BAB III METODOLOGI PENELITIAN - HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KELUARGA DENGAN DISIPLIN SISWA KELAS X AKUNTANSI DI SMK NEGERI 46 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang peneliti rumuskan, penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan berdasarkan data dan fakta yang valid serta dapat dipercaya, untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga (X) sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah disiplin siswa (Y).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2012 karena pada rentang waktu tersebut merupakan waktu yang dianggap efektif oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 46 Jakarta, yang beralamat di Jalan B7 Cipinang Pulo, Jakarta Timur. Alasan memilih tempat ini karena peneliti melihat disiplin siswa di SMK Negeri 46 yang berbeda-beda. Di sekolah tersebut peneliti melihat ada siswa yang disiplin, namun banyak juga siswa yang tidak disiplin.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dengan pendekatan korelasional. Metode ini digunakan karena menggunakan instumen penelitian berupa kuesioner untuk meminta tanggapan dari responden tentang variabel yang diteliti, dan peneliti ingin mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel lingkungan keluarga dengan variabel disiplin siswa di SMK Negeri 46 Jakarta.
D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sudjana, ” populasi adalah totalitas dari semua nilai yang mungkin, baik berasal dari hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek
72 yang lengkap dan jelas.
” Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa di SMK Negeri 46 Jakarta tahun pelajaran 2011-2012. Dengan populasi terjangkau yaitu siswa kelas X jurusan akuntansi yang terdiri atas dua kelas yaitu X AK 1, X AK 2, dengan jumlah siswa 80 orang. Alasan pengambilan populasi terjangkau kelas X karena siswa di kelas X banyak yang menunjukkan sikap kurang disiplin. Sedangkan alasan penentuan kelas X AK 1 dan X AK 2 karena dalam belajar akuntansi memerlukan sikap disiplin dalam belajar yang tinggi. Sebab setiap mata pelajaran dalam akuntansi mempunyai hubungan yang berkelanjutan dan saling berkaitan antara mata pelajaran akuntansi yang satu dengan yang lainnya.
73 Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Jumlah populasi
akan menentukan banyaknya sampel yang digunakan. Teknik pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik sampling purposive. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 65 siswa. Penentuan jumlah sampel ini 72 73 Sudjana, Metode Statistik (Bandung: Tarsito, 2001), hal. 161
didasarkan pada tabel penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dengan mengambil tingkat kesalahan sebesar 5 % dari
74 populasi tertentu.
Tabel III.1 Penentuan Jumlah Sampel Siswa Kelas X Akuntansi Kelas Jumlah Siswa Sampel
X AK 1 40 32 siswa
X AK 2 40 33 siswa Total 80 65 siswa Sumber : SMK Negeri 46 Jakarta, diolah oleh penulis.
E. Instrumen Penelitian 1. Variabel Y (Disiplin) a. Definisi Konseptual
Disiplin siswa adalah suatu sikap ketaatan / kepatuhan, pengendalian perilaku, dan keteraturan. Dalam kaitannya dengan proses belajar siswa, sikap tersebut dilakukan dalam usaha untuk memperoleh perubahan baik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil dari latihan-latihan dan proses belajar yang 74 dilakukan.
b. Definisi Operasional
Disiplin siswa terdiri dari tiga indikator yaitu indikator yang pertama adanya ketaatan / kepatuhan dengan sub indikator ketaatan / kepatuhan pada peraturan dan tata tertib, indikator yang kedua yaitu pengendalian perilaku, dan indikator yang ketiga yaitu keteraturan.
c. Kisi-kisi Instrumen Disiplin siswa
8, 10, 16, 19,
Kisi-kisi instrumen untuk mengukur disiplin siswa akan disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel III.2
Kisi-kisi Instrumen Disiplin Siswa
Variabel Indikator Sub Indikator No. Butir Uji Coba Drop No. Butir Final (+) (-) (+) (-)1, 5, 7, 11,
13, 17, 22, 26,
Disiplin siswa dalam penelitian ini diukur menggunakan instrumen berupa kuesioner.
1. Ketaatan /
31 5, 9,
26 3, 6,
Disiplin siswa
Kepatuhan Ketaatan / Kepatuhan pada Peraturan dan Tata Tertib
27 Sumber : Data Diolah Tahun 2012
17 14, 21,
34 11,
24 19, 28,
14,
23 3. Keteraturan
9, 18,
13, 20,
17 1, 5,
23 4, 7,
21,
30 2, 16,
12,16, 23, 25,
29, 32 3, 9,
2, 6, 10, 18, 21, 27,
Pengendalian Perilaku
15, 24 2.
22, 25 2, 12,
15, 20,
33 4, 8, Dan untuk mengisi kuesioner dengan model skala likert dalam instrumen penelitian ini telah disediakan beberapa alternatif jawaban dari setiap butir pernyataan dan responden dapat memilih salah satu jawaban yang sesuai dan setiap item bernilai satu sampai dengan lima sesuai dengan tingkat jawabannya. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel III. 3 Penilaian Instrumen Disiplin Siswa
Pilihan Positif Negatif
SL = Selalu
5
1 SR = Sering
4
2 KD = Kadang-kadang
3
3 HTP = Hampir Tidak Pernah
2
4 TP = Tidak Pernah
1
5 Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 108 d.
Validitas Instrumen Disiplin Siswa
Validitas suatu instrument merupakan tingkat keabsahan dari instrumen tersebut. Suatu instrumen yang valid menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya sebagai alat ukur. Proses validasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba instrumen yaitu validitas butir dengan menggunakan koefisien korelasi antara skor
75
butir dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah : Keterangan :
= koefisien korelasi antara skor butir dan skor total = jumlah kuadrat deviasi skor butir dari yi
= jumlah kuadrat deviasi skor total dari yt Valid tidaknya suatu butir ditentukan oleh perbandingan antara rhitung dengan rtabel. Karena instrumen diuji coba kepada 30 siswa
SMKN 46 kelas X AP 1 dan X AP 2, maka kriteria batas minimum pernyataan yang diterima adalah r tabel = 0.361, Jika rhitung > rtabel maka butir pernyataan dianggap valid, sementara jika rhitung < rtabel maka butir pernyataan dianggap tidak valid dan didrop.
Berdasarkan hasil perhitungan, dari 34 butir pernyataan setelah divalidasi, ternyata butir pernyataan yang valid ada 27 butir dan yang drop ada 7 butir. Selanjutnya butir yang valid tersebut dihitung reliabilitasnya. Koefisien reliabilitas instrumen digunakan untuk melihat konsistensi jawaban yang diberikan oleh responden.
75 Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan (Jakarta : Grasindo,
2008), hal. 86
e. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas suatu instrument merupakan tingkat kehandalan dari instrumen tersebut. Suatu instrumen yang reliable menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya sebagai alat ukur. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan penghitungan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach sebagai
76
berikut:
2
S K i
r
1
itK
1 S
2 t
Keterangan : rit = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan yang valid
2
= jumlah varians butir ∑Si
2 St = varians total
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh reliabilitas instrumen sebesar 0,928. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian disiplin siswa telah memiliki reliabilitas yang tinggi. Oleh karena itu, instumen yang berjumlah 27 butir pernyataan inilah yang digunakan sebagai instrumen akhir untuk mengukur variabel disiplin siswa.
76
2. Variabel X (Lingkungan Keluarga) a. Definisi Konseptual
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku anak yang meliputi perhatian dan kasih sayang orang tua, keharmonisan keluarga, keutuhan orang tua, dan adanya sifat keteladanan / contoh dari orang tua.
b. Definisi Operasional
Lingkungan keluarga terdiri dari empat indikator yaitu indikator perhatian dan kasih sayang orang tua, keharmonisan keluarga, keutuhan orang tua, dan sifat keteladanan / contoh dari orang tua. Dan lingkungan keluarga dalam penelitian ini diukur menggunakan instrumen berupa kuesioner.
c. Kisi-kisi Instrumen penelitian
Kisi-kisi instrumen lingkungan keluarga yang disajikan pada
bagian ini merupakan kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel lingkungan keluarga, dan juga untuk memberikan gambaran seberapa jauh instrumen ini mencerminkan indikator- indikator variabel lingkungan keluarga yang bersumber dari perhatian dan kasih sayang orang tua, keharmonisan keluarga, keutuhan keluarga, dan sifat / contoh keteladanan dari orang tua.
Kisi-kisi instrumen untuk mengukur lingkungan keluarga akan disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel III.4 Kisi-kisi Instrumen Lingkungan Keluarga No. Butir Uji No. Butir Drop Coba Final Variabel
INDIKATOR (+) (-) (+) (-)
2, 3, 6, 10, 1, 4,
16, 6, 12, 18, 14,
4, 8, 1. Perhatian dan
19, 15, 14, 2, 8, 2, 10, kasih sayang
23, 18, 20, 32 16, 24 orang tua
24, 19, 30,
26, 21, 28, 23, 32, 27, 28
Lingkungan 34, 35
Keluarga 7, 15, 5, 9, 5, 11, 2. Keharmonisan
3, 7, 17, 12, 9 13, keluarga
29
25
36
20 3. Keutuhan
11, 1, 21, 1, 29 8, 30 orang tua
21, 37
29 4. Sifat
13, 9, 17, keteladanan /
22, 27 25, 22 contoh dari
31,
26 orang tua
33 Sumber : Data Diolah Tahun 2012 Dan untuk mengisi kuesioner dengan model skala likert dalam instrumen penelitian ini telah disediakan beberapa alternatif jawaban dari setiap butir pernyataan dan responden dapat memilih salah satu jawaban yang sesuai dan setiap item bernilai satu sampai dengan lima sesuai dengan tingkat jawabannya. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut ini:.
Tabel III.5 Penilaian Instrumen Lingkungan Keluarga
Pilihan Positif Negatif SS = sangat setuju
5
1 S = setuju
4
2 KS = kurang setuju
3
3 TS = tidak setuju
2
4 STS = sangat tidak setuju
1
5 Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 108 d.
Validitas Instrumen
Validitas suatu instrumen merupakan tingkat keabsahan dari instrumen tersebut. Suatu instrumen yang valid menunjukkan bahwa suatu instrument dapat dipercaya sebagai alat ukur. Proses validasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba instrumen yaitu validitas butir dengan menggunakan koefisien korelasi antara skor
77
butir dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah :
77
Keterangan : = koefisien korelasi antara skor butir soal dengan skor total
= jumlah kuadrat deviasi skor butir dari xi = jumlah kuadrat deviasi skor total dari xt
Valid tidaknya suatu butir ditentukan oleh perbandingan antara rhitung dengan rtabel. Karena instrumen diuji coba kepada 30 siswa SMKN 46 kelas X AP 1 dan X AP 2, maka kriteria batas minimum pernyataan yang diterima adalah r tabel = 0.361, Jika rhitung > rtabel maka butir pernyataan dianggap valid, sementara jika rhitung < rtabel maka butir pernyataan dianggap tidak valid dan didrop.
Berdasarkan hasil perhitungan, dari 37 butir pernyataan setelah divalidasi, ternyata butir pernyataan yang valid ada 30 butir dan yang drop ada 7 butir. Selanjutnya butir yang valid tersebut dihitung reliabilitasnya. Koefisien reliabilitas instrumen digunakan untuk melihat konsistensi jawaban yang diberikan oleh responden.
e. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas suatu instrumen merupakan tingkat kehandalan dari instrumen tersebut. Suatu instrument yang reliable menunjukkan bahwa suatu instrument dapat dipercaya sebagai alat ukur. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini
78
menggunakan penghitungan uji reliabilitas sebagai berikut :
2
S K i
r 1
it
K
1 S 2 t
Keterangan : rit = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan yang valid
2
= jumlah varians butir ∑Si
2 St = varians total
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh reliabilitas instrumen sebesar 0,925. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian lingkungan keluarga telah memiliki reliabilitas yang tinggi. Oleh karena itu, instumen yang berjumlah 30 butir pernyataan inilah yang digunakan sebagai instrumen akhir untuk mengukur variabel lingkungan keluarga.
F. Konstelasi Hubungan Antar Variabel
Sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa terdapat hubungan antara lingkungan keluarga dengan disiplin siswa, maka konstelasi hubungan antar variabel penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
X Y Lingkungan Keluarga Disiplin Siswa (Variabel Bebas) (Variabel Terikat)
Keterangan: = Arah hubungan 78
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan uji regresi dan korelasi dengan langkah
- – langkah sebagai berikut : 1.
Mencari Persamaan Regresi : Ŷ = a + bX
79 Didapat dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Ŷ = a + b X
80 Dimana nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus:
2
) (∑Y) (∑X – (∑X) (∑XY) a =
2
2
n.∑X (∑X)
- n (∑XY) – (∑X) (∑Y) b =
2
2
- Keterangan:
n∑X (∑X)
= Jumlah skor Y (Disiplin Siswa) ∑Y
= Jumlah skor X (Lingkungan Keluarga) ∑X n = Jumlah sampel a = Konstanta b = koefisien arah regresi linear
= Persamaan regresi Ŷ 2.
Uji Persyaratan Analisis
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui data yang diperoleh dan 79 yang akan diolah memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan 80 Sudjana, op. cit., hal. 315
terhadap galat taksiran Y dan X dengan menggunakan Lillifors pada taraf
81
si gnifikan ( α ) = 0,05. Rumus yang digunakan adalah: Lo = │F(Zi) – S(Zi)│
Keterangan: Lo : harga mutlak terbesar F(Zi) : peluang angka baku S(Zi) : proporsi angka baku Hipotesis statistik: Ho : Galat taksiran Y atas X berdistribusi normal H
1 : Galat taksiran Y atas X berdistribusi tidak normal
Kriteria Pengujian: Jika L < L , maka H diterima, berarti galat taksiran regresi Y atas
hitung tabel X berdistribusi normal.
3. Uji Hipotesis a.
Uji Keberartian Koefisien Regresi Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh berarti atau tidak berarti dengan kriteria F hitung
> F tabel
81
Dengan hipotesis statistik : Ho : β = 0 H
1 : ß > 0
Kriteria pengujian keberartian regresi adalah : Tolak Ho jika F > F , maka regresi berarti
hitung tabel
Terima Ho jika F hitung < F tabel , maka regresi tidak berarti b. Uji Linearitas Regresi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh berbentuk linear atau tidak linear.
Dengan hipotesis statistik: Ho : Y = α + β X
H
1
: Y ≠ α + β X Kriteria pengujian linearitas regresi adalah : Terima Ho jika F hitung < F tabel maka regresi linear Tolak Ho jika F > F maka regresi tidak linear
hitung tabel
Persamaan regresi dinyatakan linear jika menerima Ho
Langkah perhitungan keberartian dan linearitas regresi terlihat di tabel
82
ANAVA pada tabel berikut : Tabel III. 6 ANAVASumber DK Jumlah Kuadrat Rata-rata F hitung F tabel Varians jumlah 2 kuadrat (RJK)
Total N
Y
(T) 2 Regresi
1
- Y
(a)
N b
Regresi
1 JK
a
(b/a)
b . xy b db
*) a b
F
1
RJK a
1 , n 2 Residu n-2
JK S RJK S
(S)
b db s JK T JK a JK
a
Tuna k-2 Cocok JK S JK G JK TC
(TC)
- )
db TC
RJK TC F
1 Galat n-k
RJK G k
2 , n k 2
JK G
Y
(G) 2
Y
Db G
N
keterangan : *) Persamaan regresi berarti, **) Persamaan regresi linier c.
Perhitungan Koefisien Korelasi Perhitungan koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keterikatan hubungan antara variabel X dan variabel Y. Menghitung koefisien
82 korelasi product moment ( r xy ) dari pearson dengan rumus sebagai berikut :
83
2
2 r n r
1
2
hal. 235 84
= Keterangan : t hitung = Skor signifikansi koefisien korelasi r = Koefisien korelasi product moment n = Banyaknya data 83 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik I Edisi kedua, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005)
84 t hitung
Untuk mengetahui signifikansi koefisien korelasi digunakan uji t dengan rumus :
Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji-t)
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N = Banyaknya data 4.
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x ΣY
2
Keterangan : r xy = Tingkat keterikatan hubungan (koefisien korelasi) ΣX = Jumlah skor dalam sebaran x ΣY = Jumlah skor dalam sebaran y ΣXY = Jumlah hasil perkalian x dan y yang berpasangan ΣX
X XY n r xy
X
X n YY Y n
2 ) ( . ) ( ) )( ( ) (
2
2
2
Hipotesis Statistik : Ho
: ρ = 0 Hi : ρ > 0 Kriteria Pengujian : Tolak Ho jika t > t maka koefisien korelasi signifikan
hitung tabel,
Terima Ho jika t hitung < t tabel , maka koefisien korelasi tidak signifikan Hal ini dilakukan pada taraf signifikan (α) = 0,05 dengan derajat kebebasan (DK) = n
- –2. Jika Ho ditolak maka koefisien korelasi signifikan dan terdapat hubungan yang positif antara variabel x dengan variabel y.
5. Perhitungan Koefisien Determinasi
Selanjutnya diadakan perhitungan koefisien determinasi (penentu) yaitu untuk mengetahui besarnya variasi variabel Y yang ditentukan oleh variabel
X. Rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut :
2 KD = r xy x 100%
Dimana : KD = Koefisien Determinasi
2
r xy = Koefisien korelasi product moment