BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan - Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pewarna Kain - UNS Institutional Repository

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

  a. Hasil yang diperoleh dari proses ekstraksi secara batch dalam skala pilot plant dengan berat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) 1 kg, volume pelarut 10 L menghasilkan ekstrak zat warna sebesar 6 L. Kondisi operasi optimal ekstraksi zat warna Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan pelarut air adalah pada rasio berat bahan dengan volume pelarut 1:10, suhu 100

  C, dan kecepatan putar 200 rpm. Kadar tanin hasil ekstraksi soxhlet sebesar 4,15 % WB

  b. Pada variasi pencelupan 5, 10, 15 dan 20 kali, dapat diambil kesimpulan bahwa kain dengan pencelupan 5 kali menghasilkan warna yang kurang tajam, sedangkan pada pencelupan 10 kali dan 15 kali menghasilkan warna yang cukup tajam, dan pada pencelupan 20 kali jam menghasilkan warna yang tajam.

  c. Dari analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ketahanan luntur terhadap pencucian dengan Staining Scale maupun Gray Scale adalah kain yang di fiksasi menggunakan fiksator tawas pada pencelupan 10 kali dengan nilai 4-5. Pada uji tahan luntur warna terhadap gosokan basah maupun kering yang paling optimal adalah fiksasi menggunakan fiksator tawas pada pencelupan ke 5 dengan nilai 4-5 (Baik).

5.2. Saran

  Dari analisa yang telah dilakukan, penulis menyarankan sebagai berikut :

  1. Dalam mencari kondisi optimum dengan menggunakan spectrofotometer sebaiknya dilakukan penambahan reagen follin agar lebih akurat

  2. Melakukan analisa dengan menggunakan metode titrasi permanganometri dengan menggunakan indikator indigokarmin sebagai pembanding

DAFTAR PUSTAKA

  Anwar, K. 2008. Optimasi Suhu dan Konsentrasi Sodium Bisulfit (NaHSO3) Pada Proses Pembuatan Sodium Lignosulfonat Berbasis Tandan Kosong Kelapa Sawit (TTKS). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor. 87 hal.

  BBKB, tt.2000. “Eksplorasi Potensi BahanBaku dan Warna Alam dalamIndustri Tekstil Kerajinan”. Makalah,Yogyakarta: DepartemenPerindustrian dan Perdagangan Yogyakarta.

  Cahyadi. W. (2009). Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.

  Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman134. Damayanti. W. 2016.Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami Dari

  Buah Mangrove Spesies Rhizophora Stylosa Sebagai Pewarna Batik Dalam Skala Pilot Plan

  Deaville, E.R., D.I. Givens., I. Mueler-Harvey. 2010. Chesnut and MimosaTannin Silages: Effect In SheepDiffer for Apparent Digestibilty,Nitrogen Utilitation and Losses.Anim. Feed Sci. Technol.157:129-138

  Departemen Pertanian. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kelapa Sawit. Edisi 2. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan. Direktorat Jenderal Perkebunan. 2016. Produksi, Produktivitas dan Luas lahan Kelapa Sawit. Jakarta. Danarto, Y.C., Ajie, S.P., dan Anjas, Z.P. (2011). Pemanfaatan Tanin dari Kulit

  Kayu Bakau sebagai Pengganti Gugus Fenol pada Resin Fenol Formaldehid. Jurnal Teknik Kimia FT UNS.6(2): 252-256. Darnoko dan Ady S.S. 2002. Pabrik Kompos di Pabrik Sawit. Tabloid Sinar Tani, 9 Agustus 2002.

  Dweck, A.C., 2002. Natural ingredients for colouring and styling. Int. J. Cosmet.

  Sci.24, 287e302. Fitrihana, N.2007. Teknik Eksplorasi Zat Pewarna dari Tanaman di Sekitar

  KitaUntuk Pencelupan Bahan Tekstil, (Online), http://batikyogyawordpress.com/2007/0/8/2teknik-eksplorasi-zat- pewarna-dari-tanaman-di-sekitar-kita-untuk-pencelupan-bahan-tekstil/, (diakses7 November 2014)

  Frank, N. EG., el all.2013. Breeding oil palm (Elaeis guineensis jacq.) for fusarium wilt tolerance: an overview of research programmes and seed production potentialitiees in Cameroon. International Journal of Agricultural Sciences 3 (5) :513-520.

  Frick, D., 2003. The coloration of food. Rev. Prog. Color 33, 15e32.

  Guinot, P., Roge, A., Gargadennec, A., Garcia, M., Dupont, D., Lecoeur, E., Candelier, L., Andary, C., 2006. Dyeing plants screening: an approach to combine past heri-tage and present development. Color. Technol. 122, 93e101.

  Hao, S., Wu, J., Huang, Y., Lin, J., 2006. Natural dyes as photosensitizers for dye- sensitized solar cell. Sol. Energ. 80, 209e214. Hidayati, R. dan Marfu’ah, T.W., 2004,”Laporan Tugas Akhir Pembuatan Ekstrak Zat Warna Alami Tekstil dari Biji Buah Pinang”, UNS,Surakarta.

  Kadolph, S.J., 2008. Natural dyes: a traditional craft experiencing new attention.Delta Kappa Gamma Bull. 75 (1), 14e17. Kasmudjo. (2010). Teknologi Hasil Hutan. Yogyakarta: Cakrawala Media. Kemenperin, (2015) Industri Kelapa

  Sawit.http://kemenperin.go.id/jawaban.php?id=21350-55586, Jakarta: Kementrian Perindustrian. Khusniati, M., 2007, Kulit Manggis Pewarna Alami Batikwww.suaramerdeka.com. Kumar, J.K., Sinha, A.K., 2004. Resurgence of natural colourants: a holistic view.

  Nat.Prod. Res. 18, 59e84. Kuswandi, B., Jayus Larasati, T.S., Abdullah, A., Heng, L.Y., 2012. Real-time moni-toring of shrimp spoilage using on-package sticker sensor based on natural dye of curcumin. Food Anal. Method 5, 881e889. Kwartiningsih, E., Paryanto, Wibowo, W.A.,Masturi, E., Jati, A.K., dan Santoso, D.P.2013. Ekstraksi Tanin dari BuahMangrove

  (Rhizophormucronata) .Prosiding Simposium RAPI XII, FakultasTeknik UMS. No. ISSN 1412-9612.

  Lane, Lee.2012. Economic growth, climate change, confusion and rent seeking: The case of palm oil. Journal of Oil Palm & The Environment 1 (3):1-8.

  Marnoto, C. 2012. Ekstraksi Tanin sebagai Bahan Pewarna Alami dari Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica)Menggunakan Pelarut Organik .

  JurnalReaktor, 14(1). Moerdoko, W., 1975, “ Evaluasi Tekstil Bagian Kimia“, Institut Teknologi

  Tekstil, Bandung Mirjalili, M., Nazarpoor, K., Karimi, L., 2011. Eco-friendly dyeing of wool using natural dye from weld as co-partner with synthetic dye. J. Clean. Prod.

  19, 1045e1051. Mishra, P.K., Singh, P., Gupta, K.K., Tiwari, H., Srivastava, P., 2012. Extraction of natural dye from Dahlia variabilis using ultrasound. Indian J. Fibre

  Text. Res. 37, 83e86. Pahan, I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta Pudjaatmoko, H. A., 2004, “Kamus Kimia”, Balai Pustaka, Jakarta Sajaratud D, 2013, Pembuatan Tanin dari Buah Pinang, Fakultas Ilmu Tarbiyah &

  Keguruan Institut Agama Islam Negeri, Sumatera Utara Schofield, P., Mbugua, D.M, and Pell, A.N., (2001),Analysis of Condensed tannins: a Review, AnimalFeed Science and technology, 91, pp. 21-40.

  Sinha, K., Saha, P.D., Datta, S., 2012. Response surface optimization and artificial neural network modeling of microwave assisted natural dye extraction from pomegranate rind. Ind. Crop Prod. 37, 408e414. Sulfiani, E. dan Kurniawati, E., 2007,” Laporan Tugas AkhirEkstraksi Zat Warna dari Biji K esumba”, UNS, Surakarta Tousson, E., Al-Behbehani, B., 2011. Black mulberries (Morus nigra) as a natural dye for animal tissues staining. Anim. Biol. 61, 49e58.

  Yusuf, M., Shahid, M., Khan, M.I., Khan, S.A., Khan, M.A., Mohammad, F., 2011. Dyeing studies with henna and madder: a research on effect of tin (II) chloride mordant. J. Saudi Chem. Soc.

  

  Yuliani, A. dan Ferlina, F., 2005,”Laporan Tugas AkhirPembuatan Ekstrak Zat Warna Alami Tekstil dari Kunyit”, UNS, Surakarta. Zyoud, A., Zaatar, N., Saadeddin, I., Helal, M.H., Campet, G., Hakim, M., Park,

  D.H., Hilal, H.S., 2011. Alternative natural dyes in water purification: anthocyanin as TiO

  2 -sensitizer in methyl orange photo-degradation. Solid State Sci. 13, 1268e1275.

  

Lampiran I

Data Analisa Zat Warna Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)

1. Analisa Bahan Baku

  a. Kadar Air ( Menentukan Kadar air dari berat basah dan berat kering bahan sebelum diekstrak ) Cawan Porselin Kosong = 42,80 gram Berat Cawan Porselin + Berat Bahan Basah = 49,71 gram Berat Bahan Basah (A) = (49,71- 42,80) gram = 6,91 gram Berat Cawan Porselin + Berat Bahan Kering = 46,15 gram Berat Bahan Kering (B) = (46,15- 42,80) gram = 3,35 gram

  Penimbangan Berat (gram) 1 46,57 2 46,32 3 46,15 4 46,15

  − 6.91−3.35

  Kadar Air = 100 % = 100% = 51.52 %

6.91 Kadar Air pada TKKS = 51.52 %

  b. Kadar Konsentrat Total ( konsentrat = Hasil dari ekstraksi Soxhlet TKKS) Berat sampel (A) = 25 gram Jumlah refluks = 4 kali Berat Cawan Porselin = 35,55 gram Berat Cawan Kosong + zat warna = 38,995 gram Berat Konsentrat = 38,995-35,55 gram=3,445gram

  3,445

  Kadar Konsentrat Total = 100% = 13,78 %

  25

  c. Kadar Tanin total Dihitung berdasarkan analisa konsentrat hasil ekstraksi soxhletasi TKKS untuk sampel padat dan ekstraksi labu leher tiga untuk sampel cair menggunakan Spektrofotometer.

  • Hasil ekstraksi labu leher tiga secara batch
  • Penimbangan 1 : 1,7995 gram = 0,0075 % WB
  • Penimbangan 2 : 1,6396 gram = 0,0085 % WB
  • Hasil ekstraksi soxhlet
  • Penimbngan 1 : 0,2253 gram = 4,15 % WB
  • Penimbangan 2 : 0,3422 gram = 4,32 % WB

  2 Sampel Padat 4,15 % 4,32 %

  0,2 0,185 0,4 0,37 0,6 0,52 0,8 0,7 1 0,85

  Konsentrasi Absorbansi 0,0

  2. Pembuatan beberapa konsentrasi + ½ folin + 1 mL natrium karbonat λ =760 nm

  1. Penimbangan larutan induk Asam Tanat = 10.1 mg/100 mL

  a. Pembuatan Kurva larutan Standar Asam Tanat

   Pembuatan Kurva Kalibrasi Absorbansi vs Kadar Tanin dalam Tandan Kosong Kelapa Sawit

  Sumber : ( Hasil Data Anallisis Pengujian Kadar Tanin FTP UGM) 2.

  1 Sampel Cair 0,075 % 0,085 %

  2

  1

  % WB

  100 No. Sampel

  ( % ) = −

  2. Sampel 2 (padat)

  1. Sampel 1 ( cair)

  • ½ folin + 1 mL Natrium Karbonat

  ( Sumber : FTP UGM )

  3.Kurva Larutan Standar Didapatlah hasil kurva larutan standar Asam Tanat berdasarkan data diatas dengan perbandingan konsentrasi vs Absorbansi

  0.6

  Series1 Linear (Series1)

  1.5 A b sor b an si Konsentrasi asam tanin

  1

  0.5

  1

  0.9

  0.8

  0.7

  0.5

  ( Sumber : FTP UGM )

  0.4

  0.3

  0.2

  0.1

  y = 0.8493x + 0.0129 R² = 0.9986

  UNS berdasarkan hasil ekstraksi soxhlet yang dipadatkan, yang dibuat menjadi beberapa konsentrasi dengan larutan induk 20.000 ppm. Larutan Induk : 20000 ppm

  b. Pengujian kadar tanin 10 sampel Pengujian Kadar tanin dari 10 sampel yang dibuat di laboratorium Proses

  Rentang Absorbansi = 0.185-0.85 ( Sumber : FTP UGM

  4.Regresi linear Regresi Linear yang diperoleh dari grafik dengan rentang absorbansi sebagai berikut : y = 0.8493x + 0.0129 R² = 0.9986

  No. Konsentrasi Absorbansi 1 300 ppm 0,154 2 400 ppm 0,355 3 900 ppm 0,462 4 1000 ppm 0,522 5 2000 ppm 1,018

  ( % ) =

  − 100

  

Korelasinya adalah Regresi Linear yang didapat pada kurva absorbansi

vs Asam Tanat akan dimasukkan ke dalam rumus perhitungan % WB

sehingga akan didapat masing masing kadar tanin tiap 10 sampel yang

diuji.

  Kadar tanin dari 10 Sampel di analisa di Laboratorium FTP- Ugm dengan data sebagai berikut :

  No Kode Berat Pengenceran Kadar Avrg Kadar Absorbansi Sampel sampel (gr) Tanin (%) Tanin

  1 300 ppm 5,1639 50 x 0,000228 0,0002 0,154 5,1236 0,000230 2 400 ppm 5,0472 0,002688

  0,0021 0,355 5,1341 0,001436 3 900 ppm 5,0886 0,003883 0,0033 0,462

  4,9570 0,002737 4 1000 ppm 5,0171 0,003939 0,0033 0,522 5,0925 0,002664

  5 2000 ppm 5,3756 0,014047 0,0138 1,018 5,1001 0,013592 6 2500 ppm 5,1530 0,011048

  0,0117 1,372 5,1142 0,012343 7 3000 ppm 5,1008 0,016019 0,0154 1,592

  5,1268 0,014729 8 5000 ppm 5,0637 0,019806 0,0223 2,58 5,2876 0,024825

  9 10000 ppm 3,5045 0,044527

  0,0444 3,924 3,5260 0,044255 10 20000 ppm 3,0307 0,078060

  0,0802 3,937 3,0248 0,082308

  6 2500 ppm 1,372 7 3000 ppm 1,592 8 5000 ppm 2,580 9 10000 ppm 3,924 10 20000 ppm 3,937

  7

  6 at tr

  5 sen

  4 Kon si

  3 an b sor

  2 b A

  1 Kadar Tanin dalam Ekstrak TKKS

  Gambar I.1. Hubungan Absorbansi Vs Kadar Tanin hasil ekstraksi soxhlet TKKS

  Sumber : (FTP-UGM-2017)

  Korelasinya sehingga didapatkan semakin besar konsentrasi larutan maka semakin besar absorbansi dan kadar taninnya, semakin kecil konsentrasi larutan kadar tanin dan absorbansi akan semakin kecil.

3. Analisa Konsentrat TKKS berbagai variasi

  a. Kurva larutan standar Untuk menganalisa konsentrasi dan absorbansi TKKS berbagai variasi , maka terlebih dahulu membuat kurva larutan standar berdasarkan hasil ekstrak TKKS dari soxhlet yang dipadatkan , yang dibuat larutan Induk 10000 ppm dan beberapa konsentrasi lainnya, untuk mendapatkan regresi linear dari kurva larutan standar sehingga,dapat ditentukan konsentrasi berbagai variasi dari absorbansi yang didapat.

  • larutan Induk 10.000 ppm

  λ=375 nm

  Tabel I.1 Hubungan Konsentrasi terhadap Absorbansi dalam Penentuan Persamaan Kurva Kalibrasi

  Konsentrasi (C, ppm) Absorbansi (A) 300 0,085 500 0,227 1000 0,561

  2500 1,53 5000 3,068 Dari data di atas dapat diperoleh grafik sebagai berikut :

  3.5 y = 0.0006x - 0.0843

3 R² = 0.9997

  2.5 si an

  2 b larutan standar sor

  1.5 b

  Linear (larutan… A

  1

  0.5 2000 4000 6000 Konsentrasi (ppm)

  Gambar I.2 Grafik Hubungan Konsentrasi terhadap Absoransi dalam Penentu Persamaan Kurva Kalibrasi

  Korelasinya dari regresi linear yang terbentuk dari kurva larutan standar

   Sehingga diperoleh persamaan kurva kalibrasi yaitu :

  y = 0,0006x

  • – 0,0843 sehingga didapatkan lah :
    • 0,0843

  = Konsentrasi 0,0006 b. Sampel konsentrat TKKS berbagai variasi

  1. Pengaruh Suhu Ekstraksi terhadap Hasil Zat Warna Tabel I.2. Hasil Absorbansi dan Konsentrasi pada Variabel Suhu

  80 C 100 C 1,212 1,293 2,94 2,056 3,064 1879,5 2014,5 4759,5 3286,167 4966,167

20 1,453 2,128 2,661 2,725 3,053 2281,167 3406,167 4294,5 4401,167 4947,833

40 1,589 2,083 2,801 2,864 3,186 2507,833 3331,167 4527,833 4632,833 5169,5

60 2,043 2,216 2,824 2,933 3,498 3264,5 3552,833 4566,167 4747,833 5689,5

80 2,139 2,264 2,841 2,942 3,673 3424,5 3632,833 4594,5 4762,833 5981,167

  60 C

  30 C

  60 80 100 120 K o n sen tr asi ( p p m ) suhu ( C )

  40

  20

  2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500

  Gambar I.3 Grafik Hubungan Ekstrak dan Waktu Ekstraksi pada Berbagai Suhu (Rasio Berat Bahan : Volume Pelarut = 25 : 250, KecepatanPengadukan 150 rpm ,Waktu = 120 menit.)

  

100 2,28 2,622 2,876 2,964 3,821 3659,5 4229,5 4652,833 4799,5 6227,833

  60 C

  (Rasio Berat Bahan : Volume Pelarut = 1:10, Kecepatan Pengadukan = 150 rpm)

  40 C

  30 C

  80 C 100 C

  60 C

  40 C

  30 C

  Waktu

Absorbansi Konsentrasi

  λ=375nm 1 :10 150 rpm

  80 C 100 C

  2. Pengaruh kecepatan putar penadukan terhadap Hasil Zat Warna TKKS Tabel I.3. Hasil ekstrak dengan variable Kecepatan Pengadukan (Rasio Berat Bahan : Volume Pelarut = 25 : 250 mL, Suhu = 100 C, waktu = 120 menit ).

  λ=375 nm T = 100 C Rasio = 1 :10

  No Waktu Absorbansi Konsentrasi 100 rpm 150 rpm 200 rpm 100 rpm 150 rpm 200 rpm

1 3,089 3,064 3,071 5007,833 4966,167 4977,833

  2 20 3,151 3,053 3,044 5111,167 4947,833 4932,833

  3 40 3,159 3,186 3,216 5124,5 5169,5 5219,5

  4 60 3,233 3,498 3,676 5247,833 5689,5 5986,167

  5 80 3,287 3,673 3,919 5337,833 5981,167 6391,167

6 100 3,247 3,821 3,924 5271,167 6227,833 6399,5

7 120 3,348 3,896 3,925 5439,5 6352,833 6401,167

  Gambar I.4 Grafik Hubungan Ekstrak dan Waktu ekstraksi pada berbagai Kecepatan Pengadukan (Rasio Berat Bahan : Volume Pelarut=25 ; 250 mL),Suhu = 100 C.Waktu = 120 menit)

  4500 5000 5500 6000 6500 7000

  50 100 150 100 rpm 150 rpm 200 rpm

  3. Pengaruh Rasio Berat Bahan dan Volume Pelarut terhadap Hasil Zat Warna Tabel I.4. Hasil Absorbansi dan Konsentrasi pada Variabel Rasio Berat Bahan dan Volume Pelarut( Kecepatan Pengadukan = 150 rpm, Suhu 100

  C) T=100 C 200 rpm

  No Waktu Absorbansi Konsentrasi 1:05 1:10 1:15 1:05 1:10 1:15

1 3,732 3,071 2,042 6079,5 4977,833 3262,833

  2 20 3,745 3,044 2,159 6101,167 4932,833 3457,833

  3 40 3,671 3,216 2,467 5977,833 5219,5 3971,167

  4 60 3,863 3,676 2,534 6297,833 5986,167 4082,833

  5 80 3,945 3,919 2,673 6434,5 6391,167 4314,5 6 100 3,947 3,924 2,754 6437,833 6399,5 4449,5

7 120 3,947 3,925 2,876 6437,833 6401,167 4652,833

  Gambar I. 5 Grafik hubugan antara konsentrasi ekstrak (ppm) dan waktu ekstraksi (menit) pada perbandingan massa TKKS dan pelarut air (1:5, 1:10, 1:15)

  3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 7000

  20

  40

  60 80 100 120 K on sen tr as i (p p m ) waktu (menit)

  1:05 1:10 1:15 Dari hasil analisis hubungan kadar tanin dan absorbansi yang dianalisa di UGM, semakin tinggi absorbansi dan konsentrasi maka kadar Tanin dalam TKKS semakin Tinggi berdasarkan rumus % WB, sehingga dapat disimpulkan konsentrat hasil ekstraksi TKKS secara batch berbagai variasi didapatkanlah keadaan optimal berdasarkan konsentrat dan absorbansi yang diperoleh pada suhu 100 C . perbandingan bahan 1 : 10 dan kecepatan pengadukan 200 rpm.

  

Lampiran II

ANALISA EKONOMI

  4 Saringan Plastik 1 5.000,00 5.000,00

  TKKS 3 10.000,00 30.000,00

  Biaya (Rp)

  Harga Satuan (Rp)

  Bahan Jumlah (kg)

  1. Biaya Bahan Baku Pembuatan Ekstrak Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)

  IV.2. Biaya Produksi ( Production Cost )

  Total Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 2.127.500,00

  2.127.500,00

  7 Tabung Gas 1 110.000,00 110.000,00 Total

  6 Timbangan Duduk 1 250.000,00 250.000,00

  5 Ember 2 14.000,00 28.000,00

  3 Kain Saring (1m) 1 15.000,00 15.000,00

  Basis Perhitungan Ekonomi :

  2 Jerrycan 2 9.500,00 19.000,00

  1 Ekstraktor Evaporator 1 1.700.500,00 1.700.500,00

  Biaya (Rp)

  Harga Alat (Rp)

  Alat Jumlah Terpakai (buah)

  No .

  1. Biaya Modal Tetap (Fixed Capital Investment) Harga pembelian alat (Purchased Equipment Cost - PEC)

  IV.1. Biaya Modal ( Capital Investment)

  d. Kemasan = 1 L/ kemasan

  c. Kapasitas Produksi = 432 L / bulan

  b. Jam Kerja = 9 Jam

  a. Waktu Produksi = 24 hari / bulan

  Total 30.000,00

  2. Biaya Pengemasan Harga Jumlah Total

  Pengemasan Label (Rp) Terpakai Harga

  Botol (ukuran 1 L) 1.500,00 500,00 18 360.00,00 Kardus Berkapasitas

  3 8750,00 26.250,00 6 botol

  Total 360.00,00

  3. Utilitas Biaya

  Jenis Pemakaiaan (Rp)

  1.Listrik 2 3.248,28,00

  • Oven (1,2 kW x 1.353,45/kWh 9 2.192,589,00
  • Ekstraktor Evaporator ( 0,18 kW x Rp 1.353,45/Kwh

  2.Air -

  • PDAM ( 1 m3 x 5.500,00/m3

  5.500,00

  3. Gas ( 2 kg x Rp. 6.000/kg ) 9 12.000,00 Total 22.940,869

  4. Biaya Transportasi Material Justifikasi pemakaian Jumlah (Rp)

  Riau Bahan baku TKKS 150.000,00

  • – Solo Sekitaran Solo Pemasaran 20.000,00

  Total 170.000,00 Total Biaya Bahan Baku ,Pengemasan, Transportasi dan Utilitas

  Jumlah Produksi Biay (Rp) 1 kali Produksi 258.940,00 24 kali Produksi ( 1 Bulan ) 6.214.580,00

  5. Upah Tenaga Kerja Rincian gaji karyawan selama 1 bulan.

  Jabatan Jumlah Gaji per Bulan (Rp)

  Karyawan 2 1.200.000,00 Total 2.400.000,00

  

Total production cost per month = Rp 8.614.580,86

Total production cost per year = Rp 103.374.979,30

  = Rp 358.940,87

  Total production cost per day

  IV.3. Depresiasi Alat

  

  Depresiasi = Asumsi = Nilai sisa 10 % dari nilai asli Waktu = 2 Tahun

  No. Jenis Alat Nilai Depresiasi (Rp)

  1. Ekstraktor Evaporator 2.452,64

  2 Timbangan Duduk 360,58

  3 Tabung Gas 158,65 Total 2.971,85

  IV.4. Keuntungan ( Profit)

  • Harga Jual/botol = Rp 25.000,00
  • Kapasitas Produk 1 Hari produksi = 18 Botol  Kapasitas Produk 24 Hari produksi ( 30 hari) = 432 Botol  Keuntungan / hari = ( harga jual x jumlah produk )
    • – (Biaya Produksi + Depresiasi )

  = (Rp.25.000,00 x 18 botol )

  • – (Rp. 358.940,00 x ( Rp.245,19,00) = Rp. 90.813,94,00

  IV.5 Analisa Kelayakan a. Pay Out Time (POT)

  Pay Out Time merupakan jangka waktu pengembalian investasi (modal)

  berdasarkan keuntungan perusahaan dengan mempertimbangkan depresiasi.

  Investment

  POT =

  (keuntungan per hari + Depresiasi Alat) Rp.2.127.500,00

  POT =

  (Rp.90.813,97 + Rp 2971,87 )

  POT = 22,68 hari POT = 23 Hari

  b. Break Event Point (POT)

  Break Event Point diperoleh dengan membagi total biaya produksi

  selama satu hari dengan harga jual:

  Total Biaya Produksi

  BEP =

  Harga Jual per kema Rp 358.940,87

  BEP =

  Rp 25.000,00

  BEP = 14,36 kemasan = 14 kemasan Jadi modal akan kemabali setelah mampu menjual 14 botol.

  Lampiran III

  Tandan Kosong Kelapa Sawit ( TKKS) Ekstraksi Soxhletasi Ekstraksi Secara Batch

  Proses Ekstraksi dan Evaporasi Ekstrak TKKS Analisa Konsentrat TKKS Hasil Proses Pencelupan 5 kali , 10 kali, 15 kali, 20 kali

  Hasil Proses Fiksasi menggunakan Tawas, Kapur dan Tunjung Pengujian Kain pada Alat Crockmeter Pengujian Kain pada Alat Lounderometer

  Skala Abu Abu ( Gray Scale) Skala Penodaan (Staining Scale)