PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PESERTA DIDIK KELAS VIII I SMP N 31 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM (PAI) PESERTA DIDIK KELAS VIII I SMP N 31
BANDAR LAMPUNG SkripsiDiajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh RONI ANDRIS IRAWAN NPM : 1211010120 Jurusan: Pendidikan Agama Islam FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM (PAI) PESERTA DIDIK KELAS VIII I SMP N 31
BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
RONI ANDRIS IRAWAN
NPM : 1211010120
Jurusan: Pendidikan Agama IslamPembimbing I : Hj. Siti Zulaikha S.Ag M.Ag Pembimbing II : Nurul Hidayah M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM (PAI) PESERTA DIDIK KELAS VIII I SMP N 31
BANDAR LAMPUNG
Oleh:
Roni Andris Irawan
Permasalahan yang di hadapi peserta didik kelas VIII I di SMP N 31 Bandar Lampung dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah rendahnya hasil belajar peserta didik. Hal ini di sebabkan dalam proses belajar mengajar kemampuan peserta didik untuk bertanya atau meminta bantuan dari guru masih kurang. Dilihat dari keadaan di atas maka dapat di ketahui metode yang digunakan masih kurang baik sehingga peserta didik masih kurang berperan aktif dalam pembelajaran. Salah satu alternative yang dapat di gunakan untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam perserta didik adalah model pembelajaran Cooperative Tipe TPS. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah model pembelajaran Cooperatipe Learning Tipe Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran Cooperatipe Tipe TPS pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII I SMP N 31 Bandar lampung.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Tahapan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dengan menggunakan metode observasi, interview, dokumentasi dan tes hasil belajar. Analisis data menggunakan analisis kualitatif yang bersifat induktif. Dimana penulis menggambarkan gejala- gejala yang terjadi pada objek penelitian.
Pelaksanaan penelitian ini sudah berjalan dengan baik sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran Cooperatipe Tipe TPS, ini di buktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar, sebelum penerapan nilai tes hasil belajar peserta didik yang mencapai KKM adalah 17/53% siswa, tidak mencapai KKM adalah 15/47% siswa, kemudian setelah menggunakan pembelajaran Cooperatipe Tipe TPS dapat di ketahui nilai rata-rata tes hasil belajar mengalami peningkatan. Pada siklus pertama nilai rata- rata tes hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan hanya 25/78% siswa, Dan tidak tuntas 7/22% siswa. Kemudian siklus kedua tes hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan mencapai 27/84% siswa, yang tidak tuntas sebanyak 5/16% siswa.
Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperatipe Tipe Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII I di SMP
HALAMAN MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”. (Al-Maidah : 35)1 PERSEMBAHAN
Skripsi sederhana ini kupersembahkan sebagai tanda cinta, sayang, dan hormat tak terhingga kepada:
1. Ayahanda H. Darman dan Ibunda Hj. Rumayati tercinta atas segala pengorbanan dan kasih sayangnya.
2. Ayunda ku tercinta Lisma Juwita, Maslia, Iriana, Tati Sumira dan Jumiana dan Gita Apriliani serta keluarga besarku yang selalu mendo‟akan dan memberi semangat dalam penulisan skripsi ini
3. Untuk semua keluarga besarku yang ada di Sukananti Kecamatan Way Tenong Kabupaten Lampung Barat yang selalu menanti keberhasilanku.
4. Almamater tercinta Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung yang selalu aku banggakan dan telah memberiku banyak pengalaman yang selalu aku kenang.
RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap penulis adalah Roni Andris Irawan dilahirkan di Sukananti Kecamatan Way Tenong Kabupaten Lampung Barat pada tanggal 13 april 1994.
Anak terahir dari enam bersaudara, dengan kedua orang tua ayah bernama Darman dan ibu bernama Rumayati.
Pendidikan dimulai dari SDN 3 Sukaraja kecamatan Way Tenong Kabupaten Lampung Barat dan selesai pada tahun 2006. Melanjutkan pendidikan madrasah Tsanawiyah Al-Ikhlas Fajar Bulan Kecamatan Way Tenong Kabupaten Lampung Barat selesai pada tahun 2009. Melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung selesai pada tahun 2012. Dan mengikuti pendidikan perguruan tinggi di Universitas Agama Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung mengambil program studi Pendidikan Agama Islam PAI pada fakultas Tarbiyah.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Segala puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan petunjuk, sehingga skripsi ini dengan judul “Penerapan model pembelajaran Cooperative
Learning tipe Think Pair Share (TPS) dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VIII I Di SMP N 31 Bandar Lampung ”. ini telah berhasil penulis selesaikan dengan tepat waktu. Guna mendapatkan gelar sarjana pendidikan (S.Pd) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Raden Intan Lampung.
Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada suri tauladan kita yakni Nabi Besar Muhammad SAW yang menjadi penutup para Nabi dan Rasul, yang telah menerangi manusia dari alam jahiliah kedalam alam yang selalu diberkahi dengan ajarannya yaitu Agama Islam.
Terselesaikannya karya tulis skripsi ini, disamping berkat taufiq, rahmat serta hidayah-Nya, juga tidak terlepas karena adanya bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan rasa terimakasih sedalam- dalamnya kepada:
1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Raden Intan Lampung yang senantiasa tanggap terhadap kesulitan-
2. Dr. Imam Syafe‟I, M.Ag, selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) yang selalu memberi bimbingan arahan serta nasehatnya kepada mahasiswa/I, dan Dr. Rizal Firdaos sebagai sekertaris jurusan yang telah meluangkan waktunya untuk mahasiswa/I.
3. Hj. Siti Zulaikha S.Ag M.Ag. selaku Pembimbing I, dan selaku Pembimbing
II Ibu Nurul Hidayah M.Pd yang telah banyak meluangkan waktu dalam membimbing, mengarahkan, dan memotivasi hingga skripsi ini selesai.
4. Bapak dan Ibu Dosen para Staf Karyawan Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung.
5. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Institut yang telah memberikan informasi, data, referensi, dan lain-lain;
6. Drs. Mahmud Muin selaku kepala sekolah SMP N 31 Bandar Lampung, dan kepada Ibu Yuniar S.Ag selaku guru bidang Study PAI dan beserta seluruh pengurus di SMP N 31 Bandar Lampung yang telah banyak membantu, menyediakan waktu dan fasilitas dalam rangka menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Rekan-rekan PAI yang selalu memberikan motivasi dan dukungan sehingga terselesaikannya skripsi ini.
8. Dan semua pihak yang membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Tak ada manusia yang sempurna, begitu juga dengan apa yang dibuatnya. Maka dari perbaikan di masa mendatang. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Akhir kata penulis mohon maaf bila ada kesalahan.
Bandar lampung, mei 2017 Penulis Roni Andris Irawan NPM: 1211010120
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i ABSTRAK ........................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv MOTTO ............................................................................................................... v PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan judul ................................................................................. 1 B. Alasan memilih judul ........................................................................ 5 C. Latar Belakang Masalah .................................................................... 6 D. Identifikasi Masalah .......................................................................... 22 E. Batasan Masalah ................................................................................ 22 F. Rumusan Masalah ............................................................................. 20 G. Tujuan Dan manfaat Penelitian ......................................................... 20 BAB II LANDASAN TEORI A. Model pembelajaran Cooperative Learning tipe TPS ........................ 22 1. Pengertian Model Cooperative Learning tipe TPS ........................ 22 2. Karakteristik Cooperative Learning .............................................. 23 3. Langkah-langkah dalam pembelajaran cooperative learning ........ 25
B.
Metode Think Pair Share ................................................................... 27 1. pengertian Think Pair Share .......................................................... 27 2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Think Pair Share ............. 29 3. Kelebihan dan Kekurangan Model Think Pair Share .................... 29 4. Metode yang digunakan dalam Model Pembelajaran TPS
Pada mata pelajaran PAI............................................................... 31 C. Peningkatan Hasil Belajar .................................................................. 31 1.
Pengertian peningkatan Hasil Belajar ........................................... 32 2. Indikator keberhasilan belajar ....................................................... 33 3. Aspek –aspek Hasil Belajar ........................................................... 34 4. Penilaian Hasil Belajar .................................................................. 37 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ............................ 41 D. Pendidikan Agama Islam ................................................................... 43 1.
Pengertian PAI ............................................................................... 43 2. Dasar danTujuan PAI .................................................................. 46 3. Karakteristik PAI ........................................................................... 58 4. Peranan PAI ................................................................................... 59 5. Faktor yang mempengaruhi PAI ................................................... 61 6. Ruang Lingkup Materi pembelajaran PAI ................................... 62 7. Proses Pembelajaran PAI .............................................................. 64 E. Materi Pelajaran PAI…………………………………… ................. . 67 F. Kerangka Berfikir………………………………………………... ... 76 G.
Hipotesis Tindakan……………………………………………… .... 78
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian ................................................................... 79 B. Subjek dan Objek ............................................................................... 81 C. Prosedur penelitian………………………………………………. ... 81 D. Siklus Penelitian ................................................................................. 83
G.
Indikator Keberhasilan Penelitian………………………………. ..... 94
BAB IV PENYAJIAN DATA LAPANGAN DAN ANALISIS DATA A. Profil SMK PGRI 4 Bandar Lampung ............................................... 95 B. Biodata Data Kepala Sekolah…………………………………... ..... 95 C. Sejarah SMP N 31 Bandar Lampung…………………………… ..... 96 D. Data guru SMP N 31 Bandar Lampung………………………… ..... 97 E. Data Siswa ......................................................................................... 98 F. Sarana dan Prasarana ......................................................................... 98 G. Potensi di Lingkungan Sekolah yang Mendukung Program Sekolah………………………………………………………….. .... 99 H. Data Penerapan Model Cooperatif Learning tipe TPS………….. ..... 99 I. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TPS dalam meningkatkan
hasil belajar mata pelajaran PAI ………………………………………103
BAB V KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 114 B. Saran-saran ......................................................................................... 116 C. Penutup .............................................................................................. 117 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL I : Langkah-langkah Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) ................. 13 TABEL 2: Nilai hasil belajar mata pelajaran PAI di SMP N 31 Bandar Lampung tahun 2015/2016 ...................................................................................................... 16 TABEL 3: Persentasi ketuntasan hasil belajar PAI peserta didik pada kom petensi dasar mata pelajaran PAI kelas VIII I di SMP N 31 Bandar Lampung tahun 2015/2016 ....................................................................... 27 TABEL 4 : Langkah-langkah Model pembelajaran kooperatif ....................... 29 T ABEL 5: Data Guru SMP N 31 Bandar Lampung .............................................. 97 TABEL 6: Data siswa SMP N 31 Bandar Lampung .............................................. 97 TABEL 7 ................................................................................................................. : Sarana Dan Prasarana…………………………………………… .......................... 98 TABEL 8: Ni lai hasil belajar peserta didik setiap akhir siklus……………… ....... 100 TABEL 9 : Nilai hasil belajar PAI siswa siklus I semester 2 kelas VIII I di SMP N 31
Bandar Lampung…………………………………… 106 TABEL 10 : Nilai hasil belajar PAI siswa siklus II semester 2 kelas VIII I di SMP N 31
Bandar Lampung………………………….…........... 111
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II Lampiran 3: Hasil Pengamatan terhadap peserta didik siklus I Lampiran 4: Hasil pengamatan terhadap guru siklus 1 Lampiran 5: Hasil pengamatan terhadap peserta didik siklus II Lampiran 6: Hasil pengamatan terhadap guru siklus II Lampiran 7: Dokumentasi Lampiran 8: Panduan Wawancara Lampiran 9 : Hasil Wawancara Lampiran 10 : Kisi-kisi Interview Pasca Siklus Lampiran 11 : Kisi-kisi Interview Pra Siklus Lampiran 12 : Kisi-kisi instrument penelitian tindakan kelas Lampiran 13: Soal-soal pre test dan post test siklus 1 Lampiran 14: Soal-soal pre test dan post test siklus II Lampiran 15 : Kunci Jawaban Soal Siklus I dan Siklus II Lampiran 16 : Foto-foto hasil observasi Lampiran 17 : Foto-foto hasil observasi Lampiran 18 : Surat izin penelitian dari fakultas tarbiyah
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Dalam hal ini kaitannya untuk menghindari kesalahan dalam memahami
judul skripsi ini maka penulis perlu memberi alasan berupa penegasan judul sebagai berikut:
1. Penerapan Penerapan berasal dari kata terap yang artinya “berukir”. Sedangkan menerapkan artinya mempraktekkan, jadi penerapan artinya mempraktekkan
2
sesuatu hal yang berhubungan dengan suatu pekerjaan. Jadi, yang dimaksud dengan penerapan disini adalah kegiatan yang dilaksanakan guru bidang study dalam mencapai tujuan yaitu meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share (TPS) Pembelajaran kooperatif (cooperative Learning) adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih di
3 pimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.
Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang 2 Kementrian Pendidikan Nasional,KBBI,Edisi ke-4,(Jakarta, 2002),hlm.144 anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang
4
bersifat heterogen. Jadi, model pembelajaran Cooperative Learning disini merupakan suatu model pembelajaran yang membantu peserta didik dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sehingga dengan bekerja secara bersama-sama sehingga akan meningkatkan motivasi dan perolehan belajar yang baik.
Tipe Think Pair Share (TPS) merupakan suatu jenis pembelajaran cooperative yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa, dan prosedur yang digunakan dalam Think Pair Share (TPS) dapat memberi siswa lebih banyak
5 waktu berfikir, untuk merespons dan saling membantu.
Jadi yang dimaksud dengan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe
Think Pair Share (TPS) dalam penelitian ini adalah pembelajaran dimana siswa
belajar dalam kelompok kecil secara hetrogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain.
3. Peningkatan Hasil Belajar Peningkatan adalah menaikkan (derajat, taraf, dan sebagainya).
6 Mempertinggi, mempertebal, meningkatkan diri, menegakkan diri.
4 Etin Solihatin dan Raharjo,Cooperative Learning: Analisis model pembelajaran IPS ,Ed.Cet.3,(Jakarta,Bumi Aksara,2008),h.4. 5 Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain model pembelajaran Inofatif-progresif dan
Hasil belajar adalah suatu pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apersiasi, dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagme, hasil belajar tersebut berupa: a.
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.
b.
Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.
c.
Strategi kognitif adalah kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
d.
Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e.
Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.
7 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwasanya hasil belajar adalah hasil
dari suatu interaksi belajar peserta didik dan hasil yang dapat ditunjukan angka indeks yang dicapai peserta didik setelah melakukan proses dan kegiatan- kegiatan pembelajaran, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tinggi perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis - jenis ranah kognitif, afektif, dan
8 psikomotor.
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti ingin meneliti hasil belajar yang dilihat dari aspek kognitif, yakni perkembangan fungsi intelektual
9 atau proses perkembangan kemampuan kecerdasan otak anak.
4. Peserta didik Peserta didik adalah mahkluk sosial yang memerlukan bantuan orang lain untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan. Bantuan tersebut tidak hanya berasal dari guru. Tetapi bisa juga dari teman sebaya. Selain sabagai mahkluk sosial peserta didik juga berperan sebagai individu yang mempunyai kemampuan yang berbada-beda Ada peserta didik yang mudah dan ada peserta didik yang sulit untuk memahami materi pelajaran.
5. SMP N 31 Bandar Lampung SMP N 31 Bandar Lampung adalah lembaga pendidikan formal sebagai wadah pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan tingkat menengah pertama yang statusnya negeri. Adapun SMP N 31 ini berlokasi di Bandar Lampung.
Berdasarkan penjabaran istilah judul skripsi diatas, maka judul skripsi diatas mengandung pengertian : Suatu penelitian atau telaah secara ilmiah terhadap kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan oleh guru pada saat kegiatan belajar disekolah dalam usaha mengatasi atau memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh siswa didalam belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP N 31 Bandar Lampung.
B. Alasan Memilih Judul
Penulis memilih judul skripsi tersebut diatas dengan mengemukakan alasan memilih judul sebagai berikut :
1. Setelah saya amati dari berbagai macam permasalahan di sekolah, salah satunya adalah hasil belajar peserta didik yang kurang memuaskan, maka dari itulah saya tertarik untuk mencari solusi bagai mana cara meningkatkan hasil belajar peseerta didik tersebut.
2. Dari model pembelajaran Cooperatipe terdapat macam-macam metode pembelajaran, maka metode Think Pair Share (TPS) lah yang menurut saya mampu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik sesuai dengan pemahaman saya, dan saya yakin metode ini dapat di jadikan solusi dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dan SMP N 31 Bandar Lampung sebagai objek atau tempat dilakukan penelitian ini, di karnakan masih banyak hasil belajar peserta didik yang kurang memuaskan, dan mayoritas terdapat pada kelas VIII I.
C. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Tidak dapat di sangkal lagi bahwa pendidikan mempunyai peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di dalam dunia pendidikan untuk dapat bekerja secara maksimal, penuh rasa tanggung jawab. Secara detail menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2013 bab 1 pasal 1 :
Tentang Sistem pendidikan nasional, bahwa pendidikan didefinisikan sebagai
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
10 mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan Negara.
P endidikan dapat diartikan sebagai “suatu proses pembelajaran kepada peserta
11
didik ( . manusia) dalam upaya mencerdaskan dan mendewasakan peserta didik”
Pendidikan dilaksanakan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, baik itu melalui keluarga, sekolah maupun pergaulan dengan masyarakat. Sehubungan dengan itu pendidikan pada umumnya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia dan memiliki keterampilan sebagai bekal 10 Undang untuk masa kini maupun masa yang akan datang. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-Mujadillah Ayat 11 :
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.12 Dari ayat diatas jelas bahwa pendidikan Agama Islam sangat berperan
penting, dan Allah SWT telah menjanjikan bahwa mereka yang berilmu dan yang tidak berilmu itu berbeda dalam pandangan Islam. Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu pengetahuan.
Dalam proses belajar mengajar akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedangkan pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran dikelas diarahkan kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang
13 diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Keberhasilan pendidikan untuk mewujudkan insan kamil tidak lepas dari proses pendidikan. Kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di nilai masih rendah, dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang sering dikeluhkan oleh para guru adalah rendahnya hasil belajar peserta didik. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran karena akan memberikan sebuah informasi kepada guru tentang kemajuan peserta didik dalam upaya mencapai tujuan
- – tujuan belajarnya melalui proses kegiatan
- – kegiatan peserta didik lebih lanjut untuk individu maupun kelompok belajar.
Secara teoritis, hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Menurut Munadi faktor internal mencakup dua hal yaitu faktor fisiologis dan psikologis, faktor fisiologis secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan rohani. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran. Faktor psikologis, setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda
- – beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi ( IQ ), perhatian, minat, bakat, motivasi, kognitif dan daya nalar siswa.
Faktor eksternal mencakup dua hal yaitu faktor lingkungan dan instrumental. Faktor lingkungan, faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar.Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembapan dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi akan dapat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih segar dan dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega. Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
- – penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor – faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan
- – faktor instrumental ini berupa kurikulum,
14 sarana dan guru.
Menurut Uhar Suharsaputra yang dikutip oleh Qowaid “ menyimpulkan banyak guru yang menguasai materi suatu subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal ini terjadi menurut Uhar, karena kegiatan belajar mengajar tidak didasarkan pada suatu metode pembelajaran tertentu sehingga mengakibatkan hasil belajar peserta didik menjadi rendah. Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
15 juga terkait erat dengan persoalan metode pembelajaran”.
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang harus di perbaiki salah satunya adalah pendekatan pembelajaran, yang tidak hanya menekankan pada aspek kognitif peserta didik saja, tetapi bagaimana dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terlaksananya pembelajaran dan penilaian yang komprehensif atau secara menyeluruh, yang mencakup aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (perbuatan) dan di tunjang dengan ilmu pengetahuan yang memadai.
Penggunaan model, metode, strategi mengajar dan pendekatan oleh guru sangat menentukan kegiatan belajar peserta didik, serta penggunaan alat bantu peraga pelajaran dan media pembelajaran yang ada. Tidak ada suatu metode mengajar yang baik untuk semua pengajaran, strategi, metode, ataupun pendekatan belajar mengajar yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu itu tergantung pada kondisi masing- 14 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung, Remaja Rosdakarya , 2009), masing unsur yang terlibat dalam proses belajar mengajar secara faktual. Kemampuan peserta didik, kemampuan guru, sifat materi, sumber belajar, media pengajaran, tujuan yang ingin dicapai adalah unsur
- – unsur yang berbeda – beda disetiap tempat dan waktu. Allah berfirman dalam Surat An-Nahl ayat 125 :
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
16 petunjuk
.” Ayat diatas menerangkan supaya seorang pendidik harus memperhatikan metode pembelajaran dalam menyampaikan ajaran Tuhan, yaitu dengan cara bijaksana, yaitu sesuai antara bahan pelajaran dengan kemampuan orang yang akan menerimanya, dengan menggunakan faktor
- – faktor yang dapat membantu supaya pelajaran yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Tujuan diadakannya metode adalah “menjadikan proses dan hasil belajar mengajar Pendidikan Agama Islam lebih
Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan Islam adalah
17 Hasil belajar
mengarahkan keberhasilan belajar”. adalah “kemampuan – kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman
18 Dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam maka hasil belajar belajarnya”.
Pendidikan Agama Islam adalah kemampuan
- – kemampuan peserta didik dalam ukuran kemampuan menguasai materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam setelah ia menerima pelajaran Pendidikan Agama Islam Indikator hasil belajar atau yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah daya serap peserta didik terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun secara kelompok, dan perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran / instruksional khusus ( TIK ) telah dicapai peserta didik baik secara individual
19 maupun kelompok.
Disini penulis membahas tentang penerapan pembelajaran Strategi Think Pair
share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang di rancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa.think pair share ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu.
17 Abdul Mujib, Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Kencana Prenada Media Grouf 2008), h.167. 18 Nana Sudjana, Op Cit, h.22.Pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman,dan koleganya di Universitas Maryland sesuai yang dikutip Arends (1997), menyatakan bahwa think pair share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi
20 kelas.
Adapun Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe think pair
share terdiri dari lima langkah, dengan tiga langkah utama sebagai ciri khas yaitu
think,pair ,dan share. Kelima tahapan pembelajaran dalam model pembelajaran
kooperatif tipe think pair share dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 1
Langkah-langkah Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Berpikir Berpasangan Berbagi
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
- Tahap 1
Guru menjelaskan aturan main dan batasan Pendahuluan waktu untuk tiap kegiatan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah
- dicapai oleh siswa
- Tahap 2
Guru menjelaskan kompetensi yang harus
Guru menggali pengetahuan awal siswa Think melalui kegiatan demonstarasi
- Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada seluruh siswa
- Siswa mengerjakan LKS tersebut secara individu
Tahap 3 Pair
- Siswa dikelompokkan dengan teman sebangkunya
- Siswa berdiskusi dengan pasangannya mengenai jawaban tugas yang telah dikerjakan
Tahap 4 Share
- Satu Pasang siswa dipanggil secara acak untuk berbagi pendapat kepada seluruh siswa di kelas dengan dipandu oleh guru.
Tahap 5 Penghargaan
- Siswa dinilai secara individu dan kelompok
Penjelasan dari setiap langkah adalah sebagai berikut : a.
Tahap pendahuluan Awal pembelajaran dimulai dengan penggalian apersepsi sekaligus memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pembelajaran. Pada tahap ini, guru juga menjelaskan aturan main serta menginformasikan batasan waktu untuk setiap tahap kegiatan. b.
Tahap think (berpikir secara individual) Proses think pair share dimulai pada saat guru melakukan demonstrasi untuk menggali konsepsi awal siswa. Pada tahap ini, siswa diberi batasan waktu
(“think time”) oleh guru untuk memikirkan jawabannya secara
individual terhadap pertanyaan yang diberikan. Dalam penentuannya, guru harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan.
c.
Tahap Pair (berpasangan dengan teman sebangku) Pada tahap ini, guru mengelompokkan siswa secara berpasangan. Guru menentukan bahwa pasangan setiap siswa adalah teman sebangkunya.Hal ini dimaksudkan agar sistem siswa tidak pindah mendekati siswa lain yang pintar dan meninggalkan teman sebangkunya kemudian, siswa mulai bekerja dengan pasangannya untuk mendiskusikan mengenai jawaban atas permasalahan yang telah diberikan oleh guru. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk mendiskusikan berbagai kemungkinan jawaban secara bersama.
d.
Tahap share (berbagi jawaban dengan pasangan lain atau seluruh kelas) Pada tahap ini, siswa dapat mempresentasikan jawaban secara perseorangan atau secara kooperatif kepada kelas sebagai keseluruhan kelompok setiap anggota dari kelompok dapat memperoleh nilai dari hasil e.
Tahap penghargaan Siswa mendapat penghargaan berupa nilai baik secara individu maupun kelompok.Nilai individu berdasarkan hasil jawaban pada tahap think, sedangkan nilai kelompok berdasarkan jawaban pada tahap pair dan
share , terutama pada saat presentasi memberikan penjelasan terhadap
21 seluruh kelas.
Adapun hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam kelas VIII I di SMP N 31 Bandar Lampung, yaitu Yuniar S.Ag : Dalam menyampaikan materi Pendidikan Agama Islam, kami sebagai pendidik selalu berusaha sebaik mungkin untuk menyajikan materi pembelajaran agar materi yang disampaikan bisa di mengerti dan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu sesuai kurikulum yang ada metode pembelajaran yang digunakan juga cukup bervariasi kadang memakai metode ceramah, penugasan dan terkadang siswa juga diajak berdiskusi, tetapi disini masih ada beberapa kendala yaitu terkadang ada siswa yang kurang cepat dan kurang
22
memperhatikan dalam mengikuti pelajaran.Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak peserta didik yang mendapat nilai hasil belajar di bawah KKM (75) untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII I SMP N 31 Bandar Lampung. Berdasarkan data yang penulis peroleh dari pra survey pada tanggal 22 september 2016 di SMP N 31 21
http://fisikasma-online.blogspot.co.id/2010/12/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html.di download tanggal 19-9-2016 pukul 10.12 Bandar Lampung mengenai nilai hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bahwa peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar Pendidikan Agama Islam mencapai 53%.
Berikut ini adalah data nilai hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII I di SMP N 31 Bandar Lampung.
5 An nisa salsabila P
8 Chairunisa male P
75
61
7 Apriliani P
75
63
6 Anggre jelita P
75
54
75
Tabel 2
Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI semester 1
Kelas VIII I di SMP N 31 Bandar Lampung Tahun 2016/2017
No Nama Siswa44
4 Akmal djaki L
44 75
3 Aldi setiadi L
85 75
2 Ahmad royadi L
85 75
1 Ahnad A.alfandi L
Kemampuan L/ P Nilai KKM Tuntas Tidak Tuntas
44 75
9 Dela puspita sari P
23 Naufan ilham L
20 M. yusuf filardi L
85
75
21 Mutia rosa gita putri P
85
75
22 Nadila putri habifasya P
50
75
75
19 M. aries syapura L
75
24 Purwaldi hendrianto L
75 75
25 Rizka windiya putri P
75 75
26 Repaldi armando L
60 75
27 Ria rizky rahayu P
75 75
28 Rizal abdul L
85 75
59 75
62 75
85
10 Desti dayanti P
60
75
11 Diki yakuf L -
75
12 Dina sisilia P
61
75
13 Fitri yani napitupuluk P
75
18 M. ariansya syaputra L
14 Indah mutiara P
65
75
15 Intan sekar sari P
85
75
16 Janfa bima sekha P
75 75
17 Leonard jiro al-farid L
68 75
75 75
55
75
30 Sabilah imania griselda P
31 Sahrul syaputra L
72
75
32 Theresia manalu P
85
75 Jumlah 2127
15
17 Presentase kelulusan 47 % 53% Nilai Rata-Rata 66,46
Sumber : Buku Absensi penilaian siswa SMP N 31 Bandar Lampung 2016/2017
Tabel 3