Patronase Politik dalam Demokrasi Lokal (Analisis Terhadap Terpilihnya Hj. Marniwati pada Pemilukades di Desa Jojjolo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba) - Repositori UIN Alauddin Makassar

  

PATRONASE POLITIK DALAM DEMOKRASI LOKAL

(Analisis Terhadap Terpilihnya Hj. Marniwati Pada Pemilukades

Di Desa Jojjolo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba)

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana S.Sos Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik

  Jurusan Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar Oleh

  

Muhammad Ramli

  NIM. 30600112089

  

JURUSAN ILMU POLITIK

FAKULTAS USULUDDIN FILSAFAT DAN POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :Muhammad Ramli NIM :30600112089 Tempat/Tgl. Lahir :Bulukumba, 06 februari 1993 Jurusan/Prodi :IlmuPolitik Fakultas/Program :Ushuluddin,filsafat dan politik Alamat :Desa Jojjolo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten

  Bulukumba Judul :Patronase politik dalam demokrasi lokal (analisis terhadap terpilihnya Hj. Marniwati pada pilkades di Desa Jojjolo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba).

  Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri, jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Samata , 23 Agustus 2016 yang menyatakan, Muhammad Ramli NIM. 30600112089

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Pembimbing penulisan Skripsi saudara Muhammad Ramli, NIM : 30600112089 Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik pada Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan politik UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul “Patronase politik dalam demokrasi lokal (analisis terhadap terpilihnya Hj. Marniwati pada pilkades di Desa Jojjolo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba)”. Memandang bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk melakukan Ujian tutup karya ilmiah.

  Demikian persetujuan ini diberikan proses lebih lanjut.

  Samata, 23 Agustus 2016 Wassalam,

  Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Muh Saleh Tajuddin, MA.,Ph.D Ismah Tita Ruslin, S.Ip.,M.Si NIP:1968 1110 199303 1 006 NIP:19780428 200912 2 002

  Ketua Jurusan Ilmu Politik Dr. Syarifuddin Jurdi, M.Si

  NIP: 19750312 200604 1 001

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Skripsi dengan judul “Patronase politik dalam demokrasi lokal

  

(analisis terhadap terpilihnya Hj. Marniwati pada pilkades di Desa Jojjolo

Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba)” yang disusun oleh saudara

Muhammad Ramli, NIM : 30600112089, mahasiswa jurusan ilmu politik pada

  Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang Munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Senin, tanggal 28 November 2016 dan dinyatakan telah dapat diterimah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ilmu politik (S.Sos) pada Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

  Makassar 28 November 2016

DEWAN PENGUJI

  Ketua : Prof. Dr. H. Muh. Natsir, MA (………………) Sekertaris : Syahrir Karim, M.Si., Ph.D (………………) Munaqisy I : Prof. Dr. Muhammad Ramli, M.Si (………………) Munaqisy II : Dr. Abdullah, M.Ag. (………………) Pembimbing I : Prof. Dr. Muh. Saleh Tajuddin, MA., Ph.D (………………) Pembimbing II : Ismah Tita Ruslin, S.Ip., M.Si (……………....)

  Diketahui: Dekan Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan politik UIN Alauddin Makassar

  Prof. Dr. H. Muh. Natsir, MA NIP: 19590704 198903 1003

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR FAKULTAS USHULUDDIN, FILSAFAT DAN POLITIK

  Kampus I Jl. Slt. Alauddin No. 63 Makassar Tlp. (0411) 864924 Fax 864923Kampus II Jl. Slt. Alauddin No. 36 ,Sungguminasa-GowaTlp(0411) 424835 Fax 424836

KATA PENGANTAR

  AssalamuAlaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu

  teruntai rasa syukur kepada Allah SWT.,

  Alhamdulillahi Rabbil’Alamin,

  atas rahmat, kesehatan dan kesempatan yang diberikan kepada penulis, yang memberikan penulis kekuatan dan keberanian untuk mewujudkannya, serta memberikan penulis kemampuan untuk bisa melakukan sesuatu yang ingin penulis lakukan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

  Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW, sebagai Nabi penutup yang menjadi obor dalam menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Perjuangan dan ketulusan beliau membawa kita semua ke masa dimana kita bisa melihat peradaban yang diterangi oleh iman dan pengetahuan.

  Penulis menyadari sedalam-dalamnya bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat celah sebagai manipestasi penulis selaku manusia biasa. Walaupun penulis telah berusaha skripsi sesempurna mungkin, untuk itu segala tegur sapa dan koreksi yang sifatnya membangun dari berbagai pihak, senantiasa penulis harapkan dan terima dengan lapang dada.

  Melalui tulisan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya terkhusus kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Kacong Ibunda Riang yang harus menanti selama kurang lebih 23 tahun untuk mendapati anaknya menyandang gelar sarjana S1, dan serta segenap keluarga besar yang telah memberi semangat, membimbing dan membantu penulis selama menempuh pendidikan, sampai selesainya skripsi ini, kepada beliau penulis senantiasa hidayah, dan inayah serta mengampuni dosanya. Amin Ya Robbal Alamin Ya Allah.

  Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Prof. Dr. Muh Saleh Tajuddin. MA, Ph.D dan Ismah Tita Ruslim, S.Ip, M.Si selaku pembimbing I dan II yang telah memberi arahan, pengetahuan baru dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini, serta membimbing penulis sampai tahap penyelesaian.

  Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu penulis juga patut menyampaikan terima kasih kepada: 1.

  Prof. Dr. Musafir Pababari, M.Si selaku Rektor UIN Alauddin Makasar beserta Wakil Rektor I, II, dan III.

  2. Dr. Natsir. M.Si selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, filfafat dan politik UIN Alauddin Makassar beserta wakil dekan I, II, dan III 3. Dr. Syarifuddin Jurdi, M.Si., dan Syarir karim M.Si, Ph.D selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu politik UIN Alauddin Makassar.

  4. Seluruh dosen jurusan Ilmu Politik Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang telah menyalurkan ilmunya kepada penulis selama berada di bangku kuliah.

  5. Segenap karyawan dan karyawati Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik yang telah bersedia melayani penulis dari segi administrasi dengan baik selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

  6. Seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2012 yang telah memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan studi serta dukungan dan canda tawa yang menyisakan kesan mendalam di hati.

  7. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku dan kakak senior jurusan ilmu politik serta Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan sumbangsi kepada penulis selama kuliah hingga penulisan skripsi ini.

  8. Teman-teman seperjuanganku selama KKN di Kelurahan Paccinongang Di Kec.Somba Opu Kab.Gowa yang selalu memberi semangat dalam menjalani proses ini, dan turut serta mendoakan penulis. Semoga doa kalian menjadi pengikat persaudaraan kita.

  9. Terima kasih kepada Ahmad Karim atas bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga kabaikan menjadi patokan utama dalam hidupnya, dan tetap menjadi manusia yang berguna.

  10. Bapak kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar dan kepala perpustakaan Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik beserta karyawan, atas ketulusan dan kesabarannya membantu penulis untuk memberikan pelayanan dalam mengumpulkan data-data.

  11. Novi Firananda yang tercinta, yang selalu memberikan motivasi dan perhatian kepada penulis. Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah.

  Teruslah belajar dan beribadah serta raihlah kecintaan Allah swt.

  12. Sahabat-sahabat khu di PMII, IFI, dan teman-teman di IMJ, kehadiran kalian sangat berharga dalam hidup penulis, terutama saat penulis menyusun karya sederhana ini. Hanya kata terima kasih yang menjadi medali emas sebagai persembahan untuk kalian, jadilah hamba Allah yang mencintai dan dicintai

  Harapan penulis semoga doa dan nasehat tetap ada dalam hati, menjadi air mata penyenjuk, sehingga tetap istiqomah dijalan Allah. Amin ya rabbal alamin. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi penulis sendiri.

  Samata, 23 Agustus2016 Penulis

  Muhammad Ramli NIM: 30600112089

  

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii PENGESAHAN SKRIPSI ………………………………………………… iii KATA PENGANTAR .................................................................................

  v

  

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................... ix

  BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1 A.

Latar Belakang ............................................................................................. 1

B.

Rumusan Masalah ........................................................................................ 9

C.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 9

D. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 10 E. Kerangka Teori ............................................................................................ 15 F. Metode Penelitian ........................................................................................ 30

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN…………. 34

A. Kabupaten Bulukumba ................................................................................. 34 a. Sejarah Kabupaten Bulukumba ............................................................... 34 b. Letak Geografis Kabupaten Bulukumba ................................................ 36 c. Visi dan Misi Kab Bulukumba Dalam RPJPD Tahun 2005-2025 .......... 37 d. Pemerintahan ........................................................................................... 40 e. Sarana dan Prasarana .............................................................................. 43 B. Desa Jojjolo .................................................................................................. 45 a. Sejarah Desa Jojjolo…………………………………………………… 45 b. Letak Geografis dan Luas Wilayah ......................................................... 47 c. Visi Misi Desa Jojjolo ………………………………………………… 48 d. Jumlah Penduduk……………………………………………………… 59 e. Keadaan Sosial………………………………………………………… 49 C. Profil Singkat Hj. Marniwati……………………………………………… 50 BAB III PEMBAHASAN……………………………… ............................

  51 A.

  Bentuk Patronase Politik Terpilihnya Hj. Marniwati Pada Pemilihan

  1. Bentuk-Bentuk Patronase ........................................................................

  52 A). Hubungan Ekonomi ………………………………………… ..........

  53 B). Hubungan Politik…………………………………………………..

  57

  2. Kekuatan Politik Patron Dalam Pilkades Langsung di Desa Jojjolo tahun 2016……………………………………………………….

  62 A). Kekuatan Tokoh Masyarakat ……………………………………..…… 62

  

B). Kekuatan Calon Kepala Desa Mempengaruhi Tokoh Masyarakat.... 64

  B. Pengaruh Patronase Terhadap Partisipasi Masyarakat Terpilihnya Hj. MarniwatiPada Pemilihan Kepala Desa Tahun 2016 Di Desa Jojjolo Kacamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba…………………...

  67

1. Dikuasainya Suara Pada Pilkades 2016 .....................................................

  67

  

2. Tingginya Partisipasi Pemilih Dalam Pilkades Di Desa Jojjolo………

  68 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................... 72 B. Implikasi Peneliti ........................................................................................... 73 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

  74 LAMPIRAN.................................................................................................. 76

  

ABSTRAK

  Nama Penyusun : Muhammad Ramli NIM : 30600112089 Judul Skripsi : “Patronase Politik Dalam Demokrasi Lokal (Analisis Terhadap

  Terpilihnya Hj. Marniwati Pada Pemilukades di Desa Jojjolo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba)”. Penelitian ini mengkaji tentang patronase politik terpilihnya Hj. Marniwati pada Pemilukades di Desa Jojjolo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses pemilihan kepala desa di Desa Jojjolo guna memberikan pemahaman baru terhadap masyarakat petani (klien) agar tidak mengabdikan dirinya lagi terhadap kepentingan politik tokoh masyarakat (patron). Adapun teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori elit, teori kekuasaan, teori partisipasi politik, serta teori konsep patronase dalam pemilu.

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan secara akurat mengenai hubungan patron-klien di desa jojjolo. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan Library research dan field Research yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  Hasil penelitian menemukan bahwa hubungan patron klien dalam pemilihan kepala desa di Desa Jojjolo sangat berpengaruh dalam memenangkan Hj. Marniwati. Adapun bentuk patronase dalam pilkades yang terjadi dalam hubungan ekonomi, dan politik. Dalam hubungan ekonomi yang dimaksud adalah tokoh masyarakat (patron) memiliki kekayaan, dan keterampilan yang diperlukan kehadirannya bagi masyarakat petani (klien). Sehingga klien merasa terbantu atas bantuan seorang tokoh masyarakat (patron), kemudian klien membalas kebaikan atas bantuan yang diberikan kepadanya sehingga dapat mengabdikan dirinya atas kepentingan seorang patron. Sedangkan dalam hubungan politik adalah tokoh masyarakat (patron) punya peranan penting dalam setiap pemilihan, sehingga Hj. Marniwati dapat membangun kemunikasi terhadap patron dengan tujuan memenangkan pemilukades. Adapun pengaruh patronase terhadap partisipasi pemilih di desa Jojjolo yakni: a) Dikuasainya suara pada pilkades disebabkan karena tokoh masyarakat (patron) ikut terlibat dalam memperebutkan jabatan politik untuk mendukung Hj. Marniwati dalam pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa Jojjolo, kemudian bentuk hubungan ini merupakan balas jasa dari klien atas dasar bantuan yang diberikan kepadanya . b) tingginya partisipasi pemilih dalam pilkades karena masyarakat petani (klien) merasa berutang budi terhadap bantuan patron, sehingga menyebabkan klien berpartisipasi dalam memilih Hj Marniwati sebagai calon kepala desa di Desa Jojjolo.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi yang dianut di Indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan Pancasila, masih dalam taraf perkembangan mengenai sifat dan ciri-cirinya

  

  terdapat pelbagai tafsiran serta pandangan. Demokrasi sebagai suatu proses yang telah meniscayakan semangat persamaan dan kebersamaan demi tercapainya kebaikan dalam berpolitik. Di banyak negara berkembang, tampaknya sulit untuk direalisasikan kesejatiannya. Dibukanya sistem pemilihan umum secara langsung yang merupakan desain kelembagaan yang dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas Demokrasi di Indonesia.

  Gagasan dari pemilihan umum (disebut pemilu) memang ideal, dimana rakyat ditingkat lokal dapat berpartisipasi menentukan sendiri pimpinan daerahnya. Pelaksanaan pemilu atau masa pemilihan kepala Desa di Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba dimana warga masyarakat, yang sudah punya hak untuk terlibat didalam pemilukades, jadi sasaran perebutan oleh kekuatan

  

  politik seperti Tokoh masyarakat. Kekuatan politik yang bertarung memenangkan pemilukades tak punya pilihan lain, selain menciptakan kondisi terbaik dan menarik untuk merebut hati warga masyarakat yang akan memilih. Pola relasi seperti ini di Indonesia lazim disebut sebagai hubungan “asalkan tuanku senang”, tuan sebagai superior yang mengatur skenario dan anak buah sebagai inferior yang menjalankan skenario. 1 Miriam Budiarjdo, Dasar-dasar llmu Politik, edisi revisi, (Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 106. 2

  Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) adalah pesta demokrasi rakyat pedesaan

  

  yang didalamnya kebebasan memilih rakyat tetap terjamin Dalam pemilihan Kepala Desa, Kepala Desa dipilih secara langsung oleh rakyat yang sudah terdaftar sebagai pemilih. Oleh karenanya dalam rangka penyelenggaraan pemilukades rakyat seharusnya diberikan kebebasan dalam memilih tanpa ada keterikatan terhadap kepentingan politik seorang patron.

  Untuk mendukung terselenggaranya pemilihan Kepala Desa berbagai peraturan perundang-undangan yang adapun seperti halnya. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209) juga dimasukkan karena akan digunakan sebagai sarana menekan terjadinya penyimpangan sekaligus untuk menegakkan aturan hukum yang ada. Sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di Daerah Kabupaten, desa merupakan suatu daerah yang sangat potensial dalam berbagai hal. Baik dalam hal sumber daya alam maupun manusia serta kewilayahannya. Adanya perangkat desa yang terdiri dari Kepala Desa dengan segenap aparat maupun adanya Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut APD, harus

  

  Namun kerap yang terjadi dalam pemilihan kepala desa sebagaimana halnya Pola hubungan patronase yang ada dalam masyarakat Indonesia telah menghambat pemilu memenuhi tuntutan demokratisasi yang menjunjung tinggi kebebasan dan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan menggunakan 3 Ngabiyanto dkk, Bunga Rampai Politik dan Hukum, (Semarang: Rumah Indonesia, teori patron-klien, diketahui terdapat patronase yang kuat dalam pemilihan calon kepala desa, dimulai dari penyeleksian calon hingga dukungan masyarakat. Pemilu yang kental dengan praktek patronase telah membelenggu masyarakat walau tercatat terselenggara dengan baik dan demokratis. Dukungan masyarakat atas pencalonan harusnya didasarkan pada kesadaran bukan ketertundukan sehingga berlanjut pada kontrol yang obyektif terhadap urusan-urusan

   pemerintahan .

  Patron klien tumbuh subur pada masyarakat yang memiliki persoalan sosial, dan ekonomi yang komplek seperti minimnya sumber daya alam yang tersedia. Lapisan sosial masyarakat yang mengalami umumnya di kalangan petani, nelayan, dan pedagang. Di pedesaan atau pinggiran kota, bentuk hubungan antara patron (tuan) klien (pekerja), dengan cara memberikan bantuan terhadap keperluan klien misalnya kemudahan untuk memperoleh lapangan usaha,

   pinjaman untuk kebutuhan mendadak (sakit, biaya sekolah anak, konsumtif).

  Klien menerima kebaikan tersebut sebagai ”hutang budi”, menghargai, dan berkomitmen untuk membantu patron dengan jasa dan tenaga yang mereka miliki. Pola-pola relasi sosial yang demikian dapat dilihat pada hubungan antara pemilik lahan pertanian luas (petani kaya) dengan para buruh taninya dan orang- orang di sekitarnya yang kemampuan ekonominya terbatas.

  Tujuan dasar dari hubungan patron dan klien sebenarnya adalah menyediakan jaminan sosial bagi subsistensi dan keamanan. Apabila hubungan pertukaran yang menjadi dasar pola hubungannya patron dan klien ini melemah karena tidak memberikan jaminan sosial yang mendasar bagi subsistensi dan keamanan maka klien akan mempertimbangkan hubungannya dengan patron 5 Almas Ghaliya Putri Sjafrina, Patronase Dalam Pencalonan Kepala Daerah, Jurnal menjadi tidak adil dan eksploitatif. Oleh sebab itu tidak mengherankan apabila ada tuntutan dari pihak klien terhadap patronnya untuk memenuhi janji-janji ataupun kebutuhan dasarnya sesuai dengan peran dan fungsinya. Hubungan seperti ini sifatnya akan langgeng dan permanen jika masing–masing pihak menemukan kesesuaian dan manfaatnya.

  Merujuk pada uraian diatas, patronase mewujud karena adanya hubungan yang tidak setara tetapi saling membutuhkan. Disatu pihak, patron muncul sebagai individu yang mempunyai kelebihan baik dilihat dari aspek kekayaan, status maupun pengaruh. Di lain pihak, klien hadir sebagai anggota masyarakat yang tidak memiliki sumber-sumber daya yang dimiliki seorang patron. Oleh karena itu, hubungan dalam konteks ini dapat dimaknai sebagai hubungan yang berlandaskan pertukaran kepentingan. Asumsi dasar kerangka konsep ini meletakkan cara berpikir yang menandaskan bahwa hubungan akan terjadi apabila kedua belah pihak dapat memperoleh keuntungan-keuntungan dari hubungan yang mereka jalin. Paling tidak mekanisme itu seperti ini: kelompok patron memberikan bantuan ekonomi dan perlindungan kepada golongan klien atau bawahannya; dan sebagai balasan atas pemberian tersebut, maka golongan klien

   memberikan pengabdian dan kesetiaannya kepada sang patron.

  Nilai-nilai yang mendasari hubungan patron-klien merupakan nilai-nilai yang kurang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan birokrasi modern. Dalam hubungan patron-klien baik patron maupun klien masing-masing pihak tidak diinginkan bersikap kritis terhadap pihak yang lain. Salah satu pandangan utama yang mendasari relasi ini adalah "right or wrong my patron/leader" (pada pihak klien) dan "right or wrong my client/ follower" (pada pihak patron). Seorang klien tidak akan menyalahkan atau mencela patronnya, tetapi akan membela mati- matian atau sebisanya. Demikian pula patronnya. Oleh karena itu, kekalahan seorang patron dalam suatu pemilukades tidak akan mudah diterima. Jika klien atau pengikut menerima begitu saja kekalahan tersebut akan muncul kesan bahwa klien tidak berbuat apa-apa atas kekalahan tersebut atau tidak membalas jasa patron kepada klien.

8 Pemimpin yang sudah dimandatir oleh rakyat dalam suatu desa, sifat

  pokok yang harus dimiliki oleh sorang pemimpin diantaranya: cerdas, bijaksana, dan tawad’u Sebagaimana yang di jelaskan dalam Al-Quran (QS. Al-Anbiyah: 73 dan surah Qs.As-Sajdah: 24)yang berbunyi.

  Terjemahnya: Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah.

   Terjemahnya:

  Dan telah kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk kepada manusia dengan perintah kami, manakalah mereka bersabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami

   . 8 http://www.search.ask.com/ Konteks Sosial Budaya Demokrasi di Sulawesi-Selatan.

  (diakses tanggal 23 Juni 2016). 9 Abdullah Yusuf Ali, Al-Quran Terjemahan dan Tafsirannya (Cet. 1, Jakarta: Pustaka Pirdaus 1993) h. 856

  Maksud dari ayat diatas menjelaskan kriteria pemimpin yang layak di contoh dan ditauladani dari orang-orang yang dipimpinnya. Sifat ini merupakan syarat pokok yang harus dimiliki setiap pemimpin atau wakil rakyat. Munculnya ayat ini dalam karya tulis ilmia sebagai objek kebenaran terhadap pemimpin yang dijadikan patokan dalam mengatur tindakan politik baik untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan masyarakat.

  Merujuk pada realitas yang terjadi di Desa Jojjolo Kecematan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba, penulis memaparkan persoalan ini berdasarkan masih kuatnya intervensi kekuasaan politisi (patron) terhadap bawahan (klien) dalam hal pemilukades untuk mengarahkan hak suara bawahan terhadap calon yang di dukungnya. Ini kerena keterikatan Klien terhadap politisi (patron) sehingga mendominasikan dirinya pada kurun waktu pemilukades berikutnya. Bahkan, tidak hanya itu, para klien mengabdikan dirinya atas kepentingan politik patron.

  Dalam pemilukades di Desa Jojjolo selama ini tidak terlepas dari pergulatan politisi yang merupakan sosok elit yang berkharismatik dan memiliki nilai-nilai keagamaan yang baik terhadap masyarakat. Pemilu menjadi arena kontestasi empuk bagi potron untuk memperoleh kemenangan pemilukades atas calon yang didukung untuk menduduki jabatan pemerintahan. Fenomena ini tidak lepas dari kultur masyarakat Desa Jojjolo. Kultur masyarakat Jojjolo memberikan peluang menang yang besar bagi patron karena ketundukan dan kepatuhan masyarakat berujung pada dukungan. Disisi lain patron menjemput pemilukades dengan memberikan bantuan baik berupa tenaga dan iming-iming pekerjaan, seperti pemberian ternak yang disubsidi oleh pemerintah.

  Pemilihan kepala Desa Jojjolo terletak disetiap sudut wilayah tersebut, misalnya kita akan menjumpai pendukung setiap kandidat yang melakukan nuansa politik yang sangat promosif terhadap masyarakat untuk menghimbau klien). Kekuatan politik patron-klien menjadi mesin politik yang efektif untuk memenangkan pemilihan, kemenangan calon sangat dipengaruhi oleh komitmen dari konstituennya untuk secara ideologis memilih calon yang didukung oleh masing-masing elit politik (patron).

  Penulis menganalisis pertarungan politik pada pelaksanaan pemilukades di Desa Jojjolo tahun 2016 semua kandidat telah mempersiapkan strategi politiknya dalam memenangkan pemilu kepala desa. Salah satunya dalam mendekati figur- figur yang dianggap memegang peranan sentral dalam masyarakat adalah kelompok elit sebagai pusat kemenangan calon. Seperti pada pemilu sebelumnya faktor kekuatan politik patron dalam masyarakat kerap menjadi suatu cara untuk mendongkrak popularitas kandidat.

  Nama-nama kandidat dalam pemilihan kepala Desa Jojjolo tahun 2016 yaitu; Kamiluddin, Hj. Marniwati, Hj. Dahlan, Coken, dan Syahrir. Dari setiap calon tersebut sudah disosialisasikan dari masing-masing pendukung calon (kelompok elit) di seluruh pelosok daerah Desa Jojjolo. Dengan adanya basis suara yang terorganisir yang dilakukan tokoh masyarakat (patron), calon yang bernama Hj. Marniwati dapat memperoleh suara terbanyak karena mengunakan politik transaksional terhadap patron dengan memberikan jabatan bilah terpilih menjadi kepala desa di Desa Jojjolo, dan juga memberikan money politics terhadap masyarakat sehingga dalam pemilihan kepala desa dia dapat terpilih. Kemudian yang dilakukan lawan politiknya menggunakan cara dengan menyatukan atau meleburkan kekuatan-kekuatan politiknya untuk melawan Hj. Marniwati. Namun, dari sisi lain belum memahami bahwa masyrakat Jojjolo menganut budaya atau sistem patronase yang sudah lama ada di desa tersebut.

  Dalam proses pilkades di Desa Jojjolo sebagai suatu mekanisme politik demokrasi prosedural yang sistem pemilihannya lebih terorganisir, dan mengunakan politik transaksional, dan hubungan keterikatan antara tokoh masyarakat (patron) dengan masyarakaat petani (klien).

  Pemilihan kepala desa dilakukan dengan antusias masyarakat Jojjolo

  

  dengan jumlah pemilih 3.613 orang . Pelaksanaan pilkades atau masa pemilihan kepala Desa, warga masyarakat yang sudah punya hak untuk terlibat didalam pilkades jadi sasaran perebutan oleh kelompok elit dengan tujuan memenangkan kandidatnya. Terkait dengan permasalahan diatas penulis menarik sebuah kesimpulan bahwa gejolak politik yang terjadi dikarenakan adanya pengaruh patronase yang menjalar kuat ke masyarakat, sehingga masyarakat (klien) membuktikan kesetiaannya dengan cara memilih kandidat tersebut.

  Dalam kultur masyarakat Jojjolo kekuatan politik patronase masih merupakan syarat utama menjadi seorang pemimpin yang dihormati pada masyarakat, dimana patron masih mempunyai pengaruh besar ditengah masyarakat. Oleh sebab itu, tidak heran bila semua pasangan kandidat melakukan berbagai pendekatan dan strategi untuk mempengaruhi opini sang elit, dengan harapan elit tersebut akan menggunakan pengaruhnya untuk memilih sang kandidat. Sebagaimana halnya yang dilakukan oleh para kandidat dalam mendekati elit (patron) sehingga memberikan dukunganya terhadap dirinya, dengan cara dijanjikan jabatan ketika terpilih jadi kepala desa. Pola-pola ini merupakan strategi yang dilakukan dalam bursa politik pemilihan kepala Desa Jojjolo. Sejauh ini, pola komunikasi tradisional masih menjadi pilihan strategi dominan yang dilakukan beberapa kandidat. Elit (patron) merupakan sasaran kampanye paling strategis yang ada di Desa Jojjolo atas kemenangan calon.

  Dari uraian diatas, maka dirasakan perluh untuk mengkaji sebuah penelitian tentang "Patronase politik dalam demokrasi lokal (analisis terhadap terpilihnya Hj. Marniwati pada pemilukades di Desa Jojjolo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba)” termasuk di dalamnya menelusuri secara ilmiah dan individu dan kelompok-kelompok sebagai basis kekuatan politik para kandidat beserta pendukungnya dalam mempengaruhi masyarakat (hak politik). Dengan mengedepankan sikap netralitas sebagai peneliti dalam menganalisis fenomena yang ada.

B. Rumusan dan Batasa Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan pokok yaitu Bagaimana Patronase Politik Dalam Demokrasi Lokal (Analisis Terhadap terpilihnya Hj. Marniwati Pada Pemilukades di Desa Jojjolo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba)? Permasalahan pokok ini akan di uraikan lagi dalam beberapa sub permasalahan.

  1. Bagaimana bentuk patronase politik terpilihnya Hj. Marniwati pada pemilihan kepala desa tahun 2016 di Desa Jojjolo Kacamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba? 2. Bagaimana pengaruh patronase politik terhadap partisipasi masyarakat terpilihnya Hj. Marniwati pada pemilihan kepala desa tahun 2016 di

  Desa Jojjolo Kacamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba? C.

   Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.

  Tujuan penelitian 1.

  Untuk mengetahui bentuk-bentuk patronase politik terpilihnya Hj.

  Marniwati pada pemilihan kepala desa tahun 2016 di Desa Jojjolo Kacamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba.

  2. Untuk mengetahui pengaruh patronase politik terhadap partisipasi masyarakat terpilihnya Hj. Marniwati pada pemilihan kepala Desa Jojjolo Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba tahun 2016.

2. Kegunaan penelitian a.

  Peneliti mengharapkan dapat memberikan konstribusi yang sangat berarti bagi pengembangan ilmu khususnya selaku ilmu-ilmu sosial dan politik.

  b.

  Peneliti berharap bisa menjadi pedoman bagi peneliti selanjutnya yang mengkaji tentang Patronase politik dalam demokrasi Lokal. Dengan adanya penelitian ini peneliti berharap dapat membantu proses pembelajaran secara akademik dalam lingkup kampus terutama Fakultas Usuluddin dan Filsafat khususnya dibidang jurusan Ilmu Politik.

D. Tinjauan Pustaka

  Didalam tinjauan pustaka hanya memuat hasil-hasil peneliti sebelumnya yang relevan serta akurat dengan maksud menghindari duplikasi berkas/data. Disamping itu, untuk menunjukkan bahwa topik yang diteliti oleh peneliti yang lainnya dalam konteks yang sama serta menunjukkan posisi yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Dengan kata lain, tinjauan pustaka bertujuan yakni untuk meletakkan posisi peneliti yang pernah ada sebelumnya.

   Studi kasus tentang patronase politik dalam demokrasi lokal jumlah

  terbitnya belum memadai. Akan tetapi, dari data atau berkas yang ada masih kurangnya penelitian tentang patronase politik dalam demokrasi lokal terkhusus dalam Desa Jojjolo Kabupaten Bulukumba Kecamatan Bulukumpa, selain itu lokasi dan penelitiannya pun berbeda dengan berkas atau data yang ada. Dari berbagai macam berkas/data yang ada adapun berbagai hasil referensi dan karya ilmia yang berkaitan dengan patronase politik dalam demokrasi Lokal sebagai contoh yakni:

  No Nama Judul Hasil Penelitian

  1 Mohammad “Pola hubungan Hasil penelitian lapangan Romadhan Tengkulak dengan menjelaskan bahwa hubungan (2009) petani (Studi kasus petani dengan tengkulap berawal hubungan patron dari hubungan dagang antara klien pada penjual dan pembeli. Kemudian masyarakat petani hubungan tersebut berlanjut di Desa Kampung menjadi hubungan yang lebih Mesjid Kecamatan intens dan mengarah kepada Kualuh Hilir hubungan yang saling terkait satu Kabupaten sama lain dan sulit dipisahkan Labuhan Batu)” karena didasari oleh hubungan yang saling membutuhkan dan

   saling menguntungkan.

  2 Fadli Ichsan ”Hubungan patron Hasil penelitian menunjukkan (2016) Klien Dalam bahwa hubungan masyarakat

  Pemilihan Kepala (klien) dengan tuan tanah (patron) Desa Tahun 2015 adalah hubungan balas jasa yang di Desa Kampala dimana masyarakat klien selaku Kecamatan pengelola tanah yang menempati Arungkeke tanah tersebut merasa berhutang Kebupaten budi kepada karaeng (patron).

  Jeneponto” Kemudian tuan tanah (patron) memberikan bantuan kepada masyarakat desa Kampala untuk tinggal diatas tanah karaeng (patron), kemudian imbalan yang diperoleh dari hubungan ini yakni masyarakat harus patuh kepadanya apabila kemudian hal ini diabaikan oleh masyarakat maka ada kemudian resiko yang mereka tanggung seperti meninggalkan tanah yang menjadi milik dari karaeng (patron). walaupun di desa tersebut masih ada tanah yang bukan milik dari karaeng (patron). Namun Patron sangat berpengaruh dalam menentukan

   kebijakan.

  M. Tiyas Tinow Analisis Hubungan proses terjadinya hubungan

  3 (2011) Patron Klien Pada patron klien yag terjadi di daerah/

  Pemilihan Umum desa-desa mayoritas masyarakat Kepala Daerah Jawa khususnya di Kecamatan (PEMILUKADA) Singingi Hilir, Kecamatan Benai di Kabupaten dan Kecamatan Logas Tanah Kuantan Singingi Darat telah memenuhi ciri-ciri Tahun 2011 patron klien, yaitu adanya pemilikan sumber daya ekonomi dan politik yang tidak seimbang, sehingga adanya hubungan saling ketergantungan, saling memberi dan menerima (asas timbal balik).

  Kemudian ada juga hubungan loyalitas dan hubungan yang pribadi. Kemudian juga terjadinya struktur ketergantungan tokoh etnis Jawa dan masyarakat Jawa terhadap H. Sukarmis mayoritas masyarakat Jawa dikarenakan tingkat perekonomian dan sumber daya politik yang dimiliki 14 masyarakat Jawa dan tokoh etnis

  Fadli Ichsan, Hubungan Patron Klien Dalam Pemilihan Kepala Desa di Desa Kampala,

  Jawa yang rendah. H. Sukarmis yang memiliki sumber daya ekonomi dan polotik yang tinggi dan menguasai sumber-sumber yang ada disekitarnya, akan selalu berusaha membantu dan menawarkan bantuan kepada tokoh dan masyarakat Jawa, baik berup bantuan bersifat pribadi, lapangan pekerjaan dan peneintensifkan pembangunan- pembangunan di daerah mayoritas masyarakat Jawa yang ada di Kabupaten Kuantan

   Singingi.

  4 Leo Agustino patronase politik Dari hasil uraian penelitian yang era reformasi: dilakukan dapat disimpulkan Analisis pilkada di bahwa Pemilukada selalu berkait Kabupaten Takalar rapat dengan patronase politik. dan Provinsi Jambi Calon yang maju bersaing dalam

  Pemilukada akan selalu mencari klien yang sejalan dengan kepentingannya dengan harapan mendapat serta mendulang suara yang besar dari klien-klien mereka. Calon yang memenangi Pemilukada, merujuk pada logika patronase politik, kemudian mendistribusikan kekuasaannya kepada klien-kliennya yang setia dan loyal dalam bentuk kedudukan dan jabatan yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya;

   15 dan para pesaing disingkirkan.

  M.Y Tiya Tinow, Analisis Patron Klien Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011, Skripsi, h.11-13

  5 Muhammad Patronase politik Hasil penelitian menemukan Ramli dalam demokrasi bahwa hubungan patron klien lokal (Analisis dalam pemilihan kepala desa di terhadap terpilihnya Desa Jojjolo sangat berpengaruh Hj. Marniwati pada dalam memenangkan Hj. pemilukades di Marniwati. Adapun bentuk Desa Jojjolo patronase dalam pilkades yang Kecamatan terjadi dalam hubungan ekonomi, Bulukumpa dan politik. Dalam hubungan Kabupaten ekonomi yang dimaksud adalah Bulukumba) tokoh masyarakat (patron) memiliki kekayaan, dan keterampilan yang diperlukan kehadirannya bagi masyarakat petani (klien). Sehingga klien merasa terbantu atas bantuan seorang tokoh masyarakat (patron), kemudian klien membalas kebaikan atas bantuan yang diberikan kepadanya sehingga dapat mengabdikan dirinya atas kepentingan seorang patron. Sedangkan dalam hubungan politik adalah tokoh masyarakat (patron) punya peranan penting dalam setiap pemilihan, sehingga Hj.

  Marniwati dapat membangun kemunikasi terhadap patron dengan tujuan memenangkan pemilukades. Adapun pengaruh patronase terhadap partisipasi pemilih di desa Jojjolo yakni: a) Dikuasainya suara pada pilkades disebabkan karena tokoh masyarakat (patron) ikut terlibat

  Marniwati dalam pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa Jojjolo. Masih banyak lagi pustaka yang belum tersebutkan dalam penelitian ini, terutama pustaka yang membahas tentang patronase politik dalam demokrasi

  Lokal. Namun berkaitan dengan pokok permasalahan yang terfokuskan dalam penelitian ini, kiranya sudah cukup memadai. Sekiranya pula demikianlah pustaka yang disebut di atas agar mampu melengkapi hasil penelitian nantinya.

E. Tinjauan Teoritis dan Konseptual 1. Konsep Patronase Dalam Pemilu

  Kata patron berasal dari bahasa latin pater yang berarti bapak, dari bapak berubah menjadi patris dan patrronis yang berarti bangsawan atau patricius yang berarti seseorang yang dianggap pelindung sejumlah rakyat jelata yang menjadi pengikutnya. Sebaliknya klien atau client berasal dari kata cliens yang berarti pengikut. Mereka ini adalah orang-orang merdeka yang sejak awal atau bekas budak yang dimerdekakan. Mereka menggantungkan diri pada patron, bahkan

  

  kadang menggunakan nama paham sang patron . Untuk pemahaman lebih lanjut mengenai patronase di artikan sebagai pembagian keuntungan di antara politisi untuk mendistribusikan sesuatu secara individual kepada pemilih, para pekerja atau pegiat kapentingan, dalam rangka mendapatkan dukungan politik mereka. Patronase juga merupakan pemberian uang tunai, barang, jasa, dan keuntungan ekonomi lainnya (seperti pekerjaan atau kontrak proyek) yang didistribusikan oleh politisi, termasuk keuntungan yang ditujukan untuk individu dan kepada kelompok komunitas.

  17

  Tidak sedikit ilmu sosial yang berusaha untuk menjelaskan ikatan patron klien yang terjadi di tengah masyarakat. Dari hasil-hasil tersebut, dapat diketahui bahwa secara garis besar terdapat dua alasan yang melatar belakangi mengapa hubungan patron-klien itu terjadi. Pertama, relasi patron klien terjadi sebagai salah satu upaya manusia untuk dapat bertahan hidup dalam suatu keadaan tertentu. Dalam hal ini para ahli umumnya menitik beratkan analisisnya pada sudut pandang pihak klien, termasuk didalamnya situasi lingkungan yang dihadapi klien. Meskipun demikian, hal ini bukan berarti perspektif patron hanya dapat diabaikan begitu saja. Kedua, relasi patron-klien terjadi akibat adanya kondisi- kondisi tertentu dalam suatu masyarakat.

  Menurut Scott bahwa hubungan patron-klien adalah suatu kasus hubungan antara dua orang yang sebagian besar melibatkan instrumental dimana seseorang yang lebih tinggi kedudukan sosial ekonominya (patron) menggunakan pengaruh dan sumber daya yang dimilikinya untuk memberikan perlindungan atau keuntungan atau kedua-duanya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya (Klien), yang pada gilirannya membalas pemberian tersebut dengan memberikan

   dukungan umum dan bantuan, termasuk jasa-jasa pribadi kepada patron .

  Menurut Scott, gejala patron-klien dipengaruhi oleh tiga kondisi, pertama terdapatnya perbedaan (inequality) yang menyolok dalam kepemilikan kekayaan, status, dan kekuasaan. Tradisi yang berlaku, seorang patron lebih mendasarkan danpada kekuatan serta jalur untuk mendapatkan jabatan dan kedudukan, dan bukannya pada pewarisan kedudukan. Kedua, tidak adanya pranata-pranata yang menjamin keamanan individu, baik yang menyangkut status maupun kekayaan. Ketika keamanan seseorang terancam dan kontrol sosial tidak dapat lagi dijadikan sebagai acuan maka hubungan patronase dipilih sebagai mekanisme atau sarana untuk memperoleh keamanan pribadi. Ketida kamanan akan muncul dalam lingkungan yang ditandai oleh kelangkaan sumber-sumber daya, dan usaha mendapatkan kekayaan serta kekuasaan yang dipandang sebagai persaingan yang bersifat zero-sum, yaitu keuntungan yang didapat satu pihak diartikan sebagai suatu kehilangan bagi pihak lain. Dengan demikian, ikatan-ikatan pribadi secara langsung telah mengganti peranan hukum, nilai-nilai bersama serta pranata- pranata yang kuat. Ketiga, yang juga merupakan implikasi definisi hubungan patronase adalah ketika ikatan-ikatan kekeluargaan tidak lagi dapat diandalkan untuk mendapatkan perlindungan serta memajukan diri.

  Ditambahkan Martin Sheffter, bahwa patronase adalah sebuah pembagian keuntungan di antara politisi untuk mendistribusikan sesuatu secara individual kepada pemilih, para pekerja atau pegiat kampanye, dalam rangka mendapatkan dukungan politik mereka. Sementara menurut Paul Hutchcroft patronase juga merupakan pemberian uang tunai, barang, jasa, dan keuntungan ekonomi lainnya (seperti pekerjaan atau kontrak proyek) yang didistribusikan oleh politisi, termasuk keuntungan yang ditujukan untuk individu dan kepada kelompok

   komunitas .

  Politik patronase sebagai kekuatan kohesi yang memainkan peranan penting dalam sistem politik tertentu. Misalnya politisi (patron) yang sangat kaya telah mendominasi demokrasi Indonesia, juga menekankan pada tema patronase sebagai perekat politik. Namun demikian, patronase menegaskan bahwa pertukaran kepentingan kerap muncul disaat kampanye pemilu, hubungan antara aktor dan pemilih, dan bagaimana relasi seperti ini di perlancar dengan adanya keterikat kepentikan antara patron dan klien.

  Asumsi dasar kerangka konsep ini meletakkan cara berpikir yang menandaskan bahwa hubungan akan terjadi apabila kedua belah pihak dapat memperoleh keuntungan-keuntungan dari hubungan yang mereka jalin. Paling tidak mekanisme itu seperti ini: kelompok patron memberikan bantuan ekonomi dan perlindungan kepada golongan klien atau bawahannya; dan sebagai balasan atas pemberian tersebut, maka golongan klien memberikan pengabdian dan kesetiaannya kepada sang patron.

  Sejalan dengan masalah tersebut diatas, transformasi politik yang tengah berlaku di Indonesia dimana kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat, telah memberikan dampak negatifnya tersendiri bagi proses demokratisasi. Hal Ini karena pemilihan kepala daerah langsung telah membuka ruang bagi patronase (logika pertukaran kepentingan) yang lebih dalam lagi. Para kepala daerah terpilih berusaha menggunakan kedudukannya untuk memainkan peranan sebagai pemilik sumber utama. Peranan ini bukanlah satu hal yang sukar untuk dilaksanakan oleh para kepala daerah, melalui kedudukannya, para pemimpin politik ini mempunyai banyak peluang untuk menggunakan institusi publik sebagai domain kekuasaannya, serta mendistribusikan public resources yang berada di bawah

   kendalinya sebagai alat pertukaran bagi tujuan tertentu ketika diperlukan.

Dokumen yang terkait

Upacara Kalomba dalam Perspektif Pendidikan Islam (Studi Kasus Masyarakat Tana Towa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 208

Nilai-nilai Budaya Lokal Ammaca Tau Riolo pada Masyarakat Muslim di Desa Allaere Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 104

Analisis Pola Jaringan Politik Klan Kepala Desa di Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 90

Relasi Pemerintah Desa dan Komunitas Swabina Pedesaan Salassae (KSPS) (Studi Pemberdayaan Pertanian Alami Masyarakat Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 89

Kekuasaan Pemerintah Desa dan Demokrasi Lokal (Studi: Desa Moncokamba Kec. Polombangkeng Utara Kab. Takalar) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 114

Kontribusi Sekolah Demokrasi Terhadap Pembangunan Politik di Kabupaten Pangkep - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 128

Peran Elite Politik Lokal Terhadap Masyarakat Menjelang Pemilihan Presiden Tahun 2014 di Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 84

Interaksi Sosial Suku Bugis Bone dengan Penduduk Lokal di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 105

Peran Politik "Karaeng" dalam Pemilu di Desa Kindang Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 106

Pola Rekrutmen Partai Politik (Studi Penetapan Calon legislatif pada Pemilihan Legislatif 2014 OlehDPC Partai Demokrat Kabupaten Bulukumba) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 4 79