17 permen kp 2016 ttg pedum...bantuan pemerintah...

1

\

PERATURAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17/PERMEN-KP/2016
TENTANG
PEDOMAN UMUM DALAM RANGKA PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH
DI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

: a.

bahwa

untuk


melaksanakan

penyaluran

bantuan

pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan
secara

efisien,

ekonomis,

efektif,

transparan,

dan


bertanggungjawab dengan tetap memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan, perlu
pelaksanaan

penyaluran

mengatur mengenai

bantuan

pemerintah

di

Kementerian Kelautan dan Perikanan;
b.

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (1)
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan

pada Kementerian Negara/ Lembaga, perlu menyusun
pedoman umum dalam rangka penyaluran bantuan
pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan;

c.

bahwa

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang
Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan
Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan;

2


Mengingat

: 1.

Undang-Undang

Nomor

1

Tahun

2004

tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Tata

Cara

Pelaksanaan

Anggaran

Pendapatan

dan

Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5423);
3.


Peraturan Presiden Nomor 7
Organisasi

Kementerian

Tahun

Negara

2015 tentang

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
4.

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111);

5.

Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri
Kabinet Kerja Periode 2014-2019, sebagaimana telah
diubah

dengan

Keputusan

Presiden Nomor 79/P

Tahun 2015;
6.

Peraturan


Menteri

Kelautan

dan

Perikanan

Nomor

23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1227);
7.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340);


MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: PERATURAN

MENTERI

KELAUTAN

DAN

PERIKANAN

TENTANG PEDOMAN UMUM DALAM RANGKA PENYALURAN
BANTUAN PEMERINTAH DI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN.

3

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.

Bantuan

Pemerintah

adalah

bantuan

yang

tidak

memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh
Pemerintah


kepada

masyarakat,

perseorangan,

atau

lembaga

kelompok

pemerintah/non

pemerintah.
2.

Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat
KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari Menteri
untuk

melaksanakan

tanggung

jawab

sebagian

penggunaan

kewenangan

dan

anggaran

pada

Kementerian.
3.

Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat
PPK

adalah

pejabat

yang

diberi

kewenangan

oleh

Menteri/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau
tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas
beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
4.

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan.

5.

Pelaku Utama Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya
disebut Pelaku Utama adalah nelayan, pembudidaya
ikan,

pengolah

dan

pemasar

hasil

kelautan

dan

perikanan, dan petambak garam.
6.

Kementerian
menyelenggarakan

adalah
urusan

kementerian
pemerintahan

yang
di

bidang

kelautan dan perikanan.
7.

Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan.

8.

Direktur

Jenderal/Kepala

Badan

adalah

Direktur

Jenderal/Kepala Badan di lingkungan Kementerian.

4

9.

Dinas adalah dinas provinsi atau kabupaten/kota yang
membidangi urusan kelautan dan perikanan.

Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi:
a.

jenis Bantuan Pemerintah;

b.

bentuk Bantuan Pemerintah dan penerima Bantuan
Pemerintah;

c.

mekanisme pemberian Bantuan Pemerintah;

d.

pembinaan;

e.

monitoring dan evaluasi; dan

f.

pelaporan.

BAB II
JENIS BANTUAN PEMERINTAH

Pasal 3
(1)

Jenis Bantuan Pemerintah di Kementerian meliputi:
a.

pemberian penghargaan;

b.

pemberian beasiswa;

c.

bantuan operasional;

d.

bantuan sarana/prasarana;

e.

bantuan

rehabilitasi/pembangunan

gedung/

bangunan;
f.

bantuan pembayaran premi asuransi jiwa, asuransi
perikanan, dan asuransi pergaraman; dan

g.

bantuan pengawasan sumber daya kelautan dan
perikanan dan konservasi.

(2)

Ketentuan

lebih

lanjut

mengenai

jenis

Bantuan

Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan

Peraturan

Sekretaris

Jenderal/Direktur

Jenderal/Kepala Badan sesuai dengan kewenangannya.

5

BAB III
BENTUK BANTUAN PEMERINTAH DAN PENERIMA BANTUAN
PEMERINTAH

Pasal 4
(1)

Bantuan Pemerintah berupa pemberian penghargaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a
diberikan dalam bentuk:

(2)

a.

uang;

b.

barang; dan/atau

c.

jasa.

Pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan kepada:
a.

PNS

yang

telah

menunjukkan

kesetiaan,

pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan,
dan prestasi kerja, dalam melaksanakan tugasnya;
b.

unit kerja non pelayanan publik di lingkungan
Kementerian,

perorangan,

dan

kelompok

untuk

kemajuan

masyarakat, dengan kriteria:
1.

memiliki

komitmen

pembangunan/pengelolaan di bidang kelautan
dan perikanan;
2.

memiliki

rencana

pembangunan

kerja

di

bidang

untuk

kemajuan

kelautan

dan

perikanan;
3.

melakukan

program

peningkatan

kualitas

kegiatan dan/atau jasa yang berdampak positif
terhadap peningkatan ekonomi, sosial, budaya,
dan peran serta bagi masyarakat sekitar serta
kelestarian

sumber

daya

kelautan

dan

perikanan beserta lingkungannya; dan/atau
4.

telah

melaksanakan

kegiatan

di

bidang

kelautan dan perikanan paling singkat 3 tahun
secara berturut-turut.
c.

unit

kerja

pelayanan

publik

di

lingkungan

Kementerian, dengan kriteria:
1.

memiliki visi, misi, dan motto pelayanan;

6

2.

memiliki standar pelayanan dan maklumat
pelayanan;

3.

memiliki sistem, mekanisme, dan prosedur
pelayanan;

4.

sumber daya manusia yang memiliki sikap dan
perilaku,

keterampilan,

kepekaan,

dan

kedisiplinan;
5.

memiliki sarana dan prasarana pelayanan yang
berdaya guna;

6.

memiliki

sistem,

pola

penanganan,

dan

penyelesaian pengaduan;
7.

indeks kepuasan masyarakat;

8.

memiliki sistem informasi pelayanan publik;
dan

9.

produktivitas

dalam

pencapaian

target

pelayanan.

Pasal 5
(1)

Bantuan

Pemerintah

berupa

beasiswa

sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b diberikan
dalam bentuk:

(2)

a.

uang pendidikan;

b.

biaya hidup;

c.

biaya buku/diktat;

d.

biaya pakaian seragam;

e.

biaya keperluan sehari-hari; dan/atau

f.

biaya tempat tinggal.

Beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
kepada bukan PNS dengan kriteria:
a.

pelaku

utama/anak

dari

pelaku

utama

yang

dinyatakan dengan surat keterangan dari kepala
desa atau lurah setempat;
b.

berstatus
pendidikan

sebagai
yang

peserta

didik

dinyatakan

pada
dengan

lembaga
surat

pernyataan dari pimpinan satuan pendidikannya;

7

c.

memiliki

potensi

akademik

memadai

yang

dinyatakan dengan surat pernyataan dari satuan
akademiknya;
d.

kondisi ekonomi pelaku utama dinilai tidak atau
kurang mampu untuk membiayai pendidikan yang
dinyatakan dengan surat keterangan tidak mampu
yang dikeluarkan oleh kepala desa atau lurah
setempat; dan

e.

bukan penerima beasiswa dari sumber lain.

Pasal 6
(1)

Bantuan

Pemerintah

berupa

bantuan

operasional

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c
diberikan dalam bentuk uang.
(2)

Bantuan operasional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan kepada:

(3)

a.

kelompok masyarakat; dan

b.

kelompok masyarakat hukum adat.

Kriteria kelompok masyarakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a:
a.

diutamakan berbadan hukum; dan

b.

melakukan

kegiatan

di

bidang

kelautan

dan

perikanan.
(4)

Kriteria kelompok masyarakat hukum adat sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b:
a.

telah

mendapatkan

penetapan,

sesuai

dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
b.

melakukan

kegiatan

di

bidang

kelautan

dan

perikanan.

Pasal 7
(1)

Bantuan Pemerintah berupa bantuan sarana/prasarana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d
diberikan dalam bentuk uang atau barang.

(2)

Bantuan sarana/prasarana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan kepada:

8

(3)

a.

kelompok masyarakat;

b.

kelompok masyarakat hukum adat;

c.

lembaga swadaya masyarakat;

d.

lembaga pendidikan; dan

e.

lembaga keagamaan.

Kriteria kelompok masyarakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a:
a.

diutamakan berbadan hukum; dan

b.

sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang
kelautan dan perikanan.

(4)

Kriteria kelompok masyarakat hukum adat sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b:
a.

telah

mendapatkan

penetapan,

sesuai

dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
b.

melakukan

kegiatan

di

bidang

kelautan

dan

perikanan.
(5)

Kriteria lembaga swadaya

masyarakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf c:
a.

berbadan hukum; dan

b.

sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang
kelautan dan perikanan.

(6)

Kriteria lembaga pendidikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf d:
a.

terdaftar

pada

Kementerian

Kebudayaan, Kementerian

Pendidikan

dan

Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi, atau Kementerian Agama; dan
b.

sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang
kelautan dan perikanan.

(7)

Kriteria lembaga keagamaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf e:
a.

diutamakan berbadan hukum; dan

b.

sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang
kelautan dan perikanan.

9

Pasal 8
(1)

Bantuan

Pemerintah

pembangunan

berupa

bantuan

gedung/bangunan

rehabilitasi/
sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e diberikan dalam
bentuk uang atau barang.
(2)

Bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/ bangunan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada:

(3)

a.

lembaga nonpemerintah; dan

b.

kelompok masyarakat hukum adat.

Kriteria lembaga nonpemerintah sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a:
a.

berbadan hukum; dan

b.

sudah atau akan melakukan kegiatan usaha di
bidang kelautan dan perikanan.

(4)

Kriteria kelompok masyarakat hukum adat sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b:
a.

telah

mendapatkan

penetapan,

sesuai

dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
b.

melakukan

kegiatan

di

bidang

kelautan

dan

perikanan.

Pasal 9
(1)

Bantuan Pemerintah berupa bantuan pembayaran premi
asuransi

jiwa,

asuransi

perikanan,

dan

asuransi

pergaraman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(1) huruf f angka 1 diberikan dalam bentuk uang.
(2)

Pemberian bantuan pembayaran premi asuransi jiwa,
asuransi

perikanan,

dan

asuransi

pergaraman

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada:
a.

nelayan kecil;

b.

nelayan tradisional;

c.

pembudi daya-ikan kecil; dan

d.

petambak garam kecil.

10

Pasal 10
(1)

Bantuan

Pemerintah

berupa

bantuan

pengawasan

sumber daya kelautan dan perikanan dan konservasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf g
diberikan dalam bentuk barang.
(2)

Bantuan

pengawasan

sumber

daya

kelautan

dan

perikanan dan konservasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan kepada:

(3)

a.

kelompok masyarakat; dan

b.

kelompok masyarakat hukum adat.

Kriteria kelompok masyarakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a:
a.

telah mendapatkan penetapan dari Dinas; dan

b.

melakukan

kegiatan

di

bidang

kelautan

dan

perikanan.
(4)

Kriteria kelompok masyarakat hukum adat sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b:
a.

telah

mendapatkan

penetapan,

sesuai

dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
b.

melakukan

kegiatan

di

bidang

kelautan

dan

perikanan.

Pasal 11
Ketentuan

lebih

lanjut

mengenai

bentuk

dan

kriteria

penerima Bantuan Pemerintah diatur dengan Peraturan
Direktur

Jenderal/Kepala

Badan

sesuai

dengan

kewenangannya.

BAB IV
MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH

Pasal 12
(1)

Pemberian

Bantuan

berdasarkan

usulan

Pemerintah
dari

calon

dilaksanakan

penerima

Bantuan

Pemerintah atau unit kerja calon penerima Bantuan
Pemerintah

kepada

Sekretaris

Jenderal/Direktur

11

Jenderal/Kepala Badan sesuai dengan jenis Bantuan
Pemerintah.
(2)

Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
disampaikan melalui Dinas.

(3)

Dinas

sebagaimana

menyampaikan
Pemerintah

usulan

kepada

dimaksud

pada

calon

penerima

Sekretaris

ayat

(2)

Bantuan

Jenderal/Direktur

Jenderal/Kepala Badan sesuai dengan jenis Bantuan
Pemerintah.
(4)

Sekretaris

Jenderal/Direktur

Jenderal/Kepala

Badan

sesuai dengan kewenangannya melakukan identifikasi,
seleksi, dan verifikasi terhadap calon penerima Bantuan
Pemerintah.
(5)

Dalam melakukan identifikasi, seleksi, dan verifikasi
sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(4),

Sekretaris

Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan sesuai dengan
kewenangannya dapat mendelegasikan kepada Dinas.
(6)

Penetapan penerima Bantuan Pemerintah ditetapkan
oleh PPK dan disahkan oleh KPA.

(7)

Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme pemberian
Bantuan Pemerintah diatur dengan Peraturan Sekretaris
Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan sesuai dengan
kewenangannya.

Pasal 13
Dalam

hal

jenis

bantuan

memiliki

keterkaitan

dengan

program/kegiatan dari unit kerja eselon I di lingkungan
Kementerian, Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala
Badan terkait harus melakukan koordinasi.

BAB V
PEMBINAAN

Pasal 14
(1)

Pembinaan pemberian Bantuan Pemerintah dilakukan
oleh

Sekretaris

Jenderal/Direktur

Jenderal/Kepala

12

Badan

dan

Kepala

Dinas,

sesuai

dengan

kewenangannya.
(2)

Pembinaan

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1)

meliputi:

(3)

a.

pemberian pedoman;

b.

fasilitasi;

c.

penyuluhan/pendampingan;

d.

pelatihan; dan

e.

bimbingan teknis.

Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
dilakukan secara terpadu.

(4)

Ketentuan

lebih

lanjut

mengenai

pembinaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan
Peraturan

Direktur

Jenderal/Kepala

Badan

sesuai

dengan kewenangannya.

BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 15
(1)

Dalam rangka pencapaian target kinerja, transparansi,
dan akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran Bantuan
Pemerintah,

Sekretaris

Jenderal/Direktur

Jenderal/Kepala Badan dan Kepala Dinas sesuai dengan
kewenangannya melakukan monitoring dan evaluasi.
(2)

Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) antara lain melakukan pengawasan terhadap:
a.

kesesuaian

antara

pelaksanaan

penyaluran

Bantuan Pemerintah dengan pedoman umum dan
petunjuk

teknis

yang

telah

ditetapkan

serta

ketentuan peraturan terkait lainnya; dan
b.
(3)

kesesuaian antara target capaian dengan realisasi.

Sekretaris

Jenderal/Direktur

Jenderal/Kepala

Badan

mengambil langkah-langkah tindak lanjut berdasarkan
hasil

monitoring

dan

evaluasi

penyaluran Bantuan Pemerintah.

untuk

perbaikan

13

BAB VII
PELAPORAN

Pasal 16
(1)

Direktur Jenderal/Kepala Badan wajib menyampaikan
laporan perkembangan pelaksanaan pemberian Bantuan
Pemerintah kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal
paling lambat tanggal 10 setiap bulannya.

(2)

Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Sekretaris Jenderal melakukan rekapitulasi dan
menyampaikan laporan kepada Menteri.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 17
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
1.

Peraturan

Menteri

Kelautan

dan

Perikanan

Nomor

4/PERMEN-KP/2013 tentang Pedoman Pengembangan
Usaha Bidang Perikanan Berbasis Kelompok Masyarakat;
2.

Peraturan

Menteri

Kelautan

22/PERMEN-KP/2015

dan

tentang

Perikanan
Pedoman

Nomor
Umum

Pelaksanaan Bantuan Langsung Masyarakat di Bidang
Kelautan dan Perikanan; dan
3.

Peraturan

Menteri

Kelautan

41/PERMEN-KP/2015

dan

tentang

Perikanan
Pedoman

Nomor
Umum

Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah
di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

14

Pasal 18
Peraturan

Menteri

ini

mulai

berlaku

pada

tanggal

diundangkan.

Agar

setiap

orang

mengetahuinya,

memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Mei 2016
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SUSI PUDJIASTUTI

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 1 Juni 2016

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 816