penanggulangan penyakit menular
Penanggulangan Penyakit Menular
Untuk Keluarga Miskin
1. Erlina Wulandari (14061260092)
2. Silvia Novitasari (140612600681)
(2)
Penanggulangan Penyakit Menular
Target Program
Penanggulangan
Penyakit Menular
Reduksi
Eliminasi
Eradikasi
Upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan
preventif yang ditujukan untuk menurunkan dan menghilangkan
angka kesakitan, kecacatan, dan kematian, membatasi penularan,
serta penyebaran penyakit agar tidak meluas serta berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa/wabah.
(3)
Upaya dalam
Penanggulangan
Penyakit Menular
Pencegahan
Pengendalian
(4)
Kondisi Penyakit Menular Masyarakat Miskin di
Indonesia
status kesehatan penduduk miskin masih rendah
angka kematian bayi pada kelompok termiskin
adalah 61 dibandingkan dengan 17 per 1.000
kelahiran hidup pada kelompok kaya atau berada
Penyakit lain yang banyak diderita penduduk
miskin adalah penyakit tuberkulosis paru, malaria
dan HIV/AIDS
rendahnya status kesehatan penduduk miskin
terutama disebabkan oleh terbatasnya akses
terhadap pelayanan kesehatan karena kendala
geografis dan kendala biaya
(5)
Penyakit Menular Malaria
Epidemiologi
Program Penanggulnagan
Dalam waktu 5 tahun ini tren malaria mulai
menurun Namun jika pengendalian nya terhambat dapat menjadi wabah Pemerintah memandang malaria sebagai ancaman kesehatan masyarakat miskin Hal tersebut tercermin
dalam PP No 7 tahun 2005, dan pada saat ini
masih digunakan
Hal ini dikarenakan malaria merupakan penyakit prioritas yang
perlu di tanggulangi
Sumber:
(PKMWARABA,2017)
Program penanggulangan yang di intensifkan melalui pendekatan Roll Back Malaria (RBM), suatu
komitmen internasional
Strategi :sistem kewaspadaan dini dan upaya penanggulangan epidemi ,intensifikasi pengawasan,
diagnosis awal dan pengobatan yang tepat, dan kontrol vektor secara selektif
Kegiatan dari program pemberantasan malaria yaitu: diagnosis awal dan pengobatan yang tepat; program
kelambu dengan insektisida; penyemprotan; pengawasan deteksi aktif dan pasif; survei demam dan
pengawasan migran; deteksi dan kontrol epidemiologi (Bappenas, 2015).
Ex: Gerakan Berantas Kembali Malaria atau GEBRAK Malaria yang dimulai pada tahun 2000 adalah bentuk operasional
(6)
Penyakit menular
Hambatan Penanggulangan Malaria
Penyakit Menular TBC
1. Faktor finansial dan budaya
untuk mencegah dan
mengobati malaria secara
tepat dan efektif.
2. Faktor bencana alam, dan
perpindahan penduduk
ikut mengakibatkan
terjadinya wabah
3. Faktor Jumlah juru malaria
desa (JMD) terbatas
4. Faktor ketersediaan dana
untuk penanggulangan
program malaria tidak
mencukupi
Epidemiologi
estimasi insidensi berjumlah
430,000 kasus baru per tahun.
Jumlah kematian akibat TBC
diperkirakan 61,000 kematian
per tahunnya
Target global TBC untuk deteksi
kasus dan keberhasilan
pengobatan pada tahun 2006
sampai 2009 tercatat sejumlah
sejumlah 294.732 kasus TB
telah ditemukan dan diobati
(7)
Pengendalian TBC
Program Pengendalian TBC
Kemitraan TBC
program pemberantasan TB dengan
strategi DOTS (Directly Observed
Treatment, Short-Cours)
tenaga kesehatan yang telah dilatih strategi DOTS berjumlah 5.735 dokter Puskesmas,
7.019 petugas TB dan 4.065 petugas laboratorium, pada tingkat Kabupaten/kota, Kepala Dinas Kesehatan bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan program kesehatan, termasuk perencanaan
Ex: Gerdunas-TB (Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan TB)
Selain program dan pendanaan dari pemerintah, untuk pengendalian TBC terdapat Mitra TB
yaitu setiap orang atau kelompok yang memiliki kepedulian, kemauan, kemampuan dan komitmen
yang tinggi untuk memberikan dukungan serta kontribusi pada pengendalian TB dengan berperan
sesuai potensinya
Ex: sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga penyandang dana, dan para
(8)
1. faktor keterbatasan jumlah staf, rotasi staf di fasilitas
pelayanan kesehatan dan dinas kesehatan
2. kegiatan monitoring dan evaluasi yang seharusnya dilakukan
melalui kegiatan supervisi (
on the job training
) dan
pertemuan triwulanan
3. Tidak tersedia semua
jenis obat TB
4. Rekapitulasi data masih banyak yang kurang tepat
5. analisis data dan indikator program di beberapa daerah juga
masih lemah
(9)
HIV-AIDS
September 2011 28.041.kasus AIDS,
Usia 30-39th = 33,2%, Usia 20-29th = 30,9%,
Usia 40-49th = 12,9%
Layanan konseling dan Tes (KT), berfungsi melakukan
diagnosis dan setelah didiagnosis, apa perlu dilakukan
perawatan, pemeriksaan, pengobatan
Layanan obat antiretroviral (ARV) untuk
ODHA, disubsidi penuh
(10)
Upaya pencegahan
1. Meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, dan
perubahan perilaku
2. Pelayanan Pengobatan
Infeksi Menular Seksual
(IMS)
3. Upaya Pencegahan
Penularan dari Ibu HIV
Positif ke Bayi
4. Program Pengurangan
Dampak Buruk pada
(11)
Kegiatan Penanggulangan HIV-AIDS menurut
Permenkes Nomor 21 tahun 2013
1.
Promosi Kesehatan
2.
Pencegahan penularan HIV
a.
Pencegahan penularan HIV melalui
hubungan seksual dengan,
Abstinensia Be faithful, Condom,
no Drug, Education
b.
Pencegahan penularan HIV melalui
hubungan non seksual, ditujukan
untuk mencegah melalui darah
c.
Pencegahan Penularan HIV dari
Ibu ke Anaknya
3. Pengobatan, Perawatan dan dukungan
a.
Pengobatan Terapeutik, profilaksis
dan penunjang
b.
Perawatan dan dukungan meliputi,
Perawatan berbasis fasilitas
pelayanan kesehatan dan perawatan
rumah berbasis masyarakat
4. Rehabilitasi
Ditujukan untuk mengembalikan
kualitas hidup untuk menjadi
produktif
(12)
Hambatan
1. Keterbatasan tenaga konselor
2. Keterbatasan jangkauan sosialisasi dan
penjaringan serta terbatasnya materi
penyuluhan HIV di sekolah
(13)
GERMAS
Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan
secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku
sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Keluarga miskin
–
tidak menerapkan pola hidup bersih dan
sehat,-- dampak pada munculnya penyakit
–
kemungkinan
satu anggota keluarga sakit keluarga lain dapat tertular
GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup
sehat yang dimulai dari keluarga, agar mampu mengubah
kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat masyarakat
(14)
Tujuan
•
Menurunkan beban penyakit menular
dan penyakit tidak menular, baik
kematian maupun kecacatan;
•
Menghindari terjadinya penurunan
produktivitas penduduk
•
Menurunkan beban pembiayaan
pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit dan
pengeluaran kesehatan.
Bentuk Kegiatan
•
Melakukan aktifitas fisik,
•
Mengonsumsi sayur dan buah,
•
Tidak merokok,
•
Tidak mengonsumsi alkohol,
•
Memeriksa kesehatan secara rutin,
•
Membersihkan lingkungan, dan
(15)
Hubungan
Sdg’s
dengan kemiskinan
Menghapus segala bentuk kemiskinan dimanapun
Di tahun 2030, memberantas kemiskinan ekstrem bagi semua orang dimanapun, saat ini diukur sebagai manusia yang hidup dengan kurang dari
1.25 USD per hari (Rp. 16.569)
Di tahun 2030, menurunkan setidaknya setengah proporsi laki-laki, perempuan, anak-anak dari
segala usia yang hidup dalam segala dimensi kemiskinan berdasarkan definisi nasional.
(16)
Indikator Target:
Tujuan
Sdg’s
point 3
memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia.Target
Di tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis terabaikan dan memberantas hepatitis, penyakit yang terbawa oleh air, dan penyakit
menular lainnya
1. memonitor peningkatan
kasus baru HIV pada
masyarakat khususnya ibu
hamil dan bayi, sert
mengupayakan penurunan
penularan HIV pada orang
yang terinfeksi HIV
2. Edukasi terhadap
masyarakat mengenai
pencegahan TB dan
menetapkan 24 Maret
sebagai hari TB sedunia
3. Terus menurunnya kejadian
malaria atau
annual
parasite incidence (API)
selama 2010 sampai
dengan 2015 hingga hanya
85 kejadian per 100.000
penduduk
(17)
Penyakit yang ditanggung BPJS
155 penyakit , kecuali seperti,
pelayanan infertilitas, pelayanan untuk
tujuan kosmetik, pelayanan yang tidak
sesuai prosedur,dll
Malaria
HIV-AIDS tanpa komplikasi
Tuberkulosis Paru tanpa komplikasi
(18)
Pertanyaan
(1)
GERMAS
Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsadengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Keluarga miskin – tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat,-- dampak pada munculnya penyakit – kemungkinan
satu anggota keluarga sakit keluarga lain dapat tertular
GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat yang dimulai dari keluarga, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat masyarakat
(2)
Tujuan
•
Menurunkan beban penyakit menular
dan penyakit tidak menular, baik
kematian maupun kecacatan;
•
Menghindari terjadinya penurunan
produktivitas penduduk
•
Menurunkan beban pembiayaan
pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit dan
pengeluaran kesehatan.
Bentuk Kegiatan
•
Melakukan aktifitas fisik,
•
Mengonsumsi sayur dan buah,
•
Tidak merokok,
•
Tidak mengonsumsi alkohol,
•
Memeriksa kesehatan secara rutin,
•
Membersihkan lingkungan, dan
(3)
Hubungan
Sdg’s
dengan kemiskinan
Menghapus segala bentuk kemiskinan dimanapun
Di tahun 2030, memberantas kemiskinan ekstrem bagi semua orang dimanapun, saat ini diukur sebagai manusia yang hidup dengan kurang dari
1.25 USD per hari (Rp. 16.569)
Di tahun 2030, menurunkan setidaknya setengah proporsi laki-laki, perempuan, anak-anak dari
segala usia yang hidup dalam segala dimensi kemiskinan berdasarkan definisi nasional.
(4)
Indikator Target:
Tujuan
Sdg’s
point 3
memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia.Target
Di tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis terabaikan dan memberantas hepatitis, penyakit yang terbawa oleh air, dan penyakit
menular lainnya
1. memonitor peningkatan kasus baru HIV pada
masyarakat khususnya ibu hamil dan bayi, sert
mengupayakan penurunan penularan HIV pada orang yang terinfeksi HIV
2. Edukasi terhadap
masyarakat mengenai pencegahan TB dan menetapkan 24 Maret sebagai hari TB sedunia
3. Terus menurunnya kejadian malaria atau annual
parasite incidence (API) selama 2010 sampai
dengan 2015 hingga hanya 85 kejadian per 100.000 penduduk
(5)
Penyakit yang ditanggung BPJS
155 penyakit , kecuali seperti, pelayanan infertilitas, pelayanan untuk
tujuan kosmetik, pelayanan yang tidak sesuai prosedur,dll
Malaria
HIV-AIDS tanpa komplikasi Tuberkulosis Paru tanpa komplikasi
(6)