HUBUNGAN ANTARA PAPARAN PORNOGRAFI DENGAN PERILAKU SEKSUAL MAHASISWA YANG PERNAH BERPACARAN DAN BELUM MENIKAH

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN ANTARA PAPARAN PORNOGRAFI DENGAN PERILAKU SEKSUAL MAHASISWA YANG PERNAH BERPACARAN DAN BELUM MENIKAH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh : Zakarias Andrianto

  NIM :049114081 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN ANTARA PAPARAN PORNOGRAFI DENGAN PERILAKU SEKSUAL MAHASISWA YANG PERNAH BERPACARAN DAN BELUM MENIKAH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh : Zakarias Andrianto

  NIM :049114081 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PAPARAN PORNOGRAFI DENGAN

PERILAKU SEKSUAL MAHASISWA YANG BELUM MENIKAH

Oleh:

Zakarias Andrianto

  

NIM : 049114081

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama V. Didik Suryo Hartoko S.Psi., M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  24 Agustus 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO Pantang mati sebelum ajal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

untuk mereka yang selalu punya mimpi dan berusaha mewujudkan mimpinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian dari karya milik orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 28 Juli 2011 Zakarias Andrianto PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA PAPARAN PORNOGRAFI DENGAN

PERILAKU SEKSUAL MAHASISWA YANG PERNAH BERPACARAN

DAN BELUM MENIKAH

Zakarias Andrianto

  

ABSTRAK Subyek dalam penelitian ini adalah 92 mahasiswa kampus III paingan Universitas

Sanata Dharma yang memiliki pengalaman berpacaran dan belum menikah, yang diperoleh

dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan kuisioner efek paparan pornografi, skala frekuensi paparan pornografi dan skala

perilaku seksual. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini adalah teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil analisis data

menunjukkan bah wa ada hubungan positif yan g signifikan antara Paparan Pornografi

dengan Perilaku Seksual mahasiswa yang Berpacaran dan Belum Menikah. Hal itu ditunjukkan dari nilai korelasi sebesar 0,574 dengan probabilitas sebesar 0,000 (p < 0,0 1). Kata kunci : paparan pornografi, perilaku seksual, efek paparan pornografi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

CORRELATION BETWEEN PORNOGRAPHY EXPOSURE AND

SEXUAL ACTIVITIES IN UNMARRIED COLLEGE STUDENTS THAT

EXPERIENCED A RELATIONSHIP

Zakarias Andrianto

  

ABSTRACT

This research aimed to find out the correlation between Pornography

Exposure and Sexual Activities in Unmarried College Student that already ha s

inrelationship experience. Sexual Activities in Unmarried College Student that

already has inrelationship experience functioned as the dependent variable and

Pornography exposure functioned as the independent variable. The subjects included in this

rd

research were 92 college student of 3 Campus of Sanata dharma University whose unmarried

and already has in relationship experience, drawn by means of purposive sampling method. The

data were collected by pornography exposure frequency scales, questionnaire of pornography

exposure effect and sexual activity scales. The technique used to test the hypothesis in this

research was the Product-Moment Correlation of Pearson. The results of data analysi s

sho wed that there was a positive and significant correlation between Pornography

Exposure and Sexual Activities in Unmarried College Student that already ha s

inrelationship experience. This was indicated by the correlation coefficient of 0.574 with p

value of 0.000 (p < 0.01).

  Keyword : Pornograph y Exposure, Sexual Activities, pornography exposure effect

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Zakarias Andrianto

  Nomor Mahasiswa : 049114081

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

Hubungan Antara Paparan Pornografi Dengan Perilaku Seksual Mahasiswa

Yang Pernah Berpacaran Dan Belum Menikah

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam Bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti Kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 27 September 2011 Yang menyatakan, (Zakarias Andrianto)

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih

sayang, penguatan, ketegaran, berkat dan hidayah sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak

lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Dr. Ch. Siwi Handayani selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. V. Didik Suryo Hartoko S.Psi., M.Psi. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas segala support, nasehat, masukan, dan semua yang telah tercurah.

  3. P. Henrietta PDADS., MA selaku dosen pembimbing akademik.

  

4. Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuannya selama penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  5. Segenap staff Fakultas Psikologi, Mas Gandung, Pak Gie, Mbak Nanik, Mas Muji dan Mas Doni, atas segala bantuan yang diberikan untuk kelancaran studi penulis di Fakultas Psikologi.

  6. Orang tuaku Y.B Budiarto dan V. Sri Ardiyati, kakakku Agustina Fitrianti, Lucky Junior, Adiku Modestus Adityo, Serafica, keponakanku NirmalaTrivena Putri dan Raymond Quinn Reinhart atas dukungan doa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

7. Keluarga besar wonosobo : Alm. Mbah H. Abdul Patah Cipto Suwiryo,

Alm Karto Pawiro, mbah bulik, mbah Sarno, mbak esti, om onon, tante rina, om aziz, mbah pasro, pak kustanto, Pak Sugeng Hariyanto, sepupuku : mega, anis, sesi, yudha, Guntur, goro, rainy, diaz, hazna, fajar, vita, wiryo.

  

8. Keluarga Besar temanggung : Alm. mbah Man, pak nduk, pak min,pak

har, pak bud, pak lik (om mbojet), pak mamang,mbak ndug, pak cip, keluarga besar ngimbrang,butuh dan sayangan.

  9. Keluarga besar “TN” Antonius Wisnu Sanjaya, Frederik Herwindra, Hastadi Kurniawan, Purwoko Wening Prasetyo, Dian Wibowo Utomo, Felicita Rahayu, Yoga Kurniawan serta para sesama parasit : YLG Abu Jatmiko, Fredericus Renda Tricahya, S. Guntur Yoga P, Felix Ariska

Kristianto, AgunfSudarmanto dan parasit lainnya, proud to be family.

  10. Sahabat-sahabatku Ig. Danny Ardianto, Suryo Setyo B, Maria Sekararum W, Wahyu Putri, D. Hery Handoko, Cinde Yudyasari, Agnes ndut, Pasifikus Cristha Wijaya, Y. Doddy Nugroho, Martinus Sinulingga, Bramanto Ranggamukti, Lisabetha Elok, Joseph Andanksaurus, Jimmy Hanif L, Mahatmya Dwilaksmi.

  11. Band yang selalu menemani : Skaphobia (doddy, panjul, gusbam, gatyo, disti, yosua, pak de, timo, arya), KBT nextGen (martin, rosari, yutti, ajeng, yosua, disti, laura), Red Pavlov (topig, cuki, kriwil, bagwan, martin, bayu, cahyo), Verigostic, dan band-band yang ada di jogja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

12. Teman-teman sepeda tinggi : elay, iok, diane, koko, sickgoel, gopret, dan

yang lainnya.

  

13. Teman-teman Psikologi : anang(04), panji (04), wulan (04), nicko(04),

felix (04), lala (04), hannes, abhe, bambang, yutti, boloth, indro, ruthie, didi, yasinta, erga, iwan, thita, brandan.

  14. Semua yang telah membantu dan tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

  Yogyakarta, 20 September 2011 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN MOTTO ............................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..........................................................vi ABSTRAK ............................................................................................... vii ABSTRACT ............................................................................................ viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............. ix KATA PENGANTAR ................................................................................................. x DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ................................................................................... xvi

  BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................4

C. Tujuan Penelitian ...................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ..................................................... 4

BAB II. LANDASAN TEORI........................................................................... 6 A. Perilaku seksual .......................................................................... 6

  1. Definisi Perilaku Seksual...................................... 6

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual ...... 8

  

B. Paparan Pornografi ....................................................10

  1. Definisi Pornografi ..............................................10

  2. Paparan Pornografi .............................................. 11

  3. Efek Paparan Pornografi .............................................. 11

  4. Akses Mendapatkan Informasi Tentang Pornografi ........... 12

  

C. Dewasa Awal ............................................................................ 12

  1. Definisi Dewasa Awal ........................................................ 13

  2. Ciri- Ciri Dewasa Awal ...................................................... 14

  3. Perilaku Seksual Pada Masa Dewasa Awal ......................... 15

  D. Hubungan Antara Paparan Pornografi Dengan Perilaku Seksual Mahasiswa ..................................................................... 16

E. Hipotesis ....................................................................... 18

  BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 19 A. Jenis Penelitian ..................................................................... 19

B. Identifikasi Variabel Penelitian ............................................. 19

C. Definisi Operasional Variabel .................................................... 19

  1. Paparan Pornografi ........................................................... 19 2.

  Efek paparan Pornografi .................................................. 20

  3. Perilaku Seksual ................................................................ 20

  

D. Sampling .............................................................................. 20

  E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 21

  1. Data Demografi Subjek ..................................................... 21

  2. Data Efek Paparan Pornografi .......................................... 22 3.

  Data Paparan Pornografi ................................................... 24

  4. Data Perilaku Seksual........................................................ 26

  F. Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 28

  1. Validitas . ..................................................................... 28

  2. Seleksi item ................................................................ 29 3.

  Reliabilitas ......................................................................... 30

  G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 31

  

BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ........................... 32

A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 32 B. Deskripsi Subjek Penelitian................................................... 32 C. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... 35 D. Analisis Hasil Penelitian ............................................................. 39

  1. Uji Asumsi Penelitian ............................................................... 39

  2. Uji Hipotesis ............................................................................. 41

  E. Pembahasan ................................................................................. 42

  

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 48

A. Kesimp ulan ............................................................. 48 B . Saran ....................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.5 Perbandingan Data Teoritik dan Data Empirik .............................37Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis .........................................................................42Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas ........................................................................41Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ......................................................................40Tabel 4.8 Kategori perilaku seksual................................................................39Tabel 4.7 Kategori perilaku seksual ...............................................................38Tabel 4.6 Kategori frekuensi paparan pornografi ........................................38Tabel 4.4 Deskripsi Statistik Data Penelitian ..............................................36Tabel 3.1 Blueprint Efek Paparan Pornografi ................................................. 22Tabel 4.3 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Tahapan Efek Paparan Pornografi .........................................................................35Tabel 4.2 Desripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia ...............................34Tabel 4.1 Desripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pengalaman Berganti Pasangan .........................................................................33Tabel 3.5 Reliabilitas skala perilaku seksual .................................................. 31Tabel 3.4 Reliabilitas skala frekuensi paparan pornografi .............................. 30Tabel 3.3 Blueprint Perilaku Seksual .............................................................. 27Tabel 3.2 Blueprint Frekuensi Paparan Pornografi ......................................... 26

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa dewasa awal adalah masa di mana seseorang menemukan identitas

  diri, menjadi mandiri dari orang tua, mengembangkan sistem nilai, dan membangun hubungan (Feldman, Papalia Olds, 2009). Seseorang yang berada pada dewasa awal mulai membangun pribadi yang mandiri dan menjadi terlibat secara sosial (Santrock, 2002)..

  Berbagai penelitian menemukan bahwa banyak subjek penelitian telah melakukan perilaku seksual. Penelitian Taufik dan Anganthi (2005), subjek SMU kelas 3 di Surakarta ditemukan bahwa 13,12% telah melakukan hubungan seksual, yang terdiri dari 11,2% laki-laki dan 2% perempuan. Penelitian Nursal (2007) di SMU Negeri di Kota Padang ditemukan 16,6% berperilaku seksual beresiko, diantaranya 4,3% telah melakukan hubungan seksual. Pada Penelitian Hazah (2007) di MAN 1 Muntilan Magelang sebanyak 55,2% perilaku seksual pranikah subjek berada pada kategori sedang. Penelitian Suryoputro dkk (2006) di perkotaan Jawa Tengah (n=2000) menemukan 18% mahasiswa laki-laki dan 19% buruh pabrik laki-laki mengaku pernah melakukan hubungan seksual pranikah, sedangkan 5% mahasiswa perempuan dan 6% buruh pabrik perempuan mengaku pernah melakukan hubungan seksual PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Palembang melakukan onani, sedangkan 4,2% melakukan masturbasi.

  Sebanyak 15,8% subjek mencium dan memeluk pacar, 10,5% subjek melakukan necking dan 4,2% melakukan petting. Subjek yang melakukan oral seks sebanyak 2,1%, sebanyak 1,1% subjek melakukan anal seks. Subjek yang melakukan hubungan seks dengan pacar dan bukan pacar sebanyak 2,1%.

  Penelitian Novita dkk (2006) di SMA Negeri 11 Palembang menyebutkan bahwa 66,3% subjek melihat materi pornografi melalui majalah dan 53,7% melalui tabloid, sedangkan 81,1% subjek melihat materi pornografi melalui televisi dan 49,5% melalui VCD. Responden menyatakan bahwa tujuan melihat materi pornografi karena tidak sengaja sebanyak 69,5%, ingin tahu 56,8%, meminjam dari teman 28,4%, diberi teman 26,3%. Pada saat melihat materi pornografi sebanyak 57,9% menyatakan terangsang dan 36,8% tidak terangsang. Penelitian ini menunjukan banyaknya subjek yang mengakses materi pornografi melalui berbagai media. Selain itu penelitian ini juga menunjukan bahwa subjek terangsang secara seksual oleh materi pornografi yang diaksesnya.

  Penelitian Supriati dan Fikawati (2008) di SMP Negeri Pontianak menunjukkan bahwa 83,3% telah terpapar pornografi, 79,5% mengalami efek paparan. Tahap dari efek paparan pornografi adalah adiksi (kecanduan), eskalasi (peningkatan materi pornografi), desensitisasi (menganggap pornografi itu biasa), dan act out (meniru adegan pornografi). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Responden yang mengalami adiksi, 69,2% berada pada tahap eskalasi .

  Pada responden yang mengalami eskalasi, 61,1% berada pada tahap desentisasi. Tahap act out dialami oleh 31,8% subjek yang berada pada tahap desentisasi.

  Penelitian Wirawan (2002) di Kotamadya Yogyakarta menunjukkan 43,8% subjek terpapar gambar-gambar porno dan 32,9% subjek terpapar film/video porno. Tingginya tingkat akses terhadap materi pornografi dan tingkat perilaku seksual pada subjek memunculkan kerpihatinan pada peneliti dari berbagai daerah. Beberpa penelitian telah dilakukan untuk meneliti adanya hubungan antara paparan pornografi dengan perilaku seksual. Nursal (2007) menemukan bahwa ada hubungan yang positif antara perilaku seksual dengan paparan media elektronik dan cetak yang mengandung konten pornografi pada murid SMU NEGERI di Kota Padang. Pada penelitian Novita dkk (2006) di SMA 11 Palembang ditemukan pula hubungan yang positif dan signifikan antara paparan pornografi dan komunikasi subjek-orangtua dengan perilaku seksual, dari kedua variabel tersebut paparan pornografi yang paling dominan berhubungan dengan perilaku seksual pada subjek. Pada penelitian Supriati dan Fikawati faktor dominan yang mempengaruhi tingkat perilaku seksual sebagai acting out pornografi adalah frekuensi paparan pornografi. Purwatiningsih (2004) mengungkapkan tingginya perilaku seks pranikah di perkotaan disebabkan oleh kemudahan mengakses media yang memungkinkan menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dilakukan di Yogyakarta oleh Hanifah (2000) dengan melakukan wawancara pada 30 subjek. Penelitian kualitatif ini menyatakan bahwa hubungan seksual pranikah, salah satunya dipengaruhi oleh paparan media massa.

  Berdasarkan penjelasan tersebut dan penelitian Hanifah (2000) yang mewawancarai 30 responden. Peneliti kemudian tertarik untuk menyelidiki hubungan antara paparan pornografi dengan dengan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa yang pernah berpacaran, mengingat kurangnya penelitian kuantitatif mengenai hubungan antara kedua variabel tersebut pada masa dewasa awal dan tingginya tingkat paparan pornografi di Yogyakarta.

  B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, permasalahan pokok yang ingin diungkap peneliti adalah “Apakah ada hubungan antara paparan pornografi dengan perilaku seksual mahasiswa yang pernah berpacaran dan belum menikah?”

  C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara paparan pornografi dengan perilaku seksual mahasiswa yang pernah berpacaran dan belum menikah.

  D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat ditinjau menjadi manfaat praktis dan teoritis, antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   Penelitian ini berguna untuk menjadi referensi dalam penelitian selanjutnya mengenai seksualitas.

   Dalam Psikologi Perkembangan penelitian ini memberikan gambaran tentang hubungan paparan porgorafi dan perilaku seksual pada tahap dewasa awal.

  2. Manfaat praktis yaitu :  Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan menjadi gambaran paparan pornografi dan perilaku seksual disekitar mereka,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Seksual

  1. Definisi Perilaku Seksual Perilaku seksual adalah adalah segala tingkah laku seksual yang didorong oleh hasrat seksual dengan pasangannya (Soetjiningsih, 2008). Perilaku seksual menurut Feldman dan Papalia Olds (2009) adalah coitus atau senggama dan noncoitus atau aktivitas seksual genital, seperti seks oral, anal dan masturbasi. Perilaku seksual dapat dilakukan sendiri,

misalnya masturbasi, maupun dengan pasangan, misalnya senggama.

  Disimpulkan bahwa perilaku seksual adalah segala tingkah laku seksual yang didorong oleh hasrat seksual baik dilakukan sendiri atau dengan pasangannya.

  2. Jenis-jenis perilaku seksual Perilaku seksual menururt Santrock (2004) ada 4 macam yaitu : a. Berciuman Berciuman adalah perilaku memberikan rangsangan berupa stimulus menggunakan bibir dengan cara mencium pipi atau bibir pasangan.

  b. Petting Merangsang bagian erotis dari pasangan. Hal ini termasuk juga oral sex c. Necking Memberikan stimulus berupa ciuman pada leher pasangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Senggama adalah masuknya alat kelamin pria ke dalam alat kelamin wanita.

  Tahapan perilaku seksual menurut Soetjiningsih (2008) berupa :

  a. Pegangan tangan

  b. Memeluk/dipeluk dibahu

  c. Memeluk/dipeluk dipinggang

  d. Ciuman bibir

  e. Ciuman bibir sambil pelukan

  f. Meraba/diraba bagian erogen (payudara,alat kelamin) dalam keadaan berpakaian g. Mencium/dicium daerah erogen dalam keadaan berpakaian

  

h. Saling menempelkan alat kelamin dalam keadaan berpakaian

i. Meraba/diraba daerah erogen dalam keadaan tanpa pakaian j. Mencium/dicium daerah erogen dalam keadaan tanpa berpakaian k. Saling menempelkan alat kelamin dalam keadaan tanpa berpakaian l. Hubungan seksual Berdasarkan penjelasan tersebut disimpulkan bahwa tahapan perilaku seksual adalah :

  a. Berfantasi Seksual Merupakan perilaku seksual yang menggunakan imajinasi sebagai obyek pelepasan hasrat seksualnya.

  b. Masturbasi atau onani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Seksual verbal Membicarakan atau mengungkapkan tentang materi seksual secara verbal.

  d. Berpengangan tangan

  e. Berpelukan

  f. Berciuman

  g. Petting Memberikan rangsangan seksual kepada pasangan.

  h. Hubungan seksual Masuknya alat kelamin laki-laki kedalam alat kelamin wanita i. Anal sex Masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam dubur pasangan. Anal seks masuk dalam kategori tertinggi karena merupakan bentuk hubungan seksual beresiko tinggi, terutama terhadap penularan penyakit. Perilaku ini juga merupakan aktivitas noncoitus yang belum mendapatkan persetujuan dari masyarakat luas (Feldman, Papalia Olds, 2009).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual a. Hubungan orang tua-remaja dan dukungan sosial.

  Faktor hubungan orangtua-remaja berpengaruh negatif terhadap perilaku seksual pranikah remaja. Soetjiningsih (2008) menemukan bahwa hubungan orang tua-remaja memiliki pengaruh yang besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menemukan bahwa dukungan sosial merupakan faktor penting untuk mengurangi angka hubungan seksual pranikah, meskipun tidak memiliki pengaruh yang terlalu kuat.

  b. Harga diri Remaja yang memiliki harga diri rendah cenderung mudah dipengaruhi tekanan negatif teman-teman sebayanya untuk melakukan perilaku seksual pranikah (Soetjiningsih, 2008) c. Relijiusitas Relijiusitas ditemukan memiliki pengaruh negatif terhadap perilaku seksual pranikah (Soetjiningsih, 2008). Ketaatan seseorang terhadap norma agama yang dianutnya melindungi dari perilaku seksual pranikah.

  d. Paparan pornografi Nursal (2007) menemukan bahwa paparan pornografi memperkuat peluang untuk melakukan perilaku seksual beresiko. Soetjiningsih (2008) menemukan adanya hubungan positif antara paparan pornografi dengan perilaku seksual pranikah.

  e. Pengetahuan tentang kesehatan seksual Remaja dengan tingkat pengetahuan kesehatan seksual yang rendah memiliki peluang yang lebih tinggi untuk melakukan perilaku seksual beresiko tinggi dibandingkan remaja yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi (Nursal, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Remaja laki-laki memiliki tingkat perilaku seksual pranikah yang lebih tinggi daripada remaja perempuan. Penelitian yang mendukung penelitian ini dilakukan oleh Soetjiningsih (2008) dan Nursal (2007)

  g. Pengalaman berpacaran Pengalaman berpacaran memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku seksual (Taufik dkk, 2005; Nursal,2007). Sebagian besar hubungan seksual dilakukan pada saat berkencan dengan pacar sebagai bukti rasa cinta (Taufik dkk, 2005). Saat seseorang lama tidak bertemu dengan pacar, maka besar kemungkinan muncul perilaku seksual, dan bila sering bertemu dengan pacar, maka pasangan akan mencoba bentuk perilaku seksual baru supaya situasi pacaran tidak membosankan (Nursal, 2007)

B. Paparan pornografi

1. Definisi Pornografi

  Menurut UU 44 tahun 2008, pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual. Menurut UU 44 tahun 2008 pornografi secara eksplisit memuat:

  a. persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang

  b. kekerasan seksual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  d. ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan e. alat kelamin dan pornografi anak.

2. Paparan Pornografi

  Cambride Dictionary Online (2011) menjelaskan paparan sebagai kondisi dimana seseorang mengalami atau dipengaruhi sesuatu saat mereka berada dalam situasi atau tempat tertentu.

  Olson dkk (2011) menyebutkan paparan pornografi sebuah kondisi dimana seseorang berinteraksi dengan material yang secara eksplisit

memuat seksualitas dan ditujukan untuk kesenangan seksual semata.

  Berdasarkan penjelasan tersebut disimpulkan paparan pornografi sebagai pengalaman interaksi seseorang dengan material yang memuat seksualitas yang dapat mempengaruhi mereka.

  3. Efek paparan pornografi Efek terpapar pornografi menurut Cline (2002) yaitu adiksi, eskalasi, desensitisasi dan act out.

  a. Adiksi adalah efek ketagihan. Seseorang yang menyukai materi pornografi maka orang tersebut memiliki keinginan untuk melihat dan mendapatkan kembali materi pornografi.

  b. Eskalasi adalah terjadinya peningkatan kebutuhan terhadap materi seks yang lebih berat, lebih eksplisit, lebih sensasional dan lebih menyimpang dari yang sebelumnya.

c. Desensitisasi adalah tahap ketika materi seks yang tadinya tabu, tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dianggap menjadi sesuatu yang biasa bahkan biasanya menjadi tidak sensitif terhadap korban kekerasan seksual.

  d. Act out adalah kecenderungan untuk mengaplikasikan apa yang dilihatnya dalam pornografi ke dalam kehidupan nyata. Proses ini sejalan dengan teori belajar observasional yang dikemukakan oleh Bandura (dalam Hergerhahn, 1997). Informasi yang dipelajari dari observasi terhadap materi pornografi diproses secara kognitif dan kemudian dipraktekan secara nyata.

4. Akses mendapatkan informasi tentang pornografi

  Akses untuk mendapatkan materi pornografi dapat melalui jasa yang disediakan oleh para penyedia. Jasa pornografi adalah segala jenis layanan pornografi yang disediakan oleh orang perseorangan atau korporasi melalui pertunjukan langsung, televisi kabel, televisi teresterial, radio, telepon, internet, dan komunikasi elektronik lainnya serta surat kabar, majalah, dan barang cetakan lainnya (UU 44, 2008).

  Dari jasa ini para pengguna bisa mendapatkan materi pornografi yang di inginkan, dapat berupa gambar, cerita, suara yang mengandung pornografi, film atau secara langsung (UU 44, 2008)

C. Dewasa awal 1. Definisi dewasa awal

  Masa dewasa awal adalah masa di mana seseorang menemukan identitas diri, menjadi mandiri dari orang tua, mengembangkan sistem nilai,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

berada pada dewasa awal mulai membangun pribadi yang mandiri dan

menjadi terlibat secara sosial (Santrock, 2002).

  Teori kognitif menjelaskan bahwa pada masa dewasa awal seseorang

memasuki tahap operasional formal. Mereka berpikir secara abstrak, membuat

hipotesis dan lebih sistematis dalam mendekati masalah (Feldman, Papalia

Olds, 2009). Pada masa dewasa awal seseorang mulai mengandalkan analisis

logis dalam memecahkan masalah. Mereka menggunakan komitmen, spesialisasi serta penyaluran energi untuk memperoleh tempat dalam masyarakat (Santrock, 2002).

  Dalam masa dewasa awal seseorang mulai memasuki fase keenam dari

delapan tahap perkembangan psikososial Erikson, yaitu keintiman vs isolasi

(Santrock, 2002). Seseorang berusaha membuat komitmen dan membangun

interaksi yang intim dengan orang lain. Jika tidak berhasil, seseorang akan

mengalami isolasi dan kesepian (Feldman, Papalia Olds, 2009).

  Menurut teori psikoanalitik, pada masa dewasa awal seseorang

mengalami fase genital. Impuls-impuls seksual yang ditekan pada masa laten,

akan muncul kembali di permukaan dan mengalir melalui saluran-saluran

yang disetujui secara sosial (Feldman, Papalia Olds, 2009). Pada masa dewasa

awal, perilaku seksual bertujuan memuaskan impuls seksual. Hal ini dapat

terwujud dalam berbagai bentuk perilaku sesuai kondisi sosialnya mulai dari

fantasi sampai aktivitas seksual berpasangan Kedewasaan tidak di mulai dari kriteria eksternal tapi dari indicator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

dewasa awal berada pada puncak kesehatan, kekuatan, energy, daya tahan dan

fungsi motorik. Masa dewasa awal adalah masa peralihan SMA menjadi

mahasiswa, bekerja (penuh atau paruh waktu), pindah dari rumah, menikah,

dan memiliki anak (Feldman, Papalia Olds, 2009).

  Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menempuh pendidikan di

perguruan tinggi atau setingkat. Dalam masa transisi dari pelajar menuju

mahasiswa, seseorang dapat menemukan bahwa kehidupan mahasiswa lebih

menantang secara akademik, lebih mandiri dan lebih bebas dari pengawasan

orangtua, bebas memilih pelajaran, banyak memiliki kesempatan untuk

mengeksplorasi gaya hidup dan nilai-nilai serta menghabiskan waktu dengan

kelompok sebaya (Santrock, 2002). Seseorang yang menempuh pendidikan di

perguruan tinggi berusia antara 18 sampai 30 tahun.

2. Ciri-ciri Masa Dewasa Awal

  Ciri-ciri Feldman dan Papalia Olds (2009) adalah :

  a. Usia Reproduktif Pada masa dewasa awal reproduksi memiliki fungsi kesenangan dan menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari peran sebagai orang tua.

  b. Permasalahan Fisik Pada masa dewasa awal seseorang mengalami puncak dari kondisi fisik dan mulai mengalami penurunan kemampuan fisik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Ketegangan Emosional Pada masa dewasa awal, ketegangan emosional diakibatkan oleh tekanan pekerjaan, kehidupan perkawinan dan peran sebagai orangtua.

  d. Komitmen Pada masa dewasa awal, seseorang sudah menjadi mandiri dan lepas dari orang tua. Masa ini seseorang menentukan pola hidup, tanggung jawab dan komitmen baru.

  Menurut Santrock (2002), pada masa dewasa awal seseorang dapat ditunjukan dengan kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan.

3. Perilaku seksual pada masa dewasa awal

  Menurut Sternberg (dalam Santrock) perilaku seksual pada masa dewasa awal merupakan salah satu ungkapan dari cinta. Cinta memiliki tiga bentuk utama yaitu gairah, keintiman dan komitmen. Gairah adalah bentuk yang berhubungan dengan daya tarik fisik dan seksual terhadap pasangan. Keintiman adalah perasaan emosional tentang kehangatan, kedekatan, dan berbagi dalam hubungan. Komitmen adalah penilaian kognitif atas hubungan dan niat untuk mempertahankan hubungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Hubungan antara paparan pornografi dengan perilaku seksual mahasiswa.

  Mahasiswa berada dalam masa dewasa awal di mana seseorang menemukan identitas diri, menjadi mandiri dari orang tua, mengembangkan

sistem nilai, membangun hubungan yang lebih intim dan berkomitmen

misalnya berpacaran dan menikah.

  Mahasiswa dalam menjawab tantangan akademik dihadapkan pada tuntutan untuk mendapatkan informasi yang semakin luas. Kondisi ini memungkinkan mahasiswa untuk mengakses media-media informasi lewat internet, telepon seluler, televisi, koran, majalah, buku dan berbagai media informasi lainnya.

  Seiring perkembangan jaman, proses industri dan modernisasi memacu

tumbuhnya media informasi yang semakin canggih, interaktif dan tanpa batas.

  Mahasiswa dalam proses mencari informasi dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman dan menggunakan media informasi yang semakin canggih, misalnya internet dan telepon seluler.

  Kondisi mahasiswa memungkinkan mengakses informasi yang sangat

luas, mulai dari informasi pendidikan sampai pornografi. Seiring munculnya

internet, seseorang menjadi mudah untuk mengakses materi pornografi yang seringkali muncul tanpa ada kontrol yang jelas.

  Mahasiswa yang mengalami paparan pornografi, beresiko mengalami perubahan perilaku secara bertahap sebagai efek paparan pornografi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Efek paparan pornografi pada mahasiswa dimulai dari adiksi terhadap

materi pornografi yang ditemui. Mahasiswa mulai berusaha untuk mengakses

kembali materi pornografi yang dipaparkan oleh media informasi yang

menyajikan

  Seiring waktu berjalan mahasiswa yang teradiksi paparan

membutuhkan materi pornografi yang tereskalasi, semakin kasar dan

menyimpang dari norma masyarakat. Materi pornografi seringkali berisi

perilaku seksual yang menyimpang dari norma masyarakat pada umumnya,

misalnya hubungan seksual tanpa pernikahan, pencabulan pada anak-anak,

perselingkuhan yang diikuti hubungan seksual, anal seks, dan sebagainya,

  Tingkat keseringan seseorang mengakses materi pornografi yang

semakin tinggi menyebabkan mereka melihat pornografi sebagai sesuatu yang

dapat diterima dan umum meskipun bertemakan anti sosial atau

penyimpangan. Sensitisifitas seseorang terhadap materi pornografi yang

sesungguhnya merupakan materi illegal, mengejutkan, tidak bermoral semakin

berkurang.

  Pada akhirnya seseorang menemukan diri mereka terperangkap dalam

sebuah perilaku seksual yang mereka pelajari dari observasi terhadap perilaku

yang diperlihatkan dalam pornografi. Mereka cenderung mengaplikasikan

perilaku yang telah mereka pelajari melalui pornografi saat menjalin hubungan

dengan pasangan atau pacar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa paparan pornografi berhubungan positif dengan perilaku seksual pada mahasiswa yang pernah berpacaran.

E. Hipotesis

  Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara paparan pornografi dengan perilaku seksual mahasiswa yang pernah berpacaran. Semakin tinggi paparan pornografi maka semakin tinggi perilaku seksualnya. Sedangkan semakin rendah paparan pornografi yang diterima, maka semakin rendah pula perilaku seksualnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

  penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara paparan pornografi dengan perilaku seksual pada mahasiswa yang pernah berpacaran. Pada penggunaan penelitian korelasional, kita dapat menyelidiki apakah variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien varibel korelasi (Azwar, 1999)

B. Identifikasi Variabel Penelitian

  Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel x Variabel bebas dalam penelitian ini adalah paparan pornografi.

  2. Variabel y Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah perilaku seksual mahasiswa

C. Definisi Operasional

  1. Paparan pornografi Paparan pornografi adalah frekuensi interaksi mahasiswa dengan gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  melalui media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual. Data paparan pornografi

didapatkan menggunakan skala frekuensi paparan pornografi.

  2. Efek paparan pornografi Efek paparan pornografi adalah hasil yang ditimbulkan ketika mahasiswa berinteraksi dengan paparan pornografi berdasarkan tahapan efek paparan pornografi, dimulai dari adiksi, eskalasi, desensitisasi, dan act out. Data efek paparan pornografi didapatkan menggunakan skala tingkat efek paparan pornografi.

  3. Perilaku seksual Perilaku seksual adalah tingkatan perilaku yang dilakukan seseorang berdasarkan tahapan perilaku seksual, dimulai dari berfantasi seksual, masturbasi, seksual verbal, berpegangan tangan berpelukan, berciuman, petting, hubungan seksual, sampai anal seks. data perilaku seksual didapatkan menggunakan skala tingkat perilaku seksual.

D. Sampling

  Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan teknik purposive sampling , yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan terhadap kelompok yang telah ditentukan dengan memperhatikan ciri-ciri atau sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang telah diketahui sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Subyek adalah mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

  2. Subyek berumur 18 tahun sampai 30 tahun.

  3. Subyek belum pernah menikah.

  4. Subyek sudah pernah berpacaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

  Metode pengambilan data dalam penelitian menggunakan skala frekuensi dan skala tingkat perilaku dengan menggunakan skala Likert.

  Data yang dikumpulkan melalui skala adalah data frekuensi paparan pornografi dan tingkat perilakuseksual. Skala digunakan untuk mengungkap secara tidak langsung, kesesuaian atau ketidak sesuaian subjek terhadap objek penelitian. Penelitian ini hanya menggunakan item favorable karena jawaban yang dihasilkan tidak jauh berbeda. Pernyataan favorabel adalah pernyataan yang mendukung secara teknis obyek yang akan diukur.

  1. Data demografi subjek Data subjek mengenai usia, jenis kelamin, status pernikahan, pengalaman berpacaran dan pengalaman berganti pasangan diambil menggunakan pertanyaan mengenai usia, jenis kelamin, status pernikahan, status berganti pasangan dan pengalaman berganti pasangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Data efek paparan pornografi Data efek paparan pornografi digunakan sebagai data deskriptif untuk melengkapi penelitian. Data efek paparan pornografi menggunakan kuisioner efek paparan pornografi. Subjek diminta untuk menanggapi item dengan menentukan satu pilihan jawaban dari 4 pilihan jawaban yang ada, yaitu sangat sering, sering, tidak sering

dan sangat tidak sering, sesuai dengan keadaan sebenarnya.

  Tabel 1 Blueprint Efek Paparan Pornografi No. Aspek No. item

  1 Pra-adiksi

  2

  2 Adiksi

  13

  3 Eskalasi

  9

  4 Desensitisasi