investasi dan ketenagakerjaan 3 9 15

INVESTASI DAN KETENAGAKERJAAN

invest in

Yuliot, Dirrektur Deregulasi Penanaman Modal
Badan oordinasi Penanaman Modal

© 2015 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved

1. DEREGULASI INVESTASI

,QGRQHVLD,QYHVWPHQW&RRUGLQDWLQJ%RDUG

BENTUK DEREGULASI
1.

Deregulasi :
‡ Mengurangi jumlah dan jenis perizinan duplikasi
‡ Harmonisasi peraturan
‡ Konsistensi peraturan/kebijakan


2.

Debirokratisasi :
‡ Penyederhanaan perizinan untuk mengurangi persyaratan perizinan, SOP/ SLA
yang jelas.
‡ Pendelegasian kewenangan kepada PTSP (tempat, bentuk, waktu, biaya)
‡ Pelayanan perizinan dan non perizinan melalui sistem elektronik

3. Penegakan Hukum dan Kepastian Usaha :
‡ Fasilitasi penyelesaian masalah (debottlenecking)
‡ Pemberantasan premanisme dan pungli
‡ Melaksanakan sanksi yang tegas dan tuntas dalam setiap peraturan

3

PTSP dan Perizinan Terintegrasi
,]LQ /RNDVL

,0%
,]LQ /LQJNXQJDQ


,330

IPPM

,]LQ 'DHUDK

BPMPTSP
Fasilitas Bea
Masuk

PTSP PUSAT
BKPM

Fasilitas TA

7'3

Izin sektor
Fasilitas TH

,QGRQHVLD,QYHVWPHQW&RRUGLQDWLQJ%RDUG

PTSP Pusat: Capaian Penyederhanaan Perizinan
PERIZINAN LISTRIK

49 IZIN
923 HARI

25 IZIN
256 HARI

PERIZINAN PERTANAHAN
( 4 capaian perizinan)

HGU 3000-6000 ha
123 HARI

90 HARI

PERIZINAN KEHUTANAN

( 13 capaian perizinan)

Izin Pelepasan
Kawasan Hutan
111 HARI

47 HARI

PERIZINAN PERHUBUNGAN
( 4 capaian perizinan)

Izin Terminal Khusus
30 HARI

5 HARI

PERIZINAN PERTANIAN
(9 capaian perizinan)

Izin Perkebunan


PERIZINAN
PERINDUSTRIAN
( 8 capaian perizinan)

Izin Usaha Industri
672 HARI

152 HARI

PERIZINAN KAWASAN
PARIWISATA
(6 capaian perizinan)

Tanda Daftar
Kawasan Pariwisata
661 HARI

188 HARI


PROSES TAX ALLOWANCE
LEBIH PASTI DAN
SEDERHANA

Lama Proses Tidak
Jelas

28 HARI

751 HARI

182 HARI

7DUJHW%HULNXWQ\D 3HQ\HGHUKDQDDQ SHUL]LQDQ 3HODEXKDQ,0%GDQ,]LQ /LQJNXQJDQ
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

5

2. PERTUMBUHAN EKONOMI, INVESTASI DAN
PELUANG INVESTASI


,QGRQHVLD,QYHVWPHQW&RRUGLQDWLQJ%RDUG

Stok Net IP Sektor Prioritas Juli 2015
‡
‡
‡
‡

Infrastruktur (Rp 897 T)
Pertanian ( Rp 232,3 T)
Industri Padat Karya ( Rp 312,5 T)
Industri Substitusi Impor ( Rp 1.620,3 T)

‡ Industri Orientasi Ekspor (Rp 289,4 T)
‡ Hilirisasi ( Rp 561,1 T)
‡ Pariwisata dan Kawasan ( Rp 389 T)

Perkembangan Perekonomian GLOBAL


Pertumbuhan ekonomi
global masih melambat
meskipun ekOnomi USA
telah pulih.

Pertumbuhan ekonomi negara berkembang
utama berada di bawah rata-rata angka
pertumbuhan 10 tahun terakhir

Perkembangan Ekonomi Nasional (1)
‰ Pertumbuhan diproyeksikan sebesar 4,7% untuk tahun 2015, turun dari proyeksi
sebelumnya sebesar 5,2% karena pertumbuhan output riil melambat menjadi 4,7% yoy
pada kuartal pertama 2015, laju pertumbuhan paling lambat sejak 2009.
‰ Konsumsi masyarakat QI/2015 tumbuh 4,7% yoy, menurun dibandingkan dengan rata-rata
tingkat pertumbuhan 5,3% tahun lalu. Padahal porsi kontribusi konsumsi masyarakat
sebesar 55%, sehingga menjadi mesin penggerak perekonomian Indonesia.
Indeks Harga Konsumen (IHK)
2014 - Juni 2015 (2012=100)
122.00
120.00

118.00
116.00
114.00
112.00
110.00
108.00
106.00
104.00

Perkembangan Indeks Keyakinan
Konsumen (IKK), 2014 - Juni 2015
125
120
115
110
105
100
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

‡

‡

Indeks harga konsumen (IHK) adalah indeks dari harga
yang dibayar konsumen untuk mendapatkan barang dan
jasa.
Pada Juni 2015 IHK adalah 120,14 artinya sejak tahun
2012 sudah ada perubahan sebesar 20,14%.

Sumber: BI dan BPS

‡

‡

IKK digunakan untuk mengidentifikasi pertumbuhan
ekonomi yang tercermin dari keyakinan konsumen
terutama berupa pengeluaran konsumsi rumah
tangga.
Selama Jan-Jun 2015 IKK turun sebesar 7%.


‰

Perkembangan Ekonomi Nasional (2)
Penurunan konsumsi masyarakat menjadi akibat dari kondisi: 1) Lemahnya daya saing
industri nasional, sedangkan 2) Investasi langsung sektor manufaktur belum dapat cepat
berperan signifikan, dan realisasi investasi hanya sekitar 39,4% dari rencana investasinya
(2005-2014), 3) Konsumsi pemerintah terkendala karena adanya pembenahan internal
Pemerintah, dan juga menyebabkan 4) Ekspor yang sejak lama relatif melamban.
Distorsi dari berbagai kegiatan sektor ekonomi lainnya ditumpahkan bebannya pada
konsumen sehingga daya beli masyarakat merosot yang menurunkan kontribusinya
terhadap pertumbuhan ekonomi, bahkan distorsi yang akut ini telah melemahkan daya
saing produksi dan suplai domestik.

‰

500
400
300
200
100
0
Nilai

Rp Triliun

Rp Triliun

Total Realisasi Investasi
(PMDN + PMA) 2010-2014

500
400
300
200
100
0

Realisasi Investasi PMA & PMDN
2010-2014

2010

2011

2012

2013

2014

2010

2011

2012

2013

2014

PMA

148

175.3

221

270.1

307

208.5

251.3

313.2

398.3

463.1

PMDN

60.5

76

92.2

128.2

156.1

PMA

Total Proyek Investasi 2010-2014

PMDN

PMDN

PMA
9,612

6XPEHU%.30

3,076
875
2010

8,885

4,342

4,579

1,313

1,210

2,129

1,652

2011

2012

2013

2014

3(5.(0%$1*$1,19(67$6,
30'130$6(.725,1'8675, -$10(,
PMDN
NO

SEKTOR

Mei 2014
P

PMA

Mei 2015

I

P

%

I

Mei 2014
P

Mei 2015

I

P

%
I

7.972,8
1.688,7

61,76
786,78

271
89

1.287,1
81,9

304
195

6

5,4

100

37

17,5

55

55,4 -215,67

2,7

25

28,7

952,11

23

2,7

27

12,3

360,47

1.446,6

32

655,8

-54,67

31

21,4

54

134,3

528

2.510,9
26
Ind. Kimia dan Farmasi
1.171,3
41
Ind. Karet dan Plastik
1.436,0
14
Ind. Mineral Non Logam
Ind. Logam, Mesin &
366,8
26
9.
Elektronik
Ind. Instru. Kedokteran, Presisi
2,6
2
10.
& Optik dan Jam
Ind. Kendaraan Bermotor &
11,4
3
11.
Alat Transportasi Lain
4.928,9
12. Industri Lainnya
Jumlah
264 12.067,6
P : Jumlah Izin Usaha;
I : Nilai Realisasi Investasi

95
89
50

7.043,6
1.333,6
2.772,5

180,53
13,86
93,07

170
89
47

468,1
239,6
164,3

193
158
62

412,8
174,4
456,0

-11,83
-27,23
177,50

110

3.337,3

809,95

275

460,4

541

609,9

32,47

-

-100

3

-

1

-

-

27

701,7

6063,92

126

421,6

206

373,4

-11,44

18

22,6

100

25.562,8

111,83

53,9
3.218,6

90

811

70
1,231

8,7
2.508,9

1.
2.

4.

Industri Makanan
Industri Tekstil
Ind. Barang Dari Kulit & Alas
Kaki
Industri Kayu

5.

Ind. Kertas & Percetakan

3.

6.
7.
8.

120
17

4.928,9
190,4

1

-

2
12

292
64

3

1.886

201,2
70,6

-84,37
-13,76

-83,85
-22,05

Sumber : BKPM diolah Kemenperin

Nilai investasi PMDN sektor industri s.d Mei 2015 sebesar Rp 25,56 triliun atau tumbuh sebesar 111,83% dibanding Mei Tahun 2014 sebesar Rp
12,06 triliun. Investasi sektor industri memberikan kontribusi sebesar 59,54% dari total investasi PMDN s.d Mei 2015 sebesar Rp 42,93 triliun.
Tetapi nilai investasi PMA sektor industri s.d Mei 2015 mencapai US$ 2,50 milyar atau menurun sebesar 22,05% dibandingkan Mei 2014 sebesar
US$ 3,21 milyar. Investasi PMA sektor industri memberikan kontribusi sebesar 34,03% dari total investasi PMA s.d Mei 2015 sebesar US$ 7,37
milyar.

Kontribusi Investasi Terhadap PDB dan Penyerapan
Tenaga Kerja
PERTUMBUHAN EKONOMI & KONTRIBUSI INVESTASI
TERHADAP PDB 2010 S.D 2015 BERDASARKAN ATAS DASAR
HARGA BERLAKU MENURUT PENGELUARAN

TABEL KONTRIBUSI INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN
TENAGA KERJA 2010 S.D 2015
REALISASI

TAHUN
7.46

33
32.5

32.72

32.57

6.22
6.98

5.45

31.5

32.28

5.61

4.71

32

8

32.65

4.67

31.32

31.31

7
6
5
4

31

3

31

2
30.5

1

30

0

2010

2011

2012

2013

Kontribusi Investasi Terhadap PDB

2014

2015 TW 2015 TW
1
2

Pertumbuhan Ekonomi (%)

‡ Laju pertumbuhan ekonomi mulai tahun 2011-TW-II/2015
menunjukan trend yang menurun namun berbeda dengan
kontribusi investasi (PMTB) terhadap PDB menunjukkan
trend yang fluktuatif.
‡ Hal diatas menunjukan bahwa investasi belum
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi, walaupun secara realisasi terus
menunjukan trend yang meningkat.
Sumber: BPS diolah Kemenko Perekonomian

2010

NILAI (RP TRILIUN)
208,5

TENAGA KERJA
1.045.354

2011

251,3

1.159.905

2012

313,2

1.289.506

2013

398,3

1.829.950

2014

463,1

1.430.846

2014 (TW IV)

120,2

470.510

2015 (TW I)

124,6

315.229

2015 (TW II)

135,1

370.945

‡ Rata-rata rasio penyerapan tenaga kerja per Rp 1 triliun
investasi periode 2010-2014 sebesar 4133 tenaga kerja.
‡ Rasio penyerapan tenaga kerja per Rp 1 triliun investasi
cenderung menurun dari 5014 tenaga kerja pada tahun
2010 menjadi 3090 tenaga kerja pada tahun 2014.

Sumber: BKPM diolah Kemenko Perekonomian

3. TANTANGAN DAYA SAING

,QGRQHVLD,QYHVWPHQW&RRUGLQDWLQJ%RDUG

Proyeksi HargaKomoditas Global s/d Tahun 2025
Komoditi

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2025

84,6

70,1

58

59,5

61,1

62,6

64,3

66

75

104,1

96,2

57,5

61,2

63,7

66,3

69,1

71,9

88,3

15,96

16,04

10,5

10,64

10,78

10,93

11,08

11,22

12

2,44

3,06

3

2,91

2,82

2,73

2,65

2,57

2,2

1.057

909

980

800

820

840

862

883

1.000

3,08

4,42

3,7

3,68

3,66

3,64

3,62

3,6

3,5

506

423

400

401

402

403

404

405

410

2,79

1,96

1,8

1,87

1,94

2,01

2,09

2,16

2,6

1.847

1.867

1.765

1.804

1.845

1.886

1.928

1.971

2.200

7.332

6.863

5.850

5.956

6.064

6.174

6.285

6.399

7.000

135,4

96,9

55

56,7

58,5

60,4

62,3

64,2

75

15.032

16.893

13.000

13.572

14.170

14.793

15.445

16.125

20.000

22.283

21,899

16.100

16.685

17.290

17.918

18.569

19.423

23.000

1.411

1.266

1.175

1.156

1.138

1.120

1.102

1.084

1.000

Energi

9 Batu Bara (US$/ton)
9 Minyak (US/barel)

9 Gas Alam (US$/mmbtu)
Pertanian

9 Kakao (US$/kg)

9 Minyak kedelai (US$/ton)
9 Kopi arabika (US$/kg)
9 Beras (US$/kg)
9 Karet (US$/kg)

Logam dan Mineral

9 Aluminium (US$/ton)
9 Tembaga (US$/ton)
9 Bijih besi (US$/ton)
9 Nikel (US$/ton)

9 Timah (US$/ton)

9 Emas (US$/troy ounce)

6XPEHU/DSRUDQ%DQN'XQLD-XOL

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

15

Economies by Size of Trade in Commercial Services 2012

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

16

Gambaran Jumlah Penduduk dan Ekspor Beberapa Negara 2013 :
Negara

Penduduk (juta)

Nilai Ekspor
(Miliar US$)

1.350,7

2.210,04

Korea Selatan

50,0

559,7

Singapura

5,3

513,39

Taiwan

23,3

305,1

Thailand

66,8

219

Malaysia

29,2

216,12

Indonesia

246,9

182,55

Vietnam

88,8

131

China

6XPEHUVWDWLVWLNQHJDUD\DQJEHUVDQJNXWDQ

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

17

2 Peringkat Daya Saing Indonesia
Perbandingan Jumlah Dokumen, Waktu
dan Biaya Logistic Beberapa Negara ASEAN
Dokumen
Negara

Ekspor Impor

Waktu

Jumlah kapal (tankers, curah, kargo, kontainer)
Beberapa Negara ASEAN Tahun 2009 - 2014

Biaya US$/cont

Ekspor

Impor

Ekspor

Impor

2010

Tahun
2011
2012

2013

2014

60.798

61.660

64.679

76.917

91.654

103.787

Indonesia

7.025

10.471

14.529

14.244

14.446

15.004

Negara

2009

Singapura

Singapura

3

3

6

4

460

440

Malaysia

4

4

11

8

450

485

Indonesia

4

8

17

23

615

660

Malaysia

9.391

10.225

10.739

10.850

10.353

9.472

Thailand

5

5

14

15

595

760

Philipina

6.750

7.033

6.513

6.575

6.546

6.573

Philipina

6

7

15

14

660

660

Vietnam

4.663

5.415

6.979

7.175

7.294

7.352

Vietnam

5

8

21

21

610

600

Thailand

4.128

3.747

5.110

5.153

4.634

5.346

Sumber: World Bank LPI

Konektivitas Kapal Antar Pelabuhan
Negara
Singapura
Malaysia
Thailand
Vietnam
Indonesia

2009
99,47
81,21
37,78
26,39
25,68

2010
103,76
88.14
43,76
31,36
25,60

2011
105,04
90,91
37,70
49,71
25,91

Tahun
2012
113,16
99,69
37,66
48,71
26,28

Sumber: UNCTAD Statistic 2015

2013
106,91
98,18
38,32
43,26
27,41

2014
117,13
104,02
44,43
46,08
28,06

Sumber: UNCTAD Statistic 2015
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

18

2 Daya Saing dan Persepsi Dunia Usaha
.HPXGDKDQ %HUXVDKD GDQ ,QFRPH3HU&DSLWD (2'%5HSRUW)
Income/Capita US$
2014
2015

+/-

1
10
18
22
26
28
43
78
95
99

47.210
59.570
9.800
36.040
5.210
8.570
7.610
1.400
2.470
2.920

54.040
65.520
10.400
38.620
5.370
9.300
7.190
1.730
3.270
3.170

6.830
5950
600
2.580
160
730
- 420
330
800
250

Indonesia

114

3.420

3.580

160

India
Bangladesh
Myanmar

142
173
177

1530
840
835

1570
900
869

40
60
34

Negara
Singapura
Australia
Malaysia
Uni Emirat Arab
Thailand
Mauritius
Afrika Selatan
Vietnam
Philipina
SriLanka

Peringkat
2015

6XPEHU,,)&:%*
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

19

Indonesia’s Medium Terms Development Goal:

Industrial Transformation

Demographic Bonus: 2010-2030

USD 12,000

Threshold Middle Income Trap

2010
Dev. Plan II
(2014)
GDP Growth
GDP per capita
Poverty

2020

2015
Dev. Plan III
(2015-2019)

2025
Dev. Plan IV
(2020-2025)

6 -7% p.a.
2014:
USD 3.540

2019:
USD8,000

2030
-LNDUDWDUDWDNHQDLNDQ
86WDKXQ
,QFRPHSHUFDSLWD
86"

2025:
> USD12,000

6-8%

6XPEHU%DSSHQDV

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

20

4. KINERJA INVESTASI DI DAERAH

,QGRQHVLD,QYHVWPHQW&RRUGLQDWLQJ%RDUG

Jakarta

KinerjaPMDN

Total Realisasi PMDN berdasarkanLokasi
PMDN di Indonesia berdasarkanLokasi

Berdasarkan nilai investasi pada 2010-Q12015 (Rp milyar)
7LGDN WHUPDVXN PLQ\DNJDVGDQ VHNWR UNHXDQJDQ

2010

2011

2012

2013

54.1%97.9%

62%

60.5%98.5%

52%

89.7%

57%
55.6%

49%
63.3%
95.6%

70.9%
58%
96.6%

Rank

2014

KoridorEkonomi

2010

2011

2012

2013

2014

Q12015

Total

1

Java

35.140 37.176 52.693 66.508 97.057

28.140

316.715

2

Kalimantan

14.576 13.467 16.740 28.714 21.420

5.347

100.263

3

Sumatera

4.224

16.334 14.256 22.914 29.561

8.778

96.068

4

Sulawesi

4.338

7.228

4.901

3.624

7.113

75

27.279

5

Bali & Nusa
Tenggara

2.119

357

3.168

4.400

469

124

10.637

6

Maluku & Papua

229

1.439

424

2.003

506

59

4.661

42.525

555.622

Total

60.626 76.001 92.182 128.163 156.126

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

6RXUFH%.30

22

KinerjaPMDN

Realisasi PMDN di seluruhProvinsi

Rata-rata realisasiinvestasidalam 5 tahunterakhirsebesarRp 16.3 T
140,000

120,000

100,000

80,000

60,000

40,000

5DWDUDWD1DVLRQDO
5S7
20,000

0

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

23

KinerjaInvestasi

Total Realisasi PMA berdasarkan Negara

Berdasarkannilaiinvestasi(JutaUSD) pada2010 –TW1 2015, tidaktermasuksektorkeuangan
danhulumigas
Rank

Negara

2010

2011

2012

2013

2014

TW1 2015

Total

5.565,0

5.123,0

4.856,4

4.670,8

5.832,1

1.234,6

27.282

1

Singapura

2

Jepang

712,6

1.516,1

2.456,9

4.712,9

2.705,1

1.207,6

13.311

3

Amerika Serikat

930,9

1.487,8

1.238,3

2.435,8

1.299,5

292,1

7.684

4

Korea Selatan

328,5

1.218,7

1.949,7

2.205,5

1.126,6

634,0

7.463

5

Belanda

608,3

1.354,4

966,5

927,8

1.726,3

239,1

5.822

6

Inggris

276,2

419,0

934,4

1.075,8

1.588,0

357,3

4.651

7

British Virgin Islands

1.615,9

517,1

855,9

785,7

624,0

223,0

4.622

8

Malaysia

472,1

618,3

529,6

711,3

1.776,3

286,8

4.394

9

Mauritius

23,3

72,5

1.058,8

780,0

540,7

16,7

2.492

10

Hong Kong, RRC

566,1

135,0

309,6

376,2

657,3

146,5

2.191

Total(Top-10 Countries)

11.099,0 12.462,1

15.156,0

18.681,7

17.876,0

4.637,6

79.912,4

Total (90 Countries)

16.214,8 19.474,5

24.564,7

28.616,3

28.529,7

6.563,5

123.963,4

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

6XPEHU%.30

24

Kinerja Investasi

59% dari nilairealisasi Penanaman Modal Asingdalam 5 tahun terakhir
terkonsentrasi di Pulau Jawa
PMA di Indonesia BerdasarkanLokasi

Berdasarkan Nilai Investasi pada 2010-TW1 2015 (USD juta)

2014

60,5%

2013

51%

2012

54%

61%

2011

55,6%

63%

2010

63,3%
56%

71%
70,9%

Rank

TW1
2015

KoridorEkonomi

TW1
2015

2010

2011

2012

2013

2014

11.499

12.325

13.660

17.325

15.437

3.341

73.586

2.011

1.919

3.209

2.773

4.674

1.206

15.791

Total

1

Jawa

2

Kalimantan

3

Sumatera

747

2.077

3.729

3.395

3.845

979

14.772

4

Maluku & Papua

596

1.487

1.333

2.735

1.526

346

8.023

5

Sulawesi

859

715

1.507

1.498

2.056

507

7.142

6

Bali & Nusa
Tenggara

503

953

1.127

889

993

185

4.649

16.215

19.475

24.565

28.616

28.530

Total

6.563 123.963

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

6XPEHU%.30

25

KinerjaInvestasi

RealisasiPMA di seluruh Provinsi

Rata-rata realisasiinvestasidalam5 tahunterakhirsebesar 3.646 Juta US$
30,000

25,000

20,000

15,000

10,000
5DWDUDWD1DVLRQDO
-XWD86

5,000

0

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

26

5. KESIMPULAN

,QGRQHVLD,QYHVWPHQW&RRUGLQDWLQJ%RDUG

5. Kesimpulan
 3HPHULQWDK WHWDS EHUXSD\D PHQMDJD SHUWXPEXKDQ SHUHNRQRPLDQ
EHUNHVLQDPEXQJDQ NKXVXVQ\D SHUVHSVL SRVLWLI NDODQJDQ GXQLD
XVDKD EDLN GDODP QHJHUL PDXSXQ DVLQJ GHQJDQ SHPHULQWDKDQ
EDUX
 3HUVHSVL GXQLD XVDKDOHPEDJD SHPHULQJNDW JOREDO PDVLK SRVLWLI
WHUKDGDS NHELMDNDQ HNRQRPL ,QGRQHVLD
 3HPHULQWDK VHFDUD EHUNHVLQDPEXQJDQ PHPSHUEDLNL NHELMDNDQ
SHQDQDPDQDQ PRGDO PHODOXL SHOD\DQDQ SHUL]LQDQ yang lebih
sederhana GDQ memberikan kepastian hukum NHSDGD
LQYHVWRU
 3HUOXQ\D SHQJXDWDQ SHODNX XVDKD QDVLRQDO GDODP PHQJKDGDSL
0($
 'LSHUOXNDQ NHELMDNDQ \DQJ OHELK SUR LQYHVWDVL XQWXN PHPEHULNDQ
QLODL WDPEDK SURGXN SHQLQJNDWDQ SHQHULPDDQ QHJDUD HNVSRU GDQ
SHQFLSWDDQ ODSDQJDQ NHUMD GL GDHUDK
,QGRQHVLD,QYHVWPHQW&RRUGLQDWLQJ%RDUG

Terima Kasih
Thank You

Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC)

Badan Koordinasi
Penanaman Modal
(BKPM)
Indonesia Investment
Coordinating Board
Jln. Jend. Gatot Subroto No. 44
Jakarta 12190 - Indonesia
t . +62 21 525 2008
f . +62 21 525 4945
e . info@bkpm.go.id

www.bkpm.go.id
29