Penyelidikan Terpadu daerah panas bumi Wapsalit Maluku
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
PENYELIDIKAN TERPADU
DAERAH PANAS BUMI WAPSALIT
KABUPATEN BURU PROVINSI MALUKU
Ahmad Zarkasyi, Dudi Hermawan, Kasbani
Kelompok Progam Penelitian Panas Bumi
SARI
Daerah panas bumi Wapsalit secara administratif berada dalam wilayah Kecamatan Wae Apo,
Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, pada koordinat antara 126º47’40’’- 126º56’47’’ BT dan 3º34’16’’3º26’09’’ LS.
Indikasi keberadaan panas bumi daerah ini dicirikan oleh manifestasi permukaan panas bumi
Wapsalit berupa mata air panas, tanah panas, fumarol dan hembusan gas dengan suhu antara 99.6 – 101.3
°C dengan pH 8.82 – 9.98 (basa), serta daerah alterasi yang cukup luas, yang muncul di lingkungan
batuan metamorf derajat rendah. Sumber panas sistem panas bumi Wapsalit diduga berupa tubuh vulkanik
yang belum muncul ke permukaan.
Luas sebaran prospek panas bumi daerah Wapsalit secara hipotetis sekitar 4 km2 dengan reservoir
berupa sistem dominasi air dan temperatur resevoir sekitar 247 oC. Potensi cadangan hipotetis daerah ini
mencapai 30 MWe.
Kata kunci : prospek panas bumi, potensi cadangan, Wapsalit, potensi energi, sumber panas, reservoir
PENDAHULUAN
Listrik di Kabupaten Buru saat ini dipenuhi oleh
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik
Perusahaan Listrik Negara, dengan total daya
terpasang sebesar 8.072 kW. Kebutuhan listrik
kabupaten Buru terus meningkat, dan suplai
daya yang ada tidak mencukupi lagi sehingga
sering terjadi pemadaman di daerah tersebut.
Dibutuhkan energi lain untuk dapat dikonversi
menjadi listrik dan salah satunya energi panas
bumi. Salah satu potensi Panas bumi yang
dimiliki pulau Buru adalah panas bumi Wapsalit.
Untuk memanfaatkan energi panas bumi
menjadi listrik, perlu dilakukan penelitian
terhadap daerah tersebut melalui berbagai
disiplin ilmu kebumian seperti geologi,
geokimia dan geofisika.
Penelitian terpadu panas bumi Wapsalit
bertujuan untuk mengetahui indikasi batuan
perangkap panas, suhu fluida di kedalaman,
konfigurasi batuan, struktur permukaan dan
bawah permukaan daerah panas bumi Wapsalit,
luas daerah prospek dan model sistem panas
bumi. Sehingga potensi cadangan panas bumi
terduga dapat diketahui.
GEOLOGI
Secara umum satuan geomorfologi daerah panas
bumi Wapsalit terbagi menjadi 3 satuan
berdasarkan morfografi dan morfometri yaitu
pedataran di bagian tengah dan timur, perbukitan
bergelombang di sisi utara dan tenggara dan
perbukitan curam pada bagian baratlaut sampai
baratdaya daerah penyelidikan.
Stratigrafi daerah panas bumi Wapsalit dibagi
menjadi 4 satuan batuan dengan urutan dari tua
ke muda, terdiri dari batuan metamorf, satuan
batulempung, satuan undak sungai, dan
alluvium, penyebaran satuan batuan ini dapat
dilihat pada Gambar 2.
Satuan batuan metamorf tersusun oleh batuan
metamorfik yang didominasi oleh batuan filit
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
disamping terdapat batu sabak, batu tanduk
(hornfels), kuarsit dan arkosa. Litologi penyusun
satuan batulempung berupa batulempung selangseling batupasir kasar yang tersingkap di pinggir
jalan menuju Dusun Metar dengan arah/
kemiringan (strike/dip) sekitar N 275°E/15° - N
310° E/10°.
Pola umum tektonik yang terbentuk di daerah
survei tersusun oleh sesar – sesar dengan jenis
oblik dengan arah barat laut – tenggara dan barat
daya timur laut. Sesar – sesar yang berkembang
dikelompokkan menjadi Sesar Wapsalit, Sesar
Waekedang, Komplek Sesar Waemetar, Sesar
Normal Debu. Untuk Sesar Waetina, Sesar
Waehidi, Sesar Waepata dan Sesar Resun
ditentukan berdasarkan kelurusan sungai,
kelurusan topografi dan triangular facet.
Struktur Sesar Waekedang yang berarah Barat
Laut – Tenggara berperan sebagai kontrol
geologi dan panas bumi, sedang sruktur komplek
Sesar
Waemetar
mengontrol
munculya
manifestasi air panas Metar.
GEOKIMIA
Manifestasi panas bumi di daerah penyelidikan
Wapsalit terdiri dari batuan ubahan di sekitar
Sungai Pemali dan tiga kelompok mata air
panas, hembusan uap panas, endapan belerang
dan sinter silika di Sungai Pemali dan satu
manifestasi air panas di Sungai Waemetar.
Contoh mata air panas, mengindikasikan
temperatur antara 60.5 - 101.3 °C, pH netralbasa, total debit cukup besar (± 3 lt/detik).
Air panas termasuk pada tipe air panas
bikarbonat - klorida, terletak pada partial
equilibrium untuk mata air panas Wapsalit dan
immature water untuk air panas Metar.
Termasuk sistem dominasi air panas.
Temperatur
bawah
permukaan
yang
berhubungan dengan reservoir panas bumi,
menggunakan persamaan geotermometer SiO2,
diperkirakan lebih dari 247 oC, termasuk entalpi
tinggi.
Hasil analisis contoh tanah memperlihatkan
anomali Hg dan temperatur tinggi cenderung ke
arah hulu sungai Pemali dan sebagian di Dusun
Wapsalit, dengan pH netral, konsentrasi Hg >
2200 ppb, T > 44 oC, sedangkan anomali
konsentrasi CO2 dan pH tidak signifikan karena
dipengaruhi oleh luasnya daerah rawa dan
persawahan. Dari jenis pemunculan manifestasi
panas bumi Wapsalit, diperkirakan bertipe up
flow. (Gambar 3)
GAYA BERAT
Anomali bouguer dan anomali sisa daerah
Wapsalit memperlihatkan anomali tinggi di
bagian baratdaya dan tengah yang diperkirakan
merupakan intrusi minor batuan beku berupa
laccoliths atau sills dan juga diperkirakan
sebagai sumber panas (heat source) untuk
daerah panas bumi Wapsalit. Berdasarkan
pemodelan yang diambil dari anomali sisa,
memperlihatkan adanya 2 (dua) tubuh intrusi
minor dengan densitas 3,29 gram/cm3 di bagian
barat daerah penyelidikan, sedangkan di bagian
timur diperkirakan terdapat tubuh batuan dengan
densitas 3,05 gram/cm3 yang diperkirakan
merupakan tubuh batuan beku (basa?). Anomali
rendah di bagian timur memperlihatkan batuan
yang mempunyai kontras densitas -0,78
gram/cm3 (densitas 1,69 gram/cm3) yang
diperkirakan merupakan batuan sedimen
lempung dan endapan aluvium. Batuan dasar
untuk daerah ini adalah batuan malihan (sekis,
pilit dan kuarsit) yang mempunyai densitas ratarata sekitar 2,47 gr/cm3 (Gambar 4 ).
Struktur dari peta anomali sisa ini
memperlihatkan enam struktur utama. Di bagian
barat terdapat sesar F0 dan F1 dengan arah
hampir baratlaut -tenggara dan utara - selatan.
Kemudian sesar F2 mempunyai arah baratlauttenggara. Sedangkan sesar F3 dan F4 di bagian
tengah berarah baratdaya-timur laut. Selanjutnya
F5 di bagian timur juga mempunyai trend yang
berarah baratdaya-tenggara.
Struktur yang
diperlihatkan pada anomali sisa di bagian tengah
hampir sama dengan yang diperlihatkan oleh
anomali bouguer dengan demikian menunjukkan
bahwa struktur lokal searah dengan struktur
dalamnya. Sedangkan di bagian utara, selatan
dan baratlaut keduanya berbeda, hal ini
menunjukkan bahwa struktur yang diperlihatkan
pada anomali sisa ini diperkirakan merupakan
struktur lokal/dangkal.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
GEOMAGNET
Telah ditemukan kurang lebih 4 (empat) struktur
sesar, yaitu : 2 (dua) sesar utama dan 2 (dua)
sesar minor. Sesar utama adalah sesar Wapsalit
yang mengontrol munculnya mataair panas
Wapsalit berarah hampir timurlaut-baratdaya
(hampir barat-timur) dan sesar yang berkaitan
dengan adanya air terjun juga berarah sama yaitu
timurlaut-tenggara
(hampir
barat-timur).
Sedangkan dua sesar minor adalah sesar yang
mengontrol mata air panas Metar berarah hampir
utara-selatan.
Mata air panas Wapsalit berlokasi pada daerah
anomali magnet rendah dengan nilai berkisar
antara – 1250 nT sampai –1500 nT
mengindikasikan adanya proses demagnetisasi
akibat proses panas di bawah permukaan (proses
hidrotermal).
Zona anomali magnet positif sedang sampai
tinggi dengan nilai berkisar antara 50 nT sampai
135 nT yang berada di bagian tenggara/selatan
sebagai batuan magnetik sedang yaitu berupa
batuan metamorfik kurang lapuk. Zona anomali
magnet negatif rendah (100 Ohm-m yang berada pada kedalaman
dibawah 500 m dpl yang tersusun dari batuan
metamorf keras yang telah mengalami kegiatan
tektonik dalam jangka waktu yang panjang.
Sedang batuan dengan nilai dibawah 100 ohm m
diperkirakan sebagai lapisan penudung berada
pada kedalaman 150-300 m dengan tebal
sekitar 300 m.
Air panas Wapsalit menunjukan suhu sampai
101,3 °C, pH netral - basa (7,12 – 9,28), warna
bening dan terdapat sinter silika. Diperkirakan
air panas keluar dari suatu reservoir panas bumi
bersuhu tinggi dengan fluida panasnya yang
didominasi oleh air (water dominated). Hasil
pendugaan
temperatur
reservoir
dengan
menggunakan
geothermometer
SiO2
memperlihatkan bahwa suhu reservoir dapat
mencapai 224-247 oC dan termasuk kedalam
entalphi tinggi. Daerah prospek yang
menunjukkan adanya gejala panas bumi
diperkirakan tersebar di sekitar manifestasi air
panas Wapsalit di sekitar Sungai Waekedang
dan menyebar ke arah timurlaut sampai
manifestasi air panas Metar sekitar Sungai
Waemetar. Luas daerah prospek Wapsalit
kurang lebih sekitar 4 km2 seperti terlihat pada
peta kompilasi daerah panas bumi Wapsalit
(Gambar 8).
Estimasi potensi panas bumi Wapsalit ini
dihitung dengan asumsi tebal reservoir = 1 km,
recovery factor = 50%, faktor konversi = 10%,
dan lifetime = 30 tahun, dan luas reservoir 4.0
km2, temperatur geotermometer 247°C dan
temperatur cut-off 180°C, sebesar:
Q = 0.11585 x 4.0 x (247 – 180) = 31.04
atau dibulatkan menjadi 30.0 MWe
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan dapat ditarik dari hasil
penyelidikan sebagai berikut.
1) Prospek panas bumi daerah Wapsalit berada
di lingkungan batuan metamorf derajat
rendah.
2) Sumber Panas sistem panas bumi Wapsalit
diperkiraan berupa tubuh vulkanik yang
belum muncul ke permukaan.
3) Tebal lapisan penudung sekitar 300 m
berada pada kedalaman 150 -300 m di
bawah permukaan, puncak reservoir berada
pada kedalaman dibawah 500 m dari
permukaan.
4) Luas sebaran prospek panas bumi daerah
Wapsalit secara hipotetis sekitar 4 km2
terletak di antara manifestasi panas bumi
Wapsalit dan Metar.
5) Reservoir berupa sistem dominasi air
dengan temperatur sekitar 247oC.
6) Potensi cadangan hipotetis daerah ini
mencapai 32 MWe.
DAFTAR PUSTAKA
Fournier, R.O., 1981. Application of Water
Geochemistry Geothermal Exploration and
Reservoir
Engineering,
“Geothermal
System: Principles and Case Histories”.
John Willey & Sons. New York.
S.Tjokrosapoetro, T.Budhitrisna , E.Rusmana
(1993) Tim Geologi regional/ Geologi
bersistim P3G telah melakukan pemetaan
“Geologi Regional Lembar Buru, Maluku,
skala 1: 250.000”
Supramono (1974) “Inventarisasi kenampakan
gejala panas bumi di daerah Maluku Utara
(P. Makian, P. Tidore, P. Halmahera),
daerah Gorontalo dan Kepulauan Sangihe
Talaut (Sulawesi Utara
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Telford, W. M., Geldart, L. P., Sheriff, R. E.,
Keys, D. A., 1990, Applied Geophysics,
Cambridge University Press, London.
Tjokrosapoetro, S. (1994) : “ Geologi Lembar
Ambon, Maluku, Skala 1 : 250.000”. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi
Bandung.
LAUT SERAM
U
Lokasi Survey
LAUT BANDA
Gambar 1 Peta Lokasi Penyelidikan Terpadu Daerah Panas Bumi Wapsalit, Kabupaten Buru,
Maluku
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Gambar 2 Peta Geologi daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten Buru, Maluku
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
9620000 mN
300
126º55'30
126º54'30
126º53'30
126º52'30
126º51'30
126º50'30
50
126º49'30
0
0
10
50
15
250
Grandeng
-3º26'30
200
250
300
20
250
0
Bangkarua
Debu
200
250
50
G 2000
Y1
Abun
0
15
0
30
0
G 2500
200
ng
da
ke
ae
W
9617000 mN
35
0
30
35
0
Mokiniakin
40
350
25
E 3500
Lele
G 4500
Jalan desa / jalan setapak
R 10
Sungai
F 3500
0
E 4000
0
C 3000
A 2000
15
C 4000
B 4000
A 2500
GK-2
9000
E 7000
Waeleman
Y 16
Metar
8000
-3º29'30
7000
50
D 5450
6000
Y 18
GK-3
50
5000
C 5000
B 5000
A 3500
450
11000
10000
GK-4
D 5000
C 4500
B 4500
A 3000
9613000 mN
0
25
C 3500
12000
E 6500
0
B 3250
B 3500
E 6000
D 3750
D 4000
D 4250
D 4500
10
0
9614000 mN
D 3500
C 2500
13000
Y 12
F 5000
F 5250
GK-6
F 5500
E 5500
200
30
0
B 2500
B 2750
B 3000
20
0
45
0
14000
F 4500
E 5000
D 3000
C 2000
B 2000
-3º28'30
Y10
R 11
G 5500
D 2500
350
400
G 5000
GK-5
G 5250
F 4000
Waemetar
E 4500
D 2000
0
450
Y 20
C 5500
GK-1
Wapsalit
3000
Y 23
C 6000
B 6000
4000
Waetina
B 5500
A 4000
2000
Y 26
A 4500
1000
B 6500
450
9612000 mN
Kontur ketinggian selang 50 meter
Jalan raya
F 3000
15
20 0
0
Mata air panas
G 4000
E 3000
9616000 mN
Titik pengukuran
Y7
50
F 2500
40
0
450
A 3000
Y5
G 3500
350
KETERANGAN
S1
G 3000
150
F 2000
-3º27'30
Y3
R5
50
F 1500
250
300
meter
0 250 500 750 1000
Datum Horizontal WGS 84
Proyeksi Peta UTM Zona 52 S
G 1500
100
250
9615000 mN
U
Resun
200
250
30
S3
Wae
mlaha
50
200
9618000 mN
S4
S10
9619000 mN
PETA ANOMALI HG
DAERAH PANAS BUMI WAESALIT
DESA LELE, KECAMATAN WAEAPO
KABUPATEN BURU, PROVINSI MALUKU
-3º30'30
A 5000
B 7000
0
Y 28
Y 30
400
9611000 mN
Peta Indeks
Y 32
350
150
200
250
Waeplan
300
250
200
9610000 mN
-2º30'
-3º31'30
150
Lisabata
100
150
KAKU MAHU
WalfiaKAKU GHEHAN
Waelo
-3º30'
Fogi
KAKU NIPARAPOON
200
100
50
AMBON
50
-3º32'30
126º00
126º30'
127º00'
127º30'
128º00'
50
260000 mE
50
150
100
50
200
259000 mE
Lima
Lokasi Penyelidikan
261000 mE
262000 mE
263000 mE
264000 mE
Kabau
-4º00'
100
258000 mE
SAPARUA
KAKU REMAT
Wakatin
Leksula
25
0
150
AMAHAI
Kairatu
Kayoli
Tifu
50
9608000 mN
Sawai
MASOHI
NAMLEA
Kohol
KAKU DATE
Wamulan
100
50
Lasahata
G. BATUPUTIH
Piru
Wamlana
Hata Wanu
Bara
50
9609000 mN
Kawa
-3º00'
100
265000 mE
266000 mE
267000 mE
268000 mE
269000 mE
270000 mE
271000 mE
Gambar 3 Peta Anomali Hg daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten Buru, Maluku
128º30'
129º00'
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
PETA RESIDUAL ORDE 2
DAERAH PANAS BUMI WAPSALIT, KEC.WAEAPO
KABUPATEN BURU, PROVINSI MALUKU
126º55'30
126º54'30
126º53'30
126º52'30
126º51'30
126º50'30
126º49'30
9620000 mN
Grandeng
S6
F3
S10
9619000 mN
Resun
RC14
F2
-3º26'30
F4
S5
S8
S3
RC17
R2
BASE
R1
RC12
0
Bangkarua
R3
RC16
G1500
G1800
G2000
G2250
Y5
R6
Y7
R10
Y9
-3º28'30
R11
Y11
9613000 mN
9612000 mN
Jalan Raya
F5
Sungai dan anak sungai
Y13
A
9614000 mN
Daerah Perkampungan
R7
R8
F0
Mokiniakin
9615000 mN
KETERANGAN
W8
F1
9616000 mN
METER 3000
Y3
R5
G2750
F1500
G3000
F1750
G3250
F2000
G3500
F2250
G3750
E2750
F2500
G4000
E3000
F2750
E3250
G4250
F3000
E3500
G4500
F3250
E3750
G4750
F3500
E4000
G5000
F3750
R10A R9
E4250
G5250
F4000
G5500
D2000
E4500
D2250
F4250
E4750
D2500
F4500
E5000
D2750
F4750
E5250
D3000
F5000
E5500
C2000
D3250
F5250
B2000
C2250
E5750
D3500
B2250
F5500
C2500
E6000
D3750
B2500
C2750
E6250
D4000
B2750
C3000
E6500
B3000A
B3000
D4250
C3250
E6750
D4500
B3250
C3500
E7000
B3500
D4750
C3750
B3750
D5000
C4000
A2000
B4000
D5250
C4250
A2250
D5450
B4250
A2500
C4500
B4500
A2750
C4750
B4750
Wametar
A3000
C5000
B5000
A3250
C5250
B5250
A3500
C5500
B5500
A3750
C5750
RC7
B5750
A4000
C6000
Y25
B6000
A4250
Wapsalit
RC5
B6250
A4500
B6500
A4750
B6750
Y27
A5000
A5200
B7000
2000
-3º27'30
Y1
W6
Abun
G2500
9617000 mN
R4
W10
1000
DATUM HORIZONTAL WGS 84
PROYEKSI PETA UTM ZONA 51. S
9618000 mN
Y15
B
Waeleman
Kontur topo selang 25 mt
-3º29'30
Y17
RC9
Y21
Y19
Mata air panas
Y23
Sesar
-3º30'30
Y29
RC2
B
A
Y31
9611000 mN
Garis Penampang
-3º31'30
9610000 mN
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
Peta Indeks
Waelo
9609000 mN
-2º30'
Lisabata
G. BATUPUTIH
KAKU NIPARAPOON
Wamulan
MASOHI
NAMLEA
AMAHAI
Kohol
KAKU DATE
Fogi
Sawai
Piru
Wamlana
Hata Wanu
Bara
KAKU MAHU
WalfiaKAKU GHEHAN
-3º30'
Lasahata
Kawa
-3º00'
-3º32'30
Kairatu
Kayoli
SAPARUA
KAKU REMAT
Wakatin
Lima
AMBON
Kabau
Tifu
Leksula
9608000 mN
258000 mE
259000 mE
260000 mE
261000 mE
262000 mE
263000 mE
264000 mE
265000 mE
266000 mE
267000 mE
268000 mE
269000 mE
270000 mE
271000 mE
-4º00'
126º00
126º30'
127º00'
127º30'
128º00'
128º30'
129º00'
Lokasi Penyelidikan
Gambar 4 Peta Anomali Bouguer Sisa daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten Buru, Maluku
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
9620000 mN
300
126º55'30
126º54'30
126º53'30
126º52'30
126º51'30
126º50'30
50
126º49'30
0
10
50
0
15
250
Grandeng
-3º26'30
200
S6
9619000 mN
250
300
20
0
200
250
S5
S4
S3 S2
RC17 R1
U
R2
W9
0
15
0
30
G 1500
G 1750
G 2000
100
250
RC15
RC16
R3
50
R4
W10
50
-3º27'30
W6
W5
Abun
G 2250
W
200
d
ke
ae
250
g
an
G 2750
F 1500
150
G 3000
F 1750
G 3250
F 2000
G 3500
50
F 2250
G 3750
E 2750
F 2500
G 4000
E 3000
F 2750
E 3250
G 4250
F 3000
E 3500
G 4500
F 3250
E 3750
G 4750
F 3500
E 4000
G 5000
F 3750
R9
R10
E 4250
G 5250
Waemetar
F 4000
G 5500
D 2000
E 4500
350
D 2250
F 4250
E 4750
D 2500
F 4500
E 5000
D 2750
F 4750
E 5250
200
D 3000
F 5000
E 5500
C 2000
D 3250
F 5250
B 2000
C 2250
E 5750
D 3500
B 2250
F 5500
C 2500
B2350
D3650
E 6000
D3750
B 2500
C 2750
B2600
D3900
E 6250
D 4000
B 2750
C 3000
D4100
E 6500
B2900
B 3000
D 4250
0
B3100
C 3250
5
E 6750
D4400
2
D 4500
B B3350
3250
C 3500
E 7000
Metar
D 4750
B B3600
3500
C 3750
B 3750
D 5000
C 3900
B3850
C 4000
A 2000
B 4000
D 5250
C 4250
B4100
A 2250
D 5450
B 4250
50
A 2500
C 4500
B4350
B B4600
4500
A 2750
C 4750
B 4750
A 3000
C 5000
B4900
B
5000
A 3250
C 5250
B 5250
A 3500
C 5500
B 5500
AA3800
3750
C 5750
RC7
B 5750
A 4000
C 6000
Y25
Wapsalit
RC6
B 6000
A 4250
RC5
B 6250
Y26
A 4500
B 6500
RC4
A 4750
B 6750
Y27
A 5000
A 5200
B 7000
Y28
Y1
Y2
W7
R5
G 2500
Y3
Y4
W8
300
S1
R6
Y6
0
1000
2000
3000 meter
Y5
0
35
350
0
9616000 mN
30
450
35
0
Mokiniakin
15
20 0
0
25
0
0
40
0
350
400
9615000 mN
450
0
Y7
R7
Y8
Lele
R10
R8
Datum Horizontal WGS 84
Proyeksi Peta UTM Zona 52 S
KETERANGAN
Y9
-3º28'30
Y10
R11
100
Y12
S22W3
W4
Y11
0
-200
FC7
FC6
Y12
-400
Y13
-600
Y14
-800
30
0
45
S7
Debu
200
0
40
S8
Bangkarua
250
9617000 mN
30
S11S10 S9
a
RC14RC13RC12RC11
200
9618000 mN
Wae
mlah
50
Resun
250
PETA ANOMALI MAGNET TOTAL
DAERAH PANAS BUMI WAESALIT
DESA LELE, KECAMATAN WAEAPO
KABUPATEN BURU, PROVINSI MALUKU
10
9613000 mN
450
450
9612000 mN
-1000
Waeleman
W2
S18
Y16
W1
S17
0
20
0
Y15
15
0
9614000 mN
-3º29'30
-1200
50
-1400
Y17
-1600
Y18
RC9
Kontur anomali magnet
Y19
RC8
Y20
FC1Y21
Y22 Waetina
Struktur
Y24 Y23
A 3000
Titik pengukuran
-3º30'30
Mata air panas
Kontur ketinggian selang 50 meter
Y29
RC3
400
RC2
9611000 mN
Jalan raya
Y30
Y31
Sungai
150
200
250
Waeplan
300
250
200
9610000 mN
Jalan desa / jalan setapak
Y32
350
-3º31'30
Peta Indeks
150
100
150
100
50
-2º30'
Waelo
Lisabata
200
9609000 mN
100
50
Kawa
-3º00'
100
50
Fogi
KAKU NIPARAPOON
Wamulan
Lasahata
G. BATUPUTIH
Sawai
MASOHI
NAMLEA
AMAHAI
Kohol
KAKU DATE
-3º30'
Piru
Wamlana
Hata Wanu
Bara
KAKU MAHU
WalfiaKAKU GHEHAN
50
Kairatu
Kayoli
SAPARUA
KAKU REMAT
Wakatin
Lima
AMBON
Kabau
Tifu
Leksula
-4º00'
100
50
150
200
259000 mE
-3º32'30
50
260000 mE
126º00
50
258000 mE
50
0
100
25
150
9608000 mN
261000 mE
262000 mE
263000 mE
264000 mE
265000 mE
266000 mE
267000 mE
268000 mE
269000 mE
270000 mE
271000 mE
126º30'
127º00'
127º30'
128º00'
128º30'
129º00'
Lokasi Penyelidikan
Gambar 5 Peta Intesitas Magnet Total daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten Buru, Maluku
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Gambar 6 Peta Tahanan Jenis Semu AB/2=1000 meter daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten
Buru, Maluku
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Gambar 7. Model Sistem daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten Buru, Maluku
Gambar 8. Peta Kompilasi daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten Buru, Maluku
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
PENYELIDIKAN TERPADU
DAERAH PANAS BUMI WAPSALIT
KABUPATEN BURU PROVINSI MALUKU
Ahmad Zarkasyi, Dudi Hermawan, Kasbani
Kelompok Progam Penelitian Panas Bumi
SARI
Daerah panas bumi Wapsalit secara administratif berada dalam wilayah Kecamatan Wae Apo,
Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, pada koordinat antara 126º47’40’’- 126º56’47’’ BT dan 3º34’16’’3º26’09’’ LS.
Indikasi keberadaan panas bumi daerah ini dicirikan oleh manifestasi permukaan panas bumi
Wapsalit berupa mata air panas, tanah panas, fumarol dan hembusan gas dengan suhu antara 99.6 – 101.3
°C dengan pH 8.82 – 9.98 (basa), serta daerah alterasi yang cukup luas, yang muncul di lingkungan
batuan metamorf derajat rendah. Sumber panas sistem panas bumi Wapsalit diduga berupa tubuh vulkanik
yang belum muncul ke permukaan.
Luas sebaran prospek panas bumi daerah Wapsalit secara hipotetis sekitar 4 km2 dengan reservoir
berupa sistem dominasi air dan temperatur resevoir sekitar 247 oC. Potensi cadangan hipotetis daerah ini
mencapai 30 MWe.
Kata kunci : prospek panas bumi, potensi cadangan, Wapsalit, potensi energi, sumber panas, reservoir
PENDAHULUAN
Listrik di Kabupaten Buru saat ini dipenuhi oleh
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik
Perusahaan Listrik Negara, dengan total daya
terpasang sebesar 8.072 kW. Kebutuhan listrik
kabupaten Buru terus meningkat, dan suplai
daya yang ada tidak mencukupi lagi sehingga
sering terjadi pemadaman di daerah tersebut.
Dibutuhkan energi lain untuk dapat dikonversi
menjadi listrik dan salah satunya energi panas
bumi. Salah satu potensi Panas bumi yang
dimiliki pulau Buru adalah panas bumi Wapsalit.
Untuk memanfaatkan energi panas bumi
menjadi listrik, perlu dilakukan penelitian
terhadap daerah tersebut melalui berbagai
disiplin ilmu kebumian seperti geologi,
geokimia dan geofisika.
Penelitian terpadu panas bumi Wapsalit
bertujuan untuk mengetahui indikasi batuan
perangkap panas, suhu fluida di kedalaman,
konfigurasi batuan, struktur permukaan dan
bawah permukaan daerah panas bumi Wapsalit,
luas daerah prospek dan model sistem panas
bumi. Sehingga potensi cadangan panas bumi
terduga dapat diketahui.
GEOLOGI
Secara umum satuan geomorfologi daerah panas
bumi Wapsalit terbagi menjadi 3 satuan
berdasarkan morfografi dan morfometri yaitu
pedataran di bagian tengah dan timur, perbukitan
bergelombang di sisi utara dan tenggara dan
perbukitan curam pada bagian baratlaut sampai
baratdaya daerah penyelidikan.
Stratigrafi daerah panas bumi Wapsalit dibagi
menjadi 4 satuan batuan dengan urutan dari tua
ke muda, terdiri dari batuan metamorf, satuan
batulempung, satuan undak sungai, dan
alluvium, penyebaran satuan batuan ini dapat
dilihat pada Gambar 2.
Satuan batuan metamorf tersusun oleh batuan
metamorfik yang didominasi oleh batuan filit
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
disamping terdapat batu sabak, batu tanduk
(hornfels), kuarsit dan arkosa. Litologi penyusun
satuan batulempung berupa batulempung selangseling batupasir kasar yang tersingkap di pinggir
jalan menuju Dusun Metar dengan arah/
kemiringan (strike/dip) sekitar N 275°E/15° - N
310° E/10°.
Pola umum tektonik yang terbentuk di daerah
survei tersusun oleh sesar – sesar dengan jenis
oblik dengan arah barat laut – tenggara dan barat
daya timur laut. Sesar – sesar yang berkembang
dikelompokkan menjadi Sesar Wapsalit, Sesar
Waekedang, Komplek Sesar Waemetar, Sesar
Normal Debu. Untuk Sesar Waetina, Sesar
Waehidi, Sesar Waepata dan Sesar Resun
ditentukan berdasarkan kelurusan sungai,
kelurusan topografi dan triangular facet.
Struktur Sesar Waekedang yang berarah Barat
Laut – Tenggara berperan sebagai kontrol
geologi dan panas bumi, sedang sruktur komplek
Sesar
Waemetar
mengontrol
munculya
manifestasi air panas Metar.
GEOKIMIA
Manifestasi panas bumi di daerah penyelidikan
Wapsalit terdiri dari batuan ubahan di sekitar
Sungai Pemali dan tiga kelompok mata air
panas, hembusan uap panas, endapan belerang
dan sinter silika di Sungai Pemali dan satu
manifestasi air panas di Sungai Waemetar.
Contoh mata air panas, mengindikasikan
temperatur antara 60.5 - 101.3 °C, pH netralbasa, total debit cukup besar (± 3 lt/detik).
Air panas termasuk pada tipe air panas
bikarbonat - klorida, terletak pada partial
equilibrium untuk mata air panas Wapsalit dan
immature water untuk air panas Metar.
Termasuk sistem dominasi air panas.
Temperatur
bawah
permukaan
yang
berhubungan dengan reservoir panas bumi,
menggunakan persamaan geotermometer SiO2,
diperkirakan lebih dari 247 oC, termasuk entalpi
tinggi.
Hasil analisis contoh tanah memperlihatkan
anomali Hg dan temperatur tinggi cenderung ke
arah hulu sungai Pemali dan sebagian di Dusun
Wapsalit, dengan pH netral, konsentrasi Hg >
2200 ppb, T > 44 oC, sedangkan anomali
konsentrasi CO2 dan pH tidak signifikan karena
dipengaruhi oleh luasnya daerah rawa dan
persawahan. Dari jenis pemunculan manifestasi
panas bumi Wapsalit, diperkirakan bertipe up
flow. (Gambar 3)
GAYA BERAT
Anomali bouguer dan anomali sisa daerah
Wapsalit memperlihatkan anomali tinggi di
bagian baratdaya dan tengah yang diperkirakan
merupakan intrusi minor batuan beku berupa
laccoliths atau sills dan juga diperkirakan
sebagai sumber panas (heat source) untuk
daerah panas bumi Wapsalit. Berdasarkan
pemodelan yang diambil dari anomali sisa,
memperlihatkan adanya 2 (dua) tubuh intrusi
minor dengan densitas 3,29 gram/cm3 di bagian
barat daerah penyelidikan, sedangkan di bagian
timur diperkirakan terdapat tubuh batuan dengan
densitas 3,05 gram/cm3 yang diperkirakan
merupakan tubuh batuan beku (basa?). Anomali
rendah di bagian timur memperlihatkan batuan
yang mempunyai kontras densitas -0,78
gram/cm3 (densitas 1,69 gram/cm3) yang
diperkirakan merupakan batuan sedimen
lempung dan endapan aluvium. Batuan dasar
untuk daerah ini adalah batuan malihan (sekis,
pilit dan kuarsit) yang mempunyai densitas ratarata sekitar 2,47 gr/cm3 (Gambar 4 ).
Struktur dari peta anomali sisa ini
memperlihatkan enam struktur utama. Di bagian
barat terdapat sesar F0 dan F1 dengan arah
hampir baratlaut -tenggara dan utara - selatan.
Kemudian sesar F2 mempunyai arah baratlauttenggara. Sedangkan sesar F3 dan F4 di bagian
tengah berarah baratdaya-timur laut. Selanjutnya
F5 di bagian timur juga mempunyai trend yang
berarah baratdaya-tenggara.
Struktur yang
diperlihatkan pada anomali sisa di bagian tengah
hampir sama dengan yang diperlihatkan oleh
anomali bouguer dengan demikian menunjukkan
bahwa struktur lokal searah dengan struktur
dalamnya. Sedangkan di bagian utara, selatan
dan baratlaut keduanya berbeda, hal ini
menunjukkan bahwa struktur yang diperlihatkan
pada anomali sisa ini diperkirakan merupakan
struktur lokal/dangkal.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
GEOMAGNET
Telah ditemukan kurang lebih 4 (empat) struktur
sesar, yaitu : 2 (dua) sesar utama dan 2 (dua)
sesar minor. Sesar utama adalah sesar Wapsalit
yang mengontrol munculnya mataair panas
Wapsalit berarah hampir timurlaut-baratdaya
(hampir barat-timur) dan sesar yang berkaitan
dengan adanya air terjun juga berarah sama yaitu
timurlaut-tenggara
(hampir
barat-timur).
Sedangkan dua sesar minor adalah sesar yang
mengontrol mata air panas Metar berarah hampir
utara-selatan.
Mata air panas Wapsalit berlokasi pada daerah
anomali magnet rendah dengan nilai berkisar
antara – 1250 nT sampai –1500 nT
mengindikasikan adanya proses demagnetisasi
akibat proses panas di bawah permukaan (proses
hidrotermal).
Zona anomali magnet positif sedang sampai
tinggi dengan nilai berkisar antara 50 nT sampai
135 nT yang berada di bagian tenggara/selatan
sebagai batuan magnetik sedang yaitu berupa
batuan metamorfik kurang lapuk. Zona anomali
magnet negatif rendah (100 Ohm-m yang berada pada kedalaman
dibawah 500 m dpl yang tersusun dari batuan
metamorf keras yang telah mengalami kegiatan
tektonik dalam jangka waktu yang panjang.
Sedang batuan dengan nilai dibawah 100 ohm m
diperkirakan sebagai lapisan penudung berada
pada kedalaman 150-300 m dengan tebal
sekitar 300 m.
Air panas Wapsalit menunjukan suhu sampai
101,3 °C, pH netral - basa (7,12 – 9,28), warna
bening dan terdapat sinter silika. Diperkirakan
air panas keluar dari suatu reservoir panas bumi
bersuhu tinggi dengan fluida panasnya yang
didominasi oleh air (water dominated). Hasil
pendugaan
temperatur
reservoir
dengan
menggunakan
geothermometer
SiO2
memperlihatkan bahwa suhu reservoir dapat
mencapai 224-247 oC dan termasuk kedalam
entalphi tinggi. Daerah prospek yang
menunjukkan adanya gejala panas bumi
diperkirakan tersebar di sekitar manifestasi air
panas Wapsalit di sekitar Sungai Waekedang
dan menyebar ke arah timurlaut sampai
manifestasi air panas Metar sekitar Sungai
Waemetar. Luas daerah prospek Wapsalit
kurang lebih sekitar 4 km2 seperti terlihat pada
peta kompilasi daerah panas bumi Wapsalit
(Gambar 8).
Estimasi potensi panas bumi Wapsalit ini
dihitung dengan asumsi tebal reservoir = 1 km,
recovery factor = 50%, faktor konversi = 10%,
dan lifetime = 30 tahun, dan luas reservoir 4.0
km2, temperatur geotermometer 247°C dan
temperatur cut-off 180°C, sebesar:
Q = 0.11585 x 4.0 x (247 – 180) = 31.04
atau dibulatkan menjadi 30.0 MWe
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan dapat ditarik dari hasil
penyelidikan sebagai berikut.
1) Prospek panas bumi daerah Wapsalit berada
di lingkungan batuan metamorf derajat
rendah.
2) Sumber Panas sistem panas bumi Wapsalit
diperkiraan berupa tubuh vulkanik yang
belum muncul ke permukaan.
3) Tebal lapisan penudung sekitar 300 m
berada pada kedalaman 150 -300 m di
bawah permukaan, puncak reservoir berada
pada kedalaman dibawah 500 m dari
permukaan.
4) Luas sebaran prospek panas bumi daerah
Wapsalit secara hipotetis sekitar 4 km2
terletak di antara manifestasi panas bumi
Wapsalit dan Metar.
5) Reservoir berupa sistem dominasi air
dengan temperatur sekitar 247oC.
6) Potensi cadangan hipotetis daerah ini
mencapai 32 MWe.
DAFTAR PUSTAKA
Fournier, R.O., 1981. Application of Water
Geochemistry Geothermal Exploration and
Reservoir
Engineering,
“Geothermal
System: Principles and Case Histories”.
John Willey & Sons. New York.
S.Tjokrosapoetro, T.Budhitrisna , E.Rusmana
(1993) Tim Geologi regional/ Geologi
bersistim P3G telah melakukan pemetaan
“Geologi Regional Lembar Buru, Maluku,
skala 1: 250.000”
Supramono (1974) “Inventarisasi kenampakan
gejala panas bumi di daerah Maluku Utara
(P. Makian, P. Tidore, P. Halmahera),
daerah Gorontalo dan Kepulauan Sangihe
Talaut (Sulawesi Utara
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Telford, W. M., Geldart, L. P., Sheriff, R. E.,
Keys, D. A., 1990, Applied Geophysics,
Cambridge University Press, London.
Tjokrosapoetro, S. (1994) : “ Geologi Lembar
Ambon, Maluku, Skala 1 : 250.000”. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi
Bandung.
LAUT SERAM
U
Lokasi Survey
LAUT BANDA
Gambar 1 Peta Lokasi Penyelidikan Terpadu Daerah Panas Bumi Wapsalit, Kabupaten Buru,
Maluku
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Gambar 2 Peta Geologi daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten Buru, Maluku
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
9620000 mN
300
126º55'30
126º54'30
126º53'30
126º52'30
126º51'30
126º50'30
50
126º49'30
0
0
10
50
15
250
Grandeng
-3º26'30
200
250
300
20
250
0
Bangkarua
Debu
200
250
50
G 2000
Y1
Abun
0
15
0
30
0
G 2500
200
ng
da
ke
ae
W
9617000 mN
35
0
30
35
0
Mokiniakin
40
350
25
E 3500
Lele
G 4500
Jalan desa / jalan setapak
R 10
Sungai
F 3500
0
E 4000
0
C 3000
A 2000
15
C 4000
B 4000
A 2500
GK-2
9000
E 7000
Waeleman
Y 16
Metar
8000
-3º29'30
7000
50
D 5450
6000
Y 18
GK-3
50
5000
C 5000
B 5000
A 3500
450
11000
10000
GK-4
D 5000
C 4500
B 4500
A 3000
9613000 mN
0
25
C 3500
12000
E 6500
0
B 3250
B 3500
E 6000
D 3750
D 4000
D 4250
D 4500
10
0
9614000 mN
D 3500
C 2500
13000
Y 12
F 5000
F 5250
GK-6
F 5500
E 5500
200
30
0
B 2500
B 2750
B 3000
20
0
45
0
14000
F 4500
E 5000
D 3000
C 2000
B 2000
-3º28'30
Y10
R 11
G 5500
D 2500
350
400
G 5000
GK-5
G 5250
F 4000
Waemetar
E 4500
D 2000
0
450
Y 20
C 5500
GK-1
Wapsalit
3000
Y 23
C 6000
B 6000
4000
Waetina
B 5500
A 4000
2000
Y 26
A 4500
1000
B 6500
450
9612000 mN
Kontur ketinggian selang 50 meter
Jalan raya
F 3000
15
20 0
0
Mata air panas
G 4000
E 3000
9616000 mN
Titik pengukuran
Y7
50
F 2500
40
0
450
A 3000
Y5
G 3500
350
KETERANGAN
S1
G 3000
150
F 2000
-3º27'30
Y3
R5
50
F 1500
250
300
meter
0 250 500 750 1000
Datum Horizontal WGS 84
Proyeksi Peta UTM Zona 52 S
G 1500
100
250
9615000 mN
U
Resun
200
250
30
S3
Wae
mlaha
50
200
9618000 mN
S4
S10
9619000 mN
PETA ANOMALI HG
DAERAH PANAS BUMI WAESALIT
DESA LELE, KECAMATAN WAEAPO
KABUPATEN BURU, PROVINSI MALUKU
-3º30'30
A 5000
B 7000
0
Y 28
Y 30
400
9611000 mN
Peta Indeks
Y 32
350
150
200
250
Waeplan
300
250
200
9610000 mN
-2º30'
-3º31'30
150
Lisabata
100
150
KAKU MAHU
WalfiaKAKU GHEHAN
Waelo
-3º30'
Fogi
KAKU NIPARAPOON
200
100
50
AMBON
50
-3º32'30
126º00
126º30'
127º00'
127º30'
128º00'
50
260000 mE
50
150
100
50
200
259000 mE
Lima
Lokasi Penyelidikan
261000 mE
262000 mE
263000 mE
264000 mE
Kabau
-4º00'
100
258000 mE
SAPARUA
KAKU REMAT
Wakatin
Leksula
25
0
150
AMAHAI
Kairatu
Kayoli
Tifu
50
9608000 mN
Sawai
MASOHI
NAMLEA
Kohol
KAKU DATE
Wamulan
100
50
Lasahata
G. BATUPUTIH
Piru
Wamlana
Hata Wanu
Bara
50
9609000 mN
Kawa
-3º00'
100
265000 mE
266000 mE
267000 mE
268000 mE
269000 mE
270000 mE
271000 mE
Gambar 3 Peta Anomali Hg daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten Buru, Maluku
128º30'
129º00'
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
PETA RESIDUAL ORDE 2
DAERAH PANAS BUMI WAPSALIT, KEC.WAEAPO
KABUPATEN BURU, PROVINSI MALUKU
126º55'30
126º54'30
126º53'30
126º52'30
126º51'30
126º50'30
126º49'30
9620000 mN
Grandeng
S6
F3
S10
9619000 mN
Resun
RC14
F2
-3º26'30
F4
S5
S8
S3
RC17
R2
BASE
R1
RC12
0
Bangkarua
R3
RC16
G1500
G1800
G2000
G2250
Y5
R6
Y7
R10
Y9
-3º28'30
R11
Y11
9613000 mN
9612000 mN
Jalan Raya
F5
Sungai dan anak sungai
Y13
A
9614000 mN
Daerah Perkampungan
R7
R8
F0
Mokiniakin
9615000 mN
KETERANGAN
W8
F1
9616000 mN
METER 3000
Y3
R5
G2750
F1500
G3000
F1750
G3250
F2000
G3500
F2250
G3750
E2750
F2500
G4000
E3000
F2750
E3250
G4250
F3000
E3500
G4500
F3250
E3750
G4750
F3500
E4000
G5000
F3750
R10A R9
E4250
G5250
F4000
G5500
D2000
E4500
D2250
F4250
E4750
D2500
F4500
E5000
D2750
F4750
E5250
D3000
F5000
E5500
C2000
D3250
F5250
B2000
C2250
E5750
D3500
B2250
F5500
C2500
E6000
D3750
B2500
C2750
E6250
D4000
B2750
C3000
E6500
B3000A
B3000
D4250
C3250
E6750
D4500
B3250
C3500
E7000
B3500
D4750
C3750
B3750
D5000
C4000
A2000
B4000
D5250
C4250
A2250
D5450
B4250
A2500
C4500
B4500
A2750
C4750
B4750
Wametar
A3000
C5000
B5000
A3250
C5250
B5250
A3500
C5500
B5500
A3750
C5750
RC7
B5750
A4000
C6000
Y25
B6000
A4250
Wapsalit
RC5
B6250
A4500
B6500
A4750
B6750
Y27
A5000
A5200
B7000
2000
-3º27'30
Y1
W6
Abun
G2500
9617000 mN
R4
W10
1000
DATUM HORIZONTAL WGS 84
PROYEKSI PETA UTM ZONA 51. S
9618000 mN
Y15
B
Waeleman
Kontur topo selang 25 mt
-3º29'30
Y17
RC9
Y21
Y19
Mata air panas
Y23
Sesar
-3º30'30
Y29
RC2
B
A
Y31
9611000 mN
Garis Penampang
-3º31'30
9610000 mN
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
Peta Indeks
Waelo
9609000 mN
-2º30'
Lisabata
G. BATUPUTIH
KAKU NIPARAPOON
Wamulan
MASOHI
NAMLEA
AMAHAI
Kohol
KAKU DATE
Fogi
Sawai
Piru
Wamlana
Hata Wanu
Bara
KAKU MAHU
WalfiaKAKU GHEHAN
-3º30'
Lasahata
Kawa
-3º00'
-3º32'30
Kairatu
Kayoli
SAPARUA
KAKU REMAT
Wakatin
Lima
AMBON
Kabau
Tifu
Leksula
9608000 mN
258000 mE
259000 mE
260000 mE
261000 mE
262000 mE
263000 mE
264000 mE
265000 mE
266000 mE
267000 mE
268000 mE
269000 mE
270000 mE
271000 mE
-4º00'
126º00
126º30'
127º00'
127º30'
128º00'
128º30'
129º00'
Lokasi Penyelidikan
Gambar 4 Peta Anomali Bouguer Sisa daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten Buru, Maluku
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
9620000 mN
300
126º55'30
126º54'30
126º53'30
126º52'30
126º51'30
126º50'30
50
126º49'30
0
10
50
0
15
250
Grandeng
-3º26'30
200
S6
9619000 mN
250
300
20
0
200
250
S5
S4
S3 S2
RC17 R1
U
R2
W9
0
15
0
30
G 1500
G 1750
G 2000
100
250
RC15
RC16
R3
50
R4
W10
50
-3º27'30
W6
W5
Abun
G 2250
W
200
d
ke
ae
250
g
an
G 2750
F 1500
150
G 3000
F 1750
G 3250
F 2000
G 3500
50
F 2250
G 3750
E 2750
F 2500
G 4000
E 3000
F 2750
E 3250
G 4250
F 3000
E 3500
G 4500
F 3250
E 3750
G 4750
F 3500
E 4000
G 5000
F 3750
R9
R10
E 4250
G 5250
Waemetar
F 4000
G 5500
D 2000
E 4500
350
D 2250
F 4250
E 4750
D 2500
F 4500
E 5000
D 2750
F 4750
E 5250
200
D 3000
F 5000
E 5500
C 2000
D 3250
F 5250
B 2000
C 2250
E 5750
D 3500
B 2250
F 5500
C 2500
B2350
D3650
E 6000
D3750
B 2500
C 2750
B2600
D3900
E 6250
D 4000
B 2750
C 3000
D4100
E 6500
B2900
B 3000
D 4250
0
B3100
C 3250
5
E 6750
D4400
2
D 4500
B B3350
3250
C 3500
E 7000
Metar
D 4750
B B3600
3500
C 3750
B 3750
D 5000
C 3900
B3850
C 4000
A 2000
B 4000
D 5250
C 4250
B4100
A 2250
D 5450
B 4250
50
A 2500
C 4500
B4350
B B4600
4500
A 2750
C 4750
B 4750
A 3000
C 5000
B4900
B
5000
A 3250
C 5250
B 5250
A 3500
C 5500
B 5500
AA3800
3750
C 5750
RC7
B 5750
A 4000
C 6000
Y25
Wapsalit
RC6
B 6000
A 4250
RC5
B 6250
Y26
A 4500
B 6500
RC4
A 4750
B 6750
Y27
A 5000
A 5200
B 7000
Y28
Y1
Y2
W7
R5
G 2500
Y3
Y4
W8
300
S1
R6
Y6
0
1000
2000
3000 meter
Y5
0
35
350
0
9616000 mN
30
450
35
0
Mokiniakin
15
20 0
0
25
0
0
40
0
350
400
9615000 mN
450
0
Y7
R7
Y8
Lele
R10
R8
Datum Horizontal WGS 84
Proyeksi Peta UTM Zona 52 S
KETERANGAN
Y9
-3º28'30
Y10
R11
100
Y12
S22W3
W4
Y11
0
-200
FC7
FC6
Y12
-400
Y13
-600
Y14
-800
30
0
45
S7
Debu
200
0
40
S8
Bangkarua
250
9617000 mN
30
S11S10 S9
a
RC14RC13RC12RC11
200
9618000 mN
Wae
mlah
50
Resun
250
PETA ANOMALI MAGNET TOTAL
DAERAH PANAS BUMI WAESALIT
DESA LELE, KECAMATAN WAEAPO
KABUPATEN BURU, PROVINSI MALUKU
10
9613000 mN
450
450
9612000 mN
-1000
Waeleman
W2
S18
Y16
W1
S17
0
20
0
Y15
15
0
9614000 mN
-3º29'30
-1200
50
-1400
Y17
-1600
Y18
RC9
Kontur anomali magnet
Y19
RC8
Y20
FC1Y21
Y22 Waetina
Struktur
Y24 Y23
A 3000
Titik pengukuran
-3º30'30
Mata air panas
Kontur ketinggian selang 50 meter
Y29
RC3
400
RC2
9611000 mN
Jalan raya
Y30
Y31
Sungai
150
200
250
Waeplan
300
250
200
9610000 mN
Jalan desa / jalan setapak
Y32
350
-3º31'30
Peta Indeks
150
100
150
100
50
-2º30'
Waelo
Lisabata
200
9609000 mN
100
50
Kawa
-3º00'
100
50
Fogi
KAKU NIPARAPOON
Wamulan
Lasahata
G. BATUPUTIH
Sawai
MASOHI
NAMLEA
AMAHAI
Kohol
KAKU DATE
-3º30'
Piru
Wamlana
Hata Wanu
Bara
KAKU MAHU
WalfiaKAKU GHEHAN
50
Kairatu
Kayoli
SAPARUA
KAKU REMAT
Wakatin
Lima
AMBON
Kabau
Tifu
Leksula
-4º00'
100
50
150
200
259000 mE
-3º32'30
50
260000 mE
126º00
50
258000 mE
50
0
100
25
150
9608000 mN
261000 mE
262000 mE
263000 mE
264000 mE
265000 mE
266000 mE
267000 mE
268000 mE
269000 mE
270000 mE
271000 mE
126º30'
127º00'
127º30'
128º00'
128º30'
129º00'
Lokasi Penyelidikan
Gambar 5 Peta Intesitas Magnet Total daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten Buru, Maluku
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Gambar 6 Peta Tahanan Jenis Semu AB/2=1000 meter daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten
Buru, Maluku
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Gambar 7. Model Sistem daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten Buru, Maluku
Gambar 8. Peta Kompilasi daerah panas bumi Wapsalit, Kabupaten Buru, Maluku