menjadi : LAN protokol, WAN protokol, Network protok ol dan routing protok ol.

A. TCP/IP

  Menurut (purbo,1999) TCP/IP adalah kelompok protokol yang mengatur data komputer di internet. Komputer-komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol ini.

  2.4 Komputer

  Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolayang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan

  2.5 API API merupakan singakatan dari Application Programing Interface, merupakan suatu metode spesifik yang di pakai oleh operating system computer atau oleh suatu program aplikasi diaman seorang programmer yang membuat program aplikasi dapat membuat permintaan terhadap operating system atau aplikasi lain. Programmer dapat mengaksesnya melalui file-file dengan extension .DLL yang terdapat dalam direktori windows.

  2.6 Flowchart

  Flowchart adalah representasi grafik dari langkah-langkah yang harus diikuti dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri atas sekumpulan simbol, dimana masing- masing simbol merepresentasikan suatu kegiatan tertentu. Flowchart di awali dengan penerimaan input, pemrosesan input, dan diakhiri dengan penampilan output .(

  

3. Analisis (Proses Penelitian)

  Analisis system (system analist) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan- hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikanya.

3.1 Mengidentifikasi Masalah

  Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem dapat dicapai. Oleh karena itulah pada tahap analisis sistem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi. Dari penjelasan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa sebelum kita melakukan suatu analisis sistem, terlebih dahulu kita harus mencari dan mengetahui masalah sebelum kita menentukan langkah selanjutnya untuk memecahkan permasalahan tersebut.

  3.2 Mengidentifikasi Penyebab Masalah

  Permasalahan-permasalahan tidak akan muncul dengan sendirinya tetapi ada penyebabnya. Untuk itu analis mengidentifikasikan penyebab dari masalah yang terjadi yakni untuk mengetahui tentang perangkat keras yang dimiliki oleh sebuah atau beberapa komputer yang berada dalam jaringan, maka seseorang harus melihat komputer tersebut. Hal ini terkadang cukup merepotkan karena untuk melakukan hal tersebut komputer tidak boleh dipakai oleh orang lain selain itu dibutuhkan waktu yang cukup lama bagi seseorang yang mengawasi jaringan untuk melihat perangkat keras suatu komputer. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem dimana sistem ini digunakan untuk menginformasikan secara tepat mengenai perangkat keras yang dimiliki oleh komputer yang berada dalam suatu jaringan.

  3.3 Analisis Kebutuhan Sistem

  Untuk menunjang berjalannya aplikasi sangat dibutuhkan serangkaian peralatan maupun aspek lain untuk mendukung pengoperasian suatu sistem informasi. Tetapi terlebih dahulu hendaknya diketahui aspek-aspek dasar sistem komputer yang disebut Computer Based Information Sistem (CBIS) yang digunakan untuk menjalankan sistem tersebut.

a. Analisis PIECES

  Tujuan diadakan analisis adalah untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan apakah masih layak atau tidak. Langkah yang perlu diambil dalam menganalisis sistem yang sudah ada yaitu memahami permasalahan permasalahan, kelemahan kelemahan dan kebutuhan-kebutuhan pemaki sistem untuk dapat memberikan solusi pemecahannya. Dalam melakukan analisis sistem ada banyak kerangka kerja yang harus digunakan. Pada analisis sistem ini dipakai kerangka kerja PIECES (Performance, Information,

  Ek onomic, Control, Efisiensi ,Services). Untuk mengidentifikasi dan

  pengklasifikasian masalah, peluang dan perintah pereintah. Kerangka PIECES merupakan kerangka kerja yang menunujukan pada sejumlah kategori dalam pemecahan masalah.

  3.4 Analisis Kelayakan

  Analisis kelayakan dimaksudkan untuk menentukan apakah aplikasi yang akan kita buat layak untuk digunakan atau tidak oleh sebuah instansi, Organisasi atau perusahaan. Sebuah studi kelayakan akan menilai dari berbagai sisi, apakah sistem memang layak untuk diimplementasikan. Penilaian tersebut antara lain mencakup :

   Kelayakan Ekonomi (Echonomical Feasibility)  Kelayakan Operasional (Operational Feasibility)  Kelayakan Teknik (Technical Feasibility)  Kelayakan Jadwal (Schedule Feasibility)  Kelayakan Hukum (Law Feasibility)

  3.5 Perancangan Sistem

  3.5.1 Definisi Sistem Perancangan sistem dilakukan dengan maksud untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru atau sistem yang diusulkan. Rancangan ini mengidentifikasikan komponen sistem informasi yang dirancang secara rinci. Menurut Robert J. Verzello desain sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan system dengan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana system dibentuk. Menurut Burch dan Gary Grudnitski desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perncanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dengan demikian desain system dapat diartikan sebagai berikut :

  1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan system.

  2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.

  3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

  4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

  5. Merupakan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisahkan ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

  6. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu system. Tujuan dari desain sistem adalah :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan.

  2. Dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan kebutuhan.

  3. Untuk memberi gambaran yang jelas tentang perancangan desain yang akan dibangun

  3.5.2 Sistem yang diusulkan

  1.Rancangan Flowchart Sistem

Gambar 3.1 Rancangan Flowchart Sistem

  Mulai Tampilan Menu Utama Input PC yang dicari Pengolahan data informasi komputer

  Pengiriman data Tampilan infomasi komputer

  Pengecekan kembali Selesai

3.6 Rancangan Interface

  3.6.1 Rancangan Form Menu Utama

  6

  7

  8

  9

  11

  10

  1

  2

  3

  4

  14

  13

  5

  12 Gambar 3.2 Rancangan Form Menu Utama

  Keterangan :

  1. Pilihan Device : Berfungsi untuk memilih device yang akan ditampilkan spesifikasinya.

2. IP Komputer Client : untuk menuliskan IP komputer client

  3. Other : Menampilkan alamat IP yg pernah dicari

  4. Cari Komputer : Tombol yang berfungsi untuk mencari computer client berdasarkan

  IP yang ditulis di IP Komputer Client

  5. Tampilan device computer : menampilakn device device yang terpasang pada suatu computer

  6. Nama Komputer : Menampilkan Nama dari computer client yang sedang dilihat spesifikasi hardware yang terpasang

  7. Pilihan OS (Operating System) : Menampilkan pilihan OS (Operating System)

  8. Informasi Hardware : tombol yang berfungsi untuk mendapatkan informasi hardware yang akan ditampilkan di Tampilan device computer

  9. Sistem Operasi : Menampilkan Sistem informasi yang terinstall pada computer client

  10. Processor : menampilkan nama processor yang terpasang pada komputer client

  11. Bios : Menampilkan Bios dari motherboard dan Bios dari Grphic card

  12. Informasi Device : menampilkan detail dari hardware

  13. Informasi Driver : menampilkan driver yang terinstall pada hardware 14. Informasi Tambahan : menampilkan informasi tambahan dari sutau hardware.

4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

4.1 Cara Kerja Sistem

  Cara kerja sistem adalah menggunakan atau memakai bagian dari sistem lain tanpa diketehui oleh pengguna sistem, kemampuan ini melebihi kemampuan komunikasi antar system atau di sebut Interoperabilitas.

1.Splash Screen

Gambar 4.1 Splash Screen

  Splash screen berfungsi untuk mengawali aplikasi dan juga untuk mempercantik tampilan awalan aplikasi.

2. Antar Muka Menu Utama

  Sistem Monitoring Perangkat Keras Pada Jaringan Area Lokal untuk pertama kali dijalankan menuju menu utama pada sistem. Dalam form menu utama ini admin dapat melakukan pengecekan hardware dengan cara memasuki menu-menu yang telah disediakan.

Gambar 4.2 Form Hardware Information

  Sistem akan aktif jika admin telah memasukan IP atau nama dari komputer client kemudian dengan menekan tombol find computer untuk mengetahui computer client terhubung dengan komputer server atau tidak. Private Sub btnCariKomp_Click () If txtServerName = "" Then Exit Sub cmboComp.Clear cmboComp.AddItem txtServerName.Text cmboComp.AddItem "- Other -" cmboComp.Text = "- Other -" GetNetComputers txtServerName End Sub

  Setelah itu admin tinggal menekan tombol Info Hardware. Penjelasan ini dapat ditunjukan pada gambar 4.3 form hardware information yang sedang aktif

Gambar 4.3 Form Hardware Information aktif

  Private Sub Command1_Click() Dim dClass As String Dim tempnode As Node, Class As String Dim OpenReg As Boolean 'membuka registry OpenReg = OpenRegistry(txtComputerName.Text) 'memastikan registry terbuka If OpenReg > 0 Then Exit Sub 'medapatkan versi windows GetWinVersion 'mendapatkan info komputer

  GetComputerInfo If GetComputerInfo > 0 Then MsgBox "You do not have sufficient permission, or there is an access error." Exit Sub End If 'Tampilan informasi komputer DisplayCompInfo 'mendapatkan kunci registry ketika digunakan GetRegKeys 'mengisi daftar perangkat PopulateDeviceList 'menambahkan info perangkat ke treeview PopulateTree End Sub

  Setelah form hardware information aktif admin dapat melihat informasi hardware yang ada pada komputer client. Informasi yg dapat dilihat antara lain

a. Nama komputer client

  Nama komputer client Server

Gambar 4.4 Nama komputer client

  Private Sub txtComputerName_Change()

  ‘ jika tidak sama dengan nama komputer ini If UCase$(txtComputerName. Text) <> UCase$(ComputerName) Then cmboWinVer.ListIndex = 2 Else 'jika nama komputer benar 'membuat combo uang menyatakan versi windows sudah benar If WinVersion = "NT" Then cmboWinVer.ListIndex = 0 Else cmboWinVer.ListIndex = 1 End If End If End Sub

b. Input Komputer server

  Input Komputer Server server

Gambar 4.5 Input Komputer Server

  Private Sub txtServerName_Change() If Len(txtServerName. Text) = 0 Then btnFindComp.Enabled = False Else

  End If End Sub

  c. Jenis Sistem Operasi yang digunakan komputer client

Gambar 4.6 Sistem Operasi yang digunakan client

  Private Sub DisplayCompInfo() lblProductName.Caption = CI.ProductName lblVersion.Caption = CI.CurrentVersion & "." & CI.CurrentBuildNumber lblCSDVersion.Caption = CI.CSDVersion lblProductID.Caption = CI.ProductID lblROwner.Caption = CI.RegisteredOwner lblROrganization.Caption = CI.RegisteredOrganization

  d. Processor yang terpasang pada komputer client

Gambar 4.7 Tipe Processor

  lblVendorID.Caption = CPU.VendorIdentifier lblProcessorName.Caption = CPU.ProcessorNameString lblIdentifier.Caption = CPU.Identifier lblMHz.Caption = CPU.MHz & "MHz" lblSysID.Caption = CI.SystemIdentifier

  e. Bios dari system dan Bios dari VGA card

Gambar 4.8 Tipe Bios

  lblBiosVersion.Caption = CI.SystemBiosVersion lblBiosDate.Caption = CI.SystemBiosDate lblVidBiosVersion.Caption = CI.VideoBiosVersion lblVidBiosDate.Caption = CI.VideoBiosDate Frame4.Refresh End Sub

  f. Perangkat atau hardware yang terpasang pada komputer client

  Informasi tentang perangkat atau hardware yang terpasang pada komputer client disertai dengan informasi perangkat atau hardware dan driver dari hardware yang terinstal pada sistem operasi

Gambar 4.9 Tampilan spesifikasi dan informasi hardware

5. Kesimpulan

  Dengan adanya monitoring perangkat keras pada system jaringan lokal maka seorang pengawas jaringan atau pemakai lainnya bias mendapatkan beberapa hal yang berguna diantaranya :

  1. Pencarian data tentang perangkat keras suatu computer tertentu oleh pengawas jaringan pada suatu system jaringan akan lebih mudah dilakukan karena hanya perlu dilakukan melalui satu computer saja.

  2. Instalasi yang tidak rumit sehingga akan memudahkan penerapannya secara cepat dan tanpa memerlukan semacam training khusus terlebih dahulu.

  3. Penggunaan Query akan memudahkan mencari data-data tentang suatu device yang dipakai oleh komputer berdasarkan batasan tertentu

  DAFTAR PUSTAKA

  Jogiyanto HM.,MBA,.Akt.,Ph.D. Analisis dan Desain, Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Penerbit ANDI, 2005. M. Agus j. Alam , Belajar Sendiri Microsoft Visual Basic Versi 6.0, Penerbit PT ELEK MEDIA KOMPUTINDO, Jakarta. Rahadian Hadi , Pemrograman Windows API dengan Microsoft Visual basic, Penerbit PT ELEK MEDIA KOMPUTINDO, Jakarta. Wahana Komputer Semarang, Pemrograman Visual Basic 6.0, Penerbit ANDI Yogyakarta, 2000. http://fleahlit.web.id/topologi-jaringan-komputer