PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2014 - UNWIDHA Repository

  

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2014

SKRIPSI

  

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Peminatan :

Akuntansi Keuangan

  

Diajukan Oleh

LILIS DIYAN NINGSIH

NIM. 0822100416

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA

KLATEN

  

2016

  

MOTTO

   Perubahan terjadi bukan lantaran ada yang memiliki keinginan besar sedangkan

  yang lain tidak, melainkan ada yang siap dan ada yang tidak siap untuk berubah (James Gordon, M. D)

  PERSEMBAHAN Kupersembahkan kepada :

  1. Suami tercinta

  2. Anak-anak tersayang

  

3. Teman-teman yang telah banyak membantu

  4. Almamater

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang merupakan pelengkap dan syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten telah dapat diselesaikan.

  Dengan kemampuan serta pengetahuan yang terbatas penulis menyadari bahwa hasil dari penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan adanya saran dan kritik dari penulisan skripsi yang penulis beri judul “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2014”.

  Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan, baik secara langsung, maupun tidak langsung, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini pula penulis dengan setulus hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak H. Arif Julianto SN, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten yang telah memberi persetujuan proposal penelitian.

  2. Bapak Oki Kuntaryanto, S.E., M.Si., Akt, CA., selaku dosen Pembimbing pertama yang dengan sabar dan tulus memberikan pengarahan, bimbingan dan koreksi dalam penulisan skripsi ini.

  3. Bapak Agung Nugroho Jati, SE. M. Si. Akt., selaku dosen pembimbing kedua yang dengan sabar dan tulus memberikan pengarahan, bimbingan dan koreksi dalam penulisan skripsi ini.

  4. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma yang telah mencurahkan ilmu sehingga tersusunnya skripsi ini.

  5. Seluruh staf Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten yang telah membantu selama penulis menjadi mahasiswa.

  6. Dan semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Tak lupa penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam skripsi ini.

  Klaten, Februari 2016 Penulis

  

DAFTAR ISI

  JUDUL………………………………………………………………………. i PERSETUJUAN…………………………………………………………….. ii PENGESAHAN…………………………………………………................... iii SURAT PERNYATAAN……………………………………………………. iv MOTTO…………………………………….................................................... v PERSEMBAHAN……………………………………….……....................... vi KATA PENGANTAR………………………………..……………………… vii DAFTAR ISI………………………………………………………………… ix DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xi DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xiii ABSTRAK……………………………………………………....................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN………………………………………………

  1 A. Latar Belakang Masalah………….......................................

  1 B. Perumusan Masalah……………………………………….

  6 C. Tujuan Penelitian…………………………………………..

  7 D. Manfaat Penelitian................................................................

  8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………...............

  10 A. Landasan Teori………………………..……………………

  10 1. Teori Agency…………………………………………..

  10 2. Struktur Kepemilikan………………………………….

  12

  3. Ukuran Perusahaan……………………………………

  16

  4. Pengungkapan Manajemen Resiko……………………

  17 B. Penelitian Terdahulu………..…….………………..............

  22 C. Kerangka Berpikir…………………………………………

  23 D. Hipotesis Penelitian………………………………………...

  24 BAB III METODE PENELITIAN…...…………………………………..

  26 A. Populasi dan Sampel…………..…………………………...

  26 B. Jenis dan Sumber Data……………….…………….………

  26 C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel……………

  27 D. Teknik Analisis Data………….……………...……………

  29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………

  35 A. Deskripsi Data…………………..…...……………………...

  35 B. Analisis Data………………………………..………………

  36 C. Pembahasan………………………………………………...

  50 BAB V SIMPULAN DAN SARAN…….………………………………

  52 A. Simpulan…………..………………………………………...

  52 B. Saran-saran……….………………………………………….

  53 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..

  54 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Sampel Penelitian..................................................................

  41 Tabel 4.11 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov............................................

  49 Tabel 4.18 Koefisiensi Determinasi........................................................

  48 Tabel 4.17 Hasil Uji t…………………………………………………..

  46 Tabel 4.16 Hasil Uji F.............................................................................

  44 Tabel 4.15 Hasil Regresi Linear Berganda..............................................

  43 Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas....................................................

  43 Tabel 4.13 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov............................................

  42 Tabel 4.12 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov............................................

  41 Tabel 4.10 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov............................................

  35 Tabel 4.2 Descriptive Statistics Variabel Kepemikan Manajemen …..

  40 Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov............................................

  39 Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov............................................

  38 Tabel 4.7 Descriptive Statistics Variabel Pengungkapan Resiko..........

  38 Tabel 4.6 Descriptive Statistics Variabel Ukuran Perusahaan..............

  37 Tabel 4.5 Descriptive Statistics Variabel Kepemilikan Publik.............

  37 Tabel 4.4 Descriptive Statistics Variabel Institusi Asing .....................

  37 Tabel 4.3 Descriptive Statistics Variabel Institusi Domestik …...........

  50

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir................................................................

  24

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Perusahaan yang Menjadi Sampel Lampiran 2 Hasil Penelitian Data Perusahaan Lampiran 3 Perusahaan Manufaktur 2014

  Lampiran 2 Halaman 1

  

ABSTRAK

LILIS DIYAN NINGSIH, NIM. 0822100416. Fakultas Ekonomi

  Universitas Widya Dharma, Judul Skripsi : Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2014.

  Tujuan penelitian ini 1) Untuk mengetahui apakah kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi domestik, kepemilikan institusi asing, kepemilikan publik dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko. 2) Untuk mengetahui apakah kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko? 3) Untuk mengetahui apakah kepemilikan institusi domestik berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko? 4) Untuk mengetahui apakah kepemilikan institusi asing berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko? 5) Untuk mengetahui apakah kepemilikan publik berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko? 6) Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko?

  Populasi dalam penelitian ini adalah sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. Data yang digunakan diperoleh dari laporan tahunan perusahaan manufaktur yaitu tahun 2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang dikumpulkan melalui www.idx.co.id. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji F, uji t dan koefisiendi determinasi.

  Hasil menunjukkan perhitungan uji t variabel kepemilikan manajemen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan manajemen resiko. Hasil penelitian uji F menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi domestik, kepemilikan institusi asing, kepemilikan publik dan ukuran perusahaan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko. Hasil perhitungan uji t variabel kepemilikan institusi domestik secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan manajemen resiko. Hasil uji t variabel kepemilikan insitusi asing secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan manajemen resiko. Hasil perhitungan uji t variabel kepemilikan publik secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan manajemen resiko. Hasil uji t variabel ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan manajemen resiko. Kata kunci: Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Pengungkapan Manajemen

  Resiko

  1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Risiko selalu berhubungan dengan ketidakpastian. Dalam melakukan

  bisnis, risiko merupakan hal yang sangat ditakuti. Risiko adalah sesuatu yang tidak pasti yang dapat mempengaruhi masa depan dalam proses pencapaian tujuan. Persepsi risiko pada zaman sekarang telah berubah. Di masa lalu, risiko dipandang negatif, sedangkan sekarang, risiko dipandang baik secara positif maupun negatif dalam menanggapi hasil dari sejumlah peristiwa (Linsley dan Shrives, 2006 dalam Indriyani, 2014). Karena perspektif dualitas risiko yaitu positif maupun negatif, stakeholder memerlukan informasi lebih lanjut tentang pengungkapan risiko untuk membuat keputusan bisnis dan investasi dan lebih memahami posisi tanggung jawab sosial perusahaan (Probohudono et al, 2013 dalam Indriyani, 2014). Beretta dan Bozzoland (2004 dalam Indriyani, 2014) menyatakan bahwa peningkatan kompleksitas strategi bisnis, operasional dan peraturan membuat lebih sulit bagi investor untuk memahami dengan jelas informasi keuangan tanpa penjelasan yang baik dari faktor risiko.

  Salah satu cara yang dapat dilakukan agar dapat terhindar dari risiko adalah dengan mengelola risiko. Salah satu pengelolaan risiko yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan manajemen risiko. Menurut Smith (1990 dalam Indriyani, 2014) manajemen risiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang

  1

  2 mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut. Maka dari itu diperlukannya pengungkapan atas risiko-risko perusahaan, serta dalam mengelola risiko.

  Peraturan mengenai pengungkapan resiko di Indonesia diatur dalam Bapepam dan LK yaitu Peraturan Nomor X.K.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Penerbitan peraturan ini mencabut Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-134/BL/2006 tanggal 7 Desember 2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten dan Perusahaan Publik dan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP- 40/BL/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya Tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan di Bursa Efek di Negara Lain. Sehingga penyampaian laporan keuangan menjadi wajib bagi perusahaan yang go public.

  Oorschot (2009 dalam Andini, 2011), beberapa tahun lalu pengungkapan risiko masih bersifat suka rela, khususnya yang berkaitan dengan instrumen finansial. Di Indonesia, pengungkapan risiko oleh perusahaan manufaktur merupakan salah satu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) yang secara ekplisit diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia 50 (PSAK 50) revisi 2010, tujuan dari pengungkapan adalah menyediakan informasi guna meningkatkan pemahaman mengenai signifikansi instrumen keuangan

  3 terhadap posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas serta membantu penilaian jumlah waktu dan tingkat kepastian arus kas masa mendatang. Selain itu, terdapat pula pada peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tahun 2009 tentang penerapan manajemen risiko dengan tujuan agar dapat mengantisipasi dan menangani risiko secara efektif dan efisien.

  Pentingnya pelaporan terhadap risiko telah dimulai awal tahun 1998 dan focus dalam risk disclosure meningkat sejak munculnya introduction International

  

Financial Reporting Standard 7 (IFRS 7), 1 Januari 2007 (Kruk, 2009 dalam

  Andini, 2011). Di tahun 2007 dunia dilanda krisis keuangan internasional yang disebut krisis kredit dan saat itu ketertarikan terhadap pengungkapan risiko pun semakin meningkat (Oorschot, 2009, dalam Andini, 2011).

  Struktur kepemilikan yang meliputi kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi domestik, kepemilikan institusi asing, kepemilikan publik (Hapsoro, 2007) yang merupakan mekanisme pengawasan dari corporate governance, dimana mekanisme ini dapat mengontrol perusahaan manufaktur lebih optimal, sehingga dapat menurunkan konflik kepentingan (conflict of interest) yang disebabkan oleh masalah keagenan antara pemilik dan manajer.

  Kepemilikan manajemen adalah pihak manajerial dalam suatu perusahaan yang secara aktif berperan dalam mengambil keputusan untuk menjalankan perusahaan. Pihak-pihak tersebut adalah mereka yang duduk di dewan komisaris dan dewan direksi perusahaan (Fathimiyah et al, 2011). Manajemen sangat berperan dalam menjalankan kelangsungan usaha suatu perusahaan. Dimana, manajemen tidak hanya berperan sebagai pengelola perusahaan saja melainkan

  4 juga berperan sebagai pemegang saham. Manajemen akan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan usaha yang telah dilakukannya dengan melakukan pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan. Prosentase kepemilikan saham manajerial suatu perusahaan yang semakin tinggi menyebabkan semakin besar pula tanggung jawab manajemen dalam mengambil suatu keputusan sehingga risk management disclosure pun menjadi semakin tinggi (Dampsey dan Laber, 1993 dalam Fathimiyah et al, 2011).

  Kepemilikan institusi domestik adalah kepemilikan saham oleh pihak- pihak yang kepemilikan institusi domestik adalah kepemilikan saham oleh pihak- pihak yang berbentuk institusi, seperti bank, perusahaan asuransi, dana pensiun dan intitusi lainnya (Wahidahwati, 2002). Peningkatan kepemilikan institusi domestik menyebabkan kinerja manajemen diawasi secara optimal sehingga manajemen menghindari perilaku yang merugikan principal. Semakin besar prosentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh institusi akan menyebabkan usaha monitoring semakin efektif, karena dapat mengendalikan perilaku oprtunistik yang dilakukan manajemen. Dengan tingkat kepemillikan yang tinggi akan mengurangi agency cost pada perusahaan serta penggunaan hutang oleh manajemen. Adanya kontrol ini akan menyebabkan manajemen menggunakan hutang pada tingkat yang rendah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya

  financial distress dan financial risk (Crutchley, 1999 Fathimiyah et al, 2011).

  Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 2007 pada pasal 1 angka 6 kepemilikan asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah Republik

  5 Indonesia. Pertumbuhan yang pesat dari kepemilikan asing akan membuat perusahaan asing mengalami tekanan dari masyarakat sekitar (Ramadhan, 2010 dalam Rakchmawati 2011).

  Kepemilikan publik adalah kepemilikan saham perusahaan oleh masyarakat umum atau atau oleh pihak luar (Istiqomah, 2010). Adanya perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki oleh investor luar dapat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan (Disclosure) oleh perusahaan. Hal ini karena, semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, semakin banyak pula detail-detail butir yang dituntut untuk dibuka dan dengan demikian pengungkapan perusahaan akan semakin luas.

  Ukuran perusahaan dapat diartikan besar kecilnya sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut, baik itu sumber daya modal ataupun sumber daya manusia yang dimilikinya. Besar (ukuran) perusahan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar (Sudarmadji dan Ardi Murdoko, 2007). Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin banyak informasi yang akan diungkapkannya. Serta semakin detail pula hal-hal yang akan diungkapkan karena perusahaan besar dianggap mampu untuk menyediakan informasi tersebut.

  Terkait dengan hal ini Edo Bangkit Prayoga (2013) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Manajemen Risiko. Hasil penelitian ini adalah Tingkat kepatuhan perusahaan manufaktur dalam mengungkapkan manajemen risiko mencapai 51,46%. Walaupun pengungkapan butir-butirnya masih sedikit, hal ini terlihat

  6 dari jumlah pengungkapan manajemen risiko terbanyak hanya mencapai enam butir dari sebelas butir yang telah diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor : SE- 02/PM/2002 tentang pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik: industri manufaktur.

  Kristiono (2014) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Struktur Kepemilikan, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Risk Management Disclosure Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini adalah Hasil uji secara simultan atau bersama-sama (uji F) menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, struktur modal dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap risk management disclosure. Hasil uji secara parsial atau individual (uji t) menunjukkan bahwa hanya variabel ukuran perusahaan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap risk management disclosure sedangkan 3 variabel lainnya yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan struktur modal tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap risk management disclosure.

  Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan

  Terhadap Pengungkapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2014”.

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian sebagai berikut ini.

  7

  1. Apakah kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi domestik, kepemilikan institusi asing, kepemilikan publik dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko?

  2. Apakah kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko?

  3. Apakah kepemilikan institusi domestik berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko?

  4. Apakah kepemilikan institusi asing berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko?

  5. Apakah kepemilikan publik berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko?

  6. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko?

C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah sebagai berikut ini.

  1. Untuk mengetahui apakah kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi domestik, kepemilikan institusi asing, kepemilikan publik dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko.

  2. Untuk mengetahui apakah kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko.

  8

  3. Untuk mengetahui apakah kepemilikan institusi domestik berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko.

  4. Untuk mengetahui apakah kepemilikan institusi asing berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko.

  5. Untuk mengetahui apakah kepemilikan publik berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko.

  6. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko.

D. Manfaat Penelitian

  Merujuk pada tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan dua kegunaan sebagai berikut ini.

  1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya bidang akuntansi. Selain itu penelitian ini juga diharapakan dapat memberikan ide dan gagasan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengungkapan risiko.

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi para investor, hasil penelitian ini dapat memberi masukan memberikan informasi mengenai pengaruh struktur kepemilikan, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan manajemen resiko pada perusahaan manufaktur.

  9 b. Bagi pihak manajemen perusahaan, dapat memberikan masukan mengenai informasi pengaruh struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan manajemen resiko.

  53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2014, maka dapat disimpulkan. Hasil penelitian uji F menunjukkan bahwa variabel kepemilikan

  manajemen, kepemilikan institusi domestik, kepemilikan institusi asing, kepemilikan publik dan ukuran perusahaan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen resiko.

  Hasil perhitungan uji t variabel kepemilikan manajemen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan manajemen resiko. Hasil perhitungan uji t variabel kepemilikan institusi domestik secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan manajemen resiko. Hasil uji t variabel kepemilikan insitusi asing secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan manajemen resiko. Hasil perhitungan uji t variabel kepemilikan publik secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan manajemen resiko. Hasil uji t variabel ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan manajemen resiko.

  53

  54

B. Saran

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dapat ditarik beberapa saran sebagai berikut ini.

  1. Disarankan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan periode yang lebih lama.

  2. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan sampel yang lebih luas. Hal ini bertujuan agar kesimpulan yang dihasilkan tersebut memiliki cakupan yang lebih luas pula.

  3. Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan penggunaan variabel lain yang mungkin mempengaruhi pengungkapan manajemen risiko seperti umur perusahaan.

  55

DAFTAR PUSTAKA

  Almilia, Luciana Spica & Ikka Retrinasari. 2007. Analisis Pengaruh Karakteristik

  Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ. Proceeding Seminar

  Nasional dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis FE Universitas Trisakti Jakarta. Andini, Ayu Harintyas. 2011. Risk Management Disclosure: Bukti Empiris Perbankan Indonesia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Anisa, Windi Gessy. 2012. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

  Manajemen Risiko (Studi Empiris pada Laporan Tahunan Perusahaan- Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010. Skripsi.

  Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Djakman C. D. dan M. Novita. 2008. “Pengaruh Struktur Tahunan Perusahaan”.

  Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak. Darmawi, Herman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara. Diyah, Pujiati dan Widanar, Erman. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap

  Nilai Perusahaan: Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Ventura, Vol. 12. No.1, h. 71-86. Edo Bangkit Prayoga. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran

  Perusahaan Terhadap Pengungkapan Manajemen Risiko. Skripsi. Surabaya: STIE Perbanas Surabaya.

  Fathimiyah, Venny. Rudi Zulfikar dan Fara Fitriani. 2011. Pengaruh Struktur

  Kepemilikan Terhadap Risk Management Disclosure (Studi Survei Industri Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010). Skripsi.

  Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Gozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbitan Universitas Diponogoro.

  Hapsoro, D. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Transparansi: Studi Empiris Di Pasar Modal. Vol. 18 No. 2, hal 65-85. Hartono, Sri Redjeki. 1995. Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi. Jakarta: Sinar Grafika.

  55

  56 Ibrahim. 2008. “Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran

  Perusahaan dan Debt to Equity Ratio Terhadap Yield to Maturity Periode Tahun 2004 – 2006”. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

  Idroes, Ferry N. 2008. Manajemen Risiko Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Indriyani, Fauziah Lina. 2014. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Komisaris

  Independen, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Risk Disclosure (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013). Skripi. Semarang : Universitas Diponegoro

  Istiqomah, D. F. 2010. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, dan Kepemilikan Publik Terhadap Keterlambatan Publikasi Laporan Keuangan.

  Skripsi. Surakarta: Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

  Kristiono. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Struktur Modal Dan Ukuran

  Perusahaan terhadap Risk Management Disclosure pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Riau: Ekonomi

  Universitas Riau. Marwata. 2000. “Kinerja Keuangan, Harga Saham, dan Pemecahan Saham,” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol VI No.3, Hal 264-275.

  Puspitasari. 2009. Hubungan Ukuran Perusahaan dan Porsi Kepemilikan Saham Publik dengan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan.

  Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Rakhmawati, D. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Tipe Industri, Ukuran

  Perusahaan, Perusahaan BUMN dan Non BUMN Terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR DISCLOSURE) pada Perusahaan di BEI Tahun 2009. Skripi. Semarang : Universitas Diponegoro.

  Sudarmadji, Ardi Murdoko. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,

  Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Vol 2, ISSN : 1858-2559.

  Sudarmadji, Murdoko Ardi dan Luna Sularto. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan,

  Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Jurnal Ekonomi. Vol. 2.

  ISSN : 1858-2559. Agustus 2007 Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Strukutr Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan Keagenan dan Informasi Asimetri. Yogyakarta: Graha Ilmu.

  57 Sujianto, Agus Eko. 2006. Aplikasi Statisk dengan SPSS untuk Pemula. Jakarta: Pustaka Publisher. Santoso, Singgih. 2004. Mengolah Data Statistik secara Profesional. Jakarta: PT Elex Media Skomputindo. Wahidawati. 2002. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan

  Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Theory Agency.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No. 1, h. 1-16.

  Widodo,Priyo.2009. “Pengaruh Managerial Ownership, Institutional Ownership dan Growth Terhadap Debt Ratio pada Perusahaan Jasa di BEJ tahun 2000-2002”.

  Universitas Sebelas Maret: Solo. Zainudin dan Hartono. 1994. Aplikasi Statistik dengan SPSS untuk Pemula. Jakarta: Pustaka Publisher.

  Zuhron, Diana dan Heri, I Putu Pande Sukmawati. 2003. “Analisis Pengaruh Luas

  Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi

Investor.” Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya, 16-17 Agustus.

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO

1 12 18

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 11

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSAEFEK INDONESIA (BEI)

0 1 6

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 1 12

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, ASIMETRI INFORMASI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2008-2010 - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 10

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN RISIKO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14