Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

  

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Spare Part pada PT. Top Cars Indonesia

  

Cabang Palembang

Melisa

  

Akuntansi S1

STIE MDP

  

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem informasi akuntansi penjualan spare

  part pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data adalah teknik wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat aktivitas penjualan tunai maupun kredit pada spare part, serta membandingkan dengan teori-teori yang disebutkan dalam landasan teori dengan kenyataan yang terjadi. Hasil penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi penjualan spare part pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang belum cukup baik, contohnya tidak adanya pemisahan antara fungsi gudang dan fungsi pengiriman, tidak dilakukan pemeriksaan kredit formal bagi pelanggan lama, faktur penjualan sering tidak dibuat sesuai dengan nomor urut tercetak, dan surat order pengiriman tidak menggunakan nomor yang tercetak.

  Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Abstract: The purpose of this study is to analyze the accounting information system of spare parts

sales at PT. Topcars Indonesia Palembang branch. Method used in this study is qualitative method.

  

Data used is primary data and secondary data. Data collection method used is interview and

observation. The data analysis techniques that will be used in this research is to look at cash and

credit sales activity on spare parts, and to compare with the theories that mentioned in the

theoretical basic with the reality of the matter. The result of this study shows that the accounting

information system of spare part sales at PT. Top Cars Indonesia Palembang branch is inadequate,

example of the lack of separation between the functions of the werehouse and delivery functions, not

performed a formal credit check for existing customers, sales invoices are often not made in

accordance with the serial number printed, and mail order delivery does not use the number

printed.

  Keyword: Sales Accounting Information System

1. PENDAHULUAN perusahaan. Guna mendapatkan informasi ini

  diperlukan suatu sistem informasi akuntansi Sejalan dengan tingginya tingkat berupa formulir-formulir, catatan-catatan, persaingan, perkembangan perekonomian dan prosedur-prosedur, dan alat-alat yang kemajuan teknologi maka peranan informasi digunakan untuk mengelola data mengenai menjadi sangat penting demi kemajuan usaha suatu kesatuan ekonomis. Adanya informasi akuntansi yang akurat terorganisasi, saling berinteraksi, dan akan membantu manajemen perusahaan dan saling bergantung sama lain. pihak-pihak luar untuk mengambil keputusan

  2. Informasi sesuai dengan kepentingan masing-masing. Menurut Krismiaji (2010, h.15) Suatu sistem akuntansi yang efektif informasi adalah data yang telah memerlukan persetujuan dan dukungan dari diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan semua tingkat manajemen. Untuk itu dan manfaat. diperlukan pendelegasian wewenang dan

  3. Akuntansi tanggung jawab agar efisiensi dapat tercapai Menurut American Accounting dan tentunya dengan sistem akuntansi yang Association (dikutip dalam buku Effendi efektif akan memperkuat struktur 2009, h.3) akuntansi sebagai proses pengendalian intern mengidentifikasikan, mengukur, dan

  Berdasarkan penelitian awal, ditemukan melaporkan, informasi ekonomi, untuk adanya kegiatan atau aktivitas perusahaan memungkinkan adanya penilaian dan yang berpotensi dapat menimbulkan keputusan yang jelas dan tegas bagi kecurangan dan menghambat kelancaran mereka yang menggunakan informasi aktivitas dalam penjualan spare part, yaitu: tersebut.

  1. Pada penerimaan pesanan dari Menurut Krismiaji (2010, h.4) sistem pelanggan, terutama bagi pelanggan informasi akuntansi adalah sebagai sebuah lama yang sudah dikenal dengan sistem yang memproses data dan transaksi pimpinan sering tidak dilakukan guna menghasilkan infromasi yang pemeriksaan kredit formal. bermanfaaat untuk merencanakan, 2. Dalam membuat faktur penjualan, sering mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis”. tidak dibuat sesuai dengan nomor urut yang tercetak.

  2.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

  3. Pada prosedur penjualan terjadinya Menurut Krismiaji (2010, h.188) perangkapan fungsi gudang dengan menguraikan tujuan sistem informasi fungsi pengiriman barang. Karena akuntansi sebagai berikut: perusahaan tidak menerapkan pemisahan a. Kemanfaatan fungsi tersebut.

  b. Ekonomis

  4. Tidak adanya nomor yang tercetak pada

  c. Daya andal surat order pengiriman.

  d. Ketersediaan Dalam penulisan skripsi ini yang diteliti

  e. Ketepatan waktu hanya penjualan spare part. Berdasarkan f. Servis pelanggan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik g. Kapasitas untuk melakukan penelitian dengan judul h. Praktis i. Fleksibilitas

  “Analisis Sistem Informasi Akuntansi

  j. Daya telusur

  Penjualan Spare Part Pada PT. Top Cars Indonesia Ca k. Daya audit bang Palembang”.

  l. Keamanan Jika seluruh tujuan tersebut dapat dicapai,

2. LANDASAN TEORI maka hal ini akan sangat ideal. Namun

  kenyataannya sulit bagi sebuah sistem untuk

2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi mencapai seluruh tujuan tersebut bersama- 1. Sistem sama.

  Menurut Al Fatah (2007, h.3) sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan

  2.3 Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi tersebut”.

  Menurut Krismiaji (2010, h.16) Menurut Effendi (2014, h.61) empat menyatakan bahwa unsur-unsur sistem aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam informasi akuntansi adalah sebagai berikut: siklus pendapatan, yaitu:

  1. Tujuan

  1. Penerimaan Pesanana dari Pelanggan

  2. Input

  2. Pengiriman Barang

  3. Output

  3. Penagihan dan Piutang Usaha

  4. Penyimpanan data

  4. Penagihan Kas

  5. Pemroses

  6. Instruksi dan prosedur

  2.6 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

  7. Pemakai Menurut Krismiaji (2010, h.336)

  8. Pengamanan dan pengawasan beberapa ancaman dan tujuan dalam prosedur penjualan sebagai berikut:

  1. Penanganan pesanan

  2.4 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Tujuan utama penanganan pesanan

  Menurut Krismiaji (2010, h.15) informasi pelanggan adalah melakukan pemrosesan harus memiliki kualitas atau karakteristik order pelanggan secara efisien. Ancaman sebagai berikut: utama dalam penanganan pesanan adalah

  1. Relevan; menambah pengetahuan atau kemungkinan melakukan penjualan yang nilai bagi para pembuat keputusan, kelak di kemudian hari tidak dapat dengan cara mengurangi ditagih. ketidakpastian, menaikan kemampuan

  2. Pengiriman untuk memprediksi, atau Tujuan utama fungsi pengiriman adalah menegaskan/membenarkan ekspektasi mengirimkan barang kepada pelanggan semula. secara efisien dan akurat. Ancaman

  2. Dapat dipercaya; bebas dari kesalahan pertama adalah kesalahan pengiriman. atau bisa dan secara akurat Ancaman yang kedua yang dapat terjadi menggambarkan kejadian atau aktivitas adalah pencurian barang yang dapat organisasi. mengakibatkan kehilangan aktiva.

  3. Lengkap; tidak menghilangkan data

  3. Penagihan penting yang dibutuhkan oleh para Tujuan utama fungsi penagihan adalah pemakai. untuk meghasilkan tagihan segera dan

  4. Tepat waktu; disajikan pada saat yang akurat atas transaksi penjualan yang telah tepat untuk mempengaruhi proses dilakukan. Ancaman pertama dalam pembuatan keputusan. penagihan yaitu, kegagalan dalam

  5. Mudah dipahami; disajikan dalam kegiatan menagih pelanggan atas barang format yang mudah dipahami. yang telah dikirimkan. Ancaman kedua

  6. Dapat diuji kebenarannya; kesalahan dalam menetapkan harga. memungkinkan dua orang kompeten

  4. Penerimaan Kas untuk menghasilkan informasi yang Tujuan utama fungsi penerimaan kas sama secara independent. adalah melindungi kas yang diterima dari pelanggan dan mengkredit rekening

  

2.5 Siklus Pendapatan piutang kepada pelanggan secara tepat.

  Marshall (2005, h.5) siklus pendapatan Ancaman pertama dalam penerimaan kas adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan yaitu pencurian kas dan kesalahan pemrosesan informasi terkait yang terus pembukuan dalam pemuktahiran piutang berulang dengan menyediakan barang dan dagang, ancaman kedua yaitu kehilangan jasa ke para pelanggan dan menagih kas data tentang rekening pelanggan, dan

  4. HASIL PENELITIAN DAN

  ancaman ketiga yaitu kinerja yang buruk. PEMBAHASAN

2.7 Penerimaan Kas

  4.1 Gambaran Umum dan Objek

  “Menurut Krismiaji (2010, h.331) siklus Penelitian pendapatan bersangkutan adalah penerimaan PT. Top Cars Indonesia merupakan perusahaan dagang yang bergerak di bidang kas”. Departemen yang terlibat dalam kegiatan penerimaan kas ini adalah kasir, otomotif mobil mewah yang kegiatan yaitu bagian yang berada di bawah utamanya penjualan mobil baru, spare part, departemen keuangan, yang bertugas dan service. Penjualan tersebut dilakukan menangani penerimaan kas dan secara tunai maupun kredit. Untuk penjualan penyetorannya ke bank, dan bagian piutang kredit secara leasing perusahaan telah bekerja dagang, yaitu bagian yang berada di bawah sama dengan BII Finance, Mandiri Tunas manajer akuntansi dan bertugas untuk Finance, BCA Finance, dll. mencatat pelunasan piutang dari pelanggan. Didalam kegiatan atau aktivitas penjualan

  spare part yang dilakukan perusahaan

  

2.8 Pengendalian Intern Penjualan terdapat formulir-formulir yang terkait dalam

Menurut Krismiaji (2010, h.215) prosedur penjualan pada PT. Top Cars

  pengendalian (control) adalah proses Indonesia Cabang Palembang, yaitu: mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas

  1. Sales Order sebuah obyek, organisasi, atau sistem. Tujuan Suatu formulir untuk mencatat dilakukan pengendalian adalah untuk pesanan sparepart yang diterima dari mencegah timbulnya kerugian bagi sebuah pelanggan. Surat sales orer berisi nama organisasi yang timbul. pelanggan, tanggal sales order, nomor

  sales order , code barang, nama barang, dan jumlah barang.

3. METODE PENELITIAN

  Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer yang berupa wawancara dan observasi secara langsung, data sekunder dari penelitian ini adalah memakai sumber dari berbagai buku yang bersangkutan dengan sistem akuntasi penjualan.

  Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat

Gambar 4.2 Sales Order Spare Part PT.

  aktivitas penjualan tunai maupun kredit pada

  Top Cars Cabang Palembang spare part di PT. Top Cars Indonesia Cabang

  Palembang, serta membandingkan dengan

  2. Faktur Penjualan teori-teori yang disebutkan dalam landasan Faktur penjualan (sales invoice) teori dengan kenyataan yang terjadi pada PT. digunakan untuk lembar bukti tagihan Top Cars Indonesia Cabang Palembang. atau bukti transaksi kepada pelanggan atas pembelian suatu barang. Faktur penjualan berisi nama pelanggan, nomor faktur, tanggal faktur, code barang yang

  Konsumen Kasir Bagian Gudang

  di pesan, nama barang, potongan harga, Bagian Penjualan Mulai Sales Order 1 Memilih & Pengiriman jumlah barang, harga barang, dan batas Barang 2 waktu pembayaran. Faktur 1 2 3 3 Memberikan faktur yang sudah lunas sebagai bukti

  Surat Jalan 1 pembayaran 2 3 bagian Gudang Meminta barang ke Pembayaran Barang Faktur yang sudah Faktur yang sudah dicap lunas dicap lunas surat jalan tangan N Tanda Mengirim barang ke konsumen Selesai Barang

Gambar 4.3 Faktur Penjualan Spare Part

  Sumber: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT. Top Cars Cabang Palembang

  Spare Part Secara Tunai pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang, 2014

  3. Surat Jalan Surat yang digunakan untuk

Gambar 4.7 Diagram Alir Sistem

  pengantar atas barang yang tercantum di

  Informasi Akuntansi Penjualan

  dalamnya yang ditujukan kepada

  Spare Part Secara Tunai pada

  pelanggan atau penerima yang ditentukan

   PT. Top Cars Indonesia

  oleh pembeli. Surat jalan berisi nama

   Cabang Palembang

  pelanggan, nomor faktur, tanggal surat jalan, code barang yang di pesan, nama Berikut dapat dilihat gambar diagram alir barang, banyak barang, tanda tangan prosedur penjualan kredit pada PT. Top Cars pembuat surat jalan, tanda tangan bagian Indonesia Cabang Palembang: gudang atas pengeluaran barang, tanda tangan pengirim barang, dan tanda tangan penerima barang.

Gambar 4.4 Surat Jalan PT. Top Cars Cabang Palembang

  Berikut dapat dilihat gambar diagram alir prosedur penjualan tunai pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang: pelanggan lama yang sudah dikenal dengan pimpinan sering tidak dilakukan pemeriksaan kredit formal.

  2. Dalam pembuatan faktur penjualan pada PT. Top Cars Indonesia cabang Palembang sering tidak dibuat sesuai dengan nomor urut yang tercetak.

  3. Dalam membuat surat order pengiriman PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang tidak menggunakan nomor yang tercetak.

  4. Tidak adanya Standard Operating Procedure (SOP) tertulis di PT.

  Sumber: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

  Top Cars Indonesia Cabang

  Spare Part Secara Kredit pada PT. Top Palembang. Cars Indonesia Cabang Palembang, 2014

Gambar 4.9 Diagram Alir Sistem

  5. KESIMPULAN DAN SARAN Informasi Akuntansi Penjualan Spare Part Secara Kredit pada

  5.1 Kesimpulan PT. Top Cars Indonesia Dari hasil dan pembahasan tentang sistem Cabang Palembang

  informasi penjualan spare part pada PT. Top Cars Indonesia cabang Palembang belum

4.2 Pembahasan

  cukup baik, dapat dilihat sebagai berikut:

  1. Sistem Informasi Akuntansi

  1. Pada penjualan Tunai, PT. Top Cars Penjualan Tunai cabang Palembang tidak memisahkan Berdasarkan hasil penelitian antara fungsi gudang dan fungsi sistem informasi akuntansi penjualan pengiriman. Hal ini mengakibatkan tugas tunai yang dimiliki PT. Top Cars fungsi gudang menjadi berat karena Indonesia Cabang Palembang belum merangkap tugas mengeluarkan barang cukup baik dalam praktiknya, dapat dari gudang serta mengirimkan barang dilihat dari perangkapan fungsi antara tersebut kepada pelanggan, dan juga akan fungsi gudang dan fungsi pengiriman. berdampak akan adanya tindakan

  2. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan kecurangan dalam penyalahgunaan tugas kredit dan tanggung jawab. Berdasarkan hasil penelitian

  2. Pada penjualan kredit, PT. Top Cars sistem informasi akuntansi penjualan Indonesia mempunyai internal control kredit yang dimiliki PT.Top Cars yang lemah dapat dilihat dari pesanan

  Indonesia Cabang Palembang belum penjualan dari pelanggan, terutama bagi cukup baik dalam praktiknya, antara pelanggan lama yang sudah dikenal lain : dengan pimpinan sering tidak dilakukan

  1. PT. Top Cars Indonesia Cabang pemeriksaan kredit formal, hal ini akan Palembang mempunyai internal mengakibatkan timbulnya piutang pada control yang lemah, dapat dilihat perusahaan. Dalam pembuatan faktur dari pesanan penjualan dari penjualan pada PT. Top Cars Indonesia pelanggan terutama bagi cabang Palembang sering tidak dibuat sesuai dengan nomor urut yang tercetak, pengiriman sebaiknya membuat nomor hal ini akan berdampak adanya yang tercetak. Karena dengan tidak penyalahgunaan atau tindakan adanya nomor yang tercetak pada surat kecurangan terhadap formulir tersebut order pengiriman dapat menimbulkan yang akan mengakibatkan selisih stock tindakan kecurangan pada barang yang

  spare part dan pendapatan pada akan dikirm ke pelanggan. Sebaiknya

  perusahaan. Dalam membuat surat order perusahaan membuat Standard Operating pengiriman tidak menggunakan nomor Procedure (SOP) yang tertulis yang telah yang tercetak. Hal ini akan disetujui oleh owner sehingga tidak mengakibatkan tindakan kecurangan terjadinya kelalaian dalam penjualan dalam pengiriman barang ke pelanggan spare part dan mengurangi tindakan jika tidak menggunakan nomor pada surat kecurangan yang terjadi di dalam pengiriman. Tidak adanya Standard aktivitas penjualan spare part.

  Operating Procedure (SOP) yang tertulis

  sebagai bukti penguat sehingga sering terjadinya kelalaian dalam penjualan DAFTAR PUSTAKA

  spare part dan bisa berpotensi adanya

  kecurangan yang terjadi di dalam [1] AL Fatah, Hanif 2007, Analisis dan aktivitas penjualan spare part. Perancangan Sistem Informasi untuk

  Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Andi Offset,

5.2 Saran Dari hasil kesimpulan diatas, maka saran- Yogyakarta.

  saran yang dapat diberikan untuk mengantisipasi permasalahan dalam sistem [2] Effendi, Rizal 2009, Prinsip-prinsip informasi akuntansi penjualan spare part Akuntansi (Accounting Principles) Edisi pada PT. Top Cars Indonesia Cabang

  3 , Semesta Media, Jakarta.

  Palembang, sebagai berikut :

  1. Sebaiknya fungsi gudang dan fungsi [3] 2014, Sistem Informasi pengiriman dipisahkan. Sehingga, tugas Akuntansi , Citra Books, Palembang. dari masing-masing fungsi dapat dikendalikan oleh

  2 orang dan [4] Efferin, Sujoko, Stevanus Hadi memperkecil tindakan kecurangan. Darmadji, dan Yuliawati Tan 2008,

  2. Dalam penjualan kredit sebaiknya Metode Penelitian Akuntansi melakukan pemeriksaan kredit formal Mengungkapkan Fenomena dengan bagi pelanggan siapa saja, dengan cara

  Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, pemeriksaan file induk pelanggan untuk Graha Ilmu, Yogyakarta.

  memverifikasi batas kredit pelanggan, karena dengan tidak melakukan [5] Hall, James A 2009, Accounting pemeriksaan kredit formal perusahaan Information Sistem , Salemba Empat, dapat mengalami kerugian dengan adanya Jakarta. piutang yang tak tertagih. Dalam mencetak faktur penjualan sebaiknya [6] 2008, Sistem Informasi membuat sesuai dengan nomor urut yang Akuntansi Buku 1 Edisi IV , Salemba tercetak karena dengan tidak mencetak Empat, Jakarta. faktur sesuai dengan nomor urut dapat menyebabkan selisih stock spare part dan [7] Jogiyanto, HM 2009, Sistem Teknologi pendapatan yang berpotensi dapat Informasi Edisi III, Andi Offset, mengakibatkan tindakan kecurangan pada Yogyakarta. perusahaan. Dalam membuat surat order

  [8] Krismaji 2010, Sistem Informasi

  Akuntansi Edisi Ketiga , UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

  [9] Laudon, Kenneth C 2011, Sistem

  Informasi Manajemen Buku 1 Edisi 10 , Salemba Empat, Jakarta.

  [10] Mardi 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Ghalia Indonesia, Bogor. [11] Marshall, Romney B 2005, Sistem

  Informasi Akuntansi Buku 2 , Salemba Empat, Jakarta.

  [12] Mulyadi 2010, Sistem Akuntansi , Salemba Empat, Jakarta. [13] Rochaety, Eti 2006, Sistem Informasi

  Manajemen Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

  [14] Sanusi, Anwar 2011, Metodologi

  Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.

  [15] Sugiyono 2013, Metode Penelitian

  Kuantitatif Kualitatif dan R&D , Alfa

  Beta, Bandung [16] Syafri, Sofyan Harahap 2004, Teori

  Akuntansi, Rajawali Pers, Jakarta.